Anda di halaman 1dari 2

Fakta Atau Mitos

1. Terlalu banyak Makan Nasi Berisiko terkena Diabetes


Fakta
Menurut Dr Qi Sun dari Harvard School of Public Health, Boston
"Setiap kenaikan porsi asupan nasi putih telah dikaitkan dengan risiko diabetes, meski
awalnya kecil tapi risiko ini bisa secara signifikan meningkat,"
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, tak terkecuali jika kebanyakan makan
nasi. Review dari 4 penelitian yang sudah dilakukan dan melibatkan 350.000 partisipan
diketahui bahwa orang-orang yang banyak mengonsumsi nasi putih akan memiliki
kesempatan yang lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

2. Nasi Merah Bisa Bantu menurunkan berat badan?


Fakta
Ketua tim peneliti, Dr Phil Karl menuturkan partisipan yang makan nasi merah cenderung lebih
sering buang air besar dengan volume yang lebih banyak. Dengan demikian maka semakin
mempercepat proses penurunan berat badan.
Dari penelitian diketahui sekelompok orang yang makan nasi merah dilaporkan mengalami
metabolisme yang lebih cepat sehingga membakar lebih banyak kalori. Sebaliknya, kalori yang
terserap juga lebih sedikit, yaitu 92 kalori per hari dibandingkan dengan yang makan nasi
putih.

3. Nasi yang Dihangatkan terlalu lama di Magic Jar dapat Membahayakan?


Mitos.

Pakar gizi Jansen Ongko, MSc, RD, menyebut tidak ada efek signifikan terkait jangka waktu
pemanasan nasi dengan kesehatan. Selama tidak terkontaminasi dan disimpan dengan baik,
maka nasi aman dikonsumsi.

Meski demikian, utrisionis lulusan California State University, Los Angeles ini mengamini nasi
yang dihangatkan memang dapat meningkatkan indeks glikemik (IG) nasi. Sebab makin
dipanaskan, gugus atomnya menjadi makin sederhana sehingga meningkatkan IG. Nasi yang
seperti ini, lanjutnya, hanya perlu dihindari oleh pasien diabetes, namun tidak bagi orang
sehat.

4. Makan Nasi Kemarin Lebih Sehat Bagi Pasien Diabetes


Mitos
dr Herry Nursetiyanto, SpPD-KEMD dari RS Puri Cinere, mengatakan bahwa kandungan
karbohidrat dan kalori di nasi memang tinggi. Itulah yang kemudian memunculkan anggapan
nasi panas mengandung indeks glikemik yang lebih tinggi daripada nasi yang sudah dingin.
Menurutnya, nasi panas yang baru saja matang dengan nasi kemarin memiliki indeks glikemik
yang sama. Hanya saja, nasi kemarin memang cenderung terasa kurang enak ketimbang nasi
yang masih panas, sehingga ada kecenderungan untuk tidak memakannya dalam jumlah
banyak.

5. Stop Makan Nasi Dijamin Cepat Langsing

Mitos
Ahli gizi Leona Victoria Djajadi, MND menjelaskan bila orang berpikir karbohidrat
menggemukkan dan harus dihentikan konsumsinya sama sekali, hal itu adalah hal yang
salah. Meskipun Anda ingin turun berat badan, karbohidrat seperti yang terkandung pada
nasi juga penting untuk tetap dikonsumsi.
Beberapa orang sengaja menghindari nasi demi bisa menurunkan berat badan dengan cepat
dan signifikan. Namun sebenarnya stop makan nasi saja tidak serta-merta membuat badan
menjadi langsing jika yang bersangkutan mengganti nasi dengan makanan lain yang berkalori
tinggi dan tidak berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai