ABSTRAK
Penelitian ini adalah melakukan perancangan konversi model objek OMT ke model relasional dilanjutkan
pembangkitan kode SQL dari skema relasi tersebut. Mekanisme konversi ini dirancang menggunakan aturan
schemer. Aturan Schemer adalah aturan konversi bentuk teks model logik menjadi perintah-perintah SQL yang
diperlukan untuk membuat table-tabel relasional. Implementasi konversi OMT ke SQL diterapkan pada sistem
pendaftaran siswa sebuah lembaga bimbingan belajar. Mulai dari analisis usecase diagram, class diagram, teks
objek, normalisasi, menghasilkan tabel SQL. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu strategi pembangunan
perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek yang berisi data dan aksi
yang dilakukan terhadapnya. Salah satu metodologi ini adalah metodologi objek Rumbaugh (OMT / Object
Modeling Technique). Metodologi tersebut terdiri dari tiga buah model yaitu model objek, model dinamik, dan
model fungsional. Dalam pengembangan perangkat lunak tertentu, sebagian objek yang digambarkan dalam skema
model objek harus disimpan dalam memori sekunder dengan memanfaatkan sistem manajemen basisdata yang telah
ada. Implementasi pengelolaan objek-objek tersebut dengan menggunakan sistem basisdata relasional memerlukan
suatu bentuk konversi dari model objek OMT ke model relasional sehingga sampai deskripsi dalam SQL.
KATA KUNCI : Object Modelling Technique, model relasional, Aturan Schemer, model objek, konversi.
distandarisasikan, dan mempunyai kemampuan untuk dibangun. Komponen objek adalah : Objek, Kelas,
bekerja dengan suatu bahasa deklaratif. Sistem Diagram-objek, atribut, Operasi dan metoda, Link
manajemen basisdata juga mempunyai keuntungan- dan Asosiasi, Qualifikasi, Agregasi, Generalisasi dan
keuntungan sendiri. Seperti pengendalian struktur Pewarisan dan Metadata.
data yang cepat, mendukung tipe data berukuran
besar (seperti audio dan video), dan berkemampuan 2.2 Model Relasional
untuk berintegrasi dengan paling sedikit satu bahasa. Bertujuan untuk menghasilkan sekumpulan skema
Bagaimanapun relasional adalah lebih sederhana relasi dalam bentuk yang tepat (normal), menghindari
dibanding network dan hirarki, jadi banyak redudansi dan mengakses informasi dengan mudah.
pengembang harus tetap menemukan kelebihan atau Elemen dasar dari model relasional adalah relasi yaitu
manfaat objek untuk menciptakan perangkat- instans dari skema relasi yang berbentuk table dan
perangkat dan aplikasi relasional. Sebagai suatu terdiri atas baris dan kolom. Baris dari relasi disebut
kekuatan yang saling melengkapi antara relasional tuple, adalah kumpulan dari nilai yang dimiliki tiap
dan objek harus dibuat keduanya supaya berjalan atribut. Degree dari suatu relasi adalah jumlah kolom
secara berdampingan dalam beberapa bentuk aplikasi. dari relasi, sedangkan kardinalitas adalah jumlah baris
Meskipun keduanya mungkin berfungsi pada aplikasi dari relasi. Skema model relasional adalah kumpulan
berbeda. Relasional skema relasi, skema relasi adalah gabungan atribut-
Kebanyakan sistem basisdata menggunakan model atribut. Himpunan dari semua nilai yang mungkin
relasional, sistem basisdata berorientasi objek masih dari atribut tertentu disebut domain atribut tertentu.
sedikit masih dalam proses penelitian dan Komponen model relasional adalah ketergantungan
pengembangan. Dengan demikian relasional fungsional, relationship, key, normalisasi.
merupakan salah satu pilihan untuk
mengimplementasikan pengelolaan data. Maka
diperlukan suatu konversi model objek OMT ke 2.3 Metode Pembangun Perangkat Lunak
model relasional. Metode pembangun perangkat lunak yang digunakan
adalah metode Waterfall (Life cyle) lebih jelasnya :
1.1 Rumusan Masalah 1. Pendekatan sistem meliputi spesifikasi
1. Bagaimana merubah metodologi perancangan kebutuhan perangkat lunak yang dapat mewakili
sistem dari model objek OMT (Object dunia nyata.
Modeling Technique) ke model SQL (structure 2. Analisis adalah suatu proses yang
Query Language)? mengahasilkan spesifikasi perangkat lunak yang
2. Bagaimana penerapan konversi OMT k SQL ke sesuai dengan kebutuhan sistem.
dalam sistem informasi pendaftaran siswa 3. Perancangan adalah mendefinisikan struktur
sebuah lembaga bimbingan belajar? data, arsitektur perangkat lunak yang
mendefinisikan relasi diantara komponen-
1.2 Tujuan Penelitian komponen struktur program dan suatu prosedur
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, tujuan yang bertujuan untuk permnumberaan data.
penelitian ini adalah sebagai berikut : 4. Pengkodean adalah hasil perancangan harus
1. Mengkaji cara perubahan metodologi perancangan ditranslasikan kebentuk yang bisa dibaca oleh
sistem dari model objek OMT (Object Modeling mesin (komputer).
Technique) ke model SQL (structure Query 5. Ujicoba meliputi pengujian kebutuhan program,
Language) secara rinci dan jelas. validasi program dan modularitas perangkat
2. Merancang sistem informasi pendaftaran siswa lunak.
sebuah lembaga bimbingan belajar 6. Perawatan dilakukan sejalan dengan
penggunaan perangkat lunak yang dibuat.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Model Objek 3. METODE PENELITIAN
Metodologi berorientasi objek merupakan suatu
strategi pembangunan perangkat lunak yang Penelitian ini menggunakan metode studi komparatif
mengorganisasikan perangkat lunak sebagai yaitu metode perbandingan mengenai pemograman
kumpulan objek-objek yang berisi data dan aksi yang model objek modeling technique (OMT) dengan
dilakukan terhadapnya. Salah satu metodologi ini pemograman relasional / SQL.
adalah metodologi objek OMT (Object Modelling 3.1 Perbandingan Struktur Model Relasional
Technique). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan Model objek OMT
secara jelas aspek-aspek metodologi dan Model data terdiri dari atas tiga komponen utama
penerapannya terhadap metodologi yang akan yaitu aturan pembentuk struktur, aturan pembentuk
2
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10
batasan dan operasi. Kebanyakan model data Sebagai dasar dari perancangan konversi maka dalam
memiliki spesifikasi pembentuk aturan yang jelas dan bagian ini akan dibahas bagian terpenting dari kedua
telah tertentu (tetap) terutama pada model data yang model yaitu struktur model relasional dibandingkan
diadopsi sistem manajemen basisdata. dengan struktur model objek OMT mulai dari uraian
Berbeda dengan struktur, aturan pembentuk batasan secara umum dan dilanjutkan dengan lebih detil.
dan operasi bersifat lebih fleksibel. Bahkan dalam Perbandingan ini dilakukan dengan tujuan untuk
model data yang terdefinisi dengan baik secara formal mengetahui apa yang dimiliki oleh model objek OMT
seperti model relasional masih dapat dikembangkan dan yang tidak dimiliki oleh model relasional
operasi-operasi dan batasan-batasan baru sesuai sehingga dalam perancangan konversi dapat dicari
dengan kebutuhan aplikasi. Batasan dan operasi cara untuk mengatasi perbedaan tersebut.
dibuat dengan mengacu kepada struktur, dengan Perbandingan komponen-komponen model objek
demikian yang paling mendasar dalam model data OMT dan model relasional diperlihatkan dalam table
adalah pembentuk strukturnya (komponennya). berikut :
3
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10
4
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10
Domain ini dapat merepresentasikan metoda pada Suatu percobaan arsitektur yang dilakukan
model objek OMT. Domain prosedur memiliki James Rumbaugh pada GE Corporate R & D, dan
karakteristik khusus yaitu operator yang berlaku bagi Schemer, yaitu batch compiler yang dikembangkan
elemen domain ini. Hal ini disebabkan nilai-nilai untuk membangkitkan kode SQL dengan
prosedur bukanlah nilai-nilai yang bersifat skalar. mengotomatisasikan aturan-aturan pemetaan melalui
Akibatnya hanya operator perbandingan sama suatu model kompilator.
dengan (=) dan tidak sama dengan (#). Lain dari Gambar 1 menunjukkan arsitektur untuk
nilai-nilai yang tidak skalar ini adalah atribut mengoptimasikan konversi model objek ke model
prosedur tidak dapat didefinisikan sebagai bagian dari relasional. Arsitektur memiliki tiga bagian utama :
kunci dalam relasi. OMTool, Schemer dan RDBMS itu sendiri. Schemer
adalah kumpulan aturan-aturan pemetaan objek dan
4.2 Aturan Schemer metamodel table-tabel secara formal dan notasi
1. Konversi OMT ke Model Relasional pemetaan pemodelan ke skema basisdata.
USER
OMTool
Schemer SQL
Grafical Logical Create Application
Model Model
Object Metamodel Create Table RDBMS Database
Ideal Table Metamodel Script
Data Dictionary
Entries
Populate Schemer
RDBMS Aplication
Data Dictionary
2
. Komponen Konversi tidak ditunjukkan pada diagram seperti lingkup
a. OMTool atribut, pengijinan nilai kosong untuk setiap atribut &
OMTool menyimpan dua pandangan terhadap model kunci-kunci primer. Juga jendela untuk menentukan
objek dalam notasi pemodelan OMT. Model grafik, aturan pemetaan yang akan diaplikasikan pada semua
menggambarkan bentuk kotak, garis, dan teks ke kelas dan relasionship dalam model, yang mana
layar. Model Grafik digunakan untuk menambah secara mendasar menyediakan strategi global untuk
antarmuka dengan pemakai dan menyajikan model implementasi basisdata. Pemakai dapat
objek secara visual untuk dokumentasi. Model lojik mengesampingkan aturan-aturan pemakai global
merupakan ringkasan tentang pengertian yang untuk kelas-kelas khusus atau relasionship pada hasil
mendasar pada gambar dan menjelaskan kelas-kelas efisiensi, jangkauan perluasan dan numberegritas
dan keterhubungannya antara yang satu dengan dalam kode relasional.
lainnya. Ketika pemakai membuat keputusan implementasi,
OMTool memiliki beberapa keistimewaan untuk OMTool menulisnya dan model lojik pada suatu file
membuat pembangkit model yang termudah. OMTool ASCII sebagai masukan untuk kompilator skema
memungkinkan pemakai untuk membuat, memuat, basisdata (dalam kasus ini shemer).
mengubah, menyimpan dan mencetak diagram secara
otomatis. OMTool mengelola keterhubungan lojik b. Schemer
seperti pemakai memindahkan entitas yang Schemer mengkonversikan bentuk teks menjadi
terhubung. perintah-perintah SQL yang diperlukan untuk
Antarmuka disajikan dalam bentuk jendela-jendela menciptakan table-tabel relasi, index, domain, hak
melayang. Untuk melakukan pertanyaan secara detail akses dan bagian-bagian lain pada skema. Selama
5
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10
2.2 Pembentukan
1.2 Normalisasi
struktur file
3.3 Pembentukan tabel
Struktur
Skema file
SQL
Memetakan
- objek teks Memetakan Pengkonversian - sintak SQL
bentuk teks
- Aturan FD - data skema skema - data skema struktur file - tabel
USER menjadi
ke ke
RELASIONAL
skema
sturktur file sintak SQL
basis data
6
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10
Contoh kasus konversi Sistem Pendaftaran Siswa Baru Lembaga Bimbingan Belajar
Calon-Siswa
+kd-sis
+nm-sis Form-Pendftrn
+jk Kwitansi
+tmpt-lhr +no-reg
+tgl-lhr +tgl-reg +no-kwt
+almt-sis +periode-fp dapat +tgl-kwt
+tlp-rmh +biaya
isi +hitungjml-kw()
+hp 1 1
+nm-ortu +hitungjml-fp() +simpandata-kwt()
1 1..* +getkd-sis() +gettgl_kwt()
+almt-ortu
+asal-sklh +get-kdprogram() +cetakla_kwt()
+kelas +simpandata-fp()
+jurusan +gettgl-kwt()
+hitungjml-clsiswa()
+simpandata-clsiswa() 1..*
+getkd-sis()
+ubahdata-clsiswa()
+hapuskd-sis() pilih
Program-Bimbel
+kd-program
1
+nm-program
jadwal-pb +hitungjumlah_program()
1 +simpandata-program()
+kelompok +getkd-program()
+tgl-mulai 1..*
+ubahdata-program()
+jam-bljr punya +getkd-program()
+hari1 +hauskd-program()
+hari2
+hari3
+getkd-program()
+simpandatajdw-pb()
Gambar 3.2.2 Contoh kasus konversi Sistem Pendaftaran Siswa Baru Lembaga Bimbingan Belajar
OperationSet_AssFormPendaftarana(Pno-reg,Ptgl- OperationSet_AssJadwalPB(Pidkel,Ptglmulai,Pjambelajar
reg,Pperiode-fp,Pbiaya) ,Phari1,Phari2,Phari3)
End. End;
Class JadwalPB
Attribute idkel:number 2. Pembentukan skema relasi ke struktur file
Attribute Tglmulai:date Tahap ini adalah proses ke dua fungsi schemer
Attribute jambelajar:integer (mengkonversi teks model objek ke sintaks sql).
Attribute hari1t:string Dimana teks model objek yang terbentuk dirubah ke
Attribute hari2t:string struktur file / skema relasi.
Attribute hari3t:string
AttributeAssFormPendaftaran:FormPendaftaran a. Diperoleh deskripsi skema relasi sebagai
AttributeAssProgramBimbel:ProgramBimbel berikut :
OperationSet_idkel,tglmulai,jambelajar,hari1,hari2,hari3( 1.CalonSiswa(kdsis,nmsis,jk,tmptlhr,tgllhr,almtsis,tel
Pidkel,Ptglmulai,Pjambelajar,Phari1,Phari2,Phari3) prmh)
OperationSet_AssFormPendaftarana(Pno-reg,Ptgl- 2.FormPendaftaran(no-reg,tgl-reg,periodefp,biaya)
reg,Pperiode-fp,Pbiaya) 3.Kwitansi(no-kwt,tgl-kwt)
OperationSet_AssProgramBimbel(Pkdprogrambimbel,Pn 4.JadwalProgramBimbel(idkel,tglmulai,jambelajar,ha
amaprogrambimbel) ri1,hari2,hari3)
End; 5.ProgramBimbel(kdprogrambimbel,nmprogrambimb
el)
Class ProgramBimbel
Attribute kdprogrambimbel:number
Attribute namaprogrambimbel:string b. Normalisasi
Attribute AssJadwalBimbel:JadwalBimbel Calon Siswa (bentuk normal)
OperationSet_kdprogrambimbel,namaprogrambimbel(Pk
dprogrambimbel,Pnamaprogrambimbel)
Kd- Nm- Jk Tmpt- tgllhr almtsi telp
sis sis lhir s
8
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10
File
File Master
Transaksi Laporan
Cetak Jadwal
Data Bimbel
Program
Bimbel
Form
Pendaftaran
Cetak
Kwitansi
Pendaftaran
memenuhi aturan schemer ini dapat menimbulkan [9]. Yuni (2005). Memahami Algoritma
basisdata yang tidak konsisten. Konversi dengan Pemograman. Jurnal Teknodik Kemendepdiknas. no
menggunakan schemer dilakukan secara otomatis 16/1X/TEKNODIK/JUNI/2005.
oleh suatu perangkat lunak yang menggunakan [10]. Yuni (2009). Studi Komparatif Pemogram
algoritma yang telah dirancang. Hal ini yang Objek dan SQL. Jurnal Teknodik Kemendepdiknas.
dimungkinkan karena skema yang dihasilkan sudah no 23/XII/TEKNODIK/Okt/2009.
memenuhi kebutuhan data. Tetapi jika dikehendaki
kinerja yang lebih baik maka perbaikan secara teratur
harus dilakukan.
b. Untuk lingkungan implementasi tertentu
dimungkinkan perbaikan model relasional hasil
konversi untuk mencapai peningkatan dalam efisiensi
ruang penyimpanan dan kecepatan akses data.
Modifikasi harus tetap memelihara terpenuhinya
aturan konversi.
2. Saran-saran
a. Dosen perlu mensosialisasikan atau mengajak
kepada mahasiswa tentang kemudahan dalam
pemograman objek dibandingkan pemograman
lainnya. Sehingga mahasiswa bisa lebih termotivasi
untuk menggunakan pemograman objek.
b. Dosen perlu sinerji untuk menyediakan modul
perkuliahan berbasis pemograman objek untuk bahan
perkuliahan mahasiswa.
c. Diharapkan kepada para pecinta jurnal, baik itu
dosen, praktisi, peneliti maupun mahasiswa
diharapkan untuk mau melakukan penelitian-
penelitian yang bersifat studi perubahan atau konversi
ilmu. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan
harapan penulis bisa menjadi bahan untuk
pengembangan penelitian yang lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Adi Nugroho (2004). Pemograman
Berorientasi Objek. Informatika Bandung.
[2]. Bambang Hariyanto (2004). Rekayasa
Sistem Berorientasi Objek. Informatika Bandung.
[3]. _______Pemodelan (2004), Perancangan
dan Terapan Basisdata. Informatika Bandung.
[4]. Derek Coleman (1994). Object Oriented
Development The Fusion Method. Prentice Hall
Numberernational Editions.
[5]. Gio Wiederhold (1993). Database
Design.Mc Graw Hill.
[6]. Henry F Kort & Abraham S (1996).
Database System Consepts. Mc Graw Hill.
[7]. Roger S Pressman, Ph D (1992). Software
Engineering. A Practitioners Approach, Mc Graw-
Hill Singapore.
[8]. Rumbaugh (1991). Object Oriented
Modelling and Design. Prentice Hall NewJersey, J. et
al.
10
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767