Anda di halaman 1dari 20

PRAKTIKUM ELEKTONIKA DASAR

KARAKTERISTIK DIODA, PENYEARAH dan FILTER


LABORATORIUM INSTRUMENTASI

ANIS TRI ZULAIKAH


3332150059

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2017
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Prosedur Percobaan


A. Karakteristik Dioda
1. Membuat rangkaian sebagai berikut.

Gambar 1.1 Pengukuran Karakteristik Dioda [1]

2. Mengukur tegangan VD dan ID


3. Mengbungkan output dari rangkaian ke osiloskop
4. Mengamati dan mencatat hasil tegangan cut-in, tegangan break down dan
bentuk karakteristik dioda.
5. Mengulangi untuk beberapa jenis dioda lainnya.

B. Penyearah Dan Filter


1. Membuat rangkaian penyearah gelombang setengah (gambar-2).

Gambar 1.2.Penyearah Setengah Gelombang [1]

1. Mengamati bentuk gelombang, frekuensi gelombang dan pengaruh


pemasangan C (2 nilai) terhadap tegangan ripel.
2. Untuk suatu nilai C konstan, mengubah-ubah besarnya beban dan
mengamati pengaruhnya pada tegangan ripel.
3. Membuat rangkaian penyearah gelombang penuh (gambar-3).

Gambar 3. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh [1]

4. Mengamati bentuk dan frekuensi gelombangnya.


5. Memasangkan sebuah nilai C dan mengamati bentuk ripelnya dan
mengamati juga pengaruh pembebanan pada bentuk ripelnya.
6. Pengukuran R0 : Melepaskan beban. Mengukur dengan multimeter
tegangan keluarannya. Menghubungkan kembali beban dan mengatur
hingga diperoleh tegangan output = tegangan hasil pengukuran di atas.
Resistansi keluaran rangkaian R0 = besar tahanan geser RL
7. Mengganti filternya dengan filter C-R-C dengan memasang penghubung
yang sesuai beban;beban tahanan geser dihubungkan ke G dan ground dan
mengulangi langkah percobaan (7) (9).
1) Mengulangi (10) dengan filter C-L-C. [1]
BAB II
TUGAS

2.1 Tugas Pendahuluan


1) Jelaskan apa itu dioda dan prinsip kerjanya!
Jawab:
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah
(kondisi forward-bias) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi
reverse-bias).
2) Jelaskan karakteristik dioda dan gambarkan!
Jawab:
Dioda terbuat dari bahan silikon atau germanium, sedangkan untuk diode
zener terbuat dari silikon yang khusus yaitu sebagai penstabil tegangan DC.
Dalam dioda terdapat anoda dan katoda seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Dioda [2]

3) Sebutkan jenis-jenis penyearah dan jelaskan!


Jawab:
a) Penyearah setengah gelombang, hanya menggunakan sebuah dioda
untuk menyearahkan gelombang AC dan hanya mengambil sisi positif
dari gelombang AC, jika kondisi forward-bias, begitupun sebaliknya
jika kondisi reversed-bias, maka hanya mengambil sisi negative dari
gelombang AC.
b) Penyearah gelombang penuh, menggunakan 4 dioda untuk
menyearahkan gelombang AC secara penuh yang disusun dengan
konsep dioda bridge.

Gambar 2.2 Dioda Bridge [3]

4) Sebutkan tujuan praktikum!


Jawab:
a) Memahami karakteristik dioda biasa dan dioda zener dan penggunaan
dioda-dioda tersebut
b) Mempelajari bermacam-macam rangkaian penapis atau filter yang
biasa digunakan pada suatu sumber tegangan DC.

2.2 Tugas Modul

1. Tegangan cut-in dioda (volt)


Ge: 0.2 volt ; Si: 0.6 volt ; Zener; 3.2 volt
Tegangan break down dioda (volt)
Ge: 0.3volt ; Si: 0.7 volt ; Zener; 2.8 volt [4]
2. Apakah perbedaan utama karakteristik masing-masing dioda?
Jawab:
Perbedaan dioda Germanium dan Silikon adalah terletak pada bahan yang
digunakan, yaitu dioda germanium dibuat dengan bahan germanium dan
diode silikon dibuat dari bahan silikon. Sedangkan dioda Zener adalah dioda
silikon yang dibuat khusus untuk penstabil tegangan DC[2]
3. Pada percobaan penyearah, apakah perbedaan percobaan gelombang penuh
dengan dua diode dan penyeaarah jembatan?
Jawab:
a. Penyearah gelombang penuh dengan dua dioda pada saat terminal
output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka
terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada
kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga
sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat
terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak
negatif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak
positif, pada kondisi ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward.
Sehingga sinyal puncak positif dilewatkan melalui D2.
b. Penyearah gelombang penuh jembatan pada saat output transformator
memberikan level tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi
forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level
tegangan sisi puncak positif tersebut akan di lewatkan melalui D1 ke
D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan
D1, D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif
tersebut dialirkan melalui D2, D4. [4]

4. Resistansi keluaran R0. Untuk C1 = 1000F. R0 :.. , C2 = 2200F


,R0 : dan C-R-C, R0 :...
Apakah hubungan antara besar RL, besar tegangan ripel dan regulasi
tegangan?
BAB III
ANALISIS

3.1 Analisa Percobaan


Pada percobaan pertama diperintahkan untuk membuat rangkaian pengukur
karakteristik dioda dimana karakteristik dioda dibagi menjadi 2 jenis, yaitu dioda
bias maju (forward bias) dan dioda bias balik/mundur ( reverse bias).
Dioda bias maju atau disebut juga forward bias adalah ketika anoda
dihubungkan dengan kutub positif, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative,
sehingga dapat mengalirkan arus. Dioda bias mundur/balik atau disebut juga
reverse bias adalah ketika anoda diberi tegangan negatif dan katoda diberi tegangan
positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju, sehingga
dioda akan menghambat arus.
Pada saat mengambil data dari rangkaian dioda forward bias didapatkan
hasil :

Tabel 3.1 Karakteristik Dioda Forward Bias


VCC VD ID
1 684.793 mV 3.152 mA
2 721.018 mV 12.79 mA
3 735.791 mV 22.642 mA
4 745.177 mV 32.548 mA
5 752.065 mV 42.479 mA

Dapat dilihat dari tabel diatas pada saat VCC diubah menjadi 1V, 2V, 3V, 4V,
dan 5V maka VD dan ID pun berubah. Dapat dilihat dari hasil percobaan ketika
VCC dinaikan ID yang terbaca cukup besar dibanding dengan ID pada reverse
bias. VD dan ID pun mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Chart Title
0.045 0.921, 0.0407
0.04
0.035 0.893, 0.031
0.03
0.025 0.854, 0.0214
0.02
0.015 0.794, 0.012

0.01
0.661, 0.0038
0.005
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

Gambar 3.1 Grafik Karakteristik Dioda Forward Bias

Dapat dilihat hasil dari grafik diatas, forward bias adalah karakteristik balik dari
reverse bias, maksudnya adalah forward bias dapat mengalirkan arus sedangkan
reverse bias menghambat arus. Grafik sesuai dengan teori yaitu grafik dalam
keadaan naik. Hal itu dikaranakan arus dapat mengalir pada forward bias. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pada saat diode forward bias dapat mengalirkan arus. Hal
itu dikarenakan sifat dari forward bias adalah mengalirkan arus. Dikarenakan hasil
percobaan sama dengan teori maka percobaan ini dianggap berhasil.

Pada saat Pada saat mengambil data dari rangkaian dioda reverse bias
didapatkan hasil:

Tabel 3.2 Karakteristik Dioda Reverse Bias


VCC VD ID
1 1V 1,001
2 2V 2,002
3 3V 3,003
4 4V 4,004
5 5V 5,005

Dapat dilihat dari tabel diatas pada saat VCC diubah menjadi 1V, 2V, 3V,
4V, dan 5V maka VD dan ID pun berubah. Dapat dilihat dari hasil percobaan
ketika VCC dinaikan ID yang terbaca sangat kecil dibanding dengan ID pada
forward bias. VD dan ID pun tidak mengalami perubahan yang sangat jauh dan
tidak terlalu signifikan.
Gambar 3.2 Grafik Karakteristik Dioda Reverse Bias

Dapat dilihat hasil dari grafik diatas. Reverse bias adalah karakteristik balik
dari forward bias, maksudnya adalah forward bias dapat mengalirkan arus
sedangkan reverse bias menghambat arus. Pada grafik diatas reverse bias
menunjukan kenaikan akan tetapi perbandingan kenaikannya sangat keci dan tidak
signvikan dibandingkan dengan forward bias. Hal itu dikarenakan reverse bias
menghambat arus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saat diode reverse bias
sangat sedikit arus yang mengalir atau hampir tidak terdapat arus yang mengalir.
Hal itu dikarenakan sifat dari revers bias adalah menghambat arus. Dikarenakan
hasil percobaan sama dengan teori maka percobaan ini dianggap berhasil.
Ketika rangkaian karakteristik dioda reverse bias, dioda diganti menjadi
dioda zener maka didapatkan hasil percobaan dimana ID mengalami perubahan
yang kecil dibanding dengan perubahan pada VD yang sangat besar.

3.1.2 Penyearah Setengah Gelombang dan Filter


a. Penyearah setengah gelombang dengan beban 10k tanpa kapasitor

Gambar 3.3 Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban 10k Tanpa C

Pada percobaan penyearah setengah gelombang tanpa kapasitor atau ketika


kapasitor dihilangkan menghasilkan output yang berbentuk gelombang sinusoidal.
Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah setengah gelombang berfungsi untuk
mengubah tegangan AC menjadi DC, sedangkan pada percobaan ini tidak
menggunakan kapasitor maka dari itu mendapatkan hasil output berbentuk
sinusoidal. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter atau penyaring dan kapasitor
juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga dapat menyeimbangkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan
hasil percobaan sesuai dengan teori.
b. Penyearah Setengah Gelombang dengan beban 10k dengan C1= 2200uF

Gambar 3.4 Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban 10k dengan


C1= 2200uF

Pada percobaan penyearah setengah gelombang dengan kapasitor yang bernilai


2200uF menghasilkan output yang berbentuk gelombang DC dengan output garis
lurus. Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah setengah gelombang berfungsi
untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai
filter atau penyaring dan kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan
sehingga dapat menyeimbangkan. Sehingga output dari rangkaian penyearah
setengah gelombang ini akan menjadi tegangan DC. Maka dapat disimpulkan
bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan sesuai dengan
teori.
c. Penyearah Setengah Gelombang dengan beban 10k dengan C1=1000uF
Gambar 3.5 Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban 10k dengan C2=
1000Uf

Pada percobaan penyearah setengah gelombang dengan kapasitor yang


bernilai 1000uF menghasilkan output yang berbentuk gelombang DC dengan
output garis lurus. Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah setengah gelombang
berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Hal itu dikarenakan kapasitor
sebagai filter atau penyaring dan kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan
tegangan sehingga dapat menyeimbangkan. Sehingga output dari rangkaian
penyearah setengah gelombang ini akan menjadi tegangan DC. Maka dapat
disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan
sesuai dengan teori.

d. Penyearah Setengah Gelombang dengan beban 100k tanpa kapasitor

Gambar 3.6 Penyearah Setengah Gelombang Dengan Beban 100k


Tanpa C

Pada percobaan penyearah setengah gelombang tanpa kapasitor atau ketika


kapasitor dihilangkan menghasilkan output yang berbentuk gelombang sinusoidal,
sama seperti yang dihasilkan oleh percobaan penyearah setengah gelombang tanpa
kapasitor dengan beban 10k . Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah setengah
gelombang berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC, sedangkan pada
percobaan ini tidak menggunakan kapasitor maka dari itu mendapatkan hasil output
berbentuk sinusoidal. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter atau penyaring
dan kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga dapat
menyeimbangkan dan beban tidak mempengaruhi hasil. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan
sesuai dengan teori.
e. Penyearah Setengah Gelombangdengan beban 100k dengan C1= 2200uF

Gambar 3.7 Penyearah Setengah Gelombang dengan Beban 100k dengan


C1= 2200Uf

Pada percobaan penyearah setengah gelombang dengan kapasitor yang bernilai


2200uF menghasilkan output yang berbentuk gelombang DC dengan output garis
lurus, sama seperti yang dihasilkan oleh percobaan penyearah setengah gelombang
dengan kapasitor 2200uF dengan beban 10k. Hal ini dikarenakan pada dioda
penyearah setengah gelombang berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi
DC. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter atau penyaring dan kapasitor juga
berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga dapat menyeimbangkan dan beban
tidak mempengaruhi hasil. Sehingga output dari rangkaian penyearah setengah
gelombang ini akan menjadi tegangan DC. Maka dapat disimpulkan bahwa
percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan sesuai dengan teori.
f. Penyearah Setengah Gelombang dengan beban 100k dengan
C1=1000uF

Gambar 3.6 Penyearah Setengah Gelombang Dengan Beban 100k Dengan


C2=1000uf

Pada percobaan penyearah setengah gelombang dengan kapasitor yang


bernilai 1000uF menghasilkan output yang berbentuk gelombang DC dengan
output garis lurus, sama seperti yang dihasilkan oleh percobaan penyearah setengah
gelombang dengan kapasitor 1000uF dengan beban 10k. Hal ini dikarenakan pada
dioda penyearah setengah gelombang berfungsi untuk mengubah tegangan AC
menjadi DC. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter atau penyaring dan
kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga dapat
menyeimbangkan dan beban tidak mempengaruhi hasil. Sehingga output dari
rangkaian penyearah setengah gelombang ini akan menjadi tegangan DC. Maka
dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil
percobaan sesuai dengan teori.
Pada percobaan 2 didapatkan hasil berupa frekuensi output sebesar 60 Hz

padasemua percobaan 2. Hal ini dikarenakan gelombang tidak mempengaruhi


frekuensi yang dihasilkan. Penyearah Gelombang Penuh dan Filter
g. Penyearah gelombang penuh dengan beban 10k tanpa kapasitor

Gambar 3.7 Penyearah Gelombang Penuh Dengan Beban 10k Tanpa C

Penyearah gelombang digunakan untuk mengubah sinyal AC menjadi sinyal


DC. Prinsip Kerja penyearah gelombang penuh dengan 4 dioda yaitu dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1,
D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level
tegangan sisi puncak positif tersebut akan di lewatkan melalui D1 ke D4. Kemudian
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka
D2, D4 pada posisi forward bias dan D1, D2 pada posisi reverse bias sehinga level
tegangan sisi negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. [5]
Pada percobaan penyearah gelombang penuh tanpa kapasitor atau ketika
kapasitor dihilangkan menghasilkan output yang berbentuk gelombang sinusoidal.
Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah gelombang penuh berfungsi untuk
mengubah tegangan AC menjadi DC, sedangkan pada percobaan ini tidak
menggunakan kapasitor maka dari itu mendapatkan hasil output berbentuk
sinusoidal. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter atau penyaring dan kapasitor
juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga dapat menyeimbangkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan
hasil percobaan sesuai dengan teori.

h. Penyearah gelombang penuh dengan beban 10k dengan C1= 2200uF

Gambar 3.8 Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban 10k dengan C=2200Uf

Pada percobaan penyearah gelombang penuh dengan kapasitor yang bernilai


2200uF menghasilkan output yang berbentuk gelombang DC dengan output garis
lurus. Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah gelombang penuh berfungsi untuk
mengubah tegangan AC menjadi DC. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter
atau penyaring dan kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga
dapat menyeimbangkan. Sehingga output dari rangkaian penyearah gelombang
penuh ini akan menjadi tegangan DC. Maka dapat disimpulkan bahwa percobaan
ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan sesuai dengan teori.

i. Penyearah gelombang penuh dengan beban 10k dengan C1= 1000uF


Gambar 3.9 Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban 10k dengan C=1000uF

Pada percobaan penyearah gelombang penuh dengan kapasitor yang


bernilai 1000uF menghasilkan output yang berbentuk gelombang DC dengan
output garis lurus. Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah gelombang penuh
berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Hal itu dikarenakan kapasitor
sebagai filter atau penyaring dan kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan
tegangan sehingga dapat menyeimbangkan. Sehingga output dari rangkaian
penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC. Maka dapat
disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan
sesuai dengan teori.
j. Penyearah gelombang penuh dengan beban 100k tanpa kapasito

Gambar 3.10 Penyearah Gelombang Penuh dengan Beban 100k Tanpa C

Pada percobaan penyearah gelombang penuh tanpa kapasitor atau ketika


kapasitor dihilangkan menghasilkan output yang berbentuk gelombang sinusoidal,
sama seperti yang dihasilkan oleh percobaan penyearah gelombang penuh tanpa
kapasitor dengan beban 100k . Hal ini dikarenakan pada dioda penyearah
gelombang penuh berfungsi untuk mengubah tegangan AC menjadi DC, sedangkan
pada percobaan ini tidak menggunakan kapasitor maka dari itu mendapatkan hasil
output berbentuk sinusoidal. Hal itu dikarenakan kapasitor sebagai filter atau
penyaring dan kapasitor juga berfungsi sebagai penyimpan tegangan sehingga dapat
menyeimbangkan dan beban tidak mempengaruhi hasil. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa percobaan ini berhasil. Hal ini dikarenakan hasil percobaan
sesuai dengan teori.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan simulasi modul 1 dapat disimpulkan bahwa :
1. Karakteristik diode yang khas adalah adanya forward bias dan reverse bias
2. Forward bias diode akan menghantarkan arus pada rangkaian
3. Reverse bias arus tidak dapat melewati diode sehingga tidak memberikan
arus positif pada rangkaian melaikan terhitung adanya nilai arus negative
dari sumber tegangan negative
4. Filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan frekuensi
yang diinginkan dan menahan (couple) / membuang (by pass) frekuensi
lainnya.
5. Pemfilteran digunakan untuk menghilangkan nilai tegangan negative pada
saat diberikan sumber tegangan AC.
6. Penggunaan filter adalah untuk menjadikan tegangan AC menjadi DC.
7. Penyearah setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1
buah diode sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC.
8. Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan
CT (Center Tap).
DAFTAR PUSTAKA

[1] Tim Asisten Laboratorium Instrumen, Modul Praktikum Dasar Elektronika,


Cilegon: Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2016.

[2] A. Fachrozy, "blogger," blogspot, January 2014. [Online]. Available:


http://fachrozyaulia.blogspot.co.id/2014/01/fungsi-jenis-jenis-dan-pengertian-
dioda.html. [diakses pada 10 Mei 2017].

[3] Penunjang Belajar, "Penunjang Belajar," Blogspot, 20 Juli 2012. [Online].


Available: http://penunjangbelajar.blogspot.co.id/2012/07/dioda.html.
[diakses pada 10 Mei 2017].

[4] D. Amelia, "Blog," Blogger, Maret 2013. [Online]. Available:


http://dinzamelia.blogspot.co.id/2012/03/dioda.html. [diakses pada 11 Mei
2017].

[5] J. Daniel, "Blogger," Blogspot, Maret 2015. [Online]. Available:


http://www.jufrikablog.com/2015/03/penyearah-gelombang-penuh-full-
wave.html. [diakses pada 11 Mei 2017].

Anda mungkin juga menyukai