PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pemetaan Tema
2. Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh tentang pemetaan tema
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Cara pertama:
a. Menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator beberapa mata
pelajaran di kelas I-III di MI/SD
2. Cara kedua
dan siswa-siswi.
b. Guru memetakan keterhubungan tema dengan KD dan indikator dari lima mata pelajaran
umum di MI/SD
2
d. Tema harus bersifat cukup problematik sehingga kemungkinan luas untuk melaksanakan
kegiatan belajar yang lebih efektif dibanding dengan proses belajar mengajar yang
konvensional.
c. Mengidentifikasi apa yang telah diketahui oleh siswa-siswi dan apa saja yang ingin diketahui
d. Menentukan fokus pada tema tertentu, pemahaman, nilai-nilai, pengetahuan, atau sikap
h. Penilaian yang dilakukan berulang-ulang dan mengkaji hasilnya pada kegiatan akhir
3
f. Tema yang dipilih, dapat mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan
(kognitif, keterampilan, dan sikap)
c. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas
1-3.
d. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan
a. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa-siswi memahami satu tema tertentu
dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan.
4
J. Teknik Pembuatan Jaringan Tema
a. Tentukan terlebih dahulu tema
b. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
c. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisir ke dalam rumpun mata
pelajarannya masing-masing.
d. Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran
dengan tema.
a. Simpel
b. Sinkron.
c. Logis.
d. Mudah dipahami
e. Terpadu.
Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat
segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung
kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa pembelajaran tematik diberikan kepada anak kelas I III SD. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di SD kelas I III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan menyebabkan
kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik. Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Sedangkan tema
adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan
5
a. Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik karena mengkaitkan berbagai mata
pelajaran dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang diikat dalam tema tertentu
e. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya
dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan
terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan dan
peserta didik mampu melihat hubungan yang bermakna antar mata pelajaran. Pembelajaran
menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi
yang tidak terpecah-pecah. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik. Yang menjadi permasalahan pokok kemudian adalah bagaimana
menentukan tema yang tepat sehingga dapat mengikat semua mata pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik. Dalam memadukan atau mengikat pelajaran-pelajaran menjadi satu
tema perlu diperhatikan syarat-syaratnya :
Jika syarat-syarat tersebut telah diketahui, maka penentuan tema bias dimulai dengan tahapan
6
c. Penyusunan Silabus
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam mengembangkan indikator, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :
Setelah pemetaan dan jaringan tema telah selesai, langkah berikutnya adalah menentukan tema
a. Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
Hal terakhir adalah penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, serta
pembuatan jadwal atau roster meski beberapa berpendapat bahwa roster tidak diperlukan dalam
proses pembelajaran sebab pembelajaran tiap hari yang dihadapi peserta didik adalah tematik,
sehingga tidak ada lagi pengkotak-kotakan bidang studi seperti Bahasa Indonesia, Matematika,
dan lain-lain, akan tetapi penyusunan jadwal tetaplah diperlukan supaya perencanaan
pembelajaran lebih terarah.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Sehingga pemetaan tema dianggap
sangat penting dalam pembelajaran
3.2 Saran
Guru harus memiliki ilmu yang luas sehingga guru bisa menjelaskan gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai
mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih saat pembelajaran secra
8
DAFTAR PUSTAKA
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013)
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013