Anda di halaman 1dari 80
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (BPMIGAS) ° Oo te PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA Nomor : 007-REVISI-1/PTK/X/2009 BUKU KETIGA PEDOMAN PENGELOLAAN ASET KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM (BPMIGAS) bp ‘SURAT KEPUTUSAN Nomor: KEP- 902 /BP00000/2010/S0 TENTANG BUKY KETIGA PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAISUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA, KEPALA BPMIGAS Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi juncto Peraturan Pemerintsh Nomor: 42 Tahun 2002 {tentang BPMIGAS, dalam menjalankan tugasnya BPMIGAS mempunyai fungsi sebagai pengendall manajemen operas! Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS); . bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, soluruh barang dan peralatan (aset) yang digunakan dalam Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang dibell KKKS menjadi milik negara dan pengololaannya dilakukan oleh BpMiGas, . bahwa agar pengelolaan barang dan peralatan (aset) tereebut dapat dilaksanakan secara efisien dan sesual dengan ketentuan peraturan enundang-undangan yang berlaku, dipandang periu dibuat sustu pedoman fata kerja tentang pengelolaan aset; Mongingat : # Undang-undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bum: 2. Undang-undang Nomor: 04 Tahun 2004 tentang Perbendeharaan Negara: Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Sumi 4, Peraturan Pemerintah Nomor: 35 Tahun 2004 tentang Kegialan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi_Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 24 Tahun 2005 tentang Perubshan atas Peraturan Pemerintah Nomor: Tahun 2004 tentang Kegialan Usaha Huks Minyak dan Gas Bumi 5. Peraturan Pemerintah Nomor: 06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Sarang Milk Negara/Daerah: 6. Kepulusan Presiden Nomor: 20/P Tahun 2008 tentang Pengangkatan Kepala BPMIGAS, 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 136/PMK.06/2008 tentang Pengelolaan, Barang Milk Negara yang Berasal dari Kontraktor Konirak Kerja Sama, MEMUTUSKAN .. BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (BPMIGAS) o2- ‘Surat Keputusan Nomor: KEP- 9902 /BP00000/2010/S0 MEMUTUSKAN Menetepkan = PERTAMA : Memberlakukan Buku Keliga Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai Kontrakior Kontrak Kerja Sama Nomor: 007-Revisi-/PTKIIX/2003 tentang Pedoman Pengelolaan Aset. KEDUA —: Menugaskan kepada Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset KKKS. sebagai penanggungjawab yang secara berkesinambungan mengadakan penyempumaan terhadap Buku Ketiga Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai ‘Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor: 007-Revisi-1/PTKJIX/2009 tentang, Pedoman Pengelolaan Aset. KETIGA Dengan berlakunya Buku Ketiga pedoman ini, maka hat-hal lain yang bertentangan dengan Surat Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi KEEMPAT ; Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur atau belum cukup diatur akan ciletapkan kemudian yang akan menjadi satu kesaluan dalam pedoman ini. Ditetapkan di Jakarta Pada langgal § Januari 2020 la BPMIGAS, PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BAB DAFTAR ISI Isl HALAMAN PENDAHULUAN 1 1. PENGERTIAN 2 2. KETENTUAN UMUM 4 3. MAKSUD DAN TUJUAN 5 4, RUANG LINGKUP 5 5. PENGELOMPOKAN ASET 5 6. REFERENS! 6 STANDARISASI DAN KODEFIKASI 9 1. UMUM 10 2. STANDARISAS| HBM 10 3. KODEFIKASI "1 4. PEMELIHARAAN KODEFIKASI ASET 13, PERENCANAAN KEBUTUHAN ASET 18 1. UMUM 16 2. TUJUAN 16 3, PERENCANAAN 16 PENGELOLAAN ASET 2 1. UMUM 22 2. PENERIMAAN ASET 22 3, PENYIMPANAN DAN PERAWATAN 23 4, PENGELUARAN DAN PENGIRIMAN 24 5, PENCATATAN DAN PELAPORAN 24 PEMANFAATAN ASET 27 4. UMUM 28 2. SUBTITUSI 28 3. TRANSFER ASET 28 4, PINJAM PAKAI ASET 30 5. PEMAKAIAN ASET BERSAMA 30 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA DAFTAR ISI BAB Isl HALAMAN VI. PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET 33 4. UMUM 34 2. JUSTIFIKASI PENGHAPUSAN ASET 34 3. ALASAN PENGHAPUSAN ASET BERDASARKAN KATAGORI ASET 34 4, PELEPASAN 35 5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BPMIGAS DAN KONTRAKTOR KKS 6 6. TATA CARA PENGHAPUSAN 37 7. PENGGANTIAN SUKU CADANG ASET (EXCHANGE) 39 8. PEMBELIAN BALIK (BUY BACK) 40 9. PENGELOLAAN FISIK 40 10. PENYERAHAN FISIK DAN PELAPORAN at Vil PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ASET 43 1. UMUM 44 2, MAKSUD DAN TUJUAN 44 3. RUANG LING&UP 44 4, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MATERIAL PERSEDIAAN “* PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN HBM DAN HBI 47 PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TANAH 47 LAMPIRAN bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA “4 bp: PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BABI PENDAHULUAN % bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 4. PENGERTIAN iat 12. 13. 14, 15, 16. 17. 18. 19, Aset adalah harta benda berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible), yang dibeli atau diperoleh dengan cara lainnya oleh Kontrakter KKS, yang dipergunakan atau sedang tidak dipergunakan atau sudah tidak dipergunakan untuk kegiatan operasional Kontraktor KKS, terdiri dari harta benda modal (HBM), harta benda inventaris (HBI) dan material persediaan. Aset Screp adalah unit HBM/HBI bekas / rusak yang tidak layak dijual sebagai unit / fungsi semula. Aset Non Scrap adalah barang bekas / rongsokan / rucaten bangunan yang bukan merupakan unit HBM atau HBI. Aset Terminasi adalah aset yang timbul akibat terminasi atau pengembalian sebagian atau seluruh wilayah kerja sebelum jangka waktu Kontrak Kerja Sama berakhir atau jangka waktu Kontrak Kerja Sama beraktir. Formulir Usulan Pelepasan dan/atau penghapusan (FUPP) adalah formulir yang digunakan untuk pengajuan usulan penghapusan dan pelepasan Aset. Harta Benda Inventaris (HBI) adalah Harta Benda yang memiliki umur teknis lebih dari 1 (satu) tahun, bukan merupakan material habis pakai, memiliki nilai perolehan dari Rp. 1.700.000 (satu juta tyjuh ratus ribu Tupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) atau mata uang asing yang setara serta dicatat dalam buku HB! Kontraktor KKS yang dikelola BPMIGAS, Harta Benda Modal (HEM) adalah Harta Benda yang memiliki umur teknis lebih dari 7 (satu) tahun, bukan merupakan material habis pakai, memilki nilai perolehan lebih besar dari Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) atau mata uang asing yang setara serta dicatat dalam buku HBM Kontraktor KKS yang dikelola BPMIGAS Harta Benda Modal Tetap (HSMT) dan Harta Benda Inventaris Tetap (HBIT) adalah Harta Benda yang secara fisik tidak dapat dipindahkan atau tidak dimaksudkan untuk dipindahkan, termasuk HBM/HB! Bergerak yang telah dipasang di tempatnya Harta Benda Modal Bergerak (HBMB) dan Harta Modal Inventaris Bergerak (HBIB) adalah Harta Benda yang secara fisik dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya dan bukan merupakan kesatuan dati HBMT/HBIT. Kanibalisasi Aset adalah tindakan mengambil komponen atau bagian- bagian tertentu yang masih baik dan dapat dimanfaatkan dari suatu unit peralatan yang sudah tidak berfungsi untuk mengganti dan/atau melengkapi unit peralatan lain sehingga peralatan tersebut dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1.12 1.14 1.15 1.18. 1.19, 1.20. 4.21 1.22 Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses kegiatan produksi dengan kriteria sebagai berikut: 1.11.1, Padat, cair, gas dan partikel; 1.11.2. Berbahaya / tidak berbahaya; dan 1.11.3. Tidak tercatat dan tidak mempunyai nilai dalam pembukuan Kontraktor KKS. Material Persediaan adalah barang/peralatan yang diadakan untuk disimpan, dirawat dan dicatat menurut aturan pergudangan sebelum digunakan untuk kegiatan operasi Kontraktor KKS. Material Persediaan Berlebih (excess) adalah sejumlah Material Persediaan yang telah melampaui batas persediaan maksimum. Material Proyek (Project Materials / Program Materials) adalah Material Persediaan yang diperlukan untuk menunjang suatu proyek dimana pembebanannya akan diperhitungkan setelah material tersebut dipergunakan (Placed Into Service-PIS) Material Maintenance, Repair & Operation (MRO) adalah Material Persediaan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan operasi. Nilai Buku Material Persediaan adalah nilai material pada suatu waktu tertentu yang diperoleh berdasarkan metode pencatatan yang dilakukan secara konsisten oleh Kontraktor KKS (misal: Average Price, First In First Out-FIFO, Last In First Out-LIFO), Nilai Buku HBM adalah nilai HBM pada suatu waktu tertentu yang diperoleh dari selisih harga perolehan dengan jumlah depresiasi yang telah dibebankan Nilai Perolehan Aset adalah nilai Aset pada saat diperoleh, Pengawas Aset adalah Fungsi Pengelola Aset Kontraktor KKS yang secara langsung bertanggungjawab mengawasi Aset secara fisik. Penghapusan Aset adalah tindakan menghapus Aset dari sistem pencatatan untuk membebaskan Kontraktor KKS yang bersangkutan dari tanggung jawab administrasi maupun fisik atas Aset tersebut. Pinjam Pakai Aset adalah pemakaian Aset Kontraktor KKS pengguna awal dalam jangka waktu tertentu oleh Kontraktor KKS pengguna berikutnya dengan jaminan pengembalian Aset dengan spesifikasi yang sama Substitusi Aset adalah pemanfaatan Aset dengan spesifikasi yang berbeda sebagai Aset pengganti sepanjang memiliki fungsi dan tujuan yang sama % bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1.23. 1.24 1.28. Suku Cadang (spare parts) adalah Material Persediaan yang merupakan komponen pengganti dari suatu peralatan yang dapat dikelompokan sebagai berikut: 1.23.1, Suku Cadang Habis Pakai (Consumable Parts) merupakan suku cadang yang selalu diperlukan untuk pemakaian rutin karena aus dan/atau rusak, misalnya: catridge, belt, busi, ban, breakshoe. 1.23.2. Suku Cadang Pengganti (Replacement Parts) merupakan suku cadang dalam bentuk tunggal ataupun rakitan lengkap yang disediakan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan reparasi besar (overhaul), misalnya: torak pompa, camshaft Tinggal Guna (obsolete) adalah kondisi dimana Material Persediaan sudah melampaui masa guna pakainya (kadaluarsa) atau komponen utamanya (parent uni) sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan Transfer Aset adalah pemindahan Aset dari Kontraktor KKS pengguna awal kepada Kontraktor KKS pengguna berikutnya secara administrasi maupun fisik. KETENTUAN UMUM 24 2.2. 23. 24. 25. 26. 27. Aset yang dipergunakan Kontraktor KKS merupakan Kekayaan Negara (KN) dan hanya dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di wilayah Negara Republik Indonesia Dalam merencanakan kebutuhan Aset, Kontraktor KKS harus mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri, Kontraktor KKS bertanggung jawab atas perolehan, pemeliharaan, pemanfaatan, penyimpanan, keberadaan dan pencatatan Aset. Aset yang tersedia harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Kontraktor KKS untuk Kepentingan sendiri atau dimanfaatkan bersama antar Kontraktor KKS. Kontraktor KKS harus melakukan kodefikasi, standarisasi dan pencatatan Aset secara sistematik sesuai dengan standar pencatatan yang ditetapkan oleh BPMIGAS. Dalam melakukan pengelolaan Aset, Kontraktor KKS wajib membuat dan menyampaikan pelaporan Aset dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan kepada BPMIGAS. Pelaporan _difakukan mengikuti talacara yang ditetapkan dalam Pedoman ini, termasuk menggunakan sistem informasi'yang diaplikasikan oleh BPMIGAS. Kontraktor KKS harys melakukan pemeriksaan fisik secara berkala terhadap Aset yang dipergunakan dan dikelolanya, % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 3. 2.8. Kontraktor KKS wajib membatasi jumlah dan nilai Material Persediaan yang disediakan berdasarkan metede pengisian Material Persediaan yang menjamin terpenuhinya prinsip efektif dan efisien 2.9, Untuk aset tanah, selain mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Kontraktor KKS harus mengikuti ketentuan dalam pedoman ini terkait dengan pencatatan, pemanfaatan dan proses penghapusan. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan satu pola pikir, pengertian dan petunjuk pelaksanaan teknis serta administratif yang terintegrasi dan jelas bagi seluruh pengelola Aset dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi Tujuan pengelolaan Aset adalah mengelola Aset-aset dari kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi secara efektif, efisien dan transparan berdasarkan prinsip- prinsip akuntabilitas, sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku untuk memberi manfaat yang sebesar-besamya bagi negara dengan mengutamakan keamanan, keselamatan serta berwawasan lingkungan, RUANG LINGKUP Pedoman ini berlaku untuk kegiatan standarisasi dan kodefikasi, perencanaan kebutuhan Aset, pengelolaan Aset, pemanfaatan Aset, penghapusan dan pelepasan Aset serta pengendalian dan pengawasan Aset yang dipergunakan oleh Kontraktor KKS untuk mendukung kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. PENGELOMPOKAN ASET 5.1, Aset dapat dikelompokan atas Harta Benda Modal, Harta Benda Inventaris, Material Persediaan dan Tanah 5.2. Harta Benda Modal, menurut tingkat kepentingan dikelompokkan menjadi: 5.2.1. Peralatan Vital (Vital Equipment) Peralatan Vital (Vital Equipment) adalah peralatan yang digunakan dalam kegiatan utama operasi Kontraktor KKS yang apabila rusak akan menyebabkan kegiatan operasi berhenti (shut down), 5.2.2. Peralatan Penting (Essential Equioment) Peralatan penting (Essential Equipment) adalah peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasi Kontraktor KKS, yang apabila rusak akan menyebabkan penurunan jumlah dan/atau mutu hasil produksi be PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 6. 53 54. 5.5. 6.2.3, Peralatan Pendukung (Supporting/Auxiliary Equipment) Peralatan Pendukung (Supporting/Auxiliery Equipment) adalah peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasi Kontraktor KKS yang apabila rusak tidak akan menimbulkan gangguan operasi. Perencanaan kebutuhan suku cadang untuk HBM yang jenis peralatannya sebagaimana dimaksud pada butir 5.2. ditetapkan oleh masing-masing Kontrakter KKS setelah mendapatkan persetujuan fungsi _teknis BPMIGAS Jenis HBM dan HBI berdasarkan mobilitasnya dapat dilihat dalam Lampiran pedoman ini Kontraktor KKS herus mengklasifikasikan Material Persediaan berdasarkan frekuensi pemakaiannya sebagai berikut 5.5.1. Fast Moving Item (sering digunakan) yaitu apabila pemakaian / pengeluarannya dalam 1 (satu) tahun minimal 2 (dua) kali pada bulan yang berlainan 5.5.2. Slow Moving item (jarang digunakan) yaitu apabila pemakaian / pengeluarannya dalam 4 (satu) tahun maksimal 1 (satu) kali 5.5.3. Surplus Material yaitu apabila selama 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun tidak ada pemakaian / pengeluaran. 5.5.4. Tidak Bergerak (dead stock) yaitu apabila selama lebih dari 5 (lima) tahun tidak ada pemakaian / pengeluaran REFERENSI 64 6.2 63 64. 65 6.6. Undang Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang Undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Pemerintah Nomor: 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Peraturan Menteri ESDM Nomor: 037 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengajuan Rencana Impor dan Penyelesaian Barang yang Dipergunakan untuk Operasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 67 68. 6.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Peraturan Menteri ESDM Nomor: 22 Tahun 2008 tentang Jenis-Jenis Biaya Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang Tidak Dapat Dikembalikan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 135/PMK.06/2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA “4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BABII STANDARISASI DAN KODEFIKAS! bp: PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1. uMUM Dalam rangka pengawasan dan pengendalian untuk optimalisasi pemanfaatan aset, Kontraktor KKS harus melakukan standerisasi dan kodefikasi atas aset yang dikelolanya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam pedoman ini STANDARISAS! HBM 24 22 23, 24. Tujuan Standarisasi 2.1.1. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi jumlah dan ragam peralatan induk dan material persediaan berdasarkan kesamaan jenis, fungsi dan spesifikasi. 2.1.2. Memudahkan —pencatatan, —pemeriksaan, _inventerisasi, pemelinaraan dan pelaporan Dalam melaksanakan Standarisasi terhadap HBM baru yang akan dijadikan standar, Kontraktor KKS harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 2.2.1. Melakukan identifikasi kemampuan dan kehandalan pabrikan / manufacturer, 2.22. Melakukan perbandingan dan analisa barang/peralatan yang ditawarkan oleh pabrikan/manufacturer dengan Aset standar yang telah ada; 2.2.3. Mempertimbangkan pengalaman Kontraktor KKS lainnya. Dalam melaksanakan Standarisasi untuk HBM yang telah tercatat, Kontraktor KKS harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 2.3.1. Menentukan spesifikasi yang dibutuhkan; 2.3.2, Melakukan identifkasi spesifikasi atau merek HBM yang akan distandarisasi; 2.3.3, Melakukan evaluasi dan penentuan spesifikasi standar, 2.3.4. Melakukan seleksi dengan cara melakukan uji coba/pemakaian, ji kinerja dan uji kelayakan terhadap Aset. Dalam merencanakan pembelian HBM baru, Kontraktor KKS_ wajib memperhatikan standarisasi yang telah ada, Bagi Kontraktor KKS yang belum memiliki standar, wajib mempertimbangkan untuk melakukan standarisasi terhadap HBM tersebut. 10 C4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 28 26 27. Dalam melakukan standarisasi, Kontraktor KKS melakukan identifikasi spesifikasi yang dlinginkan dalam bentuk Company Selected Standard (CSS) sampai dengan Company Selected Approved Brand (CSAB) dengan mempertimbangkan: 2.54. Kebutuhan teknis minimum dengan tetap _mengutamakan Penggunaan produksi dalam negeri dan memperhatikan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L). 2.5.2. Keekonomian berdasarkan metode Total Cost of Ownership (TCO) untuk menguji kelayakan terhadap HBM baru maupun HBM yang sudah ada, dengan cara menghitung seluruh biaya sepanjang umur teknis dan umur ekonomis HBM tersebut. Parameter yang dapat dipertimbangkan dalam menghitung TCO antara lain: harga perolehan, biaya pemesanan dan biaya pengangkutan, biaya pemeliharaan, biaya operasi, biaya penyimpanan, biaya penyusutan dan penghapusan, rekomendasi dari Badan Standar Nasional maupun Internasional dan referensi dari Kontraktor KKS lain. CSAB dibukukan dan menjadi standar bagi Kontraktor KKS yang bersangkutan. Kontraktor KKS menyampaikan buku standar tersebut termasuk perubahannya dalam bentuk fard copy maupun soft copy kepada BPMIGAS. Untuk peralatan tertentu, Kontraktor KKS yang mempunyai populasi merek/brand terlalu banyak harus melakukan rasionalisasi merek dengan melakukan seleksi merek. HBM yang tidak termasuk dalam standarisasi harus tetap dimanfaatkan oleh Kontraktor KKS yang bersangkutan sampai dengan HBM tersebut tidak ekonomis lagi untuk dimanfaatkan. 3. KODEFIKASI 34 Tujuan Kodefikasi 3.1.4, Menyeragamkan penggolongan dan klasifikasi Aset guna mewujudkan tertib administrasi dan terfib pengelolaan Aset 3.1.2, Sebagai pedoman dalam memberikan nomor identifikasi Aset. 3.1.3. Sebagai pedoman bagi Kontraktor KKS dalam menyusun / menyimpan Material Persediaan di lokasi penyimpanan Kontraktor KKS yang bersangkutan. 3.1.4, Sebagai pedoman pencatatan Aset secara sistematis. " PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 3.2. Pelaksanaan Kodefikasi 3.2.1, Dalam rangka pelaksanaan kodefikasi, Kontraktor KKS harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 3.22 XX 3.2.1.1, Membuat kodefikasi setiap Aset yang digunakan dalam kegiatan operasi. sesuai dengan kodefikasi yang ditentukan BPMIGAS. 3.2.1.2. Kodefikasi dilakukan sejak Aset diterima/PIS sesuai dengan jenis Aset 3.2.1.3, Melakukan pemutakhiran kodefikasi Aset ke dalam sistem informasi yang diaplikasikan oleh BPMIGAS (SINAS dan SIPM). 3.2.1.4, Untuk Aset baru yang belum terdaftar dalam kodefikasi standar BPMIGAS, Kontraktor KKS harus _melakukan pemetaan dengan kodefikasi standar BPMIGAS melalui sistem informasi SINAS dan SIPM. Kodefikasi Kontraktor KKS harus disesuaikan dengan standar kodefikasi BPMIGAS. 3.2.1.5. Selama penyesuaian standar kodefikasi BPMIGAS belum selesai dilakukan, Kontraktor KKS menuangkan kodefikasinya daiam buku kodefikasi Aset. 3.2.1.6. Kodefikasi suku cadang mengacu kepada peralatan induk. Kodefikasi material persediaan standar BPMIGAS terdiri dari 13, (tiga belas) digit dengan sistimatika penomoran sebagai berikut: XX XX KXXX XX lL. Unit of Issue Indicator 5 Itemized Code —————_————> _ Sub-sub group code > sub group code DL '*=, Group Code Gambar 1 Kodefikasi Material Persediaan BPMIGAS, 12 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 3.2.3. Kodefikasi HBM standar BPMIGAS terdiri dari 11 (sebelas) digit dengan sistimatika penomoran sebagai berikut: XOX > sequence SUB-SUB GROUP CODE ‘SUB GROUP CODE GROUP CODE Gambar 2 Kodefikasi HBM BPMIGAS 3.2.4. Kodefikasi HBM bersifat unik, dimana HBM tersebut dapat bekerja sebagai unit yang berdiri sendiri atau sebagai unit yang terdiri dari beberapa rangkaian komponen Aset sehingga dapat bekerja sebagai satu kesatuan Masing-masing unit rangkaian Komponen Aset harus memiliki nomor pengenal obyek sendiri 4, PEMELIHARAAN KODEFIKAS! ASET 44 42 Kontraktor KKS bertanggung jawab untuk mengelola dan memelihara kodefikasi Aset yang dimilikinya dan wajib mengkonversikannya ke dalam kodefikasi BPMIGAS Kodefikasi Kontraktor KKS harus disesuaikan dengan standar kodefikasi BPMIGAS. Dalam hal pemberian kodefikasi Aset baru, penghapusan, pemindahan atau perubahan deskripsi yang mempengaruhi kodefikasi BPMIGAS, maka Kontraktor KKS harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan BPMIGAS. 13 bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA “4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN ASET PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI % PEDOMAN TATA KERJA bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 4. UMUM 1.1, Rencana kebutuhan Aset Kontraktor KKS dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran (WP&B) dengan mempertimbangkan ketersediaan Aset yang sudah ada pada Konlraktor KKS tersebut atau pada Kontraktor KKS lainnya. 1.2. Kontraktor KKS harus melaporkan terlebih dahulu rencana pengadaan Aset kepada BPMIGAS 2. TUJUAN 2.4. Mengoptimalkan pemanfaatan Aset secara efektif dan efisien. 2.2. Mengurangi surplus material 3. PERENCANAAN Perencanaan HBM, HBI dan Material Persediaan yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasi hulu. minyak dan gas bumi _harus mempertimbangkan Aset yang telah ada, waktu proses penyediaan yang diperlukan, proses pengadaan yang sedang berjalan serta persediaan pengaman yang ditetapkan 3.1. Strategi Perencanaan Kebutuhan Aset Dalam rangka menetapkan strategi perencanaan kebutuhan Aset Kontraktor KKS harus mengutamakan prinsip-prinsip keekonomian, efisiensi dan akuntabilitas yang dalam perolehan atau pemanfaatannya dapat dilakukan dengan, cara 3.1.1. Membeli Keputusan untuk membeli harus didasarkan pada _hasil perhitungan/kajian Keekonomian dan efisiensi bahwa membeli lebih menguntungkan dari pada membangun sendiri atau menyewa, 3.1.2. Memperbaiki atau merekondisi Keputusan memperbaiki atau merekondisi Aset lama atau bekas pakai harus didasarkan pada hasil perhitungan/kajian dimana dengan memperbaiki atau merekondisi akan lebih menguntungkan dari pada membeli baru atau_ membuat sendiri 16 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 3.1.3. 3.4.5. Mengubah bentuk/modifikasi Keputusan untuk mengubah bentuk/modifikasi peruntukan dan tujuan dari bentuk semula dapat dipertimbangkan dalam rangka mengoptimaikan Aset yang ada Kanibalisasi Keputusan untuk melakukan kanibalisasi Aset harus didasarkan pada kajian teknis dan keekonomian dengan tetap memastikan kelengkapan bagian Aset yang dikanibal, Pembangunan HBM secara bersama oleh beberapa Kontraktor KKS. Keputusan untuk melakukan pembangunan HBM secara bersama haus didasarkan pada hasil_perhitungan/kajian _ teknis, keekonomian dan efisiensi, bahwa membangun bersama lebin menguntungkan daripada membangun sendiri dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 3.1.6.1, Para Kontraktor KKS harus membuat perjanjian/perikatan yang di dalamnya minimal mengatur secara jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak, meliputi: pengadaan, pengelolaan, pemanfaatan dan penghapusan serta Kontraktor KKS yang bertanggung jawab atas administrasi, pencatatan, pembukuan Aset, pengelolaan fisik dan pembebanan biayanya. 3.1.5.2. Kontraktor KKS tidak dapat menambahkan/mengambil keuntungan. Transfer Antar Kontraktor KKS Transfer Aset antar Kontraktor KKS bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan Aset, efisiensi biaya dan waktu, Penggantian suku cadang (Exchange) Dalam hal dilakukan penggantian suku cadang, baik sebagian atau selurunnya dari unit Aset sejenis dengan _pihak pemasok/vendor/pabrikan, Kontraktor _KKS harus berusaha mendapatkan penggantian barang yang baru dari segi teknologi, umur teknis dan kemampuan kerja/manfaat, 7 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BAB IV PENGELOLAAN ASET 21 Lh % bps PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 4. UMUM 14 12. 13. 14 15. Pengelolaan Aset meliputi kegiatan fisik maupun administratif mulai dari kegiatan penerimaan, —_penyimpanan, —_perawatan, —_pengeluaran, pengiriman, termasuk pencatatan dan pelaporan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan untuk =menjamin kelancaran kegiatanoperasi Kontraktor KKS. Pengelolaan Aset harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: 1.2.1. Risiko terhadap hambatan operasi. 1.2.2. Produk yang sudah distandarisasi. 1.2.3, Efisiensi pengoperasian dan perawatan. 4.2.4. Keselamatan, kesehatan, pencemaran dan dampak lingkungan. Untuk Material Persediaan: 1.3.1. Pengelolaannya dapat dilakukan sendiri oleh Kontraktor KKS atau pihak ketiga 1.3.2. Apabila dilakukan oleh Kontraktor KKS dapat berbentuk antara lain Call Off Order, Blanket Order (harga satuan telah ditentukan / disepakati), Konsinyasi (harga satuan telah disepakati dalam perjanjian dan pembayarannya sesuai dengan material yang digunakan) dan Vendor Stocking (harga satuan telah disepakati dalam perjanjian). 1.3.3. Bahan peledak dan bahan kimia, pengelolaannya mengacu kepada ketentuan dan peraturan Instansi Pemerintah yang berlaku, Kontraktor KKS wajib memelihara dan menjaga dokumen-dokumen yang terkait dengan perolehan, perawatan, penggantian, modifikasi dan kepemilixan Aset. Pemusnahan dokumen-dokumen yang terkait Aset hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan BPMIGAS. Dalam melakukan pelaporan Aset, Kontraktor KKS wajib menggunakan sistem informasi dan metode pelaporan yang ditentukan BPMIGAS. PENERIMAAN ASET 24 Pada dasarnya penerimaan Aset di Kontraktor KKS menjadi tanggung Jawab fungsi yang menangani pergudangan, kecuali untuk Aset tertentu penerimaannya dilakukan oleh fungsi lain yang diberi wewenang. 22 % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 22. 23 Dalam melakukan penerimaan Aset, Kontraktor KKS harus melakukan hal-hal sebagai berikut 2.2.1. Memastikan dokumen pendukung, antara lain: salinan PO/Kontrak, MoA (material eks transfer antar Kontraktor KKS), salinan proforma invoice, packing list, salinan Bill of Loading (B/L) | AirWay Bill (AWB) (khusus barang impor), Delivery Ticket (DT), Material Safety Data Sheet (MSDS) dan Inspection Report. 2.2.2. Melakukan verifikasi kesesuaian fisik aset yang diterima dengan dokumen pendukungnya. 2.2.3, Melakukan Quality Contro! (QC) dan Quality Assurance (QA). 2.2.4. Membuat Berita Acara Penerimaan Aset. 2.2.5. Dalam hal Aset yang diterima tidak sesuai dengan dokumen maupun spesifikasi yang disepakati, Kontraktor KKS dilarang menerima Aset tersebut, Apabila Kontraktor KKS tetap menerima Aset tersebut. segala akibat yang timbul karena penerimaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor KKS Persyaratan penerimaan Aset tersebut di atas juga berlaku untuk Aset yang berasal dari kontrak EPC/lumpsum dimana Aset tersebut tidak diterima langsung oleh Kontraktor KKS, misalnya oleh penyedia barang/jasa atau sub kontraktor, 3. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN 34 32. 33. 3.4. 3.5. Penyimpanan Aset harus dilakukan sesu: jengan jenis dan sifatnya Setiap Aset yang disimpan wajib dilengkapi dengan catatan informasi minimum yang berisi antara lain informasi mengenai kodefikasi, deskripsi, satuan, ukuran, catatan mengenai pergerakan peralatan/material dan riwayat perawatan dengan membuat kartu gudang atau media lain. Penyimpanan Aset dapat dikelompoken antara lain berdasarkan: 3.3.1, Jenis dan sifat Material Persediaan, misalnya (persediaan suku cadang, persediaan umum, material proyek, chemical, bahan peledak, perkakas / peralatan kerja (small tools), zat beracun, zat radioaktif, bahan baker minyak, minyak pelumas), 3.3.2. Bentuk den ukuran Material Persediaan (besar, kecil, berat, ringan, curah, sak dan drum) 3.3.3. Penomoran kodefikasi Material Persediaan. Penyimpanan bahan kimia harus memperhatikan aspek keamanan, keselamatan serta dampak fingkungan. Penyimpanan Material Persediaan kebutuhan proyek dan/atau sisa proyek disimpan terpisah dari tempat penyimpanan Material MRO. 23 PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA % PEDOMAN TATA KERJA 4, 3.6. Tempat penyimpanan Material Persediaan dilengkapi dengan sarana dan prasarana, antara lain 3.6.1. Peralatan keselamatan kerja 3.6.2. Alat angkut dan alat angkat. 3.6.3. Rak penyimpanan material 3.6.4. Label atau tanda pengenal Aset. 3.6.5. Landasan, alas, pallet. 3.6.6. Bin. 3.6.7. Alat timpang, alat ukur dan perlengkapan kerja. 3.7. Perawatan Material Persediaan dilakukan oleh fungsi_ pergudangan secara teratur atau sesuai dengan kebutuhan, bertujuan untuk melindungi Material Persediaan dari kerusakan dan/atau keausan, agar tidak turun mutu dan tetap siap pakai. Biaya yang timbul karena kerusakan Material Persediaan akibat kelalaian/kesalahan Kontraktor KKS dalam melakukan perawatan menjadi tanggung jawab Kontraktor KKS yang bersangkutan. PENGELUARAN DAN PENGIRIMAN 4.1. Pengeluaran Material Persediaan adalah kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan — fungsi___ pengguna/pemakai, _permintaan Kontraktor KKS lain atau proses penghapusan 4.2, Pengeluaran Material Persediaan dari tempat penyimpanan harus didukung dengan dokumen pengeluaran yang lengkap dan sah, yang ditandatangani oleh fungsi pergudangan dan pihak penerima. 4.3. Pengiriman beberapa jenis Material Persediaan yang bersifat khusus misalnya bahan peledak, radio aktif atau bahan baku kimia harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku khusus untuk Material Persediaan tersebut. 4.4. Pihak penerima wajib mengembalikan Material Persediaan yang berlebih danfatau tidak digunakan kepada fungsi pergudangan. Fungsi pergudangan wajib melakukan penyesuaian pada pembukuan atas Aset yang dikembalikan. PENCATATAN DAN PELAPORAN 5.1. Kegiatan pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mencapai tertib administrasi serta pengelolaan Aset yang efisien dan efektif. 24 oh % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 5.2. Fungsi pengguna Kontraktor KKS kertanggung jawab atas Aset yang berada di bawah pengelolaannya dan menyampaikan pemuktahiran status Aset kepada fungsi Akuntansi 5.3. Dalam melakukan pencatatan untuk HBM/HBI (termasuk bangunan) Kontraktor KKS wajib membuat 5.3.1, Kartu Riwayat (History Card) sebagaimana tercantum dalam manual sistem informasi administrasi dan pencatatan HBM dan HBI yang ditetapkan BPMIGAS. 5.3.2. Kartu Pengguna (User Card) yang menunjukan fungsi atau pengguna yang bertanggung jawab terhadap HBM/HBI. 5.3.3. Kartu Lokasi {Location Card) yang menunjukan lokasi dan departemeniunit pengguna dari HBM/HBI dan disimpan di setiap lokasi Aset, 5.3.4. Nomor identitas setiap HBM/HBI dengan mengikuti standar BPMIGAS dan harus dipasang/ditempatkan pada tempat yang mudah diihat dan tidak mudah terhapus pada HBM/HBI 5.3.8. Tanda Pengenal Nomor Aset HBM/HBI dibuat dengan cara Stef Figure Stamp, Welding, Plate Stamp, Paint atau Label (disesuaikan dengan media dan ukuran Aset yang bersangkutan), 5.3.6. Setiap pemindahan HBM dan HB dari satu daerah operasi ke daerah operasi lain dalam satu Wilayah Kerja Kontraktor KKS, harus diikuti dengan pemutakhiran data dalam sistem informasi dan daftar pelaporan HBM dan HB! 5.4, Kontraktor KKS harus membuat pencatatan mengenai Aset tanah dan dalam pembukuan tersendiri 5.5. Kontraktor KKS harus melakukan pencatatan terhadap surplus proyek/orogram dan dilaporkan bersamaan dengan Laporan Material Persediaan. 56. Pelaporan dilakukan dengan menggunakan format standar yang ditentukan BPMIGAS (terlampir), terdiri dari 56.1. Laporan Material Persediaan, dilaporkan setiap bulan dan diserahkan paling lambat pada minggu kedua bulan berikutnya kepada fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan Material Persediaan. 5.6.2. Laporan HBM, HBI dan Tanah, dilaporkan setiap triwulan dan diserahkan paling lambat tanggal 20 (dua puluh) pade bulan pertama trivulan berikutnya kepada fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan HBM, HBI dan tanah. Loe 25 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA “4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BABV PEMANFAATAN ASET Soe 27 % bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1. UMUM 11 1.2. 1.3, 14. 15. Pemanfaatan Aset merupakan kewajiban Kontraktor KKS untuk mengoptimalkan pemanfaatan Aset yang dikelolanya Pemanfaatan Aset antar Kontraktor KKS dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari BPMIGAS dan realisasinya dilaporkan kepada BPMIGAS dalam waktu 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan pemindahannya. Pemanfaatan Aset antar Kontraktor KKS yang dilaksanakan tanpa persetujuan dari BPMIGAS, maka segala biaya yang timbul tidak dapat dimasukkan sebagai biaya operasi (nori cost recovery) Pemanfaatan Aset Kontraktor KKS melalui metode subtitusi, transfer, pinjam pakai Aset atau pemakaian bersama Dalam hal dilakukan kanibalisasi, komponen atau bagian-bagian yang diganti harus dikembalikan ke dalam unit peralatan yang komponen atau bagian-bagiannya diambil untuk menjaga keutuhan Aset, SUBTITUSI 24. 2.2 Fungsi pergudangan membuat daftar Material Persediaan Subtitusi untuk digunakan sebagai rujukan pemanfaatan Aset dan dilakukan pemuktahiran data secara berkala bersama Fungsi Pemakai. Dengan pertimbangan faktor teknis dan ekonomis, fungsi pergudangan harus berperan aktif menawarkan Material Persediaan Subtitusi, apabila material yang dikehendaki oleh Fungsi Pemakai tidak tersedia di dalam persediaan. TRANSFER ASET 34 3.2 Dalam melaksanakan transfer Aset, Kontraktor KKS — harus ‘memperhatikan, antara lain: 3.1.1. Transfer Aset hanya dapat dilaksanakan antar Kontraktor KKS di dalam wilayah Indonesia. 3.1.2.Nilai pembebanan transfer Aset hanya menggunakan nilai buku atau nilai perolehan Aset, Kesepakatan mengenai spesifikasi teknis dan ekonomis sebagaimana ditentukan dalam perjanjian / kesepakatan antara Kontraktor KKS pengguna awal dengan Kontraktor KKS pengguna _berikutnya. Kesepakatan paling sedikit memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak serta’ ditandatangani oleh pejabat yang berwenang di Kontraktor KKS. 28 br % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 3.3. 34. 3.5. 36. 37. Untuk mendapatkan persetujuan transfer Aset, Kontraktor KKS pengguna berikutnya mengajukan surat permohonan persetujuan transfer Aset (Assistance Requisition Sheet - ARS) kepada BPMIGAS Cq, Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset KKKS (PMA KKKS) dengan melampirkan dokumen: 3.3.1, Perjanjian/perikatan mengenai transfer Aset antara Kontraktor KKS pengguna awal dengan Kontraktor KKS pengguna berikutnya. 3.3.2, Salinan nilai perolehan atau nilai buku. 3.3.3. Penjelasan mengenai peruntukkan Aset yang akan digunakan oleh Kontraktor KKS pengguna berikutnya. 3.3.4.Khusus untuk HBM dan HBI, dokumen tambahan yang perlu dilampirkan antara lain: 3.3.4.1. Identitas nomor HBM/HBI. 3.3.4.2, Status Depresiasi 3.3.4.3, Laporan Riwayat Aset (Historical Report) 3.3.4.4, Dokumen kepemilikan, bukti sertifikat dari lembaga sertifikasi dan garansi Kontraktor KKS pengguna berikutnya membuat berita acara transfer Aset dan menandatangani surat jalan yang disampaikan oleh Kontraktor KKS pengguna awal. Berita acara dan surat jalan tersebut berlaku sebagai tanda terima transfer Aset. Seluruh biaya yang timbul dari proses transfer, termasuk biaya transportasi, handling cost dan biaya terkait lainnya menjadi beban Kontraktor KKS pengguna berikutnya, Dalam rangka optimalisasi proses transfer, dapat dibuat perjanjian bersama transfer Aset antara lebih dari 2 (dua) Kontraktor KKS. Perjanjian tersebut berlaku paling lama 1 (satu) tahun Pembayaran Transfer Aset Kontraktor KKS pengguna berikutnya memberikan pembayaran tunai atas Aset yang diterima berdasarkan nilai perolehan atau nilai buku. Jika Kontraktor KKS pengguna awal_merupakan Kontraktor KKS tahap eksplorasi, maka Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus menyetorkan pembayaran ke rekening yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan. Jika Kontraktor KKS pengguna awal merupakan Kontraktor KKS tahap produksi, maka Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus menyetorkan pembayaran ke rekening Kontraktor KKS pengguna awal pada bank umum nasional dan dibukukan sebagai pengurang biaya operasi Kontraktor KKS pengguna awal. 29 PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI % PEDOMAN TATA KERJA bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 4. PINJAM PAKAI ASET 4.1.Untuk dapat melakukan pinjam pakai Aset, Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus sudah memiliki PO/Kontrak pembelian Aset yang sama 4.2.Tata cara dan persyaratan pinjam pakai Aset mengikuti tata cara dan persyaratan yang berlaku pada transfer Aset 4.3.Dalam hal Kontraktor KKS pengguna berikutnya tidak = mampu mengembalikan Aset yang sama maka dapat diberlakukan ketentuan dan persyaratan mengenai pembayaran sesuai tata cara transfer Aset. PEMAKAIAN ASET BERSAMA 5.1. Pemakaian Aset bersama oleh beberapa Kontraktor KKS harus didasarkan pada hasil kajian teknis dan keekonomian dalam rangka optimalisasi penggunaan Aset. 5.2. Pelaksanaan pemakaian Aset bersama harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan BPMIGAS. 5.3. Tata cara memperoleh persetujuan BPMIGAS untuk Pemakaian Aset bersama sebagai berikut: 5.3.1. Para Kontraktor KKS harus membuat perjanjian yang mengatur antara lain hak dan kewajiban para pihak, jangka waktu, biaya dan Kontraktor KKS pengguna awal sebagai Kontraktor KKS pengelola. 5.3.2. Administrasi_ (termasuk pencatatan dan__pelaporan) dan pengelolaan fisik dilakukan oleh Kontraktor KKS pengelola. 5.3.3. Pembebanan biaya operasi kepada masing-masing pihak harus dilakukan secara proporsional sesuai dengan porsi pemanfaatan Aset 5.3.4. Tidak diperkenankan mengambil keuntungan. 30 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA bp: PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA “4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA ‘| BAB VI PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET 33 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 5.2. 5.1.2. 5.1.7. 5.1.8. Melakukan evaluasi adminstrasi dan pemeriksaan fisik atas usulan penghapusan Aset Kontraktor KKS, Menyampaikan rekomendasi tertulis atas_usulan penghapusan Aset Kontraktor KKS kepada Menteri Keuangan melalui Menteri ESDM. Mengkoordinasikan dan menyerahkan Aset Terminasi kepada Menteri ESDM. Mengajukan surat usulan pemusnahan limbah bahan kimia dan limbah sisa produksi Kontraktor KKS dalam batasan tertentu secara pesiodik kepada Menteri Keuangan mefalui Menteri ESDM. Melaksanakan pemindahtanganan Aset setelah_mendapat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 135/PMK.06/2009 termasuk perubahannya. Mengeluarkan surat perintah = penghapusan —kepada Kontraktor KKS termasuk memutakhirkan pencatatan Asetnya setelah pelaksanaan pemindahtanganan atau setelah adanya pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Migas atas pelaksanaan Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri ESD. Melaporkan pelaksanaan_pemindahtanganan kepada Menteri Keuangan dan Menteri ESDM Kontraktor KKS Dalam kegiatan pelepasan dan/atau penghapusan Aset, Kontraktor KKS memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: 5.2.1. 5.2.2. 5.2.3 5.24. 5.25, Melakukan kajian teknis dan ekonomis dalam merencanakan pelepasan dan/atau penghapusan Aset yang digunvakan. Menginformasikan kepada seluruh Kontraktor KKS terhadap aset yang akan gilepaskan dan/atau dihapuskan yang mungkin masih dapat dimanfaatkan oleh Kontraktor KKS lain. Melakukan pengamanan dan penyimpanan atas Aset selama proses persetujuan pelepasan dan/atau penghapusan. Menyerahkan Aset kepada Direktorat Jenderal Migas untuk dilakukan pelepasan setelah_mendapatkan Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri ESDM berdasarkan Izin Prinsip Penghapusan dari Menteri Keuangan. Melakukan penghapusan sesuai persetujuan BPMIGAS dan mefakukan pemutakhiran pencatatan Aset C4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BAB VI PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI % PEDOMAN TATA KERJA bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1. UMUM 1.1. Penghapusan Aset Kontraktor KKS merupakan tahap akhir yang dilakukan oleh Kentraktor KKS terhadap Aset yang rusak atau kadaluarsa dan/atau tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh seluruh Kontraktor KKS. 1.2. Kontraktor KKS dapat menghapuskan Aset dari sistem pencatatan setelah mendapatkan persetujuan BPMIGAS sesuai dengan Izin Prinsip Penghapusan dari Menteri Keuangan dan Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 1.3, Penghapusan Aset akan membebaskan Kontraktor KKS dari biaya-biaya yang timbul atas pengelolaan Aset yang tidak bermanfaat / tidak akan dipergunakan 2. JUSTIFIKASI PENGHAPUSAN ASET Hal-hal yang dapat menjadi justifikasi usulan penghapusan, antara lain: 2.4. Rusak & tidak ekonomis untuk diperbaiki, 2.2. Hilang/Musnah, 2.3. Tinggal Guna (obsolete), 2.4. Turun Mutu atau Kadaluarsa, 2.5. Susut Alami, 2.6. Persediaan Mati (dead stock), 2.7. Selisin Persediaan, 2.8. Akibat Peraturan, 29. Akibat Keadaan Kahar. 3. ALASAN PENGHAPUSAN ASET BERDASARKAN KATAGORI ASET 3.1. HBM dan HBL 3.1.1. Rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki dan/atau secara teknis sudah tidak dapat dipergunakan. 3.1.2. Secara teknis sudah tidak dapat dipergunakan dan/atau tidak ekonomis bagi operasional Kontraktor KKS. 3.1.3. Hilang, terbakar, tenggelam. 3.1.4, Tidak dapat dimanfaatkan oleh seluruh Kontraktor KKS. 34 “4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 3.2. Material Persediaan 3.24 3.2.2. 3.2.3. 3.2.4, 3.25. 3.26. 3.2.7. 3.28 3.29 Rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki dan/atau secara teknis sudah tidak dapat dipergunakan. Secara teknis sudah tidak dapat dipergunakan dan/atau tidak ekonomis bagi operasional Kontraktor KS. Tinggal guna (obsolete). Musnai atau secara fisik barangnya sudah tidak ada. ‘Susut alami selama dalam penyimpanan. Hilang, terbakar, tenggelam. Persediaan mati (dead stock), dalam hal unit induknya sudah tidak ada dan tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh seluruh Kontraktor KKS, Material sisa proyek/program pemboran yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh seluruh Kontraktor KKS. Bahan Peledak (Handak) yang sudah rusak atau kadaluarsa atau turun mutu. 4. PELEPASAN Pelepasan Aset dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai pengelolaan Aset yang berasal dari Kontraktor KKS. Pelepasan Aset hanya dapat dilakukan dengan tujuan. 44 Diserahkan kepada negara 4.2. Dimusnahkan. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BPMIGAS DAN KONTRAKTOR KKS. BPMIGAS 54 Dalam kegiatan pelepasan dan/atau penghapusan Aset yang berasal dari Kontraktor KKS, BPMIGAS memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: 5.1.1 Mengkonsolidasikan data Aset Kontraktor KKS baik yang sedang digjukan usul penghapusannya maupun yang telah dilaksanakan pelepasannya 35, bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 5.2 5.1.8. Melakukan evaluasi adminstrasi dan pemeriksaan fisik atas usulan penghapusan Aset Kontraktor KKS. Menyampaikan rekomendasi tertulis atas usulan penghapusan Aset Koniraktor KKS kepada Menteri Keuangan melalui Menteri ESM Mengkoordinasikan dan menyerahkan Aset Terminasi kepada Menteri ESOM Mengajukan surat usulan pemusnahan limbah bahan kimia dan limbah sisa_produksi Kontraktor KKS dalam batasan tertentu secara periodik kepada Menteri Keuangan melalui Menteri ESDM. Melaksanakan pemindahtanganan Aset setelah _mendapat persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 135/PMK.06/2009 termasuk perubahannya Mengeluarkan surat perinteh ~—penghapusan kepada Kontraktor KKS termasuk memutakhirkan pencatatan Asetnya setelah pelaksanaan pemindahtanganan atau setelah adanya pemberitahuan dari Direktorat Jendera\ Migas atas pelaksanaan ‘Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri ESDM. Melaporkan pelaksanaan pemindahtanganan kepada Menteri Keuangan dan Menteri ESDM Kontraktor KKS. Dalam kegiatan pelepasan dan/atau penghapusan Aset, Kentraktor KKS memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: 5.2.1 5.2.2. 5.2.3. 5.2.4. 5.2.5. Melakukan kajian teknis dan ekonomis dalam merencanakan pelepasan dan/atau penghapusan Aset yang digunakan. Menginformasikan kepada seluruh Kontraktor KKS terhadap aset yang akan dilepaskan dan/atau dihapuskan yang mungkin masih dapat dimanfaatkan oleh Kontraktor KKS lain. Melakukan pengamanan dan penyimpanan atas Aset selama proses persetujuan pelepasan dan/atau penghapusan. Menyerahkan Aset kepada Direktorat Jenderal Migas untuk dilakukan pelepasan setelah_mendapatkan Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri ESDM berdasarkan Izin Prinsip Penghapusan dari Menteri Keuangan. Melakukan penghapusan sesuai persetujuan BPMIGAS dan melakukan pemutakhiran pencatatan Aset. 36 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 6. TATA CARA PENGHAPUSAN 64 Persiapan Penghapusan 614 Kontraktor KKS mengelompokkan Aset berdasarkan kategori sebagai berikut 6.1.1.1. HBM. 6.1.1.2. HBL 6.1.1.3. Material Persediaan, antara lain: Drilling, Spare Part, MRO, Bahan Kimia dan Bahan Peledak. 6.1.1.4. Scrap / limbah padat. 6.1.1.5. Limbah bahan kimia yang telah digunakan, limbah produk ikutan serta limbah sisa produksi. Kontraktor KKS melakukan verifikasi awal sebelum mengajukan usulan penghapusan kepada BPMIGAS (pra penghapusan) untuk memastikan secara adminstrasi dan fisik Aset Verifikasi awal dilakukan terhadap antara lain: 6.1.2.1. Kesesuaian spesifikasi, jumlah, kondisi, lokasi dan kelengkapan Aset. 6.1.2.2, Dokumen/data pendukung, antara lain 6.1.2.2.1. Kajian teknis dan keekonomian. 6.1.2.22. Data berat Aset (Kilogram atau Ton) 6.1.2.2.3. Nilai dan tahun perolehan 6.1.2.2.4. Bukti kepemilikan/perizinan (antara lain alat komunikasi, kendaraan, tanah, bangunan) 6.1.2.2.5. Ketentuan Pemerintah yang mendasari alasan penghapusan. 6.1.2.2.6. Surat keterangan hilang dari Kepolisian/Keputusan Pengadilan untuk Aset yang dinyatakan hilang 6.1.2.2.7. Khusus untuk HBM/HBI diperlukan_ klarifikasi kesesuaian nomor Aset dengan fungsi keuangan BPMIGAS. 612.2.8. Khusus untuk Material Persediaan berupa bahan kimia diperlukan keterangan masa kadaluarsa atau hasil uji laboratorium atas material tersebut. 37 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 613, 62.2.1.9. Khusus untuk Material Persediaan berupa bahan peledak diperlukan: 62.21.91. Berita acara pemeriksaan atas jumlah dan konaisi yang diterbitkan Kepolisian darvatau pihak yang berwenang 6.2.2.1.9.2. Surat izin penyimpanan yang masih berlaku dari Kepolisian. Kontraktor KKS harus melakukan pemisahan fisik Aset yang akan diusulkan penghapusannya, termasuk lokasi penyimpanannya, 6.2. Pengajuan dokumen pra penghapusan kepada BPMIGAS, 63, 64. 6.2.4 6.2.2. Mengajukan dokumen pra penghapusan yang ditandatangani pimpinan tertinggi pada fungsi yang menangani pengelolaan Aset dengan melampirkan: 6.2.1.1. Formulir 4 (satu) tentang Ringkasan Usul Penghapusan (hanya ditandatangani user, Logistik & Finance) 6.2.4.2. Formulir 2 (dua) tentang Rincian Usul Penghapusan (detail data materiaViaset HBM/HBI). 6.2.1.3. Hasil verifikasi awal dan dokumen pendukung. BPMIGAS melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen pendukung serta melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan kesesuaian dan kondisi Aset bersama-sama Kontraktor KKS. Kontraktor KKS mengajukan usulan pelepasan dan/atau penghapusan Aset dengan melampirkan’ 6.3.1. 6.3.2. 6.3.3. 6.3.4 6.3.5, 636 Surat pengantar yang ditandatangani pimpinan tertinggi pada fungsi yang menangani pengelolaan Aset. Formulir 1 (satu) yang ditandatangani Pimpinan Tertinggi dan fungsi terkait. Formulir 2 (dua) berupa detail Aset. Dokumen cek fisik Kontraktor KKS dan BPMIGAS. Dokumen pendukung lainnya terkait dengan Aset yang akan dihapuskan. Khusus usulan pemusnahan dilengkapi surat pernyataan tanggung jawab penuh yang ditandatangani pimpinan tertinggi/pejabat yang diberi kewenangan di Kontraktor KKS. BPMIGAS menyampaikan rekomendasi tertulis atas usulan pelepasan dan/atau penghapusan kepada Menteri Keuangan melalui Menteri ESDM. 38 % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 65. BPMIGAS mengeluarkan surat _perintah _penghapusan kepada Kontraktor KKS termasuk memutakhirkan pencatatan Aset setelah pelaksanaan pemindahtanganan, pemusnahan, penyerahan kepada Pemerintah, alasan sebab-sebab lain yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan antara lain; lokasi Aset, hilang, kecurian, terbakar, terkena bencana alam, terjadinya keadaan kahar, atau setelah adanya pemberitahuan pelaksanaan Surat Keputusan Pelepasan dan/atau penghapusan dari Direktorat Jenderal Migas. 7. PENGGANTIAN SUKU CADANG ASET (EXCHANGE) 7A 72 73 Penggantian Suku Cadang Aset (exchange) dapat dilakukan dalam rangka optimalisasi pemanfaalan Aset yang ada berdasarkan kajian teknis dan ekonomis. Exchange Aset dapat dilakukan berdasarkan antara lain: 7.2.1. Adanya kebuluhan perawatan besar (overhaul) sesuai dengan masa umur teknis dari Aset yang telah terencana 7.2.2. Adanya kerusakan teknis Aset di luar jadwal overhaul. 7.2.3. Adanya kesalahan pengiriman (Aset masih dalam masa jaminan) dari penyedia barang dan jasa Daiam pelaksanaan exchange Aset, Kontraktor KKS harus melakukan hal-hal sebagai berikut: 7.3.4, Mengajukan ARS untuk exchange Aset dengan melampirkan antara lain: 7.3.1.1, Persetujuan fungsi terkait di BPMIGAS terhadap kajian teknis dan keekonomian. 7.3.1.2. Anggaran yang telah disetujui BPMIGAS untuk melaksanakan kegiatan exchange Aset tersebut. 7.3.1.3. Dokumen riwayat Aset termasuk pencatatan HBM BPMIGAS. 7.3.1.4. Dokumen pendukung termasuk antara lain salinan PO/Kontrak pengadaan, salinan MoA (Aset eks transfer antar Kontraktor KKS), salinan proforma invoice, salinan packing list, salinan Bill of Lading (BIL) ! AirWay Bill (AWB) (khusus barang impor), salinan Delivery Ticket (DT), salinan Material Safety Data Sheet (MSDS) dan Inspection Report termasuk dixkumen garansi dari penyedia 39 C4 % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 8. 7.3.1.5, Untuk exchange Aset akibat kesalahan pengiriman harus melampirkan pemyataan dari penyedia barang dan jasa bahwa hal ini akibat kesalahan pengiriman. Biaya terkait dengan hal ini tidak dapat dibebankan sebagai biaya operasi (cost recovery), 7.3.2. Melaporkan realisasi atas pelaksanaan exchange Aset kepada BPMIGAS paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaannya termasuk melakukan proses pemutakhiran data terkait, PEMBELIAN BALIK (BUY BACK) 8.1. Pembelian balik hanya dapat dilakukan terhadap Aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi di lingkungan Kontraktor KKS dengan persetujuan BPMIGAS. 8.2. Dalam melaksanakan Pembelian Balik, Kontraktor KKS harus menyampaikan ARS yang dilengkapi dokumen pendukung, antara lain. dokumen perolehan (PO / Invoice / Average Price), justifikasi kajian secara teknis dan ekonomis yang telah disepakati fungsi di BPMIGAS, penawaran/permintaan dari penyedia barang/vendor/pabrikan 8.3. Hasil dari Pembelian Balik disetorkan ke rekening kas umum negara. 8.4. Kontraktor KKS harus melaporkan realisasi pelaksanaan Pembelian Balik dan melakukan pemutahiran data terkait di BPMIGAS. PENGELOLAAN FISIK Sejak usul pelepasan dan/atau penghapusan Aset Kontraktor KKS diteruskan BPMIGAS kepada Kementerian ESDM hingga pelaksanaan penghapusan catatan Aset oleh BPMIGAS, Aset dimaksud tetap berada dan menjadi tanggung jawab Kontraktor KKS yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut: 9.1. “set yang rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi, diserahkan ke Fungsi Logistik 7 Manajemen Aset untuk disimpan di tempat yang telah ditentukan dengan memperhatikan katagori Aset. 9.2, Aset dengan pertimbangan tertentu tidak bisa dipindahkan, maka tanggung jawab pengelolaan fisiknya tetap pada pengawas Aset tersebut. 9.3. Tidak dibenarkan terjadi_pengeluaran biaya untuk _perawatan/ pemeliharaan, kecuali untuk biaya penyimpanan dan pengamanan. 9.4. Khusus untuk kapal dan bahan peledak, masih diperbolehkan timbul biaya perpaniangan izin, biaya pengamanan dan pemeliharaan minimum sesuai kelentuan Pemerintah yang berlaku. 40 oh PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 10. PENYERAHAN FISIK DAN PELAPORAN 10.1. Penyerahan fisik Aset Kontraktor KKS sebagai bagian dari proses pelepasan yang dilakukan Direktorat Jenderal Migas berdasarkan Surat Keputusan Menteri ESDM, dengan tindak lanjut: 10.1.1. Pemusnahan Kontraktor KKS menyerahkan Aset yang akan dimusnahkan kepada pihak pelaksana pemusnahan yang ditunjuk dan membuat berita acara serah terima serta memastikan pihak pelaksana pemusnahan menyampaikan laporan/berita acara pemusnahan 10.1.2. Hibah dan penetapan status pengguna 10.1.3. Pelelangan 10.1.3.1. Kegiatan pasca pelelangan Aset berupa pengangkatan (pengambilan dan pengangkutan), 10.1.3.2. Pengangkatan awal dan akhir wajib dihadiri oleh wakil dari Direktorat Jenderal Migas untuk membuat berita acara awal dan akhir pelaksanaan pengangkatan sebagai tanda dimulainya dan selesainya pengangkatan, terkait batas waktu pengangkatan yang diberikan kepada pihak pemenang lelang, 10.1.3.3. Kontraktor KKS dan Direktorat_ Jenderal Migas memastikan pengangkatan dilakukan dengan pola yang disebutkan dalam surat yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Migas 10.1.3.4. Kontraktor KKS pada prinsipnya hanya membantu kelancaran jalannya pengangkatan Aset dengan tetap mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan tidak menandatangani berita acara pengangkatan. 10.2. Kontraktor KKS menyerahkan Aset kepada Direktorat Jendera! Migas dan membuat berita acara serah terima. 10.3. Kontraktor _KKS menyampaikan laporan penyerahan_fisik dengan dilengkapi berita acara serah terima dan dokumen pendukung lainnya PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA C4 PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA % PEDOMAN TATA KERJA BAB VII PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ASET % PEDOMAN TATA KERJA bp PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1. umuM . 1.1, Kontraktor KKS bertanggung jawab tas pengelolaan Aset di lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam pedoman ini sejak Perencanaan sampai dengan proses penghapusan. 1.2. BPMIGAS benwenang untuk melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan Aset yang dilakukan oleh Kontraktor KKS. 1.3. BPMIGAS dapat mewajibkan Kontraktor KKS untuk menggunakan Aset yang tersedia di lingkungan Kontraktor KKS lain 1.4. Dalam hal akan dilakukan peralihan operator Wilayah Kerja, para Kontraktor KKS yang akan melakukan peralihan wajid melakukan pemeriksaan administrasi dan fisik Aset secara_menyeluruh (due diligence) dan melaporkan hasilnya kepada BPMIGAS. Apabila dari hasil due diligence diketahui ada Aset yang hilangitidak ditemukan, maka BPMIGAS akan meminta pertanggungjawaban kepada Kontraktor KKS operator yang baru 1.5. Setiap pelaksanaan audit Aset di Kontraktor KKS harus dilaporkan terlebih dahulu secara tertulis kepada BPMIGAS dan Kontraktor KKS yang bersangkutan menyampaikan salinan hasil audit tersebut kepada BPMIGAS. 1.6. Kehilangan Aset yang diakibatkan karena kelalalan, penyalangunaan atau karena perbuatan pidana menjadi tanggung jawab Kontraktor KKS bersangkutan Pada prinsipnya Kontraktor KKS harus mengganti setiap Aset yang hilang dengan Aset yang memiliki spesifikasi sama, kecuali berdasarkan pertimbangan teknis keekonomian, BPMIGAS memutuskan bahwa Kontraktor KKS dapat mengganti dengan uang sebesar nilai perolehan Penggantian Aset yang hilang tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai biaye operasi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. MAKSUD DAN TUJUAN Membangun tertib pengelolaan dan tertib administrasi terhadap Aset yang digunakan Kontraktor KKS. RUANG LINGKUP Pengendalian dan pengawasan Aset Kontraktor KKS terkait dengan perencanaan, pengelolaan, pemanfaatan sampai dengan proses penghapusan 44 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 4, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MATERIAL PERSEDIAAN 44 Dalam hal Pengawasan Material Persediaan Kontraktor KKS harus melakukan: 444 Pemeriksaan fisik keseluruhan Material Persediaan minimal 1 (satu) tahun sekali dengan cara membandingkan catatan pembukuan tethadap jumlah fisik material. Hasil pemeriksaan fisik berupa: 4414. 41.1.2, 4141.3. 4And, Ditemukan lengkap Jumlah Material Persediaan yang ada di tempat penyimpanan dengan jumiah yang ada dalam pembukuan tidak terjaci selisih, sehingga catatan nilai pembukuan Kontraktor KKS mencerminkan keadaan yang nyata. Ditemukan kurang Jumlah Material Persediaan yang ada di tempat penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam pembukuan terdapat selisih yaitu jumlah Material Persediaan yang ada di tempat penyimpanan kurang dari jumiah yang ada di dalam pembukuan. Selisih ini harus segera diselesaikan maksimal dalam waktu 1 (satu) bulan. Ditemukan lebih Jumlah Material Persediaan yang ada di tempat penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam pembukuan terdapat selisih yaitu jumlah Material Persediaan yang ada di tempat penyimpanan lebih dari jurniah yang ada di dalam pembukuan. Selisih ini harus segera diselesaikan maksimal dalam waktu 1 (satu) bulan. Hilang / Tidak ditemukan Jumiah Material Persediaan yang ada di tempat penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam pembukuan terdapat selisih. Setelah dilakukan perelitian. ulang dan verifikasi terhadap catatan pada Kartu Gudang / cara lain dan catatan di dalam pembukuan hasilnya tetap tidak diketemukan, maka penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan angka 1.6. di atas. 45 C4 bp PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 4.1.2 Kontraktor KKS harus mengawasi Material Persediaan agar selalu dalam kondisi siap pakai dengan melakukan penelitian fisik terhadap material. Hasil penelitian fisik dapat berupa: 4.4.2.1. Material baru dengan kondisi baik Material Persediaan pada kondisi baru dan siap pakai. 4.1.2.2. Material baru dan telah diperbaiki Aset pada kondisi baru namun karena sesuatu hal mengalami kerusakan dan telah diperbaiki 4.1.2.3, Material bukan baru dan telah diperbaiki ‘Aset yang sudah dipakai dan kondisinya rusak kemudian kemampuannya ditingkatkan kembali mendekati kondisi awal dengan melakukan perbaikan 4.1.2.4. Salvaged Aset pada kondisi bukan baru yang masih bisa dipakai kembali 4.1.2.5, Scrap Material atau peralatan yang sudah aus atau rusak dan tidak dapat digunakan sesuai fungsi semula. 4.2. Dalam hal pengendalian Material Persediaan Kontraktor KKS_harus melakukan pengawasan terhadap: 424. 422 423. 424. Optimalisasi. pemanfaatan material di lingkungan__ intemal Kontraktor KKS dan Kontraktor KKS lainnya. Perputaran Material Persediaan / Inventory Turnover, yang merupakan perbandingan antara jumlah / nilai pemakaian Material selama 12 (dua belas) bulan Persediaan dengan jumlah / nilai Material Persediaan selama 1 (satu) bulan terakhir. Tingkat Layanan / Service Level Ratio, adalah perbandingan antara jumlah / nilai pemakaian Material Persediaan yang dapat dipenuhi dengan jumlah / nilai seluruh permintaan Material Persediaan dalam 1 (satu) bulan terakhir. Surplus ditambah Dead Stock Ratio, merupakan perbandingan antara penjumlahan nilai surplus ditambah nilai dead stock dengan total nilai Material Persediaan. 46 C4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 5. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN HBM DAN HBI Dalam melakukan Pengendalian terhadap HBM dan HB! Kontraktor KKS wajib melakukan: 5.1 5.2. 5.3. Pemeriksaan fisik keseluruhan HBM dan HBI minimal 3 (tiga) tahun sekali dengan cara membandingkan catatan pembukuan HBM dan HBI. Pemeriksaan fisik terhadap HBM dan HBI yang dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali mencakup: 5.2.1, Keseluruhan HBM dan HBI yang telah placed into service pada tahun berjalan. 5.2.2, Sampling HBM dan HBI yang placed into service pada tahun-tahun sebelumnya. Hasil_pemeriksaan fisik terhadap HBM dan HBI dilaporkan kepada BPMIGAS Ca, Divisi Akuntansi, yang hasilnya berupa 5.3.1, Ditemukan, jumlah item fisik HBM dan HBI sesuai dengan yang ada dalam pencatatan. 5.3.2. Hilang / Tidak ditemukan. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TANAH. 64 6.2. 63, Kontraktor KKS wajib melakukan pengawasan terhadap tanah yang telah dibebaskan baik secara fisik maupun administrasi Kontraktor KKS secara rutin melakukan inventarisasi dan verifikasi terhadap Aset tanah yang dikuasai minimal 1 (satu) tahun sekali dan melaporkan kepada fungsi terkait di BPMIGAS Cq. Divisi Akuntansi cengan tembusan kepada Divisi PMA KKKS. Kontraktor KKS harus melaporkan kepada BPMIGAS Cq. Divisi Pertimbangan Hukum dengan tembusan kepada Divisi Akuntansi dan Divisi PMA KKKS dalam hal terjadi konflik penguasaan/kepemilikan dengan pihak ketiga 47 % bpi PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA “4 PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN —PENGELOMPOKKAN HBM DAN HBI 1 PENGELOMPOKKAN HBM DAN HBI NOMOR LAMPIRAN LAPORAN MATERIAL PERSEDIAAN FORMULIR 2 LAPORAN DETAIL MATERIAL PERSEDIAAN MP-01 PER BULAN 3 MOVEMENT MATERIAL BERDASARKAN MP-02 FREKUNESI PEMAKAIAN (MA-02) PER BULAN 4 LAPORAN DETAIL SURPLUS MATERIAL MP-03 PERSEDIAAN EKS PROJECT (MA-03) PER BULAN 5 LAPORAN KEUANGAN MATERIAL MP-04 PERSEDIAAN PER KUARTAL, NOMOR LAMPIRAN = LAPORAN HBM DAN HB! FORMULIR 6 EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN ASET HBM-01 HARTA BENDA MODAL 7 KERTAS KERJA PERGERAKAN NILAI ASET HBM-02 8 LIST ASET HARMONI III HBM-03 9 RECONCILIATION HARMONI [Il VERSUS FQR HBM-04 R.14 (ACQUISITION COST) 10 RECONCILIATION HARMONI Ill VERSUS FQR HBM-04 R.14 (ACCUMULATION DEPRECIATION) 1 EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN ASET HBI-O1 HARTA BENDA INVENTARIS 12 LIST ASET BARANG INVENTARIS DAN LOW HBI-02 VALUE PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN 13 14 15 16 47 DAFTAR LAMPIRAN LAPORAN INVENTARISAS! TANAH DAFTAR INVENTARIS TANAH DOKUMEN USUL PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET FORMULIR USUL PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET DETAIL DATA USUL PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK LAPORAN PENGELOLAAN BAHAN PELEDAK LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN PELEDAK (HANDAK) NOMOR FORMULIR TANAH-01 NOMOR FORMULIR FORMULIR-01 FORMULIR-02 FORMULIR-03 NOMOR FORMULIR HANDAK-04 bp’ PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 1 LAMPIRAN - 1 HBM DAN HBI BERDASARKAN MOBILITASNYA Harta Benda Modal Tetap (HBMT) yang dikelompokkan menjadi 1.1. Sumur, yang terdiri dari 14.4. Minyak 1.1.2. Gas Bumi 1.1.3. Gas Methan 14.4. Air 4.2. Tanah, yang terdiri dari 1.2.4, Tanah untuk lokasi/sumurfjalan lokasi/jalur pipa (Right of Way). 1.22. Tanah untuk bangunan 1.23, Tanah untuk fasilitas produksi 1.2.4, Tanah untuk fasilitas umum 1.3. Bangunan, yang terdiri dari 1.3.1. Bangunan fasilitas produksi, pabrit/kilang dan jaringan pipa 1.3.2. Bangunan gedung perkantoran, perumahan dan pergudangan 4.3.3. Bangunan sarana telekomunikasi 1.3.4, Bangunan fasilitas umum 1.3.5, Bangunan pelabuhan laut dan udara 1.4. Kapal, yang terdiri dari 1.4.1. Tongkang 4.4.2. Tanker 1.4.3. Kapal Tunda 1.4.4. Kapal pemasok (supply boat) 1.4.5. Kapal penumpang Harta Benda Modal Bergerak (HBMB) dikelompokan sebagai berikut 2.4. Drilling & Production Equipment: 2.1.1. Drilling tools, subsurface and surface 2.1.2. Production tools 2.4.3, Drilling barges Ee % PEDOMAN TATA KERJA bp PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA 2.2. Geological and Geophysical Equipment 2.3, Transportasi 2.3.1. Floating craft 2.3.2. Automotive Equipment 2.3.3. Railway Equipment 2.3.4. Aircraft 2.4. Construction Equipment 2.4.1. Winches 2.4.2. Lifting Equipment 2.4.3. Road Making Equipment 2.4.4. Earth Making Equipment 245. Pipe Line Construction Equipment 2.4.6. Portable Welding Generator 2.5. Heavy Equipments 2.6. Engines 2.7. Office & House Equipment 2.8. IT Equipment 2.9. Miscellaneous Equipment Harta Benda Inventaris (HB1), dapat dikelompokkan sebagai berikut: 3.1. Mebel untuk: 3.4.1. Kantor 3.1.2, Rumah 3.1.3. Fasilitas umum 3.2. Perlengkapan untuk 3.2.1. Kantor 3.2.2. Rumah 3.2.3. Fasilitas umum 3.3. Elektronik dan komputer & LAMPIRAN ~ 2 Pedoman Pengslesan Ase KonatorKKS [LAPORAN DETAIL MATERIAL PERSEDIAAN (MA.01) ‘STATUS BULAN lt Last x cory Keterange 1 aaah Kode Matar KKKS adel Kose mata! yang sear hansen guratan unk men densaskan sulu mater 2agtoh Ful ese Morgaian desig os tra dengon materal Sadish Quant adalah oman matealpereeloanberdasatan dos blanbslen ‘ash Sauan alah seluanpengueiran da material bersangialan ‘dah Haga Sotvan ation haga dar mara yang besangiatan Deccasastan POrAverage (din USS) Sadah Teta Ns Persedaanadlsh pertalan dan C dan E (dalam USS) 7 aelsh Lokas adalah poss penymparan mater persesan yong edeskpsikan nea wiayoh dan okas penyinpanan (hin / yard) ‘dah Kons Ase! Bar dan bak Dadeish Kons Ae! Bary, dpe {GadaahKondi Ase Rust, dipeahi 11 adalah Konda Ase Sakoged 1230ah Kona Ase Se "Sadan Receved aan penantahan quany rate elscbabkan leh penbetan, rence an pengonbatan (cam USS) 14 ads Receve adalah panambahan quay malealdisebaan ole penbelan ante! dan pengembatan (8m quan) {Sadan sued alan pengurangancuanlty material csebabkan pean, tense dan pnghapuson (clam USS). ‘Gadaan ave atin pengurangan evant) malarial ceebobkan pertain, arse dan penghapusan (clam Quant) 17 ada RO aaah esas meatorlperseczan yang cnenukanunuk menunangkegatanperenraonperalan dan opera. 1a giaah Project adele ins mateal persecaan yng dberukan wlukmanuyarg sul projee orem nin eral Tied Tes assy [0a a0 | Proie sop wo ‘anager LogsiISCNMateal Wanagerent Noma deoe VINVS VHA MVHLNOM HOLNVHLNOM IW1dNS IVLNVY NVV10199Nad Vda VLVL NVWOdad S » LAMPIRAN ~ 3 Pedoman Pengelolaan Aset Konlraktor KKS . FRAT NO. we2 oe MOVEMENT WATERIAL BEROASARKAN FREKUENS! PEMAKAIAN (M02) SraruSsULAN FREKUENG) PEMARATAN No. KLASIFIKASI MATERIAL uss TOTAL FAST MOVING | SLOWMOWING [SURPLUS [DEAD STOCK, vss z 2 z 4 5 RES DRILLING AND PRODUCTION PLANT AND MACHINERY IrRANSPORTATION IMAGHINERY ACCESSORIES AND INSTRUMENTS JaUILDINGS, TANKS ANO SHOP EQUIPMENT JevecTaicaL [nUBULAR GOODS, VALVES and FITTINGS JeUILOING MATERIAL, METALS AND HARDWARE: 1 froois avo PACKING JeAINTS, OLS, CHEMICALS and LABORATORY. MEDICAL HOUSEHOLD, OFFICE ana SAFETY TOTAL x |o fr |m fo fo fo [> Manager Logistic/SCM/Material Management vruay VLVL NvWOdad Nama Jelas IW1dNs IVLNVY NVV1019 Nad Keterangen {adalah asifkasi matval berdasarkan kodeficasi SPMIGAS 2 adalah Kastiaci materal yang perrakaion/pengeluarannya dalam (at) tahun minimum 2 (dua) kal pada bulan yang berainan Sacalah astnsi rateral yang poretaian/pengeluarannya dalam 1 (Salt) talon yaks (sats) Kab 4 adalah Mssixasi material yang solame 2 (dua) sampai cengan 5 (ima) tahun tdak ada pemakaian / pengeliaran Sada tastes! material selara eb dai 5 (ha) tun tak ade perekaian/pengelaran 6 acai tl nfo (dalam USS) ntok masing-masing Nestkesi materal VINVS VrHay WVHLNOM HOLNVYLNOM 1) S 2 LAMPIRAN = 4 Pedoman Pengelolaan Aset Kontraktor KKS FORM. NO. : MP0 LAPORAN DETAIL SURPLUS MATERIAL PERSEDIAAN EKS PROJECT (MA-03) STATUS BULAN ., Kode Material Total Nia KKKS Full Desc. Quantity | Satuan |Harga SatuanUS$| —Perseciaan Lokasi uss i 2 z a 5 BeXS TOTAL! Manager Logistic!SCM/Material Management Nama Jelas Keterangan’ ‘adalah kodefikasi material Kontraktor KKS. 2 adalah deskripsi lengkap dari material persedian 3 adalah Quantity adalah jumlah material persediaan berdasarkan ciosing bulan berjalan 4 adalah Satuan adalah satuan pengukuran dari material bersangkutan S adalah Harga Satuan adalah harga dari material yang bersangkutan berdasarkan PO!Average (dim US$) 6 adalah Total Nilai Persediaan adalah perkalian dari C dan E (dalam USS) 7 adalah Lokasi adalah posis! penylmoanan material persedian yang medeskripsixan nama wilayah dan lokasi penyimpanan (bin yard) z So z a a R q 9 3 za 3 z 5 a > x xq mn a 2 > n > = > yD m 52 am co oo Fs Pb Bz 24 2 42 DA ae c S> z 2 if % PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA LAMPIRAN - 5 Betaman Pangan At ea KS {ARORA KEUANGAN MATERIAL PERSEDICAN ras Bleek ust fol Deen: RETO TE a TERRTS YYeaR | Rar] Rawr | Totter Toa Dame [rate] wrieot Tour] "eae ee | Me | Ns | Mas" [ts | ah 3 a vent a (tone & ta nga) 7 tec ius saat sebsumnys naan sear take ben Spel ui ep pegadna bare ew purchase iets yng ockoay a ee a eg paren aragonite Kk {81 Tre sdaanpeseharonenpronga ntl psesesn ang Sbathegoe ase sa KK (Gojureefadaahsanguenan atfalpeceanan ong (em mano senetgan oapuuta {i)ven saan penbnan Caen Yo" Reuetas er ahUoI 1 (inyvearte av nea sao pada nn aan CTT 212 ee vi

Anda mungkin juga menyukai