Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
mengurangi kandungan/sisa cairan di dalam zat padat itu sampai suatu nilai yang
dikehendaki. Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah proses
pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang
dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki sifat
seperti fluida. Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses
pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering.
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan sehingga
mengurangi kandungan/sisa cairan di dalam zat padat itu sampai suatu nilai yang
dikehendaki. Jika pengeringan berlangsung pada tekanan uap dan suhu rendah, maka akan
terjadi pengeringan penguapan, sebaliknya jika suhu dan tekanan uap mendekati titik didih
lembab disebut pengeringan pendidihan. Suplai dan perpindahan panas dapat berlangsung
secara konveksi (pengeringan konveksi), penyinaran (pengeringan penyinaran) atau
penghantaran (pengeringan kontak) (Voight, 1995).
Sebagai contoh, proses pengeringan dalam bidang teknologi formulasi dilakukan pada:
Kecepatan minimum fluidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara terendah dimana bahan
yang dikeringkan masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedangkan kecepatan udara
maksimum adalah tingkat kecepatan tertinggi dimana pada tingkat kecepatan ini bahan
terhembus ke luar ruang pengering (Andayani, 1988 dalam Sawitri, 2003).
1. Kipas (Blower)
Kipas (Blower) berfungsi untuk menghasilkan aliran udara, yang akan digunakan pada proses
fluidisasi. Kipas juga berfungsi sebagai penghembus udara panas ke dalam ruang pengering
juga untuk mengangkat bahan agar proses fluidisasi terjadi.
Elemen Pemanas (heater) berfungsi untuk memanaskan udara sehingga kelembaban relatif
udara pengering turun, dimana kalor yang dihasilkan dibawa oleh aliran udara yang melewati
elemen pemanas sehingga proses penguapan air dari dalam bahan dapat berlangsung.
3. Plenum
Plenum dalam mesin pengering tipe fluidisasi merupakan saluran pemasukan udara panas
yang dihembuskan kipas ke ruang pengeringan. Bagian saluran udara ini dapat berpengaruh
terhadap kecepatan aliran udara yang dialirkan, dimana arah aliran udara tersebut dibelokkan
menuju ke ruang pengering dengan bantuan sekat-sekat yang juga berfungsi untuk membagi
rata aliran udara tersebut.
4. Ruang Pengering.
Ruang pengering berfungsi sebagai tempat dimana bahan yang akan dikeringkan
ditempatkan. Perpindahan kalor dan massa uap air yang paling optimal terjadi diruang ini.
Menurut Mujumdar (2000), tinggi tumpukan bahan yang optimal untuk pengering dengan
menggunakan fluidized bed dryer adalah 2/3 dari tinggi ruang pengering.
5. Hopper.
Hopper berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang
pengering.
1. Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir secara kontinyu
sehingga otomatis memudahkan operasinya.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir mendekati
isothermal.
3. Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan untuk
mengalirkan sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang pengering yang
besar.
4. Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.
5. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara pengering
dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode kontak yang lain.
6. Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan area
permukaan yang relatif kecil.
7. Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitif
Kekurangan pengering sistem fluidisasi:
1. Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke ruang
pengering, dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang masuk dan
bahan terlewati oleh gelembung udara, menjadikan sistem kontak/singgungan tidak
efisien.
2. Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada hamparan
akan menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam ruang pengering,
karena bahan terus menerus terkena hembusan udara panas.
3. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan abrasive.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fluidized Bed Dryer adalah
pengaturan yang baik antara: tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu
pengeringan, sehingga tidak timbul benturan/gesekan bahan/material pada saat proses
pengeringan berlangsung. Untuk bahan yang lengket atau berkadar air tinggi sangat beresiko
mengaplikasikan sistem ini, situasi seperti ini perlu dilakukan pengkondisian awal yaitu
mencampurnya dengan bahan/material keringnya terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan
masalah pada unit siklon,demikian pula halnya untuk produk ahir yang halus dan ringan,
sangat perlu menggunakan pulse jet bag filter, dikarenakan siklon penangkap produk
umumnya tidak mampu berfungsi dengan baik, bahkan dapat menimbulkan polusi udara.
Penentuan dimensi ruang bakar, suhu yang diaplikasikan serta volume dan tekanan udara
sangat menentukan keberhasilan proses pengeringan, sehingga perlu diketahui data
pendukung untuk merancang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar air output, densiti
material, ukuran material, maksimum panas yang diizinkan, sifat fisika/kimia, kapasitas
output/input dan sebagainya.
FDB adalah alat pengering dengan adanya aliran udara, sesuai dengan namanya
FDB dapat digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan seperti serbuk, granul, simplisia
basah (daun, ranting, batang, akar, bunga, dd). Alat tersebut tidak cocok untuk mengeringkan
bahan berupa cairan misal: ekstrak baik cair maupun kental. Sebagai ilustarai alat tersebut
mampu mengeringkan granul basah (500 g) yang diseting pada suhu 87 derajat C, air flow 99
dalam waktu 8 menit. Kapasitas alat tersebut mampu mengeringkan maksimal 6 liter (=6000
g).
Setiap proses dalam pembuatan sediaan farmasi baik dalam skala kecil
maupun besar (industri) hampir selalu melibatkan transfer panas, terutama pada proses
pembuatan tablet secara granulasi basah. Panas disini dibutuhkan dalam proses pengeringan
sehingga di hasilkan massa granul yang kering dan dapat di kempa menjadi tablet. Proses
pengeringan menggunakan pemanasan secara umum, berlangsung dalam 3 tahap stimultan,
yaitu : proses transfer energi dari sumber luar ke dalam material yang mengandung air, fase
transformasi dari air / solvent dari bentuk cair menjadi bentuk uap, dan transfer uap dari
material keluar dari alat pengering / material yang dikeringkan (Kurniawan, 2012).
Pengeringan merupakan suatu proses pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan
sehingga mengurangi kandungan/sisa cairan di dalam zat padat itu sampai suatu nilai yang
dikehendaki. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan cara penguapan. Penguapan terjadi
apabila air yang dikandung oleh suatu bahan teruap, yaitu apabila panas diberikan kepada
bahan tersebut. Selain dengan penguapan, pengeringan dapat dilakukan dengan cara
memecahkan ikatan molekul-molekul air yang terdapat di dalam bahan (Hasibuan, 2005).
Teknik pengeringan pengeringan dalam teknologi farmasi dapat digolongkan dalam 2 cara
berdasarkan sistem pengeringan:
1. Tray Dryer
Metode pengeringan dengan tray dryer merupakan metode pengeringan yang
sudah lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan, butiran, serbuk atau
granul yang jumlahnya tidak terlalu besar (Kurniawan,2009). Umumnya alat berbentuk
persegi dan didalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan
dikeringkan.
Prinsip kerja alat ini bekerja dengan udara panas dan panas transfer , yang dihasilkan dengan
bantuan pemanas listrik atau batang kumparan . Sirkulasi udara tersebut kipas dan seragam
membanji mempertahankan suhu panas. Alat ini digunakan dalam keadaan vakum dengan
waktu pengeringan umumnya lama (10-60 jam).
1. Fluid Bed Dryer
Alat ini paling cocok untuk pengeringan bahan jenis kristal, butiran , bahan obat-obatan yang
kasar, baik bahan kimia , pewarna , makanan. Fluid bed dryer tidak cocok untuk pengeringan
Bahan pasta, padat, dan cair.
Prinsip kerja fluid bed dryer didesain menggunakan aliran udara panas di dasar produk wadah
yang diisi dengan materi atau bahan yang akan dikeringkan. Kemudian diinduksi dengan cara
blower dan udara segar tersedot ke unit. Sistem udara panas ini memperluas tempat tidur
materi pada kecepatan tertentu dan menciptakan turbulensi dalam produk atau dikenal dengan
tahapan fluidisasi agar menciptakan kondisi yang hampir ideal untuk pengeringan
(Lipsanen,2008). Proses fluidisasi menghasilkan partikel padat dimana setiap partikel yang
dikelilingi oleh udara panas, udara panas yang di transfer sangat tinggi dan seragam . Produk
kering cepat tanpa kerugian yang cukup panas. Metode ini cukup efisien untuk proses
pengeringan dibanding dengan tray dryer karena menghasilkan produk yang kering yang
seragam dan cepat dengan menggunakan suhu yang tinggi.
2. Spray drying
Spray drying merupakan proses pengeringan dengan cara memaparkan partikel cairan
(droplet) pada semburan gas panas dengan suhu lebih tinggi dari suhu droplet (Patel, 2009).
Umpan yang diatomisasi dalam bentuk percikan disentuhkan dengan udara panas yang
dirancang dengan baik. Metode pengeringan dengan menggunakan spray drying memiliki 3
tahapan dasar :
4. Freeze drying
Freeze drying merupakan alat pengeringan yang prinsip kerjanya adalah berdasarkan proses
liofilisasi.
Vacuum dryer merupakan salah satu tipe pengering drum (drum dryer). Drum
yang terbuat dari logam (stainless steal) dihembuskan udara panas dari dalam, pada
saat bersamaan bahan yang akan dikeringkan dimasukkan ke permukaan drum yang
berputar. Panas yang ada di permukaan drum akan menurunkan kadar air dalam
bahan, air dibuang melalui pompa vacuum, sehingga bahan atau sediaan tersebut
dapat mengering. Perbedaan vacuum dryer dan drum dryer adalah pada penggunaan
vacuum (drumnya di vakuum) sehingga proses pengeringan menjadi lebih cepat
karena adanya pengurangan atau penurunan tekanan di dalam drum akibat
pemvakuman. Aplikasi penggunaan metode ini biasanya digunaka dalam pengeringan
larutan atau suspensi (Hajare, 2009).