2947 7420 1 PB PDF
2947 7420 1 PB PDF
15-23
Abstrak. PT XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi beberapa peralatan rumah
tangga berbahan baku stainless steel, seperti wajan, asbak, sendok, dan garpu. Perusahaan ini
memiliki sistem operasi make to stock dan pada periode April, Mei, Juli, dan Oktober 2012
perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen akan produk sendok dan garpu
karena jumlah produk jadi dengan jumlah permintaan konsumen tidak sesuai. Ketidaksesuaian
terjadi akibat dari kapasitas produksi yang tersedia tidak sesuai dengan kapasitas produksi yang
dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah dengan melakukan
peramalan, perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP), dan pemberian usulan perencanaan
kapasitas produksi. Peramalan diperlukan untuk mengetahui perkiraan permintaan konsumen,
RCCP digunakan untuk mengetahui work centre yang mengalami kekurangan kapasitas produksi,
dan usulan perencanaan kapasitas produksi digunakan sebagai alternatif work centre dalam
meningkatkan kapasitas produksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain jumlah
perkiraan permintaan konsumen adalah sebesar 2.844.183 unit; terdapat tiga work centre yang
mengalami kekurangan kapasitas produksi, yaitu work centre Pemotongan Plat, Gerinda, dan
Polish; usulan perencanaan kapasitas produksi yang dilakukan pada work centre Pemotongan Plat,
Gerinda, dan Polish berturut-turut adalah melakukan penyesuaian beban kerja (re-adjusment),
menambah tiga unit mesin Gerinda, dan tiga unit mesin Polish. Dari hasil perencanaan kapasitas
produksi yang diusulkan dapat diketahui bahwa seluruh perkiraan permintaan konsumen dapat
terpenuhi dan pendapatan perusahaan meningkat sebesar 31,06%.
Kata kunci: RCCP (Rough Cut Capacity Planning), Perencanaan kapasitas, Penyesuaian beban kerja
(re-adjusment), Penambahan mesin produksi.
Abstract. PT XYZ is manufacturing company which production the housewares that raw material
from stainless steel which produces such as wok, astray, spoon, and fork. This company operates
based on make to stock system and during April, May, July, and October 2012 the company got
inability in fulfilling consumer demand for the product such spoon and fork because the ready
stock product of the company is not appropriate with the demand of the consumer. The
inappropriate due to the capacity available is not appropriate with that capacity requirement. The
methods used in problem solving is conducted by doing forecasting, calculation RCCP (Rough Cut
Capacity Planning), and giving production capacity planning proposal. Forecasting needed to
knowing the estimate of consumer demand, RCCP used to determination the work centre that get
lack of production capacity, and the production capacity planning proposal used as alternatives for
the work centre to increase the production capacity. The result from this research are the number
of estimate of consumer demand is about 2.844.183 unit ; it is acquired that there are three work
centres that get lack of production capacity such work centre, Plat Cutting, Grindstone, and Polish;
capacity planning that is executed on work centre of Plat Cutting, Gridstone, and Polish
consecutive are adjusment of work burden (re-adjusment), adding three unit of Gridstone
machines, and adding three unit of Polish machine, too. Based on the proposed result of planning
capacity, it is concluded that all the estimate of consumer demand could be fulfilled and the
company income improve about 31,06%.
Keywords: RCCP (Rough Cut Capacity Planning), Capacity planning, Adjusment of work burden (re-
adjusment), Adding of production machine.
1
Mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
15
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
16
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
17
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
Tabel 2. Hasil RCCP pada Work Centre Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada work centre
Pemotongan Plat, Gerinda, dan Polish Pemotongan plat terjadi kekurangan kapasitas
Capacity Capacity produksi hanya pada periode April, Oktober, dan
Work Centre Periode Available Requirement Keterangan
(jam) (jam) Desember 2013, sedangkan pada work centre
Januari
320 296,49 Mencukupi Gerinda dan Polish terjadi kekurangan kapasitas
2013
Februari
2013
352 294,43 Mencukupi produksi di setiap periode nya, yakni dari periode
Maret
336 304,15 Mencukupi Januari sampai dengan Desember 2013. Oleh
2013
April
304 307,98
Tidak karena itu, perencanaan kapasitas produksi yang
2103 mencukupi
Mei dilakukan pada work centre Pemotongan Plat
336 305,69 Mencukupi
2013
adalah penyesuaian beban kerja (re-adjusment),
Juni
320 315,63 Mencukupi
Pemotongan 2013 sedangkan pada work centre Gerinda dan Polish
Plat Juli
304 288,54 Mencukupi adalah dengan menambahkan mesin produksi.
2013
Agustus
352 316,94 Mencukupi
2013
September
352 327,11 Mencukupi Pemberian Usulan dalam Perencanaan Kapasitas
2013
Oktober
304 330,94
Tidak Produksi
2013 mencukupi
November Pemberian usulan dalam perencanaan
368 328,20 Mencukupi
2013
Desember Tidak
kapasitas produksi dilakukan terhadap work centre
320 338,59
2013 mencukupi yang mengalami kekurangan kapasitas produksi
Januari Tidak
1920 2472,64 agar perkiraan permintaan konsumen dapat
2013 mencukupi
Februari Tidak
2013
1920 2166,10
mencukupi
terpenuhi seluruhnya.
Maret
1920 2237,58
Tidak Keadaan awal perbandingan kapasitas pada work
2013 mencukupi
April
1824 2265,74
Tidak centre Pemotongan Plat dapat dilhat pada Gambar
2103 mencukupi
Mei Tidak 1.
2016 2248,91
2013 mencukupi
Juni Tidak
1920 2322,05
2013 mencukupi
Gerinda
Juli Tidak
1824 2350,20
2013 mencukupi
Agustus Tidak
2112 2331,72
2013 mencukupi
September Tidak
2112 2406,51
2013 mencukupi
Oktober Tidak
1824 2434,67
2013 mencukupi
November Tidak
2112 2414,53
2013 mencukupi
Desember Tidak
1920 2490,98
2013 mencukupi
Januari Tidak
1280 1629,27
2013 mencukupi Gambar 1. Profil Beban Work Centre Pemotongan
Februari Tidak
1408 1617,94 Plat Periode Januari-Desember 2013
2013 mencukupi
Maret Tidak
1344 1671,33
2013 mencukupi
April
1216 1692,36
Tidak Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa pada work
2103 mencukupi
Mei
1344 1679,79
Tidak centre Pemotongan Plat terjadi kekurangan
2013 mencukupi
Juni Tidak kapasitas produksi pada periode April, Oktober,
1280 1734,42
2013 mencukupi
Polish
Juli Tidak
dan Desember 2013, sedangkan pada periode
1216 1755,45
2013 mencukupi lainnya mengalami kekurangan kapasitas produksi
Agustus Tidak
1408 1741,65 sehingga perencanaan kapasitas yang dapat
2013 mencukupi
September Tidak
2013
1408 1797,51
mencukupi
dilakukan pada work centre Pemotongan Plat ini
Oktober
1216 1818,54
Tidak adalah dengan melakukan penyesuaian (re-
2013 mencukupi
November
1472 1803,50
Tidak adjusment). Penyesuaian yang dilakukan adalah
2013 mencukupi
Desember Tidak dengan cara memindahkan beban kerja yang tidak
1280 1860,60
2013 mencukupi
tercukupi ke periode yang memiliki kapasitas
produksi berlebih. Beban kerja yang tidak
tercukupi pada periode April 2013 dipindahkan ke
18
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
periode Maret 2013, beban kerja tidak tercukupi Adapun perhitungan jumlah jam kerja
pada periode Oktober 2013 dipindahkan ke lembur yang dapat ditambahkan pada work centre
periode September 2013, dan beban kerja tidak Gerinda pada periode Januari 2013, yaitu :
tercukupi pada periode Desember 2013 Jumlah jam kerja lembur
dipindahkan ke periode November 2013. Keadaan = jumlah kapasitas yang kurang (jam)/jumlah
perbandingan kapasitas setelah dilakukan mesin (operator)
perencanaan kapasitas produksi pada work centre = 261,27 jam/12 unit mesin (orang) = 22 jam
Pemotongan Plat dapat dilihat pada Gambar 2. Maka, jumlah jam kerja lembur yang perlu
ditambahkan pada periode Januari 2013 adalah
sebesar 22 jam per operator. Rekapitulasi
perhitungan jumlah jam kerja lembur di setiap
periode dapat dilihat pada Tabel 3.
19
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
tiga unit. Setelah dilakukan penambahan tiga unit, Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa pada work
maka kapasitas tersedia mengalami penambahan centre Polish terjadi kekurangan kapasitas
sebesar 488 jam/bulan sehingga cukup untuk produksi di setiap periode, yaitu dari periode
memenuhi kekurangan kapasitas sebesar 368,86 Januari sampai dengan Desember 2013 sehingga
jam/bulan. Setelah dilakukan penambahan tiga tidak dapat dilakukan penyesuaian (re-adjusment).
unit mesin Gerinda ternyata masih terdapat Perencanaan yang dapat dilakukan pada work
kekurangan kapasitas pada periode Juli 2013, centre Polish adalah dengan penambahan jam
Oktober 2013, dan Desember 2013. Untuk kerja lembur atau penambahan mesin produksi
mengatasinya perlu dilakukan penyesuaian. Beban serta melakukan penyesuaian beban kerja.
kerja yang tidak tercukupi pada periode Juli 2013 Adapun perhitungan jumlah jam kerja
dipindahkan ke periode Juni 2013, beban kerja lembur yang dapat ditambahkan pada work centre
yang tidak tercukupi pada periode Oktober 2013 Polish pada periode Januari 2013, yaitu :
dipindahkan ke periode September 2013, dan Jumlah jam kerja lembur
beban kerja yang tidak tercukupi pada periode = jumlah kapasitas yang kurang (jam)/jumlah
Desember 2013 dipindahkan ke periode November mesin (operator)
2013. Keadaan perbandingan kapasitas setelah = 349,27 jam/8 unit mesin (operator) = 44 jam
dilakukan perencanaan kapasitas produksi pada Maka, jumlah jam kerja lembur yang perlu
work centre Gerinda dapat dilihat pada Gambar 4. ditambahkan pada periode Januari 2013 adalah
sebesar 44 jam per operator. Rekapitulasi
perhitungan jumlah jam kerja lembur di setiap
periode dapat dilihat pada Tabel 4.
20
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
Kapasitas tersedia = 15.872 jam/tahun Total biaya dari penambahan jam kerja
= 1.322,67 jam/bulan lembur pada work centre Gerinda dan Polish
Kapasitas dibutuhkan = 20.802,37 jam/tahun adalah sebesar Rp. Rp. 154.218.318. Total biaya
= 1.733,53 jam/bulan dari penambahan tiga unit mesin Gerinda dan tiga
Kekurangan kapasitas unit mesin Polish adalah sebesar Rp. 147.265.608.
= 1,733,53 jam/bulan 1.322,67 jam/bulan Jika dilihat dari perbandingan biaya yang harus
= 410,86 jam/bulan dikeluarkan, biaya penambahan mesin lebih kecil
Kapasitas mesin/unit/bulan dibandingkan dengan biaya penambahan jam kerja
= 1.322,67/8 = 165,33 jam/unit/bulan lembur. Oleh sebab itu, perencanaan kapasitas
Dari keterangan di atas dapat dilihat bahwa jumlah dengan penambahan mesin dapat menjadi
mesin yang perlu ditambahkan adalah sebanyak alternatif utama.
tiga unit. Setelah dilakukan penambahan tiga unit, Pendapatan yang diperoleh PT XYZ pada 12
maka kapasitas tersedia mengalami penambahan periode (Januari 2013 sampai dengan Desember
sebesar 496 jam/bulan sehingga cukup untuk 2013) sebelum adanya perencanaan kapasitas
memenuhi kekurangan kapasitas sebesar 410,86 dengan harga sendok/garpu per unit adalah Rp.
jam/bulan. Setelah dilakukan penambahan tiga 1.200, yaitu :
unit mesin Polish ternyata masih terdapat Jumlah produksi periode Januari sampai dengan
kekurangan kapasitas pada periode April 2013, Juli Desember 2013 = 2.170.085 unit
2013, Oktober 2013, dan Desember 2013. Untuk Total pendapatan periode Januari sampai dengan
mengatasinya perlu dilakukan penyesuaian. Beban Desember 2013 = 2.170.085 x Rp. 1.200
kerja yang tidak tercukupi pada periode April 2013 = Rp. 2.604.102.000
dipindahkan ke periode Maret 2013, beban kerja Pendapatan yang diperoleh PT XYZ pada 12
yang tidak tercukupi pada periode Juli 2013 periode yang akan datang (Januari 2013 sampai
dipindahkan ke periode Agustus 2013, beban kerja dengan Desember 2013) setelah adanya
yang tidak tercukupi pada periode Oktober 2013 perencanaan kapasitas dengan harga
dipindahkan ke periode September 2013 dan sendok/garpu per unit adalah Rp. 1.200, yaitu :
November 2013, dan beban kerja yang tidak Jumlah produksi periode Januari sampai dengan
tercukupi pada periode Desember 2013 Desember 2013 = 2.844.183 unit
dipindahkan ke periode November 2013. Keadaan Total pendapatan periode Januari sampai dengan
perbandingan kapasitas setelah dilakukan Desember 2013 = 2.844.183 x Rp. 1.200
perencanaan kapasitas produksi pada work centre = Rp. 3.413.019.600
Polish dapat dilihat pada Gambar 6. Dari perhitungan di atas, dapat dilihat
bahwa tanpa dilakukan perencanaan kapasitas
produksi, PT XYZ memperoleh pendapatan sebesar
Rp. 2.604.102.000 sedangkan dengan adanya
perencanaan kapasitas produksi, PT XYZ dapat
memperoleh pendapatan sebesar
Rp. 3.413.019.600 atau dengan kata lain
perusahaan mengalami kenaikan pendapatan
sebesar Rp. 808.917.600 atau sebesar 31,06%.
Oleh karena itu, melakukan perencanaan kapasitas
Gambar 6. Profil Beban Work Centre Polish dengan penambahan tiga unit mesin Gerinda dan
Setelah Perencanaan Kapasitas tiga unit mesin Polish dapat menjadi pertimbangan
bagi perusahaan.
Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa pada work
centre Polish tidak terjadi lagi kekurangan KESIMPULAN
kapasitas produksi, artinya kapasitas produksi yang Berdasarkan penelitian ini didapatkan
tersedia sudah dapat memenuhi kapasitas bahwa yang menjadi permasalahan pada PT XYZ
produksi yang dibutuhkan di setiap periode.
21
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
adalah kurangnya kapasitas produksi yang dapat Matz, Adolph. 1997. Akuntansi Biaya. Jakarta :
mendukung kebutuhan produksi sesuai dengan Erlangga.
jumlah permintaan konsumen. Oleh sebab itu Nasution, Arman Hakim. 2008. Perencanaan dan
perlu dilakukan perencanaan kapasitas produksi Pengendalian Produksi. Yogyakarta:
dengan menentukan work centre mana yang Graha Ilmu.
mengalami kekurangan kapasitas produksi kemudi Simatupang, Suhaimi dan Hasan Basri Siregar.
an melakukan perencanaan kapasitas pada work 1982. Ekonomi Teknik. Medan :
centre yang mengalami kekurangan kapasitas Universitas Sumatera Utara.
tersebut. Usulan perencanaan kapasitas produksi Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan &
pada setiap work centre dapat dilihat pada Tabel 5. Pengendalian Produksi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Tabel 5. Perbandingan Keadaan Work Sutalaksana, Iftikar Z., dkk. 2001. Teknik
Centre Sebelum dan Sesudah Perencanaan Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.
Kapasitas Produksi Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi
Usulan Sebelum Setelah Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk
No Work Centre
Perencanaan Perencanaan Perencaan
Terjadi Peningkatan Produktivitas Kerja.
kekurangan Kapasitas
Penyesuaian
kapasitas produksi
Surabaya: Guna Widya.
Pemotongan bebab kerja
1. produksi pada terpenuhi di
Plat (re-
periode April, setiap
adjusment)
Oktober, dan periode
Desember 2013
Terjadi
Penambahan
kekurangan
tiga unit Kapasitas
kapasitas
mesin produksi
produksi
2. Gerinda gerinda atau terpenuhi di
selama periode
penambahan setiap
Januari sampai
jam kerja periode
dengan
lembur
Desember 2013
Terjadi
Penambahan
kekurangan
tiga unit Kapasitas
kapasitas
mesin polish produksi
produksi
3. Polish atau terpenuhi di
selama periode
penambahan setiap
Januari sampai
jam kerja periode
dengan
lembur
Desember 2013
DAFTAR PUSTAKA
Buffa, Elwood S. 1983. Manajemen
Produksi/Operasi Modern. Jakarta:
Erlangga.
Fogarty, Donald W, dkk. 1991. Production &
Inventory Management. Ohio : South-
Western Publishing Co.
Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi.
Yogyakarta :Graha Ilmu.
Makridakis, dkk. 1993. Metode dan Aplikasi
Peramalan. Jakarta: Erlangga.
22
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 15-23
23