Anda di halaman 1dari 11

MODUL BAHASA INDONESIA

FUNGSI DAN
KEDUDUKAN
BAHASA

Fakultas Program Studi MODUL Kode MK Disusun Oleh

02
MK90008 Dra. Hj. Ekawati, M.Pd.

Abstract Kompetensi
Materi Fungsi dan kedudukan bahasa Mahasiswa diharapkan memahami
menjelaskan bahwa kedudukan bahasa kedudukan bahasa Indonesia, baik
Indonesia adalah sebagai bahasa resmi sebagai bahasa resmi kenegaraan
kenegaraan dan bahasa nasional. maupun sebagai bahasa bahasa
Keduanya, masing-masing, mempunyai nasional dengan keempat fungsinya
empat fungsi. masing-masing.
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Bahasa merupakan bagian dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bagi masyarakat


Indonesia, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi di dalam kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Ihwal kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
ini dilihat dari (a) kedudukan bahasa Indonesia di antara bahasa-bahasa Austronesia dan (b)
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia.

Kedudukan Bahasa Indonesia di antara Bahasa-Bahasa Austronesia

Berdasarkan pengelompokan bahasa-bahasa dalam rumpun Austronesia, bahasa


Indonesia termasuk kelompok Melayu Polinesia Barat. Dalam pengelompokan ini terdapat
175 bahasa (satu di antaranya bahasa Indonesia). Yang termasuk Polinesia Barat ialah
Melayu Polinesia Filipina dan Indonesia Barat, termasuk Chamoro dan Palauan Mikronesia
Barat, bahasa-bahasa Chamic daratan Asia Tenggara dan Malagasi. Indonesia Barat itu
termasuk Bali, Lombok, sumbawa, Sumbawa Bagian Barat, dan Sulawesi. Adapun yang
termasuk Melayu Polinesia Tengah-Timur adalah bahasa-bahasa kelompok Melayu
Polinesia Tengah dan Melayu PolinesiaTimur. Melayu Polinesia Timur meliputi bahasa-
bahasa di Halmahera Selatan, New Guinea, dan kelompok Oseanik.

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia bagi Bangsa Indonesia

Sejak diikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, bahasa
Indonesia menjadi bahasa nasonal. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu, yang mendasari bahasa Indonesia itu,
telah dipakai sebagai lingua franca selama berabad-abad sebelumnya di seluruh kawasan
Nusantara. Selain itu, dengan ditetapkannya sebagai bahasa negara, yang dituangkan di
dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945, bahasa Indonesia juga menjadi nahasa resmi
negara Indonesia. Di dalam keputusan Seminar Politik Bahasa Nasional 1975 dinyatakan
bahwa sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang
kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat
pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan
bahasanya, dan (4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.

Sebagai lambang kebanggaaan nasional, bahasa Indonesia harus mencerminkan


nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Atas dasar kebanggaan ini,
bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan dan rasa kebanggaan memakainya
senantiasa kita bina. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung
tinggi di samping bendera dan lambang negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bahasa Indonesia tentu harus memiliki identitas. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitas
hanya apabila masyarakat pemakai membina dan mengembangkannya sedemikian rupa
sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, terutama bahasa asing, seperti bahasa
Inggris, yang tidak benar-benar diperlukan. Sebagai alat pemersatu berbagai-bagai
masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, bahasa Indonesia
dapat menyatukan berbagai suku bangsa ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Sebagai alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah, bahasa Indonesia dapat
menghubungkan masyarakat satu sama lain sehingga tidak muncul kesalahpamahan akibat
perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa.

Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi
kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi
di dalam perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan, dan (4) bahasa resmi dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai dalam segala


upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Termasuk dalam kegiatan itu adalah penulisan dokumen dan keputusan serta pidato
kenegaraan dan surat-surat yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah. Sebagai bahasa
pengantar di lembaga pendidikan, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar mulai dari
sekolah taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, baik di Indonesia maupun di
luar negeri. Sebagai bahasa resmi di dalam perhubungan di tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, bahasa
Indonesia dipakai bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah
dan masyarakat luas dan bukan juga sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku,
melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang
sosial budayanya. Sebagai bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern, bahasa Indonesia dapat menjadi
alat untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serta sebagai alat untuk
menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita.

Dengan demikian, perkembangan bahasa Indonesia telah mencapai puncak


perjuangan politik sejalan dengan perjuangan politik bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional dan bahasa resmi Negara
Republik Indonesia.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Bahasa mengalami perubahan sejalan dengan perubahan yang terjadi di dalam


masyarakat penuturnya. Sebagaimana diketahui, bahasa digunakan sebagai sarana
ekspresi dan komunikasi dalam kegiatan kehidupan manusia, seperti dalam bidang
kebudayaan, ilmu, dan teknologi. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan, ilmu,
dan teknologi berkembang sedemikian rupa. Bahasa Indonesia pun berkembang mengikuti
perkembangan tersebut. Pesatnya perkembangan kebudayaan, ilmu, dan teknologi di dunia
Barat membawa pengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia, khususnya di bidang
kosakata dan peristilahan. Di samping itu, luas wilayah pemakaian yang tersebar di pulau-
pulau, secara geografis dihubungkan oleh laut, dan besarnya jumlah penutur yang berbeda
latar belakang bahasa daerah dan kebudayaannya memungkinkan terjadinya perubahan-
perubahan di tiap-tiap daerah yang lama-kelamaan akan menjadi dialek tersendiri. Oleh
karena itu, perlu diadakan kontak terus-menerus antara daerah yang satu dan daerah yang
lain untuk menjaga keutuhan bahasa Indonesia. Perkembangan bahasa Indonesia itu harus
diarahkan menuju ragam bahasa baku.

Pada perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional (1975) disebutkan bahwa


pembinaan pengembangan bahasa adalah usaha dan kegiatan yang ditujukan untuk
memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia, daerah, dan pengajaran bahasa asing
supaya dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya.

Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dilakukan melalui usaha-usaha


pembakuan agar tercapai pemakaian bahasa yang cermat, tepat, dan efisien dalam
berkomunikasi. Sehubungan dengan itu, perlu diciptakan kaidah (aturan) dalam bidang
ejaan, kosakata/istilah, dan tata bahasa. Dalam usaaha pembinaan bahasa Indonesia perlu
didahulukan bahasa Indonesia ragam tulis karena coraknya lebih tetap dan batas
cakupannya lebih jelas. Di samping itu, pembakuan lafal perlu dilakukan sebagai pegangan
guru, penyiar televisi/radio, dan masyarakat luas.

Untuk kepentingan praktis, telah diambil sikap bahwa (1) pembinaan terutama ditujukan
kepada penuturnya, yaitu masyarakat pengguna bahasa dan (2) pengembangan terutama
ditujukan kepada bahasa dalam segala aspeknya. Jadi, pembinaan dan pengembangan
bahasa melibatkan bahasa dan penuturnya dengan penjabaran sebagaiberikut.

(1) Pengembangan bahasa mencakup dua masalah pokok, yakni masalah bahasa dan
masalah kemampuan/sikap.

(2) Pembinaan mencakup dua arah, yakni masyarakat luas dan generasi muda.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengembangan aspek bahasa meliputi ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.
Ragam bahasa lisan mencakup aspek lafal, tata bahasa, dan kosakata/istilah, sedangkan
ragam bahasa tulis mencakup tata bahasa, kosakata/istilah, dan ejaan.

Dalam ragam bahasa tulis yang digarap lebih dahulu adalah ejaan dengan
peresmian Ejaan Yang Disempurnakan oleh Presiden Republik Indonesia tahun 1972.
Kemudian, disusul dengan usaha pembakuan di bidang kosakata/istilah dengan
penyusunan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah yang pemakaiannya diresmikan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1975. Di samping itu, dilakukan
pengolahan kembali Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta
oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang terbit mulai cetakan V tahun 1976.
Kemudian pada tahun 1988 terbit Kamus Besar Bahasa Indonesia yang hingga kini terus-
menerus mengalami revisi (penyempurnaan). Usaha pembakuan dalam bidang tata bahasa
secara resmi telah dirintis dengan diadakannya Seminar Penyusunan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia yang kemudian diterbitkan bukunya pada tahun 1988.

Dalam hal pengembangan kemampuan dan sikap, telah ditempatkan dasar yang
kuat, yaitu dicantumkannya di dalam GBHN bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa
dilakukan dengan mewajibkan peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia sehingga
penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat. Di samping itu, telah dan terus dilakukan pengembangan kemampuan dan
sikap positif pemakai bahasa Indonesia melalui siaran pembinaan bahasa Indonesia dengan
media televisi dan radio. Ada pula upaya penyuluhan kabahasaan secara langsung bagi
para pelaku ekonomi dan pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, di
33 propinsi. Dengan demikian, diharapkan akan diperoleh keseragaman kaidah dan
penerapannya dalam berbagai laras (jenis penggunaan bahasa) sehingga tujuan
pengembangan bahasa dapat dicapai.

Pembinaan bahasa mencakup dua arah, yaitu vertikal dan horisontal. Arah vertikal
dengan sasaran pembinaan kepada generasi muda, termasuk pelajar dan mahasiswa, yang
merupakan generasi penerus. Arah horisontal dengan sasaran pembinaan kepada generasi
sekarang, yaitu masyarakat luas minus generasi muda. Pada masyarakat generasi sekarang
diutamakan pembinaan ragam bahasa tulis karena merekalah yang akan mewariskan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada generasi penerus. Jadi,
pembinaan dan pengemnagan bahasa meliputi usaha pengembangan bahasa (yang salah
satu sasarannya berupa pembakuan bahasa) dan usaha meningkatkan kemampuan dan
sikap penutur bahasa Indonesia agar dapat menggunakan bahasa Inodnesia dengan baik
dan benar.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
POLITIK BAHASA

Seminar Politik Bahasa yang diadakan pada tanggal 812 November 1999
mengacu (1) Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, (2) Undang-Undang No. 2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan merumuskan simpulan sebagai
berikut.

A. Umum

Kebijakan bahasa nasional yang digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan


masalah kebahasaan di Indonesia hingga saat ini adalah hasil Seminar Politik
BahasaNnasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1975. Setelah melalui kurun
waktu hampir 25 tahun, kebijakan bahasa nasional (1975) perlu ditinjau kembali sesuai
dengan tuntutan perubahan dunia internasional. Tuntutan-tuntutan perubahan itu timbul
sebagai akibat kemajuan dan perkembangan teknologi informasi dan globalisasi dalam
hubungan antarbangsa.

Dalam hubungan dengan bahasa Indonesia, diperlukan penyesuaian tertentu di


dalam kebijakan bahasa nasional. Bahasa Indonesia lebih terbuka terhadap pengaruh
teknologi informasi dan penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, di dalam
pergaulan internasional di Indonesia. Dalam hubungan dengan perkembangan kehidupan
kenegaraan Indonesia ke arah pemerintahan otonomi daerah serta pentingnya pembinaan
dan pelestarian budaya daerah, bahasa daerah perlu memainkan peran yang lebih besar
dan oleh karena itu, perlu memperoleh perhatian yang lebih luas dan mendalam.
Meningkatnya penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, baik untuk keperluan
pemerintahan, maupun untuk keperluan dunia usaha memerlukan kembali kedudukan dan
fungsi bahasa asing itu serta pengajarannya di Indonesia.

B. Pengertian Dasar

1. Kebijakan Bahasa Nasional

Politik bahasa nasional, yang selanjutnya disebut kebijakan bahasa nasional, adalah
kebijakan nasional yang berisi pengarahan, perencanaan, dan ketentuan-ketentuan yang
dapat dipakai sebagai dasar pengelolaan keseluruhan masalah kebahasaan, di Indonesia.

Pengelolaan keseluruhan masalah kebahasaan itu memerlukan adanya satu


kebijakan nasioanal yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pengelolaan masalah
bahasa-bahasa itu benar-benar berencana, terarah, dan menyeluruh.

2. Bahasa Indonesia

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 dan dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab Xv, Pasal
36 sebagai bahasa negara. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dapat juga disebut
bahasa nasional atau bahasa kebangsaan.

3. Bahasa Daerah

Bahasa daerah adalah bahasa yang dipakai sebagai bahasa perhubungan


intradaerah atau intramasyarakat di samping bahasa Indonesia dan yang dipakai sebagai
sarana pendukung budaya daerah atau masyarakat etnik di wilayah Republik Indonesia.
Bahasa-bahasa daerah merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup.

4. Bahasa Asing

Bahasa asing di Indonesia adalah semua bahasa, kecuali bahasa Indonesia, dan
bahasa serumpun Melayu. Bahasa asing yang berfungsi sebagai bahasa ibu warga negara
Indonesia kelompok etnis tertentu tetap berkedudukan sebagai bahasa asing.

C. Kedudukan dan Fungsi Bahasa

Salah satu masalah kebahasaan yang perumusan dasar penggarapannya perlu


dicakup oleh kebijakan nasional di bidang kebahasaan adalah kedudukan dan fungsi
bahasa. Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai
sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan
dengan bahasa yang bersangkutan di dalam masyarakat pemakainya.

1. Bahasa Indonesia

Penjelasan bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan


sebagai bahasa negara berikut fungsinya masing-masing telah dibicarakan di awal tulisan
ini.

2. Bahasa Daerah

Di dalam hubungan dengan kedudukan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa


nasional maupun sebagai bahasa negara, bahasa-bahasa di Indonesia, kecuali bahasa
Indonesia, bahasa rumpun Melayu, dan bahasa asing, berkedudukan sebagai bahasa
daerah. Kedudukan ini berdasarkan kenyataan bahwa bahasa daerah itu digunakan sebagai
sarana perhubungan dan pendukung kebudayaan di daerah atau di dalam masyarakat etnik
tertentu di Indonesia.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bahasa daerah berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan daerah, (2) lambang
identitas daerah, (3) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (4) sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.

Di dalam hubungan dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi


sebagai (1) pendukung bahasa Indonesia, (2) bahasa pengantar pada tingkat permulaan
sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia, dan (3)
sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia. Dalam keadaan tertentu,
bahasa daerah dapat juga berfungsi sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam
penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat daerah.

3. Bahasa Asing

Di dalam hubungan dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, bahasa selain
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa rumpun Melayu yang digunakan di
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa asng. Bahasa asing itu, baik yang digunakan dan
diajarkan maupun yang digunakan tanpa diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan tingkat
tertentu, tidak bersaing dengan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun
sebagai bahasa negara. Bahasa asing juga tidak bersaing dengan bahasa-bahasa daerah ,
baik sebagai lambang nilai sosial budaya maupun sebagai alat perhubungan masyarakat
daerah.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing di Indonesia, bahasa-bahasa selain bahasa


Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa rumpun Melayu, berfungsi sebagai (1) alat
perhubungan antarbangsa dan (2) sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern untuk pembangunan nasional. Bahasa-bahasa asing tertentu di Indonesia juga
dapat memiliki fungsi lain. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang diutamakan
sebagai sumber pengembangan bahasa Indonesia, terutama dalam kaitan dengan
pengembangan tata istilah keilmuan. Bahasa Arab juga berfungsi sebagai bahasa
keagamaan dan budaya Islam. Apabila diperlukan, bahasa-bahasa asing lain juga dapat
berfungsi sebagai sumber pemerkayaan perbendaharaan kata bahasa Indonesia.

D. Pembinaan dan pengembangan Bahasa

Yang dimaksud dengan pembinaan dan pengembangan dalam hubungannya


dengan masalah kebahasaan di Indonesia ialah usaha-usaha yang ditujukan untuk
memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan pengajaran
bahasa asing supaya dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Pengajaran Bahasa Indonesia

Pengajaran bahasa Indonesia melalui sistem persekolahan dilakukan dengan


mempertimbangkan bahasa sebagai satu keseluruhan berdasarkan konteks pemakaian
yang ditujukan untuk peningkatan mutu penguasaan dan pemakaian bahasa yang baik
dengan tidak mengabaikan adanya berbagai ragam bahasa Indonesia yang hidup dalam
masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan bahasa Indonesia itu dilakukan melalui kegiatan
(a) pengembangan kurikulum bahasa Indonesia, (b) pengembangan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan perkembangan metodologi pengejaran bahasa, (c)
pengembangan tenaga kependidikan kebahasaan yang profesional, (d) pengembangan
sarana pendidikan bahasa yang memadai, terutama sarana uji kemahiran bahasa.

2. Pengajaran Bahasa Daerah

Peningkatan mutu pengajaran bahasa daerah dilakukan melalui kegiatan (a)


pengembangan kurikulum bahasa daerah, (b) pengembangan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan perkembangan metodologi pengajaran bahasa, (c)
pengembangan tenaga kependidikan kebahasaan yang profesional, (d) pengembangan
sarana pendidikan bahasa yang memadai, (e) penyediaan program pendidikan bahasa
daerah di jenjang pendidikan tinggi setempat, (f) penggunaan bahasa daerah sebagai
bahasa pengantar di kelas permulaan pada jenjang pendidikan dasar.

3. Pengajaran Bahasa Asing

Peningkatan mutu pengajaran bahasa asing dilakukan melalui kegiatan (a)


pengembangan kurikulum bahasa asing, (b) pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam era global dan dengan perkembangan metodologi perkembangan
bahasa, (c) pengembangan tenaga pengajar bahasa asing yang profesional, (d)
pengembangan sarana pengajaran bahasa asing yang memadai, (e) pemanfaatan teknologi
informasi dalam bahasa asing.

4. Pengembangan Bahasa

Yang dimaksud dengan pengembangan adalah peningkatan mutu bahasa agar


dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern. Upaya
pengembangan itu, antara lain, meliputi penelitian, pembakuan, dan pemeliharaan.

5. Uji Kemahiran berbahasa Indonesia

Pembangunan bangsa atau pembangunan nasional akan lebih terjamin


keberhasilannya jika seluruh warga negara Indonesia ikut berpartisiasi aktif. Partisipasi itu
sangat ditentukan oleh tingkat pemahaman warga masyarakat terhadap rencana

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pembangunan yang ada. Mengingat pembangunan nasiolan itu disusun dalam bahasa
Indonesia, sedangkan tingkat kemahiran bahasa Indonesia anggota masyarakat sangat
beragam, bahkan ada yang masih buta bahasa Indonesia, maka tentulah usaha pertama
yang perlu dilakukan ialah meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia para warga
masyarakat itu melalui jalur pendidikan nasional, pelatihan, penataran, penyuluhan, dan
sebagainya. Hal tersebut perlu ditempuh agar tingkat kemahiran berbahasa Indonesia
seseorang sesuai dengan tuntutan pekerjaan, jabatan, dan profesi yang akan dilakukan.
Tingkat kemahiran berbahasa ini perlu pula dipersyaratkan tenaga kerja asing pada
umumnya. Berdasarkan keperluan itu, terutama dalam globalisasi, ketersediaan sarana uji
kemahiran berbahasa Indonesia merupakan suatu keharusan yang perlu segera diupayakan
agar warga negara Indonesia dapat lebih produktif dan memiliki daya saing yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan. 1998. Bahasa Indonesia Menjelang Tahun 2000 dalam Alwi, Hasan (ed.).
1998. Bahasa Indonesia Menjelang Tahun 2000. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
kebudayaan.

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Perssindo.

Finoza, lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi.

Gunarwan, Asim. 1998. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Asing di Indonesia dalam Era
Globalisasi. Makalah Kongres Bahasa Indonesia VIII.

Hamid, Abdul. 1999. Pendidikan Bahasa Asing di Perguruan Tinggi. Makalah seminar
Nasional Bahasa, UGM.

Sugono, Dendy. 2010. Kemahiran Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Suparno. 1998. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah. Makalah Kongres Bahasa


Indonesia VII.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2012 Nama Mata Kuliah dari Modul
11 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai