Anda di halaman 1dari 10

ROLEPLAY ANSIETAS

Klien Rince mengalami kecelakaan lalu lintas,dibagian kaki kanan terdapat


fraktur tulang femur(paha). Oleh dokter di diagnosa dengan fraktur femur sinistra
dan tidak dapat dilakukan lagi penanganan medis oleh karena itu klien tiga hari
yang akan datang akan dilakukan amputasi. Pada saat pengkajian tampak klien
mengalami kecemasan yang sedang dimana terdapat tanda-tanda seperti gelisah,
klien hanya fokus pada kakinya yang akan diamputasi,sulit konsentrasi,tapi masih
dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang lain.

Sekarang klien mengalami kecemasan yang sedang dikarenakan klien merasa


terancam dengan kakinya yang akan diamputasi tersebut. Tampak keluarga juga
sedang mendampingi klien. Saat ini klien dirawat diruang ortopedi RS elisabeth.

Perawat : yudi sejahtera sebayang


Pasien : Rince nita sumarni
Keluarga : Yosika dan Lamria

Komunikasi Terapeutik
1. Praorientasi
Perawat mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dan memikirkan hal-hal
yang perlu ditanyakan dan dilakukan kepada klien serta bertanya tentang
kondisi klien kepada teman sejawat yang jaga malam.
2. Orientasi
Perawat : selamat siang ,ibu rince
Klien :selamat siang.
Perawat : Perkenalkan bu saya perawat yudi sejahtera , Ibu bisa
memanggil saya perawatyudi , saya perawat yang bertugas
pada pagi hari ini. Tujuan saya kesini adalah untuk memeriksa
tekanan darah ibu.
(kemudian perawat memeriksa tekanan darah pasien)
Perawat : Wahh tekanan darah bapak cukup tinggi yaitu 140/80 mmHg.
Kalau boleh tahu bagaimana perasaan bapak saat ini?
Pasien : Saya takut dek
Perawat : Takut kenapa buk?
Klien : Saya takut dan cemas karena besok sore kaki saya akan di
amputasi.
Perawat : Ohh jadi begitu. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
sebentar mengenai kecemasan yang sedang bapak alami, kira-
kira 20 menit, tempatnya disini saja, bagaimana ,apakah ibu
bersedia?
Klien : Baiklah saya bersedia, dek
Perawat : Oke, buk, kita mulai pembicaraannya ya, nah buk, pertama
saya mau nanya dulu buk, apa yang menyebabkan ibu tampak
cemas?
Klien : Begini dek, kata Dokter kaki saya harus diamputasi karena
sudah tidak dapat lagi diobati, saya terus memikirkan
bagaimana saya akan hidup tanpa kaki saya sebelah, saya
khawatir tidak bisa bekerja lagi.
Perawat : Ohh, begitu ya buk, trus biasanya kapan saja bapak terpikirkan
mengenai hal itu?
Klien : Biasanya saya terpikirkan hal itu pada saat waktu-waktu luang,
misalnya pada saat keluarga saya nebus obat atau pergi atau
saat mereka tertidur.
Perawat : Oh, begitu buk, itu saat suasana lingkungan sepi ya pa?
Klien : Iya dek
Perawat : Nah, buk, saya mau nanya lagi, buk ingat tidak buk perilaku
atau sikap ibu saat merasa cemas, misalnya seperti apa buk?
Klien : Saya akan berperilaku gelisah, berbaring tidak tenang atau
bolak balik kanan kiri, dan terus menatap kaki saya.
Perawat : Emm.. seperti itu ya buk, trus setelah itu apa yang ibu lakukan
untuk mengatasi kecemasan ibu?
Klien : Saya tidak tau.
Perawat : Nah jadi ada beberapa teknik untuk mengatasi kecemasan yang
ibu rasakan, yang pertama yaitu cara pengalihan situasi, nah,
jadi kalau misalnya ibu sedang mengalami kecemasan ibu bisa
melakukan hal yang ibu sukai, misalnya tidur, menonton tv
atau membaca buku. Bagaimana buk apakah sudah jelas?
Klien : Ya dek, sangat jelas.
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?
Klien : Saya sudah mengerti bagaimana cara mengatasi kecemasan
seperti yang adek katakana tadi yaitu dengan cara mengalihkan
situasi.
Perawat : Coba ibu sebutkan tadi bagaimana cara mengatasinya tadi?
Klien : adek bilang tadi bisa dengan mengalihkan situasi dengan
melakukan kegiatan seperti tidur, menonton tv, membaca buku
atau yang lainnya
Perawat : Wahh hebat. ibu dapat mengingatnya dengan baik, nanti
apabila ibu kembali merasa cemas bisa mempraktekkan cara
yang telah kita bicarakan tadi. Bagaimana ibu, apakah sudah
jelas?
Klien : Ya sangat jelas sekali,
Perawat : Baiklah buk, nanti siang sekitar jam 14.00 saya akan kesini lagi
melihat keadaan ibu, dan apabila ibu masih merasa cemas saya
akan mengajarkan kepada ibu cara mengatasinya dengan
teknik yang kedua yaitu teknik nafas dalam. Bagaimana,
apakah ibu bersedia?
Klien : Baiklah, saya bersedia .
Perawat : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, ya buk
Klien : iya dek

SP 2
Perawat : selamat siang ibu rince.
Klien : selamat siang.
Perawat : Bagaimana perasaan ibu siang ini?
Klien : Saya masih merasa cemas, sus.
Perawat : Apakah ibu sudah melakukan cara mengatasi kecemasan
seperti yang saya ajarkan sebelumnya?
Klien : Sudah buk, saya menonton tv, tapi tetap saja saya merasa
cemas.
Perawat : Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
bagaimana cara mengatasi kecemasan yang kedua, yaitu
dengan cara teknik nafas dalam, kita melakukannya disini saja
pak, kurang lebih 10 menit, bagaimana apakah ibu bersedia?
Klien : Baiklah saya bersedia, dek.
Perawat : Baiklah buk jadi seperti ini caranya, saya praktikan dulu nanti
kita akan praktikan bersama-sama cara nya adalah, tarik nafas
dalam-dalam tahan selama 10 detik lalu hembuskan melalui
mulut perlahan lahan bagaimana ibu apakah kita bisa
melakukannya sekarang
Klien : Ya kita bisa.
Perawat : Tarik napas bapak yang dalam tahan saya hitung sampai 10 ya
ibu tahan 1,2,3...... sudah kita ulang tiga kali ya pak. Wahh
bagus ibu dapat mempraktekkannya dengan sangat bagus.
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita melakukan teknik napas
dalam tadi?
Klien : Saya merasa sedikit lebih tenang sekarang dek.
Perawat : Coba ibu ulangi bagaimana caranya tadi cara mengatasi
kecemasan dengan cara teknik nafas dalam?
(Klien mempraktekkan bagaimana cara melakukan teknik nafas dalam)
Perawat : Wahh bagus ibu bisa mempraktekkannya dengan sangat bagus
sekali. Nanti apabila ibu kembali merasa cemas bisa
mempraktekkan cara yang telah saya ajarkan tadi. Bagaimana
ibu, apakah sudah jelas?.
Klien : Ya sangat jelas sekali, dek.
Perawat : Baiklah buk, nanti sore sekitar jam 17.00 saya akan kesini lagi
melihat keadaan ibu, dan apabila ibu masih merasa cemas saya
akan mengajarkan kepada ibu cara mengatasinya dengan
teknik yang ketiga yaitu teknik lima jari. Bagaimana ibu
apakah bersedia?
Klien : Baiklah, saya bersedia perawat.
Perawat : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya buk,.

SP 3
Perawat : Selamat sore, ibu rince .
Klien : Selamat sore.
Perawat : Bagaimana perasaan ibu sore ini?
Klien : Saya masih merasa sedikit cemas, dek.
Perawat : Apakah ibu sudah melakukan cara mengatasi kecemasan
seperti yang saya ajarkan sebelumnya buk?
Klien : Sudah dek, saya sudah menggunakan teknik nafas dalam
seperti yang telah diajarkan, saya merasa sedikit tenang tapi itu
tidak lama setelah itu saya masih merasa camas, dek.
Perawat : Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
bagaimana cara mengatasi kecemasan yang ketiga, yaitu
dengan cara teknik lima jari, kita melakukannya disini saja buk
, kurang lebih 15 menit, bagaimana apakah bersedia?
Klien : Baiklah saya bersedia.
Perawat : Baiklah seperti ini caranya buk. Sebelum kita memulainya kita
menggunakan teknik nafas dalam terlebih dahulu.Setelah itu
ibu jari berfungsi menyentuh jari yang lain. Nah saat ibu jari
ini menyentuh jari telunjuk bayangkan hal-hal yang
menyenangkan kemudian saat ibu jari ini menyentuh jari
tengah bayangkan hal-hal yang menyenangkan terhadap
keluarga ibu. Lalu yang ketiga saat ibu jari menyentuh jari
manis bayangkan saat-saat bapak mendapat pujian yang
terakhir pak saat ibu jari ini menyentuh jari kelingking
bayangkan tempat-tempat yang menyenangkan. Nah setelah
selesai melakukannya ibu kembali melakukan teknik nafas
dalam selama 3x. Bagaimana ibu apakah mengerti penjelasan
saya?
Klien : Iya sangat jelas, dek.
Perawat : Kalau begitu kita mulai ya buk. Sebelumnya tarik napas dulu
seperti yang saya ajarkan sebelumnya sebanyak tiga kali (tarik
napas yang dalam tahan saya hitung sampai 10 ya ibu tahan
1,2,3......,) kemudian tarik napas panjang melalui mulut lalu
hembuskan. Yang ibu jari ini menyentuh jari telunjuk
bayangkan hal-hal yang menyenangkan misalnya makan
makanan yang enak. kemudian saat ibu jari ini menyentuh jari
tengah bayangkan hal-hal yang menyenangkan terhadap
keluarga ibu misalnya saat anak ibu lulus dan wisuda serta
mendapat nilai yang terbaik. Lalu yang ketiga saat ibu jari
menyentuh jari manis bayangkan saat-saat ibu mendapat pujian
misalnya ketika ibu berhasil memperbaiki mesin mobil yang
mogok dan bisa berjalan lagi dan mendapat pujian dari suami
dan keluarga ibu. yang terakhir saat ibu jari ini menyentuh jari
kelingking bayangkan tempat-tempat yang menyenangkan
misalnya saat ibu dan keluarga sedang berlibur ke pulau yang
indah, sejuk dan menyenangkan.Terakhir, tarik napas ibu yang
dalam tahan saya hitung sampai 10 bapak tahan 1,2,3...... 3x.
Iya sudah selesai buk. Bagaimana perasaan ibu setelah kita
melakukan tekhnik yang tadi?
Klien : Saya merasa lebih baik , cemas saya sudah berkurang, terima
kasih dek.
Perawat : Bagus bukk, saya senang mendengarnya. ibu bisa
mempraktekkannya dengan sangat bagus sekali.Kalau ibu
mengalami cemas lagi bisa gunakan teknik-teknik yang tadi
sudah kita bicarakan. Bagaimana ,apakah sudah jelas?
Klien : Iya dek
Perawat : Nah, buk sebenarnya ada satu teknik lagi,, kalau usaha-usaha
tadi tidak berhasil, apakah ibu mau saya ajarkan?
Klien : Iya saya sangat mau dek
Perawat : Baiklah kalau begitu nanti malam sekitar jam 19.00 saya akan
datang lagi ke ruangan ibu untuk mengajarkan teknik yang
terakhir. Bagaimana apakah ibu bersedia?
Klien : Ya saya bersedia.
Perawat : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu buk. Nanti malam saya
akan kesini
SP 4
Perawat : selamat malam ibu rince.
Klien : selamat malam dek.
Perawat : Bagaimana perasaan ibu malam ini?
Klien : Saya merasa kecemasan saya sudah berkurang setelah saya
praktekkan apa yang telah di ajarkan tadi.
Perawat : Wahh berarti ibu sudah mempraktekkannya yaa. Bagus sekali.
Baiklah, kalau begitu sesuai dengan janji saya tadi sore,
sekarang saya akan mengajarkan bagaimana cara mengatasi
kecemasan yang terakhir, yaitu dengan teknik pendekatan
spiritual, kita melakukannya disini saja pak, kurang lebih 10
menit, bagaimana apakah ibu bersedia?
Klien : Baiklah saya bersedia..
Perawat : Nah ibu, tadikan ibu mengatakan masih ada kecemasan. Oh iya
bapak bagaimana dengan ibadah ibu?
Klien : Iya, saya kerjakan dek.
Perawat : Apakah ibu fokus atau dapat khusyuk saat beribadah?
Klien : Nah itu dia dek masalahnya, saat saya beribadah kadang saya
sering terpikirkan masalah tersebut, jadi ketika saya beribadah
kadang tidak khusyuk
Perawat : Nah, buk ketika ibu beribadah, akan lebih baik jika ibu
khusyuk menjalaninya, karena ketenangan akan didapat jika
ibu bisa khusyuk, ibu bisa menyerahkan segala kecemasan
bapak, memohon pada Tuhan Yang Maha Kuasa, bukankah
tidak ada yang tidak mungkin untuk Tuhan, dengan lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan ketenangan akan didapat
bapak akan memiliki pemikiran yang lebih tenang dan terbuka
dalam melihat permasalahan yang ada dan menemukan solusi
terbaik dengan tenang. Bapak bisa perbanyak berdoa
Klien : Iya dek, saya memang merasa agak jauh akhir-akhir ini, saya
teralu memikirkannya lupa bahwa pertolongan terbaik adalah
dari Tuhan. Saya akan berusaha untuk khusyuk dan banyak
beribadah dek. Saya yakin Allah mendengar doa saya, Allah
melindungi saya. Terima kasih atas pencerahan dari adek, saya
merasa senang sekali bisa dirawat oleh adek.
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita melakukan pendekatan
spiritual?
Klien : Saya sudah mulai tenang sekarang,dek. Pemikiran saya sudah
mulai terbuka. Saya pasti bisa menghadapi ini. Saya harus
bersabar.
Perawat : Nah buk, jika nanti jika ibuk cemas ibuk bisa menambah,
berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan lebih dekat lagi agar
lebih tenang
Klien : Makasih dek. Saya akan ingat perkataan adek. Terima kasih
suster.
Perawat : Iya sama-sama buk. Baiklah buk besok saya akan kembali lagi
untuk melihat perkembangan ibu sekitar jam 07.30.
Bagaimana buk?
Klien : Baiklah dek.
Perawat : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu buk, ibu segera tidur
yaa. Selamat malam.
Klien : Selamat malam dek.

Hari ke-3
Keluarganya menemani Klien rince di ruangan ortopedi RS elisabeth, saat itu
perawat Gusti yang telah diberitahu juga oleh perawat sebelumnya untuk
melakukan pemberian informasi mengenai klien serta cara membantu pasien
keluar dari kecemasannya, keluarga tampak menuju ke nurse station sambil
bertanya
Perawat : ibu kita bisa bicara sebentar mengenai kondisi ibu rince ?
Keluarga : Iya bisa.
Perawat : Begini bu, kita perlu membicarakan perawatan keluarga ketika
klien mengalami kecemasan akibat akan diamputasi ininah
begini ibu, ansietas atau kecemasan ini adalah rasa tidak aman
dan kekhawatiran yg timbul karena dirasakan terjadi sesuatu
yang tidak menyenangkan sumbernyaberasal dari dalam.
Tanda-tandanya individu hanya fokus pada pikiran yg menjadi
perhatiannya, lapang persepsi menyempit
(menurun/berkurang), hanya mampu memperhatikan hal-hal
yg tidak detail, tetapi dapat melakukan / memperhatikan hal-
hal yang bersifat detail apabila disuruh, masih dapat
melakukan sesuatu dengan arahan orang lain. Untuk
menghilangkan rasa kecemasannya itu bapak bisa melakukan
tehnik mengalihkan perhatian seperti nonton tv bersama, atau
membaca buku, bila klien masih cemas coba lakukan tehnik
nafas dalam kepadanya dangan cara tarik napas dalam tahan 10
detik keluarkan lewat mulut secara perlahan, kalau misalkan
tetap cemas kita lakukan tehnik 5 jari. Disitu langkah pertama
untuk di awal dan di akhir lakukan tehnik napas dalam untuk 5
jari, jari telunjuk suruh membayangkan dengan hobi yang
disenangi, untuk jari tengah bayangkan dengan orang yang
disayangi, untuk jari manis bayangkan pujian yang pernah di
dapat dan terakhir untuk jari kelingking bayangkan ke tempat
yang jauh yang sangat berkesan bagi pasien.Nah kalau masih
tetap cemas juga ibu bisa bawa ke puskesmas untuk di periksa
serta diberikan obat anti cemas.
Keluarga : Oh jadi seperti itu ya dek perawat
Perawat : ibu bisa mengertu penjelsan saya tadi?
Keluarga : Bisa..

Perawat : Nah ibu terus selama di rumah ibu beserta keluarga bisa
membimbing dan mengawasi ibu.
Keluarga : Iya, saya akan selalu membimbing dan mengawasi ibu.
Perawat : Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
yang ditampilkan oleh ibu selama di rumah. Kalau misalnya
ibu menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku yang
terlihat cemas. Jika hal ini terjadi segera hubungi kami, ini
nomor telepon: (0651) 554xxx. Jika tidak teratasi kami akan
merujuknya ya bu. Dan ingat ya yang tadi bu, sebelum habis
obat, 2 hari sebelumnya diharapkan Ibu sudah kontrol dan
untuk mendapatkan obat lagi setelah berkonsultasi dengan
dokter di puskesmas ya bu.
Keluarga : Baiklah. saya akan mengingatnya.
Perawat : Nah setelah kita berbincang-bincang tadi tentang kecemasan
yang ibu rince alami dan juga cara merawat ibu, sekarang
bagaimana perasaan ibu?
Keluarga : Saya senang jadi tahu gimana jaga dan bantuin ibu saya
supaya tidak mengalami cemas lagi
Perawat : Iya betul sekali ibu. Nah sekarang ada yang ingin ibu lamria
tanyakan?
Keluarga : Tidak ada dek, saya dapat memahaminya
Perawat : Untuk selanjutnya saat dirumah, ibu dan keluarga yaa yang
mengawasi dan mengingatkan ibu rince seperti mengalihkan
situasi, teknik nafas dalam serta teknik lima jari ya buk?
Keluarga : Baik, perawat

Anda mungkin juga menyukai