Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penulisan Chapter Report ini mempunyai latar belakang pembukaan pemahaman
Mahasiswa tentang Pemetaan Tema dalam Pembelajaran Tematik. Namun dalam laporan
ini lebih menekankan tentang Pemetaan Tema itu senduri. Sebelum membahas tentang
Pemetaan Tema kita harus memahami tentang pengertian pemetaan. Hal tersebut perlu
dilakukan untuk mempermudah kerja kita dalam memahami tentang Pemetaan Tema.
Semoga setelah pembahasan yang kami susun ini usai dibuat mampu memberikan
pengetahuan tentang Pemetaan Tema

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pemetaan tema
2. Bagaimana cara menetapkan tema
3. Apa saja persyaratan penentuan tema
4. Bagaimana prosedur penetapan tema
5. Apa saja model penetapan tema
6. Sebutkan prinsip pengembangan dan pemilihan tema
7. Apa saja kegiatan pemetaan tema
8. Apa pengertian jaringan tema
9. Sebutkan manfaat jaringan tema
10. Bagaimana teknik pembuatan jaringan tema
11. Apa saja kriteria jaringan tema yang baik
12. Bagaimana cara menetukan tema pada pembelajaran tematik di SD
13. Sebutkan tujuan dilaksanakannya pembelajaran tematik

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pemetaan Tema
2. Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh tentang pemetaan tema

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemetaan tema


Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran
yang dipadukan dalam tema yang dipilih.

B. Cara Menetapkan Tema

1. Cara pertama:

a. Menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator beberapa mata
pelajaran di kelas I-III di MI/SD

b. Membuat pemetaan keterhubungan KD dan Indikator ke dalam tema-tema pembelajaran

c. Membuat pemetaan keterhubungan tema-tema pembelajaran dengan KD dan Indikator


yang telah dikembangkan

2. Cara kedua

a. Guru mengidentifikasi tema-tema untuk pengikat keterpaduan sesuai kebutuhan madrasah

dan siswa-siswi.

b. Guru memetakan keterhubungan tema dengan KD dan indikator dari lima mata pelajaran

umum di MI/SD

C. Persyaratan Penentuan Tema


a. Penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai disiplin ilmu
b. Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai sasaran materi pelajaran dan prosedur
penyampaian.
c. Tema sesuai dengan karakteristik belajar siswa-siswi sehingga perkembangan anak dapat
dimanfaatkan secara maksimal.

2
d. Tema harus bersifat cukup problematik sehingga kemungkinan luas untuk melaksanakan
kegiatan belajar yang lebih efektif dibanding dengan proses belajar mengajar yang
konvensional.

D. Prosedur Penetapan Tema

a. Menumbuhkan minat siswa-siswi pada suatu tema

b. Mempertimbangkan sumber-sumber yang diperlukan. Bila perlu guru mempersiapkan


rencana antisipasi, misalnya karya wisata.

c. Mengidentifikasi apa yang telah diketahui oleh siswa-siswi dan apa saja yang ingin diketahui

d. Menentukan fokus pada tema tertentu, pemahaman, nilai-nilai, pengetahuan, atau sikap

e.Menentukan cara-cara untuk melakukan eksplorasi pertanyaan-pertanyaan dan


mempertimbangkan ketrampilan-ketrampilan yang harus dimiliki siswa-siswi

f. Mengumpulkan sumber-sumber belajar

g. Mengacu pada pertanyaan-pertanyaan fokus

h. Penilaian yang dilakukan berulang-ulang dan mengkaji hasilnya pada kegiatan akhir

E. Model Penetapan Tema

a. Tema ditentukan oleh guru dan dikembangkan dalam sub-sub tema


b. Tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa-siswi
c. Tema ditentukan oleh siswa-siswi

F. Prinsip Pengembangan dan Pemilihan Tema

a. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa-siswi


b. Dari yang termudah menuju yang sulit
c. Dari yang konkrit menuju ke yang abstrak. Anak tidak belajar hal yang abstrak
d. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa-siswi dan
membangun pemahaman konsep karena adanya sinergi pemahama antar konsep yang
dikemas dalam tema.
e. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa-siswi, termasuk
minat dan kebutuhan

3
f. Tema yang dipilih, dapat mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara bersamaan
(kognitif, keterampilan, dan sikap)

G. Kegiatan Pemetaan Tema

a. Mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat keterpaduan berbagai mata


pelajaran.
b. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3

c. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas
1-3.

d. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.

e. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator

f. Menganalisis keterhubungan tema-tema dengan Stadar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan

indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3

H. Pengertian Jaringan Tema

Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan

yang diambil dari berbagai bidang studi terkait

I. Manfaat Jaringan Tema

a. Dengan terbentuknya jaringan tema diharapkan siswa-siswi memahami satu tema tertentu
dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu pengetahuan.

b. Mempermudah pemahaman, jaringan tema juga mengajari pembiasaan agar siswa-siswi


mampu berpikir secara integratif dan holistik

4
J. Teknik Pembuatan Jaringan Tema
a. Tentukan terlebih dahulu tema
b. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
c. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisir ke dalam rumpun mata
pelajarannya masing-masing.
d. Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata pelajaran
dengan tema.

K. Kriteria Jaringan Tema yang Baik

a. Simpel
b. Sinkron.
c. Logis.
d. Mudah dipahami
e. Terpadu.

L. Cara Menetukan Tema Pada Pembelajaran Tematik Di SD

Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini yang masih melihat
segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung
kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa pembelajaran tematik diberikan kepada anak kelas I III SD. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di SD kelas I III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan menyebabkan
kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik. Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Sedangkan tema
adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

M. Tujuan Dilaksanakannya Pembelajaran Tematik

Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu karena materi disajikan

dalam konteks tema yang jelas;

5
a. Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;

c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;

d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik karena mengkaitkan berbagai mata
pelajaran dengan pengalaman pribadi dalam situasi nyata yang diikat dalam tema tertentu

e. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat

dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya
dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan

terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan dan
peserta didik mampu melihat hubungan yang bermakna antar mata pelajaran. Pembelajaran
menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi
yang tidak terpecah-pecah. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik. Yang menjadi permasalahan pokok kemudian adalah bagaimana
menentukan tema yang tepat sehingga dapat mengikat semua mata pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik. Dalam memadukan atau mengikat pelajaran-pelajaran menjadi satu
tema perlu diperhatikan syarat-syaratnya :

a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan


b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester
c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema tertentu harus diajarkan baik melalui
tema lain maupun berdiri sendiri
e. Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta
penanaman nilai-nilai moral
f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan
daerah setempat

Jika syarat-syarat tersebut telah diketahui, maka penentuan tema bias dimulai dengan tahapan

persiapan terlebih dahulu berupa :

a. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema


b. Penetapan Jaringan Tema

6
c. Penyusunan Silabus
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh
semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam mengembangkan indikator, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :

a. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik


b. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
c. Dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang terukur dan/atau dapat diamati

Setelah pemetaan dan jaringan tema telah selesai, langkah berikutnya adalah menentukan tema

yang sesuai. Ada dua cara menentukan tema :

a. Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam

masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.

b. Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk


menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak.

Dalam penetuan tema harap diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik


b. Dari yang termudah menuju yang sulit
c. Dari yang sederhana menuju yang kompleks
d. Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
e. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri Peserta didik
f.Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan Peserta didik, termasuk
minat, kebutuhan, dan kemampuannya

Hal terakhir adalah penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, serta
pembuatan jadwal atau roster meski beberapa berpendapat bahwa roster tidak diperlukan dalam
proses pembelajaran sebab pembelajaran tiap hari yang dihadapi peserta didik adalah tematik,
sehingga tidak ada lagi pengkotak-kotakan bidang studi seperti Bahasa Indonesia, Matematika,
dan lain-lain, akan tetapi penyusunan jadwal tetaplah diperlukan supaya perencanaan
pembelajaran lebih terarah.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata
pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Sehingga pemetaan tema dianggap
sangat penting dalam pembelajaran

3.2 Saran
Guru harus memiliki ilmu yang luas sehingga guru bisa menjelaskan gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai
mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih saat pembelajaran secra

8
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya)

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013)

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013

Anda mungkin juga menyukai