Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Hajar Aswad.

Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan mata
kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam, serta dalam pembuatan tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah.

Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, saya tidak terlepas dari
berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari penyusunan kalimat maupun
sistematikanya. Namun akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu saya berharap kritik
dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan berbagai masukkan yang bersifat membangun
dari semua pihak, guna kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
kelancaran tahap demi tahap dalam penyusunan hingga penyelesaian makalah ini. Sekian dan terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandung, Oktober 2017

Penulis

i
Abstrak

Hajar Aswad maknanya adalah batu hitam, dulunya batu hitam ini berada di syurga tetapi
dibawa turun oleh malaikat Jibril ke dunia dalam wujud batu Meteor. Ketika itu Nabi Ismail
diminta oleh Nabi Ibrahim untuk mencari sebuah batu yang memiliki bentuk khas dan pantas
untuk dimuliakan untuk dijadikan penghias Kabah. Ketika mencari batu yang itu, Nabi Ismail
melihat cahaya jatuh dari langit dan nabi Ismail pun mengikuti arah batu itu terjatuh sampai
akhirnya Nabi Ismail menemukannya. Maka karena bentuknya yang unik, Nabi Ismail
mengambilnya dan memberitahu Nabi Ibrahim bahwa batu itu dia peroleh melalui Malaikat
Jibril. Batu itu kini ada di salah satu sudut Ka`bah yang mulia yaitu di sebelah tenggara dan
menjadi tempat awal dan akhir untuk melakukan ibadah tawaf di sekeliling Ka`bah. Batu itu
kemudian diberi nama Hajar As`ad, dan sejalan dengan kemajuan zaman akhirnya batu hitam
tersebut di buatkan bingkai dan ditaruh pada posisi 1,5 meter dari atas permukaan tanah.
Batu yang berbentuk telur dengan warna hitam kemerah-merahan. Di dalamnya ada titik-titik
merah campur kuning sebanyak 30 buah. Dibingkai dengan perak setebal 10 cm. Konon
bingkai2 indah ini dibuatkan oleh Abdullah bin Zubair, seorang shahabat Rasulullah SAW,
untuk memuliakan batu hitam ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
Abstrak ....................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Hajar Aswad .............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Batu Hajar Aswad ........................................................................................... 3
2.3 Misteri Batu Hajar Aswad ............................................................................................ 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 7
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 7
3.2 Saran ............................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa Rasulullah berusia 30 tahun, pada saat itu ia belum diangkat menjadi
Rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda Kota Mekkah pada
saat itu. Ketika sampai pada peletakan Hajar Aswad, Suku Quraisy berselisih, siapa yang
akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan darah, akan tetapi
dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk seorang pengadil hakim yang
memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW dengan bijak berkata pada mereka, Berikan padaku sebuah kain.
Lalu didatangkanlah kain kepadanya, kemudian dia mengambil hajar Aswad dan
menaruhnya dalam kain itu dengan tangannya. Lalu dia berkata, Hendaklah setiap
qabilah memegang sisi-sisi kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!. Mereka lalu
melakukannya dan ketika telah sampai di tempatnya, Rasulullah menaruhnya sendiri
dengan tangannya kemudian dibangunlah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Hajar Aswad ?
2. Bagaimana sejarah batu Hajar Aswad ?
3. Apa saja misteri tentang batu Hajar Aswad ?

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hajar Aswad
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah batu Hajar Aswad
3. Untuk mengetahui misteri tentang batu Hajar Aswad

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penulisan tugas kajian ini yaitu :
BAB I, PENDAHULUAN.

1
Di dalamnya membahas latar belakang masalah, perumusan masalah,
maksud dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II, PEMBAHASAN

Di dalamnya membahas mengenai pengertian Hajar Aswad, tujuan dibuatnya


negara Asgardia, sejarah pendiri negara Asgardia, perekrutan warga negara,
misteri dibalik pembuatan negara antariksa Asgardia.

BAB III, PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hajar Aswad


Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal
dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang
meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan
dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup
dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini
merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya, dan
pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi
seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi
Muhammad SAW.

Gambar 1. Batu Hajar Aswad

2.2 Sejarah Batu Hajar Aswad


PERSELISIHAN DI MASA RASULULLAH SAW

Ketika Rasulullah belum diangkat sebagai nabi diusianya yang 30 tahun, ada banjir
besar melanda Mekkah dan Masjidil Haram. Karena khawatir akan meruntuhkan kabah,
kaum quraisy melakukan renovasi besar-besaran terhadap bangunan tersebut. Kabah
kemudian dirobohkan dan dibangun mulai dari dasar. Rasulullah SAW sendiri ikut turun
tangan dalam pembangunan tersebut.

3
Untuk dananya mereka mengumpulkannya dari masyarakat sekitar dan hanya mau
menerima harta yang baik-baik saja, mereka tidak mau harta dari para pelacur dan hasil
judi.

Setelah pembangunan hampir selesai dan sampai dibagian peletakkan Hajar


Aswad, perselisihan mulai terjadi diantara mereka selama 5 hari tentang siapa yang lebih
pantas untuk meletakkan batu tersebut ke tempat semula.

Akhirnya mereka sepakat bahwa yang meletakkan pertama kali adalah siapa yang
pertama kali masuk dari pintu masjid. Ternyata Rasulullah SAW orangnya.

Rasulullah SAW memiliki cara supaya semua orang bisa terlibat untuk meletakkan
batu. Caranya beliau mengambil selendang dan meletakkan Hajar Aswad ditengah-
tengah selendang tersebut. Kemudian beliau menyuruh setiap kabilah untuk memegang
ujung-ujung dari kain tersebut dan bersama-sama untuk membawa batu tersebut ke
tempatnya.

PENCURIAN BATU HAJAR ASWAD


Pelaku yang melakukannya adalah Abu Tahir, tepatnya 317 H. Pada tahun tersebut
Abu Tahir beserta pasukannya melakukan penjarahan terhadap penduduk Masjidil
Haram dan mencongkel Hajar Aswad dari tempatnya. Semua daya dan upaya dikerahkan
untuk mengambil Batu tersebut dari tangan sang perampok tersebut, mulai diiming-
iming harta dari Amir Mekah dan keluarganya.

22 tahun kemudian tepatnya tahun 339 H, Hajar Aswad dikembalikan ke Mekkah.


Perbuatan terkutuk Abu Thahir tersebut digambarkan oleh Ibnu Katsir
sebagaimana beliau mengatakan Dia telah melakukan Ilhad (kekufuran) di Masjidil
Haram, yang tidak pernah dilakukan oleh orang sebelumnya dan orang sesudahnya. [Al
Bidayah wan Nihayah, 11/191. Halaman 190-192].

4
PECAHNYA BATU HAJAR ASWAD

Setelah batu Hajar Aswad dikembalikan ketempat semula, keadaannya masih


belum aman. Di tahun 363 H datang orang Romawi ke Mekkah dengan membawa
cangkul. Dia mencangkul Hajar Aswad hingga berbekas, untungnya batu tersebut belum
pecah. Perbuatannya tersebut dihentikan oleh seseorang dari Yaman.

Kemudian di tahun 413 H datang seseorang dari Bani Fatimiyah bernama Hakim al
Abidi membawa pedang dan pahat dengan tujuan menghancurkan batu tersebut karena
mengira batu tersebut disembah oleh orang-orang. Dipukulkannya Hajar Aswad tiga kali
sampai pecah berjatuhan.

Di tahun 990 H pangeran Nashim menikam seseorang dengan belati karena orang
tersebut membawa kapak dan memukulkannya pada Hajar Aswad.

Lalu yang terakhir pada tahun 1351 H pecahan dari batu Hajar Aswad beserta
Kiswah dan potongan perak diambil oleh seseorang yang berasal dari Afganistan.

2.3 Misteri Batu Hajar Aswad

Gambar 2. Perubahan Batu Hajar Aswad

Ada banyak sekali misteri tentang batu hajar aswad yang belum diketahui jawaban
pastinya, diantaranya yaitu :

a) Darimana Batu Hajar Aswad berasal ?


b) Kenapa Batu Hajar Aswad bewarna hitam ?
c) Apa saja keistimewaan dari Batu Hajar Aswad ?

5
Hajar Aswad artinya batu hitam, batu ini berasal dari surga sebagaimana
disebutkan dalam hadits shohih yang diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadits. Dari Ibnu
Abbas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih
putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam. (HR.
Tirmidzi, NasaI, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Baihaqi).

Dan dibawah ini adalah hadits yang menerangkan tentang asal-usul Hajar Aswad.

Dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, Demi Allah, Allah akan
membangkitkan Hajar Aswad ini pada hari Kiamat dengan memiliki dua mata yang dapat
melihat dan lidah yang dapat berbicara. Dia akan memberikan kesaksian kepada siapa
yang pernah mengusapnya dengan haq. (HR. Tirmidzy, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi,
Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban, At-Tabrani, Al-Hakim, Baihaqi, Al-Asbahani).

Dari Abdullah bin Amru berkata, Malaikat Jibril telah membawa Hajar Aswad dari
surga lalu meletakkannya di tempat yang kamu lihat sekarang ini. Kamu tetap akan
berada dalam kebaikan selama Hajar Aswad itu ada. Nikmatilah batu itu selama kamu
masih mampu menikmatinya. Karena akan tiba saat dimana Jibril datang kembali untuk
membawa batu tersebut ke tempat semula (HR Al-Azraqy).

Hajar Aswad sebenarnya adalah batu biasa, meskipun banyak kaum muslimin yang
menciumnya atau menyentuhnya, hal tersebut dilakukan karena mengikuti apa yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sayyidina Umar bin Al-Khattab berkata, Demi Allah, aku
benar-benar mengetahui bahwa engkau adalah batu yang tidak bias memberi madharat
maupun manfaat. Jika aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu aku pun tidak akan
menciummu.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hajar Aswad artinya batu hitam. Hajar Aswad yang pertama kali menemukannya
adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini
memiliki sinar yang terang. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga
akhirnya sekarang berwarna hitam akibat dosa-dosa manusia.

3.2 Saran
Sebaiknya setiap umat muslim mengetahui tentang sejarah-sejarah seperti batu Hajar
Aswad ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kompasiana. (2015). Asal Muasal Hajar Aswad, [Online]. Diakses dari


https://www.kompasiana.com/amirsyarifuddin/asal-muasal-hajar-
aswad_552906f3f17e61d42c8b45cb

Kabar Makkah. (2014). Asal Usul Hajar Aswad, [Online]. Diakses dari
http://www.kabarmakkah.com/2014/09/asal-usul-hajar-aswad.html

Wikipedia. (2017). Hajar Aswad, [Online]. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Hajar_Aswad

Hidup Simpel. Sejarah Batu Hajar Aswad di Mekkah Secara Lengkap Dengan Ceritanya, [Online].
Diakses dari https://hidupsimpel.com/sejarah-batu-hajar-aswad/

Anda mungkin juga menyukai