Anda di halaman 1dari 5

A.

Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Pengkajian Primer
1) Airway
a) Pastikan kepatenan jalan napas dan kebersihannya segera.
Partikel-partikel benda asing seperti darah, muntahan, permen
karet, gigi palsu, atau tulang. Obstruksi juga dapat di sebabkan
oleh lidah atau edema karena trauma jaringan.
b) Jika pasien tidak sadar, selalu dicurigai adanya fraktur spinal
serviikal dan jangan melakukan hiperekstensi leher sampai spinal
dipastikan tidak ada kerusakan.
c) Gunakan chin lift dan jaws thrust secara manual untuk membuka
jalan napas.
2) Breathing
a) Kaji irama, kedalaman dan keteraturan pernapasan dan observasi
untuk ekspansi bilateral dada.
b) Auskultasi bunyi napas dan catat adanya krekels, wheezing atau
tidak adanya bunyi napas.
c) Jika pernapasan tidak adekuat atau tidak ada dukungan pernapasan
pasien dengan suatu alat oksigenasi yang sesuai.
3) Circulation
a) Tentukan status sirkulasi dengan mengkaji nadi, dan catat irama
dan ritmenya dan mengkaji warna kulit
b) Jika nadi karotis tidak teraba, lakukan kompresi dada tertutup.
c) Kaji tekanan darah.
d) Jika pasien hipotensi, segera pasang jalur intravena dengan jarum
besar (16-18). Mulai penggantian volume per protokol. Cairan
kristaloid seimbang (0,9 % salin normal atau ringers lactate )
biasanya di gunakan.
e) Kaji adanya bukti perdarahan dan kontrol perdarahan dengan
penekanan langsung.
b. Pengkajian Sekunder
1) Identitas Pasien
2) Keluhan
Pasien mengeluh : mual, muntah, sakit perut, sesak nafas, merasa
ngantuk, sering kencing
3) Data Objektif
a) Pasien muntah
b) Bau mulut khas (keton)
c) Nafsu makan menurun
d) Dehidrasi
e) Kadar kalium total tubuh menurun karena poliuria
f) Penurunan berat badan
g) Ortostatik hipotensi (sistole turun 20 mmHg atau lebih saat berdiri)

4) Kaji Riwayat Penyakit


a) Riwayat penyakit dahulu : Riwayat DM
b) Riwayat penyakit sekarang : Intake makanan yang melebihi
kebutuhan kalori, infeksi atau penyakit-penyakit akut lain, stress
yang berhubungan dengan faktor-faktor psikologis dan social,
obat-obatan atau terapi lain yang mempengaruhi glukosa darah,
penghentian insulin atau obat anti hiperglikemik oral, poliuria,
polidipsi.
c) Riwayat penyakit keluarga : Riwayat dengan penyakit yang sama
5) Pemeriksaan fisik
a) Kepala, rambut, hidung, telinga, dan leher: dalam batas normal
b) Mata: penglihatan pasien kabur
c) Mulut: nafas berbau keton
d) Thorax
Inspeksi : terjadi peningkatan frekuensi nafas
Palpasi : gerakan dinding thorax cepat dan dalam
Auskultasi : bunyi paru hilang dan timbul
e) Abdomen
Inspeksi : abdomen tampak tegang
Palpasi : ada nyeri tekan
Auskultasi : bunyi usus tidak normal
Perkusi : ada distensi pada abdomen
6) Pola Kebutuhan Dasar Manusia

a) Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum
purulen (tergantung adanya infeksi/tidak)
Tanda : Lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen, frekuensi
pernapasan meningkat
a) Aktivitas / Istirahat
Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot
menurun, gangguan istrahat/tidur.
Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau
aktifitas, letargi/disorientasi, koma.

b) Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat hipertensi, kebas dan kesemutan pada
ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama,
takikardia.
Tanda : Perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang
menurun/tidak ada, disritmia, krekles, distensi vena
jugularis, kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata
cekung.

c) Integritas/ Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi
Tanda : Ansietas, peka rangsang
d) Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa
nyeri/terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISK
baru/berulang, nyeri tekan abdomen, diare.
Tanda : Urine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat berkembang
menjadi oliguria/anuria, jika terjadi hipovolemia berat),
urin berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen keras, adanya
asites, bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
e) Nutrisi/Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mematuhi diet,
peningkatan masukan glukosa/karbohidrat, penurunan berat
badan lebih dari beberapa hari/minggu, haus, penggunaan
diuretik (Thiazid)
Tanda : Kulit kering/bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi
abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan
kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau
halisitosis/manis, bau buah (napas aseton

f) Neurosensori
Gejala : Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan
pada otot, parestesi, gangguan penglihatan
Tanda : Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma (tahap lanjut),
gangguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, refleks
tendon dalam menurun (koma), aktifitas kejang (tahap lanjut
dari DKA).
g) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
h) Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda : Demam, diaphoresis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya
kekuatan umum/rentang gerak, parestesia/paralisis otot
termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun
dengan cukup tajam).
i) Seksualitas
Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi)
Tanda :Masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
j) Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi.
Penyembuhan yang lambat, penggunaan obat sepertii steroid,
diuretik (thiazid), dilantin dan fenobarbital (dapat
meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak
memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.
Rencana pemulangan : Mungkin memerlukan bantuan dalam
pengaturan diet, pengobatan, perawatan diri, pemantauan
terhadap glukosa darah.
2. Diagnose
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai