Anda di halaman 1dari 5

IMAGING SYSTEM (A)

Disusun Oleh:

I PUTU SOMADANAYASA (1605551017)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2017
Dalam dunia citra digital sering kali kita mendapatkan macam-macam berita yang tersebar
melalui foto yang sangat viral tetapi dengan adanya teknologi citra sekarang sering kita dapatkan
berita yang tidak benar alias hoax yang sangat mudahnya tersebar dan menjadi headline di
masyakat.

Tetapi dengan adanya aplikasi-aplikasi yang bisa mengetahui sumber keaslian foto dan
metadata dari foto tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa foto tersebut asli atau palsu. Ada
beberapa teknik yang dapat kita lakukan seperti menganalisa metadata, menganalisa clone
detection serta error level analisys(ELA) dari foto itu sendiri.

Gambar 1 Foto seorang anak berlatar pelangi

Gambar diatas merupakan contoh yang saya gunakan untuk menguji keaslian dari
fotonya dengan nama IMG_20170118_185001.jpg analisa dilakukan melalui aplikasi berbasis
website dengan link : 29a.ch/photo-forensics/

1. Analisis Metadata

Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau


setidaknya menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau
dikelola. Metadata sering disebut sebagai data tentang data atau informasi tentang informasi.
Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data yang dipakai untuk keperluan
manajemen file/data itu nantinya dalam suatu basis data. Jika data tersebut dalam bentuk teks,
metadatanya biasanya berupa keterangan mengenai nama ruas (field), panjang field, dan tipe
fieldnya: integer, character, date, dll. Untuk jenis data gambar (image), metadata mengandung
informasi mengenai siapa pemotretnya, kapan pemotretannya, dan setting kamera pada saat
dilakukan pemotretan. Satu lagi untuk jenis data berupa kumpulan file, metadatanya adalah
nama-nama file, tipe file, dan nama pengelola (administrator) dari file-file tersebut.

Berikut merupakan analisa foto seorang anak berlatar pelangi dengan menggunakan metadata
yang dilakukan pada aplikasi berbasis website.

Gambar 2 Hasil analisa Metadata

Terlihat pada gambar 2 berdasarkan analisa metadatanya dapat dilihat software dari
aplikasi tersebut adalah Mediatek Camera Application sedangkan make dari foto tersebut adalah
Xiaomi dengan model Redmi Note 4. Maka disimpulkan bahwa hasil foto tersebut merupakan
asli.
2. Analisis Error Level Analysis (ELA)

Error Level Analysis (ELA) adalah metode forensik untuk mengidentifikasi bagian-bagian
dari suatu gambar dengan tingkat yang berbeda dari kompresi. Teknik ini dapat digunakan untuk
menentukan apakah gambar telah dimodifikasi secara digital.

Berikut merupakan analisa foto seorang anak berlatar pelangi dengan menggunakan error
level analysis yang dilakukan pada aplikasi berbasis website.

Gambar 3 Hasil analisis Error Level Analysis

Terlihat pada gambar 3 merupakan hasil yang diproleh dalam proses Error Level
Analysis dengan parameter error scale 50 menunjukkan perbedaan warna yang signifikan, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat modifikasi dalam foto diatas.
3. Analisis Clone Detection

Clone Detection merupakan suatu algoritma pengenalan clone pada sebuah file foto.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada web, dapat dihasilkan informasi Clone Detection dari
foto monumen Bajra Sandhi yaitu sebagai berikut.

Berikut merupakan analisa foto seorang anak berlatar pelangi dengan clone detection yang
dilakukan pada aplikasi berbasis website.

Gambar 4 Hasil dari Clone Detection

Terlihat pada gambar 4 analisa dilakukan pada parameter Minimal similarity bernilai 0.10
serta Maximum image size bernilai 1024 menampilkan hasil clone seperti pada gambar. Terlihat
di sana terdapat satu garis merah yang lurus dan ada beberapa garis yang terlihat menumpuk.
Disimpulkan bahwa tidak terdapat modifikasi dalam foto diatas.

Anda mungkin juga menyukai