Anda di halaman 1dari 4

WAWASAN NUSANTARA

Dalam era globalisasi bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang semakin besar

dan kompleks sejalan dengan semakin derasnya arus perubahan sedangkan pemahaman

tentang wawasan nusantara semakin hari justru semakin terkikis. Konflik-konflik multi

dimensional yang terjadi, seperti kasus tawuran antar pelajar, korupsi, terorisme, gerakan

separatis hingga kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi

bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara.

Berdasarkan survei ditemukan bahwa persentase masyarakat yang mengetahui tentang

NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara hanya sekitar

67-78 persen. Dari hasil Survey yang dilakukan di 181 kabupaten/kota, di 33 propinsi, di

seluruh Indonesia yang melibatkan 12.056 responden ini tampak bahwa masyarakat Indonesia

memiliki wawasan kebangsaan yang minim, bahkan ada sebanyak 10% masyarakat yang tidak

mampu untuk menyebutkan sila-sila Pancasila secara lengkap. Hal yang mengejutkan juga bisa

kita lihat dari hasil survei yang mengatakan bahwa 49% remaja Indonesia tidak lagi meyakini

relevansi Pancasila sebagai dasar negara.

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

lingkungannya (bentuk geografinya) yang serba beragam berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati

kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan

kebangsaan merupakan cara pandang kita terhadap diri sendiri sebagai bangsa yang harus

mencerminkan rasa dan semangat kebangsaan (karakter bangsa) yang diharapkan terwujud dalam

satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan kemanan.

Wawasan nusantara memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu dalam hal membentuk dan

membina persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia, serta menjadi arah bagi

penyelenggaraan nasional yang melandasi kebijakan dan strategi pembangunan nasional. Kurangnya

pemahaman akan wawasan nusantara jelas akan memberikan dampak buruk, sebab tidak ada lagi
pedoman, motivasi, dan dorongan dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan

perbuatan bagi penyelenggaraan Negara maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan

masyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga akan sanga. Kehilangan wawasan

tentang makna dan juga hakikat bangsa serta kenusantaraan dapat

mendorong terjadinya disorientasi dan juga perpecahan di berbagai wilayah

Indonesia. Peningkatan wawasan kenusantaraan perlu dilakukan untuk

menjaga keutuhan bangsa dan kemandirian Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka

penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak

perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural seperti beragamnya suku, budaya

daerah, agama, dan berbagai aspek politik lain

Konflik-konflik internal dan eksternal yang terjadi saat ini yang tidak mampu

diselesaikan dengan baik disebabkan rapuhnya landasan visional bangsa Indonesia. Kasus

Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa

Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan yang dihadapi bangsa

Indonesia semakin hari semakin berat, maka penerapan dan pemahaman konsep wawasan

nusantara sebagai landasan visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalan tatanan

kehidupan masyarakat Indonesia.


Krisis yang dialami oleh bangsa Indonesia ini menjadi sangat multi dimensional yang saling mengait. Krisis

ekonomi yang tidak kunjung henti berdampak pada krisis sosial dan politik, yang pada perkembangannya justru

menyulitkan upaya pemulihan ekonomi. Konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial

merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, yang tentu akan melahirkan ancaman dis-integrasi

bangsa. Apalagi bila melihat bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural seperti beragamnya suku,

budaya daerah, agama, dan berbagai aspek politik lain

berbagai permasalahan kebangsaan di negeri ini yang patut menjadi

keprihatinan yang mendalam, banyak kita melihat kejadian-kejadian pada level akar

rumput belakangan ini seperti; tawuran antar pelajar, penyerangan geng motor,

pengeroyokan kuli tinta, pengeboman rumah ibadah, terorisme, sikap tidak toleran

dari ormas-ormas tertentu yang mengakibatkan maraknya perselisihan antar

kelompok masyarakat, antar golongan, antar agama, dan antar etnis serta masalah

disintegrasi bangsa seperti yang terjadi di Papua, Maluku, Ambon.

Wawasan nusantara sangat penting untuk bangsa indonesia karna wawasan nusantara

merupakan arah bagi penyelenggaraan nasional untuk mencapai tujuan nasional dalam mewujudkan

cita-cita nasional. Dengan demikian wawasan nusantara berfungsi sebagai panduan dan

pedoman dasar bagi penyelenggaraan bagi kehidupan yang memberikan motivasi dorongan untuk

mencapai tujuan.

Dan yang lebih menyedihkan lagi adalah adanya kecenderungan kita kehilangan wawasan tentang makna

hakekat bangsa dan kebangsaan yang akan mendorong terjadinya dis-orientasi dan perpecahan
Implementasi wawasan nusantara idealnya harus tercermin kepada pola pikir,

sikap dan tindakan yang senantiasa mengedepankan kepentingan bangsa dan

negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, atau dengan

kata lain wawasan nusantara menjadi pola yang fundamental dalam berpikir,

bersikap dan juga bertindak dalam menghadapi berbagai masalah yang

berkaitan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan, berkebangsaan, dan

bernegara.

Bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan

tanah di bawahnya dan udara diatasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup

segenap bidang kehidupan nasional.

Anda mungkin juga menyukai