Anda di halaman 1dari 12

MULTIMETER SEBAGAI VOLTMETER DAN AMPEREMETER

OLEH :
KELOMPOK 2 (2 ELA)

FERI YANSYAH 061640341523


RENDI NOPRIYANSYAH 061640341533
SARI KARTINI 061640341869
ZALIMAH 061640341539

Dosen Pembimbing : Niksen Alfarizal,S.T.,M.Kom.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA KONSENTRASI MEKATRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga laporan
tentang Mutimeter Sebagai Voltmeter dan Amperemeter dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dosen pembimbing kami yang
telah mendukung dalam penyusunan laporan ini.

Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan ini
agar lebi baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Palembang,6 April 2017

Penyusun
Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat :

1. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam voltmeter pada pengukuran tegangan searah.


2. Menyelidiki besarnya tegangan jatuh pada rangkaianpembagi tegangan searah.
3. Menyelidiki tegangan output antaravariabel resistor atau pembagi tegangan .
4. Menyelidiki pengaruh tahanan dalam ampermeter pada pengukuran arus.

Dasar teori
Dalam percobaan 1 sudah di jelaskan kegunaan multimeter, yaitu untuk mengukur
tegangan , yaitu sebagai voltmeter. Cara pengukuran tegangan DC, letakkan pada saklar
posisi multimeter DC volt pada range tertentu, dan hasilnya akan terlihat pada jarum
penunjuk, perhatikan pula skala range yang sesuai.

Tegangan adalah suatu beda potensial antara dua titik yang mempunyai perbedaan
jumlah muatan dengan satuan volt(V). Satu volt adalah perubahan energi sebesar satu joule
yang dialami oleh satu coulomb muatan listrik.

Multimeter juga dapat digunakan untuk pengukuran arus/ampermeter. Cara pemasangan


ampermeter adalah seri terhadap beban yang akan diukur arusnya .

Pengukur ampermeter juga mempunyai tahana dalam seperti halnya voltmeter yang
dapat mempengaruhi hasil pengukuran arus pada rangkaian. Arus listrik timbul karena
adanya gerakan elektron satu arah dari suatu bahan atau zat akibat pengaruh dari luar dengan
satuan ampere.

Satu ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x 10 elektron yang mengalir melalui
satu titik tertentu selama satu detik.

Tahanan dalam peukur

Tahanan dalam peukur perlu mendapat perhatian jika kita menggunakan pengukur
tersebut untuk mengukur tegangan DC maupun AC. Jika suatu peukur tidak dilengkapi
dengan data-data terang besarnya tahanan dalam untuk setiap batas ukur, maka biasanya pada
meter ini dicantumkan sensitivitas tersebut kita dapat mencari tahanan dalam peukuruntuk
setiap batas ukur.

Tahanan dalam=batas ukur(range) x sensitivitas


Daftar alat dan bahan

Multimeter 2 buah

Catu daya DC 1 buah

Resistor 100 ohm

470 ohm

1K

3k3 ohm

1M ohm

1k2 ohm

Variabel resistor 5k, 10k,1k

Gambar Rangkaian

+ R1 100

8V
V

- R2 100

Gambar 2.1
V

R1 100

+
10V R2 470
V
-

Gambar 2.2

6V
V
- B

Gambar 2.3

R1
A1

6V R2

A2
Gambar 2.4
IT
AT I1 I2

6v +

R1 R2

-
A1 A2

Gambar 2.5

I1 R1

A1

I1 I3

6V R2 R3

A2 A3

Gambar 2.6
Langkah percobaan

1. Langkah pengukuran tegangan seperti gambar 2.1 dengan voltmeter, catat hasilnya
pada tabel 2.1
2. Lakukan pengukuran tegangan v1 dan v2seperti gambar 2.2 dengan voltmeter. Catat
hasilnya pada tabel 2.2
3. Lakukan penguuran tegangan seperti gambar 2.3 dengan voltmeter. Catat hasilnya
pada tabel 2.3
4. Ulangi langkah 1,2,3 dengan pengukur yang lain
5. Untuk rangkaian yang di pasang seri seperti gambar 2.4 ukurlah arus I
denganmenggunakan ampermeter A1 dan arus I2 dengan menggunakan ampermeter
A2. Catat hasilnya pada tabel 2.4 untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2.
6. Untuk rangkaian yang di pasang paralel seperti gambar 2.5 ukurlah besarnya IT(arus
total) pada At dan arus masing-masing cabang I1 dan I2. Catat hasilnya pada tabel 2.5
untuk beberapa variasi nilai R1 dan R2.
7. Untuk rangkaian yang di pasang seri seperti gambar 2.6. ukurlah I1, I2, dan I3 untuk
vs=6 volt. Catathasilnya pada tabel 2.7.

Keselamatan kerja

1. Untuk pengukuran arus dan tegangan searah, letakkan multimeter pada posisi saklar
Idc/Vdc, kemudian untuk skala batas ukur pasangan pada skala batas ukurpaling
besar. Bila belum terbaca perlahan-lahan turunkan sampai terbaca dengan jelas pada
skala pengukuran.
2. Perhatikan skala range yang sesuai dengan jelas batas ukur dan baca hasil pengukuran
yang teliti dan benar, catat hasilnya.
DATA PERCOBAAN

Tabel 2.1

R1 R2 Pengukuran Perhitungan Keterangan


Vs
Range V V
100 100 10 4 Volt 4 Volt
100 470 10 6,6 Volt 6,58 Volt
8V
470 1K 10 5,4 Volt 5,4 Volt
1K 3K3 10 6,2 Volt 5,94 Volt

Tabel 2.2

R1 R2 Pengukuran Perhitungan Ket


Vs
Range V1 Range V2 V1 V2
100 100 10 5 10 5 5 5
100 470 10 1,8 10 7,9 1,7 7,9
10V 470 1K 10 3,2 10 6,8 3,19 6,8
1K 3K3 10 2,2 10 7,6 2 6,6
4k7 3k3 10 5,8 10 4 5,87 4,125

Tabel 2.3

PRAKTIKUM

Posisi Variabel Pengukuran Perhitungan


Resistor Range Vac Range Vbc Rac Rbc
a 10 6 10 0 220 0
b 10 5 10 1 183,33 36,66
c 10 4 10 2 146,66 73,33
d 10 3 10 3 110 110
e 10 2 10 4 73,33 146,66
f 10 1 10 5 36,66 183,33
g 10 0 10 6 0 220

TEORI

Posisi Variabel Pengukuran Perhitungan


Resistor Range Vac Range Vbc Rac Rbc
a 10 6,1 10 0 210 0
b 10 5,2 10 0,8 180 30
c 10 4,1 10 2 140 65
d 10 3 10 3 100 100
e 10 2 10 4,1 65 140
f 10 0,8 10 5,2 30 180
g 10 0 10 6,1 0 210
Tabel 2.4

Pengukuran (mA) Perhitungan (mA)


RI R2
Range I1 Range I2 I1 I2
100 100 300 30 300 30 30 30
470 1K 300 4,1 300 4,1 4,1 4,1
1K 3K3 300 1,3 300 1,3 1,4 1,4
470 3K3 300 1,55 300 1,5 1,6 1,6

Tabel 2.5

Pengukuran (mA) Perhitungan (mA)


RI R2
Range It Range I1 Range I2 It I1 I2

100 100 300 120 300 60 300 60 120 60 60


470 1K 300 18,5 300 12 300 6 18,77 12,77 6
1K 3K3 300 7,5 300 6 300 2 7,8 5,99 1,8
470 3K3 300 15 300 13,5 300 1,5 14,6 12,78 1,82

Tabel 2.6

a). Vs = 6 Volt

Pengukuran Perhitungan
R1 R2 R3
Range I1 Range I2 Range I3 I1 I2 I3
100 330 470 300 19 300 11 300 8 20,41 11,9 8,419
220 560 1K2 300 10 300 7 300 3 9,97 6,8 3,17
330 470 470 300 10,5 300 5 300 5 10,6 5,3 5,3
1K 2K2 3K3 300 2,5 300 1,5 300 1 2,6 1,54 1,03
Tabel 2.7

b). Vs = 8 Volt

Pengukuran (mA) Perhitungan(mA)


R1 R2 R3
Ran
Range I1 Range I2 I3 I1 I2 I3
ge
100 330 470 300 26,5 300 15,5 300 11 27,2 16 11,2
220 560 1K2 300 13 300 9 300 4 13,3 9,07 4,2
330 470 470 300 14,5 300 7 300 7 14,16 7,08 7,08
1K 2K2 3K3 300 3,5 300 2 300 1 3,44 2,06 1,37
Evaluasi dan Pertanyaan !

1. Apa pengaruh tahanan dalam voltmeter terhadap hasil pengukuran rangkaian pada
gambar 2.1?
Menurut kelompok kami, Pengaruh tahanan (Resistor) dalam voltmeter terhadap hasil
pengukuran rangkaian pada gambar 2.1 adalah dapat memperkecil tegangan yang
masuk ke voltmeter dari tegangan yang diberikan pada saat praktikum sehingga
berfungsi mencegah masuknya tegangan besar yang dapat merusak komponen alat
ukur. Sehingga saat pengukuran pada voltmeter hasil yang diterima pada saat
tegangan melewati resistor(output) akan berbeda dengan tegangan semula(input)

2. Berapa besar tegangan jatuh pada R1 dan R2 pada rangkaian gambar 2.2?

R1 R2 Pengukuran(V) Perhitungan
Vs Ket
Range V1 Range V2 V1 V2
100 100 10 5 10 5 5 5
100 470 10 1,8 10 7,9 1,7 7,9
10V 470 1K 10 3,2 10 6,8 3,19 6,8
1K 3K3 10 2,2 10 7,6 2 6,6
4K7 3K3 10 5,8 10 4 5,87 4,125

Hasil perhitungan dan pengujian pada gambar 2.2 tiap resistor tegangan terbagi
berbeda R1 dengan nilai tahanan 100 tegangan jatuh menjadi 1,8 V sedangkan pada
R2 dengan nilai tahanan sebesar 330 jatuh sebesar 7,9V dari sumber tegangan
utama sebesar 10V.

3. Berapa besar tegangan output potensiometer sebagai pembagi tegangan?


Besar tegangan output potensiometer untuk pembagi tegangan tergantung dari besaran
potensiometer tersebut. Dalam praktikum table 2.3 (Gambar 2.3) kami menggunakan
potensiometer 220 dengan tegangan sumber 6V. jadi, output potensiometer nya
adalah sebesar 6V.

4. Buatlah dalam kertas grafik: It = f(Rt) dan hasil pengukuran dan perhitungan dari
rangkaian gambar 2.5 dan 2.6
Terlampir dikertas
5. Apa kesimpulan analisa anda dari percobaan diatas ?

Sebelum melakukan praktikum Mutimeter sebagai Voltmeter dan Ampermeter


cek terlebih dahlu komponen atau peralatan yang akan digunakan. Jika komponen
mengalami kerusakan atau penurunan fungsi kerja maka segera ganti dengan yang
bagus.

Tahanan (Resistor) dalam alat ukur sangat mempengaruhi hasil dari pengukuran
karena akan mempengaruhi nilai yang akan dihasilkan tetapi hasil praktikum
nilainya hamper mendekati dengan hasil perhitungan (secara teori).

Menghubungkan ampermeter haruslah dengan posisi rangkaian seri terhadap


beban. Jika disambung dengan rangkaian parallel maka amperemeter tidak akan
bekerja. Lalu saat menghubungkan amperemeter ke beban tidak boleh ada
penyambung lain karena dapat mempengaruhi proses pengukuran dan dapat
merusak amperemeter.

Saat pemilihan selector switch juga penting saat proses pembacaan hasil
pengukuran, sesuaikan anatara sumber tegangan dengan batas ukur pada alat ukur.
Jika pemilihan selector switch tepat maka proses pembacaan hasil ukur akan lebih
mudah.

Jika rangkaian yang diukur adalah rangkaian seri maka arusnya akan sama tetap
tegangannya berbeda. Sedangakan jika yang diukur adalah rangkaian parallel
arusnya akan berbeda tetapi tegangannya akan sama.

Jika hasil pengkuran dan hasil perhitungan berbeda jauh maka kemungkinan
terjadi kesalahan dalam rangkaian atau saat proses pembacaan. Namun jika hasil
keduannya memiliki selisih sedikit (tidak jauh beda) itu dikarenakan adanya
pengaruh tahanan resistor pada alat ukur.

Anda mungkin juga menyukai