Termal Imaging
Termal Imaging
PEMBAHASAN
A. Pengertian Panas
Kalor atau panas adalah energi yang berpindah dari suatu zat yang
suhunya lebih tinggi menuju zat lain yang suhunya lebih rendah sampai suhu
keduanya sama dan kesetimbangan termal tercapai. Setiap benda memiliki energi
yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya.
Energi dalam ini directly proportional terhadap suhu benda. Ketika dua benda
dengan suhu berbeda bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai
suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah energi yang disalurkan adalah
jumlah energi yang tertukar.
Hukum kekekalan energi untuk kalor (panas) memenuhi asas yang
diajukan oleh Joseph Black, adalah pada pencampuran dua zat, banyak kalor yang
dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyak kalor yang diserap
oleh kalor yang suhunya lebih rendah. Pernyataan hukum kekekalan energi untuk
kalor sering dinamakan asas Black. Berdasarkan hukum kekekalan energi untuk
kalor, maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
Qlepas = Qterima atau m1 c1 T1 = m2 c2 T2 (2.1)
(Sunardi & Zaenab, 2003: 238-243).
B. Pegertian Foto
Foto merupakan istilah lain dari potret. Secara pengertian foto adalah
gambar yang dibuat dengan kamera dan peralatan fotografi lainnya. Secara
kategori foto dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Kategori ini bertujuan
untuk memudahkan pembuatan dan pemanfaatannya, sesuai dengan standar
kualitas bagi masing-masing keperluan. Ada banyak kategori foto, antara lain:
foto keluarga, foto dokumentasi, foto resmi, foto salon, foto seni, foto kriminal,
foto porno, foto kedokteran (foto sinar X atau rontgen), foto infra merah, foto
bawah laut, foto satelit, foto udara, foto mikro, foto jurnalistik, dan sebagainya.
4
5
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor
kamera. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto
dapat dibedakan atas:
a. Foto ultra violet
Foto ultra violet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum ultra violet. Cirinya tidak banyak informasi yang dapat disadap,
tetapi untuk beberapa obyek dari foto ini mudah pengenalannya karena
kontrasnya yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan
minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan
aspal, dan batuan kapur.
b. Foto ortokromatik
Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau. Cirinya banyak
obyek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena
filmnya peka terhadap obyek di bawah permukaan air hingga kedalaman
kurang lebih 20 meter. Baik untuk survei vegetasi karena daun hijau
tergambar dengan kontras.
c. Foto pankromatik
Foto pankromatik yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum
tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir
sama dengan kepekaan mata manusia. Cirinya pada warna obyek sama
dengan kesamaan mata manusia. Baik untuk mendeteksi pencemaran air,
kerusakan banjir, penyebaran air tanah dan air permukaan.
d. Foto infra merah asli (true infrared photo)
Foto infra merah asli yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum infra merah. Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga
rona pada foto infra merah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat
jaringannya. Baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk
tanaman yang sehat atau yang sakit.
6
C. Pengertian Kamera
Kamera adalah alat yang digunakan dalam bidang fotografi. Nama
kamera diambil dari bahasa latin camera odscura, yang artinya adalah ruang
gelap. Dalam bidang fotografi, fungsi kamera adalah untuk membentuk dan
merekam suatu bayangan hasil pemotretan pada lembaran film.
Pada era teknologi canggih sekarang ini, penggunaan kamera dengan
lembaran film mulai berkurang. Kamera digital lebih banyak digunakan untuk
proses fotografi dengan sistem digital, dimana media penyimpanan gambar hasil
7
permukaan sebuah benda. Sekarang ini telah tersedia kamera yang dapat
merekam pancaran inframerah dari suatu permukaan benda. Dengan
demikian distribusi atau pola temperatur pada suatu permukaan benda dapat
dimonitor.
Dengan teknik ini suatu pemantauan kondisi dilakukan melalui
pengukuran panas dan visual dengan merekam, mengukur temperature yang
terjadi pada bagian tertentu dari sebuah peralatan. Temperatur abnormal
yang sering disebut dengan istilah titik panas atau hot spot mengindikasikan
adanya berbagai kemungkinan (Saputra, 2017: 21-22).
b. Karakteristik dan Keunggulan Inframerah
Thermal Imaging Camera adalah perangkat yang membentuk
images menggunakan radiasi inframerah. Thermal Imaging Camera juga
dikenal sebagai kamera inframerah (IR). Gelombang inframerah adalah
salah satu bagian radiasi elektromagnetik. Keberadaan gelombang
inframerah dalam spektrum gelombang elektromagnet dapat dilihat dalam
Gambar 2.2. Gelombang inframerah terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Daerah inframerah dekat mempunyai panjang gelombang 0,75-2,5 m
2) Daerah inframerah pertengahan mempunyai panjang gelombang 2,5-5
m
3) Daerah inframerah jauh mempunyai panjang gelombang 5,0-1,00 m
Dalam spektrum gelombang elektromagnet, gelombang inframerah
berada diantara cahaya tampak dan gelombang mikro. Panjang gelombang
inframerah yang lebih besar dari cahaya tampak menyebabkan gelombang
inframerah tidak dapat dilihat, sehingga salah satu karakteristik inframerah
adalah tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Sedangkan panjang
gelombang inframerah yang lebih pendek dari gelombang mikro
menyebabkan gelombang inframerah tidak berbahaya apabila terkena tubuh.
10
2) Rumus Stefan-Boltzmann
P 25 k4
= 15h3 c2 T 4 = T 4 (2.3)
A
11
Keterangan:
1) Lensa digital
2) Lensa inframerah
3) Tuas untuk membuka dan menutup lensa
4) Tuas unttuk menyimpan gambar
5) Baterai
b. Tombol
5) Tombol on/off
Fungsi:
a) Tekan tombol on untuk menghidupkan kamera.
b) Tekan dan tahan selama kurang lebih 5 detik akan membuat kamera
dalam kondisi standby. Kamera akan mati secara otomatis setelah 48
jam.
c. Elemen Layar
Ada satu cara untuk memindai FOV (bidang pandang) oleh kamera IR
dengan detektor IR tunggal yang cermin kiri memindai sumbu vertikal dan
pemindaian cermin kanan sumbu horizontal. Karena itu, untuk memindai
semua motor FOV (Field of View) dengan cermin digunakan. (Battalwar, et al,
2015: 12)
Radiasi total yang diterima kamera (Wtot ) berasal dari tiga sumber:
emisi target objek (Eobj ), emisi lingkungan dan tercermin dari objek (Erefl ) dan
emisi atmosfer (Eatm ). Hal ini dapat dinyatakan sebagai Persamaan (2.5).
Prosesnya diilustrasikan pada Gambar 2.12.
Wtot = Eobj + Erefl + Eatm (2.5)
Sumber pertama adalah emisi dari objek target. Namun, tidak semua
radiasi dipancarkan oleh target objek diterima oleh kamera, sebagai fungsi
transmitansi atmosfer (atm ), ada juga yang diserap oleh atmosfer. Dengan
demikian, emisi objek target dapat dinyatakan sebagai Persamaan (2.6)
Eobj = obj . atm . . (Tobj )4 (2.6)
Greybodies memiliki reflektifitas yang lebih besar dari nol. Dengan
demikian, mereka merefleksikan radiasi inframerah yang dipancarkan
lingkungan. Reflektifitas dapat dihitung dari emisivitas, seperti yang
ditunjukkan pada Persamaan (2.7).
= 1 (2.7)
Bagian Radiasi tercermin ini juga diserap oleh atmosfer. Ini adalah komponen
kedua yang diterima oleh kamera dan bisa dinyatakan sebagai Persamaan (2.8).
Erefl = obj . atm . . (Tobj )4 = (1 obj ). atm . . (Trefl )4 (2.8)
Komponen ketiga adalah emisi radiasi inframerah dari atmosfer. Hal
ini bisa diungkapkan sebagai Persamaan (2.9) di mana (1 atm ) adalah
emiten atmosfer.
Eatm = atm . . (Trefl )4 = (1 atm ). . (Tatm )4
(2.9)
23
karena variasi kecil pada emisivitas menyebabkan besar variasi suhu yang
dihasilkan.
Analisis gambar suhu berseri relatif (termografi) digambarkan dalam
tingkat abu-abu, dengan suhu hangat yang ditunjukkan dengan warna ringan,
dan suhu lebih dingin dalam warna gelap. Kinerja kamera termografi ditandai
dengan sensitivitas termal (rentang termal, presisi pengukuran) resolusi gambar
(ukuran piksel gambar, jumlah piksel gambar, kedalaman fokus) dan kecepatan
pemindaian (Lloyd, 2013: 8).
(a) (b)
Gambar 2.13 Citra Infra Merah yang Didapat Saat Kalibrasi.
(a) Pengukuran Emisivitas Menggunakan
Metode Bahan Emisivitas Referensi.
(b)Pengukuran yang Tercermin Suhu
Menggunakan Metode Reflektor
diukur lagi dengan perangkat inframerah, namun kali ini pada permukaan
objek bukan pada pita listrik.