Anda di halaman 1dari 1

HIPERTENSI ESENSIAL

UPTD No. Kode :


Puskesmas Terbitan :
No. Revisi :
Bandar
SOP Tgl. Mulai Berlaku:
Senembah dr.Romaida Nainggolan
Halaman :
196712172006042004

1.Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan atau diastolik 90 mmHg.
Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah yang tidak
terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
2.Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus
hipertensi esensial.
3.Kebijakan
4.Referensi Permenkes No 5 tahun 2014
5.Prosedur
1. Anamnesa
1.1 Apakah ada riwayat hipertensi esensial dalam keluarga
1.2 Apakah anda merasakan pusing yang hebat dan sakit pada tengkuk.
1.3 Apakah jantung anda tidak berdebar debar
1.4 Apakah penglihatan anda kabur.
2. Pemeriksaan Klinis
2.1 Pemeriksaan Fisik
a. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan
darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi tidak normal. Pada
pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, akral,
dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan ronchi).
3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis (proteinuri), tes gula darah, tes kolesterol (profil lipid)
4. Diagnosa
4.1 Hipertensi Esensial
5. Diagnosa Banding
5.1 Proses akibat white coat hypertension.
5.2 Proses akibat obat.
5.3 Nyeri akibat tekanan intraserebral.
5.4 Ensefalitis.
6. Terapi
6.1 Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1
bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
a. Hipertensi tanpa compelling indication
1. Hipertensi stage-1 dapat diberikan penghambat ACE
(captopril 2x25-100 mg/hari)
6.2 Rujuk ke Puskesmas Mataram bila belum ada perbaikan dalam 5 hari

6.Unit Terkait Loket, laboratorium dan apotik.


7.Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai