BULAN
LAPORAN PENDAHULUAN
KB SUNTIK 1 BULAN
1. DEFINISI
- Kelurga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri
untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,
mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga (World Health Organisation.2006)
- Suntikan kombinasi adalah 25 mg medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol siplonat yang
diberikan injeksi IM (intramuskuler) sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg noretridon enantat dan
5 mg estradiot valerat yang diberikan injeksi IM (Intramuskular) sebulan sekali (Buku Panduan
Praktis Kontrasepsi.2006 : MK-34)
2. MEKANISME KERJA
- Menekan Ovulasi
- Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
- Perubahan pada endrometrium (atrofi) sehingga implamantasi terganggu
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
(Buku Panduan Praktis Kontrasepsi.2006 : MK-34)
3. EFEKTIFITAS
- Sangat efektif ( 0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama (Saifudin.2003)
- Hanya terjadi 6 kegagalan pada 70.000 wanita / tahun pemakaian
(Obstetri William Edisi 21.2005)
4. INDIKASI
- Usia reproduktif
- Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
- Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
- Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
- Pasca persaliann tidak menyusui
- Anemia
- Nyeri haid hebat
- Haid teratur
- Riwayat kehamilan ektropik
- Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
(Saifudin.2003)
5. KONTRAINDIKASI
- Hamil atau diduga hamil
- Menyususi dibawah 6 minggu pascapersalinan
- Perdarahan pervaginam yang belum tau penyebabnya
- Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
- Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (lebih dari 110/180 mmHg)
- Riwayat tekanan tromboli atau dengan kencing manis
- Keganasan payudara
6. KEUNTUNGAN
a. Keuntungan Kontrasepsi
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
- Jangka panjang
- Efek samping sangat kecil
- Klien tidak perlu menyiapkan alat suntik
b. Keuntungan Nonkontrasepsi
- Mengurangi jumlah pendarahan
- Mengurangi nyeri haid
- Mencegah anemia
- Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
- Mengurangi penyakit payudara dan kista ovarium
- Mencegah ektopik
- Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
- Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia premenopouse
(Saifudin.2003)
7. KETERBATASAN
- Terjadi perubahna pada pola haid, seperti haid tidak teratur, pendarahan bercak / spotting atau
perdarahan sela sampai 10 hari
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan
kedua atau ketiga
- Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatn. Klien harus setiap 30 hari datang ke pelayan
kesehatan untuk mendapatkan suntikan
- Efektifitas berkurang bila digunakan bersama dengan obat-obtan epilepsi (Fenitoin dan
barbiturate) atau obat epilepsi (rifampisin)
- Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru
/ otak kemungkinan timbulnya tumor hati
- Penambahan berat badan
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, Hepatitis B virus,
atau infeksi virus HIV
- Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
(Saifudin.2003)
POHON MASALAH
Alat Kontrasepsi
Menjarangkan kehamilan
Mengatur kehamilan
Mengakiri kehamilan
Cyclofem DMPA
INTERVENSI
Dx : Aseptor lama dengan KB suntik 1 bulan
Tujuan : mencegah terjadinya kehamilan
KH : Tidak terjadi kehamilan dan tanda adanya kehamilan
Tidak ada komplikasi selama pemakaian KB suntik 1 bulan
Intervensi
1. Ciptakan hubungan terapeutik pada ibu dan keluarga
R : adanya pendekatan dan komunikasi terapeutik akan trcipta kerjasama dan kepercayaan
berindak dan membawa ke putugas kesehatan
2. Lakukan Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
R : mencegah infeksi silang antara pasien dan petugas kesehatan
3. Tanyakan pada pasien mengenai keadaan / informasi mengenai dirinya
R : mengenali pemahaman pasien mengenai KB dan alat kontrasepsi yang diinginkan
4. Lakukan persiapan alat penyuntikan
R : mempercepat proses penyuntikan dan menghindari alat-alat tertinggal
5. Lakukan pesiapan pasien dengan mengatur posisi pasien
R : posisi pasien juga ikut menentukan pada area yang benar
6. Lakukan penyuntikan sesuai prosedur pada area yang benar
R : melakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur secara IM di 1/3 atas antara SIAS dan Os
cocygeus akan membua obat benar-benar terserap dalam otot dan menghindari abses
7. Lakukan pendokumentasian pada kartu kunjungan selanjutnya
R : memudahkan pasien untuk kunjungan selanjutnya
Masalah
A. Mual
Tujuan : mengurangi mual yang timbul akibat efek samping KB suntik
KH : Nafsu makan ibu bertambah
Ibu tidak cemas terhadap mual yang dihadapinya
Intervensi
1. Beritahu ibu penyebab mual
R : memberitahu pada ibu apa penyebab mual, supaya ibu tidak cemas lagi
2. Anjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
R : makan sedikit tapi sering, diharapkan asupan gizi tetap terpenuhi meskipun dalam keadaan
mual
B. BB bertambah
Tujuan : mengurangi kecemasan terhadap kenaikan BB yang dialami
KH : penembahan berat badan yang dialamai ibu bisa ditekan
Ibu tidak cemas terhadap penambahan BB
Intervensi
1. Beritahu ibu penyebab perubahan BB
R : dengan memberi tahu ibu apa penyebab penambahan berat membuat ibu tidak cemas lagi
2. Anjurkan ibu untuk mengatur pola makan
R : Diet dengan gizi seimbang akan mengurangi penambahan BB yang berlebihan
3. Anjurkan ibu untuk tidak mengemil di malam hari
R : kebutuhan kalori di malam hari tidak sebanyak disiang hari
4. Anjurkan ibu untuk berolahraga secara teratur
R : olahraga dapat memanatu pembakaran lemak dlam tubuh
Kebutuhan
A. KIE tentang KB suntik 1 bulan
Tujuan : agar ibu paham tentang keuntungan, efek samping, dan cara kerja KB suntik
KH : ibu tidak cemas lagi
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang KIE KB 1 bulan
R : agar ibu paham tentang KB suntik 1 bulan
2. Jelaskan pada ibu tentang keuntungan, efek samping dan cara kerja KB suntik
R : agar ibu tidak cemas tentang keadaannya
IMPLEMENTASI
Tindakan dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
DAFTAR PUSTAKA
I. DEFINISI
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
Mengatur interval diantara kelahiran
Menentukan jumlah anak didalam keluarga
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri (
http:www.askeb IUD.com/kontrasepsi )
Kontrasepsi adalah usaha- usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, dapat bersifat
sementara, dapat juga bersifat permanent. (Ilmu Kandungan.2006: hal 534 dan Ilmu kebidanan.
2006 hal:905 )
Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut. (http:www.askeb IUD.com/kontrasepsi )
Suntikan kombinasi adalah 25 mg medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol siplonat yang
diberikan injeksi IM ( intramuskuler ) sebulan sekali ( cyclofem ), dan 50 mg noretridon enantat
dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM ( intramuskuler ) sebulan sekali (Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006 : MK- 34 )
Obat kontrasepsi yang disuntikkan setiap bulan dan mengandung 25 mg medrodsiprogesteron
asetat plus 5 mg estradiol sipinoat ( Obstetri Williams edisi 21.2005 : 1716 )
III. EFEKTIVITAS
o Sangat efektif ( 0,1- 0,4 kehamilan per 100 perempuan ) selama tahun pertama. ( Saifudin, 2003 )
o Hanya terjadi 6 kegagalan metode pada 70.000 wanita / th pemakaian. Efektifitas ( Obstetri
William edisi 21,2005 )
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
Perdarahan pervaginam yang belum tau penyebabnya
Penyakit hati akut ( virus Hepatitis )
Usia lebih dari 35 tahun yang merokok
Riwayat penyakit jantung. Stroke, atau dengan tekanan darah tinggi ( > 180/ 110 mmHg )
Riwayat tekanan tromboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
Keganasan payudara
( Saifudin, 2003 )
DAFTAR PUSTAKA
Alat Kontrasepsi
Menjarangkan kehamilan,
Mengatur kehamilan
Mengakhiri kehamilan
Hormonal Non
Hormonal
Cyclofem DMPA
1.3 Manfaat
Laporan ini dibuat agar dapat memberi manfaat bagi:
1.3.1 Bagi BPS
Dapat meningkatkan pelayanan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada klien
akseptor KB suntik 1 bulan.
1.3.2 Bagi Pendidikan
Evaluasi keberhasilan belajar Praktek Klinik Kebidanan I
1.3.3 Bagi Klien / Masyarakat
Agar masyarakat dan klien mendapat pelayanan kesehatan yang efisien tentang KB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi
suatu wilayah keluarga dengan cara mengatur jarak kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Tujuan Khusus
Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh
kebijaksanaan :
1) Fase menunda perkawinan
2) Fase menjarangkan kehamilan
3) Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan
2.1.4 Kontrasepsi
Kontrasepsi diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1. Metode Sederhana
Metode sederhana dibagi menjadi metode sedehana dengan alat dan metode sederhana tanpa alat,
yaitu :
a. Tanpa alat :
1). KB alamiah : kalender, suhu basal, lendir serviks
2). Coitus intruptus (senggama terputus)
b. Dengan alat : kondom, diafragma, kap serviks, kondom wanita, spermisida.
2. Modern
Metode kontrasepsi modern dibagi menjadi:
a. Hormonal
Metode modern hormonal terdiri atas: kontrasepsi pil, implan, dan suntikan
b. Nonhormonal
Metode modern non hormonal adalah kontrasepsi IUD
3. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap terdiri atas Tubektomi dan Vasektomi
2.2.6. Kerugian
Menurut JNPK-KR (2012) kerugian kontrasepsi suntik kombinasi adalah:
a. Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spoting, atau
perdarahan sampai 10 hari
b. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan
kedua atau ketiga
c. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk
mendapatkan suntikan
d. Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsy (Fenitoin dan
Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin)
e. Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru
atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
f. Penambahan berat badan
g. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau
infeksi virus HIV
h. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS / BIODATA
Tanggal : 14 Februari 2014 pukul : 19.00 WIB
Nama Ibu : Ny. F Nama Suami : Tn. A
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jln. Gede Alamat : Jln. Gede
Telp :- Telp :-
B. ANAMNESA
1. Alasan Kunjungan ini : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan ulang/rutin untuk KB suntik 1
bulan (kombinasi).
2. Keluhan Utama : Tidak ada
3. Riwayat menstruasi
Haid Pertama : 13 Tahun
HPHT : 11 Februari 2014
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3 kali/hari ganti pembalut
Dismenore : Tidak ada
Teratur/tidak teratur : Teratur
Lamanya : 5 hari
Sifat darah : kental kehitaman, baunya khas
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Pola Makan : 3 kali sehari, porsi sedang, berisi nasi, lauk
pauk, sayur, dan buah-buahan
Pola Minum : 7-8 gelas / hari, berisi air putih
Pola Aktivitas : Pagi sampai siang bekerja, malam
mengurus anak dan suami
Pola Hubungan : 2 kali seminggu
Seksual
Kebiasaan Lain : Ibu tidak merokok dan tidak minum
minuman beralkohol
9. Data Psikososial
Pengetahuan ibu tentang KB : Ibu hanya mengetahui KB
suntik saja
Dukungan Keluarga : Suami mendukung ibu ber
KB
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
Muka/wajah : tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada
flek hitam
Lain-lain : tidak ada kelainan
Mata
Kelopak mata : simetris, tidak ada kelainan
Konjungtiva : tidak pucat
Sklera : tidak kuning
Lain-lain : tidak ada kelainan
Hidung
Secret/serumen : tidak ada
Polip : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Telinga
Secret/serumen : tidak ada
Polip : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Mulut
Bibir : lembab, tidak pecah-pecah dan tidak stomatitis
Gigi : tidak karies dan tidak berlubang
Lain-lain : tidak ada kelainan
Leher
Kelenjar Thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
Kelenjar Getah Bening : tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
Lain-lain : tidak ada kelainan
Dada : Simetris
Payudara
Pembesaran : tidak ada pembesaran
Putting susu : menonjol
Simetris : simetris
Benjolan : tidak ada benjolan
Pengeluaran : tidak ada pengeluaran ASI
Aerola : merah kecoklatan
Rasa nyeri : tidak ada rasa nyeri
Lain-lain : tidak ada kelainan
Abdomen
Pembesaran : tidak ada pembesaran
Benjolan abnormal: tidak ada
Bekas luka operasi: tidak ada
Kandung kemih : kosong
Nyeri tekan perut : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Ano-Genital
Vulva-Vagina : tidak dilakukan
Perineum : tidak dilakukan
Pengeluaran : tidak dilakukan
Anus: hemoroid : tidak dilakukan
Varises & oedem : tidak dilakukan
Lain-lain : tidak dilakukan
Posisi tulang belakang : tegak
Ekstremitas atas
Oedem : tidak ada
Kebersihan : bersih
Warna jari& kuku : bersih, tidak pucat
Turgor : baik
Kekakuan otot : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Varises : tidak ada
Lain-lain : tidak ada kelainan
Ekstremitas Bawah
Oedem : tampak tidak ada oedem
Kebersihan : tampak bersih
Warna jari& kuku : tampak bersih, tidak pucat
Turgor : tampak baik
Kekauan otot : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Varises : tidak ada
Reflex Patella : kanan positif kiri positif
Lain-lain : tidak ada kelainan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak Dilakukan
V. PERENCANAAN
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB suntik 1 bulan
3. Siapkan alat dan obat untuk KB suntik 1 bulan (cyclofem)
4. Berikan injeksi KB 1 bulan (cyclofem)
5. Anjurkan ibu untuk datang kembali pada bulan berikutnya atau bila ada keluhan sewaktu-waktu
6. Lakukan dokumentasi tindakan
VII. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R: 20x/menit
2. Ibu sudah mengerti KIE tentang KB suntik 1 bulan dan efek sampingnya
3. Peralatan dan obat KB sudah disiapkan
4. Pasien sudah disuntikkan KB suntik 1 bulan (cyclofem)
5. Ibu mengerti dan bersedia untuk datang kembali untuk suntik ulang pada tanggal 12 Maret 2014
atau jika ada keluhan
6. Identitas pasien, hasil pemeriksaan, dan terapi yang diberikan sudah didokumentasikan dan kartu
kunjungan ulang sudah diisi
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada Ny. F Usia 25 tahun P 1 A0 dengan Akseptor KB Suntik
kombinasi telah dilakukan pengkajian (data subyektif dan data obyektif) sesuai dengan
manajemen kebidanan 7 langkah varney melalui anamnesa langsung pada pasien dan beberapa
pemeriksaan. Dalam pengkajian data tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan di lapangan.
a. Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir pada tanggal 11 Februari 2014 dan pasien
melakukan kunjungan ulang untuk ber kb pada tanggal 14 Februari 2014 . Hal ini sesuai dengan
teori Sayfuddin (2010) yang mengatakan bahwa suntik kb kombinasi dapat diberikan dalam
waktu 7 hari siklus haid dan tidak diperlukan kontrasepsi tambahan Maka ibu diperbolehkan
menggunakan kb ini dan tidak memerlukan kontrasepsi tambahan apapun.
b. ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga dan terdahulu seperti: Hipertensi,
Gagal Jantung, IMS, Diabetes Mellitus, Epilepsi, Hepatitis, Tuberculosis, dan HIV/AIDS. Hal ini
menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori Hanafi Hartanto (2002) dan kasus. Maka
dari itu ibu dapat diberikan KB suntik kombinasi karena ibu tidak mempunyai riwayat penyakit
yang tidak boleh dimiliki bagi pengguna KB suntik kombinasi.
c. ibu mengatakan tidak pernah merokok, maka dari itu ibu dapat diberikan suntik kombinasi
karena merokok dapat mengurangi keefektifan kb suntik kombinasi.
d. pada pemeriksaan tanda-tanda vital, ibu mempunyai tekanan darah sebesar 110/70 mmHg. Pada
teori Hanafi Hartanto (2002) mengatakan bahwa pasien dengan tekanan darah > 180/100
mmHg tidak diperbolehkan menggunakan kb suntik kombinasi. Hal ini yang memperbolehkan
pasien dapat menggunakan kb suntik kombinasi
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan pula,
karena diagnosa di ambil dari prosedur anamnesa, pada kasus ini tidak ada masalah yang
muncul. Karena ibu sudah memakai alat kontrasepsi suntik KB kombinasi selama 2 bulan.
Pada langkah antisipasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya
masalah potensial karena dari hasil pemeriksaan dan dignosa ibu dalam keadaan baik
Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam kasus ini tidak memerlukan tindakan yang
khusus, cepat dan segera untuk menangani ibu agar tidak terjadi kematian. Dan pada kasus tidak
ada tanda tanda yang mengancam jiwa ibu
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara
teori dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah langkah tersebut disesuaikan dengan
kedaaan pasien. Sehingga tujuan dilakukan asuhan kebidanan Ny.F Usia 26
tahun P 1 A0 dengan akseptor KB suntik kombinasi dapat tercapai.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny F umur 26 tahun P1A0akseptor KB suntik
kombinasi, dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam memnberikan
asuhan kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat membangun
hubungan saling percaya antara pasien dengan bidan.
b. Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah dan kebutuhan
pasien yang sesuai.
c. Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada kerjasama yang
baik dengan pasien.
d. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah dan disandarkan pada perencanaan
tindakan yang disusun.
e. Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang keberhasilan
asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa
5.2. Saran
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam melaksanakan dan
menerapkan asuhan kebidanan.
b. Bagi Petugas dan klinik
Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu kiranya
memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat pelayanan praktek semaksimal
mungkin
c. Bagi Institusi Pendidikan
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan kebidanan yang ada
sebagai pedoman dalam pembuatan makalah kami berikutnya agar lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi.1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Manuaba, Ida Bagus Gede.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
http://litbang.tangerangkota.go.id
http://bkkbn.go.id