Economics Development Analysis Journal
Economics Development Analysis Journal
Rudi Wibowo
Abstract
This study aimed to analyze the influence of capital, labor, raw materials, engine
for small industrial production convection in Padurenan Village Gebog Sub-District
Kudus Region.. This study used Ordinary Least Square (OLS) method is multiple li-
near regression analysis. The results showed that the test to the regression coefficients
alpha = 1% and 5% showed four variables of capital, labor, raw materials, engine
affects the production of small convection industry in the Padurenan village. The
conclusion of this study that there is an influence of capital, labor, raw materials,
engine for industrial production of small convection in Padurenan Village Gebog
Sub- District Kudus Region at 88.0% and approximately 12.0% described other
variables outside the model.
Keywords: production, capital, labor, raw materials, engine
Alamat korespondensi:
ISSN 2252-6560
Gedung C6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229
E-mail: rudhy_7790@yahoo.com
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
Tabel 1
Komoditi Unggulan Jumlah Usaha (Unit) Tenaga Kerja (Orang) Nilai Investasi (Milyar)
2007 2008 2009 2007 2008 2009 2007 2008 2009
Produk dari Tekstil 1.552 1.575 1.527 8.884 9.016 8.741 64.907 66.663 65.868
Barang dan Logam 426 438 444 1.838 1.886 1.911 6.641 6.812 6.905
Produk dari Kayu 320 334 336 1.581 1.515 1.590 9.395 9.806 9.865
Sumber : Disperinkop dan UMKM Kabupaten kudus, 2010
Tabel
Jumlah Industri Kecil Konveksi dan Jumlah Tenaga Kerja
di Desa Padurenan Tahun 2010-2011
44
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
45
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
46
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
47
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
Koefisien Determinasi
Keterangan: Koefiseien determinasi (R2) pada intinya
= t hitung. mengukur seberapa jauh kemampuan model da-
= Parameter yang diestimasi lam menerangkan variasi variabel dependen.
Se = Standar error. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu
Pengujian setiap koefisien regresi dikata- (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampu-
kan signifikan bila nilai mutlak thitung > ttabel an variabel-variabel independen dalam menjelas-
atau nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari kan variabel dependen amat terbatas.
0,05 (tingkat kepercayaan yang dipilih).
48
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
rarti tidak ada korelasi antar variabel independen si, hal ini bisa dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar
yang nilainya lebih dari 95%. hasil perhitungan 0,039 lebih kecil dari 0,05 (=5%) dan nilai thi-
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menun- tung sebesar 2,132 lebih besar dari ttabel (2,013)
jukkan hal yang sama tidak ada satu variabel in- dengan demikian hipotesis H1 : 4 = 0 yang me-
dependen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. nyatakan bahan baku berpengaruh terhadap pro-
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multiko- duksi konveksi diterima.
linieritas antar variabel independen dalam model Variabel X4 (variabel mesin) berpenga-
regresi. ruh signifikan terhadap produksi konveksi, hal
Uji Heteroskedastisitas ini bisa dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar 0,001
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa ti- lebih kecil dari 0,05 (=5%) dan nilai thitung se-
tik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik besar 3,610 lebih besar dari ttabel (2,013) dengan
di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu demikian hipotesis H1 : 4 = 0 yang menyatakan
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi mesin berpengaruh terhadap produksi konveksi
heteroskedastisitas pada model regresi. Penguji- diterima.
an heteroskedastisitas dapat dilihat pula dari uji Koefisien Determinasi
Glejser yaitu menunjukkan nilai signifikan untuk Model summary besarnya adjusted R2
variabel modal sebesar 0,107, variabel tenaga sebesar 0,880 artinya sekitar 88,0% variasi pro-
kerja sebesar 0,772, variabel bahan baku sebesar duksi konveksi dapat dijelaskan oleh variasi dari
0,440, variabel mesin sebesar 0,434. Dari semua keempat variabel independen modal, tenaga ker-
variabel, tingkat probabilitas signifikansi di atas ja, bahan baku, mesin sedangkan sisanya (100% -
5%, sehingga dapat dikatakan bahwa data tidak 88,0% = 12,0%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang
mengalami gangguan heteroskedastisitas. lain di luar model.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan uji autokorelasi diperoleh
angka Durbin-Watson sebesar 1,880 dengan ting-
kat signifikan 5% dengan jumlah sampel N=50
dan variabel bebas (k = 4), maka dapat ditentu-
kan Durbin-Watson tabel yaitu dengan dL sebe- KESIMPULAN DAN SARAN
sar 1,378 dan dU sebesar 1,721. Dapat disimpul- Kesimpulan
kan bahwa nilai DW hitung terletak pada dU < Variabel modal berpengaruh positif dan
d < 4 dU atau 1,721 < 1,880 < 2,279 ini berarti signifikan terhadap produksi konveksi sebesar
tidak ada autokorelasi positif / negatif. 0,372 dengan tingkat signifikansi 0,000 (1%). Va-
riabel tenaga kerja berpengaruh positif dan sig-
Uji Hipotesis nifikan terhadap produksi konveksi sebesar 0,310
Pengujian Secara Parsial (Uji t) dengan tingkat signifikansi 0,000 (1%). Variabel
Berdasarkan hasil pengolahan data me- bahan baku berpengaruh positif dan signifikan
nunjukkan bahwa secara parsial (masing-masing terhadap produksi konveksi sebesar 0,131 den-
variabel bebas), yaitu sebagai berikut: gan tingkat signifikansi 0,039 (5%). Variabel me-
Variabel X1 (variabel modal) berpenga- sin berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ruh signifikan terhadap produksi konveksi, hal ini produksi konveksi sebesar 0,166 dengan tingkat
bisa dilihat dari nilai Prob. Sig sebesar 0,000 yang signifikansi 0,001 (1%). Dari hasil regresi didapat
lebih kecil dari 0,05 (=5%) dan nilai thitung se- adjusted R2 sebesar 0,880, artinya sekitar 88,0%
besar 4,637 lebih besar dari ttabel (2,013) dengan variasi produksi konveksi dapat dijelaskan oleh
demikian hipotesis H1 : 4 = 0 yang menyatakan variabel-variabel bebas (modal, tenaga kerja, ba-
modal berpengaruh terhadap produksi konveksi han baku, mesin), dan sekitar 12,0% dijelaskan
diterima. variabel lain di luar model.
Variabel X2 (variabel tenaga kerja) ber-
pengaruh signifikan terhadap produksi konvek- Saran
si, hal ini bisa dilihat dari nilai Pro. Sig Sebesar Bagi produsen konveksi
0,000 lebih kecil dari 0,05 (=5%) dan nilai thi- Produsen membeli bahan baku di pabrik
tung sebesar 6,588 lebih besar dari ttabel (2,013) tekstil sehingga harganya lebih terjangkau dan
artinya hipotesis H1 : 4 = 0 yang menyatakan berkualitas. Produsen harus lebih kreatif dalam
tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi kon- desain pakaian, agar desain produk konveksinya
veksi diterima. tidak monoton. Memperhatikan pemakaian jum-
Variabel X3 (variabel bahan baku) ber- lah tenaga kerja sesuai dengan kemampuan fi-
pengaruh signifikan terhadap produksi konvek- nansial industrinya, agar sistem keuangan usaha
49
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
DAFTAR PUSTAKA
50
Rudi Wibowo/ Economics Development Analysis Journal 1 (2) (2012)
51