Anda di halaman 1dari 10

Hepatitis adalah peradangan hati.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau toksin


termasuk alkohol, dan dijumpai pada kanker hati, gejala dan tanda masing-masing jenis hepatitis
serupa. Cara penularan.apabila penyebabnya virus dan hasil akhirnya mungkin berbeda.(.
Corwin, 2001 )

Etiologi
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis
yaitu A, B, C, D, dan E.
Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti monomukleosis infeksiosa,
demam kuning dan infeksi sitomega lovirus, penyebab hepatitis non virus yang utama adalah
alkohol dan obat-obatan.
Patofisiologi Hepatitis
Yaitu perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali mirip untuk berbagai virus
yang berlainan. Pada kasus yang klasik, hati tampaknya berukuran basar dan berwarna normal,
namun kadang-kadang ada edema, membesar dan pada palpasi terasa nyeri di tepian. Secara
histologi. Terjadi kekacauan susunan hepatoselular, cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagai
derajat, dan peradangan periportal. Perubahan ini bersifat reversibel sempurna, bila fase akut
penyakit mereda. Namun pada beberapa kasus nekrosis, nekrosissubmasif atau masif dapat
menyebabkan gagal hati fulminan dan kematian (Price dan Daniel, 2005: 4

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dapat muncul pada klien dengan hepatitis menurut Marilynn E.Doenges
adalah sebagai berikut :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan penurunan
kekuatan otot, ketidaknyamanan kerja dan menolak untuk bergerak.
2. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
muntah ditandai dengan kurang nafsu makan / minat makan, nyeri abdomen, penurunan berat
badan.
3. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang
berlebihan melalui muntah dan diare, gangguan proses pembekuan ditandai dengan adanya
tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual.
4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan akumulasi garam
empoedu dalam jaringan diagnosa adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa
aktual.
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi ditandai dengan tidak
akurat mengikuti instruksi meminta informasi

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas klien
Nama : An. A
Tanggal lahir : 16 juli 2004
Jenis kelamin : Laki-laki
Klien ke : 2 dari 2 bersaudara
Umur : 6 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa-Indonesia
Tanggal masuk : 22 November 2010
No RM : 65.04.12
Alamat : Binjai
Ruang rawat : Ruang RB 4 kamar 3.7 RSUP HAM
Identitas Orang Tua
A. Ayah
Nama : Tn. J
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : Tani
Suku bangsa : Jawa-Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Binjai
B. Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku bangsa : Jawa-Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Binjai
Kedudukan anak dalam keluarga dan keadaan saudara

No Kehamilan Ab Lahir Lahir Jenis Umur Keadaan sekarang


mati hidup kelamin Sakit Mati Sehat
1 Pertama - - P 8 thn - -
2 Kedua - - L 6 thn - -

3.1.3 Alasan dirawat


a. Keluhan utama
Demam panas perlahan-lahan mulai 7 hari yang lalu, sakit kepala mulai 7 hari yang lalu, nafsu
makan mulai berkurang mulai 4 hari yang lalu, muntah mulai 4 hari yang lalu frekuensi 3-6 kali
sehari, timbul rasa nyeri diperut kanan ata mulai 4 hari yang lalu, kulit/mukosa mulai kekuningan
mulai 5 hari yang lalu.
b. Riwayat penyakit
Didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien, kedua orang tua
klien masih hidup dank lien mempunyai 2 orang bersaudara, penyakit ini pertama muncul saat
klien sering muntah kekuningan pada kulit yang dialami klien dalam waktu kurang lebih satu
mingggu ini, kemudian klien dibawa ke RSUP Haji Adam Malik dan setelah diperiksa ternyata
klien menderita hepatitis.
c. Eliminasi
sebelum masuk rumah sakit klien BAB 1-2 kali sehari dengan warna biasa, setelah masuk rumah
sakit klien BAB dengan frekuensi 1-2 dengan warna kuning kecoklatan, dirumah klien BAK
sebanyak 3-4 kali dalam sehari warna kuning jernih, setelah masuk runmah sakit BAK sebanyak
3-4 kali dalam sehari dengan warna kecoklatan.
Tidur
kebiasaan klien tidur siang pukul 11:00 s/d 13:00 dan tidur malam pukul 19:30 klien dapat tidur
nyenyak tidak ada gangguan tidur, setelah masuk rumah sakit klien mengalami sulit tidur
dikarenkan klien sering mengeluh kesakitan paa perut kanannya.

e. Kebersihan diri
kebiasaan dirumah klien mampu mandi dan gosok gigi sendiri dang anti pakaian 1 kali sehari,
keadaan sekarang klien madi ditolong sepenuhnya oleh orang tua, mulut cukup bersih, kulit
cukup bersih, kuku pendek, pakaian bersih tidak rapi.
f. Hubungan anak dengan ayah/ibu dan keluarga lain-lain.
Hubungan anak dengan ayah erat sekali, dengan ibu juga erat sekali, dengan saudaranya rukun,
tingkah laku anak dirumah sukar diatur, punya permainan dirumah dan jarang rekreasi bila pergi
rekreasi ke tempat pemandian dengan orang tua.
g. Imunisasi
imunisasi yang diberikan kepada klien cukup lengkap dari BCG,DPT I, DPT II, DPT III, Polio,
dan Campak.
h. Penyakit yang pernah diderita
Klien belum pernah masuk rumah sakit dan tidak pernah dirawat dirumah sakit

3.2 Analisa data

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Data subjektif Peningkatan asam Perubahan
- Ibu klien mengatakan anaknya lambung, mual, kebutuhan ntrisi
tidak selera makan/tidak nafsu muntah kurang dari
makan dan mual kebutuhan tubuh
Data objektif Perubahan
- Klien tampak lemah kebutuhan nutrisi

- Diet hanya habis porsi setiap kurang dari
kali makan kebutuhan tubuh
- Jenis makan diet M II
2 Data subjektif Nyeri pada perut Gangguan
- Ibu klien mengatakan anaknya bagian kanan istirahat tidur.
susah tidur
Data objektif
- Muka klien kusam
- Klien tidur siang hanya 1 jam
Tidur malam hanya 7-8 jam dan
sering terbangun mata merah,
tampak resah dan selalu gelisah
3 Data subjektif Kelemahan fisik Intoleransi
- Ibu klien mengatakan anaknya aktivitas
badannya terasa lemas dan letih
Data objektif
- Pada ekstreminitas atas sebelah
kanan terpasang infuse
- Aktivitas di Bantu Orang tua
dan keluarga dan perawat,
seperti klien ingin mandi, BAK
dan BAB
- Ekstremitas bawah 2 (gerakan
otot penuh melawan gravitasi
dengan topangan)
- Skala nyeri 6 (sedang)
- HR : 88 x/i
4 Data subjektif Muntah dan diare Resiko tinggi
- Ibu klien mengatakan anaknya terhadap
lemas, mual, muntah, dan sering kekurangan
ke kamar mandi volume cairan
Data objektif
- Klien tampak pucat
- Klien tampak sering BAK
lebih kurang 3-4 kali /hari,
muntah dan diare
5 Data subjektif Tidak mengenal Kurang informasi
- Ibu klien mengatakan sakit sumber informasi
anaknya tidak sembuh-sembuh
Data objektif
- Klien sering bertanya tentang
penyakitnya
- Klien tampak gelisah

3.3 Diagnosa keperawatan


Berdasarkan pengkajian dan analisa data masalah keperawatan yang timbul pada An. A
berdasarkan prioritas masalah actual dan potensial adalah sebagai berikut :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia di tandai dengan
ibu klien mengatakan anaknya tidak selera makan, mual, klien tampak lemah, diet yang di
sediakan habis porsi tiap kali makan
2. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri pada perut bagian kanan di tandai dengan
mata klien tampak cekung, klien tampak lemas dan pucat dan tampak resah dan selalu gelisah.
Klien hanya bias tidur siang lebih kurang 1 jam dan tidur malam hanya 6-7 jam
TD : 100/80 mmHg Temp : 370 C
RR : 24 x/i Pols : 80 x/i
. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik di tandai dengan ibu klien
mengatakan badan anaknya terasa lemah, mudah letih. Pada ekstremitas sebelah kanan terpasang
infuse dan aktivitas selalu di bantu dengan keluarga dan perawat. Seperti mandi, Buang Air Kecil
(BAK) dan Buang Air Besar (BAB)
4. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang
berlebihan melalui muntah dan diare, gangguan proses pembekuan di tandai dengan adanya
tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa actual.
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi di tandai dengan tidak akurat
mengikuti instruksi meminta informasi.
3.4 Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
- - Awasi pemasukan diet klien - Mengatur posisi S: S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah ada selera makan dan perut
kurang dari kebutuhan tubuh - Beri klien diet dalam porsi sedikit tapi klien mual lagi
berhubungan dengan anoreksia di Kebutuhan sering
tandai dengan ibu klien nutrisi - Beri perawatan mulut agar selera makan - Memberi makanan O: O :Porsi diet yang disediakan habis setengah porsi
mengatakan anaknya tidak selera terpenuhi - Anjurkan makan pada porsi duduk pada klien
makan, mual, klien tampak lemah,
- tegak A: A :Masalah sebagian teratasi
diet yang di sediakan habis - Kolaborasi dengan ahli gizi dalam - Memberikan
seperempat porsi tiap kali makan. Berat badan peningkatan nutrisi perawatan mulut P: P :Rencana tindakan dilanjutkan.
mencapai - Pantau dan dokumentasikan input dan sebelum makan -
tujuan output setiap hari.
normal/ - Pertahankan pembatasan cairan sesuai - Memberi diet ekstra
ideal indikasi. pada klien
- Siapkan untuk dialisis
- Kolaborasi dengan dokter dalam - Memberikan obat
pemberian therapy obat antasida sebelum
makan

- Memberi diet M II
pada klien diet yang
menarik dan
mengandung selera

- Memberi minum air


putih hangat kepada
klien

Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguan - Pantau tanda-tanda vital klien - Mengukur tandaS : Ibu Klien mengatakan perut kanan anaknya atas masih terasa nyeri.
berhubungan dengan nyeri - Kaji tingkat nyeri dan karakteristik nyeri vital nyeri klien
hepatomegali ditandai dengan teratasi yang dialami klien - Mengkaji tingkat
klien tampak meringis memegang - Beri posisi yang nyaman nyeri dan
O : Wajah klien masih tampak meringis jika nyeri timbul.
perut, skala nyeri 5, TD : 100/80 karakteristik nyeri- Skala nyeri 4
mmHg, RR : 24 x/i, Pols : 86 x/i, - Ajarkan teknik relaksasi nfas dalam yang dialami klien
temp : 37 0C dengan cara tarik nafas dalam tahan 2 A : Masalah sebagian teratasi
detik kemudian keluarkan secara- Memberi posisi
perlahan-lahan dari mulut nyaman denganP : Rencana tindakan di lanjutkan
- Kurangi kebisingan dan sinar yang meninggikan
terang agar klien dapat istirahat sampai ekstremitas yang
nyeri hilang sakit
- Menganjurkan
klien teknik
relaksasi nafas
dalam tahan 2 detik
kemudian keluarkan
secara perlahan-
lahan dari mulut

- Menciptakan
lingkungan yang
nyaman dengan
membatasi jumlah
pengunjung dan
menutup sebagian
gorden/tirai agar
klien dapat
beristirahat
Intoleransi aktivitas berhubungan Tujuan : - Tingkatkan tirah baring/duduk - Menganjurkan S: Ibu klien mengatakan anaknya tidak mampu melakukan personal hyg
dengan kelemahan fisik di tandai- Klien klien agar mengubah
dengan ibu klien mengatakan dapat - Berikan lingkungan tenang dan posisi sesering O: Klien tampak kurang bersih dan kurang rapih
badan anaknya terasa lemah, beraktivitas nyaman mungkin A: Masalah belum teratasi
mudah letih. Pada ekstremitas tanpa di - Ubah posisi dengan baik dan sering - Membantu klien
sebelah kanan terpasang infuse Bantu oleh - Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, menggerakkan P: Rencana tindakan di lanjutkan
dan aktivitas selalu di Bantu keluarga Bantu melakukan rentang gerak sandi-sandi agar
dengan keluarga dan perawat - Berikan aktivitas hiburan yang tepat tidak terkaku-kaku -Ubah posisi baik dan sering
seperti mandi, BAK dan BAB seperti nonton tv, radio dan membaca - Menganjurkan Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan rentan
klien tidur atau gerak- Beri aktivitas hiburan, seperti menonton TV, dengar radio,
istirahat di tempat membaca
tidur
- Memberikan diet
pada klien

- Membantu klien
dalam melakukan
BAK dan BAB
Resiko tinggi terhadap Tujuan : - Anjurkan pada klien untuk banyak - Memberitahukan S: Ibu klien mengatakan tubuh anaknya masih lemas
kekurangan volume cairan- Volume minum keluarga klien dan O : -Turgor kulit baik
berhubungan dengan kehilangan cairan menganjurkan pada -Minum oral : 4 gelas/hari
cairan yang berlebihan melalui terpenuhi klien untuk banyak -Infus RL 20 tts/i
muntah dan diare, gangguan- Turgor - Pantau masukan dan halusan klien minum air putih
proses pembekuan di tandai kulit baik sedikit tapi sering. A: Masalah tidak terjadi
dengan adanya tanda-tanda dan - Memantau volume
gejala-gejala membuat diagnosa cairan klien dengan P:Rencana tindakan di lanjutkan.
akurat - Kolaborasi dengan tim dokter dalam mengukur masukkan
- Menganjurkan pada ibu agar klien banyak minum air putih
pemberian therapy dan haluarannya. - Memantau masukan dan haluaran klien
Input : 1200-1600 - Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian therapy
cc, output : 1500 cc.
- Memberikan
therapy antasida
3x1, hepagard 3x1,
amoxcilin 3x1, infus
dextrose 20 gtt/I,
infuse RL : 20 gtt/I,
Regulop : 1 amp/8
jam, ranitidine 1
amp/8 jam
Kurang pengetahuan tentang Tujuan : - Ciptakan hubungan saling percaya - Memperkenalkan S : Ibu klien mengatakan sudah mengerti tentang hepatitis
kondisi prognosis dan kebutuhan- Tingkat antara klien dan perawat diri kepada klien O : Ibu klien dapat menjelaskan kembali tentang penyakit hepatitis. Klie
pengobatan berhubungan dengan pengetahua dengan berdiri di tidak bertanya-tanya lagi
salah interpretasi informasi di n tentang - Kaji tingkat pengetahuan klien tentang samping kanan A : Masalah teratasi dengan kriteria hasil : klien mengungkapkan
tandai dengan tidak akurat penyakit hepatitis pemahaman tentang penyakitnya ekspresi wajah tidak bingung lagi
mengikuti instruksi meminta dan P : Rencana tindakan di hentikan
informasi pengobatan- Jelaskan kepada klien tentang penyakit- Mengkaji tingkat
bertambah hepatitis. pengetahuan klien
tentang hepatitis

- Menjelaskan
kepada klien tentang
penyakit hepatitis.

Anda mungkin juga menyukai