Anda di halaman 1dari 9

ANALISA DAN DESAIN APLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI WEB 2.0


(STUDI KASUS : SMP al muslim CABANG JAWA TIMUR)

Faridha Kusuma Wardhani , Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom



ABSTRACT
Siswa SMP al muslim Cabang Jawa Timur mengalami kesulitan dalam
menerima materi Biologi. Hal ini disebabkan pada materi Biologi yang bersifat eksakta
yang memerlukan pemahaman dan penerapan. Dan terdapat materi Biologi yang
menyebabkan pembelajaran bersifat ekspositori satu arah yaitu dari guru kepada siswa
sehingga siswa cenderung menjadi penerima informasi yang pasif. Maka untuk
mengatasi permasalahan dalam menunjang kegiatan mengajar Biologi dibutuhkan
model pembelajaran berbasis web dengan menggunakan teknologi web 2.0. Untuk
merancang desain tersebut, diperlukan analisa kebutuhan sistem dan rancangan desain
yang sesuai dengan kebutuhan dan memiliki karakter web 2.0.
Hasil yang diperoleh dalam analisa kebutuhan sistem adalah daftar kebutuhan
dasar dalam pembelajaran Biologi berbasis web 2.0. Dalam desain data dan desain
proses menggunakan metodologi waterfall yang dimodelkan menggunakan diagram
arus data (DAD) bertingkat atau data flow diagram (DFD). Dan desain antar muka yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan yaitu desain antar muka pengelolaan data tema, topik,
dan sub topik, desain antar muka pengelolaan data perpustakaan (Library), desain antar
muka pencarian materi (Search), desain antar muka forum diskusi, desain menambah
kontribusi (komentar) dan desain antar muka evaluasi.

Kata kunci : biologi, diagram arus data, pembelajaran berbasis web, web 2.0

1. Pendahuluan
Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis,
sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Untuk membantu siswa dalam
menguasai mata pelajaran Biologi, sekolah menyediakan media pembelajaran
diantaranya laboratorium sains, internet, email, CD Edukasi, video tape, dan televisi.
Meskipun sekolah telah menyediakan fasilitas untuk mendukung pembelajaran Biologi,
siswa masih kesulitan dalam menerima materi Biologi. Hal ini disebabkan adanya
materi Biologi yang bersifat eksakta yang memerlukan pemahaman dan penerapan
Akibatnya, minat siswa terhadap mata pelajaran Biologi berkurang dan sebagian siswa
menganggap Biologi sebagai pelajaran yang sulit dan kurang menyenangkan. Selain itu,
ada beberapa materi Biologi yang menyebabkan pembelajaran bersifat ekspositori satu
arah yaitu dari guru kepada siswa sehingga informasi pengetahuan seolah-olah menjadi
milik guru dan kemudian bahan informasi berupa pengetahuan tersebut diajarkan
kepada para siswa dan para siswa cenderung menjadi penerima informasi yang pasif .

1
Selain itu, kegiatan belajar mengajar lebih sering dilakukan di kelas dan laboratorium
sehingga kegiatan belajar mengajar terikat pada ruang dan waktu.
Maka untuk mengatasi permasalahan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran Biologi dibutuhkan model pembelajaran dengan berbasis web.
Diharapkan dengan adanya model pembelajaran dengan berbasis web, maka dapat
mengkondisikan siswa untuk berlatih membiasakan diri sebagai pembelajar mandiri
dengan menggunakan bantuan teknologi informasi, memungkinkan siswa untuk
berkolaborasi, saling membagi informasi, dan memberikan kontribusi yang aktif melalui
web sebagaimana sebagai salah satu ciri dari web 2.0, memacu peningkatan perolehan
belajar siswa pada mata pelajaran Biologi serta meningkatkan softskill siswa melalui
peningkatan kemampuan berkomunikasi dan kesediaan untuk bekerjasama. Selain itu,
dengan model pembelajaran berbasis web, diharapkan guru sebagai fasilitator
pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan dan mitra belajar. Dan lebih
banyak memberikan alternatif dan tanggung jawab pada setiap siswa dalam proses
pembelajaran.
Melalui penelitian ini akan dibuat analisa dan desain pembelajaran Biologi berbasis
web dengan menggunakan teknologi web 2.0 yang sesuai dengan kegiatan belajar
mengajar khususnya pada mata pelajaran Biologi di SMP al muslim Cabang Jawa
Timur.

2. Metodologi Penelitian
Untuk membahas kerangka pemecahan masalah dalam mendapatkan solusi dari
permasalahan, maka langkah-langkah metodologi penelitian dapat digambarkan dalam
diagram alir pada berikut:

Tahap I : Tahap II : Tahap III :


Identifikasi Kebutuhan Desain Verifikasi dan Validasi
(V&V) Desain

V&V Sistem
Diagram Alir
Pengumpulan Informasi
Kebutuhan Saat Ini

V&V Antar
Perancangan Muka
Sistem (DAD)
Penentuan Kebutuhan
yang Akan Datang

Perancangan Basis
Data (ERD)

Perancangan
Antar Muka

2.1 Tahap Identifikasi Kebutuhan

Dalam tahap identifikasi kebutuhan dilakukan kegiatan wawancara, studi literatur


mengenai proses pembelajaran berbasis web dan mengenai ciri-ciri dan karakteristik
web 2.0, dan pengumpulan data awal yang berkaitan dengan pembelajaran Biologi
berupa data proses pembelajaran Biologi yang berlangsung saat ini, data rancangan
pembelajaran Biologi, data Lembar Kerja Siswa, dan data evaluasi siswa dalam bentuk
konsep.

2.2 Tahap Desain


Tahap desain merupakan tahapan yang dilakukan dengan tujuan supaya rancangan
desain pembelajaran Biologi berbasis web yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan

2
yang diharapkan yaitu mampu membantu menyelesaikan permasalahan dalam proses
pembelajaran Biologi. Perancangan yang diperlukan adalah desain data (digambarkan
dengan pemodelan menggunakan diagram arus data (DAD), desain proses
(digambarkan dalam bentuk diagram arus data bertingkat dengan mengidentifikasikan
proses-proses utama dari sistem (diagram context) dan diagram yang lebih rinci
(diagram gambar n) dan desain antar muka (dengan menggunakan GUI design
berdasarkan pada proses pembelajaran Biologi dan memiliki salah satu dari karakteristik
web 2.0).

2.3 Tahap Verifikasi dan Validasi


Tahapan verifikasi dan validasi dilakukan dengan tujuan mengetahui bahwa
rancangan desain antar muka pembelajaran Biologi berbasis web yang dibuat telah
sesuai dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Verifikasi dan validasi desain yang perlu dilakukan terhadap rancangan desain yang
telah dibuat adalah:
1. Verifikasi dan validasi terhadap alat bantu pemodelan yang digunakan yaitu
Diagram Arus Data (DAD).
2. Verifikasi dan validasi terhadap desain antar muka dilakukan dengan membuat
proses spesifikasi dengan menggunakan notasi yaitu validasi atas potongan
program (listing program).

3. Analisa Pembelajaran Biologi Berbasis Web


3.1 Proses Pembelajaran Biologi Saat Ini
Tahap pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Untuk mata pelajaran Biologi tiap minggunya dilaksanakan selama 3
(tiga) jam dengan pembagian presentasi sebesar 37% untuk teori dan 63% untuk
praktek. Kegiatan praktikum Biologi bersifat mikroskopis dengan menggunakan
mikroskop. Tahap pelaksanaan pembelajaran Biologi dapat dilihat pada diagram alir
berikut:

3
3.2 Identifikasi Elemen-Elemen yang Berhubungan dengan Sistem
Elemen-elemen yang berhubungan dengan sistem adalah:
1. Guru
Dalam proses pembelajaran Biologi yang berjalan selama ini, guru berperan sebagai
pemberi informasi bagi siswa. Guru menyediakan dan mempersiapkan media
pembelajaran dalam bentuk buku, LKS, dan latihan soal. Sedangkan dalam
pembelajaran yang akan dibuat yaitu proses pembelajaran Biologi dengan berbasis web,
Guru memiliki peran tambahan yaitu sebagai fasilitator pembelajaran (dalam hal
diskusi), pelatih, kolabolator, navigator, dan mitra belajar sehingga proses pembelajaran
tidak bersifat satu arah dari guru kepada siswa. Dengan adanya sistem yang baru,
keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran juga bertambah yaitu guru
mampu membuat materi pembelajaran dalam bentuk presentasi (powerpoint) dan PDF
sehingga materi pembelajaran dapat diunduh (download) oleh siswa.
2. PSB
PSB memiliki peran membantu Guru menciptakan media pembelajaran yang inovatif
dan mengikuti perkembangan. Konsep media pembelajaran yang dibuat oleh guru akan

4
diolah sedemikian rupa oleh PSB menjadi media pembelajaran yang bermanfaat dan
menjadi sumber informasi bagi civitas sekolah.
3. Siswa
Dalam proses pembelajaran Biologi yang berjalan selama ini, siswa cenderung
menjadi penerima informasi yang pasif. Dalam pembelajaran Biologi dengan berbasis
web, siswa menjadi user sehingga kemampuan siswa dalam membangun pengetahuan
dengan sendirinya akan meningkat. Siswa juga akan menjadi pembelajar mandiri.

3.3 Permasalahan Proses Pembelajaran Biologi


Berdasarkan analisa terhadap proses pembelajaran Biologi yang berjalan selama ini,
terdapat permasalahan dalam proses pembelajaran Biologi, yaitu:
1. Proses pembelajaran yang bersifat satu arah dari guru kepada siswa sehingga seolah-
olah informasi hanya berasal dari guru. Padahal, siswa juga memiliki peran sebagai
sumber informasi.
2. Penyampaian yang disampaikan oleh guru kurang dibantu oleh media peraga
sehingga pembelajaran kurang menarik dan membosankan. Media pembelajaran
Biologi yang paling sering digunakan adalah buku dan LKS.
3. Proses pembelajaran Biologi masih terikat pada ruang dan waktu. Dan dalam
prakteknya, pelajaran Biologi tiap minggunya dilaksanakan selama 3 (tiga) jam.
4. Siswa kurang mampu membangun pengetahuan Biologi dengan sendirinya
meskipun siswa melakukan praktikum mikroskopis.
5. Belum adanya media yang memungkinkan guru dan siswa untuk sharing dan
berdiskusi selain berada di dalam kelas.
6. Belum adanya media bagi siswa untuk memberikan kontribusi yang aktif terhadap
suatu material pembelajaran (artikel). Salah satu ciri dari web 2.0 adalah adanya
kontribusi yang aktif dari pengunjung.
7. Diperlukan bentuk lain untuk proses evaluasi siswa. Selama ini siswa mengerjakan
soal evaluasi dengan menggunakan media kertas. Dengan pembelajaran berbasis
web, siswa dapat mengikuti tes tertulis dalam bentuk obyektif yaitu pilihan ganda.
8. Siswa tidak dapat secara langsung mengetahui nilai dari tes yang diadakan oleh
guru. Dengan pembelajaran berbasis web, siswa dapat mengikuti tes tertulis dalam
bentuk obyektif yaitu pilihan ganda dan dengan segera dapat mengetahui nilai dari
tes tersebut.

4. Desain dan Analisa Hasil Desain Pembelajaran Biologi Berbasis Web


4.1 Desain Proses (DAD)
Jenis DAD yang digunakan dalam penelitian ini adalah fisikal DAD yaitu
menggambarkan proses model berikut implementasi pemrosesan informasinya. DAD
dalam perancangan desain pembelajaran Biologi berbasis web dalam penelitian ini
terdiri atas Context Diagram sampai dengan Level 5.
Context Diagram merupakan DAD pertama dalam proses model. Menunjukkan semua
proses bisnis dalam satu (1) proses tunggal dan semua entitas luar (external entity) yang
menerima informasi dari atau memberikan informasi ke dalam sistem.
Context diagram didekomposisi dan menghasilkan Level 0. Dalam Level 0 terdapat
dua proses dalam sistem yaitu proses pengelolaan data master dan proses
pembelajaran Biologi berbasis web yang konstruktivis, inkuiri dan evaluasi
pembelajaran.

5
1
[Material_Pembelajaran_2]
data master [Tutorial_2] Siswa
Siswa
Siswa
[Tema] [Internet_Link_2] Siswa
[Topik]

Pengelolaan Data Master [Sub_Topik]


2
[Keyword_2]
[Hasil_Keyword_2]
[Material_Pembelajaran_1]
[Tutorial_1] [Diskusi_Kirim_2]
+ [Internet_Link_1] [Diskusi_Terima_2]
[Laporan_Nilai_Siswa]
Proses Pembelajaran Biologi
yang Konstruktivis Inkuiri & [Komentar_kirim]
Evaluasi Pembelajaran
[Komentar_terima]

[Latihan_Terpilih]

+ [Jawaban_Latihan
[Nilai]

[Kategori_Diskusi] [Keyword_1]
[Pertanyaan] Guru
Guru
Guru
Guru
Guru [Hasil_Keyword_1]
[Pilihan_Jawaban]
[Diskusi_Kirim_1]
[Soal_Deskripsi] [Diskusi_Terima_1]

Level 0 didekomposisi dan menghasilkan diagram anak yaitu Level 1. Level 1 untuk
proses pengelolaan data master terdapat lima (5) proses. Proses yang pertama adalah
proses pengelolaan data Tema, Topik, dan Sub Topik. Proses yang kedua adalah proses
pengelolaan data material pembelajaran (Library). Proses yang ketiga adalah proses
pengelolaan data kategori diskusi. Proses yang keempat adalah proses pengelolaan
latihan soal. Dan proses yang kelima adalah proses view data master.
Level 1 untuk proses pembelajaran Biologi yang Kontruktivis, Inkuiri, dan Evaluasi
terdapat 3 proses. Proses yang pertama adalah Pembelajaran Biologi secara
Konstruktivisme. Proses yang kedua adalah Pembelajaran Biologi secara Inkuiri. Dan
proses yang ketiga adalah Evaluasi.
Level 2 dari proses embelajaran Biologi secara Konstruktivisme terdapat tiga (3)
proses, yaitu proses menggunakan media pembelajaran interaktif, proses mengunduh
(download) materi pembelajaran, dan proses menggunakan fasilitas link dengan sumber
informasi pembelajaran Biologi lainnya.
Level 2 dari proses Pembelajaran Biologi secara Inkuiri terdapat tiga (3) proses, yaitu
proses pencarian informasi (search), proses pengajuan pertanyaan dan terjadi kegiatan
diskusi, proses memberikan komentar pada material pembelajaran/artikel.

4.2 Desain Basis Data (ERD)


Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu desain sistem yang digunakan
untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan
untuk sistem pemrosesan basis data. ERD juga menunjukkan hubungan (relasi) antar
tabel. ERD yang dibuat dalam penelitian ini terdiri atas Conceptual Data Model (CDM)
dan Physical Data Model (PDM).
Dalam ERD-CDM terlihat sebelas (11) entitas, yaitu Pengguna, Level, Tema, Topik,
Sub Topik, Kategori Diskusi, Pertanyaan, Pilihan Jawaban, Soal Deskripsi, dan
Pertanyaan Soal Deskripsi. Dalam ERD-CDM juga terlihat hubungan (relasi) antar
entitas. Masing-masing relasi memiliki kardinalitas (1:N atau M:N).

6
Dalam ERD-PDM terdapat empat (4) entitas baru yaitu Komentar, Kumpulan
Library, Jawaban Deskripsi, dan Nilai.

4.3 Desain Antar Muka


4.3.1 Halaman Utama
Dalam desain antar muka halaman utama bagi siswa tersebut terlihat bahwa:
1. Desain antar muka menggunakan Web 2.0, big font, warna dasar background adalah
putih, icon dan tombol-tombol yang eye-catching.
2. Menggunakan 3 kolom, yaitu :
a. Kolom kiri (left side), digunakan untuk menampilkan menu utama (main menu),
feeds (jika ada), dan menu Login.
b. Kolom tengah (body), digunakan untuk menampilkan isi dari menu utama.
c. Kolom kanan (right side), digunakan untuk menampilkan item yang
mempercantik tampilan web, yaitu waktu dan tanggal, polling (berkaitan dengan
materi pembelajaran), dan pencarian dengan menggunkan tags (folksonomy).
3. Penyusunan typografi yang impressive.

4.3.2 Halaman Menambah Kontribusi (Komentar)


Dalam form kontribusi, pengguna (siswa) harus login terlebih dahulu. Sehingga
nama username yang dipakai untuk login terlihat di bawah komentar. Komentar yang
masuk akan dimasukkan di bagian bawah dari material pembelajaran (artikel). Untuk
menambah komentar, pengguna harus menekan tulisan Tambah Komentar sehingga
sistem akan menampilkan textboxt untuk menuliskan isi komentar. Desain antar muka
dari form tambah komentar terlihat pada Gambar 5.72. Untuk menyimpan isi komentar,
pengguna harus menekan tulisan Simpan Sistem dan sistem akan menyimpan isi
komentar tersebut ke basis data Komentar. Data yang disimpan dalam basis data
Komentar adalah id_library, id_pengguna, isi_komentar, dan
tanggal_simpan_komentar.

7
4.3.3 Halaman Pencarian
Form pencarian informasi mempermudah pengguna menemukan informasi ataupun
materi pembelajaran Biologi yang diperlukan. Untuk dapat menemukan informasi yang
dimaksud, pengguna terlebih dahulu memasukkan kata kunci dengan minimal 3 (tiga)
karakter.
Setelah pengguna memasukkan kata kunci dan menekan tulisan Cari, maka sistem
melakukan pencarian dalam basis data Library. Setelah sistem menemukan data yang
dimaksud, maka sistem menampilkan hasil pencarian. Namun, apabila data tidak
tersimpan dalam basis data Library, maka sistem menampilkan pesan bahwa data yang
dimaksud tidak ditemukan.

5. Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran Biologi berbasis web harus dapat memenuhi kebutuhan
dasar dalam menunjang kegiatan pembelajaran Biologi yaitu yang pertama dalam
memenuhi pengelolaan data materi pembelajaran. Yang kedua yaitu memenuhi dalam
proses pembelajaran secara kontruktivis, yang disajikan dengan materi pembelajaran
yang interaktif, dapat diunduh oleh siswa, dan menampilkan materi dalam bentuk link
ke site tertentu. Yang ketiga yaitu memenuhi dalam proses pembelajaran secara inkuiri,
yang disajikan dengan adanya fasilitas pencarian (search) materi, sarana forum diskusi,
dan kontribusi aktif (komentar) yang merupakan salah satu ciri dari web 2.0. Yang
keempat yaitu memenuhi dalam proses evaluasi sehingga dapat diketahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Andi, Desmal (2006), Serba Gratis di Web 2.0, http://www.chip.co.id/comparison-test/praktek-web-2.0-


7.html

Bowen, Rich (2002), Apache Administrator`s Handbook, Sams Publishing, 2002

Brooks, J.G & Brooks, MG (1993), In Search of Understanding The Case of Constructivist Classroom,
Alexandria, VA, Association for Supervision and Curiculum Development.

Darsono, M; A. Sugandhi; Martensi K. Dj; Ruslan KS, & Nugroho. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
Semarang: IKIP Semarang Press.

Delio, (2000) Michelle Delio, Report: Online Training Boring, Wired News, located at
www.wired.com/news/business/0,1367,38504,00.html

Depdiknas. 2001. KBK Mata Pelajaran Biologi SMP. Jakarta: Puskur, Depdiknas.

Dublin , (2003) Dublin, L. and Cross, J., Implementing eLearning: getting the most from your elearning
investment, the ASTD International Conference, May 2003.

Geocities (2000), Web Based Learning : Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Teknologi
Informasi, Entry from Fery C Shifa , P. ferysyifa@netscape.net.

Glossary, (2001) Glossary of e-Learning Terms, LearnFrame.Com, 2001.

Hartley, (2001) Darin E. Hartley, Selling e-Learning, American Society for Training and Development,
2001

Hasudungan, Ompusunggu, (2003), Intisari Pembelajaran Biologi Untuk SMP Kelas 2 KBK, Cetakan
Pertama, CV. Yrama Widya Anggota IKAPI, Bandung.

Honebein. 1996. Characteristics of Constructivist Learning and Teaching,


http://www.stemnet. nf.ca.

Khan, B.H. 1997. Web Based Instruction, Educational Technology Publications. New Jersey: Englewood
Cliffs

Meloni, Julie (2003), Teach Yourself PHP,MySQL, and Apache ini 24 Hours, Sams Publishing.

M. Bhimoed, Drs Rusdi, (2001), Seribu Pena Biologi SLTP Jilid 2 untuk Kelas 2, Cetakan Pertama, PT.
Gelora Aksara, Jakarta.

Nur, M. 2001. Media Pengajaran dan Tekhnologi untuk Pembelajaran. Surabaya: Unesa

OReilly, Tim, (2005) http://www.oreillynet.com/pub/a/oreilly/tim/news/2005/09


/30/what-is-web-20.html

Pressman, Roger, Ph.D. (2004), Software Engineering: A Practitioner`s Approach, Second Edition, Mc
Graw Hil Company.

Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang: Biologi UNNESA

Security Space Technology Penetration reports,


http://www.securityspace.com/s_survey/data/man.200103/ techpen.html and
http://www.securityspace.com/s_survey/data/man.200703/ techpen.html.

Sudjana, N & Ibrahim. 2000. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai