Pendahuluan
Rongga mulut mengandung banyak dan berbagai macam mikroflora. Salah satu
peran utama dari ekosistem yang kompleks ini adalah plak gigi yang berkembang
secara alami pada jaringan mulut. Biofilm ini menunjukkan suatu organisasi yang
sangat kompleks yang masih relatif stabil dengan waktu meskipun adanya
perubahan lingkungan. Bila keseimbangan terganggu dan muncul
ketidakseimbangan di antara bakteri asal, patologi seperti karies gigi atau
periodontitis bisa terjadi. 4
Taksonomi Lactobacilli termasuk kompleks dan sampai saat ini masih dalam
revisi konstan. 2
1
Genus Lactobacillus untuk saat ini terdiri atas lebih dari 125 spesies dan
mencakup jenis organisme yang luas. Genus ini polifiletik dengan genus
Pediococcus membagi kelompok L. casei, dan spesies L. acidophilus, L.
salivarius, dan L. reuteri menjadi perwakilan dari tiga subclade yang berbeda.
Genus Paralactobacillus termasuk di dalam kelompok L. salivarius. Dalam
beberapa tahun ini, anggota lain dari genus Lactobacillus (dulunya dikenal dengan
cabang Leunocostoc dari Lactobacillus) telah diklasifikasi ulang ke dalam genus
Atopobium, Carnobacterium, Weissella, Oenococcus, dan Leuconostoc. Baru
akhir-akhir ini, P. dextrinicus, yang merupakan spesies Pediococcus, telah telah
diklasifikasi ulang sebagai spesies Lactobacillus.3
Karakteristik
2
Homofermenters: memproduksi mayoritas asam laktat (65%) dari fermentasi
glukosa. Contohnya: Lactobacillus acidophilus dan
Lactobacillus casei.
Heterofermenters: memproduksi asam laktat sama banyaknya dengan asetat,
etanol, dan karbon dioksida. Contohnya: Lactobacillus
fermentum.
Patogenitas
Lactobacilli seringkali diisolasi dari lesi karies dalam dimana pH nya cenderung
asam. Peneliti terdahulu bahkan percaya bahwa Lactobacilli merupakan bakteri
kariogenik yang utama (teori yang sudah terbukti tidak benar), dimana jumlah
Lactobacilli pada saliva dijadikan indikasi aktivitas karies individual. Walaupun
tes ini tidak dapat dijadikan acuan, tetapi merupakan hal yang berguna untuk
memonitor pola makan pasien karena tingkat Lactobacilli berhubungan dengan
intake karbohidrat ke dalam tubuh.2
Populasi mikroba yang terlibat dalam karies gigi diketahui sangat kompleks dan
bervariasi serta belum sepenuhnya teridentifikasi, meskipun organisme kunci
umumnya diakui terkait dengan perkembangan penyakit. 1
3
Miller (1890) pertama sekali menunjukkan invasi bakteri berbentuk batang dari
tubulus dentin baik pada dentin karies maupun non-karies. Menurut Owen,
kumpulan Lactobacilli pada dentin karies dilaporkan oleh Goadby pada 1899.
Namun, Lactobacilli lebih dianggap sebagai penginvasi sekunder daripada perintis
awal karies gigi serta penyakit pulpa dan periapikal. 1
Pada orang dewasa, Lactobacilli ditemukan pada karies akar dan karies dentin
yang dalam yang terkait dengan pulpitis. Hahn et al. telah menyatakan adanya dua
jenis lesi karies: lesi Lactobacilli tingkat tinggi dan rendah. Pada lesi Lactobacilli
tingkat tinggi, perkembangan bakteri dari dentin dangkal yang nekrotik ke tingkat
yang lebih dalam sangat bervariasi. 1
Jumlah populasi yang besar pada banyak lesi karies mempengaruhi email
(banyak penelitian memperlihatkan prevalensi tinggi pada karies di
permukaan akar)
Korelasi positif antara jumlah plak dan saliva serta aktivitas karies
Kemampuan untuk tumbuh pada lingkungan pH rendah (dibawah pH 5)
dan untuk memproduksi asam laktat
4
Kemampuan untuk mensintesa ekstraseluler dan IPSs dari sukrosa
Kemampuan beberapa turunannya untuk menyebabkan karies pada tikus
gnotobiotik (bebas kuman)
Fakta bahwa jumlahnya di dental plak berasal dari lokasi yang sehat
biasanya rendah2
Lactobacillus sp. seperti L. acidophilus dinilai lebih penting dalam progresi lesi
karies daripada bakteri lainnya yang telah menginisiasi kerusakan gigi. Walaupun
Lactobacillus sp. bersifat acidogenic dan aciduric tinggi, bakteri ini tidak
memiliki mekanisme perlekatan yang efektif yang memungkinkannya untuk
berakumulasi pada permukaan gigi yang tidak karies. Bakteri lain (S. mutans)
yang lebih berperan penting dalam serangan awal pada gigi. Bagaimanapun,
terdapat sejumlah Lactobaccili yang ditemukan pada plak gigi dan mungkin juga
terdapat di saliva. Jika bakteri dalam plak gigi memproduksi asam dan
menyebabkan demineralisasi gigi, bakteri aciduric seperti S. mutans dan
Lactobacillus sp. diuntungkan sehingga dapat bermultiplikasi cepat. Bakteri
nonaciduric mulai mati, meninggalkan nutrisi yang lebih banyak untuk bakteri
aciduric. Tempat terbaik untuk berkembangnya bakteri Lactobacillus sp. adalah di
dalam lesi karies dengan tingkat keasaman tinggi itu sendiri. Seiring dengan
berkembangnya Lactobacillus sp., bakteri ini serta S. mutans memproduksi lebih
banyak asam dan jika terdapat gula akan menyebabkan lesi berkembang.4
5
Sifat Kariogenik Dari Laktobasillus Rongga Mulut
Walaupun kerusakan gigi tidak dianggap sebagai gangguan nutrisi, hal ini
merupakan hasil dari ketidakseimbangan terhadap konsumsi karbohidrat sehari-
hari. Hal ini disebabkan karena sifat bakteri kariogenik terkait dengan
metabolisme sukrosa yang terlibat dalam dua sifat patogen yaitu perlekatan
(adherence) dan produksi asam. 1
6
hasil yang bertentangan pada kemampuan Lactobacilli untuk fermentasi sorbitol
atau xylitol. Beberapa penulis menunjukkan bahwa sorbitol tidak difermentasi
oleh Lactobacilli tetapi dalam penelitian lain bakteri ini mampu memetabolisme
poliols ini lebih lambat dari sukrosa, tetapi nilai pH akhir kurang dari nilai kritis
5,5. Meskipun aspek metabolik xylitol telah dipelajari untuk Streptokokus rongga
mulut, beberapa spesies Lactobacilli tampaknya mampu memfermentasi poliol ini.
Namun, penelitian yang kontradiktif lainnya menunjukkan bahwa Lactobacillus
tidak dapat tidak tumbuh atau untuk menghasilkan asam dengan adanya molekul
ini. Penelitian kontroversi ini bisa menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan
xylitol secara intensif untuk pencegahan karies karena beberapa spesies pertama
yang tidak dapat mencerna, mampu beradaptasi untuk kemudian memfermentasi
poliol ini. 1
Lactobacilli tidak ada pada rongga mulut bayi yang baru lahir dan muncul selama
tahun pertama kehidupan. Mc Carthy et al., mengamati keberadaan spesies ini di
50% dari bayi yang baru lahir selama tahun pertama dengan tingkat 200-30000
bakteri / sampel. 1
Pada anak-anak tanpa karies, tingkat Lactobacilli salivary bervariasi antara studi
yang berbeda. Carlsson et al. menganggap bahwa Lactobacilli menjadi teratur
hadir di 50% anak-anak dan hanya sejak usia 2 tahun. Kemudian, Khler et al.
menunjukkan bahwa 40% dari populasi anak-anak berusia 3 tahun memiliki
Lactobacilli dalam tingkat yang bervariasi 2,103-4,104 CFU / ml dalam saliva.
Untuk anak-anak dari usia 6 hingga 16 tahun, tingkat ini sedikit lebih besar
(54,6%).1
7
Di sisi lain, penulis lain melaporkan adanya Lactobacilli di semua sampel. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat Lactobacilli saliva selama masa
kanak-kanak adalah asupan karbohidrat. 1
Pada orang dewasa muda, kehadiran Lactobacilli tidak bersyarat dan bergantung
pada relung ekologi yang sesuai. Pit dan fisure atau erupsi sebagian gigi molar
ketiga menyediakan lingkungan kuat yang menguntungkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme ini. 1
8
Jumlah Lactobacillus yang ada dalam 1 ml saliva (CFU / ml) digunakan untuk
menentukan efisiensi tindakan diet atau untuk mengevaluasi risiko karies. Hal ini
digunakan sendiri atau berhubungan dengan parameter-parameter lainnya.
Menururt Granath et al. ini adalah kriteria yang lebih baik daripada tingkat saliva
terhadap Streptococus mutans. Sebuah korelasi yang kuat telah dibentuk antara
jumlah Lactobacillus dan karies. Semakin tinggi indeks DMF, semakin tinggi
jumlah Lactobacillus. 1
Beberapa penelitian juga telah dilakukan pada orang dewasa untuk menyelidiki
hubungan Lactobacilli salivary dengan karies akar dan hasil menunjukkan
korelasi yang kuat diantara keduanya. Sullivan et al. memperkirakan bahwa
kehadiran Streptokokus atau Lactobacilli dalam plak gigi bukan merupakan
indikator yang lebih baik terhadap aktivitas karies dibandingkan jumlahnya dalam
saliva. Hasilnya dikonfirmasi oleh penelitian Motisuki et al. yang menunjukkan
metode sampling yang signifikan. 1
Oleh karena itu, hubungan jumlah Lactobacillus dengan karies tidak perlu
dipertanyakan lagi. Namun, hubungan antara jumlah Lactobacillus dan aktivitas
karies dipertanyakan sebagai penentu resiko karies. 1
Seperti dalam studi antara subjek normal, identifikasi yang tepat ketika
menggunakan metode biokimia terhadap Lactobacilli dalam saliva pada pasien
dengan karies merupakan hal yang sulit. Dengan munculnya alat molekuler,
identifikasi ini telah menjadi lebih terjangkau. Penting untuk mengetahui apakah
ada hubungan antara beberapa spesies dan karies, karena hal ini akan sangat
membantu bagi pemahaman yang lebih baik dari reservoir alami Lactobacillus
9
dan akan memungkinkan pengembangan alat-alat baru untuk mencegah kerusakan
gigi. 1
Beberapa penulis telah meneliti pengaruh beberapa patologi umum pada tingkat
Lactobacilli saliva. Sebuah hubungan antara penyakit melibatkan kekeringan
rongga mulut dan jumlah Lactobacillus telah ditetapkan. Antilla et al. telah
menunjukkan hubungan antara jumlah Lactobacillus salivary dan gejala gangguan
saraf. Oleh karena itu menunjukkan peningkatan risiko penyakit gigi antara
subyek depresi, yang harus dipahami dalam pengobatan mereka. Sebuah faktor
kemungkinan dalam korelasi Lactobacillus / gangguan saraf dapat diet,
sebagaimana subyek yang depresi mengkonsumsi banyak makanan manis.
Penjelasan lain terkait dengan penurunan sistem kekebalan juga dapat menjadi
faktor yang mempengaruhi. 1
Hubungan antara Lactobacillus dan plak gigi pada tingkat kuantitatif atau
kualitatif sulit ditentukan dari literatur sehingga banyak dilakukan penelitian pada
10
populasi yang berbeda (usia, indeks DMF, asupan fluoride). Selain itu, metode
pengambilan sampel juga sangat bervariasi. 1
Berbagai tingkat Lactobacillus dalam plak yang melapisi permukaan gigi sehat
telah ditemukan dalam studi yang berbeda. Van Houte et al. mengamati kehadiran
Lactobasilus sekitar 50% dari 2 sampel pada populasi remaja. Sigurjons et al.
menemukan Lactobacilli dalam 62% dari subjek percobaan sedangkan
Babaahmady et al. mengidentifikasi Lactobacilli 21% dari sampel. 1
Di sisi lain, terdapat korelasi positif antara frekuensi isolasi Lactobacilli dan
adanya lesi white spot. Beighton et al. telah melakukan survei pada anak-anak
(usia 3 sampai 4 tahun) dan memperlihatkan hasil Lactobacilli diisolasi pada 54%
dari anak-anak dengan karies dan 7% dari anak-anak tanpa karies. Matee et al.
mengisolasi Lactobacilli dari plak gigi anak-anak yang memiliki karies berat dan
jumlahnya 100 kali lipat lebih tinggi daripada sampel dari anak-anak yang tidak
karies. 1
Studi kualitatif menegaskan dominasi spesies kelompok L. casei di plak gigi pada
sampel lesi karies. Pada anak-anak, mikroorganisme yang dominan yaitu L. casei.
Tetapi pada anak usia dini, spesies yang paling sering ditemukan dalam karies
adalah L. fermentum. Yang terakhir ini juga lebih sering ditemukan pada sampel
plak gigi pada orang dewasa. 1
Wilcox et al. telah menunjukkan bahwa dari 7 spesies Lactobacilli yang diamati,
hanya dua yang memiliki kemampuan koagregasi dengan Streptokokus. 1
11
Lactobacillus fermentum berkoagregasi dengan S. gordonii dan S. sanguis.
Koagregasi ini dimediasi oleh protein pada permukaan Streptokokus dan
dihambat oleh laktosa. 1
Ahumada et al. telah menunjukkan bahwa 36% dari Lactobacilli yang diisolasi
dari lidah mampu menghambat pertumbuhan S. mutans. Kelompok bersifat
homofermentatif menghasilkan zat penghambat lebih banyak dari kelompok
heterofermentative. 1
Sookhee et al. mengisolasi dua spesies Lactobacilli (L. pacasei dan L. rhamnosus)
yang memiliki daya antimikroba terhadap Streptococci (S. mutans, S. sanguis, S.
salivarius), Staphylococcus aureus, Actinomyces viscosus, porphyromonas
gingivalis, dan Candida.1
Ishikawa et al. melaporkan bahwa pada sistem kultur in vitro, L. salivarius dapat
menghambat pembentukan Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia, dan
12
Prevotella nigrescens dalam 24 jam. Konsumsi tablet yang mengandung L.
salivarius juga dilaporkan dapat menurunkan bakteri batang anaerob pada saliva
setelah 4 minggu. 1
L. fermentum juga dapat menghambat produksi glucan yang larut air oleh S.
mutans. Pertumbuhan S. mutans tidah dihambat tetapi yang dihambat adalah
perlekatan in vitro nya. 1
Lactobacilli memiliki peranan penting pada ekosistem rongga mulut, baik yang
sehat maupun yang karies. Penelitian tidak menunjukkan adanya satu bakteri yang
spesifik sebagai penyebab tunggal karies, tetapi yang berhubungan dengan karies
terutama berasal dari grup Casei.
13
DAFTAR PUSTAKA
3. Bagg, J., et al. 2006. Essentials of Microbiology for Dental Students 2nd
edition. New York: Oxford University Press.
14