Anda di halaman 1dari 47

Bahan Tayang Paparan

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN


PENDAHULUAN
DAN LINGKUNGAN (RTBL) Oleh : Ir. Dadang Satyawan IAI
Kawasan Perkotaan Kab. Lampung Utara

DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. LAMPUNG UTARA PT. TUBAGUS KONSULTAN


LATAR BELAKANG KEGIATAN 1
Pertumbuhan suatu kawasan di area perkotaan yang perlu
diarahkan (to guide) dan dikendalikan (to control)
Optimalisasi pemanfaatan lahan dan intensitas pembangunan
menuju kota yang berkualitas dan ber-jatidiri
Kelengkapan produk tata ruang dan arahan pembangunan sesuai
dengan amanat UU no 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Kotabumi sebagai ibukota Kabupaten Lampung Utara yang
berpotensi untuk berkembang, memerlukan perangkat aturan tata
ruang yang lebih rinci/detil untuk bagian/kawasan kotanya.
UUBG 28/2002
BANGUNAN GEDUNG PERSYARATAN
Bab IV, Pasal 7-15 BANGUNAN GEDUNG

PERSY. ADMINISTRATIF PERSY. TEKNIS BG

PERSY. TATA BANGUNAN PERSY. KEANDALAN BG

PERSY. PERUNTUKAN PERSY. ARSITEKTUR PERSY. PENGENDALIAN


DAN INTENSITAS BG BANGUNAN GEDUNG DAMPAK LINGKUNGAN

PERUNTUKAN LOKASI PENAMPILAN BG DAMPAK PENTING


LINGKUNGAN
KEPADATAN TATA RUANG DALAM

KETINGGIAN SEIMBANG, SERASI,


SELARAS DGN LINGK.
JARAK BEBAS
NILAI SOSIAL-BUDAYA
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
Persyaratan tata bangunan ditetapkan lebih lanjut
PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28
dalam rencana tata bangunan dan
TAHUN 2002
TENTANG
lingkungan (RTBL) oleh Pemda.
BANGUNAN GEDUNG
Maksud, Tujuan dan Sasaran

Maksud
3
Masukan rencana dan program
pembangunan fisik bagi Pemerintah
Kabupaten lampung Utara dalam
penanganan tata bangunan dan
lingkungan kawasan tertentu.
Pemerintah Daerah dalam bentuk
rincian pengendalian perwujudan
bangunan dan lingkungan pada
kawasan tertentu.
Masukan teknis bagi Pemerintah
Daerah dalam mengarahkan peran
serta seluruh pelaku pembangunan
(pemerintah, swasta, masyarakat
lokal, investor) dalam mewujudkan
lingkungan yang dikehendaki.
Tujuan 4
Menyiapkan Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan pada
kawasan tertentu sebagai bagian
dari upaya penataan fungsi dan
fisik kawasan, sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi lokal
dengan memperhatikan
keserasian dengan alam
sekitamya.
Menyusun Program Investasi
Pembangunan sebagai acuan
implementasi dari rencana dan
rancangan yang telah disusun,
sebagai bagian integral dari
upaya pembangunan di
lingkungan/kawasan yang
dimaksud.
Sasaran 5
Tersusunnya Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan
untuk Kawasan RTBL sebagai
bagian dari upaya penataan
BIAYA (DALAM JUTA RUPIAH) fungsi dan fisik kawasan,
N
o
sesuai dengan kebutuhan dan
. PROGRAM TAHUN-1 TAHUN-2 TAHUN-3 TAHUN-4 TAHUN-5 kondisi lokal dengan
PENGENDALIAN & PENANGGULANGAN
memperhatikan keserasian
1 BENCANA BANJIR Rp29.835 Rp10.245 Rp3.920 Rp20 Rp20 dengan alam sekitarnya.
PENGEMBANGAN RUSUN DAN RELOKASI
2 PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI Rp400 Rp48.892 Rp26.400 Rp65.808 Rp51.618 Tersusunnya Program Investasi
Pembangunan Kawasan RTBL
PENINGKATAN KUALITAS & STANDAR sebagai bagian upaya
3 SARANA PRASARANA PERMUKIMAN (KUMUH) Rp0 Rp1.343 Rp8.014 Rp19.014 Rp11.591
peningkatan kualitas kawasan
4
PENINGKATAN KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP Rp250 Rp15.170 Rp320 Rp581 Rp0
sebagai bagian integral dari
upaya pembangunan di
5 PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT Rp0 Rp0 Rp0 Rp5.602 Rp0
lingkungan/kawasan
TOTAL Rp30.485 Rp75.650 Rp38.654 Rp91.025 Rp63.229
BATASAN KAWASAN PERENCANAAN ( Deliniasi) 6
Kegiatan
penyusunan RTBL
di Kotabumi
Kabupaten
Lampung Utara
adalah pada satu
kawasan tertentu
di Kotabumi
LINGKUP KEGIATAN 7
Pengumpulan data, mengumpulkan data kuantitatif dan
kualitatif dari sumber data primer maupun sekunder sebagai
bahan analisis.
Analisis, Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif dan
aspek kualitatif yang dapat dipakai sebagai bahan untuk
merumuskan masalah sebagai dasar penyusunan RTBL.
Perumusan Potensi dan Masalah, Berdasarkan analisa di
lapangan perlu dirumuskan potensi dan masalah yang
pemecahannya dapat didekati dengan SWOT untuk penyusunan
RTBL.
Penyusunan RTBL
LINGKUP MATERI RTBL 8
Penyusunan RTBL mengacu pada Permen PU
No.06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penyusunan
RTBL, dengan materi adalah :
Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan
(design guidelines);
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana
(administrative guidelines)
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
(development guidelines)
KEDUDUKAN RTBL 9
10
PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM

DEFINISI NOMOR: 06/PRT/M/2007


TENTANG
PEDOMAN UMUM
RENCANA TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN

adalah panduan rancang bangun suatu


lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan
bangunan dan lingkungan; memuat materi pokok:
1.Program Bangunan dan Lingkungan;
2.Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
3.Rencana Investasi;
PERATURAN PEMERINTAH 4.Ketentuan Pengendalian Rencana;
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
5.Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28
TAHUN 2002
TENTANG
BANGUNAN GEDUNG
CAKUPAN DAN POLA PENATAAN 11
Cakupan:
1. kawasan baru berkembang cepat;
2. kawasan terbangun;
3. kawasan dilestarikan;
4. kawasan rawan bencana;
5. kawasan gabungan atau campuran.
Pola Penataan:
1. Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukiman kumuh/nelayan (perbaikan kampung), perbaikan desa pusat
pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;

2. pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan,
serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pascabencana;

3. pembangunan baru kawasan, seperti pembangunan kawasan permukiman (Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun
Berdiri Sendiri), pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa (KTP2D),
pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasan pengendalian ketat (high-control zone);

4. pelestarian/pelindungan kawasan, seperti pengendalian kawasan pelestarian, revitalisasi kawasan, serta pengendalian
kawasan rawan bencana.
KAWASAN PERENCANAAN RTBL 12
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan
(delineasi) berdasarkan satu atau kombinasi:
Lingkungan/kawasan dengan 1. Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan
luas 5-60 hektar bagian wilayah kota/desa.
2. Non administratif, yang ditentukan secara kultural tradisional
(Ha), dengan ketentuan: (traditional cultural-spatial units), seperti desa adat, gampong, dan
nagari.
1. kota metropolitan dengan
3. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis,
luasan minimal 5 Ha; seperti kawasan kota lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat,
2. kota besar/sedang dengan kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman tradisional.
luasan 15-60 Ha; 4. Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti
kawasan campuran antara fungsi hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-
3. kota kecil/desa dengan budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga
luasan 30-60 Ha. (central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
5. Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat,
kawasan terbangun yang memerlukan penataan, kawasan dilestarikan,
kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran.
STRUKTUR DAN SITEMATIKA RTBL 13
PERAN MASYARAKAT 14
PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 15
Program bangunan dan lingkungan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari
perencanaan dan peruntukan lahan yang
telah ditetapkan untuk kurun waktu
tertentu.

Komponen Dasar Perancangan terdiri dari :


Visi Pembangunan
Konsep Perancangan Struktur Tata
Bangunan dan Lingkungan (Urban
Design Framework
Konsep Komponen Perancangan
Kawasan
Blok-blok Pengembangan Kawasan
dan Program Penanganannya
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN 16
Rencana Umum dan Panduan Rancangan
merupakan ketentuan ketentuan tata bangunan
dan lingkungan pada suatu
lingkungan/kawasan yang memuat rencana
peruntukan lahan makro dan mikro, rencana
perpetakan, rencana tapak, rencana sistem
pergerakan, rencana aksesibilitas lingkungan,
rencana prasarana dan sarana lingkungan,
rencana wujud visual bangunan, dan ruang
terbuka hijau. Panduan Rancangan bersifat
melengkapi dan menjelaskan secara lebih rinci
rencana umum yang telah ditetapkan
sebelumnya, meliputi ketentuan dasar
implementasi rancangan dan prinsip-prinsip
pengembangan rancangan kawasan.
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
peruntukan Lahan 17
Meningkatkan lingkungan dengan membentuk
ruang-ruang kota/lingkungan yang hidup secara
fisik (vibrant) dan ekonomi (viable), layak huni dan
seimbang.

Mengoptimalkan alokasi penggunaan lahan baik


secara makro maupun mikro.

Mengalokasikan fungsi pendukung bagi jenis


peruntukan yang ada.

Menciptakan integrasi aktivitas ruang sosial


(socio-spatial integration).

Menciptakan keragaman lingkungan (diversity)

Mengoptimalkan prediksi/projeksi kepadatan lingkungan dan


interaksi sosial yang direncanakan UDGL Kelapa Gading, PSUD ITB, 2003
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Intensitas Pemanfaatan Lahan 18
Mencapai efisiensi dan efektivitas pemanfaatan lahan
secara adil.

Mendapatkan distribusi kepadatan kawasan yang selaras.

Mendapatkan distribusi berbagai elemen intensitas lahan


pemanfaatan lahan (Koefisien Dasar Bangunan, Koefisien
Lantai Bangunan, Koefisien Daerah Hijau, dan Koefisien
Tapak Besmen) yang dapat mendukung berbagai karakter
khas dari berbagai subarea yang direncanakan.

Merangsang pertumbuhan kota dan berdampak langsung


pada perekonomian kawasan.

Mencapai keseimbangan, dan keterpaduan dari berbagai elemen


intensitas dalam hal pencapaian kinerja fungsi, estetis dan sosial,
antara kawasan perencanaan dan lahan di luarnya
19
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Tata Bangunan
Mewujudkan kawasan yang selaras dengan morfologi
area tersebut serta keterpaduan pengaturan
konfigurasi blok, kaveling dan bangunan.

Meningkatkan kualitas ruang kota yang akomodatif


terhadap keragaman kegiatan.

Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar


bangunan dan lingkungan publik.

Menciptakan berbagai citra dan karakter khas UDGL Pantai Mutiara PSUD ITB dan
bangunan. Urban Design Compendium

Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari


berbagai elemen tata bangunan dalam hal pencapaian
kinerja, fungsi, estetis dan sosial, antara kawasan
perencanaan dan lahan di luarnya.

Mencapai lingkungan yang tanggap terhadap tuntutan kondisi


ekonomi dan sosial
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Sirkulasi dan Jalur Penghubung 20
Mengoptimalkan efisiensi
pemanfaatan prasarana jalan
dengan jenis arus pergerakan
yang terjadi.

Mendapatkan distribusi atau


penyebaran pergerakan yang
selaras dengan jenis aktivitas
yang diwadahi sehingga dicapai
ketertiban.

Mencapai kinerja fungsi serta


keseimbangan, kaitan,
keterpaduan dari berbagai
elemen pergerakan, lingkungan
dan sosial, antara kawasan
perencanaan dan lahan
diluarnya.
UDGL Kelapa Gading, PSUD ITB, 2003
21
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Meningkatkan kualitas kehidupan
ruang kota melalui penciptaan
lingkungan yang aman, nyaman,
sehat dan berwawasan ekologis.

Mendorong terciptanya kegiatan


publik sehingga tercipta integrasi
sosial.

Menciptakan estetika, karakter dan


orientasi visual dari suatu
lingkungan.

Menciptakan iklim mikro


lingkungan yang berorientasi pada
kepentingan pejalan kaki.

Mewujudkan lingkungan yang


nyaman, manusiawi dan berkelanjutan
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Tata Kualitas Lingkungan 22
Mencapai kualitas lingkungan kehidupan
manusia yang aman, nyaman, sehat dan
menarik, serta berorientasi kepada lingkungan
mikro.

Menyatukan kawasan sebagai sistem lingkungan


yang berkualitas dengan pembentukan karakter
dan identitas lingkungan yang spesifik.

Mengoptimalkan kegiatan publik serta


menciptakan lingkungan yang berkarakter dan
berjati diri.
RTBL jalan R2 Kota Bogor, Dhika Architama, 2005
Menciptakan estetika, karakter, dan orientasi
visual, dari suatu lingkungan.

Menciptakan iklim mikro lingkungan yang


berorientasi kepada kepentingan pejalan kaki.
RENCANA UMUM DAN PANDUAN PERANCANGAN
Panduan Rancangan 23
Memberi arahan ringkas dan sistematis bagi
implementasi ketentuan dasar serta ketentuan
detail dari perancangan.

Memudahkan pengembangan desain pada tiap Metro Pantai Indah Kapuk UDGL,
Pusat Studi Urban Desain ITB, 2004
kaveling sesuai dengan visi dan arahan karakter
lingkungan.

Memudahkan pengelolaan dan pengendalian


kawasan sesuai dengan visi dan arahan karakter
lingkungan.

Mencapai intervensi desain kawasan yang


berdampak positif, terarah dan terukur dan
integrasi elemen-elemen desain.
DESIGN GUIDELINES
PANDUAN PERANCANGAN 24
Gambaran dimensional
merupakan salah satu
simulasi untuk
memberikan gambaran
implementasi rencana.
Rancangan bangunan
yang sesungguhnya
berupa variasi dari
simulasi tersebut,
tergantung pada
fleksibilitas dan
kreativitas perancang
pada waktu proses
perencanaan teknis
bangunan gedung
RENCANA INVESTASI 25
Program bersifat jangka menengah, minimal untuk kurun
waktu 5 (lima) tahun, serta mengindikasikan investasi
untuk berbagai macam kegiatan, yang meliputi: tolok
ukur/kuantitas pekerjaan, besaran rencana pembiayaan,
perkiraan waktu pelaksanaan dan kesepakatan sumber
pendanaannya.

Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh


pemerintah daerah/pusat (dari berbagai sektor), dunia
usaha/swasta, dan masyarakat.

Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan, kegiatan


yang perlu dilakukan khususnya oleh Pemda setempat,
sekaligus saran/alternatif waktu pelaksanaan kegiatan-
kegiatan tersebut.

Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan


investasi dan pembiayaan, termasuk menjelaskan langkah,
pelaku, dan perhitungan teknisnya.
KETENTUAN PENGENDALIAN RENCANA 26
Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja
maupun kelembagaan kerja pada masa pemberlakuan
aturan dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu
kawasan.

Mengatur pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat


dalam mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan
penataan bangunan dan lingkungan

Strategi pengendalian rencana diatur dengan


Rencana Kelembagaan, yang mencantumkan
organisasi pelaksana, SDM yang terlibat, dan
aturan tata laksana kelembagaannya.

Untuk pengelolaan pelaksanaan RTBL dapat disiapkan


suatu organisasi pelaksana tersendiri, dengan
menggambarkan pola koordinasi, alur dan pola
pertanggungjawaban, serta proses lainnya
PEDOMAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN 27
Menjamin pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen RTBL,
pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi;

Penetapan alat dan prosedur pengendalian pelaksanaan,


seperti mekanisme perizinan IMB, review tim ahli bangunan
gedung, dan penerapan insentif/disinsentif;

Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan materi teknis


dokumen RTBL;

Evaluasi pelaksanaan peran para pemangku kepentingan sesuai


kesepakatan dalam penataan bangunan dan lingkungan,

Pengawasan teknis atas pelaksanaan sistem perizinan dan


pelaksanaan kegiatan pembangunan;

Penerapan mekanisme sanksi dalam penyelenggaraan


pembangunan sesuai peraturan perundang-undangan.
Kotabumi
ditinjau
dalam ilmu
Urban disain
merupakan
tipologi kota
dengan
morfologi
kota
berbentuk
grid dan

A
radial.
Tipologi dan Morfologi
GAMBARAN KAWASAN KOTABUMI
Kota Kotabumi
Kawasan Terpilih :
Merupakan Gerbang Kota Kotabumi
Terdapat Kawasan Olah Raga dan
Rekreasi
Merupakan kawasan kota yang memiliki
potensi pertumbuhan (campuran/multi
fungsi)
Koridor ekonomi dan koridor untuk
Wajah/Citra kota (tematis)

Pengendalian
Perbaikan Kawasan

INDIKASI KAWASAN PERENCANAAN


TEMATIS

1 22 KORIDOR SEGMEN 2
Sebagai kawasan Perdagangan dan Jasa

KAWASAN SEGMEN 1
Sebagai kawasan Olah Raga dan Rekreasi

KORIDOR SEGMEN 3
Kawasan Permukiman 3
3
3
3
2
2
1
Sekian dan Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai