Anda di halaman 1dari 11

Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No.

3/XIX/2000

Filsafat Ilmu Pendidikan Untuk Indonesia Masa Kini


dan Masa Depan

Prof.Dr.Darwis A.Soelaiman
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

juga karena tidak peka dan tidak


Eksistensi dan Status Ilmu Pendidikan menghiraukan aspirasi kemajuan. Ia semakin
di Indonesia terlepas dari konteks budaya dan masyarakat
yang diabdinya, dan karena itu ia semakin
A
da sejumlah analisis yang telah
dilakukan oleh para pakar
pendidikan Indonesia mengenai
mengalami astrofi dan dinilai tidak berguna.
Keadaan demikian menurut Winarno tidak
boleh dibiarkan. Ilmu Pendidikan harus
eksistensi atau status Ilmu Pendidikan di berfungsi sebagaimana seharusnya, dan untuk
Indonesia sekarang ini, antara lain oleh itu harus dicari parameter yang bersifat
Ahmad Sanusi, Mochtar Buchori, H.A.R. konprehensif sehingga ilmu pendidikan
Tilaar, dan Winarno Surachkmad. Dalam menjadi ilmu yang multi dimensi, baik secara
tulisannya yang berjudul Ilmu Pendidikan di ilmiah, maupun secara epistemologis, dan
Indonesia Dewasa ini Profesor Buchori metafisis.
(1988) sampai kepada kesimpulan dengan Dalam makalahnya tentang Kedudukan,
mengatakan bahwa ilmu pendidikan di StrukturIlmu Pendidikan, dan Arah
Indonesia kini sedang mengalami krisis Perkemba-ngannya, yang disampaikan pada
identitas, antara lain karena ilmu pendidikan Kongres II ISPI tahun 1989, Profesor Achmad
telah direduksi ke taraf ilmu keguruan. Sanusi berkesimpulan bahwa ilmu pendidikan
Profesor Tilaar (1996) mengatakan bahwa di Indonesia ada pada taraf perkembangan,
ilmu pendidikan di Indonesia sekarang ini belum lagi merupakan suatu disiplin yang
adalah dalam keadaan buta dan tuli, karena kokoh, belum lengkap atau bulat. Dari
ilmu tersebut tidak ditopang oleh filsafah sejumlah syarat yang dipandang harus
yang mendasari pendidikan nasiona, tidak dipenuhi oleh suatu ilmu, sekalipun telah
memperhitungkan kehidupn masyarakat banyak juga syarat yang dipenuhi oleh ilmu
Indonesia yang majemuk (bhinneka), dan pendidikan, namun ada syarat penting yang
tidak didasarkan kepada pengetahuan yang dipandang belum dapat dipenuhi. Yang
nyata tentang perkembangan jiwa dan fisik terutama ialah bahwa ilmu pendidikan di
anak Indonesia, serta ilmu pendidikan itu Indonesia belum memenuhi syarat-syarat
tidak didukung oleh body of knowledge tentang disciplined inquiry, seperti belum
yang relevan denga masyarakat Indonesia dan adanya metode kerja, serta proses berpikir
juga tidak didukung oelh lembaga yang yang sistematis, kritis, dan kreatif dalam
menjadi soko guru dari ilmu pendidikan di kajian tentang ilmu pendidikan. Di samping
Indonesia. Profesor Winano Surakhmad itu juga belum tersusunnya teori-teori yang
(1996) mengatakan bahwa ilmu pendidikan mempunyai kekuatan sebagai dasar dan alat
(bukan hanya di Indonesia) merupakan ilmu untuk mengidentifikasi masalah-masalah
yang kontra produktif, karena ilmu pendidikan pendidikan secara spesifik, tepat, dan terukur,
itu sekrang ini tidak memiliki daya pikat, untuk menjelaskan hubungan-hubungan
bukan saja karena ia lamban dan statis, tetapi

Mimbar Pendidikan
20
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan

fenomena pendidikan secara akurat dan pendidikan dikatakannya sebagai a Courtesy


bermakna, serta untuk memprediksi dan title saja. Ketiga, adalah pandangan yang
menyelesaikan masalah, ataupun menerapkan mempertahankan konsep yang luas tentang
pendidikan itu secara efektif. Sementara itu ilmu dan menganggap bahwa suatu teori
Profesor Ahmad Sanusi mengemukakan tidaklah harus teori yang ilmiah. Dengan
bahwa memang dalam perkembangannya ilmu demikian ilmu atau teori pendidikan
pendidikan itu telah memiliki cabang dan dipandang sepenuhnya sebagai ilmu atau
ranting-rantingnya (filsafat pendidikan, teori, dan sedang berkembang.
psijkologi pendidikan, administrasi Ada 3 unsur dalam teori pendidikan, yaitu
pendidikan, dll.), akan tetapi konsep-konsep metafisis, value judgement atau normatif, dan
mengenai cabang dan ranting itu masih empiris. Unsur pertama dan kedua, menurut
kontradiktif satu sama lain sehingga bukan OConnors, jelas tidak memuaskan syarat-
saja tidak tepat ia diklaim sebagai ilmu yang syarat untuk suatu teori ilmiah, dan karena itu
mandiri tetapi juga bahwa semuanya itu tidak berfungsi dalam pengembangan teori
belum dapat mendukung perkembangan ilmu pendidikan, sedangkan mengenai komponen
pendidikan itu sendiri sebagai suatu kesatuan empiris, yang sangat menonjol ialah aplikasi
disiplin ilmu. Karena itu adalah dipandang pengetahuan psikologi dan sosiologi pada
sangat mendesak perlunya upaya meningkat situasi pendidikan, dan karena itu maka ilmu
mutu ilmu pendidikan hingga menjadi satu pendidikan dipandang tidak cukup kuat
disiplin yang kokoh yaitu dengan landasan empirisnya. Tetapi menurut Hirst
mengembangkan dimensi pasif (teori-teori) (1966) unsur non ilmiah (metafisis dan
dan dimensi aktifnya (metode kerja dan sistem normatif ) harus memainkan peran yang
berfikir kritis, sistematis, dan kreatif) dari esensiil dalam studi tentang feno-mena
ilmu pendidikan itu. pendidikan, karena itu menurutnya adalah
Mengenai eksistensi status ilmu pendidikan tidak tepat pandangan (OConnors) yang
sebagai sebuah disiplin ilmu memang belum meng-anggap bahwa filsafat hanya merupakan
diakui secara umum oleh para teoritis ilmu asosoris saja bagi suatu teori, yang hanya
pendidikan di berbagai negara. Di Inggris berguna apa-bila ada masalah-masalah logis
sekurang-kurangnya ada 3 pandangan dan konseptual. Menurut suatu teori harus
mengenai kemungkinan adanya ilmu mencakup atau timbul dari berbagai macam
pendidikan. Pertama, pandangan bahwa ilmu pengetahuan, pertimbangan nilai, dan
pendidikan tidak mungkin menjadi disiplin keyakinan termasuk metafisika,
yang berdiri sendiri terpisah dari ilmu lain, epistemologis, dan agama. Semuanya itu
karena ilmu pendidikan merupakan ilmu yamg harus memberi sumbangan kepada watak
multi displin. Menurut Peter (1966) teori.
pendidikan bukan suatu disiplin ilmu, tetapi Di Amerika Serikat para teoritisi juga berbeda
hanya sebagai profesi. Kedua, adalah pendapat mengenai status ilmu pendidikan.
pandangan bahwa ilmu pendidikan belum Sejalan dengan pandangan Dewey, filsafat
memenuhi kriteria ilmu. Menurut OConnors dipandang sebagai teori umum mengenai
(1969), memang telah banyak teori pendidikan (general theory of education), dan
pendidikan, tetapi teori-teori itu tidak filsafat (juga filsafat pendidikan) dipandang
memenuhi criteria teori ilmiah. Menurutnya sangat berperan penting dalam membangun
kata teori yang dipakai dalam konteks teori pendidikan. Istilah filsafat sering
pendidikan adalah dalam arti yang lemah dan dirumuskan dalam arti yang sangat luas,
timbul dari disiplin yang lain, tidak orisinil kadang-kadang semua bentuk pemikiran
dari bidang pendidikan. Teori dalam ilmu spekulatif disebut filsafat. Akan tetapi banyak

Mimbar Pendidikan
21
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000

pula reaksi terhadap pandangan Dewey itu, upaya untuk itu, hanya hasilnya belum ada
dan mencoba menunjukkan bahwa suatu teori yang kokoh, artinya kokoh secara filosofis,
pendidikan yang benar, yang menempatkan saintifik, dan praksis. Filsafat pendidikan dan
pendidikan sebagai suatu disiplin tersendiri. dan filsafat ilmu pendidikan untuk Indonesia
Yang mempunyai masalah sendiri, metode masih perlu dikembangkan, dengan
dan cara-cara inquiri sendiri, serta bahan- merumuskan berbagai teori untuk itu. Dengan
bahan teoritis dan prosedur validasi terdapat merujuk kepada pendapat Profesor Hirst yang
dalam ilmu pendidikan sendiri, bukan diambil telah disebut diatas, yaitu bahwa unsur-unsur
dari ilmu lain. non-ilmiah sangat berperan dalam studi
Sehubungan dengan status ilmu pendidikan tentang fenomena pendidikan, dan bahwa
saya berpendapat bahwa pendidikan adalah teori pendidikan dapat muncul dari berbagai
suatu ilmu, karena ia memenuhi ciri-ciri untuk sumber pengetahuan seperti filsafat
suatu disiplin ilmu. Menurut Oliva (1988:14), (metafisika, epistemologi), berbagai
setiap disiplin ilmu memiliki 3 ciri, yaitu: ada pengetahuan, keyakinan, agama, kebudayaan,
teori atau prinsip mengenai ilmu itu., ada dan lain-lain dan dengan merujuk pula kepada
knowladge and skills yang dikembangkan rumusan Belth tentang studi ilmu pendidikan,
yang dikembangkan oleh ilmu itu, dan ada yaitu bahwa studi tentang pendidikan itu
teoritis dan praktisi yang mengembangkan menyangkut studi tentang model-model yang
ilmu itu. (1) Any discpline worthy of study has dapat diterapkan dalam proses pendidikan,
an organized set of theoretical constructs or maka dapat dikembangkan filsafat untuk ilmu
principles that govern it. (2) Any discipline pendidikan Indonesia. Belth (1965:103-104)
encompasses a body of knowledge and skills merumuskan studi pendidikan sbb:
pertinent to that discipline (3) A discipline The study of education is the study of the
has its theoreticians and its practitioners. way in which models for inquiry are
Ilmu pendidikan telah memiliki berbagai teori constructed, used, altered, and reconstructed.
atau prinsip pendidikan yang dijadikan It is further, a study of the types of models
pedoman dalam praktek. Sebagai ilmu yang available to us at any given moment, and the
multi disiplin, ilmu pendidikan bersumber dari conditions which make tha models either
atau didukung oleh berbagai ilmu employable or in need of rebuilding it is an
pengetahuan, seperti filsafat, psikologi, inquiry into the various particuler models
sosiologi, sejarah, manajemen, komunikasi, which are employed in judgements made
ekonomi, ilmu politik, dan lain-lain, yang about the word in which men live, and toward
telah berkembang menjadi cabang dan ranting whose fulfillment they are striving. It is an
ilmu pendidikan, seperti psikologi pendidikan, inquiry into the character of the elements
sosiologi pendidikan, sejarah pendidikan, found in any given view of the process of
manajemen pendidikan, ekonomi pendidikan education, and the way in which these
dll. Dalam bidang pendidikan telah banyak elements are weighted and emphasized in
para teoritisi dan praktisi yang their relationship to each other. Most
mengembangkan ilmu itu. important of all, the study of education is
Persoalannya bagi kita ialah di Indonesia directed toward an evaluation of the claims
bahwa ilmu pendidikan di Indonesia belum which each model-use makes about his
berkembang, khususnya belum berkembang concept of the process of education.
filsafat ilmu pendidikan dan teori-teori Pada umumnya diterima bahwa ada 3
pendidikan yang bertolak dari bumi Indonesia, klasifikasi daripada teori pendidikan atau ilmu
artinya dari manusia, budaya, dan kehidupan pendidikan, yaitu (1) science of education,
Indonesia. Sebenarnya telah banyak juga yang dasarnya adalah saintifik, (2) philosophy

Mimbar Pendidikan
22
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan

of education, yang dasarnya adalah filosofis, pikiran masyarakat Barat, filsafat pendidikan
dan (3) praxiology of education, yang Islam, yang berakar pada ajaran agama Islam,
dasarnya adalah praktis. dan filsafat pendidikan Pancasila, yang
berakar pada masyarakat dan budaya
Alternatif Model untuk Filsafat Ilmu Indonesia. Ketika filsafat pendidikan
Pendidikan Indonesia digunakan sebagai landasan dalam menyusun
dan mengembangkan sistem pendidikan di
Makalah ini mencoba mengembangkan Indonesia. Ketiganya sulit dipisahkan. Filsafat
pemikiran sebagai alternatif model untuk Pancasila adalah filsafat hidup dan dasar
pengembangan filsafat Ilmu Pendidikan yang negara bangsa Indonesia, yang menjadi dasar
sesuai dengan masyarakat Indonesia. bagi sistem pendidikan nasional. Filsafat
Ada tiga model yang dijadikan satu menjadi Islam menjadi pedoman hidup muslim
sebuah MODEL TERPADU (mayoritas masyarakat Indonesia), yang
1. MODEL FILOSOFIS, yaitu bertolak dari menjadi dasar bagi sistem pendidikan Islam.
analisis terhadap Filsafat Pendidikan Kedua macam filsafat tersebut sudah lama
Barat, Filsafat Pendidikan Islam. Dan berakar dalam masyarakat Indonesia. Filsafat
Filsafat Pendidikan Pancasila. Barat yang merupakan pengaruh dari Barat
2. MODEL KEMAS KEDEPAN, dalam zaman modern, terutama dal;am bentuk
(Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
Masa Depan) yang bertolak dari analisis diterima dan diterapkan dalam kehidupan
terhadap masyarakat dan kebudayaan masyarakat Indonesia, dalam rangka
Indonesia serta kehidupan masa depan, menghadapi kehidupan modern yang dengan
atau analisis sosio-budaya. cepat berubah. Banyak teori dan praktek
3. MODEL SISTEM PEMIKIRAN 4L pendidikan yang berdasarkan filsafat
(SP4L), yang merupakan pemikiran pendidikan Barat itu yang diterapkan dalam
saintifik tentang manusia seutuhnya, sistem pendidikan Indonesia. dengan
terdiri dari pe-mikiran LUHUR, mengadakan adaptasi dengan kondisi dan
Pemikiran LAHIR, Pemi-kiran LOGIK, situasi Indonesia, meskipun upaya adaptasi itu
dan Pemikiran LATERAL. banyak yang tidak berhasil. Persoalannya
ialah bagaimana memadukan ketiga macam
Model Filosofis filsafat pendidikan dalam rangka membangun
Dalam model ini dipertemukan antara filsafat filsafat pendidikan Indonesia dan filsafat ilmu
pendidikan Barat yang berakar pada alam pendidikan yang cocok untuk Indonesia.

Model Filosofis dapat digambarkan sbb:

FILASAFAT
PENDIDIKAN ISLAM

FILSAFAT FILSAFAT
PENDIDIKAN BARAT PENDIDIKAN PANCASILA

Mimbar Pendidikan
23
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000

perubahan itu di masa depan merupakan sesuatu


Model Kemas Ke Depan yang belum diketahui dengan pasti, tetapi dapat
Antara pendidikan masyarakat, dan diduga atau diperkirakan, dan telah banyak ahli
kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat tentang masa depan yang memperkirakan
erat, yang tidak mungkin ketiganya dipisahkan. bagaimana eksistensi masa depan masyarakat
Betapa erat dan pentingnya hubungan-hubungan dan kebudayaan, atau masa depan daripada
itu dengan sangat menarik, secara luas dan kehidupan manusia. Pendidikan tidak terlepas
mendalam telah diuraikan oleh Profesor Tilaar dengan kehidupan karena ia berada dalam
dalam bukunya Pendidikan, Kebudayaan, dan kehidupan, malah ada yang memandang bahwa
Masyarakat Madani Indonesia. Secara singkat pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Karena
dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah dari itu kehidupan masa depan dari masyarakat dan
dan untuk masyarakat, masyarakat membuat kebudayaan Indonesia tidak dapat diabaikan
kebudayaan, dan nilai-nilai kebudayaan dalam upaya mencari suatu filsafat pendidikan
ditransformasikan melalui pendidikan. dan filsafat ilmu pendidikan.
Pendidikan mempersiapkan individu dan Dunia ini menghadapi keadaan yang penuh
masyarakat, dan selanjutnya individu dan tantangan. Banyak ahli masa depan, yang telah
masyarakat menciptakan, melestarikan, dan m,enulis bagaimana kemungkinan gambaran
mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan masa depan itu. Pihak bangsa Amerika akan
mempengaruhi kebudayaan. Dengan demikian menghadapi keadaan seperti yang ditulis oleh
apabila kita perlu merumuskan bagaimana Bloom dalam buku The Closing of The
tujuan pendidikan haruslah bertolak dari American Mind. Francis Fukiyama menulis
masyarakat dan kebudayaan, artinya dari tentang The End of History. Alvin Toffler telah
kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta nilai- menulis Triloginya: Future Shock; Power Shift,
nilai budaya masyarakatnya. Demikian pula dan The Third Wave yang masing-masing
halnya kalau kita perlu mengembangkan suatu membicarakan keterpanjatan manusia
filsafat pendidikan atau filsafat ilmu pendidikan menghadapi masa depan, peralihan kuasa-kuasa
untuk Indonesia, haruslah pula bertolak dari besar dunia, dan kebangkitan gelombang besar
masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Tanpa dari negara-negara dunia ketiga. Demikian pula
demikian maka pendidikan tidak relevan dengan kecenderungan pertemuan tamaddun dan
kehidupan nyata dalam masyarakat dan akan budaya dunia sebagaimana diramalkan oleh
terlepas dari akan budaya masyarakat Indonesia. Samuel P. Huntington, dan kecenderungan
Masyarakat dan kebudayaan itu tidak perubahan di kawasan Asia yang ditulis oleh
statis, tetapi dinamis, terus berubah, malah John Naisbitt dalam Megatrend Asia. Semuanya
dalam zaman modern dan globlisasi perubahan itu tidak dapat dilepaskan dari pemikiran
dan perkembangannya sangat cepat dan pendidikan, karena pendidikan bertugas
kompleks. Perubahan itu berkaitan dengan mempersiapkan generasi yang akan berhadapan
dimensi waktu masa depan. Bagaimana dengan kehidupan masa depan itu.

Mimbar Pendidikan
24
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan

Model KEMAS KEDEPAN yang dimaksud dapat digambarkan sbb:

KEBUDAYAAN
INDONESIA

MASYARAKAT KEHIDUPAN
INDONESIA MASA DEPAN

pemikiran lahir tertuju kepada pengembangan


Model Sistem Pemikiran 4l. otak, pemikran logic tertuju kepada
pengembangan akal, dan pemikiran lateral
Profesor Mohd. Yusof Hasan dari Universiti
terarah kepada pengembangan kreativitas
Utara Malaysia mengembangkan suatu sistem
manusia akal, jadi setiap orang pada
pemikiran Saintifik, (yaitu suatu pemikiran
hakekatnya memiliki kepercayaan agama,
tersusun sistematik berdasarkan kaedah
memiliki kapasitas, memiliki kemampuan
ilmiah), yang disebutnya SP4L, yang
berpikirlogik, berpikir lateral, bergantung
merupakan konsep pemikiran saintifik dalam
kepada masing-masing individu. Ada orang
upaya mengembangkan akal pikiran manusia,
yang lemah pemikiran luhur, tetapi lebih kuat
yang kirany dapat dipkai untuk menjadi
pada pemikiran-pemikiran lain, dan
sebuah model untuk membangun Filsafat Ilmu
sebaliknya. Ada pula orang yang kuat pada
Pendidikan yang sesuai untuk Indonesia.
Ke-4 pemikiran itu.
Sistim Pemikiran 4L (SP4L) terdiri dari
Pemikiran luhur
Pemikiran LUHUR, LAHIR, LOGIK, dan
LATERAL, yang dapat digambarkan sbb: Pemikiran luhur adalah sejenis pemikiran
yang tinggi martabatnya, yang berdasarkan
ketauhidan, kewahyuan, keimanan, dan
ketakwaan. Pemikiran ini adalah pemikiran
LUHUR keagamaan yang berhubungan dengan unsur-
unsur gaib dan ketuhanan. Dalam pemikiran
ini tidak diperlukan bukti-bukti empiris atau
alasan-alasan rasional, karena ia semata-mata
bersifat transedental. Pemikiran ini didukung
oleh berbagai ilmu yang tergolong ilmu yang
LOGIK LAHIR LATERAL disebut revealed knowledge seperti ilmu
tauhid, ushuluddin (dalam ajaran Islam).
Ilmu-ilmu tersebut bertujuan menyempurna-
Setiap orang memiliki ke-4 macam pemikiran kan tugas manusia sebagai hamba Allah,
tersebut. Pemikiran luhur tertuju kepada membicarakan hubungan manusia dengan
pengembangan segi kerohanian manusia Tuhannya. Manusia yang percaya kepada
(katauhidan, keimanan, ketakwaan), agama dan Tuhan mempunyai sistem
pemikiran luhurnya masing-masing.

Mimbar Pendidikan
25
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000

Pemikiran Lahir Dalam kandungan ibu otak seorang anak telah


diperlengkapi dengan satu triliun del otak.
Pemikiran lahir ialah jenis pemikiran tentang
Jumlah inilah yang akan digunakan untuk
kemampuan manusia berpikir, atau tentang
hidupnya sebagai manusia sampai akhir
potensi otak manusia, yaitu dari peringkat
hayatnya. Potensi otak manusia sangat besar
seorang anak dalam rahim ketika usia 6 hari,
sekali dan tidak ada bandingannya.
kemudian dilahirkan sampai berusia 6 tahun.
Kemampuan seorang anak untuk membaca,
Masa itu sangat penting dalam perkembangan
memahami bahasa, berkata-kata, beremosi,
akal pikiran manusia, yaitu masa sekitar
kemampuan menulis, berfikir, melukis dan
kelahirannya, sebelum dan sesudah lahir dari
sebagainy, semua itu bergantung kepada
usia 6 hari sampai 6 tahun. Banyak studi yang
pembangunan otaknya. Dan pembangunan itu
telah dilakukan mengenai perkembangan otak
berlangsung dengan pesatnya sasuai dengan
manusia itu. Menurut Roger Sperry (1990)
taham pembesaran potensinya, yaitu mencapai
otak manusia terbagi atas dua hemisfera yang
tahap 25 persen pada waktu lahir, mencapai
berbeda fungsinya. Pertama Left brain
tahap 50 persen pada usia 6 bulan, dan
Hemisphere atau Hemisfera Otak Kiri
mencapai tahap 85 persen pada usia tiga
(HOKI), dan Hemisfera Otak Kanan (HOKA).
tahun, serta mencapai tahap 95 persen pada
Kalau Hoki mempunyai sain dan teknologi,
usia 6 tahun.
maka Hoka mempunyai kemampuan
kreativitas, inovasi, dan sastra.
Pemikiran Logik
Apabila HOKI dan HOKA itu digabungkan
bagan SP4L maka dapat terlihat sbb: Pemikiran logik ialah pemikiran yang
berlandaskan ilmu-ilmu pasti, sains, dan
matematika. Pemikiran ini memerlukan bukti,
LUHUR fakta, alasan-alasan rasional. Dalam
komunikasi sehari-hari antara manusia
diperlukan pemikiran logis. Menurut Hulon
Wilis (1975) dalam bukunya Logic,
HOKA HOKA Language, and Composition. Ilmu logika
adalah ilmu tentng ketepatan berpikir, atau
the science of reasoning.Jadi ilmu logika
LOGIK LAHIR LATERAL ialah keseluruhan proses yang membawa
kepada keputusan, melalui penalaran yang
Kejadian manusia bermula dengan organ berdasarkan bukti-bukti yang jelas dan
otaknya dan baru organ-organ yang lain ini konkrit, dan karena itu ilmu logika itu hanya
berlaku dari hari yang keenam dalam dapat dipakai untuk pengetahuan duniawi
kandungan ibu. Karena itulah proses kejadian (acquired knowledge bukan revealed
organ otak itu perlu diberi perhatian yang knowledge)
serius, yang sebenarnya tidak disadari oleh
benyak orang tua dan masyarakat. Sebenarnya Pemikiran Lateral
banyak bayi yang dilahirkan itu dalam Pemikiran lateral adalah sejenis pemikiran
keadaan genius, tetapi dalam usia 6 tahun yang tidak mementingkan logika, fakta, tetapi
pertama hidupnya banyak kita yang lebih mementingkan kreativitas, motivasi,
merusakkan potensi genius anak itu. Anak itu imajinasi, daya khayal, dan daya cipta. Karena
penuh potensi untuk berkembang tetapi orang itu pemikiran ini adalah imajinatif, kreatif,
tua yang menghambat perkembangan itu. dan iniovatiof sifatnya dalam menyelesaikan

Mimbar Pendidikan
26
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan

masalah-masalah manusia dan untuk aturan atau kaedah untuk dikembangkan


mengambil keputusan dalam kehidupan potensinya seluas mumgkin.
sehari-hari. Dalam pemikiran lateral ini Pendidikan pada peringkat awal, yaitu sejak
termasuk ilmu-ilmu sastera, sejarah, geografi, dari rahim ibu sampai usia anak 6 tahun juga
ekonomi, sosiologi, dsb. kurang mendapat perhatian orang tua, pdahal
Pemikiran Lateral dipolopori oleh Edward de pada masa itu perkembangan otak sangat
Bono. Tujuan pemikiran Lateral ialah untuk penting. Di negara-negara lain, seperti Jepang,
memahami pentingnya kreativitas bagi Israel, Venezuela, pendidikan anak ketika
manusia dan untuk meningkatkan kesadaran masih dalam rahim ibu itu (in-utero) telah
tentang bagaimana mengembangkan dan mendapat perhatian yang besar. Islam telah
menggunakan kreativitas pada diri orang lain. menegaskan bahwa pentingnya pendidikan
Dalam penjelasannya mengenai pemikiran sejak dini itu, sebagaimana Nabi Muhammad
lateral itu Edward de Bono mengembangkan 6 menegaskan bahwa bayi itu adalah ibarat kain
jenis manusia yang disebut Six Thinking putih, dimana ibu bapanyalah yang
Hats (6Topi Pemikiran), yaitu dengan nama memberikan corak kepadanya.
si Topi dan warnanya. Dalam pendidikan di sekolah, ke-4 macam
1. Si Topi Putih, orang yng hanya pemikiran itu juga terabaikan. Kurikulum
mengemukakan fakta sekolah berisi mata pelajaran yang semata-
2. Si Topi Merah, oarng yang hanya mata untuk memenuhi domain-domain
mengeluarkan perasaan kognitif, afektif, dan psikomotor saja, malah
3. Si Topi Hitam, orang yang hanya melihat untuk domain kognitif mendapat porsi yang
dunia serba hitam dan negatif sangat dominan. Akibatnya ialah bahwa SDM
4. Si Topi Kuning, orang yang melihat kita lebih merupakan sebagai manusia
sesuatu dari sudut positif pemakai dari pada manusia pencipta. Akal
5. Si Topi Hijau, orang yang kreatif pikiran anak-anak kita terbelenggu dengan
6. Si Topi Biru, orang yang hanya pola-pola lama tanpa berisi ide-ide baru. Pada
membimbing dan mengetuai tingkat perguruan tinggi para mahasiswa
Dalam pemikiran lateral yang penting ialah mendapat berbagai mata kuliah juga terutama
perasaan Si Topi Hijau. Ia selalu ingin untuk memenuhi domain kognitif saja. Dalam
mencari yang baru, meninggalkan sesuatu menghadapi kehidupan global kini dan masa
yang lama dan konvensional, selalu mencari depan sudah waktunya kelemahan pendidikan
sesuatu yang lebih baik. Baginya tidak ada kita selama ini dalam bidang pemikiran itu
istilah: seperti dulu, tidak ada pilihan, ada diperhatikan. Pada siswa dan mahasiswa harus
masalah yang menghalang. diperkenalkan dengan pemikiran-pemikiran
tersebut supaya mereka lebih mampu berpikir
Sistim Pemikiran 4l dan Penididikan lebih dinamik, inovatif, asortif, dan positif.
Disamping memperkenalkan ke-4 macam
Dalam sistim pendidikan kita ke-4 macam
sistim pemikiran itu para siswa dan
pemikran santifik tersebut kurng mendapat
mahasiswa perlu pula diajarkan tentang
perhatian, baik dalam keluarga maupun dalam
bagaimana berbagai peradaban telah hancur
pendidikan formal sejak dari pendidikan dasar
atau runtuh karena penyalahgunaan akal
sampai dengan pendidikan tinggi. Akibat
pikiran manusia itu sendiri, baik peradaban
daripadanya, para siswa dan mahasiswa
Barat, maupun peradaban Timur dan
kurang mahir dalam pemikiran, padahal
peradaban Islam. Dengan demikian para siswa
pemikiran-pemikiran itu mempunyai aturan-
dapat menyaksikan dan membedakan antara
akal pikiran Islam, Barat, Timur.

Mimbar Pendidikan
27
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000

Banyak manusia, termasuk umumnya dengan suguhan lagu-lagu bacaan Al-Quran,


masyarakat kita yang dibelenggu oleh sikap lagu-lagu modern, yang mempunyai syair dan
dan sifat negatif. Manusia ternyata lirik yang positif. Wajah-wajah positif dalam
menghadapi masalah dalam mengubah sikap lingkungan sekolah adalah cermin kepositifan
negatif yang telah tertanam dalam jiwanya warna warni hidup mnusia itu sendiri.
menjadi sikap positif, padahal sikap positif Pemikiran positif membantu manusia hidup
atau berpikir positif itu sangat penting. Karena penuh kedamaian, kasih sayang, dan sayang
itu perlu pendidikan untuk dapat menyayangi, harmonis, bersatu, toleran, dan
berkembangnya berpikir positif. Pendidikan riang menghadapi hari depan.
positif itu sudah dapat dilakukan sejak anak Dalam hubangan dengan pembangunan
dalam kandungan, misalnya suasana dalam pemikiran bangsa Indonesia maka sistim
keluarga dan pergaulan dalam keluarga pemikiran itu perlu menjadi sitim pendidikan
haruslah bersifat positif. Keadaan rumah nasional kita, karena salah satu aspek penting
tangga perlu bersih dan nyaman. Lagu-lagu dalam wawasan nasional ialah pembangunan
dan musik-musik yang dimainkan perlu pemikiran bangsa. Kemajuan suatu bangsa
memperlihatkan suasana kesejukan, terletak pada program-program pembangunan
kedamaian, dan kesejahteraan. Dalam rumah bangsa, yaitu pendidikan bangsa itu sendiri.
orang Islam perlu ada suasana yang bernuansa Contoh yang paling baik dalam upaya
islami. Anak-anak kecil perlu dididik supaya pembangunan pemikiran bangsa itu ialah yang
bersikap positif. Kedamaian hidup rumah dilakukan oleh bangsa Jepang, yang telah
tangga membantu anak berpikiran positif. dengan gigih sekali melakukan program
Mereka diberikan kebebasan bertanya dan tersebut sehingga Jepang menjadi suatu
mengemukakan pendapat. Sebaiknya di rumah bangsa yang sangat maju di dunia dewasa ini.
ada ruang baca (pustaka) supaya anak-anak Dalam bukunya Japanese Technology
cinta ilmu, gemar membaca dan belajar, dan karangan Masanori Moritani (1982), Tokyo,
terdorong untuk rajin berusaha. Anak-anak Simul Press, dibahas tentang rahasia-rahasia
yang besar dalam suasana positif akan kekuatan Jepang (Japanese Secret Strenght),
menjadi positif, sebaiknya anak-anak yang tentang kebudayaan Jepang sebagai dasar bagi
hidup dalm suasana perseteruan dan penipuan perkembangan teknologinya Japanese
akan menjadi kejam dan pembohong. Orang Culture: The Foundation of Japanese
tua sangat berperan sebagai lambang sikap Technology), tentang perbandingan kreativitas
dan sifat bagi anak-anaknya. Jepang dengan Jerman Barat, Amerika
Demikian pula para siswa di sekolah harus Serikat, dan Inggris (Comparative Creativit:
disediakan suasana yang positif pula. Japan, The Uniteed States and Britain), dan
Lingkungan sekolah yang bersih, berdisiplin, tentang Tantangan bagi Kreativitas Jepang
dan yang suasan bernuansa islami, akan (The Chalange of Creativity). Dalam buku
melahirkan siswa yang positif. Sikap dan sifat The Japan That Can Say No, bangsa Jepang
guru akan mencerminkan sikap dan sifat para mengatasi Amerika Serikat dan dunia Barat
siswanya sendiri. Suasana sekolah yang indah, karena kehebatan teknologinya.
segar, dan nyaman akan melahirkan siswa-
siswa yang positif, kreatif, dan inovatif. Buku Klasifikasi Ilmu dalam Konteks SP4l
Quantum Learning menunjukan betapa Pada Muktamar Pendidikan Islam sedunia yang
suasana belajar yang nyaman akan dapat berlangsung di kota Mekah pada tahun 1977, telah
meningkatkan motivasi dan kemampuan untuk dibuat klasifikasi ilmu, sebagai terlihat pada bagan
belajar dengan lebih berhasil. Ketika waktu berikut ini.
istirahat di sekolah berikanlah para siswa

Mimbar Pendidikan
28
No. 3/XIX/2000 Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan

ILMU
ISLAM

ILMU ABADI
(Perenial Knowledge)

Al-Quran : Qirah, Hafiz, Tafsir, Sunnah


Sirah, Sejarah, Tauhid, Fiqahm,Usul Fiqah, Bahasa Arab

ILMU YANG DICARI


(Acquire Knowledge)

1. Imaginatif: 2. Sain Intelektual: 3. Sain Tabie:


Lukisan, Binaan Bahasa dan Falsafah, Pendidikan, Ekonomi, Sain Falsafah
Sastera Tamadun Islam, Sejarah Sains, Matematika,
Politik, Geografi Sosiologi, Statistik, Kimia,
Linguistik, Psikologi dan Fizik, Biologi,
Antroplogi Astronomi dan
Sains Angkasa

Apabila dimasukkan klasifikasi ilmu itu ke dalam model SP4L untuk tujuan pengembangan filsafat ilmu pendidikan
yang bersifat terpadu, maka seperti terlihat pada bagan berikut.

LUHUR

HAMBA
VERTIKAL
UKHRAWI
NAQLI
(REVEALED KNOWLEDGE)

3. LOGIKA 2. LAHIR 4. LATERAL

SAINS & KHALIFAH SENI &


TEKNOLOGI HORIZONTAL KREATIVITAS
DUNIAWI
AQLI

(ACQUIRED KNOWLEDGE)

Segala sesuatu bermula dari Allah Maha mencakup ilmu-ilmu akal atau acquired
Pencipta. Allah mencipta manusia sebagai knowledge.
makhluk yang mempunyai akal dn pemikiran. Setiap jenis pemikiran (SP4L) itu mempunyai
Ternyata manusia berperanan sebagai hamba tujuan tertentu. Kemampuan dalam pemikiran
Allah (hubungan vertical) dan khalifah sesama Luhur membawa manusia kepada keimanan,
manusia (hubungan horizontal). Untuk ketauhidan, ketaqwaan, Kemampuan dalam
menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah pemikiran Lahir membawa manusia kepada
dan khalifah sesama manusia, maka manusia penyadaran dan penggunaan kemampuan akal
perlu memiliki ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pikiranny. Kemampuan pemikiran Logik
ukhrawi yang menuju kepada ilmu naqli atau membawa manusia kepada kebenaran
revealed knowledge, dan ilmu-ilmu duniawi kanyataan, dan ketepatan; sedangkan

Mimbar Pendidikan
29
Darwis, Filsafat Ilmu Pendidikan No. 3/XIX/2000

kemampuan pemikiran Lateral membawa Model Terpadu untuk Filsafat Ilmu


manusia menjadi lebih kreatif dan inovatif. Pendidikan
Keempat kemampuan itu saling berkait satu
dengan lain. Jadi kalau digambarkan sosok Model terpadu adalah gabungan ketiga model
manusia yang dihasilkan oleh pendidikan (Filosofis, Kemas Kedepan, dan SP4L) yang
dengan SP4L itu adalah manusia yang sekali dapat dipakai untuk pengembangan filsafat
gus sebagai ulama, ilmuan, teknisi, dan Ilmu Pendidikan Indonesia yang cocok untuk
seniman. masa koni dan masa depan. Model tersebut
dapat digambarkan sbb:
Model Terpadu
KEBUDAYAAN

LUHUR

HOKI HOKA

LOGIK LAHIR LATERAL

MASYARAKAT MASA DEPAN


FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
Dengan menganalisis filsafat pendidikan
Islam, Barat, dan Pancasila dan Daftar Pustaka
memadukannya menjadi suatu pemikiran Barnadib, Iman (1996) Dasar-Dasar Kependidikan :
filosofis, akan dapat diperoleh landasan Memahami Makna dan perspektif Beberapa Teori
filosofis untuk mengembangkan pendidikan Pendidikan. Penerbit Ghali Indonesia. Jakarta.
Belth, M. (1965). Education as a discipline, Boston: Ally an
yang cocok untuk Indoneis. Dengan Bacon
menganalisis kebudayaan dan masyarakat Buchari, Mochtar (1988). Ilmu Pendidikan di
Indonesia serta kecenderungan kehidupan Buchari,IndonesiaDewasa Ini, Kompas, November 1988.
Mochtar (1994). Ilmu Pendidikan dan Praktek
masa depan dunia dan bangsa Indonesia maka Pendidikan dalam Renungan,IKIP Muhammadiyah
akan dapat diperoleh landasan sosio-budaya Press. Jakarta.
yang cocok untuk pengembangan pendidikan Cristensen, James E. (1981) Prespectives on Education as
Educology. University Press of America.
di Indonesia. Selanjutnya dengan De Porter, Bobbi & Mermacki, Mike (1994). Quantum
mengembangkan sistim pemikiran 4L sebagai Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan (Terjemahan). Perbit Kaifa. Bandung.
metoda untuk mencapai tujuan pendidikan, Edward de Bono (1981). Atlas of Management Thinking,
maka akan dapat diperoleh suatu landasan London: Penguin Books
ilmiah bagi pengembangan teori dan ilmu Edward de Bono (1985). Six Thinking Hats, London : Penguin
Books.
pendidikan yang cocok untuk Indonesia. Hirst, Paul H. (1966). Educational Theory (Dalam The Study
of Education, J.W. Tibble (Ed). Routledge and Kegan
Paul. London.

Mimbar Pendidikan
30

Anda mungkin juga menyukai