OLEH :
KELOMPOK 2 (2 ELA)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga laporan
tentang Mutimeter Sebagai Voltmeter dan Amperemeter dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dosen pembimbing kami yang
telah mendukung dalam penyusunan laporan ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan ini
agar lebi baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat :
Dasar teori
Dalam percobaan 1 sudah di jelaskan kegunaan multimeter, yaitu untuk mengukur
tegangan , yaitu sebagai voltmeter. Cara pengukuran tegangan DC, letakkan pada saklar
posisi multimeter DC volt pada range tertentu, dan hasilnya akan terlihat pada jarum
penunjuk, perhatikan pula skala range yang sesuai.
Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang mempunyai perbedaan
jumlah muatan dengan satuan volt(V). Satu volt adalah perubahan energi sebesar satu joule
yang dialami oleh satu coulomb muatan listrik.
Pengukur ampermeter juga mempunyai tahana dalam seperti halnya voltmeter yang
dapat mempengaruhi hasil pengukuran arus pada rangkaian. Arus listrik timbul karena
adanya gerakan elektron satu arah dari suatu bahan atau zat akibat pengaruh dari luar dengan
satuan ampere.
Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x 10 elektron yang mengalir melalui
satu titik tertentu selama satu detik.
Tahanan dalam peukur perlu mendapat perhatian jika kita menggunakan pengukur
tersebut untuk mengukur tegangan DC maupun AC. Jika suatu peukur tidak dilengkapi
dengan data-data terang besarnya tahanan dalam untuk setiap batas ukur, maka biasanya pada
meter ini dicantumkan sensitivitas tersebut kita dapat mencari tahanan dalam peukuruntuk
setiap batas ukur.
Multimeter 2 buah
470 ohm
1K
3k3 ohm
1M ohm
1k2 ohm
Gambar Rangkaian
+ R1 100
8V
V
- R2 100
Gambar 2.1
V
R1 100
+
10V R2 470
V
-
Gambar 2.2
6V
V
- B
Gambar 2.3
R1
A1
6V R2
A2
Gambar 2.4
IT
AT I1 I2
6v +
R1 R2
-
A1 A2
Gambar 2.5
I1 R1
A1
I1 I3
6V R2 R3
A2 A3
Gambar 2.6
Langkah percobaan
1. Langkah pengukuran tegangan seperti gambar 2.1 dengan voltmeter, catat hasilnya
pada tabel 2.1
2. Lakukan pengukuran tegangan v1 dan v2seperti gambar 2.2 dengan voltmeter. Catat
hasilnya pada tabel 2.2
3. Lakukan penguuran tegangan seperti gambar 2.3 dengan voltmeter. Catat hasilnya
pada tabel 2.3
4. Ulangi langkah 1,2,3 dengan pengukur yang lain
5. Untuk rangkaian yang di pasang seri seperti gambar 2.4 ukurlah arus I
denganmenggunakan ampermeter A1 dan arus I2 dengan menggunakan ampermeter
A2. Catat hasilnya pada tabel 2.4 untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2.
6. Untuk rangkaian yang di pasang paralel seperti gambar 2.5 ukurlah besarnya IT(arus
total) pada At dan arus masing-masing cabang I1 dan I2. Catat hasilnya pada tabel 2.5
untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2.
7. Untuk rangkaian yang di pasang seri seperti gambar 2.6. ukurlah I1, I2, dan I3 untuk
vs=6 volt. Catathasilnya pada tabel 2.7.
Keselamatan kerja
1. Untuk pengukuran arus dan tegangan searah, letakkan multimeter pada posisi saklar
Idc/Vdc, kemudian untuk skala batas ukur pasangan pada skala batas ukurpaling
besar. Bila belum terbaca perlahan-lahan turunkan sampai terbaca dengan jelas pada
skala pengukuran.
2. Perhatikan skala range yang sesuai dengan jelas batas ukur dan baca hasil pengukuran
yang teliti dan benar, catat hasilnya.
DATA PERCOBAAN
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
PRAKTIKUM
TEORI
Tabel 2.5
Tabel 2.6
a). Vs = 6 Volt
Pengukuran Perhitungan
R1 R2 R3
Range I1 Range I2 Range I3 I1 I2 I3
100 330 470 300 19 300 11 300 8 20,41 11,9 8,419
220 560 1K2 300 10 300 7 300 3 9,97 6,8 3,17
330 470 470 300 10,5 300 5 300 5 10,6 5,3 5,3
1K 2K2 3K3 300 2,5 300 1,5 300 1 2,6 1,54 1,03
Tabel 2.7
b). Vs = 8 Volt
1. Apa pengaruh tahanan dalam voltmeter terhadap hasil pengukuran rangkaian pada
gambar 2.1?
Menurut kelompok kami, Pengaruh tahanan (Resistor) dalam voltmeter terhadap hasil
pengukuran rangkaian pada gambar 2.1 adalah dapat memperkecil tegangan yang
masuk ke voltmeter dari tegangan yang diberikan pada saat praktikum sehingga
berfungsi mencegah masuknya tegangan besar yang dapat merusak komponen alat
ukur. Sehingga saat pengukuran pada voltmeter hasil yang diterima pada saat
tegangan melewati resistor(output) akan berbeda dengan tegangan semula(input)
2. Berapa besar tegangan jatuh pada R1 dan R2 pada rangkaian gambar 2.2?
R1 R2 Pengukuran(V) Perhitungan
Vs Ket
Range V1 Range V2 V1 V2
100 100 10 5 10 5 5 5
100 470 10 1,8 10 7,9 1,7 7,9
10V 470 1K 10 3,2 10 6,8 3,19 6,8
1K 3K3 10 2,2 10 7,6 2 6,6
4K7 3K3 10 5,8 10 4 5,87 4,125
Hasil perhitungan dan pengujian pada gambar 2.2 tiap resistor tegangan terbagi
berbeda R1 dengan nilai tahanan 100 tegangan jatuh menjadi 1,8 V sedangkan pada
R2 dengan nilai tahanan sebesar 330 jatuh sebesar 7,9V dari sumber tegangan
utama sebesar 10V.
4. Buatlah dalam kertas grafik: It = f(Rt) dan hasil pengukuran dan perhitungan dari
rangkaian gambar 2.5 dan 2.6
Terlampir dikertas
5. Apa kesimpulan analisa anda dari percobaan diatas ?
Tahanan (Resistor) dalam alat ukur sangat mempengaruhi hasil dari pengukuran
karena akan mempengaruhi nilai yang akan dihasilkan tetapi hasil praktikum
nilainya hamper mendekati dengan hasil perhitungan (secara teori).
Saat pemilihan selector switch juga penting saat proses pembacaan hasil
pengukuran, sesuaikan anatara sumber tegangan dengan batas ukur pada alat ukur.
Jika pemilihan selector switch tepat maka proses pembacaan hasil ukur akan lebih
mudah.
Jika rangkaian yang diukur adalah rangkaian seri maka arusnya akan sama tetap
tegangannya berbeda. Sedangakan jika yang diukur adalah rangkaian parallel
arusnya akan berbeda tetapi tegangannya akan sama.
Jika hasil pengkuran dan hasil perhitungan berbeda jauh maka kemungkinan
terjadi kesalahan dalam rangkaian atau saat proses pembacaan. Namun jika hasil
keduannya memiliki selisih sedikit (tidak jauh beda) itu dikarenakan adanya
pengaruh tahanan resistor pada alat ukur.