Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil alamin. Untuk itu, maka diutuslah
Rasulullah SAW untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang
mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu
yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga
berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan pendidikan yang baik, tentu akhlak
manusia pun juga akan lebih baik. Tapi kenyataan dalam hidup ini, banyak orang yang
menggunakan akal dan kepintaraannya untuk maksiat. Banyak orang yang pintar dan
berpendidikan justru akhlaknya lebih buruk dibanding dengan orang yang tak pernah
sekolah.

Hal itu terjadi karena ketidakseimbangannya ilmu dunia dan akhirat. Ilmu
pengetahuan dunia rasanya kurang kalau belum dilengkapi dengan ilmu agama atau
akhirat. Orang yang berpengetahuan luas tapi tidak tersentuh ilmu agama sama sekali,
maka dia akan sangat mudah terkena bujuk rayu syaitan untuk merusak bumi, bahkan
merusak sesama manusia dengan berbagai tindak kejahatan. Disinilah alasan mengapa
ilmu agama sangat penting dan hendaknya diajarkan sejak kecil. Kalau bisa, ilmu agama
ini lebih dulu diajarkan kepada anak sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia.
Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh
karena itu, manusia membutuhkan terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan
dimuliakan oleh Allah SWT

B .Tujuan

1. Memeberikan penjelasan perintah menuntut ilmu.


2. Mengerti akan keutamaan orang yang berilmu.
3. Mengetahui dalil tentang keutamaan menuntut ilmu.
4. Mengetahui dan mempraktekkan Adab Dalam Menuntut Ilmu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perintah Menuntut Ilmu dalam Al-Quran dan Hadis


Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Dalam agama inilah, manusia diharuskan
dapat menciptakan hubungan baik dengan tiga hal. Hubungan yang dimaksud, yaitu
hubungan manusia dengan penciptanya, hubungan manusia dengan lingkungannya, dan
hubungan manusia dengan manusia lainnya. Jika kita memiliki bekal ilmu yang baik,
ketiga hubungan tersebut dapat dilaksanakan dengan benar. Karenanya, menuntut ilmu
termasuk salah satu kewajiban setiap muslim.
Selain itu, Allah Swt., Sang Maha Pencipta sekaligus Pengatur alam semesta ini,
telah menjelaskan kewajiban manusia untuk selalu menuntut ilmu melalui wahyu
pertamanya. Wahyu pertama yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad Saw.
tersebut adalah QS. Al-Alaq ayat 1-5. Wahyu pertama inilah yang menjadikan kegiatan
menuntut ilmu bukan sekadar perintah biasa, melainkan kewajiban setiap muslim.
Kewajiban menuntut ilmu, tidak hanya untuk bidang agama saja, tetapi mencakup
semua bidang yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dengan tujuan agar melalui
ilmu tersebut manusia mampu melaksanakan ketiga hubungan secara seimbang.
Perintah menuntut ilmu tersebut diatur dalam Al-Quran dan Al-hadis. Ilmu tersebut
dapat kita jadikan sebagai bekal meniti jalan menuju kesuksesan hidup. Kesuksesan
yang tidak hanya dapat dirasakan di dunia saja tetapi juga di akhirat nantinya. Inilah
perintah Allah Swt. kepada muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Mulai dari usia
anak-anak sampai usia senja. Berikut ulasan mengenai perintah Allah Swt. di dalam Al-
Quran dan Al-Hadis.

A. Perintah Menuntut Ilmu dalam Al-Quran


Allah Swt. memerintahkan kepada hambanya untuk menuntut ilmu. Ilmu yang
bermanfaat tentunya menjadi prioritas utama untuk diketahui dan dipahami oleh
setiap manusia. Mulai dari ilmu agama hingga ilmu pengetahuan lainnya, semua
sangat berguna bagi manusia untuk menjalani kehidupannya. Berikut ini beberapa
ayat dalam Al-Quran yang berisi tentang perintah Allah Swt. untuk menimba ilmu
antara lain:
1. QS.AlAlaq [96]: 1-5
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (baca Tulis). Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat tersebut merupakan wahyu pertama yang diturunkan Allah Swt. kepada
Rasulullah Muhammad Saw. Selain itu, dalam ayat tersebut dapat diketahui perintah
Allah Swt. kepada manusia untuk menuntut ilmu, dan dijelaskan juga sarana yang
dapat digunakan untuk menuntut ilmu serta kenikmatan yang diperoleh bagi orang-
orang yang berilmu.

2
2. QS.Az-Zumar [39]: 9
Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran.
Dalam ayat tersebut disampaikan bahwa terdapat perbedaan antara orang yang
berilmu dan tidak berilmu. Orang berilmu akan mampu menyadari kelemahan
dirinya sebagai hamba Allah Swt., memahami tanda-tanda kebesaran Allah Swt. dan
memahami bagaimana sebenarnya takwa. Sebaliknya, orang yang tidak berilmu akan
mudah mendustakan nikmat-nikmat Allah Swt.
3. QS.Al-Ashr [103]:1-3
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Dalam ayat-Nya ini, Allah Swt. telah bersumpah atas nama masa/waktu yang di
dalamnya terdapat kejadian yang baik dan yang buruk. Selain itu, Allah Swt. juga
bersumpah bahwa setiap manusia yang berada di dunia ini pasti akan mengalami
kerugian yang memiliki bekal dalam hidupnya. Bekal tersebut, yaitu iman, amal
shaleh, saling menasehati supaya mentaati kebenaran, saling menasehati supaya
menetapi kesabaran.
4. QS.At Taubah [9]: 122
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.
Maksud ayat tersebut adalah agar ada beberapa orang yang menuntut ilmu agama
dan memberi peringatan kepada kaumnya. Tujuannya, yaitu apabila yang telah ikut
ke medan perang telah kembali supaya tetap dapat menjaga dirinya.
5. QS.Al-Ankabut [29]: 43
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Itulah beberapa ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan perintah Allah Swt. untuk
menuntut ilmu. Karenanya, manusia tidak boleh lalai dalam hal satu ini. Ketika
manusia melalaikan ilmu, semakin tersesatlah mereka di jalan yang tidak
semestinya. Allah Swt. pun menempatkan orang-orang yang menuntut ilmu pada
kedudukan tinggi baik di dunia maupun di akhirat nantinya.
Terlebih lagi ketika ilmu tersebut diamalkan kepada orang lain, seperti halnya para
imam madzhab yang sampai kini kitab hasil karya mereka digunakan oleh semua
umat manusia meski beliau telah tiada, maka orang tersebut akan sangat beruntung.
Dengan menyampaikan ilmu kepada orang lain, Allah akan memberikan pahala
yang besar sebagai bekal di akhirat nanti.

3
Selain dalam Al-Quran, perintah menuntut ilmu juga terdapat dalam Al-Hadis. Apa
yang telah diperintahkan Allah Swt., dilaksanakan langsung oleh Nabi Muhammad
Saw. Segala ucapan dan perbuatan yang telah dilakukan Rasulullah atas dasar
perintah Allah Swt, dicatat dan dirangkum dalam A-Hadis oleh para sahabat
Rasulullah.

B. Perintah Menuntut Ilmu dalam Al-Hadis

Dalam beberapa Hadis ternyata terdapat perintah untuk umat manusia dalam
menutut ilmu. Perintah ini tentunya juga menjadi penguat dari perintah firman Allah
Swt. dalam Al-Quran. Hal ini juga menunjukkan betapa tegasnya Allah Swt.
memerintahkan para muslim untuk menjadi sosok yang berilmu. Berikut ini
beberapa hadis mengenai perintah menuntut ilmu yaitu:
1. Menuntut ilmu/belajar wajib bagi setiap mukmin baik pria dan wanita
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan (HR.
Ibnu Abdul Barr)
Dal
am Hadis tersebut menunjukkan bahwa menuntut ilmu diperintahkan untuk
siapapun, baik laki-laki maupun perempuan. Mulai dari usia anak-anak, orang
dewasa bahkan orang tua. Selagi Allah Swt. memberi kesempatan hidup di dunia
ini, maka kita hendaknya terus berupaya maksimal menuntut ilmu bermanfaat di
dunia dan akhirat nantinya.
2. Belajar atau mencari ilmu sampai ke negeri Cina
Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. (HR. Ibnu Adi dan Al-Baihaqi
dari Anas)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa tempat untuk menuntut ilmu tidak terbatas pada
satu tempat saja. Hal itu juga menunjukkan bahwa menuntut ilmu tidak hanya
terbatas pada satu orang guru saja.
3. Difardhukan atas setiap muslim yang berakal
Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap muslim. (HR. Abu Naim dari hadis Ali)
Hadis ini menunjukkan hukum dari menuntut ilmu bagi setiap muslim adalah
wajib/fardhu. Artinya orang yang tidak mencari ilmu berarti akan menanggung
dosa.
4. Dimudahkan untuk sampai ke surga di akhirat
Barang siapa yang menempuh jalan yang padanya ia menuntut ilmu, maka Allah
menempuhkannya jalan ke surga. (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Inilah Hadis yang menunjukkan mudahnya hamba Allah SWT menuju surga. Ilmu
tersebut tentunya yang ia telah ketahui, pahami dan amalkan dalam kehidupannya.
5. Menuntut ilmu dikarenakan ketakwaan dan ilmu adalah sahabat yang setia

4
Rasulullah Muhammad Saw. bersabda, Belajarlah ilmu karena sesungguhnya
belajarnya karena Allah itu adalah taqwa, menuntutnya itu adalah ibadah,
mempelajarinya itu tasbih, membahasnya itu adalah jihad, mengajarkannya kepada
orang yang belum mengetahuinya itu adalah sedekah, memberikannya kepada
keluarganya itu adalah pendekatan diri (kepada Allah). Ilmu itu adalah penghibur
di kala sendirian, teman di kala sepi, penunjuk kepada agama, pembuat sabat di
kala suka dan duka, kerabat di kala dalam kalangan orang asing dan sebagai
menara jalan ke surga. Dengannya Allah mengangkat kaum-kaum, lalu Dia
menjadikan mereka sebagai ikutan, pemimpin, dan penunjuk yang diikuti, penunjuk
pada kebaikan, jejak mereka dijadikan kisah dan perbuatan mereka diperhatikan.
Malaikat senang terhadap perilaku mereka dan mengusap mereka dengan sayap
mereka (malaikat). Setiap barang yang basah dan kering sehingga ikan di lautan,
serangga, binatang buas dan binatang jinak di daratan, dan langit serta bintang
memohonkan ampun bagi mereka. (Dari Muadz bin Jabbal)

2. Kemuliaan dan Keutamaan Manusia Berilmu

Ketahuilah bahwa Allah Taala menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang


berilmu dan beriman kepada-Nya, hal ini senada dengan surat Al Mujaadilah ayat 11.

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang


yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.

Betapa banyak manusia yang tergiur, silau dan terlena dengan harta, meraihnya tanpa
pernah merasa puas, ketika seseorang merasa kekurangan, maka ia mencarinya dan
setelah tercukupi ia akan terus menuntutnya sampai tiba ajalnya. Begitulah karakter dari
sebuah kehidupan dunia yang menawarkan kegemerlapan dan kemewahan yang tak
berujung kepuasan. Makanya ada sebuah untaian doa yang indah Ya Allah aku
berlindung dari (mengikuti) ajakan nafsu yang sejatinya tidak akan pernah
memuaskan

Harta benda yang selalu ditumpuk oleh seseorang, pasti akan meninggalkannya
cepat atau lambat dan membiarkan pemiliknya masuk ke dalam liang lahat. Sedangkan
para pencari ilmu, ia akan selalu di jalan Allah Taala dan menemaninya ketika di dunia
sampai dihantarkannya ke dalam kubur serta membawanya kepada tempat yang
dirindukan yaitu Surga.
Di antara keutamaan manusia berilmu sesuai dengan petunjuk Alquran dan sunnah:
1. Dimudahkan jalan menuju surga
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memuji para penuntut ilmu di dalam
sabdanya.
Barang siapa menempuh jalan guna mencari Ilmu, maka Alloh memudahkan baginya
jalan menuju surga. ( HR Muslim )

2. Disejajarkan dalam persaksian dengan para malaikat


Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang

5
berilmu[[1]] (juga menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS: Ali Imran
ayat 18)

3. Menjadi juru bicara untuk membantah para pendosa.


Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat, dan berfirman: Di
manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi
mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin)? berkatalah orang-orang yang telah
diberi ilmu:[[2]] Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-
orang yang kafir, (QS: An Nahl ayat 27)
dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa;
Mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja). Seperti demikianlah
mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran)[[3]]. Dan berkata orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): Sesungguhnya
kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit;
Maka Inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini(nya). (QS: Ar
Ruum ayat 55-56)

4. Dibukakan pikiran dan mata hati


dan orang-orang yang berusaha untuk (menentang) ayat-ayat Kami dengan
anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab kami), mereka itu
memperoleh azab, Yaitu (jenis) azab yang pedih. dan orang-orang yang diberi ilmu
(ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
Itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan yang Maha Perkasa
lagi Maha Terpuji. (QS: Saba ayat 5-6)

5. Lebih utama dari ahli ibadah


Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
Keutamaan orang alim atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang
paling rendah dari kalian (HR. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain disebutkan:
Keutamaan orang alim atas orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada
malam purnama atas seluruh bintang-bintang. [Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai
dan Ibnu Hibban, dan itu sepotong dari hadits Abu Darda]

6. Didoakan seluruh penduduk langit dan bumi


Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi,
sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar
bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu
agama) kepada manusia. (HR at-Tirmidzi dan Ath-Thabrani)

7. Takut kepada Allah Taala


Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama[[4]]. (QS: Faathir ayat 28)

8. Mengetahui hakikat kehidupan yang beragam

6
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi
dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS: Ar Ruum
ayat 22)

9. Ilmu lebih utama dari materi


Begitu banyak keutamaan ilmu dari harta seperti diutarakan Ibnu Qayyim dalam
kitabnya Al-Qiyam Mifthu Dri As-Sadah, di antaranya:
1. Ilmu warisan para Nabi sedangkan harta warisan para raja (bangsawan).
2. Ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta dijaga oleh pemiliknya.
3. Harta akan berkurang jika dinafkahkan (jumlahnya) sedangkan ilmu akan
bertambah jika nafkahkan.
4. Pemilik harta jika tiba ajalnya akan ditinggalkan oleh hartanya, sedangkan imu
akan masuk bersamanya di dalam kubur.
5. Ilmu yang mengatur harta, sedangkan harta tidak mengatur ilmu.
6. Harta bisa didapat orang mumin dan kafir, orang baik dan buruk, sedangkan
ilmu yang bermanfaat tidak didapatkan kecuali oleh orang mumin.
7. Orang berilmu dibutuhkan oleh para penguasa, para raja, dari berbagai
kalangan, sedangkan pemilik harta hanya dibutuhkan bagi orang-orang yang
miskin dan yang kekurangan.
8. Harta bisa membawa seseorang kepada kesombongan dan kecongkakan,
sedangkan ilmu membawanya kepada ketawadhuan dan ubdiyyah.
9. Kecintaan kepada ilmu dasar setiap ketaatan sedangkan kecintaan kepada harta
(tergila-gila mengejarnya) dasar kejahatan.
10. Ilmu akan mendekatkan seseorang kepada Allah Taala dan mengabdi
kepada-Nya, sedangkan harta akan memperbudak pemiliknya dan menjaukan
kepada-Nya.

3. Keutamaan Menuntut Ilmu


Keutamaan-keutamaan ilmu agama banyak sekali, diantaranya:
1. Ilmu adalah sebab kebaikan di dunia dan akhirat
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia
dalam agama. (Muttafaq alaihi).

2. Ilmu sebagai benteng dari syubhat dan fitnah


Karena dengan ilmu kita dapat menjaga diri dari berbagai syubhat (kerancuan
pemikiran) yang menyerang. Dengan ilmu juga kita dapat membantah argumen
orang-orang yang ingin merusak agama.

7
3. Ilmu adalah jalan menuju surga
Dengan ilmu kita bisa beribadah yang benar sehingga akan mengantarkan kita
kepada surga Allah Subhanahu wa Taala. Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,





Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan
Allah mudahkan jalannya menuju surga. (HR. Muslim).

4. Warisan para Nabi, sebagaimana sabda Rasululloh :

Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan
dinar dan tidak pula dirham, namun hanya mewariskan ilmu. Sehingga siapa yang
mengambil ilmu tersebut maka telah mengambil bagian sempurna darinya (dari warisan
tersebut). (HR At Tirmidzie )

5. Allah mengangkat derajat ahli ilmu didunia dan akherat,

sebagaimana firmanNya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:Berlapang-


lapanglah dalam majlis, lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu.Dan apabila dikatakan:Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. 58:11)

4. Dalil Tentang Menuntut Ilmu

Dalam Al-Quran banyak sekali dalil tentang keutamaan menuntut ilmu ini
menunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia sejak lahir
sampai mati. Allah akan mengangkat orang-orang yang mempunyai ilmu diantara
kamu beberapa derajat. (QS. Al-Mujadallah:11)
Dari ayat diatas jelaslah bahwasannya orang yang memiliki ilmu derajatnya lebih
tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Kita sebagai kaum
muslimin juga tahu bahwasannya manusia diangkat sebagai kholifah dimuka bumi ini
dikarenakan pengetahuannya bukan karena bentuk ataupun asal kejadiannya.
Sementara itu dalam surat lain Allah berfirman Katakanlah : Samakah orang-orang
yang berilmu dan orang-orang yang tidak berilmu (QS. Az-Zumar : 9) jelas menyuruh

8
manusia untuk berfikir apakah kira-kira manusia yang berilmu dengan manusia yang
tidak berilmu itu sama.
Dengan demikian jelaslah bahwa islam sangat memuliakan orang-orang yang
berilmu bahkan menganggap orang yang berilmu itu sebagai penerus Rosul, apa yang
disampaikannya akan menjadi penerangan jalan yang lurus, amalan orang yang berilmu
sama dengan amalan jihad.
Hukum menuntut ilmu menjadi wajib, ketika mempelajarinya termasuk
persiapan yang Allah perintahkan dalam firmannya: Dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apasaja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah dan musuhmu
dan orang-orang lain selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya, apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibatasi
dengan cukup padamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan) (QS. Al-Anfaal : 60)

5. Adab-adab dalam Menuntut Ilmu

Setelah seorang mengetahui dan memahami akan keutamaan menuntut


ilmu, maka hendaknya ia memiliki perhatian yang besar terhadap permasalahan
adab-adab dalam menuntut ilmu, diantaranya adalah;
1. Ikhlas
Seorang penuntut ilmu sebaiknya punya perhatian besar terhadap keihlasan niat dan
tujuan dalam menuntut ilmu, yaitu hanya untuk Allah SWT. Karena menuntut ilmu
adalah ibadah, yang namanya ibadah tiadk akan diterima kecuali jika ditunjukkan
hanya untuk Allah SWT.
2. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Sesungguhnya seorang hamba butuh kepada kesungguhan dan semangat untuk
memperoleh ilmu. Dia harus memaksakan dirinya untuk jauh dari sifat lemah dan
malas. Karena malas akan menyebabkan terhalanginya seseorang untuk
mendapatkan kebaikan yang banyak.
3. Minta pertolongan kepada Allah SWT.
Ini adalah perkara penting yang harus diperhatikan oleh seseorang dalam menuntut
ilmu, bahkan perkara ini adalah dasar yang harus ada dalam diri.
4. Mengamalkan ilmu
Seseorang dalam menuntut ilmu harus punya perhatian serius terhadap perkara
mengamalkan ilmu. Karena tujuan dari menuntut ilmu adalah untuk diamalkan.
Oleh sebab itu, seseorang harus benar-benar berusaha mengamalkan ilmunya.
Adapun jika yang dilakukan hanya mengumpulkan ilmu namun berpaling dari
beramal, maka ilmunya akan mencelakakannya.
5. Berhias dengan akhlaq mulia
Seorang berilmu sebaiknya menghiasi diriknya dengan akhlaq mulia seperti lemah
lembut, tenang, santun dan sabar.
6. Mendakwahkan ilmu

9
Jika seseorang penuntut ilmu mendapatkan taufiq untuk misa mengambil manfaat
dari ilmumya, hendaknya ia juga bersemangat untuk menyampaikan ilmu dan
mengajarkannya kepada orang lain.

10
PENUTUP

Kesimpulan
Islam mewajibkan kita menuntut ilmu-ilmu dunia yang memberi manfaat dan
berguna untuk menuntut kita dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan kita di
dunia, agar tiap-tiap muslim jangan picik dan agar setiap muslim dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat membawa kemajuan bagi penghuni dunia
ini dalam batas-batas yang diridhai Allah swt. Rasulullah Saw.,
bersabda:


Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap orang Islam
(Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi, dari Anas bin Malik)
Seorang muslim tidaklah cukup hanya menyatakan ke-Islamannya, tanpa
memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya itu harus dibuktikan dengan
melaksanakan konsekuensi dari Islam.
Untuk itu, menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi.
Seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu syari. Rasulullah Shallallahu'alaihi
wa salam bersabda :


) t 224 (
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim. (HR Ibnu Majah No. 224 dari shahabat
Anas bin Malik t, lihat Shahih Jamiush Shagir, no. 3913)

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadisaputra Ihsan, 1981, Anjuran untuk Menuntut Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan
Pengalamannya, Surabaya : Al Ikhlas

Http://hitsuke.blogspot.com/2010/09/kewajiban-menuntut-ilmu-hadits-tarbawi.html
Http://www.google.com/hadist-menuntut-ilmu
Http://www.geocities.com\broadway\4516\
Http://www.alhamidiyah.com/?v=fatwa&baca=19
Http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bagaimana-yg-di-sebut-menuntut-ilmu-
dalam-islam.htm
Http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/09/kewajiban-menuntut-ilmu/

12

Anda mungkin juga menyukai