Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Abortus

Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dunia luar, atau
dapat dibatasi dengan berat anak <500 gram dan usia kehamilan <20 minggu.

2.3.1 Klasifikasi
Abortus spontan
Abortus yang terjadi dengan sendirinya. Penyebab abortus spontan Kelainan telur,
kelainan ini menyebabkan kelainan pertumbuhan pada janin, sehingga tidak mungkin hidup,
misalka karena faktor endogen seperti kelainan kromoson, atau faktor endogen seperti
paparan virus, radiasi dan zat kimia atau karena Penyakit ibu.

Abortus provocatus
Abortus yang sengaja dilakukan. Dapat dibedakan menjadi 1)Abortus provocatus
artificialis, pengguguran kehmilan dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan bagi ibu,
2) Abortus provocatus kriminalis adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang
syah dan dilarang hukum.

2.3.2 Manifestasi Klinis Abortus


Abortus imminens.
Abortus ini masih mengancam dan masih ada harapan mempertahankannya. Jika
seorang wanita hamil muda mengeluarkan darah sedikit pervaginam maka diduga menderita
abortus imminens.
Perdarahan pada wanita hamil muda dapat disebabkan oleh hal lain seperti plasental
sign, yaitu perdarahan dari pembuluh darah sekitar plasenta, erosi porsio, atau adanya polip.
Adanya abortus imminens dapat didiagnsoa bila pada kehamilan muda terdapat
- Perdarahan sedikit
- Nyeri memilin karena kontraksi tidak ada atau sedikit sekali
- Pada pemeriksaan belum ada pembukaan
- Tidak ditemukan kelainan pada serviks

Tatalaksana
- Tirah baring
- Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan untu mengurangi kerentanan
otot-otot rahim
Abortus insipiens
Keguguran sudah berlangsung dan tidak dapat dicegah lagi.
Tanda-tandanya:
- Perdarahan banyak kadang-kadang keluar gumpalan darah
- Nyeri karena kontraksi rahim kuat
- Akibat kontraksi rahim terjadi pembukaan

Tatalaksana
Berbeda dengan abortus imminens terapi dibrikan untuk memperccepat pengosongan
rahim dengan oksitosin 2,5 u setiap jam sebanyak 6 kali. Jika tidak brhasil dapat dilakukan
kuretase.
Abortus inkompletus
Jika sebagian telur telah lahir tetapi sebagian tertinggal biasanya jaringan plasenta,
maka yang kita hadapi abortus incompletus.
Tanda-tanda:
- Setelah terjadi abortus dengan pengeluaran jaringan, perdarahan berlangsung
terus.

- Sering serviks tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang
dianggap corpus allinum, maka uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan
mengadakan kontraksi. Tapi kalau keadaan ini dibiarkan lama, maka serviks akan
menutup kembali.

Tatalalaksana
- Kuretase

Abortus completus.
Seluruh buah kehamilan telah dilahirkan secara lengkap. Pada abortus completus
perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan dan selambat-lambatnya dalam 10
hari perdarahan berhenti sama sekali karena pada masa ini luka rahim telah sembuh dan
epitelisasi telah selesai.
Missed abortion
Keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22, tetapi tertahan di dalam
rahim selama dua bulan atau lebih setelah janin mati. Sekitar kematian janin kadang-kadang
ada perdarahan pervaginam sedikit sehingga menimbulkan gambaran abortus imminens.
Gejala-gejala selanjutnya adalah:
- Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorpsi air tuban dan
maserasi janin
- Payudara mengecil kembali
- Amenora berlangsung terus

Abortus habitualis
Abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3x.
Faktor penyebab abortus habitualis
a. Sel benih yang kurang baik
b. Lingkungan yang tidak baik, dapat dipengaruhi
- Disfungsi glandula thyroidea
- Kekurangan hormon korpus luteum atau plasenta
- Defisiensi nutrisi, seperti asam folat
- Kelainan anatomis, seperti uterus duplex
- Serviks yang inkompeten
- Golongan darah suami istri yang tidak cocok
- Toksoplasmosis

Anda mungkin juga menyukai