2013 1 14201 841409036 Bab2 28072013075739 PDF
2013 1 14201 841409036 Bab2 28072013075739 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang
ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang
jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda
kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang
dianggap serius pada demam berdarah dengue adalah jika muncul perdarahan dan
ditandai dengan sakit kepala, nyeri tulang atau sendi dan otot, ruam, dan
Frever/DHF) ditandai dengan empat gejala klinis utama: demam tinggi/ suhu
meningkat tiba-tiba, sakit kepala supra, nyeri otot dan tulang belakang, sakit perut
dan diare, mual muntah. Fenomena hemoragi, sering dengan hepatomegali dan
pada kasus berat disertai tanda tanda kegagalan sirkulasi. Pasien ini dapat
mengalami syok yang diakibatkan oleh kebocoran plasma. Syok ini disebut
Sindrom Syock Dengue (DSS) dan sering menyebabkan fatal ( Mubin, 2009:19).
6
7
tubuh nyamuk Aedes aegepty (betina). Virus ini termasuk famili Flaviviridae
yang berukuran kecil sekali yaitu 35-45 mm. Virus ini dapat tetap hidup
vertikal dalam tubuh nyamuk, dimana virus yang ditularkan oleh nyamuk betina
pada telurnya yang nantinya akan menjadi nyamuk. Virus juga dapat ditularkan
dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksual. Mekanisme
kedua, transmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh manusia dan sebaliknya.
Nyamuk mendapatkan virus ini pada saat melakukan gigitan pada manusia yang
pada saat itu sedang mengandung virus dengue pada darahnya (viremia). Virus
kelejar ludah. Virus yang berada di lokasi ini setiap saat siap untuk dimasukkan
dengan masa inkubasi antara 3-15 hari. Penderita biasanya mengalami demam
akut atau suhu meningkat tiba-tiba, sering disertai menggigil, saat demam pasien
compos mentis.
pada saat demam dan tak jarang pula dijumpai pada saat penderita mulai bebas
Selain demam dan perdarahan yang merupakan ciri khas DBD, gambaran
klinis lain yang tidak khas dijumpai pada penderita DBD adalah :
a. Keluhan pada saluran pernafasan seperti batuk, pilek, sakit pada waktu
menelan.
konstipasi.
c. Keluhan sistem tubuh yang lain : nyeri atau sakit kepala, nyeri pada otot
tulang dan sendi, nyeri otot abdomen, nyeri uluhati, pegal-pegal pada seluruh
dan fotofobia, otot-otot sekitar mata sakit bila disentuh dan pergerakan bola
dan badan terasa lemah atau lesu. Pada hari kedua atau ketiga akan timbul bintik-
bintik perdarahan, lembam atau ruam pada kulit di muka, dada, lengan atau kaki
dan nyeri ulu hati serta kadang-kadang mimisan, berak darah atau muntah. Antara
hari ketiga sampai ketujuh, panas turun secara tiba-tiba. Kemungkinan yang
dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin dan banyak mengeluarkan keringat.
Bila keadaan berlanjut, akan terjadi renjatan (lemah lunglai, denyut nadi lemah
Kriteria klinis DBD menurut WHO 1986 (dalam Arif. M, 2001; 429)
adalah
a. Demam akut yang tetap tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun secara lisis.
b. Manifestasi perdarahan.
d. Dengan/adanya renjatan
1. Derajat 1 :
Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi perdarahan (uji
tourniquet positif)
2. Derajat II
Seperti derajat I disertai perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain pada
hidung (epistaksis)
3. Derajat III
Ditemukan kegagalan sirkulasi dengan adanya nadi cepat dan lemah, tekanan
nadi menurun (kurang dari 20 mm/Hg) / hipotensi disertai kulit dingin dan
4. Derajat IV
Renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat
penularan virus Dengue dari penderita kepada orang lain melalui gigitan. Nyamuk
sedangkan di daerah pedesaan (daerah rural) kedua jenis spesies nyamuk Aedes
kulit. Setelah itu disusul oleh periode tenang selama kurang lebih 4 hari, dimana
virus melakukan replikasi secara cepat dalam tubuh manusia. Apabila jumlah
virus sudah cukup maka virus akan memasuki sirkulasi (viremia), yang pada saat
itu manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas. Dengan adanya virus
dengue dalam tubuh manusia maka tubuh akan memberi reaksi. Bentuk reaksi
tubuh terhadap virus ini antara manusia yang satu dengan yang lain dapat berbeda,
klinis dan perjalanan penyakitnya. Pada prinsipnya bentuk reaksi tubuh terhadap
komponen plasma atau cairan darah dari dalam pembuluh darah menuju ke rongga
perut berupa gejala asites dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura.
Apabila tubuh manusia hanya memberi reaksi bentuk 1 dan 2 saja maka orang
tersebut akan menderita demam dengue, sedangkan apabila ketiga bentuk reaksi
Bionomik vektor adalah tata cara atau perilaku vektor. Vektor penyakit
DBD adalah nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini memiliki kemampuan jarak
terbang sejauh 40-100 meter dan tidak dapat hidup diatas ketinggian 1000 meter
diatas permukaan laut dan kurang dapat berkembang biak dengan baik didaerah
berupa genangan air yang tidak langsung berhubungan dengan tanah, jernih dan
gelap baik yang berada di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Dalam
12
nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7-14 hari, yaitu 2-3 hari untuk
perkembangan dari telur menjadi jentik, 4-9 hari dari jemtik menjadi pupa, 1-2
09.00-10.00 pagi dan antara pukul 16.00-17.00 petang, Tapan: 2004 (dalam
(Aedes aegypti) sebab vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara cepat
lazim dipakai saat ini. Cara penggunaan malation adalah dengan pengasapan
(thermal fogging), atau pengabutan (cold fogging). Ada juga insektisida yang
abate adalah dengan menaburkan bubuk abate pada tempat yang menjadi sarang
air rapat-rapat dan langkah terakhir dari 3M adalah membersihkan halaman rumah
(Hendarwanto, 2001).
1. Pasang infus RL
2. Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20 30
ml/ kg BB )
a. Tirah baring
b. Beri makanan lunak, dan bila belum nafsu makan di beri minum 1.5 2 liter
demam berdarah dengue dapat ditegakkan bila semua hal dibawah ini terpenuhi:
a. Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik
b. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet positif,
terdapat petekie, perdarahan mukosa atau perdarahan dari bagian tubuh lain
hematokrit lebih dari 20%, penurunan hematokrit lebih dari 20% setelah mendapat
sirkulasi dengan manifestasi nadi yang cepat dan lemah, tekanan darah turun
(DBD)
1. Tindakan Observasi
a. Observasi tanda tanda vital klien seperti suhu, nadi, tensi, pernapasan, tiap 4
suhu tubuh. Normal suhu tubuh (36.5oC-37.5 oC) . Rasional tindakan ini
b. Observasi intake dan output, tiap 3 jam sekali atau lebih sering. Rasional :
dan elektrolit dalam tubuh. Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui
e. Observasi adanya tanda tanda syok, rasional tindakan ini adalah agar dapat
2. Tindakan mandiri:
selanjutnya.
b. Berikan kompres hangat pada axilla, rasional tindakan ini adalah untuk
tubuh.
d. Catat intake dan output, rasional tindakan ini adalah untuk mengetahui
kehausan, turgor kulit buruk), rasional tindakan ini adalah untuk mengetahui
i. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu
j. Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan Berikan dan Bantu oral hygiene
masukan peroral
3. Tindakan kolaborasi:
b. Pemberian cairan intra vena sesuai indikasi, rasional tindakan ini adalah
untuk mengatasi defisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk
2.1.11 Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari, dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan,
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai pengguna
d. Analisis (Analysis)
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata
e. Sintesis (Sinthesis)
yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (Evaluation)
tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan
yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalamam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
a. Umur
Semakin bertambah usia maka akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
perkembangan mental seperti ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan
tahun.
b. Pendidikan
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada
pendidikan non-formal.
c. Pekerjaan
sehari-hari.
21
Menurut Depkes RI, 2001 keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul dan tinggal
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya
1. Peranan ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak , berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
dari lingkungannya.
2. Peranan ibu; Sebagai istri dan ibu dari anak - anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga
Pada dasarnya tugas-tugas keluarga ada 8 tugas pokok antara lain adalah:
22
Pengetahuan
Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan :
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Perawatan DBD
Pengetahuan :
1. Pengertian DBD
2. Penyebab DBD Perawatan DBD
3. Tanda dan Gejala
DBD
4. Cara perawatan DBD
Ket : : Menggambarkan
24