Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH JENIS KOTORAN TERNAK TERHADAP

KUANTITAS BIOGAS
Anak Agung Intan Kartika Putri1, I Wayan Suarta Asmara2, I Ketut Aryana3

Abstract. The use of non-renewable energy in excess reveals problems of energy


crisis. The solution is alternative energy source such as biogas. The kind of animal
manure affects biogas produced. This is related to the amount of carbon and nitrogen
in the form of ratio of carbon/nitrogen (C/N), the optimum ratio for the anaerobic
digester ranged from 25-30. This study was conducted in order to obtain the influence
of the kind of manure toward biogas quantity. In this case, biogas produced is
methane gas that can be used as a replacement of fuel. This study was pre-
experimental research. Data gained were tested by using One Way Anova. The test
result showed that sig figure 0.003 (<0.05) then Ho was rejected since sig is less than
0.05 whereas Hi was accepted. It means that the kind of animal manure affected
biogas quantity. Therefore, it can be concluded that biogas produced from the animal
manure can be use as an alternative energy of fuel crisis. The best manure used as a
base of making biogas is the mixture of cows manure and goats manure.

Keywords : kinds of manure; biogas quantity.

Energi memiliki peran penting dan tidak idealnya berasal dari sumber energi yang
dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia. bisa diperbarui (Hanif, t.t).
Berbagai alat pendukung, seperti alat Salah satu energi alternatif adalah
penerangan, motor pengerak, peralatan biogas, energi biogas dapat diperoleh dari
rumah tangga dan mesin mesin industri air buangan rumah tangga, kotoran dari
dapat difungsikan jika ada energi. Sumber peternakan ayam, sapi dan babi , sampah
energi yang digunakan sifatnya tidak dapat organik di pasar, industri makanan dan
diperbaharui, seperti minyak bumi, gas, sebagainya (Gunawan, 2010). Kotoran
mineral dan batu bara. Pemanfaatan energi ternak bila tidak dimanfaatkan dan tidak
yang tidak dapat diperbaharui secara dikelola dengan baik dapat menurukan mutu
berlebihan dapat menimbulkan krisis energi. lingkungan dan mengganggu kenikmatan
Salah satu gejala krisis energi yang terjadi hidup masyarakat. Tumpukan kotoran ternak
akhir akhir ini yaitu kelangkaan bahan yang tercecer akan terbawa oleh aliran air
bakar minyak (BBM), seperti minyak tanah, hujan ke daerah daerah yang lebih rendah.
bensin dan solar. Kelangkaan terjadi karena Hal ini akan mencemari air tanah dan air
tingkat kebutuhan BBM sangat tinggi dan sungai yang sebenarnya jauh dari lokasi
selalu meningkat setiap tahunnya (Wahyuni, peternakan. Gas Methana (CH4) yang
2011). dihasilkan secara alami oleh kotoran yang
Fakta menunjukkan bahwa sejak tahun menumpuk merupakan gas penyumbang
2004 Indonesia mengimpor minyak bumi terbesar pada efek rumah kaca, jumlah gas
karena cadangan minyak dalam negeri tidak yang dihasilkan melebihi dari jumlah
mencukupi lagi. Solusi bagi krisis energi oksigen (O2) yang terdapat di atmosfer
tersebut adalah adanya sumber energi (Hastuti, 2009).
alternatif. Sumber energi alternatif tersebut Jenis kotoran ternak mempengaruhi
harus bisa menjadi bahan bakar substitusi biogas yang dihasilkan. Hal ini terkait
yang ramah lingkungan, efektif, efisien, dan dengan hubungan antara jumlah karbon dan
dapat diakses oleh masyarakat luas. Selain nitrogen dinyatakan dengan rasio
itu, sumber energi alternatif tersebut karbon/nitrogen (C/N), rasio optimum untuk
digester anaerobik berkisar 25 30
1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar
2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar 45
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 45 - 49
(Wahyuni, 2011). Jika C/N terlalu tinggi, jenis kotoran ternak terhadap kuantitas
nitrogen akan dikonsumsi dengan cepat oleh biogas.
bakteri metanogen untuk memenuhi
kebutuhan pertumbuhannya dan hanya Metode
sedikit yang bereaksi dengan karbon Dalam penelitian penulis menggunakan
akibatnya gas yang dihasilkan menjadi jenis penelitian pre eksperimental atau pre
rendah. Sebaliknya jika C/N rendah, experimental design. Jenis data yang
nitrogen akan dibebaskan dan berakumulasi digunakan adalah data primer yang
dalam bentuk amonia (NH4). Kotoran ternak diperoleh dari hasil pengukuran terhadap
sapi mempunyai rasio C/N sekitar 24. kuantitas biogas pada kotoran kambing,
Sedangkan kotoran kambing memiliki rasio kotoran sapi, campuran antara kotoran sapi
C/N yang lebih rendah yaitu 12 ( Haryati, dengan kotoran kambing dalam satuan liter
2006). (l). Pengumpulan data dalam penelitian ini
Desa Pergung merupakan salah satu desa adalah dengan cara melakukan praktek
yang
g terdapat di Kecamatan Mendoyo pembuatan biogas. Jenis kotoran ternak yang
Kabupaten Jembrana. Di Desa Pergung digunakan adalah dua jenis kotoran ternak
terdapat berbagai jenis ternak antara lain yaitu kotoran sapi dan kotoran kambing
ternak ayam, babi, sapi dan kambing. tetapi dengan tiga perlakuan kotoran ternak.
Ternak sapi memiliki jumlah yang paling Sehingga disebut tiga jenis kotoran ternak.
besar yaitu berjumlah 74 ekor, sedangkan Setiap satu jenis kotoran ternak yang
ternak kambing berjumlah 54 ekor (Laporan digunakan dibuatkan tiga unit percobaan.
Desa Pergung, 2012). Hasil dari peternakan Data yang diperoleh dari hasil pengukuran
yang berupa limbah kotoran sapi dan limbah kuantitas biogas dimasukkan kedalam tabel.
kotoran kambing belum dimanfaatkaan Kemudian dianalisis dengan menggunakan
secara optimal. Sehingga menyebabkan uji statistik dengan SPSS for windows.
pencemaran lingkungan dan merusak Penentuan uji normalitas data, dilakukan
estetika seperti pemandangan yang tidak dengan uji Kolomogrov Smirnov,
baik dan bau yang tidak sedap. Disisi lain, selanjutnya diuji dengan uji One Way Anova
limbah peternakan dapat dimanfaatkan untuk ada tidak pengaruh jenis kotoran
sebagai sumber energi biogas. ternak terhadap kuantitas biogas. Setelah
Dalam penelitian ini penulis akan diuji dengan One Way Anova, data diuji
membandingkan kotoran sapi dan kotoran dengan uji LSD (Least Significant
kambing serta campuran antara kotoran sapi Defference) untuk melihat perbedaan yang
dengan kotoran kambing dalam pembuatan lebih signifikan antara kotoran sapi, kotoran
biogas. Sehingga didapat jenis kotoran kambing dan campuran antara kotoran sapi
ternak yang paling banyak kuantitas dengan kotoran kambing.
biogasnya. Berdasarkan latar belakang
diatas, judul penelitian penulis adalah Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Jenis Kotoran Ternak terhadap Penelitian dilakukan di Desa Pergung,
Kuantitas Biogas. Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Kondisi lokasi penelitian adalah sejuk, tetapi
mengetahui jenis kotoran ternak yang terdapat sinar matahari. Penelitian
mempengaruhi kuantitas biogas.; (1) Untuk dilakukan mulai pukul 09.00 Wita tanggal 4
mengetahui kuantitas biogas pada kotoran Juni sampai 25 Juni 2013. Penelitian ini
sapi; (2) Untuk mengetahui kuantitas biogas dilakukan untuk memanfaatkan kotoran
pada kotoran kambing; (3) Untuk ternak sehingga dapat menghasilkan biogas.
mengetahui kuantitas biogas pada campuran Objek penelitian ini adalah kotoran sapi,
antara kotoran sapi dengan kotoran kotoran kambing, dan campuran antara
kambing; (4) Untuk mengetahui pengaruh kotoran sapi dengan kotoran kambing.
Jumlah kotoran sapi yang digunakan adalah

46
Pengaruh Jenis Kotoran Ternak Terhadap Kuantitas Biogas ...... ( Putri, Asmara, Aryana )
enam liter untuk tiga unit percobaan. Jumlah setiap jenis kotoran dibuatkan tiga unit
kotoran kambing yang digunakan adalah percobaan dengan lama pengamatan yaitu
tiga liter untuk tiga unit percobaan. dua minggu terdapat perbedaan biogas yang
Sedangkan untuk campuran antara kotoran dihasilkan. Rata rata kuantitas biogas
sapi dengan kotoran kambing, jumlah pada kotoran sapi adalah 2,295 liter, rata
kotoran sapi yang digunakan adalah 1,95 rata kuantitas pada kotoran kambing adalah
liter dan kotoran kambing yang digunakan 1,063 liter dan rata rata kuantitas biogas
adalah 1,95 liter untuk tiga unit percobaan. pada campuran antara kotoran sapi dengan
Hasil pengukuran suhu dan pH adonan kotoran kambing adalah 3,399 liter. Dari
biogas bervariasi, yaitu pada pengukuran rata - rata kuantiitas biogas yang dihasilkan,
hari pertama rentan hasil pengukuran suhu jenis kotoran ternak yang paling tinggi
adalah 310C 330C, dan rentan hasil mengasilkan gas adalah campuran antara
pengukuran g pH adalah 6,5 7. Sedangkan kotoran sapi dengan kotoran kambing.
pada hari kedelapan rentan nilai suhu yang Dalam penelitian yang dilakukan, ketiga
diperoleh adalah 310C 330C dan rentan jenis kotoran yang digunakan dapat
hasil pengukuran pH adalah 6,5 7,5. Suhu menghasilkan biogas, namun dengan
optimal dalam adonan biogas yang dapat kuantitas yang berbeda beda hal ini
menghasilkan gas adalah 320 370C dan pH dikarenakan oleh rasio C/N yang dimiliki
yang optimal pada adonan yang dapat masing masing kotoran ternak. Kotoran
menghsilkan gas adalah 6,5 7,5 sapi memiliki rasio jumlah C/N 24,
(Wahyuni, 2011). sedangkan kotoran kambing memiliki
Pengukuran kuantitas biogas diawali jumlah rasio 12. Rasio C/N yang bagus
dengan pengukuran kenaikan tangki untuk pembuatan biogas adalah kotoran
penampung gas pada masing masing unit yang memiliki rasio C/N sebesar 25 30
percobaan. Dari hasil pengukuran kenaikan (Wahyuni, 2011). Untuk campuran antara
tangki penampung gas dalam satuan cm, kotoran sapi dengan kotoran kambing,
kemudian dihitung volume masing masing imbangan C/N belum diketahui. Dalam
pengukuran yang menyatakan kuantitas penelitian ini, jumlah imbangan C/N antara
biogas dengan menggunakan rumus r2t. ketiga jenis kotoran seharusnya disesuaikan
Setelah mendapat hasil volume dalam satuan atau disamakan dahulu untuk menekan
cm3, kemudian diubah kedalam satuan liter. variabel pengganggu.
Adapun hasil total kuantitas biogas yang Perbedaan bahan organik dari masing -
dihasilkan pada masing masing kotoran masing kotoran ternak mengakibatkan
ternak yang digunakan yang disajikan pada produksi biogas yang berbeda. Dari ketiga
tabel 1. jenis kotoran ternak yang digunakan, setiap
Tabel 1 bahan baku memiliki sifat fisik yang
Total Kuantitas pada Tiga Jenis Kotoran berbeda sehingga mempengaruhi
Ternak produktifitas bakteri pembentuk biogas dan
mempengaruhi volume total biogas yang
Unit Kuantitas biogas yang dihasilkan. Kondisi suhu mempengaruhi
percobaan dihasilkan ( liter) kuantitas biogas yang dihasilkan. Suhu
Kotoran Kotoran Campuran adonan yang terlalu tinggi menyebabkan
sapi kambing bakteri pembentuk biogas akan mati
1 1,811 0,814 3,331 sehingga tidak mampu memproduksi gas,
2 2,469 0,950 3,400 sedangkan suhu yang terlalu rendah
3 2,606 1,426 3,468 menyebabkan bakteri pembentuk biogas
Rata rata 2,295 1,063 3,399 tidak dapat berkembang sehingga biogas
yang dihasilkan menjadi rendah. Kondisi pH
Hasil pengukuran kuantitas biogas pada juga mempengaruhi kuantitas biogas yang
masing masing kotoran ternak dimana dihasilkan. Laju pencernaan anaerobik akan

47
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 1, Mei 2014 : 45 - 49
menurun jika kondisi pH lebih rendah atau liter adonan biogas, rata - rata kuantitas
tinggi dari pH normal. Derajat keasaman biogas pada kotoran kambing sebesar 1,063
yang rendah menyebabkan tidak liter dengan persentase sebesar 16%; (3)
seimbangnya populasi bakteri metanogenik Dari 12 liter adonan biogas, rata - rata
terhadap bakteri asam sehingga dapat kuantitas biogas pada campuran antara
menggagalkan proses pencernaan anaerobik. kotoran sapi dengan kotoran kambing
Hasil uji normalitas data jenis kotoran sebesar 3,399 liter dengan persentase
ternak, kuantitas biogas menunjukkan sebesar 50%; (4) Setelah diuji statistik
bahwa data berdistribusi normal dengan dengan menggunakan Uji One Way Anova,
nilai sig jenis kotoran ternak sebesar 0,826 jenis kotoran ternak berpengaruh terhadap
dan nilai sig kuantitas biogas sebesar 0,936 kuantitas biogas.
yang bernilai lebih besar dari 0,05. Dari Mengacu pada simpulan yang telah
hasil uji One Way Anova diketahui bahwa dikemukakan, ada beberapa saran yang
terdapat pengaruh yang signifikan. Pengaruh diajukan sehingga dapat dapat dijadikan
ini
g dapat diketahui berdasarkan nilai sig-(2- bahan pertimbangan antara lain : (1) Biogas
tailed) yaitu sebesar 0,001 yang lebih kecil dari kotoran ternak dapat dijadikan sebagai
dari nilai (0,05) sehingga Ho ditolak dan energi alaternatif dari krisis bahan bakar
Hi diterima. Pada uji LSD (Least Significant minyak (BBM); (2) Dari ketiga jenis
Defference) yaitu uji perbandingan kotoran yang digunakan campuran antara
diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan kotoran sapi dengan kotoran kambing sangat
yang signifikan kuantitas biogas antara baik untuk bahan dasar pembuatan biogas
kotoran sapi, kotoran kambing dan karena dapat menghasilkan gas secara
campuran antara kotoran sapi dengan optimal; (3) Untuk peneliti selanjutnya yang
kotoran kambing. Antara kotoran sapi menggunakan jenis kotoran yang sama,
dengan kotoran kambing nilai sig sebesar pengukuran pH dan suhu hendaknya diukur
0,005, sehingga terdapat perbedaan kuantitas setiap hari. Kemudian imbangan C/N pada
biogas yang dihasilkan pada kotoran sapi setiap kotoran ternak yang digunakan
dengan kotoran kambing. Antara kotoran hendaknya disesuaikan atau disamakan
sapi dengan campuran antara kotoran sapi dahulu untuk menghindari adanya variabel
dengan kotoran kambing nilai yang pengganggu.
diperoleh sebesar 0,013, terdapat perbedaan
kuantitas biogas yang dihasilkan pada Daftar Pustaka
kotoran sapi dengan campuran antara Gunawan, Djajadi, 2010, Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Pembuatan
kotoran sapi dengan kotoran kambing. Biogas Dari Kotoran Ternak Unggas
Antara kotoran kambing dengan campuran Dan Babi, (online) available:
antara kotoran sapi dengan kotoran kambing http://www.docstoc.com/docs/36660
nilai sig yang diperoleh sebesar 0,000, 585/Pedoman-pelaksanaan-kegiatan-
pembuatan-biogas-dari-kotoran-
terdapat perbedaan kuantitas biogas yang ternak, (17 Maret 2013).
dihasilkan pada kotoran kambing dengan
campuran antara kotoran sapi dengan Hanif, A., t.t, Studi Pemanfaatan Biogas
kotoran kambing. Sebagai Pembangkit Listri 10 KW
Kelompok Tani Mekarsari Desa
Dander Bojonegoro Menuju Desa
Simpulan dan Saran Mandiri Energi, (online) available :
Dari hasil analisis dan pembahasan http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
mengenai pengaruh jenis kotoran ternak Undergraduate-16512-2208100628-
Paper.pdf, ( 30 Mei 2013).
terhadap kuantitas biogas maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa ; (1) Dari 12 Hastuti, Dewi, 2009, Aplikasi Teknologi
liter adonan biogas, rata - rata kuantitas Biogas Guna Menunjang
biogas pada kotoran sapi sebesar 2,295 liter Kesejahteraan Petani Ternak,
(online) available:
dengan persentase sebesar 34%; (2) Dari 12

48
Pengaruh Jenis Kotoran Ternak Terhadap Kuantitas Biogas ...... ( Putri, Asmara, Aryana )
http://padmanaba.web.id/file/aplikasi
%20biogas.pdf, (25 Mei 2013).
Laporan Desa Pergung Tahun 2012, 2012,
Pemerintah Kabupaten Jembrana
Kecamatan Mendoyo Desa Pergung.
Wahyuni, S., 2011, Menghasilkan Biogas
Dari Aneka Limbah, Jakarta : Agro
Media Pustaka.

49

Anda mungkin juga menyukai