Anda di halaman 1dari 3

Filariasis

1. Definisi
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular kronik yang
disebabkan sumbatan cacing filaria di kelenjar / saluran getah bening,
menimbulkan gejala klinis akut berupa demam berulang, radang kelenjar / saluran
getah bening, edema dan gejala kronik berupa elefantiasis.
2. Penyebab
Di Indonesia ditemukan 3 spesies cacing filaria, yaitu Wuchereria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori yang masing-masing sebagai penyebab
filariasis bancrofti, filariasis malayi dan filariasis timori. Beragam spesies nyamuk
dapat berperan sebagai penular (vektor) penyakit tersebut.
3. Cara Penularan
Seseorang tertular filariasis bila digigit nyamuk yang mengandung larva
infektif cacing filaria. Nyamuk yang menularkan filariasis adalah Anopheles,
Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Nyamuk tersebut tersebar luas di seluruh
Indonesia sesuai dengan keadaan lingkungan habitatnya (got/saluran air, sawah,
rawa, hutan).
4. Gambaran klinik
Filariasis tanpa Gejala
Umumnya di daerah endemik
Pada pemeriksaan fisik hanya ditemukan pembesaran kelenjar limfe
terutama di daerah inguinal.
Pada pemeriksaan darah ditemukan mikrofilaria dalam jumlah besar dan
eosinofilia.
Filariasis dengan Peradangan
Demam, menggigil, sakit kepala, muntah dan lemah yang dapat
berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu.
Organ yang terkena terutama saluran limfe tungkai dan alat kelamin.
Pada laki-laki umumnya terdapat funikulitis disertai penebalan dan rasa
nyeri, epididimitis, orkitis dan pembengkakan skrotum.
Serangan akut dapat berlangsung satu bulan atau lebih.
Bila keadaannya berat dapat menyebabkan abses ginjal, pembengkakan
epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar inguinal dan otot ileopsoas.
5. Diagnosis
Diagnosis filariasis dapat ditegakkan secara klinis.
Diagnosis dipastikan dengan menemukan mikrofilaria dalam darah tepi
yang diambil malam hari (pukul 22.00 02.00 dinihari) dan dipulas dengan
pewarnaan Giemsa.
Pada keadaan kronik pemeriksaan ini sering negatif.
6. Penatalaksanaan
Perawatan Umum
Istirahat di tempat tidur
Antibiotik untuk infeksi sekunder dan abses
Perawatan elefantiasis dengan mencuci kaki dan merawat luka.
Pengobatan Spesifik
dietilkarbamasin (DEC), suatu derivat piperazin. Dietilkarbamasin
(Hetrazan, Banocide, Notezine, Filarizan) dengan cepat membunuh mikrofilaria
dan sebagian cacing dewasa W.bancrofti dan B.malayi secara in vivo.
Dietilkarbamasin tidak aktif secara in vitro terhadap spesies Brugia. Dosis 6
mg/kgBB/oral selama 10-14 hari (dosis kumulatif 72 mg/kgBB), dapat
mengurangi mikrofilaria sampai 80-90% dalam beberapa hari. Kadar mikrofilaria
akan bertahan dalam jumlah sedikit lebih dari 6-12 bulan. Efek samping seperti
demam, nyeri kepala, mialgia, muntah, lemah dan asma, biasanya disebabkan oleh
karena destruksi mikrofilaria dan kadang-kadang oleh cacing dewasa, terutama
pada infeksi berat. Gejala ini berkembang dalam 2 hari pertama, kadang-kadang
dalam 12 jam setelah pemberian obat dan bertahan 3-4 hari. Dietilkarbamasin
tidak dianjurkan pada perempuan hamil. Obat lain yang juga aktif terhadap
mikrofilaria adalah ivermectin (Mectizan) dan albendazol. Ivermektin diberikan
dosis tunggal 150 ug/kgBB efektif terhadap penurunan derajat mikrofilaria
W.bancrofti, namun pada filariasis oleh Brugia spp. penurunan tersebut bersifat
gradual. Efek samping ivermektin sama dengan DEC, kontraindikasi ivermektin
yaitu wanita hamil dan anak kurang dari 5 tahun. Karena tidak memiliki efek
terhadap cacing dewasa, ivermektin harus diberikan setiap 6 bulan atau 12 bulan
Untuk menjaga agar derajat mikrofilaremia tetap rendah. Akhir-akhir ini
diketahui bahwa albendazol 400mg dosis tunggal lebih efektif dari pada
ivermectin.
Untuk mengatasi adanya kejadian ikutan pasca pemberian obat pencegahan
Filariasis perlu disiapkan beberapa jenis obat dan alat di pos-pos Pelaksana
Pemberian Obat:
a) Parasetamol
b) Kortikosteroid injeksi dan tablet
c) CTM
d) Adrenalin injeksi
e) Antasid doen
f) Amoksilin
g) Salep antibiotik
h) Infus set
i) Antibiotika oral
j) Cairan infus Ringer Laktat
k) Vitamin B6
Tabel 1. Dosis DEC untuk filariasis berdasarkan umur

Umur DEC (100mg) Albendazol (400mg)

2 6 tahun 1 tablet 1 tablet

7 12 tahun 2 tablet 1 tablet

> 13 tahun 3 tablet 1 tablet

7. Diagnosis banding
infeksi bakteri, tromboflebitis atau trauma dapat mengacaukan filaria
adenolimfadenitis akut. Tuberkulosis, lepra, sarkoidosis dan penyakit sistemik
granulomatous lainnya seringkali dikacaukan dengan filariasis.

Anda mungkin juga menyukai