Anda di halaman 1dari 5

Tugas metodologi penelitian mencari arti dan contoh pendekatan untuk memperoleh kebenaran

1. Ilmiah
Didalam pendekatan ilmiah, dituntut untuk melakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu
dengan tata urutan yang tertentu pula sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis.cara
ilmiah ini merupakan syarat mutlak untuk timbulnya ilmu, yang dapat diterima oleh akal dengan
berfikir ilmiah. Menurut kriteria kebenaran ilmu, ada tiga macam kebenaran. Yaitu:
1. Kebenaran koherensi
Adalah apabila suatu pernyataan dianggap benar, bila pernyataan itu bersifat koherensi
dan konsistensi dengan pertanaayn sebelumnya. Dan dianggap benar menurut logika
deduktif dengan menggunakan sarana matematika sebagai alat pembuktiannya.
Contoh: semua mahasiswa UNDIP membayar SPP, si Ami mahasiswa UNDIP, maka si
Ami juga membayar SPP.
2. Kebenaran korespondensi
Adalah alabila pernyataan benar, jika pengetahuan dalam pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju o;eh pernyataan tersebut
menurut logika induktif dan menggunakan statistic sebagai sarana.
Contoh : jika si Ami mengatakan UNDIP semarang ada di Tembalang, maka si Ami
dikatakan benar karena memang objeknya UNDIP semarang berada di Tembalang.
3. Kebenaran paragmatis
Adalah suatu pernyataan yang dikatakan benar bila diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional (berguna/efektif) bagi kehidupan praktis. Atau
suatu pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Contoh : Ami rajin sekolah dan mendapat nilai tinggi karena Ami mendapat dukungan
dari orang tuanya. Tak mungkin Ami rajin sekolah dan mendapat nilai tinggi kalau tidak
ada dukungan dari orang tuanya.
Dengan pendekatan ilmiah itu orang berusaha untuk memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu
pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki
untuk mengujinya
2. Non-Ilmiah
Cara pendekatan ilmiah adalah:
1. Akal sehat (common sense)
Adalah merupakan serangkaian konsep dan bagan konsep untuk penggunaan secara
praktis dalam memecahkan suatu masalah, langkah ini sering digunakan orang awam
dalam mengatasi suatu persoalan, sehingga walaupun akal sehat ini sering benar tetapi
dapat pula menyesatkan. Suatu contoh misalnya akal sehat mengenai peranan hukuman
dan ganjaran dalam pendidikan. Pada abad ke-19 menurut akal sehat yang diyakini oleh
banyak pendidik hukuman adalah alat utama dalam pendidikan. Penemuan ilmiah
ternyata membantah kebenaran akal sehat tersebut. Hasil-hasil penelitian dalam bidang
psikologi dan pendidikan menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat
utama dalam pendidikan, melainkan ganjaran.
Akal sehat banyak digunakan oleh orang awam dalam mempersoalkan sesuatu hal.
2. Otoritas ilmiah dan kewibawaan
Otoritas tinggi adalah orang-orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan dianggap
mempunyai keahlian di bidang ilmu tertentu.
Otoritas kewibawaan adalah orang-orang yang dipilih atau dianggap sebagai pemimpin
masyarakat, sebab orang-orang itu mempunyai karisma.
Pendapat dari orang atau lembaga ilmiah dan kewibawaan sering dijadikan pegangan
yang kebenarannya dianggap mutlak, tanpa dinalar/dikaji terlebih dahulu. Keadaan ini
akan berbahaya bila logika sudah berubah menjadi fanatisme.
3. Penemuan kebetulan dan coba-coba
Penemuan kebetulan dan coba-coba lebih didasarkan atas tindakan yang bersifat untung-
untungan. Tetapi walau merupakan sikap untung-untungan, banyak yang menghasilkan
amnfaat. Sepanjang sejarah kehidupan manusia langkah ii sering dilakukan dan banyak
berguna bagi kemanusiaan serta pengembangan ilmu pengetahuan.
Contoh:
- ilmu Archimedes
- hukum newton
- penemuan kina sebagai obat malaria
Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya
sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada
umumnya merupakan serangkaianpercobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu.
pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha; usaha yang
berikut biasanya agal lain, yaitu lebih maju, daripada yang mendahuluinya. Penemuan
secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
4. Pendekatan intuitif (dorongan hati)
Langkah ini didapat melalui proses yang cepat tanpa ddisadari atau berpikir lebih dulu.
Pencapaian pengetahuan seperti ini sukar dipercaya sebab tidak terdapat langkah-langkah
yang sistematis dan terkendali, jadi begitu terlintas dalam pikiran, langsung dilaksanakan
tanpa direnungkan terlebih dahulu manfaatnya. Metode yang demikian itu biasa disebut
metode apriori. Dalil- dalil seseorang yang apriori cocok dengan penalaran belum tentu
cocok dengan pengalaman atau data empiris. Meskipun demikian banyak hasil langkah
ini yang berguna.
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, H. 1983. Metodologi Research I, Yasbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.


Sapari Imam Asyari. 1983. Metodologi Penelitian Sosial, Penerbit Usaha Nasional,
Surabaya.
Suryabrata S. 1992. Metodologi Penelitian, CV Rajawali, Jakarta,
TUGAS TERSTRUKTUR
METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : ANTONIO GINTING (D1B015001)

Kelas : B

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PETERNAKAN
PURWOKERTO
2016

Anda mungkin juga menyukai