Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bahan Pembentuk Bangunan yang
membahas tentang pengujian beton , sifat fisik ,sifat mekanik , dan sifat kimia .
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

Medan , September 2017


Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton
semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir), semendan air.
Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan.
Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi,
mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu.
Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan,
jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen
dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton
ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton
berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.
Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Penggunaan beton dan bahan-bahan vulkanik seperti abu pozzolan sebagai
pembentuknya telah dimulai sejak zaman Yunani dan Romawi bahkan mungkin
sebelumnya. Dengan campuran kapur, pozzolan, dan batu apung,
bangsa Romawi banyak membangun infrastruktur seperti akuaduk, bangunan, drainase
dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan yang serupa bisa dilihat pada beberapa
bangunan kuno yang tersisa. Benteng Indrapatra di Aceh yang dibangun pada abad ke-7
oleh kerajaan Lamuri, bahan bangunannya berupa kapur, tanah liat, dan batu gunung.
Orang Mesir telah menemukan sebelumnya bahwa dengan memakai aditif debu vulkanik
mampu meningkatkan kuat tekan beton.
Penggunaan beton secara masif diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal
era beton bertulang. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannya mengenai
prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelembaban bahan beton terhadap taruknya.
Pada tahun 1850, J.L. Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan
semen untuk dipamerkan dalam Expo tahun 1855 di Paris. J.Moiner, seorang ahli taman
dari Prancis mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi
taruknya yang digunakan untuk tanamannya. Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan
tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. C.A.P Turner mengembangkan
pelat slab tanpa balok tahun 1906.

Kelebihan dan Kekurangan Beton[sunting | sunting sumber]


Kelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Selain itu pula beton juga memiliki kekuatan mumpuni, tahan terhadap temperatur yang
tinggi dan biaya pemeliharaan yang murah.
Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah tanpa kerusakan.
Pada struktur beton, jika ingin dilakukan penghancuran maka akan mahal karena tidak
dapat dipakai lagi. Beda dengan struktur baja yang tetap bernilai. Berat, dibandingkan
dengan kekuatannya dan daya pantul yang besar.
Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam tariknya. Jika struktur itu
langsung jika tidak diberi perkuatan yang cukup akan mudah gagal. Menurut perkiraan
kasar, nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya. Maka dari itu perkuatan sangat
diperlukan dalam struktur beton. Perkuatan yang umum adalah dengan menggunakan
tulang baja yang jika dipadukan sering disebut dengan beton bertulang.

Sifat beton[sunting | sunting sumber]


Sebagaimana disebutkan sebelumnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun
kuat tarik yang lemah. Untuk kuat tekan, di Indonesia sering digunakan satuan kg/cm
dengan simbol K untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder. Kuat hancur dari
beton sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor :

Jenis dan kualitas semen


Jenis dan lekak lekul bidang permukaan agregat. Kenyataan menunjukkan bahwa
penggunaan agregat akan menghasilkan beton dengan kuat tekan dan kuat tarik
lebih besar daripada penggunaan kerikil halus dari sungai.
Perawatan. Kehilangan kekuatan sampai dengan sekitar 40% dapat terjadi bila
pengeringan diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat
penting pada pekerjaan lapangan dan pada pembuatan benda uji.
Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan
bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang
lama.
Umur. Pada kekeadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya.[2]

Sumber
1. ^ Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Jakarta:Penerbit Andi.
2. ^ Brook, K.M. dan Murdock, L.J. 1979. Bahan dan Praktik Beton. Jakarta:Penerbit
Erlangga
https://id.wikipedia.org/wiki/Beton

Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan bentuk dasar dari
kehidupan sosialmodern. Beton sendiri adalah merupakan campuran yang homogen
antara semen, air danaggregat. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur
tekan yang tinggi sertategangan hancur tarik yang rendah.Menurut Nawy (1985:8)
beton dihasilkan dari sekumpulan interaksi mekanis dan kimia sejumlahmaterial
pembentuknya. DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai
campuranantara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus,
agregat kasar danair,dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat
(SK.SNI T-15-1990-03:1).Pada tahun 1801, F. Coignet menerbitkan tulisannya tentang
prinsip-prinsip konstruksi denganmeninjau kelemahan bahan beton terhadap tariknya.
Kemudian pada tahun 1850, J.L.Lambotuntuk pertama kalinya membuat kapal kecil
dari bahan semen untuk di pamerkan pada pamerandunia tahun 1855. Lalu J. Monir,
seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka metalsebagai tulangan beton
untuk mengatasitariknya pada tempat tamannya. Pada tahun 1886,seorang warga
negara Jerman yang bernamaKoenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan
perancangan struktur beton.Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :

Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;

J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit (gabungan


dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama

sama memikul beban);

F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi


atap, pipadan kubah;

Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang


sebagai penahan gaya geser dan penggunaan b
alok T untuk mengurangi beban akibat
beratsendiri;

Neuman melakukan analisis letak garis netral;

Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan; dan


E. Freyssinet memperkenalkan dasar
dasar beton pratekan

Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia:

PBI 1955

PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara


n; dan

SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur


Beton.Sifat dan karakteristik beton:

Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta
teganganhancur tarik yang rendah;

Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen
lengkungatau tarikan;

Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang
makin
lama makin besar;

Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan
proses hidrasi;

Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran
sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah;

Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen
berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang;

Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa


danmengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi;

Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus dipertahankan


untuk mendapatkan hasil yang direncanakan;

Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen konstruksi
akanmampu memikul beban luar yang bekerja padanya;
Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka
dipasangtulangan baja pada daerah yang tertarik;

Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya
tekanserta tulangan baja yang kuat menerima gaya tarik;

Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative
rendah;

Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50


tahunserta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman
terhadap bahaya kebakaran;

Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan

Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut
danrangkak

.
Menurut SNI-15-1990-03, untuk penggunaan beton dengan kekuatan tidak lebih dari
10 MPa boleh menggunakan campuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split dengan slump
untuk pengukuran pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm.Pengerjaan beton dengan
kekuatan tekan hingga 20 MPa boleh menggunakan penakaran volume,tetapi
pengerjaan beton dengan kekuatan tekan lebih dari 20 MPa harus menggunakan
campuran berat.Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweight
concrete) atau yang lebih dikenaldengan sebutan Hebel. Beton ringan adalah beton
yang memiliki berat jenis (density) lebihringan daripada beton pada umumnya. Beton
ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi(Aerated Lightweight Concrete/ALC)
atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/AAC) yang mempunyai bahan
baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air, ditambah
https://www.academia.edu/4554412/Pengertian_Beton_dan_Sejarah_Beton

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16100-3106100093-paper.pdf
https://id.scribd.com/doc/203868369/Makalah-Teknologi-Bahan-1-Beton
Sebayang, Surya. 2000. Bahan Bangunan (Volume I-Teknologi Beton)

http://arafuru.com/material/lihat-sifat-dan-karakteristik-dari-beton.html
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/4530/10-
Metode%20Pengujian%20Beton.pdf?sequence=10&isAllowed=y
http://www.ilmusipil.com/tabel-konversi-beton-3-sampai-28-hari
http://www.ilmusipil.com/tabel-konversi-beton-3-sampai-28-hari

Anda mungkin juga menyukai