Anda di halaman 1dari 4

Patogenesis atherosklerosis

Kolesterol LDL mengangkut paling banyak kolesterol dalam darah, sering disebut kolesterol jahat.
Kadar cholesterol LDL yang tinggi menyebabkan kolesterol mengendap dalam arteri
Oxidized small LDL di fagosit oleh macrofag menjadi foam cell yang merupakan cikal bakal
atherosklerosis plak. Bersama dengan otot polos yg mengandung banyak kolesterol secara bertahap
akan membentuk plak yang dapat menyumbat pembuluh darah
Embolus
Benda asing yang ikut serta dengan aliran darah dari satu tempat ke tempat lain. Embolus ini juga
merupakan cara penyebaran infeksi dan tumor. Secara klinis menimbulkan efek yang gawat dan
dapat menimbulkan kematian yang mendadak. Embolus dapat ditemukan dlm vena, arteri,pembuluh
limfe dan jantung
Embolus dapat berupa:
1. Benda padat, mis trombus yang terlepas, kelompok bakteri, jaringan, sel tumor
2. Cairan, misal globul lemak,cairan amnion
3. Gas, misal udara dan gas nitrogen
Akibat embolus
Sama dengan trombus. Jika embolus kecil/sistem kollateral baik, tidak terjadi efek apa-apa tetapi
pada beberapa kasus terutama pada emboli arteri
koronarius dapat menyebabkan kematian dan
Embolus yang lebih besar pada arteri pulmonalis
juga dapat menyebabkan kematian. Penyebaran
tumor ganas yaitu metastasis terjadi karena sel-sel
tumor terbawa aliran darah/limfe ke tempat yang
jauh dari asalnya.
Tromboembolus ( Embolus )
Emboli karena trombus, palaing sering terjadi (95%), dapat berasal dari arteri/vena
EMBOLI ARTERI
biasanya berasal dari :
a. trombus mural dalam jantung
b. vegetasi pada katup jantung kiri
c. kadang-kadang dari trombus aorta
Penyumbatan pembuluh darah sebagai akibat embolus terutama terdapat pada limpa, otak, ginjal
dan anggota gerak bawah. Penyumbatan menyebabkan infark organ tsb.Pada anggota gerak bawah
dapat menyebabkan gangren
Infark terjadi jika kollateral kurang baik. Embolus penyebab umum penyumbangan arteri
mesenterika yang menyebabkan infark usus. Embolus pada arteri coronaria dapat
menimbulkan infark miokard dan kematian mendadak
EMBOLUS VENA
umumnya berasal dari trombus pada vena tungkai bawah, dapat juga dari vena pelvis dan
jantung kanan. Embolus vena biasanya menyebabkan oklusi pada a. Pulmonalis
EMBOLUS PADA PARU-PARU
Sering disebabkan oleh trombosis vena, adanya trombus pada tungkai bawah dapat diduga dari
adanya nyeri dan bengkak pada salah satu tungkai bawah,ttp kadang2 gejala ini tidak ada. Emboli
pada paru menyebabkan kematian mendadak/ tidak, infark paru dan perdarahan. Kematian
mendadak karena emboli besar yang tiba-tiba menutup sirkulasi pulmonal yang menyebabkan
asfiksia atau dilatasi akut dengan dekompensasi jantung kanan, disebut acute cor pulmonale.
Kematian mendadak dapat jg karena embolus menghalangi darah kembali ke jantung kiri sehingga
keluaran jantung menurun, hipotensi mengakibatkan insufisiensi a koroner, gagal miokardial,
anoksia serebral dan syok
EMBOLUS LEMAK
Etiologi embolus lemak yang paling sering dan umum adalah trauma tulang panjang terutama
femur dan tibia yang disertai dengan kerusakan sumsum tulang
EMBOLUS AIR KETUBAN (CAIRAN AMNION)
Adalah embolus air ketuban yang biasanya disertai sel-sel epitel, verniks kaseosa, lendir,
lanugo ( rambut ) dan terutama terdapat di paru-paru sehingga dapat menyebabkan
kematian yang tidak terduga sewaktu melahirkan atau beberapa saat setelah melahirkan.
Penderita tiba-tiba sesak nafas, sianosis dan syok. Pada bedah mayat ditemukan
bendungan paru,edema dan dilatasi akut jantung kanan.
Cara cairan amnion dapat masuk ke dalam sirkulasi belum diketahui dengan pasti.
Mungkin karena adanya robekan pada miometrium atau endoserviks atau mungkin juga
pada waktu terjadi pemecahan kantung amnion, rahim berkontraksi dengan kuat sehingga
tekanan menjadi lebih besar dan cairan amnion seolah-olah disemprotkan ke dalam vena
dan sinus-sinus uteri yang terbuka lebar karen terjadi luka-luka.
Sebab kematian karena emboli ini belum jelas, diduga emboli air ketuban yang banyak
dapat menyebabkan obstruksi paru sehingga menimbulkan kematian.Namun seing kali
emboli air ketuban tidak cukup banyak untuk menyebabkan obstruksi paru dan kematian
dalam hal ini diduga karena refleks spasme vaskular.
Kadang dapat ditemukan trombosis yang luas, afibrinogenemia serta terganggunya
pembekuan darah, karena itu sering timbul perdarahan pada rahim atau tempat lain
( kulit, mukosa, traktus urinarius)
INFARK
Iskemia adalah suatu anemia lokal pada daerah tertentu sebagai akibat
insufisiensi darah atau karena terputusnya perbekalan darah arteri pada suatu alat
tubuh.Iskemia dapat terjadi perlahan-lahan atau mendadak. Iskemia yang mendadak
ditemukan pada arteri yang menuju alat tubuh terikat, trombosis, embolisme dan torsi yang
tiba-tiba dari usus atau tumor bertangkai
Akibat yang terjadi tergantung ada tidaknya sirkulasi kolateral karena dapat
tersusun dengan cepat dan baik, darah mengalir melalui saluran baru sehingga tidak terjadi
kerusakan. Jika susunan kolateral tidak ada, sebagian atau seluruh alat tubuh tersebut akan
mengalami nekrosis, infark,gangren
PATOGENESIS INFARK
Segera setelah terjadi obstruksi pembuluh darah, daerah tersebut nampak mengalami
perubahan jaringan yang sementara akibat hiperemia. Dalam beberapa jam, karena stagnasi
darah, terjadi edema dan perdarahan yang menyebabkan daerah tersebut membengkak.
Jumlah perdarahan tergantung pada vaskularisasi alat tubuh yang bersangkutan, misal
perdarahan pada usus dan paru-paru lebih banyak daripada perdarahan dalam ginjal dan
jantung.
Degenerasi bengkak keruh dan degenerasi lainnya mulai timbul, makin lama prosesnya
menuju ke arah nekrosis dalam waktu kurang lebih 48 jam (kadang-kadang dapat timbul
lebih cepat dalam 12-24 jam) dimulai dari sel parenkim kemudian baru sel stroma.
Sel darah lisis dan Hb dikeluarkan ke jaringan sekitarnya sehingga pigmen hemosiderin dan
hematoidin diendapkan pada daerah infark tsb. Karena pecahnya eritrosit ini, infark menjadi
pucat.sekeliling infark menunjukkan hiperemi dan infiltrasi sel radang sebagai reaksi
terhadap jaringan nekrotik. Pada paru-paru dimana terdapat dua perbekalan darah,
perdarahan akan banyak dan kurang cepat hilang sehingga infark tetap merah sampai terjadi
penyembuhan
AKIBAT INFARK
Jika infark kecil atau mengenai organ vital, sering tidak menimbulkan gejala klinis atau
keluhan. Suatu infark biasanya menimbulkan nyeri karena iritasi jung-jung saraf pada daerah
yang terkena atau karena radang fibrinosa pada permukaan serosa alat tubuh yang terkena
seperti jantung, limpa dan paru. Kadang timbul demam dan leukositosis akibat reaksi tubuh
terhadap jaringan nekrotik. Pada infark ginjal dapat terjadi hematuria, infark paru
hemoptisis. Pada infark miokard dapat terjadi ruptura, darah mengisi perikard sehingga
timbul cardiac tamponade dan menyebabkan kematian.
Akibat infark dapt menimbulkan gangguan fungsi , gangguan konduktif, payah jantung
mendadak dan syok kardial.Pada infark miokard ini, enzim SGOT, SGPT juga meningkat.
Pada otak tergantung lokasi dan luasnya, dapat menimbulkan hilangnya kesadaran ,afasia,
monoplegia, hemiplegia dan kebutaan

Anda mungkin juga menyukai