Anda di halaman 1dari 10

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

Studi Konversi Sintaks Object Modeling Technique (OMT)


Ke Sintaks Structure Query Language (SQL)
(Studi Kasus Sistem Pendaftaran Siswa
Lembaga Bimbingan Belajar)
Yuni Hanafia
a
Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : (021) 7493547 Fax : (021) 7493315
e-mail :

ABSTRAK
Penelitian ini adalah melakukan perancangan konversi model objek OMT ke model relasional dilanjutkan
pembangkitan kode SQL dari skema relasi tersebut. Mekanisme konversi ini dirancang menggunakan aturan
schemer. Aturan Schemer adalah aturan konversi bentuk teks model logik menjadi perintah-perintah SQL yang
diperlukan untuk membuat table-tabel relasional. Implementasi konversi OMT ke SQL diterapkan pada sistem
pendaftaran siswa sebuah lembaga bimbingan belajar. Mulai dari analisis usecase diagram, class diagram, teks
objek, normalisasi, menghasilkan tabel SQL. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu strategi pembangunan
perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek yang berisi data dan aksi
yang dilakukan terhadapnya. Salah satu metodologi ini adalah metodologi objek Rumbaugh (OMT / Object
Modeling Technique). Metodologi tersebut terdiri dari tiga buah model yaitu model objek, model dinamik, dan
model fungsional. Dalam pengembangan perangkat lunak tertentu, sebagian objek yang digambarkan dalam skema
model objek harus disimpan dalam memori sekunder dengan memanfaatkan sistem manajemen basisdata yang telah
ada. Implementasi pengelolaan objek-objek tersebut dengan menggunakan sistem basisdata relasional memerlukan
suatu bentuk konversi dari model objek OMT ke model relasional sehingga sampai deskripsi dalam SQL.

KATA KUNCI : Object Modelling Technique, model relasional, Aturan Schemer, model objek, konversi.

1. PENDAHULUAN ekspresif, ringkas mudah dikembangkan dan mudah


Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat untuk melakukan perubahan terhadap kekurangan dan
permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak. kesalahan atribut pada teknik perancangan basisdata.
Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan Pemodelan relasional dapat djjadikan penunjang,
berorientasi objek akan memandang sistem yang akan sebab didukung oleh teknologi yang maju dan banyak
dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang tersedia komersil.
berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Relasional mungkin akan tetap berada dalam
Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan lingkungan aplikasi bisnis dan merupakan aplikasi
memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan yang handal. Selama OMT akan digunakan lebih
abstraksi objek. kelas. hubungan antar kelas sampai banyak dalam rekayasa berbantuan komputer,
abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan perancangan dan aplikasi, secara perlahan perbedaan
memodelkan objek ini, data dan proses-proses yang ini akan hilang. Bagaimanapun sebagai keistimewaan
dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) baru, seperti pengenalan pada konsep pewarisan
menjadi satu kesatuan. Dalam rekayasa perangkat (inheritance) dan penambahan tipe data dari
lunak. konsep pendekatan berorientasi objek dapat relasional, serta penambahan fasilitas query yang
diterapkan pada tahap analisis. perancangan. handal dalam OMT. Aplikasi-aplikasi yang
pemrograman, dan pengujian perangkat lunak. Ada menggabungkan metode pengembangan berorientasi
berbagai teknik yang dapat digunakan pada masing- objek dengan implementasi relasional dapat lebih
masing tahap tersebut, dengan aturan dan alat bantu bermanfaat daripada menggunakan suatu pendekatan
pemodelan tertentu. perancangan secara terpisah. Cara tersebut membuat
para ahli akan bebas untuk memusatkan perhatiannya
pada tahap perancangan untuk tugas-tugas tingkat
Paradigma berorientasi objek berguna dalam
rendah seperti perancangan basisdata. menawarkan
perancangan sistem, sebab model objek dapat
keuntungan-keuntungan unik, teknologi
1
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

distandarisasikan, dan mempunyai kemampuan untuk dibangun. Komponen objek adalah : Objek, Kelas,
bekerja dengan suatu bahasa deklaratif. Sistem Diagram-objek, atribut, Operasi dan metoda, Link
manajemen basisdata juga mempunyai keuntungan- dan Asosiasi, Qualifikasi, Agregasi, Generalisasi dan
keuntungan sendiri. Seperti pengendalian struktur Pewarisan dan Metadata.
data yang cepat, mendukung tipe data berukuran
besar (seperti audio dan video), dan berkemampuan 2.2 Model Relasional
untuk berintegrasi dengan paling sedikit satu bahasa. Bertujuan untuk menghasilkan sekumpulan skema
Bagaimanapun relasional adalah lebih sederhana relasi dalam bentuk yang tepat (normal), menghindari
dibanding network dan hirarki, jadi banyak redudansi dan mengakses informasi dengan mudah.
pengembang harus tetap menemukan kelebihan atau Elemen dasar dari model relasional adalah relasi yaitu
manfaat objek untuk menciptakan perangkat- instans dari skema relasi yang berbentuk table dan
perangkat dan aplikasi relasional. Sebagai suatu terdiri atas baris dan kolom. Baris dari relasi disebut
kekuatan yang saling melengkapi antara relasional tuple, adalah kumpulan dari nilai yang dimiliki tiap
dan objek harus dibuat keduanya supaya berjalan atribut. Degree dari suatu relasi adalah jumlah kolom
secara berdampingan dalam beberapa bentuk aplikasi. dari relasi, sedangkan kardinalitas adalah jumlah baris
Meskipun keduanya mungkin berfungsi pada aplikasi dari relasi. Skema model relasional adalah kumpulan
berbeda. Relasional skema relasi, skema relasi adalah gabungan atribut-
Kebanyakan sistem basisdata menggunakan model atribut. Himpunan dari semua nilai yang mungkin
relasional, sistem basisdata berorientasi objek masih dari atribut tertentu disebut domain atribut tertentu.
sedikit masih dalam proses penelitian dan Komponen model relasional adalah ketergantungan
pengembangan. Dengan demikian relasional fungsional, relationship, key, normalisasi.
merupakan salah satu pilihan untuk
mengimplementasikan pengelolaan data. Maka
diperlukan suatu konversi model objek OMT ke 2.3 Metode Pembangun Perangkat Lunak
model relasional. Metode pembangun perangkat lunak yang digunakan
adalah metode Waterfall (Life cyle) lebih jelasnya :
1.1 Rumusan Masalah 1. Pendekatan sistem meliputi spesifikasi
1. Bagaimana merubah metodologi perancangan kebutuhan perangkat lunak yang dapat mewakili
sistem dari model objek OMT (Object dunia nyata.
Modeling Technique) ke model SQL (structure 2. Analisis adalah suatu proses yang
Query Language)? mengahasilkan spesifikasi perangkat lunak yang
2. Bagaimana penerapan konversi OMT k SQL ke sesuai dengan kebutuhan sistem.
dalam sistem informasi pendaftaran siswa 3. Perancangan adalah mendefinisikan struktur
sebuah lembaga bimbingan belajar? data, arsitektur perangkat lunak yang
mendefinisikan relasi diantara komponen-
1.2 Tujuan Penelitian komponen struktur program dan suatu prosedur
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, tujuan yang bertujuan untuk permnumberaan data.
penelitian ini adalah sebagai berikut : 4. Pengkodean adalah hasil perancangan harus
1. Mengkaji cara perubahan metodologi perancangan ditranslasikan kebentuk yang bisa dibaca oleh
sistem dari model objek OMT (Object Modeling mesin (komputer).
Technique) ke model SQL (structure Query 5. Ujicoba meliputi pengujian kebutuhan program,
Language) secara rinci dan jelas. validasi program dan modularitas perangkat
2. Merancang sistem informasi pendaftaran siswa lunak.
sebuah lembaga bimbingan belajar 6. Perawatan dilakukan sejalan dengan
penggunaan perangkat lunak yang dibuat.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Model Objek 3. METODE PENELITIAN
Metodologi berorientasi objek merupakan suatu
strategi pembangunan perangkat lunak yang Penelitian ini menggunakan metode studi komparatif
mengorganisasikan perangkat lunak sebagai yaitu metode perbandingan mengenai pemograman
kumpulan objek-objek yang berisi data dan aksi yang model objek modeling technique (OMT) dengan
dilakukan terhadapnya. Salah satu metodologi ini pemograman relasional / SQL.
adalah metodologi objek OMT (Object Modelling 3.1 Perbandingan Struktur Model Relasional
Technique). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan Model objek OMT
secara jelas aspek-aspek metodologi dan Model data terdiri dari atas tiga komponen utama
penerapannya terhadap metodologi yang akan yaitu aturan pembentuk struktur, aturan pembentuk
2
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

batasan dan operasi. Kebanyakan model data Sebagai dasar dari perancangan konversi maka dalam
memiliki spesifikasi pembentuk aturan yang jelas dan bagian ini akan dibahas bagian terpenting dari kedua
telah tertentu (tetap) terutama pada model data yang model yaitu struktur model relasional dibandingkan
diadopsi sistem manajemen basisdata. dengan struktur model objek OMT mulai dari uraian
Berbeda dengan struktur, aturan pembentuk batasan secara umum dan dilanjutkan dengan lebih detil.
dan operasi bersifat lebih fleksibel. Bahkan dalam Perbandingan ini dilakukan dengan tujuan untuk
model data yang terdefinisi dengan baik secara formal mengetahui apa yang dimiliki oleh model objek OMT
seperti model relasional masih dapat dikembangkan dan yang tidak dimiliki oleh model relasional
operasi-operasi dan batasan-batasan baru sesuai sehingga dalam perancangan konversi dapat dicari
dengan kebutuhan aplikasi. Batasan dan operasi cara untuk mengatasi perbedaan tersebut.
dibuat dengan mengacu kepada struktur, dengan Perbandingan komponen-komponen model objek
demikian yang paling mendasar dalam model data OMT dan model relasional diperlihatkan dalam table
adalah pembentuk strukturnya (komponennya). berikut :

Table 1. komponen-komponen model objek OMT dan model Relasional


Komponen model objek Komponen model
OMT relasional
Kelas {atribut, operasi, Skema relasi
descriptor} {atribut}
Agregasi Tidak ada
Asosiasi Tidak ada
Generalisasi Tidak ada

Dari table diatas dapat dilihat bahwa struktur dari


skema model relasional sangat sederhana, dibentuk 3.2 Kelas ( Objek) dan Skema Relasi (
dari kumpulan skema relasi. Skema relasi tersebut relasional)
dibentuk dari atribut-atribut dengan domain atomik Skema relasi terdiri atas atribut-atribut
dan skalar. Model objek OMT memiliki pembentuk sedangkan kelas selain dibentuk dari atribut-atribut
struktur lebih kompleks, dibangun oleh kelas-kelas juga memiliki operasi dan descriptor kelas. Atribut-
yang memiliki atribut, operasi dan deskriptor kelas. atribut dalam skema relasi bersifat atomik dan skalar,
Kelas-kelas dalam objek OMT dapat memiliki hal ini berbeda dengan atribut-atribut dalam kelas
hubungan antar satu kelas dengan yang lainnya yang tidak harus skalar atau atomik.
dengan adanya asosiasi, agregasi, dan generalisasi. Instans dari model objek OMT, objek
Skema relasi dalam model relasional sama dengan memiliki identitas yang membedakan satu objek
kelas dalam model objek OMT yang tidak memiliki dengan objek lainnya sedangkan tupel dari model
operasi dan descriptor kelas sehingga bisa dikatakan relasional tidak memiliki identitas. Identifikasi tupel
bahwa pembentuk struktur dari model relasional bukan berdasarkan eksistensinya, seperti pada objek,
adalah bagian dari pembentuk struktur model objek melainkan berdasarkan sifat/karakteristiknya yang
OMT. diwakili oleh nilai atribut-atribut kuncinya.
Pada uraian berikut ini komponen-komponen Perbedaan lain adalah antara satu kelas
tersebut akan dibandingkan secara lebih detil. dengan kelas yang lain dapat memiliki hubungan
Pembentuk struktur yang dimiliki model relasional, pewarisan. Dalam model relasional pewarisan antara
skema relasi merupakan alat pengelompokan objek- satu skema relasi dengan yang lainnya tidak dikenal.
objek. Dalam perbandingan berikut ini skema relasi Ringkasan perbandingan keduanya dapat
akan dibandingkan dengan komponen dilihat dalam table berikut :
pengelompokan dalam model objekOMT yaitu kelas
dan asosiasi.

3
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

Tabel 2 Perbandingan kelas (Objek) dengan skema relasi (Relasional)


Sifat/Karakteristik Kelas Skema
Relasi
Atribut ya Ya
Domain atomik dan tidak harus Harus
skalar
Operasi ya Tidak
Deskriptor kelas ya Tidak
Mekanisme Pewarisan ya Tidak
dari atribut yang tidak skalar atau atomik tidak
3.3 Asosiasi dengan Skema Relasi mungkin direpresentasikan oleh nilai atribut dari
Asosiasi dapat dianggap sebagai kelas suatu relasi.
khusus yang mengelompokkan objek-objek dengan Oleh karena itu dalam perancangan konversi
fungsi tambahan yang tidak dimiliki oleh kelas biasa ini model relasional yang akan digunakan adalah
yaitu menghubungkan objek-objek dari kelas lain. model relasional yang diperluas dengan
Asosiasi adalah kelas dengan kelebihan tertentu yaitu membolehkan atribut yang domainnya tidak atomik
instannya, link, memiliki ponumberer yang menunjuk atau skalar. Model relasional ini disebut model
ke objek-objek yang dihubungkannya. Perbedaannya relasional+. Pada bagian-bagian berikutnya dalam
dengan skema relasi adalah seperti perbedaan skema pembahasan yang berhubungan dengan konversi,
relasi dengan kelas dengan tambahan bahwa tupel model relasional yang dimaksud adalah model
skema relasi tidak memiliki ponumberer seperti pada relasional+. Penggunaan nama model relasional+
link dan kelas asosiasi tidak mengenal pewarisan. hanya dilakukan dalam pembahasan yang
menyangkut hal-hal yang dimiliki oleh model
4. HASIL DAN PEMBAHASAN relasional+.
4.1 Perbandingan Kedua Model Model relasional+ merupakan perluasan
Dari perbandingan-perbandingan yang dari Model relasional dengan memperbolehkan
dimasukan dalam metode penelitian bahwa skema domain atrbut yang tidak bersifat skalar atau atomik.
relasi adalah suatu konsep yang lebih sederhana dan Pada Model relasional yang murni setiap domain
merupakan bagian dari konsep kelas dan asosiasi. harus atomik dan skalar. Atomik berarti sistem tidak
Model objek OMT merupakan model yang lebih kaya mengetahui struktur numberernal setiap elemen
dan komplek dibanding model relasional. Hal ini domain. Skalar berarti antara satu elemen domain
berarti bahwa model objek OMT lebih ekspresif dengan elemen domain yang lain dapat ditentukan
dibanding model relasional, artinya model objek suatu urutan tertentu seperti urutan lebih kecil-lebih
OMT dapat menyatakan suatu keadaan data dengan besar atau lebih awal-lebih akhir. Perluasan ini
lebih tepat dan jelas dibanding model relasional. dimaksudkan agar model relasional dapat
Dalam setiap pernyataan struktur dunia menyesuaikan dengan karakteristik atribut dalam
nyata yang dinyatakan dengan skema model objek model objek OMT.
OMT (tanpa batasan) terkandung batasan-batasan Sebenarnya model relasional+ masih dapat
implisit yang tidak dimiliki jika hal dinyatakan dikatakan sebagai model relasional karena
dengan skema model relasional yang tanpa tambahan kenyataannya banyak sistem basis data yang
batasan. Misalkan pada suatu skema model objek melanggar definisi domain tersebut tetapi masih
OMT ada asosiasi belajar yang menghubungkan dikatakan menggunakan model relasional.
antara kelas siswa dan sekolah. Dalam asosiasi Pelanggaran terhadap sifat atomik yang umumnya
tersebut terdapat batasan implisit yang mengharuskan dilakukan adalah dengnan adanya tipe domain tanggal
keberadaan objek siswa dan objek sekolah sebelum (DATE). Sistem-sistem basisdata yang memiliki tipe
adanya link belajar. Hal ini tidak bisa diwakilli oleh tanggal mengetahui bahwa dalam elemen domain
skema relasi belajar yang tidak dilengkapi batasan tanggal terdiri atas hari, bulan dan tahun, hal ini
lain. bertentangan dengan sifat atomik. Pelanggaran
Hal yang sangat penting dari perbandingan terhadap sifat skalar yang umum adalah adanya tipe
antara model objek OMT dan model relasional adalah domain Boolean. Elemen-elemen domain Boolean
perbedaan karakteristik atribut pada kelas dan skema tidak bersifat skalar, kita tidak dapat menentukan
relasi. Karakteristik atribut dalam skema relasi yang apakah nilai benar lebih besar atau lebih kecil dari
lebih terbatas domainnya membuat tidak mungkin nilai salah.
untuk dapat merepresentasikan semua atribut-atribut Salah satu konsekuensi dari perluasan ini
pada kelas dengan atribut-atribut skema relasi. Nilai adalah dimungkinkannya domain bertipe prosedur.

4
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

Domain ini dapat merepresentasikan metoda pada Suatu percobaan arsitektur yang dilakukan
model objek OMT. Domain prosedur memiliki James Rumbaugh pada GE Corporate R & D, dan
karakteristik khusus yaitu operator yang berlaku bagi Schemer, yaitu batch compiler yang dikembangkan
elemen domain ini. Hal ini disebabkan nilai-nilai untuk membangkitkan kode SQL dengan
prosedur bukanlah nilai-nilai yang bersifat skalar. mengotomatisasikan aturan-aturan pemetaan melalui
Akibatnya hanya operator perbandingan sama suatu model kompilator.
dengan (=) dan tidak sama dengan (#). Lain dari Gambar 1 menunjukkan arsitektur untuk
nilai-nilai yang tidak skalar ini adalah atribut mengoptimasikan konversi model objek ke model
prosedur tidak dapat didefinisikan sebagai bagian dari relasional. Arsitektur memiliki tiga bagian utama :
kunci dalam relasi. OMTool, Schemer dan RDBMS itu sendiri. Schemer
adalah kumpulan aturan-aturan pemetaan objek dan
4.2 Aturan Schemer metamodel table-tabel secara formal dan notasi
1. Konversi OMT ke Model Relasional pemetaan pemodelan ke skema basisdata.

USER

OMTool

Schemer SQL
Grafical Logical Create Application
Model Model
Object Metamodel Create Table RDBMS Database
Ideal Table Metamodel Script

Data Dictionary
Entries

Populate Schemer
RDBMS Aplication
Data Dictionary

Gambar 1. Konversi model OMT ke model relasional

2
. Komponen Konversi tidak ditunjukkan pada diagram seperti lingkup
a. OMTool atribut, pengijinan nilai kosong untuk setiap atribut &
OMTool menyimpan dua pandangan terhadap model kunci-kunci primer. Juga jendela untuk menentukan
objek dalam notasi pemodelan OMT. Model grafik, aturan pemetaan yang akan diaplikasikan pada semua
menggambarkan bentuk kotak, garis, dan teks ke kelas dan relasionship dalam model, yang mana
layar. Model Grafik digunakan untuk menambah secara mendasar menyediakan strategi global untuk
antarmuka dengan pemakai dan menyajikan model implementasi basisdata. Pemakai dapat
objek secara visual untuk dokumentasi. Model lojik mengesampingkan aturan-aturan pemakai global
merupakan ringkasan tentang pengertian yang untuk kelas-kelas khusus atau relasionship pada hasil
mendasar pada gambar dan menjelaskan kelas-kelas efisiensi, jangkauan perluasan dan numberegritas
dan keterhubungannya antara yang satu dengan dalam kode relasional.
lainnya. Ketika pemakai membuat keputusan implementasi,
OMTool memiliki beberapa keistimewaan untuk OMTool menulisnya dan model lojik pada suatu file
membuat pembangkit model yang termudah. OMTool ASCII sebagai masukan untuk kompilator skema
memungkinkan pemakai untuk membuat, memuat, basisdata (dalam kasus ini shemer).
mengubah, menyimpan dan mencetak diagram secara
otomatis. OMTool mengelola keterhubungan lojik b. Schemer
seperti pemakai memindahkan entitas yang Schemer mengkonversikan bentuk teks menjadi
terhubung. perintah-perintah SQL yang diperlukan untuk
Antarmuka disajikan dalam bentuk jendela-jendela menciptakan table-tabel relasi, index, domain, hak
melayang. Untuk melakukan pertanyaan secara detail akses dan bagian-bagian lain pada skema. Selama

5
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

proses ini, Schemer mengeluarkan suatu pesan


kesalahan seperti nama terlalu panjang atau informasi 3. Proses Konversi
yang hilang. Schemer juga memeriksa batasan- Schemer mengkonversikan model objek
batasan yang digunakan untuk pewarisan ganda, menjadi table-tabel relasi dalam tiga tahap, untuk
identitas yang diturunkan dan tipe data yang lebih jelasnya dapat dilihat pada struktur proses dan
dihasilkan serta memperingatkan jika dipilih aturan diagram aliran data.
pemetaan yang tidak konsisten.

SISTEM KONVERSI OBJEK OMT


KE RELASIONAL

1. Pemetaan bentuk teks 2. Pemetaan skema 3. Pengkonversian struktur file


menjadi skema basis data ke struktur file ke sintak SQL

3.1 Pembentukan SQL


2.1 Pendefinisian
1.1 Pembentukan skema
Spesifikasi tipe data

3.2 Pendefinisian aturan

2.2 Pembentukan
1.2 Normalisasi
struktur file
3.3 Pembentukan tabel

Gambar 3.1 Struktur Proses

Struktur
Skema file
SQL

Memetakan
- objek teks Memetakan Pengkonversian - sintak SQL
bentuk teks
- Aturan FD - data skema skema - data skema struktur file - tabel
USER menjadi
ke ke
RELASIONAL
skema
sturktur file sintak SQL
basis data

Gambar 3.2. Diagram Aliran Data

a. Contoh Schemer Konversi Model Objek menjadi Tabel Relasional

Entry Data Calon Siswa

Entry Data Program BImbel


Staff Adm

Entry Jadwal BImbel <<include>> Cetak Jadwal BImbel

Entry Form Pendaftaran <<include>>Cetakl Kwitansi Pendaftaran

Cetak Laporan Kwitansi Pendaftaran

Gambar 3.2.1 Diagram Usecase

6
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

Contoh kasus konversi Sistem Pendaftaran Siswa Baru Lembaga Bimbingan Belajar
Calon-Siswa
+kd-sis
+nm-sis Form-Pendftrn
+jk Kwitansi
+tmpt-lhr +no-reg
+tgl-lhr +tgl-reg +no-kwt
+almt-sis +periode-fp dapat +tgl-kwt
+tlp-rmh +biaya
isi +hitungjml-kw()
+hp 1 1
+nm-ortu +hitungjml-fp() +simpandata-kwt()
1 1..* +getkd-sis() +gettgl_kwt()
+almt-ortu
+asal-sklh +get-kdprogram() +cetakla_kwt()
+kelas +simpandata-fp()
+jurusan +gettgl-kwt()

+hitungjml-clsiswa()
+simpandata-clsiswa() 1..*
+getkd-sis()
+ubahdata-clsiswa()
+hapuskd-sis() pilih
Program-Bimbel
+kd-program
1
+nm-program

jadwal-pb +hitungjumlah_program()
1 +simpandata-program()
+kelompok +getkd-program()
+tgl-mulai 1..*
+ubahdata-program()
+jam-bljr punya +getkd-program()
+hari1 +hauskd-program()
+hari2
+hari3
+getkd-program()
+simpandatajdw-pb()

Gambar 3.2.2 Contoh kasus konversi Sistem Pendaftaran Siswa Baru Lembaga Bimbingan Belajar

Gambar diatas adalah salah satu contoh dari fungsi OperationSet_Kdsis,nmsis,jk,tmptlhr,tglhr,almtsis,tlprmh,h


Schemer yaitu proses konversi dari model teks objek p,nmortu,almtortu,asalsklh,kelas,jurusan(PKdsis,Pnmsis,Pj
menjadi sintaks relasional sql. Contoh yang k,Ptmptlhr,Ptglhr,Palmtsis,Ptlprmh,Php,Pnmortu,Palmt-
diterapkan adalah kasus konversi Sistem Pendaftaran ortu,Pasal-sklh,Pkelas,jurusan)
Siswa Baru Lembaga Bimbingan Belajar. Dimana OperationSet_AssFormPendaftarana(Pno-reg,Ptgl-
Sistem Pendaftaran Siswa Baru Bimbel tersebut reg,Pperiode-fp,Pbiaya)
menjelaskan beberapa objek yang terkait diantaranya End;
objek calon siswa mengisi banyak objek form pendaft
dan mendapat objek kwitansi, objek program Bimbel Class Form Pendaftaran
mempunyai banyak objek Jadwal Program Bimbel. Attribute no-reg:number
Schemer mengkonversikan gambar model objek Attribute tgl-reg:date
Sistem Pendaftaran Siswa Baru Lembaga Bimbingan Attribute periode-fp:string
Belajar diatas menjadi sintaks sql dengan beberapa Attribute biaya:number
tahapan sebagai berikut : Attribute AssKwitansi:Kwitansi
1. Batasan, Deskripsi dengan Algoritma dalam Attribute AssCalonSiswa :CalonSiswa
sintaks teks objek Attribute AssJadwalPB:JadwalPB
A.Class dan object description Operation Set_no-reg,tgl-reg,periode-fp,biaya,(Pno-
Class Calon Siswa reg,Ptgl-reg,Pperiode-fp,Pbiaya)
Attribute Kd-sis:number OperationSet_AssKwitansi(Pno-kwt,Ptgl-kwt)
Attribute nmsis:string OperationSet_AssCalonSiswa(PKdsis,Pnmsis,Pjk,Ptmptlh
Attribute jk:strimg r,Ptglhr,Palmtsis,Ptlprmh,Php,Pnmortu,Palmt-ortu,Pasal-
Attribute: tmpt-lhr:string sklh,Pkelas,jurusan)
Attribute tgl-lhr:date OperationSet_AssJadwalPB(Pidkel,Ptglmulai,Pjambelajar
Attribute almt-sis:strimg ,Phari1,Phari2,Phari3)
Attribute Telp:number End;
Attribute HP:number
Attribute nmortu:strimg Class Kwitansi
Attribute almt-ortu:string Attribute no-kwt:number
Attribute asal-sklh:strimg Attribute tgl-kwt:date
Attribute: kelas:string Attribute AssFormPendaftaran
Attribute: jurusan:string Operation Set_no-kwt,tgl-kwt (Pno-kwt,Ptgl-kwt)
AttributeAssFormPendaftaran:FormPendaftaran
7
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

OperationSet_AssFormPendaftarana(Pno-reg,Ptgl- OperationSet_AssJadwalPB(Pidkel,Ptglmulai,Pjambelajar
reg,Pperiode-fp,Pbiaya) ,Phari1,Phari2,Phari3)
End. End;
Class JadwalPB
Attribute idkel:number 2. Pembentukan skema relasi ke struktur file
Attribute Tglmulai:date Tahap ini adalah proses ke dua fungsi schemer
Attribute jambelajar:integer (mengkonversi teks model objek ke sintaks sql).
Attribute hari1t:string Dimana teks model objek yang terbentuk dirubah ke
Attribute hari2t:string struktur file / skema relasi.
Attribute hari3t:string
AttributeAssFormPendaftaran:FormPendaftaran a. Diperoleh deskripsi skema relasi sebagai
AttributeAssProgramBimbel:ProgramBimbel berikut :
OperationSet_idkel,tglmulai,jambelajar,hari1,hari2,hari3( 1.CalonSiswa(kdsis,nmsis,jk,tmptlhr,tgllhr,almtsis,tel
Pidkel,Ptglmulai,Pjambelajar,Phari1,Phari2,Phari3) prmh)
OperationSet_AssFormPendaftarana(Pno-reg,Ptgl- 2.FormPendaftaran(no-reg,tgl-reg,periodefp,biaya)
reg,Pperiode-fp,Pbiaya) 3.Kwitansi(no-kwt,tgl-kwt)
OperationSet_AssProgramBimbel(Pkdprogrambimbel,Pn 4.JadwalProgramBimbel(idkel,tglmulai,jambelajar,ha
amaprogrambimbel) ri1,hari2,hari3)
End; 5.ProgramBimbel(kdprogrambimbel,nmprogrambimb
el)
Class ProgramBimbel
Attribute kdprogrambimbel:number
Attribute namaprogrambimbel:string b. Normalisasi
Attribute AssJadwalBimbel:JadwalBimbel Calon Siswa (bentuk normal)
OperationSet_kdprogrambimbel,namaprogrambimbel(Pk
dprogrambimbel,Pnamaprogrambimbel)
Kd- Nm- Jk Tmpt- tgllhr almtsi telp
sis sis lhir s

Form Pendaftaran (bentuk normal)


No-reg tglr Per- biaya Kd- idkel kdPB
fp sis

Kwitansi (bentuk normal)


No-kwt Tgl-kwt No-reg

Jadwal Program Bimbel (bentuk normal)


Id-kel tglmul jambl Har Har Har kdP
ai jr i1 i2 i3 B

Program Bimbel (bentuk normal)


kdprogrambimbel nmprogrambimbel
3.
Pembentukan SQL tmptlhr Varchar[35] Notnull Default
Tahap ini adalah hasil akhir dari fungsi schemer tgllhr Varchar[11] Notnull,
(mengkonversi teks model objek ke sintaks sql). almtsis Varchar[35] Notnull Default
Dimana struktur file yang terbentuk dari tahapan ke telprmh Varchar[11] Notnull,
dua (skema relasi) dirubah ke sintaks sql dengan Primary key (kd-sis)
memperhatikan aturan kunci tabel yang terkait. )
1) Create Table Calon Siswa
((kd-sis Varchar[15] Notnull Default, 2) Create Table Form Pendaftaran
Nm-sis Varchar[30] Notnull Default ((no-reg Varchar[11] Notnull Default,
noname, Tgl-reg Varchar[11] Notnull Default
Jk Varchar[10] Notnull Default, noname,

8
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

Periode-fp Varchar[20] Notnull Default, ((id-kel Varchar[11] Notnull Default,


biaya Varchar[25] Notnull Default Tgl-mulai Varchar[30] Notnull
kd-sis Vardate Notnull Default Default noname,
idkelompok Vardate Notnull Defaul Jambelajar Vardate[11]Notnull Default
kdprogram Vardate Notnull Defaul Hari1 Vardate[11]Notnull Default
Primary key (no-reg) Hari2 Varchar[15] Notnull,
Foreign key (kd-sis) Hari3 Varchar[11] Notnull Default
Foreign key(idkelompok) Kd-program Varchar[15] Notnull,
Foreign key(kdprogram)
Reference kd-sis to Calon Siswa(kd-sis) Primary key (id-kel)
Reference idkelompok to JadwalPB Foreign key (kd-program)
(idkelompok) Reference kdprogram to
Reference kdprogram to ProgramBimbel(kdprogram)
ProgramBimbel(kdprogram) )
)
5) Create Table Program Bimbel
3) Create Table Kwitansi ((kdprogrambimbel Varchar[10]
((no-kwt Varchar[11] Notnull Default, Notnull Default,
Tgl-kwt Varchar[30] Notnull Default nmprogrambimbel Varchar[50] Notnull
noname, Default,
no-reg Vardate Notnull Default Primary key (kdprogrambimbel),
Primary key (no-kwt) )
Foreign key (no-reg)
Reference no-reg to FormPendaftaran (no-
reg) 4. Contoh Rancangan antar Muka kasus sistem
) perpustakaan

4) Create Table Jadwal Program Bimbel


Sistem Informasi
Pendaftaran Calon Siswa Baru
Lembaga Bimbingan Belajar

File
File Master
Transaksi Laporan

Data Calon Jadwal Cetak Laporan


Siswa Bimbel Kwitansi
Pendaftaran

Cetak Jadwal
Data Bimbel
Program
Bimbel

Form
Pendaftaran

Cetak
Kwitansi
Pendaftaran

5. KESIMPULAN DAN SARAN a. Tool pendukung konversi model objek ke


1. Kesimpulan relasional adalah Schemer yaitu komponen penting
dalam konversi sistem ini. Konversi yang tidak
9
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767
Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 5(2), 2012, 1-10

memenuhi aturan schemer ini dapat menimbulkan [9]. Yuni (2005). Memahami Algoritma
basisdata yang tidak konsisten. Konversi dengan Pemograman. Jurnal Teknodik Kemendepdiknas. no
menggunakan schemer dilakukan secara otomatis 16/1X/TEKNODIK/JUNI/2005.
oleh suatu perangkat lunak yang menggunakan [10]. Yuni (2009). Studi Komparatif Pemogram
algoritma yang telah dirancang. Hal ini yang Objek dan SQL. Jurnal Teknodik Kemendepdiknas.
dimungkinkan karena skema yang dihasilkan sudah no 23/XII/TEKNODIK/Okt/2009.
memenuhi kebutuhan data. Tetapi jika dikehendaki
kinerja yang lebih baik maka perbaikan secara teratur
harus dilakukan.
b. Untuk lingkungan implementasi tertentu
dimungkinkan perbaikan model relasional hasil
konversi untuk mencapai peningkatan dalam efisiensi
ruang penyimpanan dan kecepatan akses data.
Modifikasi harus tetap memelihara terpenuhinya
aturan konversi.

2. Saran-saran
a. Dosen perlu mensosialisasikan atau mengajak
kepada mahasiswa tentang kemudahan dalam
pemograman objek dibandingkan pemograman
lainnya. Sehingga mahasiswa bisa lebih termotivasi
untuk menggunakan pemograman objek.
b. Dosen perlu sinerji untuk menyediakan modul
perkuliahan berbasis pemograman objek untuk bahan
perkuliahan mahasiswa.
c. Diharapkan kepada para pecinta jurnal, baik itu
dosen, praktisi, peneliti maupun mahasiswa
diharapkan untuk mau melakukan penelitian-
penelitian yang bersifat studi perubahan atau konversi
ilmu. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat dan
harapan penulis bisa menjadi bahan untuk
pengembangan penelitian yang lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Adi Nugroho (2004). Pemograman
Berorientasi Objek. Informatika Bandung.
[2]. Bambang Hariyanto (2004). Rekayasa
Sistem Berorientasi Objek. Informatika Bandung.
[3]. _______Pemodelan (2004), Perancangan
dan Terapan Basisdata. Informatika Bandung.
[4]. Derek Coleman (1994). Object Oriented
Development The Fusion Method. Prentice Hall
Numberernational Editions.
[5]. Gio Wiederhold (1993). Database
Design.Mc Graw Hill.
[6]. Henry F Kort & Abraham S (1996).
Database System Consepts. Mc Graw Hill.
[7]. Roger S Pressman, Ph D (1992). Software
Engineering. A Practitioners Approach, Mc Graw-
Hill Singapore.
[8]. Rumbaugh (1991). Object Oriented
Modelling and Design. Prentice Hall NewJersey, J. et
al.

10
Copyright 2012, Studi Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

Anda mungkin juga menyukai