3/XIX/2000
Prof.Dr.Darwis A.Soelaiman
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Mimbar Pendidikan
20
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan
Mimbar Pendidikan
21
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000
pula reaksi terhadap pandangan Dewey itu, upaya untuk itu, hanya hasilnya belum ada
dan mencoba menunjukkan bahwa suatu teori yang kokoh, artinya kokoh secara filosofis,
pendidikan yang benar, yang menempatkan saintifik, dan praksis. Filsafat pendidikan dan
pendidikan sebagai suatu disiplin tersendiri. dan filsafat ilmu pendidikan untuk Indonesia
Yang mempunyai masalah sendiri, metode masih perlu dikembangkan, dengan
dan cara-cara inquiri sendiri, serta bahan- merumuskan berbagai teori untuk itu. Dengan
bahan teoritis dan prosedur validasi terdapat merujuk kepada pendapat Profesor Hirst yang
dalam ilmu pendidikan sendiri, bukan diambil telah disebut diatas, yaitu bahwa unsur-unsur
dari ilmu lain. non-ilmiah sangat berperan dalam studi
Sehubungan dengan status ilmu pendidikan tentang fenomena pendidikan, dan bahwa
saya berpendapat bahwa pendidikan adalah teori pendidikan dapat muncul dari berbagai
suatu ilmu, karena ia memenuhi ciri-ciri untuk sumber pengetahuan seperti filsafat
suatu disiplin ilmu. Menurut Oliva (1988:14), (metafisika, epistemologi), berbagai
setiap disiplin ilmu memiliki 3 ciri, yaitu: ada pengetahuan, keyakinan, agama, kebudayaan,
teori atau prinsip mengenai ilmu itu., ada dan lain-lain dan dengan merujuk pula kepada
knowladge and skills yang dikembangkan rumusan Belth tentang studi ilmu pendidikan,
yang dikembangkan oleh ilmu itu, dan ada yaitu bahwa studi tentang pendidikan itu
teoritis dan praktisi yang mengembangkan menyangkut studi tentang model-model yang
ilmu itu. (1) Any discpline worthy of study has dapat diterapkan dalam proses pendidikan,
an organized set of theoretical constructs or maka dapat dikembangkan filsafat untuk ilmu
principles that govern it. (2) Any discipline pendidikan Indonesia. Belth (1965:103-104)
encompasses a body of knowledge and skills merumuskan studi pendidikan sbb:
pertinent to that discipline (3) A discipline The study of education is the study of the
has its theoreticians and its practitioners. way in which models for inquiry are
Ilmu pendidikan telah memiliki berbagai teori constructed, used, altered, and reconstructed.
atau prinsip pendidikan yang dijadikan It is further, a study of the types of models
pedoman dalam praktek. Sebagai ilmu yang available to us at any given moment, and the
multi disiplin, ilmu pendidikan bersumber dari conditions which make tha models either
atau didukung oleh berbagai ilmu employable or in need of rebuilding it is an
pengetahuan, seperti filsafat, psikologi, inquiry into the various particuler models
sosiologi, sejarah, manajemen, komunikasi, which are employed in judgements made
ekonomi, ilmu politik, dan lain-lain, yang about the word in which men live, and toward
telah berkembang menjadi cabang dan ranting whose fulfillment they are striving. It is an
ilmu pendidikan, seperti psikologi pendidikan, inquiry into the character of the elements
sosiologi pendidikan, sejarah pendidikan, found in any given view of the process of
manajemen pendidikan, ekonomi pendidikan education, and the way in which these
dll. Dalam bidang pendidikan telah banyak elements are weighted and emphasized in
para teoritisi dan praktisi yang their relationship to each other. Most
mengembangkan ilmu itu. important of all, the study of education is
Persoalannya bagi kita ialah di Indonesia directed toward an evaluation of the claims
bahwa ilmu pendidikan di Indonesia belum which each model-use makes about his
berkembang, khususnya belum berkembang concept of the process of education.
filsafat ilmu pendidikan dan teori-teori Pada umumnya diterima bahwa ada 3
pendidikan yang bertolak dari bumi Indonesia, klasifikasi daripada teori pendidikan atau ilmu
artinya dari manusia, budaya, dan kehidupan pendidikan, yaitu (1) science of education,
Indonesia. Sebenarnya telah banyak juga yang dasarnya adalah saintifik, (2) philosophy
Mimbar Pendidikan
22
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan
of education, yang dasarnya adalah filosofis, pikiran masyarakat Barat, filsafat pendidikan
dan (3) praxiology of education, yang Islam, yang berakar pada ajaran agama Islam,
dasarnya adalah praktis. dan filsafat pendidikan Pancasila, yang
berakar pada masyarakat dan budaya
Alternatif Model untuk Filsafat Ilmu Indonesia. Ketika filsafat pendidikan
Pendidikan Indonesia digunakan sebagai landasan dalam menyusun
dan mengembangkan sistem pendidikan di
Makalah ini mencoba mengembangkan Indonesia. Ketiganya sulit dipisahkan. Filsafat
pemikiran sebagai alternatif model untuk Pancasila adalah filsafat hidup dan dasar
pengembangan filsafat Ilmu Pendidikan yang negara bangsa Indonesia, yang menjadi dasar
sesuai dengan masyarakat Indonesia. bagi sistem pendidikan nasional. Filsafat
Ada tiga model yang dijadikan satu menjadi Islam menjadi pedoman hidup muslim
sebuah MODEL TERPADU (mayoritas masyarakat Indonesia), yang
1. MODEL FILOSOFIS, yaitu bertolak dari menjadi dasar bagi sistem pendidikan Islam.
analisis terhadap Filsafat Pendidikan Kedua macam filsafat tersebut sudah lama
Barat, Filsafat Pendidikan Islam. Dan berakar dalam masyarakat Indonesia. Filsafat
Filsafat Pendidikan Pancasila. Barat yang merupakan pengaruh dari Barat
2. MODEL KEMAS KEDEPAN, dalam zaman modern, terutama dal;am bentuk
(Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
Masa Depan) yang bertolak dari analisis diterima dan diterapkan dalam kehidupan
terhadap masyarakat dan kebudayaan masyarakat Indonesia, dalam rangka
Indonesia serta kehidupan masa depan, menghadapi kehidupan modern yang dengan
atau analisis sosio-budaya. cepat berubah. Banyak teori dan praktek
3. MODEL SISTEM PEMIKIRAN 4L pendidikan yang berdasarkan filsafat
(SP4L), yang merupakan pemikiran pendidikan Barat itu yang diterapkan dalam
saintifik tentang manusia seutuhnya, sistem pendidikan Indonesia. dengan
terdiri dari pe-mikiran LUHUR, mengadakan adaptasi dengan kondisi dan
Pemikiran LAHIR, Pemi-kiran LOGIK, situasi Indonesia, meskipun upaya adaptasi itu
dan Pemikiran LATERAL. banyak yang tidak berhasil. Persoalannya
ialah bagaimana memadukan ketiga macam
Model Filosofis filsafat pendidikan dalam rangka membangun
Dalam model ini dipertemukan antara filsafat filsafat pendidikan Indonesia dan filsafat ilmu
pendidikan Barat yang berakar pada alam pendidikan yang cocok untuk Indonesia.
FILASAFAT
PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT FILSAFAT
PENDIDIKAN BARAT PENDIDIKAN PANCASILA
Mimbar Pendidikan
23
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000
Mimbar Pendidikan
24
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan
KEBUDAYAAN
INDONESIA
MASYARAKAT KEHIDUPAN
INDONESIA MASA DEPAN
Mimbar Pendidikan
25
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000
Mimbar Pendidikan
26
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan
Mimbar Pendidikan
27
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000
Mimbar Pendidikan
28
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan
ILMU
ISLAM
ILMU ABADI
(Perenial Knowledge)
Apabila dimasukkan klasifikasi ilmu itu ke dalam model SP4L untuk tujuan pengembangan filsafat ilmu pendidikan
yang bersifat terpadu, maka seperti terlihat pada bagan berikut.
LUHUR
HAMBA
VERTIKAL
UKHRAWI
NAQLI
(REVEALED KNOWLEDGE)
(ACQUIRED KNOWLEDGE)
Segala sesuatu bermula dari Allah Maha mencakup ilmu-ilmu akal atau acquired
Pencipta. Allah mencipta manusia sebagai knowledge.
makhluk yang mempunyai akal dn pemikiran. Setiap jenis pemikiran (SP4L) itu mempunyai
Ternyata manusia berperanan sebagai hamba tujuan tertentu. Kemampuan dalam pemikiran
Allah (hubungan vertical) dan khalifah sesama Luhur membawa manusia kepada keimanan,
manusia (hubungan horizontal). Untuk ketauhidan, ketaqwaan, Kemampuan dalam
menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah pemikiran Lahir membawa manusia kepada
dan khalifah sesama manusia, maka manusia penyadaran dan penggunaan kemampuan akal
perlu memiliki ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pikiranny. Kemampuan pemikiran Logik
ukhrawi yang menuju kepada ilmu naqli atau membawa manusia kepada kebenaran
revealed knowledge, dan ilmu-ilmu duniawi kanyataan, dan ketepatan; sedangkan
Mimbar Pendidikan
29
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000
LUHUR
HOKI HOKA
Mimbar Pendidikan
30