Disusun Oleh
Nur Khasanah
16.068
Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communico yang berarti membagi
(Cherry dalam Cangara, 2009). Berarti pula communis yakni membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan.
2. Proses komunikasi
Elemen proses komunikasi diyakini penting agar seseorang dapat berinteraksi
dengan efektif dan mewaspadai efek komunikasi diantara mereka. Menurut Potter
& Perry (2005) elemen proses komunikasi terdiri atas :
a. Referen
Referen atau stimulus memotivasi seseorang untuk berkomunikasi dengan
orang lain referen dapat berupa objek, pengalaman, emosi, idea tau tindakan.
Seseorang yang secara sadar memperhitungkan referen dalam interaksi
interpersonal dapat dengan hati-hati mengembangkan serta mengatur pesan.
b. Pengirim
Pengirim atau encorder adalah seseorang yang memprakarsai pesan atau
komunikasi interpersonal. Pengirim menempatkan referen pada suatu bentuk
yang dapat ditransmisikan serta melaksanakan tanggung jawab atas ketepatan
isi dan emosi pesan tersebut.
c. Pesan
d. Saluran
Pesan dikirim melalui saluran komunikasi baik sarana visual, pendengaran
bahkan taktil. Ekspresi wajah dapat dijadikan saluran visual untuk
menyampaikan pesan. Kata-kata yang diucapkan tersampaikan melalui saluran
audio atau pendengaran. Sentuhan tangan perawat pun menyampaikan pesan
bahwa perawat berempati pada apa yang dirasakan klien. Disimpulkan
bahwa semakin banyak saluran yang digunakan indivdu untuk
berkomunikasi, semakin baik pula pemahaman yang akan didapat.
e. Penerima
Penerima disebut juga decoder, adalah orang yang menerima pesan yang
dikirmkan kepadanya. Pengirim harus dengan baik membaca sandi atau
merspons pesan yang ditujukan padanya. Adakalanya terjadi kesalahpahaman
antara maksud pengirim pesan dengan penerima pesan karena memang
beberapa pesan sering kali bermakna ganda ketika dinterpretasikan. Semakin
banyak kesamaan atara maksud pengirim dan penerima, maka makna akan
tersampaikan dengan baik.
f. Respons
a. Persepsi
Persepsi ialah pandangan pribadi atas apa yang sedang terjadi. Sebuah
komunikasi antara perawat dank lien memerlukan persepsi yang baik karena
persepsi terbentuk atas dasar kesamaan antara apa yang diharapkan kedua
belah pihak. Perbedaan persepsi antar individu dapat menjadi kendala dalam
berkomunikasi.
b. Nilai
Nilai merupakan standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai penting dalam
hidup seseorang terutama dalam hal pengaruh terhadap ekpresi pemikiran
dan ide yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap interpretasi pesan.
Dalam komunikasi, memahami dan menjelaskan sebuah nilai penitng disaat
akan membuat sebuah keputusan. Penting diperhatikan bahwa nilai pribadi dari
perawat tidak ikut mempengaruhi hubungan professional dengan klien.
d. Pengetahuan
Komunikasi akan lebih sulit ketika seseorang berinteraksi dengan orang
lain yang memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Pesan akan menjadi
tidak jelas jika kata-kata ataupun ungkapan yang digunakantidak dikenal
oleh penerima pesan. Dalam hal melayani klien, perawat diharapkan dapat
berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh klien mengingat
tingkat pengetahuan diantaranya yang mungkin saja berbeda.
e. Peran
Individu berkomunikasi sesuai tatanan yang tepat menurut hubungan dan
peran mereka saat itu. Ketika perawat berkomunikasi dengan rekan sejawat
tentu mereka tahu peran dan hubungan mereka saat itu dan berkomunikasi yang
memang sesuai dengan peran dan hubungan mereka. Namun akan berbeda
nantinya ketika perawat berkomunikasi dengan klien karena saat itu perawat
telah memiliki hubungan dan peran yang berbeda saat berhadapan dengan
klien yang pada akhirnya juga mempengaruhi komunikasi mereka. Perawat
harus mampu menjaga jarak mereka dengan klien dalam batas professional
demi terciptanya sebuah komunikasi yang sesuai.
f. Lokasi Interaksi/ lingkungan
Orang akan cenderung bisa berkomunikasi jika lokasi interaksi atau
lingkungan mereka nyaman. Ruangan yang hangat, bebas dari kebisingan dan
gangguan adalah lingkungan yang terbaik untuk berkomunikasi.
Gangguan lingkungan dapat mengganggu pesan yang akan disampaikan.
Perawat memiliki semacam kontrol ketika memilih lingkungan untuk
berkomunikasi, artinya usaha perawat dalam memberikan sebuah informasi
tidak boleh dihalangi oleh distraksi lingkungan. Komunikasi harus tepat dan
relevan berdasarkan rencana pasien untuk perawatan.
4. Model komunikasi
Terdapat beberapa model yang dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana
organisasi dan orang berkomunikasi. Komunikasi dalam hal ini adalah sesuatu yang
kompleks. Model-model komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Komunikasi tertulis
2. Komunikasi nonverbal
6. Daftar pustaka
Cangara, Hafid. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada