Sampel
Sampel
Disusun Oleh :
Proses produksi logam secara metalurgi sebrbuk sudah cukup dikenal sekitar abad
ke 18. Namun pada saat itu logam yang paling banyak diproduksi dengan proses ini
sebatas emas dan perak. Hal itu mungkin dikarenakan logam ini memilki sifat komersial
yang tinggi dan membutuhkan waktu yang paling lama dalam prosesnya. Dan ketika
mesin pres tekan mulai dipergunakan, yakni pada sekitar tahun 1870, metalurgi serbuk
berkembang kepada bahan-bahan logam lainnya
Sejarah ilmu metalurgi diawali dengan teknologi pengolahan hasil pertambangan.
Logam yang paling dini digunakan oleh manusia tampaknya adalah emas, yang bisa
ditemukan secara bebas. Sejumlah kecil emas telah ditemukan telah digunakan di gua-
gua diSpanyol pada masa Paleolitikum, sekitar 40.000 SM
Perak, tembaga, timah dan besi meteor juga dapat ditemukan bebas, dan
memungkinkan pengerjaan logam dalam jumlah terbatas. Senjata Mesir yang dibuat dari
besi meteor pada sekitar 3000 SM sangat dihargai sebagai "belati dari langit. Dengan
pengetahuan untuk mendapatkan tembaga dan timah dengan memanaskan bebatuan, serta
mengkombinasikan tembaga dan timah untuk mendapatkan logam paduan yang
dinamakan sebagai perunggu, teknologi metalurgi dimulai sekitar tahun 3500 SM pada
masa Zaman Perunggu.
Ekstraksi besi dari bijihnya ke dalam logam yang dapat diolah jauh lebih sulit.
Proses ini tampaknya telah diciptakan oleh orang-orang Hittit pada sekitar 1200 SM,
pada awalZaman Besi. Rahasia ekstraksi dan pengolahan besi adalah faktor kunci dalam
keberhasilan orang-orang Filistin.
Perkembangan historis metalurgi besi dapat ditemukan dalam berbagai budaya
dan peradaban lampau. Ini mencakup kerajaan dan imperium kuno dan abad pertengahan
diTimur Tengah dan Timur Dekat, Mesir kuno,
dan Anatolia (Turki sekarang), Kartago, Yunani, Romawi kuno, Eropa abad
pertengahan, Cina kuno dan pertengahan, India kuno dan pertengahan, Jepang kuno dan
pertengahan, dan sebagainya.
Banyak penerapan, praktik dan perkakas metalurgi mungkin sudah digunakan di
Cina kuno sebelum orang-orang Eropa menguasainya (seperti tanur, besi cor, baja, dan
lain-lain).
Berdasarkan kedekatan antara metalurgi dengan pertambangan inilah maka pada
awalnya pendidikan metalurgi lahir dari sekolah-sekolah pertambangan seperti
pendidikan metalurgi di Colorado School of Mines.
Yang digunakan adalah kelompok serbuk besi dan tembaga. Brons digunakan
untuk membuat bantalan poreus, bras dan besi banyak digunakan untuk membuat suku
cadang mesin yang kecil-kecil. Serbuk nikel, perak, wolfram dan aluminium banyak juga
Pemesinan akan menghasilkan partikel yang kasar dan digunakan untuk membuat
penghancur, mesin giling dan mesin tumbuk dapat menghancurkan berbagai jenis logam.
Bahan yang rapuh dapat dihaluskan an dihancurkan dengan cara ini. Proses ini juga
dimanfaatkan pada pembuatan zat pigmen dari bahan yang duktil dan diperoleh partikel
Shotting adalah operasi dimana logam cair dituangkan melalui suatu saringan atau lubang
disusul dengan pendinginan dalam air. Proses ini menghasilkan partikel yang bulat atau
lonjong. Logam pada umumnya dapat dishot namun kerap kali ukuran partikel yang
dihasilkan terlalu besar. Atomisasi atau penyemprotan logam, merupakan suatu cara yang
baik untuk membuat serbuk dari logam suhu rendah seperti timah hitam, aluminium,
seng dan timah putih. Bentuk partikel tidak teratur dan ukurannya berbeda-beda. Proses
ini disebut granulasi tergantung pada pembentukan oksida pada permukaan partikel
diterapkan untuk mengolah besi, perak, tantalum dan beberapa jenis logam lainnya.
Untuk membuat serbk besi digunakan elektroda plat baja yang dipasang sebagai anoda
dalam tangki yang mengandung elektrolit. Plat baja tahan karat ditempatkan dalam tangki
sebagai katoda dan besi mengendap dalam elektroda tersebut. Digunakan arus searah dan
setelah 48 jam, diperoleh endapan setebal 2 mm. Plat katoda kemudian dikeluarkan dan
besi elektrolitik dikeruk. Besi yang sangat rapuh ini dicuci lalu disaring. Serbuk diambil
untuk pelunakan. Pada proses reduksi, oksida logam direduksi menjadi serbuk dengan
mengalirkan gas pada suhu di bawah titik cair. Untuk serbuk besi, biasanya digunakan
kerak, suatu oksida besi. Oksida in dicampur dengan serbuk kokas dan dimasukkan ke
Pada ujung pelepasan, campura ini dipanaskan sampai 1050C, hal ini
menyebabkan karbon bereaksi dengan oksigen yang terdapat dalam oksida besi.
Terbentuklah gas yang dialirkan keluar. Besi yang tertinggal cukup murni dan berbentuk
spons. Serbuk logam lainnya seperti wolfram,molibden, nikel dan kobalt dibuat dengan
Cara produksi yang lain diikuti presipitasi, kondensasi, dan proses kimia telah
Beberapa cara fisis dan kimia yang digunakan secara garis besar diberikan oleh diagram
oksida besi.
Serbuk
(Gambar Gear)
1. Komponen dapat dibuat sampai tingkat ukuran yang teliti tanpa finishing.
2. Proses ini mampu memproduksi komponen-komponen dengan titik cair tinggi seperti
misalnya perkakas tungsten karbid.
3. Komposisi yang dikehendaki lebih teliti dari pada pengecoran.
4. Mampu memproduksi paduan logam yang tidak dapat ber campur dalam keadaan
cair, misal tembaga-timah hitam, tembagatungsten.
5. Non logam seperti grafit dapat dicampurkan secara merata dalam konsentrasi
tembaga.
6. Komponen dapat dibuat dengan sifat-sifat tanpa bentuk yang khusus termasuk kontrol
7. kerapatan dan tahan pakai.