Anda di halaman 1dari 22

2

D. Latar Belakang

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia usaha mengharuskan

perusahaan untuk merespon segala perubahan yang terjadi, problem utama

yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah bagaimana

perusahaan menarik pelanggan dan mempertahankanya agar perusahaan

tersebut dapat bertahan dan berkembang, tujuan tersebut akan tercapai jika

perusahaan melakukan proses pemasaran. Pemasaran adalah salah satu

kegiatan pokok yang dilakukan olehperusahaan untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya.Dengan semakin berkembangnya teknologi dan

informasi saat ini, perusahaan di tuntut untuk lebih cermat dalam persaingan

bisnis.Jika perusahaan ingin tetap eksis dalam persaingan, maka perusahaan

harus memperhatikan salah satu fungsi pokoknya yaitu pemasaran.

Persaingan di era globalisasi akan semakin mengarahkan system

perekonomian negara mana pun ke mekanisme pasar yang pada akhirnya

Memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa

pasar.Dalam melaksanakan pemasaran yang baik, produsen harus

mengetahui dahulu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen,

sehingga produk yang ditawarkan akan sesuai dengan permintaan

konsumen.

Perkembangan dan kemajuan pembangunan saat ini, disertai dengan

meningkatnya pendapatan masyarakat, sehingga taraf kehidupan

masyarakat pun semakin meningkat.Dengan meningkatnya perkembangan


3

dan kemajuan serta pendapatan masyarakat, maka masyarakat semakin

menyadari bahwa teknologi informasi yang berkembang begitu cepat dari

tahun ke tahun dan semakin canggih sangat diperlukan.Hal ini menyebabkan

persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi khususnya telepon

seluler (handphone).

Penggunaan handphone yang marak di masyarakat sekarang ini

menumbuhkan kesan bahwa sarana komunikasi berbentuk handphone ini

sudah tidak lagi dipandang sebagai barang mewah, masyarakat bisa

menggunakan sarana komunikasi satu sama lain sebagai kebutuhan. Begitu

banyak kartu prabayar dan pasca bayar yang dikeluarkan beberapa

perusahaan pada masyarakat, memicu persaingan yang kuat antara

perusahaan satu dengan yanglain.

Dipihak konsumen, mereka punya banyak pilihan dari berbagai macam

produk yang memiliki keutamaan sehingga kepuasan mereka terpenuhi.

Ketatnya persaingan pada perdagangan kartu selular mengharuskan

perusahaan untuk menyesuaikan pada perkembangan teknologi yang

semakin maju agar mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Indosat sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan

komunikasi mengeluarkan produknya im3 sebagai sarana komunikasi

masyarakat.Perusahaan ini tidak hanya berorientasi pada perolehan

keuntungan semata, melainkan lebih berupaya dalam pemenuhan kebutuhan

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.Indosat, sebagai salah satu


4

operator selular GSM (Global System Mobilecommunication) nasional sangat

menyadari peran pentingitu.Hal tersebut diwujudkannya dengan terus

menerus meningkatkan fasilitas, kapasitas dan layanan maupun calon

pelanggannya.

Berbagai kemudahan disediakan bagi pelanggan maupun calon

pelanggannya.Persaingan antar perusahaan yang ketat memicu pengeluaran

produk yangterbaik sehingga dapat merebut pasar.Dalam mencapai

kepuasan konsumen, keberhasilan badan usaha dalam mencapai tujuannya

tergantung bagaimana pemasar mewujudkan produk sesuai dengan yang

dikehendaki oleh konsumen.

Proses pengambilan keputusan konsumen dalam hal pembelian,

konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat

memecahkan masalahnya. Perilaku konsumen yang demikian menunjukan

orientasi konsumen terhadap kepuasan.Kepuasan merupakan hasil yang

dirasakan kembali dari kinerja perusahaan yang memenuhi harapan mereka.

Konsumen yang puas akan setia lebih lama dan memberikan komentar yang

baik tentang produk dan perusahaannya.

Perusahaan dituntut kembali untuk komitmen dalam membangun

hubungan seumur hidup dengan pelanggan, karena hal ini para pelanggan

bukan hanya setia melainkan layaknya penggemar berat, sehingga selalu

menuntut adanya inovasidan peningkatan fasilitas.Harus diketahui bahwa


5

teknologi suatu produk besar pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen

disamping harga, ciri dan image konsumen terhadap perusahaan. Apabila

barang yang diperoleh sesuai dengan harapan nantinya konsumen akan

menggunakan berulang kali dan tidak akan meninggalkan produk tersebut.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan

dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranyahubungan antara

perusahaan dengan pelanggannya menjadi semakin harmonis,memberikan

dasar bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengambil

judulAnalisis Loyalitas Konsumen Pada Produk Indosat Im3 Di

Universitas Singaperbangsa Karawang

E. Perumusan Masalah

Melihat latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka

penulis

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana loyalitas konsumen terhadap kartu seluler IM3

padamahasiswa di Universitas Singaperbangsa Karawang?

2. Bagaimana penilaian konsumen terhadap tingkatan tingkatan Brand

loyalty (loyalitas merek) kartu seluler IM3 pada mahasiswa Universitas

Singaperbangsa Karawang?
6

F. Tujuan Peneltian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah

sebagai

berikut:

1. Untuk mengukur loyalitas konsumen terhadap kartu selular IM3 pada

mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang.

2. Untuk mengukur penilaian konsumen terhadap tingkatan tingkatan

Brandloyalty (loyalitas merek) kartu selular IM3 pada mahasiswa

Universitas Singaperbangsa Karawang.

3. Untuk mengetahui dan dan menjelaskan jtingkat koyalitas konsumen

pada produk provider im3 di UNSIKA.

G. Kegunaan Penelitian

1. Bagi konsumen, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusanpembelian kartu selular IM3.

2. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah

didapat dibangku kuliah ke dunia usaha yang sebenarnya.

3. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan untuk mengetahui sejauh

manaperkembangan industri produk kartu selular dapat

mempengaruhi loyalitaskonsumen terhadap kartu seluler IM3 sehingga

dapat digunakan untukmenentukan kebijakan yang lebih baik.


7

4. Bagi Pembaca Dengan penelitian ini diharapkan berguna bagi semua

pembaca sebagai tambahan ilmu serta sebagai bahan acuan dan

bahan pertimbangan bagi penelitian-penelitian berikutnya.

H. Kerangka Pemikiran

1. Pengertian Pemasaran

Dalam menjalankan program pemasaran, suatu perusahaan harus

memperhatikan fungsi pemasaran karena dewasa ini pemasaran harus

dipahami tidak dalam arti lama yaitu melakukan penjualan, melainkan

dalam arti baru, yaitu memuaskan kebutuhan dan keinginan

pelanggan.Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang pemasaran maka

penulis mengutip pendapat para ahli. Menurut Kotler (2000 : 7).

Marketing is a societal process by with individuals and groups obtain


what they need and want through creating, offering, and freely
exchanging products and services of value with other. Sedangkan
menurut Stantonyang diterjemahkan olehLamarto (1998 : 7).
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang- barang dan jasa yang dapat
memuaskan keinginan baik pada konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.

Berdasarkan dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah: suatu konsep inti kebutuhan, keinginan dan

permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan, pertukaran, transaksi

dan hubungan, menentukan harga, mempromosikan dan


8

mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan kebutuhan

dan keinginan baik pada konsumen pada saat ini maupun konsumen

potensial.

2. Pengertian Bauran Pemasaran

Perusahaan harus memutuskan bagaimana membagi anggaran

pemasaran total dengan berbagai alat dalam bauran pemasaran.

Bauran pemasaran merupakan suatu konsep kunci dalam teori

pemasaran modern. Keputusan bauran pemasaran harus dibuat untuk

saluran distribusi dan konsumen akhir. Untuk memperjelas pengertian

bauran pemasaran penulis mengutip beberapa pengertian bauran

pemasaran dari beberapa ahli. MenurutKotler (2000 : 15), Marketing

mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursueits marketing

objectives in the target market. Sedangkan menurut Stanton yang

diterjemahkan oleh Lamarto (1998 : 44 ) :

Bauran pemasaran adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan


empat unsur pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi,
keempat unsur tersebut adalah penawaran produk, struktur harga,
kegiatan promosi dan sistem distribusi.

Kotler yang diterjemahkan oleh Teguh dan Rusli (1998 : 82),

mengklasifikasikan bauran pemasaran kedalam 4 (empat) unsur yang

dikenal dengan 4P yaitu :


9

1. Produk (Product) adalah penawaran berwujud perusahaan kepada

pasar yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merk dan

kemasan produk.

2. Harga (Price) adalah jumlah uang yang konsumen bayar untuk

produk tertentu.

3. Tempat (Place) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.

4. Promosi (Promotion) adalah semua kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan

produknya kepada konsumen.

Keempat bauran pemasaran tersebut mencerminkan pandangan

penjual terhadap alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi

pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang

untuk memberi manfaat bagi pelanggan.

3. Pengertian Jasa Dan Karakteristik Jasa

Keragaman dan karakteristik jasa sangat mempengaruhi

pemasarannya, bagaimana perusahaan jasa dapat meningkatkan

produktivitasnya dan bagaimana perusahaan dapat mengelola jasa yang

lebih efektif. Untuk itu harus dipahami dengan benar mengenai

pengertian jasa dengan karakteristiknya.


10

Menurut Kotler (2000 : 428),A service is any act or performance


that one party can offer to another that is essentially intangible and does
not result in the ownership of anything, its production may or may not be
tied to a physical product. Sedangkan Fandy Tjiptono (2002 : 6)
menyatakan bahwa,Jasa adalah aktivitas manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Biasanya produk-

produk yang dipasarkan menyajikan beberapa jasa pelayanan.

Komponen pelayanan ini bisa merupakan sebagian kecil atau sebagian

besar dari keseluruhan yang ditawarkan. Pada kenyataannya tawaran

tersebut dapat berkisar dari jasa. Menurut Kotler yang diterjemahkan

oleh Teguh dan Rusli (1998 : 83), karakteristik jasa adalah :

1. Tidak berwujud (Intangibility)

Jasa merupakan sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, diraba

dan didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian.

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah

sumber itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir

atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.

3. Berubah-ubah (Variability)

Jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, karena jasa

tergantung siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan.


11

4. Mudah lenyap (Perishability)

Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila permintaan

selalu ada dan mantap, karena menghasilkan jasa di muka dengan

mudah. Bila permintaan naik atau turun, maka masalah yang sulit

akan segera muncul.

4. Pengertian Kualitas Jasa

Kunci utama kesuksesan perusahaan jasa adalah dengan

memenuhi atau melebihi harapan kualitas jasa pelanggan sasaran.

Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya,

pembicaraan dari mulut ke mulut dan iklan perusahaan. Pelanggan akan

memilih dan setelah menerima jasa tersebut mereka membandingkan

jasa yang dialami dan jasa yang dirasakan.

Menurut Kotler (2000 : 57),Quality is the totally of features and


characteristics of a product or service that bear on its abiliy to satisfy
stated or implied need. Sedangkan menurut Wyckof dalam Fandy
Tjiptono (2002 : 59), Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan.

Berdasarkan pengertian diatas, kualitas jasa merupakan

keseluruhan ciri serta sifat dari setiap tindakan atau kinerja yang

ditawarkan satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak dapat

dilihat yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan


12

kebutuhan dan keinginan yang dinyatakan atau tersirat. Ada dua faktor

yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived

service (Parasuraman, Zeithaml, Berry dalam Fandy Tjiptono, 2002 :

60). Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service)

sesuai dengan yang diharapkan (expected service), maka kualitas jasa

dipersepsikan baik. Jika jasa yang diterima melampaui harapan

pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang

ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang

diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian

baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa

dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.

Dalam memberikan penilaian atas pelayanan yang diterima oleh

konsumen maka perusahaan menggunakan lima indikator penentu

kualitas jasa. Menurut Parasuraman, Zeithaml, Berry, dalam Fandy

Tjiptono (2000 : 15), lima dimensi dari jasa yang berkualitas :

1. Tangible (Bukti langsung), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana komunikasi.

2. Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3. Responsibility (Daya tanggap), yaitu keinginan para staff untuk

membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang tanggap.


13

4. Assurance (Jaminan), mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas

dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.

5. Emphaty (Empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan

konsumen.

Parasuraman, Zeithaml, Berry yang dikutip dalam Kotler (2000 :

439) membuat model kesenjangan (gap model) dari kualitas jasa yang

menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang

tinggi. Model kesenjangan (gap model) dari kualitas jasa

mengidentifikasikan lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan

penyampaian jasa, yaitu :

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.

Manajemen tidak selalu memahami secara tepat keinginan

pelanggan

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas

jasa. Manajemen mungkin memahami secara tepat keinginan

pelanggan tetapi tidak menetapkan suatu set standar kinerja spesifik.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.

Para personil mungkin kurang terlatih atau tidak mampu atau tidak

mau memenuhi standar. Atau mereka dihadapkan pada standar


14

yang berlawanan, seperti menyediakan waktu untuk mendengarkan

para pelanggan dan melayani mereka dengan cepat.

4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.

Harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat para

wakil perusahaan dan iklan perusahaan.

5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan.

Kesenjangan ini terjadi bila memiliki persepsi yang keliru tentanng

kualitas jasa tersebut.

I. Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini diperlukan data dan informasi yang

tepat dan akurat. Untuk itu diperlukan bebrapa metode penelitian yang

sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan. Agar

mendapatkan data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan

permasalahan maka ada beberapa data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Desain Peneleitian

a. Berdasarkan tujuan penelitiannya desain penelitian ini ditujukan

untuk melakukan kegiatan akademik yang terstruktur dan informatif

sehingga memudahkan kegiatan penambahan data, pencarian,

dan publishing data dengan menggunakan teknologi komputer.


15

b. Berdasarkan metode penelitiannya desain penelitian ini merupakan

penelitian survey dimana peneliti terjun langsung kelapangan untuk

memperoleh data dengan cara wawancara/ kuisioner.

c. Berdasarkan tingkat eksplanasinya desain penelitian ini bersifat

deskriptif yaitu mengemukakan peranan sistem informasi serta

tingkat efesiensi dan efektivitas dalam menunjang proses

pelaksanaan layanan kepada konsumen.

d. Disain penelitian berdasarkan jenis datanya dan analisisnya.

Penelitian ini penelitian kualitatif yang dijelaskan secara asosiatif

2. Variabel Penelitian

Disamping sebagai pembeda, variabel-variabel juga berkaitan

dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Didalam

penelitian hanya digunakan variabel loyalitas konsumen sebagai

variabel (variabel X)

Tabel 1
Variabel Penelitian

Variabel Subvariabel Indikator


karakteristik 1. melakukan
pembelian secara
teratur
2. membeli di luar lini.
Loyalitas konsumen
3. merekomendasikan
produk lain.
4. menunjukan
kekebalan.
16

Merancang dan 1. define customer


menciptakan loyalitas value.
2. design the
customer
experience.
3. equip people and
deliver consistenly.
4. sustain and
enhance
performance.

Tingkatan loyalitas 1. suspect


konsumen 2. prospect
3. customer
4. client
5. advocates
6. partners
Sumber : DR. Ratih hurriyati, M.Si (2010 : 127)

3. Teknik Pengambilan Data

a) Populasi

Sesuai dengan masalah penelitian, maka yang dijadikan populasi

adalah seluruh mahasiswa dan pegawai UNSIKA di Kabupaten

Karawang, karena jumlah populasi banyak maka seluruh anggota

populasi di atas diambil sampel sebanyak 200.

b) Sampel

Dikarenakan jumlah populasi hanya sedikit maka jumlah populasi

dijadikan sebagai sampel penelitian didapat jumlah sampel (S)

sebanyak 200.
17

c) Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

dengan melakukan wawancara, yaitu penulis melakukan tanya

jawab dengan pihak yang dianggap dapat memberikan

informasi mengenai data-data yang dibutuhkan sebagai bahan

pelengkap dalam penyusunan skripsi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung dimana diperoleh dengan bentuk yang sudah jadi

tanpa publikasi atau data yang diperoleh dari pihak lain. Dalam

hal ini penulis mengumpulkan data secara (library research),

yaitu dengan jalan melihat buku-buku (literatur) yang

berhubungan dengan masalah penelitian dan dapat

melengkapi/ mendukung data primer.

d). Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendukung metode tersebut peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut :


18

1) Riset Kepustakaan

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-

buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi untuk

mendukung analisis data yang diperlukan untuk Skripsi ini.

2) Dalam pengumpulan data ini peneliti melakukan riset secara

langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data yang

diperlukan guna melengkapi data yang dibutuhkan yaitu dengan

cara :

a. Observasi / Pengamatan

Yaitu mengadakan penelitian secara langsung mengenai

kegiatan yang dilaksanakan dan latar belakang keadaan

sekarang yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

b. Interview / Wawancara

Yaitu mengadakan dialog atau wawancara langsung dengan

narasumber atau dengan orang yang berkompeten

dibidangnya dalam suatu objek penelitian bersangkutan

yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

c. Kuisioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar

pertanyaan yang dikirim melalui responden, data ini

merupakan data pendukung yang diperoleh penulis melalui

tinjauan pustaka.
19

4. Metode Analisis Data

1) Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif.

Analisis deskriptif adalah menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2) Teknik Skala

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variable penelitian.

Tabel 1.2

Skala Likert

Loyalitas konsumen
Jawaban Bobot Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
Sumber : Sugiyono (2007 : 108-110)
20

3) Rentang Skala

Menentukan rentang skala dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

nm 1
RS
m

Dimana :

n = Jumlah Sampel

m = Jumlah Alternatif Jawaban

Rentang Skala (RS) sebesar :

Skala Terendah = Skor Terendah x Jumlah Sampel

Skala Tertinggi = Skor Tertinggi x Jumlah Sampel

Skala penilaian tiap kriteria

Jumlah sampel sebanyak 2 orang. Instrumen menggunakan

skala likertpada skala terendah 1 dan skala tertinggi 5.

Perhitungan skala :

Skala terendah : Skor terendah x jumlah sampel (n)

: 1 x 200 = 200
21

Skala tertinggi : Skor tertinggi x jumlah sampel (n)

: 5 x 200 = 200

200.5 1 800
RS = = 160
5 5

Tabel 4

Kriteria Dalam Rentang Skala loyalitas konsumen

Skala Rentang Jawaban

Skor Skala Loyalitas konsumen

1 1 Sangat Tidak Baik

2 2 Tidak Baik

3 3 Cukup Baik

4 4 Baik

5 5 Sangat Baik

Sumber : Sugiyono (2007 : 108-110)


22

J. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan pada pertimbangan kebutuhan data yang diperlukan dalam

menyusun skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian di Universitas

Singaperbangsa Karawang yang ada di kabupaten karawang yang

beralamat di HS. Ronngowaluyo Karawang. Adapun Jadwal yang

direncanakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Tabel

Jadwal Penelitian

Waktu Penelitian (Bulan)


No Nama Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Pembuatan
proposal
2 Pengurusan Ijin
3 Pengambilan
Data
4 Analisis Data
5 Penulisan
Laporan
23

Daftar Pustaka

Philip Kotler, (2005). Manjemen Pemasaran, Edisi kesebelas, Jild dua,

Jakarta: PT INDEKS GRAMEDIA.

Philip Kotler dan Gary Armstrong, (2004). Dasar-dasar Pemasaran, Edisi

Indonesia, Jilid pertama, Jakarta : PT INDEKS GRAMEDIA.

Sugioyono, (2003). Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ke lima, Bandung :

CV. ALFABETA

Puji isyanto. Metodologi Penelitian. Karawang : Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Unsika, 2010

Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Edisi Kedua Yogyakarta : Andi, 2002

Supranto, J dan Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran. Jakarta. Mitra Wacana Media

Hasibuan, Melayu S.P., 2007. Manajemen Dasar, Pengetahuan dan

Masalah. Edisi revisi, cetakan ke enam. Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.

Assuri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT Raja Grafindo

Persada.

--------------------. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta, Penerbit C.V Andi

Offset

DR. Ratih hurriyati, M, Si. 2010. Bauran Pemasaran Dan Loyalitas

Konsumen. Bandung. CV ALFABETA.

Anda mungkin juga menyukai