Anda di halaman 1dari 9

TANDA DAN GEJALA DIAGNOSA RESIKO

A. KEPUTUSASAAN

1. Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa (saya
tidak dapat melakukan sesuatu)
2. Sering mengeluh
3. Tampak murung
4. Nampak kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali
5. Menunjukkan kesedihan
6. efek datar atau tumpul
7. Menarik diri dari lingkungan
8. Kontak mata kurang
9. Mengangkat bahu tanda masa bodoh
10. Nampak selalu murung atau blue mood
11. Menunjukkan gejala fisik kecemasan (takikardia, takippneu)
12. Menurun atau tidak adanya selera makan
13. Peningkatan waktu tidur
14. Penurunan keterlibatan dalam perawatan
15. Bersikap pasif dalam menerima perawatan
16. Penurunan keterlibatan atau perhatian pada orang lain yang bermakna
17. Ketidakmampuan mencapai sesuatu
18. Hubungan interpersonal yang terganggu
19. Proses pikir yang lambat
20. Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupannya sendiri.
21. respon terhadap stimulus melambat
22. tidak ada energi
23. tidur bertambah
24. emosional
25. kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi dapat merasakan
26. tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
27. hampa dan letih
28. perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
29. tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
30. Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
31. Penurunan verbalisasi
32. Penurunan afek
33. Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat.
34. Ketidakmampuan mencapai sesuatu
35. Hubungan interpersonal yang terganggu
36. Proses pikir yang lambat
37. Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupannya sendiri.
38. Penurunan fleksibilitas dalam proses piker
39. Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
40. Adanya pikiran untuk membunuh diri.
41. Anoreksia
42. BB menurun
43. Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
44. Merasa berada diujung tanduk
45. Tegang
46. Muak ( merasa ia tidak bisa)
47. Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembicara
48. Sikap pasrah
49. Depresi
50. Bingung

B. KECEMASAN

1. Cemas,
2. Khawatir
3. firasat buruk
4. takut akan pikirannyasendiri
5. mudah tersinggung
6. Merasa tegang
7. tidak tenang
8. gelisah
9. mudah terkejut
10. Takutsendiriaan
11. takut pada keramaian dan banyak orang.
12. Gangguan pola tidur
13. mimpi-mimpi yang menegangkan.
14. Gangguan kosentrasi daya ingat
15. Gejala somatikrasa sakit pada otot dan tulang
16. Jantung berdebar-debar
17. sesak nafas
18. gangguan pencernaan
19. sakit kepala
20. gangguan perkemihan, tangan terasa dingin dan lembab, dan lain sebagainya
21. tonus otot meningkat
22. mudah tersinggung
23. firasat buruk
24. lesu
25. tidur tidak tenang
26. gemetar
27. gelisah
28. mudah terkejut
29. mudah menangis
30. Ketakutan meliputi akan gelap, ditinggal sendiri, orang asing, binatang besar,
keramaian lalulintas, kerumunan orang banyak
31. Gangguan Tidur meliputi sukar tidur, terbangun malam hari, tidak puas, bangun lesu,
sering mimpi buruk, dan mimpi menakutkan
32. Gangguan kecerdasan meliputi daya ingat buruk
33. kehilangan minat , sedih,
34. bangun dini hari, berkurangnya kesenangan pada hobi,
35. perasaan berubah ubah sepanjang harinyeri otot kaki,
36. kedutan otot, gigi gemertak
37. suara tidak stabil
38. meliputi tinnitus,
39. penglihatan kabur, merasa lemas, perasaan di tusuk tusuk
40. Gejala kardiovakuler meliputi tachicardi , berdebar debar, nyeri dada, denyut nadi
mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan, detak jantung hilang sekejap
41. Gejala Pernapasan meliputi rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, merasa napas
pendek atau sesak, sering menarik napas panjang
42. Gejala Saluran Pencernaan makanan meliputi sulit menelan, mual, muntah, enek,
konstipasi, perut melilit, defekasi lembek, gangguan pemcernaan, nyeri lambung
sebelum dan sesudah makan, rasa panas di perut, berat badan menurun, perut terasa
panas atau kembung
43. sering kencing,
44. tidak dapat menahan kencing
45. mulut kering,
46. muka kering, mudah berkeringat ,
47. sering pusing atau sakit kepala, bulu roma berdiri.
48. Perilaku sewaktu wawancara meliputi gelisah, tidak tenang, jari gemetar
49. mengerutkan dahi atau kening, muka tegang, napas pendek dan cepat, muka merah
50. mudah terkejut

C. HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

1. Persaan malu pada diri sendiri.


2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri dan mengejek diri sendiri.
3. Merendahkan martabat misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya memang
bodoh dan tidak tahu apa-apa
4. Gangguan hubungan sosial misalnya menarik diri, klien tidak mau bertemu orang
lain, lebih suka menyendiri.
5. Percaya diri kurang, klien sukar mengambil keputusan yang suram mungkin memilih
alternatif tindakan
6. Mencederai diri akibat harga diri rendah disertai dengan harapan yang suram,
mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
7. Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan
8. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
9. Keluhan fisik
10. Penolakan terhadap kemampuan personal
11. Penurunan produktifitas
12. Pandangan hidup yang pesimis
13. Pengurangan diri
14. Sikap pesimis
15. Merasionalisasi penolakan/ menjauh dari umpan balik positif
16. Mengungkapkan kegagalan pribadi
17. Perilaku destruktif pada diri sendiri
18. Perilaku destruktif pada orang lain
19. Merasa bersalah
20. Khwatir
21. Menunda keoutusan
22. Gangguan berhubungan karena ketakutan
23. Menolak tekanan
24. Mengkritik diri sendirri
25. Perasaan lemah dan takut
26. Perasaan malu terhadap diri sendiri
27. Ketidakmampuan tujuan
28. Ekspresi wajah malu
29. Merendahkan martabat
30. Hidup yang berpolarisasi
31. Percaya diri kurang
32. Merasionalisasi penolakan
33. Pengurungan diri
34. Pandangan hidup yang pesimis
35. Menunujukan tanda depresi
36. Menciderai diri
37. Merasa bersalah terhadap diri sendiri
38. Takut
39. Merasa bersalah
40. Menarik diri
41. Merusak diri
42. Tidak mau berbaur
43. Mempunyai pandangan negative
44. Curiga
45. Cemburu
46. Menolak
47. Klien kemungkinan mengalami gangguan asosiasi
48. Mengeksploitasi orang
49. Fobia
50. Konflik peran berlebihan

D. KETIDAKBERDAYAAN

1. Ekpresi ketidakpastian fluktasi tingkat energi


2. Pasif
3. Tergantung pada orang lain
4. Tidak menunjukkan kemajuan
5. Ketidakpuasan dalam menyelesaikan pekerjaan
6. Mengungkapkan keraguaan dalam peran
7. Tidak adapasrisipasi dalam perawatan
8. Apatis
9. Merasa tidak mampu dan sanggup melakukan suatu kegiatan.
10. Tidak dapat mengendalikan/ mempengaruhi situasi
11. Ketidakmampuan melakukan aktivitas
12. Sikap ragu terhadap penampilan
13. Ketidakmampuan perawatan diri
14. Enggan memgungkapkan perasaan sebenarnya
15. Gagal mempertahankan ide
16. Ekpresi muka murung
17. Nafsu makan tidak ada
18. Tidur berlebihan
19. Bicara dengan gerakan lambat
20. Depersei terhadap kehilangan kontrol
21. Marah
22. Kehilangan kemandirian
23. Perasaan gagal menjalankan tanggung jawab
24. Iritabilitas
25. Perilaku mencari perhatiaan
26. Tidak nyaman dengan perubahan
27. Menolak perubahan fisik
28. Regresi
29. Pengalaman perubahan gaya hidup akibat lingkungan tempat tinggal
30. Ketidaknmampuan mengambil keputusan dan mempunyai
31. Ketidakmampuan menjalankan peran akibat penyakit yang secara progresif
menimbulkan ketidakmampuan, misalnya: sklerosis multipel, kanker terminal atau
AIDS
32. Kurang puas dengan kehidupannya (tujuan hidup yang sudah dicapai)
33. Merasa frustasi dengan kondisi kesehatannya dan kehidupannya yang sekarang
34. Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja yang terlalu otoriter atau
terlalu melindungi/menyayangi
35. Tidak ada Motivasi: penerimaan umpan balik negatif yang konsisten
36. Pengalaman aniaya fisik, baik sebagai pelaku, korban maupun sebagai saksi
37. Self kontrol: tidak mampu mengontrol perasaan dan emosi
38. mudah cemas
39. rasa takut tidak diakui
40. gaya hidup tidak berdaya
41. mudah marah,
42. pasif dan cenderung tertutup.
43. Usia 30-meninggal berpotensi mengalami ketidakberdayaan
44. Jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan mempunyai kecenderungan yang sama
untuk mengalami ketidakberdayaan tergantung dari peran yang dijalankan dalam
kehidupannya
45. Pendidikan rendah
46. Kehilangan kemampuan melakukan aktivitas akibat proses penuaan (misalnya:
pensiun, defisit memori, defisit motorik, status finansial atau orang terdekat yang
berlangsung lebih dari 6 bulan)
47. Adanya norma individu atau masyarakat yang menghargai kontrol (misalnya kontrol
lokus internal).
48. Perasaan yang sulit dikontrol
49. Gangguan perilaku
50. Tanggapan terhadap yang dilakukan sia-sia saja.

E. GANGGUAN CITRA TUBUH


1. Menolak melihat bagian tubuh yang berubah
2. Ketidakpastian memandang diri
3. Perasaan minder
4. Merasa asing terhadap bagian tubuh
5. Penurunan sikap potensi terhadap tubuh
6. Menolak menyentuh bagian tubuh yang berubah
7. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi/akan terjadi
8. Menolak penjelasan perubahan tubuh
9. Persepsi negatif pada tubuh
10. Preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang
11. Mengungkapkan keputusasaan
12. Mengungkapkan ketakutan Hilangnya bagian tubuh.
13. Perubahan anggota tubuh baik bentuk maupun fungsi.
14. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu..
15. Aktifitas sosial menurun.
16. Menolak perubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil operasi.
17. Mengatakan hal negatif tentang anggota tubuhnya yang tidak berfungsi.
18. Menolak berinteraksi dengan orang lain.
19. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu.
20. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi.
21. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang.
22. Ideal diri ; tidak realistis, ambisius.
23. Merasa dikucilkan.
24. Merasa kehilangan
25. Mengungkapkan keinginan paling tinggi terhadap bagian tubuh yang ternganggu
26. Sukar mengabil keputusan
27. Kepercayaan diri menurun
28. Merasa tidak puas dengan kondisi tubuh
29. Mengungkapkan perasaan tidak berharga
30. Krisis situasi
31. Perubahan perkembangan
32. Trauma
33. Tidak realitas terhadap tubuh
34. Menolak ideal tubuh
35. Menolak perwujudan tubuh
36. Selalu mengkritik bagian tubuh
37. Disfungsi paralisis fisik
38. Perasaan kemampuan hilang
39. Sulit menerima
40. Merasa tidak aman
41. Umpan balik interpersonal negatif
42. Syok psikologis
43. Mengurangi kontak sosial
44. Depersonalisasi
45. Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh
46. Ketakutan ditolak dilingkungan
47. Menolak sturktur tubuh yang baru
48. Sedih
49. Mengingkari diri
50. Proyeksi untuk mempertahankan keseimbangan diri

Anda mungkin juga menyukai