Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,
Indonesia, 50229
Abstract
___________________________________________________________________
Based on the observations in SMP Negeri 1 Gumelar, indicating that the student learning outcomes is
low. To solve these problems, need a learning strategies to improve student learning outcomes, which is by
applying the learning concept maps. The purpose of this study was to determine whether there was a learning
outcomes enchancement after applying concept maps in learning activities and describe how the application of
concept maps in teaching so as to improve student learning outcomes. This research is a class action has been
carried out in three cycles. The results obtained from the study of cognitive evaluation tests each cycle, whereas
affective and psychomotor learning outcomes derived from the observation sheet. The results showed that the
application of concept maps in teaching can improve student learning outcomes, whether cognitive, affective
and psychomotor.
2013UniversitasNegeri Semarang
Alamatkorespondensi: ISSN 2252-6935
Gedung D7 Lantai 2 Kampus UNNES,Semarang, 50229
E-mail: intha_noerany@yahoo.co.id
G.S. Nurani,dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (1) (2013)
menyiapkan alat dan bahan percobaan, serta bahwa peta konsep akan mempermudah siswa
melakukan percobaan. dalam perencanaan, berkomunikasi, menjadi
Siswa yang terlibat dalam kegiatan kreatif, mudah menyelesaikan masalah,
diskusi membutuhkan interaksi yang lebih aktif memusatkan perhatian, mampu menyusun dan
dengan siswa lain, sehingga akan memperoleh menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan
hasil yang optimal. Hal ini sejalan dengan lebih baik, belajar dengan lebih cepat dan
pendapat Buzan (2010 : 6) yang menyatakan efisien.
Tabel 1. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa
10
G.S. Nurani,dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (1) (2013)
Pada siklus III hasil belajar kognitif siswa dengan pendekatan peta konsep pemahaman
mengalami peningkatan berkategori sedang. terhadap materi pelajaran lebih meningkat.
Peningkatan dikarenakan siswa telah terbiasa Menurut Vanides et. al.,(2005) peta konsep akan
belajar dengan menggunakan peta konsep menunjukkan pola berpikir siswa yang akan
seperti yang diterapkan dalam penelitian ini. membantu guru dalam menentukan tingkat
Prinsip keterlibatan siswa secara langsung dalam pemahaman siswa terhadap materi yang
pembelajaran dengan menerapkan peta konsep dipelajari.
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar ranah afektif siswa diketahui
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Maanah melalui pengamatan selama proses
(2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran pembelajaran. Penilaian hasil belajar afektif
fisika dengan pendekatan peta konsep dapat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
meningkatkan hasil belajar siswa. Novak (1984) sikap atau perilaku siswa selama proses
mendukung pernyataan tersebut melalui pembelajaran sedang berlangsung. Ranah afektif
penelitiannya yang menyimpulkan bahwa yang dinilai meliputi kejujuran dan tanggung
pembelajaran dengan pendekatan peta konsep jawab. Nilai-nilai hasil belajar afektif siswa
dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena disajikan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, hasil belajar afektif Pada siklus I, hasil belajar afektif siswa
siswa mengalami peningkatan setelah belum memenuhi indikator keberhasilan.
menggunakan penerapan peta konsep dalam Selama proses pembelajaran, siswa kurang
kegiatan pembelajaran pada pokok bahasan bertanggungjawab pada kewajibannya. Ini
gerak lurus. Peningkatan hasil belajar afektif ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang tidak
terjadi karena siswa terlibat secara langsung menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat
dalam proses pembelajaran. Pengalaman secara waktu. Selain itu siswa juga tidak jujur saat
langsung dan pembiasaan sikap kejujuran dan diberi kesempatan untuk bertanya jika
tanggung jawab inilah yang membawa mengalami kebingungan terhadap materi. Siswa
perubahan sikap ke arah yang lebih baik. Hal ini lebih memilih pasif atau bermain sendiri dalam
sesuai dengan pendapat Anni (2007: 163) yang kegiatan diskusi kelompok. Hal ini
mengatakan bahwa perubahan perilaku dalam menunjukkan bahwa aspek tanggung jawab dan
belajar terjadi karena didahului oleh proses kejujuran siswa masih rendah.
pengalaman.
11
G.S. Nurani,dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (1) (2013)
Untuk meningkatkan hasil belajar afektif, dalam kegiatan diskusi akan mendapatkan
maka guru menyusun rencana tindakan pada tambahan nilai.
siklus II, yaitu guru memberikan bimbingan dan Pada siklus III hasil belajar afektif siswa
motivasi kepada siswa agar dapat menyelesaikan mengalami peningkatan dengan kriteria sedang
tugas dengan baik dan tepat waktu. Pemberian dan sudah mencapai indikator keberhasilan.
motivasi ini dengan cara memberitahukan Peningkatan tersebut dikarenakan siswa sudah
kepada siswa, bahwa siswa yang mengumpulkan terbiasa belajar dengan langkah pembelajaran
tugas tepat waktu akan mendapatkan tambahan seperti dalam penelitian. Siswa mengerjakan
nilai. tugas dengan baik dan tepat waktu. Begitu pula
Hasil pengamatan pada siklus II pada kegiatan presentasi, siswa yang awalnya
menunjukkan bahwa hasil belajar afektif pasif dalam pembelajaran, kini sudah mulai
mengalami peningkatan meskipun belum aktif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
mencapai indikator keberhasilan dan kriterianya Adiarta dan Ni Ketut (2004), bahwa
rendah. Peningkatan hasil belajar afektif tersebut pembelajaran dengan peta konsep dapat
terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa belajar menurunkan proporsi miskonsepsi siswa, selain
dengan sintaks dalam penelitian ini. Sebagian itu juga dapat meningkatkan hasil belajar afektif
siswa sudah menyelesaikan tugas dengan baik siswa.
dan tepat waktu. Pada kegiatan diskusi, masih Hasil belajar ranah psikomotorik siswa
terdapat beberapa siswa yang pasif diketahui melalui pengamatan selama proses
menyampaikan pendapat, bermain dan tidak pembelajaran. Menurut Elizabeth Simpson,
mendengarkan pendapat siswa yang sedang kategori untuk ranah psikomotorik meliputi
presentasi. persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
Untuk memaksimalkan hasil belajar terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan
afektif siswa, maka disusunlah rencana tindakan kreativitas (Anni, 2007: 10). Penilaian hasil
pada siklus III, yaitu guru memberikan belajar psikomotorik siswa dalam penelitian ini
bimbingan dan motivasi. Motivasi ini berupa meliputi: menyiapkan alat dan bahan
pemberitahuan kepada siswa, bahwa siswa yang percobaan, serta melakukan percobaan. Nilai
aktif bertanya dan menyampaikan pendapat hasil belajar psikomotorik siswa disajikan pada
Tabel 3.
12
G.S. Nurani,dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (1) (2013)
Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa hasil pertama kalinya bagi siswa, sehingga sebagian
belajar psikomotorik siswa meningkat setelah besar siswa tidak lagi mengalami kesulitan
digunakan penerapan peta konsep dalam dalam menyiapkan alat dan bahan, serta
kegiatan pembelajaran pada pokok bahasan melakukan percobaan. Untuk memaksimalkan
gerak lurus. Pada penerapan peta konsep dalam hasil belajar psikomotorik siswa, maka
kegiatan pembelajaran, terdapat kegiatan disusunlah rencana tindakan pada siklus III,
percobaan dimana siswa terlibat secara langsung yaitu selain memberikan bimbingan, guru juga
dalam pembelajaran. Pembelajaran yang perlu memotivasi siswa agar bersungguh-
melibatkan siswa berpengaruh pada sungguh dalam menyiapkan alat dan bahan
pertumbuhan psikomotoriknya. Aspek maupun melakukan percobaan.
psikomotorik berkaitan dengan anggota tubuh Pada siklus III hasil belajar psikomotorik
atau tindakan yang memerlukan koordinasi dari siswa mengalami peningkatan dengan kriteria
syaraf dan otot. Hal inilah yang menyebabkan sedang dan sudah mencapai indikator
peningkatan hasil belajar psikomotorik. Selain keberhasilan. Peningkatan tersebut dikarenakan
itu, peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa siswa sudah terbiasa dengan langkah
juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa pembelajaran dalam penelitian ini. Selain itu
terhadap proses pembelajaran dengan kegiatan percobaan sudah berulang kali
mengunakan penerapan peta konsep. Hal ini dilakukan siswa, sehingga siswa tidak
sesuai dengan hasil penelitian Sari dan Nasikh mengalami kesulitan dalam menyiapkan alat
(2009), yang menyatakan bahwa hasil penilaian dan bahan, serta melakukan percobaan.
psikomotorik siswa setelah diterapkan
pembelajaran berbasis masalah dan teknik peta KESIMPULAN
konsep mengalami peningkatan.
Pada siklus I, hasil belajar psikomotorik Berdasarkan hasil penelitian di kelas VII
siswa belum memenuhi indikator keberhasilan. A SMP Negeri 1 Gumelar, disimpulkan bahwa
Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa penerapan peta konsep dalam pembelajaran
dengan langkah pembelajaran dalam penelitian dapat meningkatkan hasil belajar fisika, baik
ini. Selain itu, siswa baru pertama kali untuk aspek kognitif, afektif maupun
melakukan kegiatan percobaan sehingga masih psikomotorik siswa pada pokok bahasan gerak
bingung dalam menyiapkan alat dan bahan lurus.
untuk percobaan. Siswa juga mengalami Penerapan peta konsep dalam
kesulitan dalam melakukan percobaan. Untuk pembelajaran pokok bahasan gerak lurus
meningkatkan hasil belajar psikomotorik, guru dilaksanakan kepada siswa dengan seluruh
menyusun rencana tindakan pada siklus II, yaitu rangkaian pembelajaran yaitu pemberian
guru membimbing siswa agar dapat menyiapkan motivasi, penyampaian apersepsi, melakukan
alat dan bahan percobaan. Selain itu guru juga kegiatan percobaan, diskusi kelompok tentang
menjelaskan agar siswa melakukan kegiatan hasil percobaan dan menyelesaikan peta konsep
secara urut sesuai langkah-langkah dalam LKS, yang belum sempurna, presentasi hasil diskusi
sehingga dapat melakukan percobaan dengan kelompok, menanggapi presentasi, dan
benar dan menemukan konsep gerak lurus. membuat kesimpulan pembelajaran. Dalam satu
Hasil pengamatan pada siklus II rangkaian siklus diakhiri dengan pelaksanaan tes
menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil
mengalami peningkatan meskipun belum belajar kognitif siswa. Sedangkan lembar
mencapai indikator keberhasilan dan kriterianya observasi digunakan untuk mengamati
rendah. Peningkatan hasil belajar psikomotorik peningkatan hasil belajar afektif dan
tersebut terjadi karena siswa mulai terbiasa psikomotorik siswa.
dengan langkah pembelajaran dalam penelitian
ini. Kegiatan percobaan juga bukan untuk yang
13
G.S. Nurani,dkk/ Unnes Physic Education Journal 2 (1) (2013)
14