Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan RTB PDF
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan RTB PDF
BAB 2
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
2.1 PENDEKATAN
Aspek lingkungan adalah aspek yang tidak kalah pentingnya untuk dibangun dengan
pendekatan pembangunan yang berbasiskan komunitas. Diyakini bahwa aspek
lingkungan sangat berpengaruh terhadap taraf hidup dan kelayakan tinggal dari
sebuah komunitas. Aspek lingkungan pun diakui memberikan pengaruh yang sangat
besar terhadap tingkat kesehatan komunitas.
Aspek sosial yang dimaksud di sini mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
kekuatan institusi lokal, seperti kerukunan antarwarga masyarakat, penegakan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 1
Laporan Akhir
norma-norma masyarakat yang positif, dan eksistensi organisasi masyarakat w arga tidak semata-mata bersifat fisik, namun mencakup upaya pencegahan perubahan sosial
yang mengakar dan diakui oleh warga setempat. dan perilaku terhadap keberlangsungan lingkungannya.
Secara sederhana, konsep tersebut dapat digambarkan sebagai model berikut ini. Ada beberapa rumusan mengenai konservasi terkait dengan Pekerjaan RTBL Jalan Sei
Carang -Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang), yaitu :
Gambar 2.1 Model Konsep Pendekatan RTBL
F
Menata ulang wajah Koridor Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II;
Keterangan :
Memanfaatkan Kawasan Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II untuk menunjang
F = Pemberdayaan Aspek Fisik
S = Pemberdayaan Aspek Sosial kehidupan masa kini;
M L = Pemberdayaan Aspek Lingkungan
M = Aspek manusia sebagai titik sentral dari seluruh Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan kondisi Jalan Sei
S L pemberdayaan
Carang -Senggarang Koridor II di masa lalu;
Merupakan pendekatan perencanaan yang menyeluruh dan terpadu serta didasarkan Dalam penjabarannya, rumusan di atas, perlu ada suatu kriteria yang dapat dijadikan
pada potensi dan permasalahan yang ada, baik dalam wilayah perencanaan maupun tolok ukur pelestarian, yaitu :
dalam konstelasi yang lebih luas. Pendekatan menyeluruh memberi arti bahwa Estetika : Berkaitan dengan nilai arsitektural, meliputi bentuk, gaya, struktur dan
peninjauan permasalahan tidak hanyA didasarkan pada kepentingan kawasan mikro tata gubahan masa yang mewakili karakter muatan lokal atau budaya yang
(tapak kawasan), tetapi dikaji pula kepentingan yang lebih luas. Secara terpadu berarti diputuskan melalui rumusan dan pertimbangan bersama.
bahwa dalam menyelesaikan permasalahan tidak hanya dipecahkan secara sektoral,
Kejamakan : Bentuk arsitektural harus mewakili jenis khusus atau kekhasan karakter
tetapi didasarkan pada kerangka perencanaan terpadu antar tiap-tiap sektor dalam
Kawasan Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II yang spesifik.
perwujudannya dapat berbentuk koordinasi dan sinkronisasi antar sektor.
Kelangkaan : Kelangkaan suatu jenis karya arsitektural yang merupakan gaya
tertentu yang tidak dimiliki daerah lain.
2.1.2 PENDEKATAN KONSEPSI PELESTARIAN
Konservasi/pelestarian sebenarnya merupakan upaya preservasi, namun tetap 2.1.3 PENDEKATAN KONSEP VISUAL
memperhatikan dan memanfaatkan suatu tempat untuk menampung serta mewadahi
Citra visual kota yang baik, dicerminkan dengan kejelasan dan keterpaduan antar
kegiatan baru. Dengan demikian, kelangsungan tempat bersangkutan dapat dibiayai
bangunannya (Paul D. Spereiregen, 1965), kemudian menjadi kebutuhan yang sangat
sendiri dari pendapatan kegiatan baru (Danisworo, 1991).
penting dalam menciptakan suasana nyaman bagi penduduknya (Djefri W. Dana, 1989).
Dalam Pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan Jalan Sei Carang -Senggarang Koridor II Kota
Apabila dilihat berdasarkan teori dasar perancangan kota yang menyebutkan adanya 5
Tanjungpinang, konservasi dapat berupa pelestarian sistem kehidupan Jalan Sei Carang-
(lima) elemen dasar pembentuknya yaitu :
Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) yang memiliki nilai khas, yang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 2
Laporan Akhir
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 3
Laporan Akhir
penggunaan lahan, sehingga dari segi biaya akan lebih Konsep ini merupakan suatu konsentrasi kegiatan dari Kawasan Jalan Sei Carang-
ekonomis. Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) untuk menghubungkan kegiatan
lainnya, dalam penggunaan jembatan pedestrian, lapangan olahraga. Point kunci dari
area Kawasan Jalan Sei Carang -Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) ini
Kawasan Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) harus
adalah jalur yang menghubungkan antara pusat pemerintahan, kawasan industri,
memberikan image atau citra yang baik dalam skala kota, monumental (dalam arti
kawasan, dan kawasan Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
bangunan tidak harus berlantai banyak/pencakar langit) akan tetapi dapat dilihat secara
visual dengan proporsi tertentu terhadap Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II
(Jembatan Terusan Senggarang) itu sendiri. 2.1.5 PENDEKATAN PARTISIPATIF
Masa bangunan utama yang akan dijadikan Point Of Interest/Eye Catcher adalah
Pendekatan partisipatif merupakan pendekatan yang melibatkan pihak -pihak
bangunan yang mempunyai open space yang cukup luas agar masa bangunan utama
yangberkepentingan (stakeholder) yang bertujuan untuk menangkap aspirasi-aspiraasi
secara visual lebih kelihatan asri. Secara fungsional open space yang berupa plaza atau
yang ada dalam menyusun suatu rencana pembangunan. Pertimbangan penggunaan
lapangan terbuka dapat digunakan sebagai tempat bermain yang bersifat out door.
pendekatan pasrtisipatif didasari pada manfaat penggunaan pendekatan yang dinilai
mampu untuk meminimalkan konflik berbagai kepentingan sehingga perencanaan dapat
Gubahan masa bangunan Pendekatan partisipatif digunakan untuk memperoleh urutan prioritas pengembangan
berdasarakan masukan-masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan untuk
Program ruang bangunan sepanjang Kawasan Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II
menggambarkan potensi, persoalan dan peluang pada tapak kawasan. Denga n demikian
(Jembatan Terusan Senggarang) kebutuhan ruangnya secara struktur akan
akan diperoleh gambaran mengenai kondisi kawasan sesungguhnya secara menyeluruh,
bergantung pada, orientasi terhadap sinar matahari, topografi dan Kawasan Jalan Sei
baik berdasarakan aspek fisik, sosial budaya.
Carang -Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang).
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 4
Laporan Akhir
Metodologi dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi metode Menyiapkan program kerja dan perangkat survey yang akan digunakan pada saat
dalam mengumpulkan data (survey) dan metode analisis yang digunakan untuk pelaksanaan survey lapangan, seperti daftar pertanyaan ( chek-list dan
merumuskan produk RTBL. Persiapan survey dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan questioner), photo digital, handy cam, kompas, altimeter, GPS, laptop dan
efektifitas kerja, sehingga waktu yang dibutuhkan akan semaksimal mungkin sesuai peralatan lainnya yang diperlukan.
jadwal yang telah ditetapkan. Persiapan survey dibagi 3 (tiga) tahapan, yaitu sebagai c. Penyusunan program pelaksanaan
berikut:
Meliputi kegiatan persiapan sosialisasi dan teknis survey yang berhubungan
1. Persiapan Dasar, meliputi : dengan menyiapkan modul, model dan daftar isian, daftar peta, daftar peralatan
a. Persiapan personil, berupa konsolidasi tenaga ahli yang akan terlibat pada dan petunjuk pelaksanaan dan penyusunan jadwal waktu survey.
b. Studi kepustakaan/literatur, kegiatan ini dimaksudkan untuk mempelajari dan Konsultasi dilakukan bersama dengan Pemerintah Kota Tanjungpinang kepada
mengkaji data serta informasi yang ada dan terkait dengan tujuan pekerjaan ini, Pemerintah serta bersama tim kerja melakukan konsultasi kepada dinas/instansi
sehingga mempermudah dalam pelaksanaan survey, seperti : maupun stakeholder setempat untuk memantapkan mengenai rencana kegiatan
c. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000 a. Survey Data Instansional, berupa pengumpulan data angka atau peta, uraian
mengenai keadaan Kawasan Jalan Sei Carang -Senggarang Koridor II secara
d. Citra Satelit Google Earth
keseluruhan maupun bagian-bagiannya secara khusus. Meliputi usaha memperoleh
e. Studi-studi yang terkait. data dan informasi sekunder baik tertulis maupun tergambar dari instansi -instansi
c. Persiapan surat ijin survey, melalui Instansi berwenang (Bappeda Kota, Dinas Tata yang terkait serta bahan-bahan lainnya.
Kota dan Bangunan Kota Tanjungpinang). Surat rujukan pengantar survey menjadi b. Sosialisasi, yang meliputi :
rujukan untuk melakukan peninjauan kawasan yang dituju, kemudian konsul tan
Bersamaan dengan dimulainya tahap kegiatan survey lapangan maka kegiatan
berkoordinasi dengan tim teknis serta memohon ijin pelaksanaan survey kepada
tersebut akan dilakukan pula proses sosialisasi dan rekrutmen Tenaga Penggerak
kawasan tersebut, untuk pelaksanaan survey ke lapangan.
Masyarakat bersama-sama warga masyarakat melalui mekanisme wawancara.
2. Persiapan Teknis Survey, meliputi: Tenaga Pendamping tersebut selanjutnya akan menjadi motivator informasi,
a. Pembuatan peta dasar dengan demikian selama proses kegiatan penataan di lapangan, ak an terus
berkomunikasi dengan warga disekitarnya.
Hal yang penting dipersiapkan sebelum survey lapangan adalah peta dasar sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan untuk mempermudah dalam pelaksanaan survey c. Survey Lapangan, yang meliputi :
tersebut, sedangkan untuk kajian atau orientasi dipergunakan peta rupa bumi o Pengecekan dan membuat catatan-catatan di peta atau dibuat secara khusus,
skala 1 : 1.000, atau skala yang lebih rinci (1:100) sesuai kebutuhan persil tanah. tentang kondisi/keadaan lingkungan alami dan lingkungan binaan yang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 5
Laporan Akhir
meliputi prasarana dasar dan sarana lainnya. Pada kegiatan ini akan Pada dasarnya kajian secara substansi pada analisis ini akan meliputi beberapa
melibatkan warga dalam menilai keadaan lingkungannya. kajian yaitu :
o Melakukan rekaman visualisasi lapangan dan pemahaman lapangan, sebagai Kajian yaitu mencari berbagai hubungan sebab akibat dalam arti mempunyai
bagian dari perjalanan survey untuk mendukung/memperkuat hasil kajian tingkat kompetitif yang tinggi terutama dalam lingkup makro dan mikro
lapangan yang berupa data atau informasi lainnya. pengembangan kawasan dan wilayah yang lebih luas.
o Wawancara/interview untuk memperoleh gambaran keadaan/kondisi kawasan Kajian untuk menentukan ruang-ruang bagi pengembangan di dalam kawasan
yang lebih terinci dari stakeholder setempat. perencanaan yang terkait dengan potensi yang dimiliki terutama sektor
kegiatan heritage dan tingkat kompetitif dari kawasan tersebut bagi
o Pelaksanaan survey khusus, meliputi plotting di setiap kegiatan wilayah yang
pengembangan sektor dimaksud.
mempunyai karaktrer khusus atau menarik.
Kajian mengenai sistem pelayanan menyangkut penilaian berbagai kebutuhan
o Informasi lainnya, berupa kebijaksanaan daerah, kondisi sosial dan budaya
prasarana dan sarana dasar kawasan permukiman penduduk maupun bagi
setempat.
kegiatan komunitas. Hal lainnya adalah kajian mengenai potensi SDM dalam
4. Penyusunan Laporan meliputi :
mendukung pengembangan kawasan yang lebih luas.
a. Tabulasi Data
Kajian mengenai kebutuhan dan keinginan-keinginan masyarakat stempat
Pada tahap ini seluruh data dan informasi serta peta-peta dan diagram yang serta unsur-unsur leadership yang mempengaruhi dinamika masyarakat dalam
dikumpulan disorting dan dimasukkan dalam format tabular serta format peta penyusunan kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan kawasan
atau diagram digital. Klasifikasi yang jelas dari data dan informasi yang permukiman.
dikumpulkan merupakan hal kunci dari tahap kompilasi ini. Hal ini akan sangat
Kajian mengenai bentuk-bentuk promosi investasi, segmentasi pasar, dan
berguna dalam proses pekerjaan selanjutnya yaitu proses analisa.
semua yang terkait dengan pemasaran potensi-potensi kompetitif dari Wilayah
b. Analisis Data yang lebih luas pada pihak luar sebagai wujud pengembangan ekonomi lokal
Kegiatan analisis meliputi pekerjaan menilai keadaan masa kini (eksisting kawasan.
condition), kecenderungan perkembangan dari masa lalu (past predicting), Kajian mengenai sektor dan output komoditas yang dikaitkan dengan berbagai
menghitung kapasitas pengembangan (future trend), memperkirakan kebutuhan, multiplier effect pengembangan kawasan.
memperkirakan arah perkembangan masa yang akan datang. Seluruh kajian
Kajian mengenai rumusan pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan hal-hal
tersebut masih bersifat normatif berdasarkan kaedah perencanaan berdasarkan
yang telah disebutkan di atas.
visi perencana.
Kajian mengenai sistem kelembagaan dan sumber-sumber pembiayaan yang
Sebagai pembanding untuk adaptasi terhadap kajian tersebut dilakukan pula
efektif untiuk mengelola lingkungan kawasn permukiman stempat.
kajian terhadap rencana-rencana yang dinginkan oleh masyarakata setempat
c. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
yang akan menghasilkan alternatif pemanfaatan ruang kawasan permukiman,
memberi ciri/karakateristik dengan muatan lokal (local content character) dan Penyusunan RTBL Kawasan Jalan Sei Carang -Senggarang Koridor II (Jembatan
menentukan alternatif prasaranan dan sarana terpilih. Terusan Senggarang) ini secara garis besar yang akan dilakukan meliputi
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 6
Laporan Akhir
design plan dan design guidelines. Penyusunan design plan sebagai rencana
umum meliputi :
Batas kawasan
Rencana tapak
Rencana pergerakan `
Rencana tata-hijau
Untuk memahami konteks Pekerjaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
Kawasan Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II Kota Tanjungpinang, maka diperlukan
adanya kerangka pemikiran untuk menstrukturkan proses pekerjaan. Untuk lebih
jelasnya mengenai Kerangka Pemikian dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 7
Laporan Akhir
KONSEP PENGEMBANGAN
perancangan rangka kerja budaya Tata Bangunan dan Rencana aksesibilitas lingkungan,
Analisis
ruang kawasan Karakteristik sosial Lingkungan rencana prasarana dan sarana
aspek legal
Garis sempadan Jalan, ekonomi lingkungan
konsolidasi lahan
sungai, Bangunan, Pagar Karakteristik pola Perumusan arah, Rencana wujud visual bangunan
perencanaan
KDB, KLB, KDH, KTB ruang dan intensitas tujuan dan sasaran Ruang terbuka hijau
pemanfaatan ruang pengembangan
Kebutuhan Data :
Analisis
Fisik dan lingkungan kajian aspek
Struktur tata ruang signifikansi Panduan Rancangan
Pola pemanfaatan ruang historis
Pola tata bangunan dan
lingkungan
Sistem prasarana dan fasilitas
lingkungan Ketentuan Pedoman
Sosial kependudukan Programan Rencana
Pengendalian Pengendalian
Sosial budaya Analisis Fasilitas Investasi
Rencana Pelaksanaan
Sosial ekonomi Tapak Aktivitas
Historis kawasan ruang
Pengumpulan Data, Studi Literaratur, Analisis dan Penyusunan Penyusunan Konsep Penyusunan Rencana dan Program
Identifikasi Karakteristik kawasan Konsep Pengembangan Perencanaan Pelaksanaan
Gambar 2.2 Kerangka Pemilikan RTBL Jalan Sei Cerang-Senggarang Koridor II Kota Tanjungpinang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Jalan Sei Carang-Senggarang Koridor II (Jembatan Terusan Senggarang) Bagian 2 - 8