Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi yang termasuk daerah
wilayah studi. Dengan cara ini kondisi atau rona lingkungan awal pada lokasi-lokasi yang
berpotensi menerima dampak dapat terukur (teramati) sehingga nantinya besaran dampak di
wilayah studi dapat diprakirakan.
Komponen lingkungan dan parameter yang harus diukur, diamati, beserta metode
pengumpulan dan analisisnya diuraikan sebagai berikut.
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 1
Metode Studi
Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan <60 mm/bulan dan bulan basah yaitu
bulan dengan curah hujan >100 mm/bulan. Nilai Q akan ditentukan berdasarkan
persamaan Schmidt & Ferguson. kering
Angin
Data angin yang diperoleh akan diolah untuk memperoleh pola rosa angin (wind rose)
di wilayah studi. Pola rosa angin yang diperoleh akan digunakan untuk
memprakirakan arah dan tingkat pencemaran udara.
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 2
Metode Studi
Kebisingan
Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level meter di
lokasi yang sama dengan lokasi pengukuran / pengambilan sampel udara ambien.
Tabel 3. 1
Metode Pengukuran dan Analisis Kualitas Udara Ambien
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 3
Metode Studi
Selain parameter pada PP RI No. 41 dilengkapi juga dengan parameter berikut ini
Parameter Metode Analisis Metode dan Alat Sampling
Temperatur Direct Reading Termometer
Kecepatan Angin Analisis wind rose Anemometer
Arah angin Analisis wind rose Wind Vane
Kelembaban Analisis rata-rata Hygrometer
Tipe Iklim Schmidt & Ferguson -
Curah Hujan Analisis rata-rata Obrometer
Untuk parameter debu jatuh, Pb, O3, PM10 tidak dilakukan pengukuran karena hanya
diberlakukan untuk daerah/kawasan Industri Kimia Dasar. Kegiatan pembangunan jalan tidak
masuk dalam kategori ini.
Kebisingan
Untuk kebisingan analisis data dilakukan dengan membandingkan tingkat kebisingan dengan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/XI/1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 4
Metode Studi
Tabel 3. 2
Metode Analisis Kualitas Air Permukaan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 5
Metode Studi
Data sedimen yang digunakan dalam dokumen ini merupakan hasil dari data primer
berupa data Total Suspended Solid (TSS) dari pengambilan sampel di area kegiatan.
Pengambilan sampel sedimen di titik tersebut adalah untuk mengetahui ukuran partikel
serta untuk mengetahui ada tidaknya parameter yang berbahaya di dalamnya.
Spesifikasi Metode
No. Parameter Analisis Metode Analisis
Pengujian
21. Seng (Zn) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.43-2005
22. Nikel (Ni) Spektrofotometer serapan atom (SSA) SNI 06-6989.47-2005
3.1.1.5 Erosi
a. Metode Pengumpulan Data
Data neraca air awal dan data untuk menganalisa prakiraan pengingkatan volume run off
dan penurunan inflitrasi yang diakibatkan oleh proyek diperoleh dari studi DED dan peta
Site Plan.
Pengamatan flora dan fauna darat dilakukan di lokasi wilayah studi. Dasar pengambilan
sampel di wilayah studi adalah karena diprakirakan akan terpengaruhnya flora dan fauna di
sekitar daerah tersebut apabila kegiatan berlangsung.
Pengambilan sampel terhadap biota perairan meliputi plankton, benthos dan ikan dilakukan di
perairan dengan lokasi sampling sama untuk kualitas air permukaan/sungai. Pemilihan lokasi
pengambilan sampel didasarkan pada adanya kemungkinan pengaruh dampak pembangunan
jalan lingkar. Selain itu data sekunder tentang jenis ikan dan produksi perikanan di sekitar
lokasi kegiatan dianalisis dengan menggunakan data wawancara dengan nelayan setempat.
Data mangrove diambil, mengingat di lokasi rencana pembangunan jalan vegetasi mangrove
masih cukup baik dan merupakan habitat bagi berbagai biota air.
B. Fauna
a. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data fauna dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi hewan yang
ditemui di lokasi pengamatan. Lokasi pengamatan fauna dilakukan di terutama di
kawasan mangrove dan sekitarnya sebagai habitat fauna.
Bentos
a. Metode Pengumpulan Data
Sampel bentos di dasar perairan diambil dengan menggunakan alat Eckman Dregde.
Pemisahan sedimen dengan bentos dilakukan dengan menggunakan saringan dan
dilakukan di lapangan, kemudian diawetkan dengan formalin 4%. Pengamatan dan
penghitungan kelimpahan bentos dilakukan di laboratorium dengan menggunakan
mikroskop. Lokasi pengambilan sampel plankton sama dengan lokasi pengambilan
sampel air permukaan dan air laut.
Ikan
Pengamatan dilakukan dengan mendata jenis-jenis ikan yang ditemukan di lapangan
dengan menggunakan metode Line Intercept Transect (UNEP, 1993). Sedangkan untuk
mengetahui jenis-jenis ikan yang ada dilakukan dengan mengidentifikasi secara langsung
(in-situ) ikan hasil tangkapan nelayan setempat. Sedangkan untuk ikan yang tidak
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 10
Metode Studi
Berkaitan dengan prediksi munculnya dampak terhadap lingkungan sosial di lima wilayah
tersebut, maka jenis dampak yang mungkin muncul adalah dampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang mungkin muncul adalah peluang kerja dan usaha, peningkatan
pendapatan masyarakat serta persepsi masyarakat, sedangkan dampak negatif yang muncul
antara lain adalah kekhawatiran masyarakat atas penggunaan aset milik masyarakat
terutama penggunaan lahan produktif, konflik sosial karena memperebutkan peluang
pendapatan, gangguan terhadap aktivitas nelayan, maupun gangguan kenyamanan.
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 11
Metode Studi
Beranjak dari hal tersebut, maka Rona Lingkungan Hidup dalam studi ini disusun dengan
perhatian utama terhadap komponenkomponen kependudukan, sosial ekonomi dan sosial
budaya sebagai berikut :
Komponen Sosial Kegunaan
Kependudukan :
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk serta
kemungkinan masalahmasalah sosial yang muncul apabila
tingkat kepadatan penduduk sudah diatas standar
kelayakan.
Jenis Mata Pencaharian Untuk mengetahui jenisjenis matapencaharian penduduk,
baik yang dominan maupun sedikit, baik matapencaharian
pokok maupun tambahan, termasuk tingkat pengangguran
dari penduduk angkatan kerja
Tingkat Pendidikan Untuk mengetahui kapasitas sumberdaya manusia ,
sehingga dapat diperkirakan pengaruh kapasitas sosial
tersebut terhadap tingkat kesejahteraan serta prediksi
peluang penduduk lokal dalam memanfaatkan peluang kerja
dan usaha pada masa yang akan datang terutama berkaitan
dengan adanya kegiatan pembangunan jalan lingkar Kota
Bontang
Angkatan Kerja Untuk mengetahui potensi tenaga kerja produktif (15 s/d 55
tahun) serta angka ketergantungan penduduk (kelompok
usia (0-14 tahun dan > 55 tahun).
Sosial Ekonomi :
Tingkat kesejahteraan dan Sumber - Untuk mengetahui tigkat kesejahteraan berdasarkan kategori
sumber Penghasilan kesejahteraan Badan Pusat Statistik (BPS ) serta besarnya
kontribusi dari setiap jenis matapencaharian penduduk,
sebagai dasar untuk menganalisa stratifikasi sosial
berdasarkan tingkat kesejahteraan
Pengelolaan Sumberdaya Ekonomi Untuk mengetahui pola pengelolaan sumberdaya lahan
pertanian, kelautan, pariwisata dan lain-lain yang dapat
menjadi dasar dalam menganalisis dampak gangguan
sumberdaya ekonomi penduduk.
Profil Masyarakat nelayan Untuk mengetahui karakteristik masyarakat nelayan di
sekitar rencana kegiatan yang diperkirakan aktifitasnya akan
terganggu.
Sosial Budaya :
Pola kepemimpinan Untuk mengetahui orientasi masyarakat terhadap personal
yang dianggap sebagai pemimpin serta alasannya ,
sehingga dapat dijadikan dasar untuk menganalisa pola
kepemimpinan dalam masyarakat yang berguna untuk
pengelolaaan lingkungan, khususnya dalam membina
interaksi sosial antara pemrakarsa dengan masyarakat pada
Tahap Operasional kelak.
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 12
Metode Studi
Data primer yang dikumpulkan langsung dari masyarakat, khususnya untuk berbagai
jenis data kependudukan, seperti dirumuskan dalam berbagai aspek kependudukan,
disajikan di bagian lain di atas. Aspek kehidupan atau aktivitas sosial lain, seperti
karakteristik kependudukan, pemanfaatan sumber daya alam, sumber sumber
penghasilan, konflik dan mekanisme pemecahan persoalan,serta persepsi penduduk
terhadap rencana kegiatan pembangunan jalan lingkar Bontang seluruhnya akan
digali dengan mencari data langsung atau primer.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang memiliki informasi
atau data yang dibutuhkan (Idrus, Muhammad, 2007). Sumber informasi untuk data
sekunder adalah instansi terkait, seperti Pemerintah Kota Bontang, Kecamatan dan
Kelurahan pihak Pemrakarsa Proyek, atau lembaga-lembaga pemerintah dan non
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 13
Metode Studi
pemerintah yang memiliki data sosial-ekonomi dan budaya tapak proyek dan
sekitarnya . Data sekunder yang dicari, antara lain luas dan tataguna lahan, jumlah
penduduk, jenis dan jumlah berbagai institusi ekonomi, politik, dan sosial dan
berbagai data sosial, ekonomi dan budaya lain yang relevan sesuai dengan
perkembangan kondisi di lapangan.
Data sekunder yang dikumpulkan antara lain adalah data luas dan tataguna lahan,
jumlah penduduk, jenis dan jumlah berbagai institusi ekonomi, politik, dan sosial, dan
berbagai data sosial, ekonomi dan budaya lainnya yang relevan sesuai dengan
perkembangan kondisi di lapangan.
Metoda/teknik pengumpulan data, khususnya data primer dilakukan dengan tiga cara,
yaitu:
a. Survey
Survey dilakukan terhadap rumah tangga sebagai unit sampel penelitian.
wawancara untuk pengisian kuesioner akan dilakukan terhadap Kepala Keluarga
yang mewakili unit sosial ekonomi rumah tangganya. Jumlah dan bentuk teknik
penentuan sampel, akan disajikan di bagian bawah.
Survey sosial ekonomi dan budaya akan menanyakan berbagai aspek kondisi
kependudukan, ekonomi dan budaya yang dimungkinkan untuk digali dengan
metoda atau teknik ini. Sedang untuk berbagai aspek kehidupan lainnya, seperti
sistem, proses dan mekanisme sosial, aktivitas sosial, ekonomi dan politik suatu
institusi sosial, akan dipelajari dengan pendekatan kualitatif.
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan kunci dan instansi terkait
yang relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang diperlukan.
Wawancara mendalam menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan
budaya yang relevan dengan studi serta mempelajari suatu aktivitas sosial
tertentu dan institusi yang berkembang di wilayah penelitian.
Informan kunci yang akan dihubungi untuk wawancara mendalam adalah Ketua
RT, Lurah, tokoh ulama, dan aktivis pendidik. Informan ditetapkan berdasarkan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 14
Metode Studi
N1 = (Np/N) x n
dengan ,
N1 = Jumlah sampel untuk tiap lokasi
Np = Jumlah populasi (dalam hitungan KK)
N = Jumlah populasi seluruh lokasi
n = Jumlah total sampel
Tabel 3.4
Lokasi dan Jumlah Pengambilan Sampel Kepada Masyarakat
(populasi per Jumlah
Jumlah
No Lokasi lokasi/populasi total) sampel
Rumahtangga
x total sampel (responden)
Kec. Bontang Utara :
1. Kel. Lok Tuan 1153 (1153/20226)X205 12
2. Kel. Gunung Elai 3077 (3077/20226)X205 31
3. Kel. Bontang Kuala 4501 (4501/20226)X205 45
4. Kel. Bontang Baru 4663 (4663/20226)X205 47
Kec. Bontang Selatan :
5. Kel. Tanjung Laut Indah 2815 (2815/20226)X205 29
Jumlah 16209 164
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 15
Metode Studi
2. Data Kualitatif
Data kualitatif khususnya yang berkaitan dengan proses dan mekanisme
sosial/institusi dipahami melalui pemahaman logika internal dari sistem sumber data,
sedang data kualitatif lainnya diinterpretasikan sesuai dengan konsep atau teori
tertentu yang relevan untuk menjelaskan fenomenanya.
Tabel 3.5
Komponen, Parameter, Metode Pengumpulan
dan Analisis Data Sosial Ekonomi Budaya
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 16
Metode Studi
Pengumpulan data untuk parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak dari
rencana pembangunan dan akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
dilakukan dengan cara observasi/pengamatan lapangan dan wawancara mendalam pada
sampel penduduk. Demikian pula untuk parameter proses dan potensi pemajanan
penyakit dan Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan & angka
kematian) dikumpulkan dengan cara yang sama. Sementara data sekunder diambil dari
catatan harian/bulanan, berdasarkan kunjungan pasien ke puskesmas di sekitar lokasi
proyek dan dari data BPS.
Tabel 3.6
Jenis dan Metode Pengumpulan Data Komponen Kesehatan Masyarakat
No. Jenis data Metode Pengumpulan Data
1. Sumber daya kesehatan Pustaka dan Literatur
2. Status gizi masyarakat Pustaka dan Literatur
3. Pola Penyakit Pustaka dan Literatur
4. Kondisi sanitasi lingkungan Wawancara dan observasi
5. Kondisi pemukiman, Wawancara dan observasi
6. Fasilitas Kesehatan Pustaka dan Literatur
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 17
Metode Studi
Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan secara langsung pada lokasi dengan tujuan
memperoleh informasi penting berkaitan dengan kinerja dan kondisi lalu lintas dan
jaringan jalan di sekitar lokasi studi. Hal ini untuk mendukung data-data sekunder yang
telah diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas eksisting.
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 18
Metode Studi
Tahap analisis kinerja jalan eksisting dan perkiraan masa depan lalu-lintas
Untuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu lintas di lokasi
studi, maka pada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap kinerja jaringan jalan eksisting di
lokasi studi yang terdiri dari analisa kinerja ruas jalan dan kinerja simpang. Untuk keperluan
analisis ini, metoda analisa yang digunakan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).
Kinerja lalu lintas ruas jalan yang terpengaruh kegiatan dan aktivitas di sekitarnya akan dinilai
dengan menggunakan parameter lalu lintas sebagai berikut :
Volume lalu lintas
VCR merupakan kondisi ruas jalan dalam melayani volume lalu lintas yang ada
Kapasitas jalan eksisting
Prakiraan kapasitas jalan yang diperlukan pada saat konstruksi dan operasional
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 19
Metode Studi
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 20
Metode Studi
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 21
Metode Studi
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 22
Metode Studi
Prakiraan besar dampak penting ini akan dilakukan terhadap setiap komponen lingkungan
yang berdasarkan hasil pelingkupan tergolong sebagai dampak penting hipotetik.
Kualitas Udara
fNI, fNIII = Koefisien load gas Nox dan CO untuk kendaraan Golongan I dan III, g/km,N.
NI, NIII = jumlah kendaraan golongan I dan II yang lewat, N
L = panjang jalan yang ditempuh, km.
Untuk gas SO2 dan debu hasil transportasi dapat dihitung dengan persamaan berikut:
SO2 =2XaXpXV
Debu =bxpxV
Dimana =
a. = prosentase sulfur yang terkandung dalam bahan bakar, %
b. = prosentase partikulat yang terkandung dalam bahan bakar, %
p. = berat jenis bahan yang dipakai, gram/ liter
v. = Volume bahan bakar yang dipakai, liter
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 23
Metode Studi
2 /
Cj (x,y) = ( exp (-z2 / 2Qz)
(2)1/2 )
Cj (x,y)= konsentrasi polutan pada posisi x,yQj/L = emisi persatuan panjang jalan
Kebisingan
Metode Prakiraan dampak untuk kebisingan akibat transportasi
Intensitas Kebisingan menurut jenis kendaraan :
15
Leqh(h)I = LOE + 10 log(
1
)+ 10 log ( d ) 1+ + s -13
Leq (h) t = 10 log ( leq (h) m/10 +10leq (h) tk/10+ 10 leq(h)tb)
Leq (h) t = Intensitas kebisingan rata-rata akibat transportasi,dBA
Leq (h) m/10 = Intensitas kebisingan mobil, dBA
Leq (h) tk/10 = Intensitas kebisingan kecil, dBA
Leq (h) tb = Intensitas kebisingan truk besar, dBA
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 24
Metode Studi
Metode prakiraan dampak untuk kualitas air permukaan menggunakan pendekatan sebagai
berikut :
Lopd = Y.n. Epd
3.2.1.3 Erosi
Prakiraan dampak terhadap erosi menggunakan metode pendugaan laju erosi melalui pendekatan
yang dikembangkan oleh Wischmeier & Smith (1981) yaitu metode Universal Soil Loss Equation
(USLE):
A = R x K x L x S x C x P
Dimana :
A = besarnya jumlah tanah yang hilang (erosi) (ton/Ha/tahun)
R = indeks erosivitas hujan (EI30)
K = indeks erodibilitas tanah
L,S = faktor panjang dan kemiringan lereng
C = nilai faktor vegetasi penutup lahan
P = nilai faktor konservasi lahan.
Skema analisis erosi permukaan dengan formula USLE dapat dilihat pada gambar berikut.
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
III - 25
Metode Studi
Nilai indeks R, di
N, curah hujan dalam 1 bulan Peta isoeroden
stasiun-stasiun hujan
A = RKLSTP klasifikasi
Bmax, curah hujan maksimum dalam
Permeabilitas tanah
L 1 L 0,5
D = 1,35d + 0,25s + 2,80
D = ------ N L = ------ LS = ------- (0,138 + 0,965 s + 0,13 s2
A 2D 100
S = % kemiringan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 III - 26
Metode Studi
Beberapa peraturan atau studi tentang status kelangkaan atau dilindungi/tidaknya jenis-jenis
flora fauna pada wilayah studi dapat digunakan untuk pendekatan prediksi kehadiran dan
kelimpahan spesies tertentu.
Untuk biota air, maka prakiraan dampak didasarkan pada kualitas fisika kimia hidrologi (air
permukaan berupa air sungai atau air laut) yang menjadi habitat biota air tersebut hidup.
Kelimpahan dan keragaman jenis biota air ini akan dilihat melalui Indeks Shannon Wiener
untuk setiap kelompok biota air dan dibandingkan dengan indeks yang sama dari data rona
lingkungan hidup awal
Tabel 3. 7
Metode Prakiraan Dampak Penting Aspek Sosial Ekonomi Budaya
Komponen Metode Prakiraan Dampak
Lingkungan
a. Keresahan Professional judgement dengan merujuk pada pustaka yang berhubungan dan
masyarakat dianalogikan terhadap gejala sosial yang telah terjadi pada kondisi eksisting /
kegiatan yang sudah berlangsung
b. Lapangan peluang Proyeksi terhadap besaran peluang kerja dan peluang usaha serta
kerja peningkatan pendapatan yang didapatkan oleh penduduk lokal dari kegiatan
kontruksi dan operasi Pembangunan Jalan Lingkar Bontang
Kerangka Acuan
III - 27
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Identifikasi dampak potensial dan kajian aspek kesehatan masyarakat dalam Studi AMDAL
dapat disusun melalui pendekatan sebagai berikut :
1. Yang berhubungan dengan cemaran, perfu diperhatikan aspek penyebaran bahan
pencemar di media lingkungan (air, udara, tanah dan makanan), jalur-jalur pemajanan
yang mungkin terjadi (di masa depan), telaah data dan informasi berdasarkan studi
toksikologi, studi epidemiologi dan studi kesehatan lingkungan, dan pengalaman negara
lain untuk kasus sejenis, jika ada.
Kerangka Acuan
III - 28
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Kebutuhan sistem transportasi akan diselaraskan dengan penanganan lalu lintas pada
jaringan jalan yang ada dan peningkatan keselamatan serta kenyamanan bagi pemakai jalan.
Untuk pemecahan lalu lintas yang diakibatkan oleh karena adanya bangkitan perjalanan pada
dasarnya dapat dilakukan dengan menerapkan teknik-teknik manajemen lalu lintas dan
manajemen jalan.
Adalah merupakan suatu hal yang umum bahwa alternatif-alternatif pemecahan yang berbeda
memerlukan jangka waktu pelaksanaan yang berbeda pula. Secara umum, alternatif
pemecahan masalah akan dilihat berdasarkan dua kondisi, yaitu kondisi dengan dan tanpa
melakukan pengembangan apapun (do nothing) dan kondisi setelah dilakukannya perbaikan
tertentu (do something).
Secara teknis, pemecahan masalah-masalah lalu lintas pada suatu wilayah kota, pada
dasarnya dapat digolongkan ke dalam 2 cara, yaitu dengan penerapan teknik manajemen lalu
lintas dan manajemen jalan.
Manajemen lalu lintas ini pada umumnya merupakan perencanaan jangka mendesak dan
jangka pendek untuk memperbaiki kondisi lalu lintas. Secara umum manajemen lalu lintas
dapat dibedakan menjadi 3 macam teknik yang dikaitkan dengan sasaran strategi
sebagaimana dijabarkan sebagai berikut :
Manajemen Kapasitas (Management of Capacity)
Manajemen kapasitas merupakan manajemen lalu lintas yang berkaitan erat dengan
tindakan pengelolaan lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas jalan. Dengan kata lain,
upaya ini mengambil pendekatan dari sisi perbaikan supply.
Manajemen Permintaan (Management of Demand)
Manajemen permintaan berkaitan dengan tindakan pengaturan dan pengendalian
terhadap permintaan lalu lintas. Tindakan yang diambil pada umumnya bersifat regulasi
dan pembatasan permintaan lalu lintas.
Kerangka Acuan
III - 29
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Semua metode yang akan digunakan di atas yang digunakan untuk memprakirakan besar
dampak merupakan metode formal dan nonformal. Metode formal akan dilakukan bila tersedia
cukup data kuantitatif yang diperlukan. Bila persyaratan data kuantitatif ini tidak terpenuhi
(misalnya untuk aspek sosial budaya) maka prakiraan dampak akan dilakukan dengan
metode yang bersifat nonformal.
Bila data kualitatif yang akan digunakan, maka prakiraan dampak dilakukan melalui
penelaahan kecenderungan untuk mendapatkanpenetapan dampak penting.
Pedoman penetapan dampak penting tersebut mengacu pada Keputusan Kepala Bapedal No.
056 Tahun 1994 tentang kriteria dampak penting, yaitu :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Intensitas berlangsungnya dampak
3. Luas penyebaran dampak
4. Lamanya dampak berlangsung
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
7. Jumlah komponen lingkungan yang terkena dampak
Kerangka Acuan
III - 30
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Kerangka Acuan
III - 31
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Jika suatu dampak yang diprakirakan akan muncul memenuhi salah satu nilai penting pada
beberapa kriteria tersebut di atas, maka dampak tersebut dianggap sebagai dampak penting.
Hasil evaluasi dampak akan dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu :
Dampak positif penting
Dampak positif tidak penting
Dampak negatif penting
Dampak negatif tidak penting
Prakiraan dampak komponen sosekbud akan mengacu pada metode yang terdapat dalam
Keputusan Kepala Bapedal No. 299/1996. Sedangkan aspek kesehatan masyarakat akan
menggunakan Keputusan Kepala Bapedal No. 124/1997.
Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi ANDAL untuk
mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh
dampak penting hipotetik) seccara keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak
rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Metode evaluasi
dampak menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau
internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak
penting dalam AMDAL.
Evaluasi dampak penting dalam studi AMDAL ini dilakukan secara holistik yaitu menggunakan
bagan alir, mencakup dampak yang penting sebagaimana telah dihasilkan dalam bab
prakiraan dampak sebelumnya.
Kerangka Acuan
III - 32
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Kerangka Acuan
III - 33
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013
Metode Studi
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 34
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
U = kecepatan angin rata-rata
pada arah x(m/det)
Qz = koefisien gansian untuk
disperse vertical
Z = posisi vertikal
Kebisingan Intensitas Kebisingan menurut Data primer kebisingan Kebisingan akan diukur Untuk kebisingan analisis data
jenis kendaraan : Kecepatan angin secara langsung dengan dilakukan dengan membandingkan
Leqh(h)I = Data transportasi menggunakan sound tingkat kebisingan dengan
15
LOE + 10 log( 1 )+ 10 log ( ) 1+ level meter di lokasi yang Keputusan Menteri Negara
d
sama dengan lokasi Lingkungan Hidup No.
+ s -13 pengukuran / 48/MENLH/XI/1996 tentang Baku
Leqh(h)I = Intensitas bising untuk pengambilan sampel Tingkat Kebisingan
suatu jenis kendaraan,dBA udara ambien.
Intensitas kebisingan rata-rata
Leq (h) t =10 log ( leq (h) m/10 +10leq
(h) tk/10+ 10 leq(h)tb)
Leq (h) t =
Intensitas kebisingan rata-rata
akibat transportasi,dBA
kecil, dBA
Leq (h) tb = Intensitas kebisingan
truk besar, dBA
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 35
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
15
LD = L15 +20 log ( )
D
LD = Intensitas
kebisingan alat berat konstruksi
pada jarak D meter, dBA
L15 =
ntensitas kebisingan alat berat
konstruksi pada jarak 15 meter
(Center, L, W, 1997) dBA
D =Jarak pengamat dari sumber
bising, meter
Erosi lahan dari Metode pendugaan laju erosi Curah hujan Data sekunder dari Hasil perhitungan dengan
kegiatan pembukaan melalui pendekatan yang Jumlah hari hujan BMG menggunakan metode Universal
lahan dan dikembangkan oleh Wischmeier Kemiringan lahan Data sekunder dari Soil Loss Equation (USLE):
pematangan lahan & Smith (1981) yaitu metode Jenis vegetasi penutup Bapeeda/Dinas Tata A=RxKxLxSxCxP
Universal Soil Loss Equation lahan Kota
(USLE) Kondisi drainase
Peta tata guna lahan
Peta struktur tanah
Kualitas air sungai Menggunakan pendekatan sbb : Kondisi sungai Pengambilan sampel Profesional judgment dari tenaga
dari kegiatan Lopd = Y.n. Epd Jenis dan kegiatan yang air sungai untuk diuji ahli
pembukaan lahan, Lopd = Potensial beban pencemaran dilakukan di sungai dan dianalisis di Hasil analisis laboratorium dan
serta konstruksi jalan Y = Koesfisien konversi (10-6) laboratorium hasilnya dibandingkan dengan
Debit air sungai
dan jembatan n = jumlah orang
Jumlah tenaga kerja baku mutu yang berlaku.
Epd = Efluen limbah (g/orang/hari)
Sumber : Djajadiningrat, Surna T, 1989
Harsono Amir, Harry, 1989 Analisis kualitas air permukaan
berpedoman pada KepMen LH
No. 37 tahun 2003 tentang
Metoda Analisis Kualitas Air
Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 36
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
Kualitas air laut dari TSS dan kualitas air laut Kondisi laut Pengambilan sampel Profesional judgment dari tenaga
kegiatan konstruksi membandingkan dengan baku Jenis dan kegiatan yang air laut sesuai dengan ahli
jalan dan jembatan mutu Keputusan Menteri dilakukan di laut SNI 06-2421-1991 Hasil analisis laboratorium dan
Lingkungan Hidup No. 51 tahun untuk di uji dan hasilnya dibandingkan dengan
2004 tentang Baku Mutu air laut, dianalisis di baku mutu yang berlaku.
Lampiran III untuk Biota Laut laboratorium Analisis kualitas air laut
berpedoman pada KepMen LH
No. 37 tahun 2003 tentang
Metoda Analisis Kualitas Air
Permukaan dan Pengambilan
Contoh Air Permukaan dan
dibandingkan dengan KepMen
LH No. 51 Tahun 2004 tentang
Baku Mutu Air Laut, Lampiran III
untuk Biota Laut.
Ruang dan Lahan Professional judgement dengan Penggunaan lahan Data sekunder Profesional judgment dari tenaga
dari kegiatan merujuk pada pustaka eksisting Observasi di lapangan ahli
pengoperasian jalan Rencana Tata Ruang Melakukan kajian data sekunder
yang terkait dengan berdasarkan rencana tata ruang
wilayah studi yang ada
Kebijakan-kebijakan yang Melakukan kajian terhadap
terkait dengan wilayah kebijakan-kebijakan
studi pengembangan ruang di wilayah
studi
Mangrove dari Professional judgement dengan Kerapatan Metode yang digunakan Profesional judgment dari tenaga
kegiatan pembukaan merujuk pada rona lingkungan. Kerimbunan adalah dengan cara ahli
lahan serta konstruksi Frekuensi flora inventarisasi dan analisis Analisis dilakukan dengan
jalan dan jembatan vegetasi untuk tipe menghitung frekuensi relatif,
pohon. Parameter yang kerapatan relatif dan kerimbunan
diambil adalah jenis, relatif, kemudian dihutung nilai
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 37
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
kerapatan dan penting (NP) masing-masing
kerimbunan. jenis.
Di setiap lokasi pengamatan
dihitung indeks keanekaragaman
dengan rumus : D = (n/N)
Biota air dari kegiatan Professional judgement dengan Kondisi perairan Observasi di lapangan Profesional judgment dari tenaga
pembukaan lahan merujuk pada rona lingkungan. Jenis ikan yang biasa Pengambilan contoh ahli
serta konstruksi jalan ditemukan di perairan plankton (fitoplankton Menganalisis indeks
dan jembatan tersebut dan zooplankton) keanekaragaman dengan
jenis ikan hasil dengan menggunakan menggunakan rumus Shannon
tangkapan nelayan jaring plankton Wiener :
setempat Pengambilan sampel d = - ni/N log ni/N
bentos di dasar
perairan dengan
menggunakan alat
Eckman Dregde.
Mendata jenis-jenis
ikan yang ditemukan di
lapangan dengan
menggunakan metode
Line Intercept Transect
(UNEP, 1993)
Peluang kerja dan Proyeksi terhadap besaran peluang Jumlah dan kepadatan Data primer ; survey Profesional judgment dari tenaga
usaha dari kegiatan kerja dan peluang usaha serta penduduk dan wawancara ahli
pemakaian tenaga peningkatan pendapatan yang Jenis mata pencaharian mendalam Analisis deskripsi
kerja didapatkan oleh penduduk lokal Tingkat pendidikan Data sekunder
dari kegiatan kontruksi Angkatan Kerja dan
Pembangunan Jalan Lingkar tingkat pengangguran
Bontang Sumber-sumber
penghasilan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 38
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
Pemilikan sumberdaya
perekonomian
Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari
kegiatan
Tingkat pendapatan Proyeksi terhadap besaran peluang Jenis mata pencaharian Data primer ; survey Profesional judgment dari tenaga
dari pemakaian kerja dan peluang usaha serta Tingkat pendidikan dan wawancara ahli
tenaga kerja peningkatan pendapatan yang Besar penghasilan mendalam Analisis deskripsi
didapatkan oleh penduduk lokal Sumber-sumber Data sekunder
dari kegiatan kontruksi penghasilan
Pembangunan Jalan Lingkar
Bontang
Nilai Lahan dari Professional judgement dengan Penggunaan lahan Data primer ; survey, Profesional judgment dari tenaga
kegiatan pembebasan merujuk pada pustaka eksisting kuesioner dan indepth ahli
lahan dan NJOP di wilayah studi interview Analisis deskripsi
pengoperasian jalan Jenis mata pencaharian Data sekunder
Tingkat pendidikan
Angkatan Kerja dan
tingkat pengangguran
Sumber-sumber
penghasilan
Pemilikan sumberdaya
perekonomian
Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari
kegiatan
Kecemburuan sosial Professional judgement dengan Jumlah dan kepadatan Data primer ; survey, Profesional judgment dari tenaga
dari kegiatan merujuk pada pustaka yang penduduk kuesioner dan indepth ahli
pemakaian tenaga berhubungan dan dianalogikan Jenis mata pencaharian interview Analisis deskripsi
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 39
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
kerja terhadap gejala sosial yang telah Tingkat pendidikan Data sekunder
terjadi pada kondisi eksisting / Angkatan Kerja dan
kegiatan yang sudah berlangsung tingkat pengangguran
Sumber-sumber
penghasilan
Pemilikan sumberdaya
perekonomian
Minat penduduk terhadap
peluang kerja dari
kegiatan
Keresahan Professional judgement dengan Jumlah dan kepadatan Data primer ; survey, Profesional judgment dari tenaga
masyarakat dari merujuk pada pustaka yang penduduk kuesioner dan indepth ahli
pembebasan lahan berhubungan dan dianalogikan Jenis mata pencaharian interview Analisis deskripsi
terhadap gejala sosial yang telah Tingkat pendidikan Data sekunder
terjadi pada kondisi eksisting / Angkatan Kerja dan
kegiatan yang sudah berlangsung tingkat pengangguran
NJOP di wilayah studi
Sumber-sumber
penghasilan
Pemilikan sumberdaya
perekonomian
Pola konflik antar
penduduk dan pola
penyelesaian konflik
tersebut
Persepsi masyarakat
terhadap kegiatan
pembangunan jalan
lingkar Bontang
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 40
Metode Studi
No DPH Metode Prakiraan dampak Data dan Informasi yang Metode Pengumpulan Metode Analisis Data untuk Metode evaluasi
relevan dan dibutuhkan data untuk prakiraan Prakiraan
Gangguan Aktivitas Professional judgement dengan Profil masyarakat Data primer ; survey, Profesional judgment dari tenaga
nelayan dari kegiatan merujuk pada pustaka yang nelayan kuesioner dan indepth ahli
konstruksi jalan dan berhubungan dan dianalogikan interview Analisis deskripsi
jembatan terhadap gejala sosial yang telah Data sekunder
terjadi pada kondisi eksisting /
kegiatan yang sudah berlangsung
Aktivitas tambak dari Professional judgement dengan Profil masyarakat Data primer ; survey, Profesional judgment dari tenaga
kegiatan pembebasan merujuk pada pustaka yang nelayan/tambak kuesioner dan indepth ahli
lahan serta konstruksi berhubungan dan dianalogikan Luas tambak interview Analisis deskripsi
jalan dan jembatan terhadap gejala sosial yang telah Jenis-jenis ikan di Data sekunder
terjadi pada kondisi eksisting / tambak
kegiatan yang sudah berlangsung
Transportasi sungai Professional judgement dengan Data jumlah perahu Data primer ; survey, Profesional judgment dari tenaga
dari kegiatan merujuk pada pustaka Profil transportasi sungai kuesioner dan indepth ahli
konstruksi jalan dan yang ada di wilayah studi interview Analisis deskripsi
jembatan Data sekunder
Lalu lintas lokal dari Analisis kualitas jalan dan beban Volume lalu lintas
kegiatan konstruksi kendaraan pada saat mobilisasi Kelas jalan
jalan dan jembatan dan demobilisasi material dan Bangkitan lalu lintas
peralatan
Kerangka Acuan
Pembangunan Jalan Lingkar Pesisir Kota Bontang, Kalimantan Timur, 2013 II - 41