BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(BPMIGAS)
°
Oo
te
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
Nomor : 007-REVISI-1/PTK/X/2009
BUKU KETIGA
PEDOMAN PENGELOLAAN ASET
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMABADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM
(BPMIGAS)
bp
‘SURAT KEPUTUSAN
Nomor: KEP- 902 /BP00000/2010/S0
TENTANG
BUKY KETIGA PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAISUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA,
KEPALA BPMIGAS
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi juncto Peraturan Pemerintsh Nomor: 42 Tahun 2002
{tentang BPMIGAS, dalam menjalankan tugasnya BPMIGAS mempunyai
fungsi sebagai pengendall manajemen operas! Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS);
. bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 36 Tahun 2004 tentang
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, soluruh barang dan peralatan
(aset) yang digunakan dalam Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
yang dibell KKKS menjadi milik negara dan pengololaannya dilakukan oleh
BpMiGas,
. bahwa agar pengelolaan barang dan peralatan (aset) tereebut dapat
dilaksanakan secara efisien dan sesual dengan ketentuan peraturan
enundang-undangan yang berlaku, dipandang periu dibuat sustu pedoman
fata kerja tentang pengelolaan aset;
Mongingat : # Undang-undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bum:
2. Undang-undang Nomor: 04 Tahun 2004 tentang Perbendeharaan Negara:
Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Sumi
4, Peraturan Pemerintah Nomor: 35 Tahun 2004 tentang Kegialan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi_Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor: 24 Tahun 2005 tentang Perubshan atas Peraturan
Pemerintah Nomor: Tahun 2004 tentang Kegialan Usaha Huks Minyak dan
Gas Bumi
5. Peraturan Pemerintah Nomor: 06 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Sarang
Milk Negara/Daerah:
6. Kepulusan Presiden Nomor: 20/P Tahun 2008 tentang Pengangkatan Kepala
BPMIGAS,
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 136/PMK.06/2008 tentang Pengelolaan,
Barang Milk Negara yang Berasal dari Kontraktor Konirak Kerja Sama,
MEMUTUSKAN ..BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(BPMIGAS)
o2-
‘Surat Keputusan
Nomor: KEP- 9902 /BP00000/2010/S0
MEMUTUSKAN
Menetepkan =
PERTAMA : Memberlakukan Buku Keliga Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai Suplai
Kontrakior Kontrak Kerja Sama Nomor: 007-Revisi-/PTKIIX/2003 tentang
Pedoman Pengelolaan Aset.
KEDUA —: Menugaskan kepada Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Aset KKKS.
sebagai penanggungjawab yang secara berkesinambungan mengadakan
penyempumaan terhadap Buku Ketiga Pedoman Tata Kerja Pengelolaan Rantai
‘Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama Nomor: 007-Revisi-1/PTKJIX/2009 tentang,
Pedoman Pengelolaan Aset.
KETIGA Dengan berlakunya Buku Ketiga pedoman ini, maka hat-hal lain yang
bertentangan dengan Surat Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi
KEEMPAT ; Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur atau belum cukup diatur akan
ciletapkan kemudian yang akan menjadi satu kesaluan dalam pedoman ini.
Ditetapkan di Jakarta
Pada langgal § Januari 2020
la BPMIGAS,PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BAB
DAFTAR ISI
Isl HALAMAN
PENDAHULUAN 1
1. PENGERTIAN 2
2. KETENTUAN UMUM 4
3. MAKSUD DAN TUJUAN 5
4, RUANG LINGKUP 5
5. PENGELOMPOKAN ASET 5
6. REFERENS! 6
STANDARISASI DAN KODEFIKASI 9
1. UMUM 10
2. STANDARISAS| HBM 10
3. KODEFIKASI "1
4. PEMELIHARAAN KODEFIKASI ASET 13,
PERENCANAAN KEBUTUHAN ASET 18
1. UMUM 16
2. TUJUAN 16
3, PERENCANAAN 16
PENGELOLAAN ASET 2
1. UMUM 22
2. PENERIMAAN ASET 22
3, PENYIMPANAN DAN PERAWATAN 23
4, PENGELUARAN DAN PENGIRIMAN 24
5, PENCATATAN DAN PELAPORAN 24
PEMANFAATAN ASET 27
4. UMUM 28
2. SUBTITUSI 28
3. TRANSFER ASET 28
4, PINJAM PAKAI ASET 30
5. PEMAKAIAN ASET BERSAMA 30PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
DAFTAR ISI
BAB Isl HALAMAN
VI. PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET 33
4. UMUM 34
2. JUSTIFIKASI PENGHAPUSAN ASET 34
3. ALASAN PENGHAPUSAN ASET BERDASARKAN
KATAGORI ASET
34
4, PELEPASAN 35
5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BPMIGAS DAN
KONTRAKTOR KKS 6
6. TATA CARA PENGHAPUSAN 37
7. PENGGANTIAN SUKU CADANG ASET (EXCHANGE) 39
8. PEMBELIAN BALIK (BUY BACK) 40
9. PENGELOLAAN FISIK 40
10. PENYERAHAN FISIK DAN PELAPORAN at
Vil PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ASET 43
1. UMUM 44
2, MAKSUD DAN TUJUAN 44
3. RUANG LING&UP 44
4, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MATERIAL
PERSEDIAAN “*
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN HBM DAN HBI 47
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TANAH 47
LAMPIRANbp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMAPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
“4bp:
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BABI
PENDAHULUAN%
bp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
4. PENGERTIAN
iat
12.
13.
14,
15,
16.
17.
18.
19,
Aset adalah harta benda berwujud (tangible) dan tidak berwujud
(intangible), yang dibeli atau diperoleh dengan cara lainnya oleh
Kontrakter KKS, yang dipergunakan atau sedang tidak dipergunakan atau
sudah tidak dipergunakan untuk kegiatan operasional Kontraktor KKS,
terdiri dari harta benda modal (HBM), harta benda inventaris (HBI) dan
material persediaan.
Aset Screp adalah unit HBM/HBI bekas / rusak yang tidak layak dijual
sebagai unit / fungsi semula.
Aset Non Scrap adalah barang bekas / rongsokan / rucaten bangunan
yang bukan merupakan unit HBM atau HBI.
Aset Terminasi adalah aset yang timbul akibat terminasi atau
pengembalian sebagian atau seluruh wilayah kerja sebelum jangka waktu
Kontrak Kerja Sama berakhir atau jangka waktu Kontrak Kerja Sama
beraktir.
Formulir Usulan Pelepasan dan/atau penghapusan (FUPP) adalah
formulir yang digunakan untuk pengajuan usulan penghapusan dan
pelepasan Aset.
Harta Benda Inventaris (HBI) adalah Harta Benda yang memiliki umur
teknis lebih dari 1 (satu) tahun, bukan merupakan material habis pakai,
memiliki nilai perolehan dari Rp. 1.700.000 (satu juta tyjuh ratus ribu
Tupiah) sampai dengan Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) atau mata uang
asing yang setara serta dicatat dalam buku HB! Kontraktor KKS yang
dikelola BPMIGAS,
Harta Benda Modal (HEM) adalah Harta Benda yang memiliki umur teknis
lebih dari 7 (satu) tahun, bukan merupakan material habis pakai, memilki
nilai perolehan lebih besar dari Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) atau mata
uang asing yang setara serta dicatat dalam buku HBM Kontraktor KKS
yang dikelola BPMIGAS
Harta Benda Modal Tetap (HSMT) dan Harta Benda Inventaris Tetap
(HBIT) adalah Harta Benda yang secara fisik tidak dapat dipindahkan
atau tidak dimaksudkan untuk dipindahkan, termasuk HBM/HB! Bergerak
yang telah dipasang di tempatnya
Harta Benda Modal Bergerak (HBMB) dan Harta Modal Inventaris
Bergerak (HBIB) adalah Harta Benda yang secara fisik dapat dipindahkan
dari satu lokasi ke lokasi lainnya dan bukan merupakan kesatuan dati
HBMT/HBIT.
Kanibalisasi Aset adalah tindakan mengambil komponen atau bagian-
bagian tertentu yang masih baik dan dapat dimanfaatkan dari suatu unit
peralatan yang sudah tidak berfungsi untuk mengganti dan/atau
melengkapi unit peralatan lain sehingga peralatan tersebut dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannyaPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1.12
1.14
1.15
1.18.
1.19,
1.20.
4.21
1.22
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses kegiatan
produksi dengan kriteria sebagai berikut:
1.11.1, Padat, cair, gas dan partikel;
1.11.2. Berbahaya / tidak berbahaya; dan
1.11.3. Tidak tercatat dan tidak mempunyai nilai dalam pembukuan
Kontraktor KKS.
Material Persediaan adalah barang/peralatan yang diadakan untuk
disimpan, dirawat dan dicatat menurut aturan pergudangan sebelum
digunakan untuk kegiatan operasi Kontraktor KKS.
Material Persediaan Berlebih (excess) adalah sejumlah Material
Persediaan yang telah melampaui batas persediaan maksimum.
Material Proyek (Project Materials / Program Materials) adalah Material
Persediaan yang diperlukan untuk menunjang suatu proyek dimana
pembebanannya akan diperhitungkan setelah material tersebut
dipergunakan (Placed Into Service-PIS)
Material Maintenance, Repair & Operation (MRO) adalah Material
Persediaan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan,
perbaikan dan operasi.
Nilai Buku Material Persediaan adalah nilai material pada suatu waktu
tertentu yang diperoleh berdasarkan metode pencatatan yang dilakukan
secara konsisten oleh Kontraktor KKS (misal: Average Price, First In First
Out-FIFO, Last In First Out-LIFO),
Nilai Buku HBM adalah nilai HBM pada suatu waktu tertentu yang
diperoleh dari selisih harga perolehan dengan jumlah depresiasi yang
telah dibebankan
Nilai Perolehan Aset adalah nilai Aset pada saat diperoleh,
Pengawas Aset adalah Fungsi Pengelola Aset Kontraktor KKS yang
secara langsung bertanggungjawab mengawasi Aset secara fisik.
Penghapusan Aset adalah tindakan menghapus Aset dari sistem
pencatatan untuk membebaskan Kontraktor KKS yang bersangkutan dari
tanggung jawab administrasi maupun fisik atas Aset tersebut.
Pinjam Pakai Aset adalah pemakaian Aset Kontraktor KKS pengguna
awal dalam jangka waktu tertentu oleh Kontraktor KKS pengguna
berikutnya dengan jaminan pengembalian Aset dengan spesifikasi yang
sama
Substitusi Aset adalah pemanfaatan Aset dengan spesifikasi yang
berbeda sebagai Aset pengganti sepanjang memiliki fungsi dan tujuan
yang sama%
bp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1.23.
1.24
1.28.
Suku Cadang (spare parts) adalah Material Persediaan yang merupakan
komponen pengganti dari suatu peralatan yang dapat dikelompokan
sebagai berikut:
1.23.1, Suku Cadang Habis Pakai (Consumable Parts) merupakan suku
cadang yang selalu diperlukan untuk pemakaian rutin karena aus
dan/atau rusak, misalnya: catridge, belt, busi, ban, breakshoe.
1.23.2. Suku Cadang Pengganti (Replacement Parts) merupakan suku
cadang dalam bentuk tunggal ataupun rakitan lengkap yang
disediakan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan reparasi
besar (overhaul), misalnya: torak pompa, camshaft
Tinggal Guna (obsolete) adalah kondisi dimana Material Persediaan
sudah melampaui masa guna pakainya (kadaluarsa) atau komponen
utamanya (parent uni) sudah tidak diproduksi lagi oleh pabrikan
Transfer Aset adalah pemindahan Aset dari Kontraktor KKS pengguna
awal kepada Kontraktor KKS pengguna berikutnya secara administrasi
maupun fisik.
KETENTUAN UMUM
24
2.2.
23.
24.
25.
26.
27.
Aset yang dipergunakan Kontraktor KKS merupakan Kekayaan Negara
(KN) dan hanya dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
usaha hulu minyak dan gas bumi di wilayah Negara Republik Indonesia
Dalam merencanakan kebutuhan Aset, Kontraktor KKS harus
mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri,
Kontraktor KKS bertanggung jawab atas perolehan, pemeliharaan,
pemanfaatan, penyimpanan, keberadaan dan pencatatan Aset.
Aset yang tersedia harus dimanfaatkan secara maksimal oleh Kontraktor
KKS untuk Kepentingan sendiri atau dimanfaatkan bersama antar
Kontraktor KKS.
Kontraktor KKS harus melakukan kodefikasi, standarisasi dan pencatatan
Aset secara sistematik sesuai dengan standar pencatatan yang
ditetapkan oleh BPMIGAS.
Dalam melakukan pengelolaan Aset, Kontraktor KKS wajib membuat
dan menyampaikan pelaporan Aset dengan benar dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada BPMIGAS. Pelaporan _difakukan
mengikuti talacara yang ditetapkan dalam Pedoman ini, termasuk
menggunakan sistem informasi'yang diaplikasikan oleh BPMIGAS.
Kontraktor KKS harys melakukan pemeriksaan fisik secara berkala
terhadap Aset yang dipergunakan dan dikelolanya,% PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
3.
2.8. Kontraktor KKS wajib membatasi jumlah dan nilai Material Persediaan
yang disediakan berdasarkan metede pengisian Material Persediaan
yang menjamin terpenuhinya prinsip efektif dan efisien
2.9, Untuk aset tanah, selain mengikuti ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, Kontraktor KKS harus mengikuti ketentuan dalam pedoman ini
terkait dengan pencatatan, pemanfaatan dan proses penghapusan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan satu pola pikir, pengertian dan
petunjuk pelaksanaan teknis serta administratif yang terintegrasi dan jelas bagi
seluruh pengelola Aset dalam kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi
Tujuan pengelolaan Aset adalah mengelola Aset-aset dari kegiatan usaha hulu
minyak dan gas bumi secara efektif, efisien dan transparan berdasarkan prinsip-
prinsip akuntabilitas, sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk memberi manfaat yang sebesar-besamya bagi
negara dengan mengutamakan keamanan, keselamatan serta berwawasan
lingkungan,
RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk kegiatan standarisasi dan kodefikasi, perencanaan
kebutuhan Aset, pengelolaan Aset, pemanfaatan Aset, penghapusan dan
pelepasan Aset serta pengendalian dan pengawasan Aset yang dipergunakan
oleh Kontraktor KKS untuk mendukung kegiatan usaha hulu minyak dan gas
bumi.
PENGELOMPOKAN ASET
5.1, Aset dapat dikelompokan atas Harta Benda Modal, Harta Benda
Inventaris, Material Persediaan dan Tanah
5.2. Harta Benda Modal, menurut tingkat kepentingan dikelompokkan menjadi:
5.2.1. Peralatan Vital (Vital Equipment)
Peralatan Vital (Vital Equipment) adalah peralatan yang digunakan
dalam kegiatan utama operasi Kontraktor KKS yang apabila rusak
akan menyebabkan kegiatan operasi berhenti (shut down),
5.2.2. Peralatan Penting (Essential Equioment)
Peralatan penting (Essential Equipment) adalah peralatan yang
digunakan dalam kegiatan operasi Kontraktor KKS, yang apabila
rusak akan menyebabkan penurunan jumlah dan/atau mutu hasil
produksi
bePEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
6.
53
54.
5.5.
6.2.3, Peralatan Pendukung (Supporting/Auxiliary Equipment)
Peralatan Pendukung (Supporting/Auxiliery Equipment) adalah
peralatan yang digunakan dalam kegiatan operasi Kontraktor KKS
yang apabila rusak tidak akan menimbulkan gangguan operasi.
Perencanaan kebutuhan suku cadang untuk HBM yang jenis peralatannya
sebagaimana dimaksud pada butir 5.2. ditetapkan oleh masing-masing
Kontrakter KKS setelah mendapatkan persetujuan fungsi _teknis
BPMIGAS
Jenis HBM dan HBI berdasarkan mobilitasnya dapat dilihat dalam
Lampiran pedoman ini
Kontraktor KKS herus mengklasifikasikan Material Persediaan
berdasarkan frekuensi pemakaiannya sebagai berikut
5.5.1. Fast Moving Item (sering digunakan) yaitu apabila pemakaian /
pengeluarannya dalam 1 (satu) tahun minimal 2 (dua) kali pada
bulan yang berlainan
5.5.2. Slow Moving item (jarang digunakan) yaitu apabila pemakaian /
pengeluarannya dalam 4 (satu) tahun maksimal 1 (satu) kali
5.5.3. Surplus Material yaitu apabila selama 2 (dua) sampai dengan
5 (lima) tahun tidak ada pemakaian / pengeluaran.
5.5.4. Tidak Bergerak (dead stock) yaitu apabila selama lebih dari
5 (lima) tahun tidak ada pemakaian / pengeluaran
REFERENSI
64
6.2
63
64.
65
6.6.
Undang Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Undang Undang Nomor: 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor: 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha
Hulu Minyak dan Gas Bumi
Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Peraturan Menteri ESDM Nomor: 037 Tahun 2006 tentang Tatacara
Pengajuan Rencana Impor dan Penyelesaian Barang yang Dipergunakan
untuk Operasi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi,PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
67
68.
6.9.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 97/PMK.06/2007 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara.
Peraturan Menteri ESDM Nomor: 22 Tahun 2008 tentang Jenis-Jenis
Biaya Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yang Tidak Dapat
Dikembalikan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 135/PMK.06/2009 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal dari Kontraktor Kontrak
Kerja Samabp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
“4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BABII
STANDARISASI DAN KODEFIKAS!bp:
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1.
uMUM
Dalam rangka pengawasan dan pengendalian untuk optimalisasi pemanfaatan
aset, Kontraktor KKS harus melakukan standerisasi dan kodefikasi atas aset
yang dikelolanya sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam pedoman ini
STANDARISAS! HBM
24
22
23,
24.
Tujuan Standarisasi
2.1.1. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi jumlah dan ragam
peralatan induk dan material persediaan berdasarkan kesamaan
jenis, fungsi dan spesifikasi.
2.1.2. Memudahkan —pencatatan, —pemeriksaan, _inventerisasi,
pemelinaraan dan pelaporan
Dalam melaksanakan Standarisasi terhadap HBM baru yang akan
dijadikan standar, Kontraktor KKS harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
2.2.1. Melakukan identifikasi kemampuan dan kehandalan pabrikan /
manufacturer,
2.22. Melakukan perbandingan dan analisa barang/peralatan yang
ditawarkan oleh pabrikan/manufacturer dengan Aset standar yang
telah ada;
2.2.3. Mempertimbangkan pengalaman Kontraktor KKS lainnya.
Dalam melaksanakan Standarisasi untuk HBM yang telah tercatat,
Kontraktor KKS harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
2.3.1. Menentukan spesifikasi yang dibutuhkan;
2.3.2, Melakukan identifkasi spesifikasi atau merek HBM yang akan
distandarisasi;
2.3.3, Melakukan evaluasi dan penentuan spesifikasi standar,
2.3.4. Melakukan seleksi dengan cara melakukan uji coba/pemakaian,
ji kinerja dan uji kelayakan terhadap Aset.
Dalam merencanakan pembelian HBM baru, Kontraktor KKS_ wajib
memperhatikan standarisasi yang telah ada, Bagi Kontraktor KKS yang
belum memiliki standar, wajib mempertimbangkan untuk melakukan
standarisasi terhadap HBM tersebut.
10
C4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
28
26
27.
Dalam melakukan standarisasi, Kontraktor KKS melakukan identifikasi
spesifikasi yang dlinginkan dalam bentuk Company Selected Standard
(CSS) sampai dengan Company Selected Approved Brand (CSAB)
dengan mempertimbangkan:
2.54. Kebutuhan teknis minimum dengan tetap _mengutamakan
Penggunaan produksi dalam negeri dan memperhatikan
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
2.5.2. Keekonomian berdasarkan metode Total Cost of Ownership
(TCO) untuk menguji kelayakan terhadap HBM baru maupun HBM
yang sudah ada, dengan cara menghitung seluruh biaya
sepanjang umur teknis dan umur ekonomis HBM tersebut.
Parameter yang dapat dipertimbangkan dalam menghitung TCO
antara lain: harga perolehan, biaya pemesanan dan biaya
pengangkutan, biaya pemeliharaan, biaya operasi, biaya
penyimpanan, biaya penyusutan dan penghapusan, rekomendasi
dari Badan Standar Nasional maupun Internasional dan referensi
dari Kontraktor KKS lain.
CSAB dibukukan dan menjadi standar bagi Kontraktor KKS yang
bersangkutan. Kontraktor KKS menyampaikan buku standar tersebut
termasuk perubahannya dalam bentuk fard copy maupun soft copy
kepada BPMIGAS.
Untuk peralatan tertentu, Kontraktor KKS yang mempunyai populasi
merek/brand terlalu banyak harus melakukan rasionalisasi merek dengan
melakukan seleksi merek.
HBM yang tidak termasuk dalam standarisasi harus tetap dimanfaatkan
oleh Kontraktor KKS yang bersangkutan sampai dengan HBM tersebut
tidak ekonomis lagi untuk dimanfaatkan.
3. KODEFIKASI
34
Tujuan Kodefikasi
3.1.4, Menyeragamkan penggolongan dan klasifikasi Aset guna
mewujudkan tertib administrasi dan terfib pengelolaan Aset
3.1.2, Sebagai pedoman dalam memberikan nomor identifikasi Aset.
3.1.3. Sebagai pedoman bagi Kontraktor KKS dalam menyusun /
menyimpan Material Persediaan di lokasi penyimpanan Kontraktor
KKS yang bersangkutan.
3.1.4, Sebagai pedoman pencatatan Aset secara sistematis.
"PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
3.2. Pelaksanaan Kodefikasi
3.2.1, Dalam rangka pelaksanaan kodefikasi, Kontraktor KKS harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
3.22
XX
3.2.1.1, Membuat kodefikasi setiap Aset yang digunakan dalam
kegiatan operasi. sesuai dengan kodefikasi yang
ditentukan BPMIGAS.
3.2.1.2. Kodefikasi dilakukan sejak Aset diterima/PIS sesuai
dengan jenis Aset
3.2.1.3, Melakukan pemutakhiran kodefikasi Aset ke dalam
sistem informasi yang diaplikasikan oleh BPMIGAS
(SINAS dan SIPM).
3.2.1.4, Untuk Aset baru yang belum terdaftar dalam kodefikasi
standar BPMIGAS, Kontraktor KKS harus _melakukan
pemetaan dengan kodefikasi standar BPMIGAS melalui
sistem informasi SINAS dan SIPM. Kodefikasi
Kontraktor KKS harus disesuaikan dengan standar
kodefikasi BPMIGAS.
3.2.1.5. Selama penyesuaian standar kodefikasi BPMIGAS
belum selesai dilakukan, Kontraktor KKS menuangkan
kodefikasinya daiam buku kodefikasi Aset.
3.2.1.6. Kodefikasi suku cadang mengacu kepada peralatan
induk.
Kodefikasi material persediaan standar BPMIGAS terdiri dari 13,
(tiga
belas) digit dengan sistimatika penomoran sebagai berikut:
XX XX KXXX XX
lL. Unit of Issue Indicator
5 Itemized Code
—————_————> _ Sub-sub group code
> sub group code
DL '*=, Group Code
Gambar 1
Kodefikasi Material Persediaan BPMIGAS,
12PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
3.2.3. Kodefikasi HBM standar BPMIGAS terdiri dari 11 (sebelas) digit
dengan sistimatika penomoran sebagai berikut:
XOX
> sequence
SUB-SUB GROUP CODE
‘SUB GROUP CODE
GROUP CODE
Gambar 2
Kodefikasi HBM BPMIGAS
3.2.4. Kodefikasi HBM bersifat unik, dimana HBM tersebut dapat
bekerja sebagai unit yang berdiri sendiri atau sebagai unit yang
terdiri dari beberapa rangkaian komponen Aset sehingga dapat
bekerja sebagai satu kesatuan
Masing-masing unit rangkaian Komponen Aset harus memiliki
nomor pengenal obyek sendiri
4, PEMELIHARAAN KODEFIKAS! ASET
44
42
Kontraktor KKS bertanggung jawab untuk mengelola dan memelihara
kodefikasi Aset yang dimilikinya dan wajib mengkonversikannya ke dalam
kodefikasi BPMIGAS
Kodefikasi Kontraktor KKS harus disesuaikan dengan standar kodefikasi
BPMIGAS.
Dalam hal pemberian kodefikasi Aset baru, penghapusan, pemindahan
atau perubahan deskripsi yang mempengaruhi kodefikasi BPMIGAS,
maka Kontraktor KKS harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
BPMIGAS.
13bp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
“4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BAB III
PERENCANAAN KEBUTUHAN ASETPENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
% PEDOMAN TATA KERJA
bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
4. UMUM
1.1, Rencana kebutuhan Aset Kontraktor KKS dituangkan dalam rencana
kerja dan anggaran (WP&B) dengan mempertimbangkan ketersediaan
Aset yang sudah ada pada Konlraktor KKS tersebut atau pada
Kontraktor KKS lainnya.
1.2. Kontraktor KKS harus melaporkan terlebih dahulu rencana pengadaan
Aset kepada BPMIGAS
2. TUJUAN
2.4. Mengoptimalkan pemanfaatan Aset secara efektif dan efisien.
2.2. Mengurangi surplus material
3. PERENCANAAN
Perencanaan HBM, HBI dan Material Persediaan yang digunakan dalam
mendukung kegiatan operasi hulu. minyak dan gas bumi _harus
mempertimbangkan Aset yang telah ada, waktu proses penyediaan yang
diperlukan, proses pengadaan yang sedang berjalan serta persediaan
pengaman yang ditetapkan
3.1. Strategi Perencanaan Kebutuhan Aset
Dalam rangka menetapkan strategi perencanaan kebutuhan Aset
Kontraktor KKS harus mengutamakan prinsip-prinsip keekonomian,
efisiensi dan akuntabilitas yang dalam perolehan atau pemanfaatannya
dapat dilakukan dengan, cara
3.1.1. Membeli
Keputusan untuk membeli harus didasarkan pada _hasil
perhitungan/kajian Keekonomian dan efisiensi bahwa membeli
lebih menguntungkan dari pada membangun sendiri atau
menyewa,
3.1.2. Memperbaiki atau merekondisi
Keputusan memperbaiki atau merekondisi Aset lama atau
bekas pakai harus didasarkan pada hasil perhitungan/kajian
dimana dengan memperbaiki atau merekondisi akan lebih
menguntungkan dari pada membeli baru atau_ membuat sendiri
16PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
3.1.3.
3.4.5.
Mengubah bentuk/modifikasi
Keputusan untuk mengubah bentuk/modifikasi peruntukan dan
tujuan dari bentuk semula dapat dipertimbangkan dalam rangka
mengoptimaikan Aset yang ada
Kanibalisasi
Keputusan untuk melakukan kanibalisasi Aset harus didasarkan
pada kajian teknis dan keekonomian dengan tetap memastikan
kelengkapan bagian Aset yang dikanibal,
Pembangunan HBM secara bersama oleh beberapa Kontraktor
KKS.
Keputusan untuk melakukan pembangunan HBM secara bersama
haus didasarkan pada hasil_perhitungan/kajian _ teknis,
keekonomian dan efisiensi, bahwa membangun bersama
lebin menguntungkan daripada membangun sendiri dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
3.1.6.1, Para Kontraktor KKS harus membuat perjanjian/perikatan
yang di dalamnya minimal mengatur secara jelas hak dan
kewajiban masing-masing pihak, meliputi: pengadaan,
pengelolaan, pemanfaatan dan penghapusan serta
Kontraktor KKS yang bertanggung jawab atas
administrasi, pencatatan, pembukuan Aset, pengelolaan
fisik dan pembebanan biayanya.
3.1.5.2. Kontraktor KKS tidak dapat menambahkan/mengambil
keuntungan.
Transfer Antar Kontraktor KKS
Transfer Aset antar Kontraktor KKS bertujuan untuk optimalisasi
pemanfaatan Aset, efisiensi biaya dan waktu,
Penggantian suku cadang (Exchange)
Dalam hal dilakukan penggantian suku cadang, baik sebagian
atau selurunnya dari unit Aset sejenis dengan _pihak
pemasok/vendor/pabrikan, Kontraktor _KKS harus berusaha
mendapatkan penggantian barang yang baru dari segi teknologi,
umur teknis dan kemampuan kerja/manfaat,
7PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMAPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BAB IV
PENGELOLAAN ASET
21
Lh%
bps
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
4. UMUM
14
12.
13.
14
15.
Pengelolaan Aset meliputi kegiatan fisik maupun administratif mulai dari
kegiatan penerimaan, —_penyimpanan, —_perawatan, —_pengeluaran,
pengiriman, termasuk pencatatan dan pelaporan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan untuk =menjamin kelancaran kegiatanoperasi
Kontraktor KKS.
Pengelolaan Aset harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain:
1.2.1. Risiko terhadap hambatan operasi.
1.2.2. Produk yang sudah distandarisasi.
1.2.3, Efisiensi pengoperasian dan perawatan.
4.2.4. Keselamatan, kesehatan, pencemaran dan dampak lingkungan.
Untuk Material Persediaan:
1.3.1. Pengelolaannya dapat dilakukan sendiri oleh Kontraktor KKS atau
pihak ketiga
1.3.2. Apabila dilakukan oleh Kontraktor KKS dapat berbentuk antara lain
Call Off Order, Blanket Order (harga satuan telah ditentukan /
disepakati), Konsinyasi (harga satuan telah disepakati dalam
perjanjian dan pembayarannya sesuai dengan material yang
digunakan) dan Vendor Stocking (harga satuan telah disepakati
dalam perjanjian).
1.3.3. Bahan peledak dan bahan kimia, pengelolaannya mengacu
kepada ketentuan dan peraturan Instansi Pemerintah yang
berlaku,
Kontraktor KKS wajib memelihara dan menjaga dokumen-dokumen yang
terkait dengan perolehan, perawatan, penggantian, modifikasi dan
kepemilixan Aset.
Pemusnahan dokumen-dokumen yang terkait Aset hanya dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuan BPMIGAS.
Dalam melakukan pelaporan Aset, Kontraktor KKS wajib menggunakan
sistem informasi dan metode pelaporan yang ditentukan BPMIGAS.
PENERIMAAN ASET
24
Pada dasarnya penerimaan Aset di Kontraktor KKS menjadi tanggung
Jawab fungsi yang menangani pergudangan, kecuali untuk Aset tertentu
penerimaannya dilakukan oleh fungsi lain yang diberi wewenang.
22%
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
22.
23
Dalam melakukan penerimaan Aset, Kontraktor KKS harus melakukan
hal-hal sebagai berikut
2.2.1. Memastikan dokumen pendukung, antara lain: salinan PO/Kontrak,
MoA (material eks transfer antar Kontraktor KKS), salinan proforma
invoice, packing list, salinan Bill of Loading (B/L) | AirWay Bill
(AWB) (khusus barang impor), Delivery Ticket (DT), Material Safety
Data Sheet (MSDS) dan Inspection Report.
2.2.2. Melakukan verifikasi kesesuaian fisik aset yang diterima dengan
dokumen pendukungnya.
2.2.3, Melakukan Quality Contro! (QC) dan Quality Assurance (QA).
2.2.4. Membuat Berita Acara Penerimaan Aset.
2.2.5. Dalam hal Aset yang diterima tidak sesuai dengan dokumen
maupun spesifikasi yang disepakati, Kontraktor KKS dilarang
menerima Aset tersebut, Apabila Kontraktor KKS tetap menerima
Aset tersebut. segala akibat yang timbul karena penerimaan
tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor KKS
Persyaratan penerimaan Aset tersebut di atas juga berlaku untuk Aset
yang berasal dari kontrak EPC/lumpsum dimana Aset tersebut tidak
diterima langsung oleh Kontraktor KKS, misalnya oleh penyedia
barang/jasa atau sub kontraktor,
3. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN
34
32.
33.
3.4.
3.5.
Penyimpanan Aset harus dilakukan sesu:
jengan jenis dan sifatnya
Setiap Aset yang disimpan wajib dilengkapi dengan catatan informasi
minimum yang berisi antara lain informasi mengenai kodefikasi, deskripsi,
satuan, ukuran, catatan mengenai pergerakan peralatan/material dan
riwayat perawatan dengan membuat kartu gudang atau media lain.
Penyimpanan Aset dapat dikelompoken antara lain berdasarkan:
3.3.1, Jenis dan sifat Material Persediaan, misalnya (persediaan suku
cadang, persediaan umum, material proyek, chemical, bahan
peledak, perkakas / peralatan kerja (small tools), zat beracun, zat
radioaktif, bahan baker minyak, minyak pelumas),
3.3.2. Bentuk den ukuran Material Persediaan (besar, kecil, berat, ringan,
curah, sak dan drum)
3.3.3. Penomoran kodefikasi Material Persediaan.
Penyimpanan bahan kimia harus memperhatikan aspek keamanan,
keselamatan serta dampak fingkungan.
Penyimpanan Material Persediaan kebutuhan proyek dan/atau sisa
proyek disimpan terpisah dari tempat penyimpanan Material MRO.
23PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
% PEDOMAN TATA KERJA
4,
3.6. Tempat penyimpanan Material Persediaan dilengkapi dengan sarana dan
prasarana, antara lain
3.6.1. Peralatan keselamatan kerja
3.6.2. Alat angkut dan alat angkat.
3.6.3. Rak penyimpanan material
3.6.4. Label atau tanda pengenal Aset.
3.6.5. Landasan, alas, pallet.
3.6.6. Bin.
3.6.7. Alat timpang, alat ukur dan perlengkapan kerja.
3.7. Perawatan Material Persediaan dilakukan oleh fungsi_ pergudangan
secara teratur atau sesuai dengan kebutuhan, bertujuan untuk melindungi
Material Persediaan dari kerusakan dan/atau keausan, agar tidak turun
mutu dan tetap siap pakai.
Biaya yang timbul karena kerusakan Material Persediaan akibat
kelalaian/kesalahan Kontraktor KKS dalam melakukan perawatan menjadi
tanggung jawab Kontraktor KKS yang bersangkutan.
PENGELUARAN DAN PENGIRIMAN
4.1. Pengeluaran Material Persediaan adalah kegiatan dalam rangka
memenuhi kebutuhan — fungsi___ pengguna/pemakai, _permintaan
Kontraktor KKS lain atau proses penghapusan
4.2, Pengeluaran Material Persediaan dari tempat penyimpanan harus
didukung dengan dokumen pengeluaran yang lengkap dan sah, yang
ditandatangani oleh fungsi pergudangan dan pihak penerima.
4.3. Pengiriman beberapa jenis Material Persediaan yang bersifat khusus
misalnya bahan peledak, radio aktif atau bahan baku kimia harus
memenuhi syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku khusus untuk
Material Persediaan tersebut.
4.4. Pihak penerima wajib mengembalikan Material Persediaan yang berlebih
danfatau tidak digunakan kepada fungsi pergudangan. Fungsi
pergudangan wajib melakukan penyesuaian pada pembukuan atas Aset
yang dikembalikan.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
5.1. Kegiatan pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mencapai tertib
administrasi serta pengelolaan Aset yang efisien dan efektif.
24
oh% PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
5.2. Fungsi pengguna Kontraktor KKS kertanggung jawab atas Aset yang
berada di bawah pengelolaannya dan menyampaikan pemuktahiran
status Aset kepada fungsi Akuntansi
5.3. Dalam melakukan pencatatan untuk HBM/HBI (termasuk bangunan)
Kontraktor KKS wajib membuat
5.3.1, Kartu Riwayat (History Card) sebagaimana tercantum dalam
manual sistem informasi administrasi dan pencatatan HBM dan
HBI yang ditetapkan BPMIGAS.
5.3.2. Kartu Pengguna (User Card) yang menunjukan fungsi atau
pengguna yang bertanggung jawab terhadap HBM/HBI.
5.3.3. Kartu Lokasi {Location Card) yang menunjukan lokasi dan
departemeniunit pengguna dari HBM/HBI dan disimpan di setiap
lokasi Aset,
5.3.4. Nomor identitas setiap HBM/HBI dengan mengikuti standar
BPMIGAS dan harus dipasang/ditempatkan pada tempat yang
mudah diihat dan tidak mudah terhapus pada HBM/HBI
5.3.8. Tanda Pengenal Nomor Aset HBM/HBI dibuat dengan cara Stef
Figure Stamp, Welding, Plate Stamp, Paint atau Label (disesuaikan
dengan media dan ukuran Aset yang bersangkutan),
5.3.6. Setiap pemindahan HBM dan HB dari satu daerah operasi ke
daerah operasi lain dalam satu Wilayah Kerja Kontraktor KKS,
harus diikuti dengan pemutakhiran data dalam sistem informasi
dan daftar pelaporan HBM dan HB!
5.4, Kontraktor KKS harus membuat pencatatan mengenai Aset tanah dan
dalam pembukuan tersendiri
5.5. Kontraktor KKS harus melakukan pencatatan terhadap surplus
proyek/orogram dan dilaporkan bersamaan dengan Laporan Material
Persediaan.
56. Pelaporan dilakukan dengan menggunakan format standar yang
ditentukan BPMIGAS (terlampir), terdiri dari
56.1. Laporan Material Persediaan, dilaporkan setiap bulan dan
diserahkan paling lambat pada minggu kedua bulan berikutnya
kepada fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan Material
Persediaan.
5.6.2. Laporan HBM, HBI dan Tanah, dilaporkan setiap triwulan dan
diserahkan paling lambat tanggal 20 (dua puluh) pade bulan
pertama trivulan berikutnya kepada fungsi yang bertanggung
jawab atas pengelolaan HBM, HBI dan tanah.
Loe
25PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
“4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BABV
PEMANFAATAN ASET
Soe
27%
bp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1. UMUM
11
1.2.
1.3,
14.
15.
Pemanfaatan Aset merupakan kewajiban Kontraktor KKS untuk
mengoptimalkan pemanfaatan Aset yang dikelolanya
Pemanfaatan Aset antar Kontraktor KKS dapat dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan dari BPMIGAS dan realisasinya dilaporkan
kepada BPMIGAS dalam waktu 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan
pemindahannya.
Pemanfaatan Aset antar Kontraktor KKS yang dilaksanakan tanpa
persetujuan dari BPMIGAS, maka segala biaya yang timbul tidak dapat
dimasukkan sebagai biaya operasi (nori cost recovery)
Pemanfaatan Aset Kontraktor KKS melalui metode subtitusi, transfer,
pinjam pakai Aset atau pemakaian bersama
Dalam hal dilakukan kanibalisasi, komponen atau bagian-bagian yang
diganti harus dikembalikan ke dalam unit peralatan yang komponen atau
bagian-bagiannya diambil untuk menjaga keutuhan Aset,
SUBTITUSI
24.
2.2
Fungsi pergudangan membuat daftar Material Persediaan Subtitusi
untuk digunakan sebagai rujukan pemanfaatan Aset dan dilakukan
pemuktahiran data secara berkala bersama Fungsi Pemakai.
Dengan pertimbangan faktor teknis dan ekonomis, fungsi pergudangan
harus berperan aktif menawarkan Material Persediaan Subtitusi, apabila
material yang dikehendaki oleh Fungsi Pemakai tidak tersedia di dalam
persediaan.
TRANSFER ASET
34
3.2
Dalam melaksanakan transfer Aset, Kontraktor KKS — harus
‘memperhatikan, antara lain:
3.1.1. Transfer Aset hanya dapat dilaksanakan antar Kontraktor KKS
di dalam wilayah Indonesia.
3.1.2.Nilai pembebanan transfer Aset hanya menggunakan nilai buku
atau nilai perolehan Aset,
Kesepakatan mengenai spesifikasi teknis dan ekonomis sebagaimana
ditentukan dalam perjanjian / kesepakatan antara Kontraktor KKS
pengguna awal dengan Kontraktor KKS pengguna _berikutnya.
Kesepakatan paling sedikit memuat hak dan kewajiban masing-masing
pihak serta’ ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
di Kontraktor KKS.
28br
%
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
3.3.
34.
3.5.
36.
37.
Untuk mendapatkan persetujuan transfer Aset, Kontraktor KKS pengguna
berikutnya mengajukan surat permohonan persetujuan transfer Aset
(Assistance Requisition Sheet - ARS) kepada BPMIGAS Cq, Divisi
Pengadaan dan Manajemen Aset KKKS (PMA KKKS) dengan
melampirkan dokumen:
3.3.1, Perjanjian/perikatan mengenai transfer Aset antara Kontraktor KKS
pengguna awal dengan Kontraktor KKS pengguna berikutnya.
3.3.2, Salinan nilai perolehan atau nilai buku.
3.3.3. Penjelasan mengenai peruntukkan Aset yang akan digunakan oleh
Kontraktor KKS pengguna berikutnya.
3.3.4.Khusus untuk HBM dan HBI, dokumen tambahan yang perlu
dilampirkan antara lain:
3.3.4.1. Identitas nomor HBM/HBI.
3.3.4.2, Status Depresiasi
3.3.4.3, Laporan Riwayat Aset (Historical Report)
3.3.4.4, Dokumen kepemilikan, bukti sertifikat dari lembaga
sertifikasi dan garansi
Kontraktor KKS pengguna berikutnya membuat berita acara transfer Aset
dan menandatangani surat jalan yang disampaikan oleh Kontraktor KKS
pengguna awal. Berita acara dan surat jalan tersebut berlaku sebagai
tanda terima transfer Aset.
Seluruh biaya yang timbul dari proses transfer, termasuk biaya
transportasi, handling cost dan biaya terkait lainnya menjadi beban
Kontraktor KKS pengguna berikutnya,
Dalam rangka optimalisasi proses transfer, dapat dibuat perjanjian
bersama transfer Aset antara lebih dari 2 (dua) Kontraktor KKS.
Perjanjian tersebut berlaku paling lama 1 (satu) tahun
Pembayaran Transfer Aset
Kontraktor KKS pengguna berikutnya memberikan pembayaran tunai atas
Aset yang diterima berdasarkan nilai perolehan atau nilai buku.
Jika Kontraktor KKS pengguna awal_merupakan Kontraktor KKS
tahap eksplorasi, maka Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus
menyetorkan pembayaran ke rekening yang ditentukan oleh Kementerian
Keuangan.
Jika Kontraktor KKS pengguna awal merupakan Kontraktor KKS tahap
produksi, maka Kontraktor KKS pengguna berikutnya harus menyetorkan
pembayaran ke rekening Kontraktor KKS pengguna awal pada bank
umum nasional dan dibukukan sebagai pengurang biaya operasi
Kontraktor KKS pengguna awal.
29PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
% PEDOMAN TATA KERJA
bp:
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
4.
PINJAM PAKAI ASET
4.1.Untuk dapat melakukan pinjam pakai Aset, Kontraktor KKS pengguna
berikutnya harus sudah memiliki PO/Kontrak pembelian Aset yang sama
4.2.Tata cara dan persyaratan pinjam pakai Aset mengikuti tata cara dan
persyaratan yang berlaku pada transfer Aset
4.3.Dalam hal Kontraktor KKS pengguna berikutnya tidak = mampu
mengembalikan Aset yang sama maka dapat diberlakukan ketentuan dan
persyaratan mengenai pembayaran sesuai tata cara transfer Aset.
PEMAKAIAN ASET BERSAMA
5.1. Pemakaian Aset bersama oleh beberapa Kontraktor KKS harus
didasarkan pada hasil kajian teknis dan keekonomian dalam rangka
optimalisasi penggunaan Aset.
5.2. Pelaksanaan pemakaian Aset bersama harus terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan BPMIGAS.
5.3. Tata cara memperoleh persetujuan BPMIGAS untuk Pemakaian Aset
bersama sebagai berikut:
5.3.1. Para Kontraktor KKS harus membuat perjanjian yang mengatur
antara lain hak dan kewajiban para pihak, jangka waktu, biaya dan
Kontraktor KKS pengguna awal sebagai Kontraktor KKS pengelola.
5.3.2. Administrasi_ (termasuk pencatatan dan__pelaporan) dan
pengelolaan fisik dilakukan oleh Kontraktor KKS pengelola.
5.3.3. Pembebanan biaya operasi kepada masing-masing pihak harus
dilakukan secara proporsional sesuai dengan porsi pemanfaatan
Aset
5.3.4. Tidak diperkenankan mengambil keuntungan.
30PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMAbp:
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
“4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
‘|
BAB VI
PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASET
33PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
5.2.
5.1.2.
5.1.7.
5.1.8.
Melakukan evaluasi adminstrasi dan pemeriksaan fisik atas usulan
penghapusan Aset Kontraktor KKS,
Menyampaikan rekomendasi tertulis atas_usulan penghapusan
Aset Kontraktor KKS kepada Menteri Keuangan melalui
Menteri ESDM.
Mengkoordinasikan dan menyerahkan Aset Terminasi kepada
Menteri ESDM.
Mengajukan surat usulan pemusnahan limbah bahan kimia dan
limbah sisa produksi Kontraktor KKS dalam batasan tertentu
secara pesiodik kepada Menteri Keuangan mefalui Menteri ESDM.
Melaksanakan pemindahtanganan Aset setelah_mendapat
persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 135/PMK.06/2009 termasuk perubahannya.
Mengeluarkan surat perintah = penghapusan —kepada
Kontraktor KKS termasuk memutakhirkan pencatatan Asetnya
setelah pelaksanaan pemindahtanganan atau setelah adanya
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Migas atas pelaksanaan
Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri ESD.
Melaporkan pelaksanaan_pemindahtanganan kepada Menteri
Keuangan dan Menteri ESDM
Kontraktor KKS
Dalam kegiatan pelepasan dan/atau penghapusan Aset, Kontraktor KKS
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
5.2.1.
5.2.2.
5.2.3
5.24.
5.25,
Melakukan kajian teknis dan ekonomis dalam merencanakan
pelepasan dan/atau penghapusan Aset yang digunvakan.
Menginformasikan kepada seluruh Kontraktor KKS terhadap aset
yang akan gilepaskan dan/atau dihapuskan yang mungkin masih
dapat dimanfaatkan oleh Kontraktor KKS lain.
Melakukan pengamanan dan penyimpanan atas Aset selama
proses persetujuan pelepasan dan/atau penghapusan.
Menyerahkan Aset kepada Direktorat Jenderal Migas untuk
dilakukan pelepasan setelah_mendapatkan Surat Keputusan
Penghapusan dari Menteri ESDM berdasarkan Izin Prinsip
Penghapusan dari Menteri Keuangan.
Melakukan penghapusan sesuai persetujuan BPMIGAS dan
mefakukan pemutakhiran pencatatan Aset
C4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
BAB VI
PELEPASAN DAN/ATAU PENGHAPUSAN ASETPENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
% PEDOMAN TATA KERJA
bp: KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1. UMUM
1.1. Penghapusan Aset Kontraktor KKS merupakan tahap akhir yang
dilakukan oleh Kentraktor KKS terhadap Aset yang rusak atau kadaluarsa
dan/atau tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh seluruh Kontraktor KKS.
1.2. Kontraktor KKS dapat menghapuskan Aset dari sistem pencatatan setelah
mendapatkan persetujuan BPMIGAS sesuai dengan Izin Prinsip
Penghapusan dari Menteri Keuangan dan Surat Keputusan Penghapusan
dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
1.3, Penghapusan Aset akan membebaskan Kontraktor KKS dari biaya-biaya
yang timbul atas pengelolaan Aset yang tidak bermanfaat / tidak akan
dipergunakan
2. JUSTIFIKASI PENGHAPUSAN ASET
Hal-hal yang dapat menjadi justifikasi usulan penghapusan, antara lain:
2.4. Rusak & tidak ekonomis untuk diperbaiki,
2.2. Hilang/Musnah,
2.3. Tinggal Guna (obsolete),
2.4. Turun Mutu atau Kadaluarsa,
2.5. Susut Alami,
2.6. Persediaan Mati (dead stock),
2.7. Selisin Persediaan,
2.8. Akibat Peraturan,
29. Akibat Keadaan Kahar.
3. ALASAN PENGHAPUSAN ASET BERDASARKAN KATAGORI ASET
3.1. HBM dan HBL
3.1.1. Rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki dan/atau secara teknis
sudah tidak dapat dipergunakan.
3.1.2. Secara teknis sudah tidak dapat dipergunakan dan/atau tidak
ekonomis bagi operasional Kontraktor KKS.
3.1.3. Hilang, terbakar, tenggelam.
3.1.4, Tidak dapat dimanfaatkan oleh seluruh Kontraktor KKS.
34
“4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
3.2. Material Persediaan
3.24
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4,
3.25.
3.26.
3.2.7.
3.28
3.29
Rusak dan tidak ekonomis untuk diperbaiki dan/atau secara teknis
sudah tidak dapat dipergunakan.
Secara teknis sudah tidak dapat dipergunakan dan/atau tidak
ekonomis bagi operasional Kontraktor KS.
Tinggal guna (obsolete).
Musnai atau secara fisik barangnya sudah tidak ada.
‘Susut alami selama dalam penyimpanan.
Hilang, terbakar, tenggelam.
Persediaan mati (dead stock), dalam hal unit induknya sudah
tidak ada dan tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh seluruh
Kontraktor KKS,
Material sisa proyek/program pemboran yang sudah tidak dapat
dimanfaatkan lagi oleh seluruh Kontraktor KKS.
Bahan Peledak (Handak) yang sudah rusak atau kadaluarsa atau
turun mutu.
4. PELEPASAN
Pelepasan Aset dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai pengelolaan Aset yang berasal dari Kontraktor KKS.
Pelepasan Aset hanya dapat dilakukan dengan tujuan.
44
Diserahkan kepada negara
4.2. Dimusnahkan.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BPMIGAS DAN KONTRAKTOR KKS.
BPMIGAS
54
Dalam kegiatan pelepasan dan/atau penghapusan Aset yang berasal dari
Kontraktor KKS, BPMIGAS memiliki tugas dan tanggung jawab antara
lain:
5.1.1
Mengkonsolidasikan data Aset Kontraktor KKS baik yang sedang
digjukan usul penghapusannya maupun yang telah dilaksanakan
pelepasannya
35,bp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
5.2
5.1.8.
Melakukan evaluasi adminstrasi dan pemeriksaan fisik atas usulan
penghapusan Aset Kontraktor KKS.
Menyampaikan rekomendasi tertulis atas usulan penghapusan
Aset Koniraktor KKS kepada Menteri Keuangan melalui
Menteri ESM
Mengkoordinasikan dan menyerahkan Aset Terminasi kepada
Menteri ESOM
Mengajukan surat usulan pemusnahan limbah bahan kimia dan
limbah sisa_produksi Kontraktor KKS dalam batasan tertentu
secara periodik kepada Menteri Keuangan melalui Menteri ESDM.
Melaksanakan pemindahtanganan Aset setelah _mendapat
persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 135/PMK.06/2009 termasuk perubahannya
Mengeluarkan surat perinteh ~—penghapusan kepada
Kontraktor KKS termasuk memutakhirkan pencatatan Asetnya
setelah pelaksanaan pemindahtanganan atau setelah adanya
pemberitahuan dari Direktorat Jendera\ Migas atas pelaksanaan
‘Surat Keputusan Penghapusan dari Menteri ESDM.
Melaporkan pelaksanaan pemindahtanganan kepada Menteri
Keuangan dan Menteri ESDM
Kontraktor KKS.
Dalam kegiatan pelepasan dan/atau penghapusan Aset, Kentraktor KKS
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
5.2.1
5.2.2.
5.2.3.
5.2.4.
5.2.5.
Melakukan kajian teknis dan ekonomis dalam merencanakan
pelepasan dan/atau penghapusan Aset yang digunakan.
Menginformasikan kepada seluruh Kontraktor KKS terhadap aset
yang akan dilepaskan dan/atau dihapuskan yang mungkin masih
dapat dimanfaatkan oleh Kontraktor KKS lain.
Melakukan pengamanan dan penyimpanan atas Aset selama
proses persetujuan pelepasan dan/atau penghapusan.
Menyerahkan Aset kepada Direktorat Jenderal Migas untuk
dilakukan pelepasan setelah_mendapatkan Surat Keputusan
Penghapusan dari Menteri ESDM berdasarkan Izin Prinsip
Penghapusan dari Menteri Keuangan.
Melakukan penghapusan sesuai persetujuan BPMIGAS dan
melakukan pemutakhiran pencatatan Aset.
36PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
6. TATA CARA PENGHAPUSAN
64
Persiapan Penghapusan
614
Kontraktor KKS mengelompokkan Aset berdasarkan kategori
sebagai berikut
6.1.1.1. HBM.
6.1.1.2. HBL
6.1.1.3. Material Persediaan, antara lain: Drilling, Spare Part,
MRO, Bahan Kimia dan Bahan Peledak.
6.1.1.4. Scrap / limbah padat.
6.1.1.5. Limbah bahan kimia yang telah digunakan, limbah
produk ikutan serta limbah sisa produksi.
Kontraktor KKS melakukan verifikasi awal sebelum mengajukan
usulan penghapusan kepada BPMIGAS (pra penghapusan) untuk
memastikan secara adminstrasi dan fisik Aset
Verifikasi awal dilakukan terhadap antara lain:
6.1.2.1. Kesesuaian spesifikasi, jumlah, kondisi, lokasi dan
kelengkapan Aset.
6.1.2.2, Dokumen/data pendukung, antara lain
6.1.2.2.1. Kajian teknis dan keekonomian.
6.1.2.22. Data berat Aset (Kilogram atau Ton)
6.1.2.2.3. Nilai dan tahun perolehan
6.1.2.2.4. Bukti kepemilikan/perizinan (antara lain alat
komunikasi, kendaraan, tanah, bangunan)
6.1.2.2.5. Ketentuan Pemerintah yang mendasari alasan
penghapusan.
6.1.2.2.6. Surat keterangan hilang dari Kepolisian/Keputusan
Pengadilan untuk Aset yang dinyatakan hilang
6.1.2.2.7. Khusus untuk HBM/HBI diperlukan_ klarifikasi
kesesuaian nomor Aset dengan fungsi keuangan
BPMIGAS.
612.2.8. Khusus untuk Material Persediaan berupa bahan
kimia diperlukan keterangan masa kadaluarsa
atau hasil uji laboratorium atas material tersebut.
37PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
613,
62.2.1.9. Khusus untuk Material Persediaan berupa bahan
peledak diperlukan:
62.21.91. Berita acara pemeriksaan atas jumlah dan
konaisi yang diterbitkan Kepolisian darvatau
pihak yang berwenang
6.2.2.1.9.2. Surat izin penyimpanan yang masih berlaku
dari Kepolisian.
Kontraktor KKS harus melakukan pemisahan fisik Aset yang akan
diusulkan penghapusannya, termasuk lokasi penyimpanannya,
6.2. Pengajuan dokumen pra penghapusan kepada BPMIGAS,
63,
64.
6.2.4
6.2.2.
Mengajukan dokumen pra penghapusan yang ditandatangani
pimpinan tertinggi pada fungsi yang menangani pengelolaan
Aset dengan melampirkan:
6.2.1.1. Formulir 4 (satu) tentang Ringkasan Usul Penghapusan
(hanya ditandatangani user, Logistik & Finance)
6.2.4.2. Formulir 2 (dua) tentang Rincian Usul Penghapusan
(detail data materiaViaset HBM/HBI).
6.2.1.3. Hasil verifikasi awal dan dokumen pendukung.
BPMIGAS melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen
pendukung serta melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan
kesesuaian dan kondisi Aset bersama-sama Kontraktor KKS.
Kontraktor KKS mengajukan usulan pelepasan dan/atau penghapusan
Aset dengan melampirkan’
6.3.1.
6.3.2.
6.3.3.
6.3.4
6.3.5,
636
Surat pengantar yang ditandatangani pimpinan tertinggi pada
fungsi yang menangani pengelolaan Aset.
Formulir 1 (satu) yang ditandatangani Pimpinan Tertinggi dan
fungsi terkait.
Formulir 2 (dua) berupa detail Aset.
Dokumen cek fisik Kontraktor KKS dan BPMIGAS.
Dokumen pendukung lainnya terkait dengan Aset yang akan
dihapuskan.
Khusus usulan pemusnahan dilengkapi surat pernyataan tanggung
jawab penuh yang ditandatangani pimpinan tertinggi/pejabat yang
diberi kewenangan di Kontraktor KKS.
BPMIGAS menyampaikan rekomendasi tertulis atas usulan pelepasan
dan/atau penghapusan kepada Menteri Keuangan melalui Menteri ESDM.
38%
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
65.
BPMIGAS mengeluarkan surat _perintah _penghapusan kepada
Kontraktor KKS termasuk memutakhirkan pencatatan Aset setelah
pelaksanaan pemindahtanganan, pemusnahan, penyerahan kepada
Pemerintah, alasan sebab-sebab lain yang telah mendapatkan
persetujuan Menteri Keuangan antara lain; lokasi Aset, hilang, kecurian,
terbakar, terkena bencana alam, terjadinya keadaan kahar, atau setelah
adanya pemberitahuan pelaksanaan Surat Keputusan Pelepasan
dan/atau penghapusan dari Direktorat Jenderal Migas.
7. PENGGANTIAN SUKU CADANG ASET (EXCHANGE)
7A
72
73
Penggantian Suku Cadang Aset (exchange) dapat dilakukan dalam
rangka optimalisasi pemanfaalan Aset yang ada berdasarkan kajian
teknis dan ekonomis.
Exchange Aset dapat dilakukan berdasarkan antara lain:
7.2.1. Adanya kebuluhan perawatan besar (overhaul) sesuai dengan
masa umur teknis dari Aset yang telah terencana
7.2.2. Adanya kerusakan teknis Aset di luar jadwal overhaul.
7.2.3. Adanya kesalahan pengiriman (Aset masih dalam masa jaminan)
dari penyedia barang dan jasa
Daiam pelaksanaan exchange Aset, Kontraktor KKS harus melakukan
hal-hal sebagai berikut:
7.3.4, Mengajukan ARS untuk exchange Aset dengan melampirkan
antara lain:
7.3.1.1, Persetujuan fungsi terkait di BPMIGAS terhadap kajian
teknis dan keekonomian.
7.3.1.2. Anggaran yang telah disetujui BPMIGAS untuk
melaksanakan kegiatan exchange Aset tersebut.
7.3.1.3. Dokumen riwayat Aset termasuk pencatatan HBM
BPMIGAS.
7.3.1.4. Dokumen pendukung termasuk antara lain salinan
PO/Kontrak pengadaan, salinan MoA (Aset eks transfer
antar Kontraktor KKS), salinan proforma invoice, salinan
packing list, salinan Bill of Lading (BIL) ! AirWay Bill (AWB)
(khusus barang impor), salinan Delivery Ticket (DT),
salinan Material Safety Data Sheet (MSDS) dan Inspection
Report termasuk dixkumen garansi dari penyedia
39
C4% PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
8.
7.3.1.5, Untuk exchange Aset akibat kesalahan pengiriman harus
melampirkan pemyataan dari penyedia barang dan jasa
bahwa hal ini akibat kesalahan pengiriman. Biaya terkait
dengan hal ini tidak dapat dibebankan sebagai biaya
operasi (cost recovery),
7.3.2. Melaporkan realisasi atas pelaksanaan exchange Aset kepada
BPMIGAS paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelaksanaannya
termasuk melakukan proses pemutakhiran data terkait,
PEMBELIAN BALIK (BUY BACK)
8.1. Pembelian balik hanya dapat dilakukan terhadap Aset yang sudah
tidak dapat dimanfaatkan lagi di lingkungan Kontraktor KKS dengan
persetujuan BPMIGAS.
8.2. Dalam melaksanakan Pembelian Balik, Kontraktor KKS harus
menyampaikan ARS yang dilengkapi dokumen pendukung, antara lain.
dokumen perolehan (PO / Invoice / Average Price), justifikasi kajian
secara teknis dan ekonomis yang telah disepakati fungsi di BPMIGAS,
penawaran/permintaan dari penyedia barang/vendor/pabrikan
8.3. Hasil dari Pembelian Balik disetorkan ke rekening kas umum negara.
8.4. Kontraktor KKS harus melaporkan realisasi pelaksanaan Pembelian Balik
dan melakukan pemutahiran data terkait di BPMIGAS.
PENGELOLAAN FISIK
Sejak usul pelepasan dan/atau penghapusan Aset Kontraktor KKS diteruskan
BPMIGAS kepada Kementerian ESDM hingga pelaksanaan penghapusan
catatan Aset oleh BPMIGAS, Aset dimaksud tetap berada dan menjadi
tanggung jawab Kontraktor KKS yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai
berikut:
9.1. “set yang rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi, diserahkan ke Fungsi
Logistik 7 Manajemen Aset untuk disimpan di tempat yang telah
ditentukan dengan memperhatikan katagori Aset.
9.2, Aset dengan pertimbangan tertentu tidak bisa dipindahkan, maka
tanggung jawab pengelolaan fisiknya tetap pada pengawas Aset tersebut.
9.3. Tidak dibenarkan terjadi_pengeluaran biaya untuk _perawatan/
pemeliharaan, kecuali untuk biaya penyimpanan dan pengamanan.
9.4. Khusus untuk kapal dan bahan peledak, masih diperbolehkan timbul
biaya perpaniangan izin, biaya pengamanan dan pemeliharaan minimum
sesuai kelentuan Pemerintah yang berlaku.
40
ohPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
10. PENYERAHAN FISIK DAN PELAPORAN
10.1. Penyerahan fisik Aset Kontraktor KKS sebagai bagian dari proses
pelepasan yang dilakukan Direktorat Jenderal Migas berdasarkan Surat
Keputusan Menteri ESDM, dengan tindak lanjut:
10.1.1. Pemusnahan
Kontraktor KKS menyerahkan Aset yang akan dimusnahkan
kepada pihak pelaksana pemusnahan yang ditunjuk dan membuat
berita acara serah terima serta memastikan pihak pelaksana
pemusnahan menyampaikan laporan/berita acara pemusnahan
10.1.2. Hibah dan penetapan status pengguna
10.1.3. Pelelangan
10.1.3.1. Kegiatan pasca pelelangan Aset berupa pengangkatan
(pengambilan dan pengangkutan),
10.1.3.2. Pengangkatan awal dan akhir wajib dihadiri oleh wakil
dari Direktorat Jenderal Migas untuk membuat berita
acara awal dan akhir pelaksanaan pengangkatan
sebagai tanda dimulainya dan selesainya pengangkatan,
terkait batas waktu pengangkatan yang diberikan kepada
pihak pemenang lelang,
10.1.3.3. Kontraktor KKS dan Direktorat_ Jenderal Migas
memastikan pengangkatan dilakukan dengan pola yang
disebutkan dalam surat yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Migas
10.1.3.4. Kontraktor KKS pada prinsipnya hanya membantu
kelancaran jalannya pengangkatan Aset dengan tetap
mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang
berlaku dan tidak menandatangani berita acara
pengangkatan.
10.2. Kontraktor KKS menyerahkan Aset kepada Direktorat Jendera! Migas
dan membuat berita acara serah terima.
10.3. Kontraktor _KKS menyampaikan laporan penyerahan_fisik dengan
dilengkapi berita acara serah terima dan dokumen pendukung lainnyaPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
C4PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
% PEDOMAN TATA KERJA
BAB VII
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN ASET% PEDOMAN TATA KERJA
bp
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1.
umuM .
1.1, Kontraktor KKS bertanggung jawab tas pengelolaan Aset
di lingkungannya sebagaimana dimaksud dalam pedoman ini sejak
Perencanaan sampai dengan proses penghapusan.
1.2. BPMIGAS benwenang untuk melakukan pengendalian dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pengelolaan Aset yang dilakukan oleh
Kontraktor KKS.
1.3. BPMIGAS dapat mewajibkan Kontraktor KKS untuk menggunakan Aset
yang tersedia di lingkungan Kontraktor KKS lain
1.4. Dalam hal akan dilakukan peralihan operator Wilayah Kerja, para
Kontraktor KKS yang akan melakukan peralihan wajid melakukan
pemeriksaan administrasi dan fisik Aset secara_menyeluruh (due
diligence) dan melaporkan hasilnya kepada BPMIGAS. Apabila dari hasil
due diligence diketahui ada Aset yang hilangitidak ditemukan, maka
BPMIGAS akan meminta pertanggungjawaban kepada Kontraktor KKS
operator yang baru
1.5. Setiap pelaksanaan audit Aset di Kontraktor KKS harus dilaporkan
terlebih dahulu secara tertulis kepada BPMIGAS dan Kontraktor KKS yang
bersangkutan menyampaikan salinan hasil audit tersebut kepada
BPMIGAS.
1.6. Kehilangan Aset yang diakibatkan karena kelalalan, penyalangunaan
atau karena perbuatan pidana menjadi tanggung jawab Kontraktor KKS
bersangkutan
Pada prinsipnya Kontraktor KKS harus mengganti setiap Aset yang
hilang dengan Aset yang memiliki spesifikasi sama, kecuali berdasarkan
pertimbangan teknis keekonomian, BPMIGAS memutuskan bahwa
Kontraktor KKS dapat mengganti dengan uang sebesar nilai perolehan
Penggantian Aset yang hilang tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai
biaye operasi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.
MAKSUD DAN TUJUAN
Membangun tertib pengelolaan dan tertib administrasi terhadap Aset yang
digunakan Kontraktor KKS.
RUANG LINGKUP
Pengendalian dan pengawasan Aset Kontraktor KKS terkait dengan
perencanaan, pengelolaan, pemanfaatan sampai dengan proses penghapusan
44PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
4, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MATERIAL PERSEDIAAN
44
Dalam hal Pengawasan Material Persediaan Kontraktor KKS harus
melakukan:
444
Pemeriksaan fisik keseluruhan Material Persediaan minimal
1 (satu) tahun sekali dengan cara membandingkan catatan
pembukuan tethadap jumlah fisik material. Hasil pemeriksaan
fisik berupa:
4414.
41.1.2,
4141.3.
4And,
Ditemukan lengkap
Jumlah Material Persediaan yang ada di tempat
penyimpanan dengan jumiah yang ada dalam pembukuan
tidak terjaci selisih, sehingga catatan nilai pembukuan
Kontraktor KKS mencerminkan keadaan yang nyata.
Ditemukan kurang
Jumlah Material Persediaan yang ada di tempat
penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam pembukuan
terdapat selisih yaitu jumlah Material Persediaan yang ada
di tempat penyimpanan kurang dari jumiah yang ada
di dalam pembukuan. Selisih ini harus segera
diselesaikan maksimal dalam waktu 1 (satu) bulan.
Ditemukan lebih
Jumlah Material Persediaan yang ada di tempat
penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam pembukuan
terdapat selisih yaitu jumlah Material Persediaan yang
ada di tempat penyimpanan lebih dari jurniah yang
ada di dalam pembukuan. Selisih ini harus segera
diselesaikan maksimal dalam waktu 1 (satu) bulan.
Hilang / Tidak ditemukan
Jumiah Material Persediaan yang ada di tempat
penyimpanan dengan jumlah yang ada dalam pembukuan
terdapat selisih. Setelah dilakukan perelitian. ulang dan
verifikasi terhadap catatan pada Kartu Gudang / cara lain
dan catatan di dalam pembukuan hasilnya tetap tidak
diketemukan, maka penyelesaiannya dilakukan sesuai
dengan angka 1.6. di atas.
45
C4bp
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
4.1.2
Kontraktor KKS harus mengawasi Material Persediaan agar
selalu dalam kondisi siap pakai dengan melakukan penelitian fisik
terhadap material. Hasil penelitian fisik dapat berupa:
4.4.2.1. Material baru dengan kondisi baik
Material Persediaan pada kondisi baru dan siap pakai.
4.1.2.2. Material baru dan telah diperbaiki
Aset pada kondisi baru namun karena sesuatu hal
mengalami kerusakan dan telah diperbaiki
4.1.2.3, Material bukan baru dan telah diperbaiki
‘Aset yang sudah dipakai dan kondisinya rusak kemudian
kemampuannya ditingkatkan kembali mendekati kondisi
awal dengan melakukan perbaikan
4.1.2.4. Salvaged
Aset pada kondisi bukan baru yang masih bisa dipakai
kembali
4.1.2.5, Scrap
Material atau peralatan yang sudah aus atau rusak dan
tidak dapat digunakan sesuai fungsi semula.
4.2. Dalam hal pengendalian Material Persediaan Kontraktor KKS_harus
melakukan pengawasan terhadap:
424.
422
423.
424.
Optimalisasi. pemanfaatan material di lingkungan__ intemal
Kontraktor KKS dan Kontraktor KKS lainnya.
Perputaran Material Persediaan / Inventory Turnover, yang
merupakan perbandingan antara jumlah / nilai pemakaian Material
selama 12 (dua belas) bulan Persediaan dengan jumlah / nilai
Material Persediaan selama 1 (satu) bulan terakhir.
Tingkat Layanan / Service Level Ratio, adalah perbandingan
antara jumlah / nilai pemakaian Material Persediaan yang dapat
dipenuhi dengan jumlah / nilai seluruh permintaan Material
Persediaan dalam 1 (satu) bulan terakhir.
Surplus ditambah Dead Stock Ratio, merupakan perbandingan
antara penjumlahan nilai surplus ditambah nilai dead stock dengan
total nilai Material Persediaan.
46
C4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
5. PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN HBM DAN HBI
Dalam melakukan Pengendalian terhadap HBM dan HB! Kontraktor KKS wajib
melakukan:
5.1
5.2.
5.3.
Pemeriksaan fisik keseluruhan HBM dan HBI minimal 3 (tiga) tahun
sekali dengan cara membandingkan catatan pembukuan HBM dan HBI.
Pemeriksaan fisik terhadap HBM dan HBI yang dilakukan minimal 1 (satu)
tahun sekali mencakup:
5.2.1, Keseluruhan HBM dan HBI yang telah placed into service pada
tahun berjalan.
5.2.2, Sampling HBM dan HBI yang placed into service pada tahun-tahun
sebelumnya.
Hasil_pemeriksaan fisik terhadap HBM dan HBI dilaporkan kepada
BPMIGAS Ca, Divisi Akuntansi, yang hasilnya berupa
5.3.1, Ditemukan, jumlah item fisik HBM dan HBI sesuai dengan yang ada
dalam pencatatan.
5.3.2. Hilang / Tidak ditemukan.
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TANAH.
64
6.2.
63,
Kontraktor KKS wajib melakukan pengawasan terhadap tanah yang telah
dibebaskan baik secara fisik maupun administrasi
Kontraktor KKS secara rutin melakukan inventarisasi dan verifikasi
terhadap Aset tanah yang dikuasai minimal 1 (satu) tahun sekali dan
melaporkan kepada fungsi terkait di BPMIGAS Cq. Divisi Akuntansi
cengan tembusan kepada Divisi PMA KKKS.
Kontraktor KKS harus melaporkan kepada BPMIGAS Cq. Divisi
Pertimbangan Hukum dengan tembusan kepada Divisi Akuntansi dan
Divisi PMA KKKS dalam hal terjadi konflik penguasaan/kepemilikan
dengan pihak ketiga
47%
bpi
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
“4PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
LAMPIRANPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
bp KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN —PENGELOMPOKKAN HBM DAN HBI
1 PENGELOMPOKKAN HBM DAN HBI
NOMOR
LAMPIRAN LAPORAN MATERIAL PERSEDIAAN FORMULIR
2 LAPORAN DETAIL MATERIAL PERSEDIAAN MP-01
PER BULAN
3 MOVEMENT MATERIAL BERDASARKAN MP-02
FREKUNESI PEMAKAIAN (MA-02)
PER BULAN
4 LAPORAN DETAIL SURPLUS MATERIAL MP-03
PERSEDIAAN EKS PROJECT (MA-03)
PER BULAN
5 LAPORAN KEUANGAN MATERIAL MP-04
PERSEDIAAN PER KUARTAL,
NOMOR
LAMPIRAN = LAPORAN HBM DAN HB! FORMULIR
6 EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN ASET HBM-01
HARTA BENDA MODAL
7 KERTAS KERJA PERGERAKAN NILAI ASET HBM-02
8 LIST ASET HARMONI III HBM-03
9 RECONCILIATION HARMONI [Il VERSUS FQR HBM-04
R.14 (ACQUISITION COST)
10 RECONCILIATION HARMONI Ill VERSUS FQR HBM-04
R.14 (ACCUMULATION DEPRECIATION)
1 EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN ASET HBI-O1
HARTA BENDA INVENTARIS
12 LIST ASET BARANG INVENTARIS DAN LOW HBI-02
VALUEPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
13
14
15
16
47
DAFTAR LAMPIRAN
LAPORAN INVENTARISAS! TANAH
DAFTAR INVENTARIS TANAH
DOKUMEN USUL PELEPASAN DAN/ATAU
PENGHAPUSAN ASET
FORMULIR USUL PELEPASAN DAN/ATAU
PENGHAPUSAN ASET
DETAIL DATA USUL PELEPASAN DAN/ATAU
PENGHAPUSAN ASET
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK
LAPORAN PENGELOLAAN BAHAN PELEDAK
LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN
PERSEDIAAN BAHAN PELEDAK (HANDAK)
NOMOR
FORMULIR
TANAH-01
NOMOR
FORMULIR
FORMULIR-01
FORMULIR-02
FORMULIR-03
NOMOR
FORMULIR
HANDAK-04bp’
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMAPEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
1
LAMPIRAN - 1
HBM DAN HBI BERDASARKAN MOBILITASNYA
Harta Benda Modal Tetap (HBMT) yang dikelompokkan menjadi
1.1. Sumur, yang terdiri dari
14.4. Minyak
1.1.2. Gas Bumi
1.1.3. Gas Methan
14.4. Air
4.2. Tanah, yang terdiri dari
1.2.4, Tanah untuk lokasi/sumurfjalan lokasi/jalur pipa (Right of Way).
1.22. Tanah untuk bangunan
1.23, Tanah untuk fasilitas produksi
1.2.4, Tanah untuk fasilitas umum
1.3. Bangunan, yang terdiri dari
1.3.1. Bangunan fasilitas produksi, pabrit/kilang dan jaringan pipa
1.3.2. Bangunan gedung perkantoran, perumahan dan pergudangan
4.3.3. Bangunan sarana telekomunikasi
1.3.4, Bangunan fasilitas umum
1.3.5, Bangunan pelabuhan laut dan udara
1.4. Kapal, yang terdiri dari
1.4.1. Tongkang
4.4.2. Tanker
1.4.3. Kapal Tunda
1.4.4. Kapal pemasok (supply boat)
1.4.5. Kapal penumpang
Harta Benda Modal Bergerak (HBMB) dikelompokan sebagai berikut
2.4. Drilling & Production Equipment:
2.1.1. Drilling tools, subsurface and surface
2.1.2. Production tools
2.4.3, Drilling barges
Ee% PEDOMAN TATA KERJA
bp
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
2.2. Geological and Geophysical Equipment
2.3, Transportasi
2.3.1. Floating craft
2.3.2. Automotive Equipment
2.3.3. Railway Equipment
2.3.4. Aircraft
2.4. Construction Equipment
2.4.1. Winches
2.4.2. Lifting Equipment
2.4.3. Road Making Equipment
2.4.4. Earth Making Equipment
245. Pipe Line Construction Equipment
2.4.6. Portable Welding Generator
2.5. Heavy Equipments
2.6. Engines
2.7. Office & House Equipment
2.8. IT Equipment
2.9. Miscellaneous Equipment
Harta Benda Inventaris (HB1), dapat dikelompokkan sebagai berikut:
3.1. Mebel untuk:
3.4.1. Kantor
3.1.2, Rumah
3.1.3. Fasilitas umum
3.2. Perlengkapan untuk
3.2.1. Kantor
3.2.2. Rumah
3.2.3. Fasilitas umum
3.3. Elektronik dan komputer&
LAMPIRAN ~ 2
Pedoman Pengslesan Ase KonatorKKS
[LAPORAN DETAIL MATERIAL PERSEDIAAN (MA.01)
‘STATUS BULAN
lt Last
x cory
Keterange
1 aaah Kode Matar KKKS adel Kose mata! yang sear hansen guratan unk men densaskan sulu mater
2agtoh Ful ese Morgaian desig os tra dengon materal
Sadish Quant adalah oman matealpereeloanberdasatan dos blanbslen
‘ash Sauan alah seluanpengueiran da material bersangialan
‘dah Haga Sotvan ation haga dar mara yang besangiatan Deccasastan POrAverage (din USS)
Sadah Teta Ns Persedaanadlsh pertalan dan C dan E (dalam USS)
7 aelsh Lokas adalah poss penymparan mater persesan yong edeskpsikan nea wiayoh dan okas penyinpanan (hin / yard)
‘dah Kons Ase! Bar dan bak
Dadeish Kons Ae! Bary, dpe
{GadaahKondi Ase Rust, dipeahi
11 adalah Konda Ase Sakoged
1230ah Kona Ase Se
"Sadan Receved aan penantahan quany rate elscbabkan leh penbetan, rence an pengonbatan (cam USS)
14 ads Receve adalah panambahan quay malealdisebaan ole penbelan ante! dan pengembatan (8m quan)
{Sadan sued alan pengurangancuanlty material csebabkan pean, tense dan pnghapuson (clam USS).
‘Gadaan ave atin pengurangan evant) malarial ceebobkan pertain, arse dan penghapusan (clam Quant)
17 ada RO aaah esas meatorlperseczan yang cnenukanunuk menunangkegatanperenraonperalan dan opera.
1a giaah Project adele ins mateal persecaan yng dberukan wlukmanuyarg sul projee
orem nin eral
Tied
Tes assy [0a a0 | Proie
sop wo
‘anager LogsiISCNMateal Wanagerent
Noma deoe
VINVS VHA MVHLNOM HOLNVHLNOM
IW1dNS IVLNVY NVV10199Nad
Vda VLVL NVWOdadS
» LAMPIRAN ~ 3
Pedoman Pengelolaan Aset Konlraktor KKS
. FRAT NO. we2 oe
MOVEMENT WATERIAL BEROASARKAN FREKUENS! PEMAKAIAN (M02)
SraruSsULAN
FREKUENG) PEMARATAN
No. KLASIFIKASI MATERIAL uss TOTAL
FAST MOVING | SLOWMOWING [SURPLUS [DEAD STOCK, vss
z 2 z 4 5 RES
DRILLING AND PRODUCTION
PLANT AND MACHINERY
IrRANSPORTATION
IMAGHINERY ACCESSORIES AND INSTRUMENTS
JaUILDINGS, TANKS ANO SHOP EQUIPMENT
JevecTaicaL
[nUBULAR GOODS, VALVES and FITTINGS
JeUILOING MATERIAL, METALS AND HARDWARE:
1 froois avo PACKING
JeAINTS, OLS, CHEMICALS and LABORATORY.
MEDICAL
HOUSEHOLD, OFFICE ana SAFETY
TOTAL
x |o fr |m fo fo fo [>
Manager Logistic/SCM/Material Management
vruay VLVL NvWOdad
Nama Jelas
IW1dNs IVLNVY NVV1019 Nad
Keterangen
{adalah asifkasi matval berdasarkan kodeficasi SPMIGAS
2 adalah Kastiaci materal yang perrakaion/pengeluarannya dalam (at) tahun minimum 2 (dua) kal pada bulan yang berainan
Sacalah astnsi rateral yang poretaian/pengeluarannya dalam 1 (Salt) talon yaks (sats) Kab
4 adalah Mssixasi material yang solame 2 (dua) sampai cengan 5 (ima) tahun tdak ada pemakaian / pengeliaran
Sada tastes! material selara eb dai 5 (ha) tun tak ade perekaian/pengelaran
6 acai tl nfo (dalam USS) ntok masing-masing Nestkesi materal
VINVS VrHay WVHLNOM HOLNVYLNOM
1)S
2
LAMPIRAN = 4
Pedoman Pengelolaan Aset Kontraktor KKS
FORM. NO. : MP0
LAPORAN DETAIL SURPLUS MATERIAL PERSEDIAAN EKS PROJECT (MA-03)
STATUS BULAN .,
Kode Material Total Nia
KKKS Full Desc. Quantity | Satuan |Harga SatuanUS$| —Perseciaan Lokasi
uss
i 2 z a 5 BeXS
TOTAL!
Manager Logistic!SCM/Material Management
Nama Jelas
Keterangan’
‘adalah kodefikasi material Kontraktor KKS.
2 adalah deskripsi lengkap dari material persedian
3 adalah Quantity adalah jumlah material persediaan berdasarkan ciosing bulan berjalan
4 adalah Satuan adalah satuan pengukuran dari material bersangkutan
S adalah Harga Satuan adalah harga dari material yang bersangkutan berdasarkan PO!Average (dim US$)
6 adalah Total Nilai Persediaan adalah perkalian dari C dan E (dalam USS)
7 adalah Lokasi adalah posis! penylmoanan material persedian yang medeskripsixan nama wilayah dan lokasi penyimpanan (bin yard)
z
So
z
a
a
R
q
9
3
za
3
z
5
a
>
x
xq
mn
a
2
>
n
>
=
>
yD
m
52
am
co
oo
Fs
Pb
Bz
24
2
42
DA
ae
c
S>
z
2
if%
PEDOMAN TATA KERJA
PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
LAMPIRAN - 5
Betaman Pangan At ea KS
{ARORA KEUANGAN MATERIAL PERSEDICAN
ras
Bleek ust
fol Deen: RETO TE a TERRTS
YYeaR | Rar] Rawr | Totter Toa Dame [rate] wrieot Tour] "eae
ee | Me | Ns | Mas" [ts | ah
3 a
vent
a
(tone & ta nga)
7
tec
ius
saat sebsumnys
naan sear take ben
Spel ui ep pegadna bare ew purchase
iets yng ockoay a ee a eg
paren aragonite Kk
{81 Tre sdaanpeseharonenpronga ntl psesesn ang Sbathegoe ase sa KK
(Gojureefadaahsanguenan atfalpeceanan ong (em mano senetgan oapuuta
{i)ven saan penbnan Caen Yo" Reuetas er ahUoI 1
(inyvearte av nea sao pada nn aan CTT 212
ee
vi