Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING ANC

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

ANGGITA RACHMI LUBIS

1315401005

PROGRAM STUDI D.III KEBIDAAN

STIKes Rs. Haji Medan

TAHUN 2015
Topik : Pre eklampsia Pada Kehamilan

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/Tanggal : 28 Desember 2015

Waktu : 20 Menit

Penyaji : Anggita Rachmi Lubis

A. Latar Belakang

Preeklampsia adalah penyakit pada wanita hamil yang secara langsung disebabkan

oleh kehamilan. Pre eklamsi merupakan penyebab kematian ibu yang terbesar

selain sepsis, perdarahan dan infeksi. Keadaan ini ditandai oleh hipertensi, edema,

dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.

Preeklampsia dapat menyebabkan terjadinya resiko persalinan prematur,

persalinan buatan, dan mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk

mendapatkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Salah satu upaya untuk

menurunkan angka kematian perinatal akibat preeklampsia adalah dengan

menurunkan angka kejadian preeklampsia. Angka kejadian dapat diturunkan

melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. Upaya pencegahan

kematian perinatal ini dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang

diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya preeklampsia.

Di Indonesia, preeklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama

kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi.


Oleh karena itu, diagnosa dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan

eklampsia serta penanganannya, perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan

angka kematian ibu dan anak.

Perlu ditekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema,

dan protein urin sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan oleh wanita yang

bersangkutan. Tanpa disadari, dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia

berat, bahkan eklampsia. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa

pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda

preeklampsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan

eklampsia, di samping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Setelah selesai mengikuti sosialisasi ANC, klien dapat mengerti dan

memahami bahaya dan tanda gejala Pre Eklampsia.

b. Tujuan Khusus :

Pada akhir pertemuan, peserta dapat :

1. Menjelaskan pengertian preeklampsia

2. Menyebutkan klasifikasi preeklampsia.

3. Menjelaskan tanda dan gejala preeklampsia

4. Menjelaskan penyebab terjadinya preeklampsia.

5. Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi akibat preeklamsia.

6. Menjelaskan cara pencegahan dan penangan preeklampsia.


C. Media Dan Alat

1. Leaflet

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Pelaksanaan Kegiatan

No KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU

1. Menjawab salam
1. Memberi salam
1 Pembukaan 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan 3 menit
memperhatikan

1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan

preeklampsia memperhatikan

2. Menyebutkan klasifikasi 2. Mendengarkan dan

preeklamsia. memperhatikan
2 Kegiatan inti
3. Menjelaskan tanda dan 3. Mendengarkan dan

gejala preklamsia memperhatikan

4. Menjelaskan penyebab 4. Mendengarkan dan

terjadinya preeklamsia. memperhatikan 12 menit


5. Menjelaskan komplikasi 5. Mendengarkan dan

yang mungkin terjadi akibat memperhatikan

preeklamsia.
6. Mendengarkan dan

6. Menjelaskan cara memperhatikan

pencegahan dan penangan


7. bertanya dan menjawab
preeklamsia.
pertanyaaan

7. Melakukan tanya jawab

3 Penutup 1. Menutup penyuluhan 1. Mendengarkan dan

dan menyimpulkan memperhatikan


5 menit

2. Memberi salam penutup 2. Menjawab salam

F. Materi Penyuluhan

MATERI PENYULUHAN PREEKLAMPSIA

I. PENGERTIAN

Preeklamsia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan banyaknya protein

albumin di dalam urin (air kemih). Oleh karena albumin dalam tubuh banyak

terbuang, maka kadarnya dalam pembuluh darah berkurang, dan ini menyebabkan

air mengalir ke luar pembuluh darah dan menyebabkan bengkak.


Umumnya preeklampsia juga disertai dengan naiknya tekanan darah (melebihi

140 / 110 mmHg). Keadaan preeklampsia ini bila tidak di tangani dengan baik

dapat menyebabkan kejang-kejang, dan keadaan ini disebut eklamsia.

Preeklamsia adalah hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria dan atau

edema yang terjadi pada kehamilan setelah umur 20 minggu, bersalin, atau nifas,

menyertai preeklamsia dan bukan karena kelainan neurologik.

II. KLASIFIKASI PREEKLAMPSIA

Preeklamsia dapat dibagi menjadi dua yaitu preeklamsia ringan dan berat.

Preeklamsia ringan

Disebut preeklamsia ringan apabila terjadi peningkatan tekanan darah sistolik

140 160 mmHg dan diastolik 90 110 mmHg atau kenaikan 15 mmHg atau

lebih, diukur pada posisi berbaring terlentang, cara pengukuran sekurang-

kurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan jarak periksa satu jam, sebaiknya 6

jam. Selain itu terjadi edema umum pada kaki, jari tangan dan muka atau kenaikan

berat badan 1 Kg atau lebih perminggu. Pada pemeriksaan laboratorium terjadi

proteinuria 0,3 gr atau lebih perliter atau pada pemeriksaan kualitatif dijumpai 1+

atau 2+ pada urin kateter.

Preeklamsia berat

Apabila tekanan darah sistolik 160 mmHg dan diastolik 110 mmHg pada

kehamilan 20 minggu atau lebih.


Terjadi oliguria yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam, adanya

gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri di epigastrik serta terdapat

edema paru dan sianosis. Pada pemeriksaan urin ditemukan protein 5 gr atau lebih

perliter.

III. TANDA DAN GEJALA

Tanda-tanda pada tahap ini hanya diketahui dengan pemeriksaan fisik atau

laboratorium. Pencegahan dini adalah dengan pemeriksaan rutin kehamilan.

Biasanya preeklamsia muncul pada triwulan ketiga kehamilan, dan bisa juga pada

awal triwulan. Tanda-tanda utama penderita preeklamsia adalah :

Hipertensi

Bila didapatkan tekanan darah > 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan diastolik

>15 mmHg dan atau sistolik > 30 mmHg dalam kehamilan.

Edema

Adanya timbunan cairan bebas secara menyeluruh. Dikatakan piting edema jika

terdapat edema pada tungkai bawah dan dikatakan generalisata jika didapat

kenaikan BB ibu melebihi 0,5 kg/minggu, 2 kg/bln, atau 13 kg selama kehamilan.

Proteinuria

Adanya protein dalam urin dengan pemeriksaan secara kualitatif maupun

kuantitatif.
IV. ETIOLOGI / PENYEBAB

Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Sebagian besar

para ahli menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan karena terjadinya gangguan

imunologi dan genetik.

V. KOMPLIKASI

Komplikasi yang sering ditemukan pada preeklampsia-eklampsia antara lain :

BBLR (prematur dan dismatur), asfiksia neonatorum, perdarahan pasca

persalinan, kematian neonatal dini, solusio plasenta, serta kematian ibu dan

perinatal.

VI. PENATALAKSANAAN

a. Pencegahan

Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, mengenali tanda-

tanda sedini mungkin (preeklamsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup

supaya tidak menjadi berat. Selain itu jika terdapat faktor predisposisi, harus

selalu waspada terhadap kemungkinan terjadi preeklampsia. Istirahat dan tidur

yang cukup, ketenangan serta mengatur diet rendah garam serta jaga berat badan

agar tidak berlebihan.

Selain pencegahan untuk mencegah edema (bengkak pada kaki) dapat dilakukan

dengan pola makan yang normal. Satu gelas ekstra susu atau sebutir telur dua kali

seminggu dapat membantu mencegah pembengkakan pada kaki.


Selain itu, istirahat yang cukup, berolahraga ringan dan mengkonsumsi buah dan

sayuran selama kehamilan, jika tidak berhasil segera hubungi dokter.

b. Penanganan

Tujuan penangan adalah untuk mencegah terjadinya preeklamsia dan eklamsi.

Agar janin dapat lahir dengan hidup dan trauma pada janin dapat seminimal

mungkin.

Penanganan untuk mengatasi edema dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:

Jangan berdiri terlalu lama

Olah raga atau jalan ringan.

Bila tidur atau duduk kaki agak diangkat ke atas. Ada juga yang

menyarankan agar tidur dengan posisi badan berbaring ke sebelah kiri.

Tujuannya agar peredaran darah yang kembali ke jantung menjadi lancar,

dengan demikian mengurangi retensi cairan pada kaki.

Merendam kaki dalam air hangat juga dapat menolong.

Menghindarkan diri dari makan makanan yang terlalu asin (mengandung

banyak garam).

Istirahat yang cukup

Kenakan sandal terbuka yang nyaman daripada sepatu hak tinggi yang

anggun tapi menyebabkan nyeri.

Bantu untuk mengeluarkan produk sisa dengan minum cairan sedikitnya

delapan sampai sepuluh gelas berukuran 250 gram sehari.


Mengikuti senam hamil di rumah sakit atau di rumah bersalin, agar kerja

jantung dapat lebih optimal, sehingga metabolisme cairan tubuh dapat

bekerja dengan baik.

Makan dengan nilai gizi seimbang. Jika perlu, mintalah vitamin pada

dokter kandungan.

Kontrol rutin ke dokter ahli kandungan.

H. EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

- Kesiapan klien mengikuti penyuluhan

- Media dan alat memadai

- Tempat sesuai dengan kegiatan

b. Evaluasi Proses

- Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan

- Klien kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses

c. Evaluasi Hasil

Setelah mengikuti penyuluhan maka klien mampu memahami dan

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi

Anda mungkin juga menyukai