Anda di halaman 1dari 9

Biologi dari Folikel Rambut

Evolusi dan Fungsi rambut

Rambut hanya ditemukan pada mamalia, pada saat berevolusi rambut memiliki peran
penting yaitu sebagai elemen pelindung. Namun, dalam manusia kontemporer rambut
memiliki peran utama dalam interaksi sosial. Kebotakan (alopesia) dan kelebihan
pertumbuhan rambut di daerah yang tidak dinginkan (hirsutisme dan hipertrikosis) dapat
menyebabkan gangguan psikologis dan emosional yang menyebabkan hilangnya jutaan dolar
untuk mengatasi masalah tersebut.

Pengertian secara fundamental dari petumbuhan rambut dan pengendaliannya telah


meningkatkan dan memberikan hasil dalam tatalaksana baru untuk alopesia. Hasil ini
didapatkan dari berkembangnya ilmu biologi dan penelitian lainnya dalam folikel rambut
sebagai model untuk proses biologis dalam proses yang luas. Setiap folikel rambut akan
beregenerasi. Banyak growth faktor dan reseptor yang penting dalam perkembangan folikel
dan juga mengatur daur ulang dari folikel. Folikel rambut dapat mewakili keratinosit dan
melanosit stem cells (MSCs), saraf, dan pembuluh darah yang memilik arti penting dalam
kulit sehat dan sakit. Untuk mempelajari hal tersebut lebih lanjut dan menilai pasien dengan
kerontokan atau kelebihan rambut (lihat gambar 88), pada bab ini anda dapat mempelajari
anatomi dan perkembangan dari folikel rambut.

Embriologi

Secara morfologi, perkembangan folikel rambut dibagi dalam delapan tahapan, anda dapat
melihat pada gambar 86-1. Setiap tahapan digambarkan dengan adanya gambaran unik dari
growth faktor dan masing-masing reseptornya, antagonis growth faktor, molekul adesi, dan
komponen sinyal transduksi intraselullar. Keuntungan yang menjanjikan dalam mengerti
mekanisme molekuler dibalik perkembangan folikel rambut medorong penemuan bagian gen
mamalia yang sama (homolog) pada Drosophilia (lalat buah). Decapentaplegic [dpp/bone
morphogenetic protein (BMP)], engrailed (en), Homeobox (hox), hedgehog/patched (hh/ptc),
notch, wingless/aramdilo(wg/wnt/catenin) gen dari hewan tersebut sangat berguna bagi
folikel rambut dan perkembangan vertebrata secara umum. Gen tersebut pertama kali
ditemukan pada Drosophilia.

Pembentukan folikel dimulai dari kepala, dan kemudian turun kebawah ke badan,
rambut yang pertama kali terbentuk adalah lanugo, yang memiliki ciri tidak berpigmen,
lembut dan halus. Lanugo biasanya hilang pada usia 32 dan 36 minggu usia gestasional,
walaupun diperkirakan sepertiga dari bayi lahir masih memiliki lanugo setelah beberapa
minggu usia kelahiran.

Epitelial Placode atau Primary Hair Germ

Pada fetus manusia, folikel rambut berkembang dari kumpulan sel kecil, yang disebut
epitelial placode , yang akan merespond terhadap tahapan pertama dari perkembangan folikel
rambut dan muncul pertama kali sekitar pada usia 10 minggu (lihat gambar 86-1). Epitelial
placode akan berkembang menjadi bentuk primary hair germ yang secara progen mengatur
seluruh bagian epitelial dari folikel rambut.

Sel dari placode dan germ akan mengekspresikan plasentral cadherin dan menjadi
vertikal, kehilangan desmosomnya, hemidesmosom, dan epithelial cadherin yang akan
menurunkan sifat adhesi terhadap tetangganya.

Pembentukan folikel rambut tergantung pada kelompok dari interaksi


mesenkimal/epitelial. Sinyal awal muncul dari mesenkim (primitive dermis) dan akan
menginstruksikan epitelium untuk berbentuk, hal ini terlihat pada munculnya celah placodes
yang reguler (gambar 86-1). Sinyal kedua muncul dari epitelial placode dan menyebabkan
agregasi dari sel didalam mesenkim yang akan membentuk papila dermis. Dan terkahir,
sinyal dari primitif dermis akan menginisiasi proliferasi dan diferensiasi dari sel placode, dan
akan memicu pembentukan folikel yang matur. Sinyal-sinyal ini melewati dasar dari
membran, yang akan mempengaruhi dalam hal morfologi dan komposisi mekanis yang
mungkin mempengaruhi kemampuan sequestrasi dari growth faktor dan binding protein,
sehingga memungkinkan untuk memodulasi interaksi epitel/mesenkim.

Banyak dari molekul tersebut sangat penting untuk pembentukan folikel rambut yang
sudah dijelaskan tadi, tetapi bagaimana dia berinteraksi untuk mengatur folikel rambut pada
bagian epitel yang homogen lainnya masih sedang diteliti. Pada salah satu model, jarak dan
ukuran dari placode diatur oleh sinyal pada dermal, memiliki variasi karakteristik pada
masing-masing regio tubuh. Sinyal dermal tersebut muncul secara beragam pada masing-
masing regio tubuh dan memicu aktivasi dari promotor dan repressor dari folikel dalam epitel
yang kemudian akan melengkapi satu sama lain, menghasilkan susunan folikel yang reguler.
Perbedaan dalam tingkatan aktivasi promoter dan represor dapat dihitung untuk perbedaan
regional dalam ukuuran dan jarak folikel. Konsisten dengan bentuk ini, sejumlah regulator
positif dan negatif dari folikel rambut bekerja mengawali ekspresi dari ketidakseragaman
dalam epidermis dan subsekuensi menjadi terlokalisasi terhadap plakode.

Salah satu molekuler pathway yang paling awal adalah secara positif mengatur folikel
rambut menginisiasi WNT/beta-catenin pathway, B-catenin merupakan mediator turunan dari
WNT. WNT protein mengikat terhadap respetor pada membran sel dan, menembus sejumlah
sinyal, menghambat degradasi dari cystoplasma B-catenin. B-catenin kemudian
mentranslokasi ke nukleus, membentuk kelompok dengan LEF/TCF keluarga dari faktor
transkripsi dan menghasilkan ekpsresi turunan dari gen. Aktivasi dari B-catenin pathway
penting untuk menentukan kompetensi dari epitelial- kondisi dari jaringan epitel yang
potensial membentuk folikel rambut. Secara normal, b-catenin pathway tidak aktif pada
epidermis orang dewasa, tetapi dengan aktivasi secara artifisial b-catenin di epidermal sel
basal dari tikus transgenik dewasa, folikel rambut berkembang secara de novo. Penemuan ini
dapat menentukan terapi, walaupun aktivasi yang konstan dari pathway ini pada folikel
rambut juga merupakan hasil dalam pilotricomas dan trichololliculomas, dua jenis tumor
kutaneus yang sangat jarang.

EDA, moelkul yang berhubungan dengan tumor nekrosis faktor, dan reseptornya
(EDAR) juga merupajan bagian penting dari pathway yang menstimulasi awal perkembangan
folikel pada tikus dan manusia. Mutasi gen EDA menyebabkan X-linked anhidrotic
ectodermal dysplasia, sindroma yang dihubungkan dengan penurunan angka folikel rambut,
dan defek pada gigi dan kelenjar keringat (lihat Bab 142). Gen EDAR akan mengalami
mutasi dalam autosomal resesif dan dominant hypohidrotic ectodermal displasia,
menyebabkan fenotip yang identik terhadap pembentukan mutasi EDA. tikus dengan mutasi
pada gen ini memiliki fenotipe yang sama seperti manusia dengan mutasi yang mirip, dan
tikus dengan oversekpressing EDA pada epidermis akan menunjukkan gambaran fused
folikel karena kehilagan jarak yang layak antara masing-masing placode. Manusia yang
memiliki gen EDAR yang lebih aktif akan memiliki rambut yang lebih tebal.

Berbeda dengan EDA dan EDAR, yang mempromosikan perkembangan folikel,


anggota dari BMP family menghambat pembentukan folikel, BMP2 terkespresi menyebar di
ektoderm, tetapi kemudian terlokalisa pada awal plakode dan mesenkim, sementara BMP4
terekespresi pada awal kondensasi dermal. Sinyal BMP alan menghambat pembentukan
plakode, netralisasi dari aktivitas BMP oleh antagonisnya yaitu Noggin akan membuatk
plakode melakukan tugas semestinya, setidaknya dalam bagian melalui regulasi positif dari
lymphoid enhancer faktor 1 (lef-1). Tikus yang kekurangan Noggin akan memiliki folikel
rambut yang lebih sedikit dibanding normal dan mengalami retardasi perkembangan folikel.
Notch pathway juga memiliki peran dalam menentukan gambaran folikular. Notch ligand -1
normanya berekspresi dalam mesenkim palkode dan, saat mengalami kesalahan ekspresi
dalam jumlah kecil bagian dari epitel, akan mengakibatkan dan mempercepat pembentukan
plakode saat terjadi penekakan pembentukan plakode di sel sekitar.

Protein lain yang disekresikan dalam pembentukan folikular palkode yang memiliki
peran utama dalam sinyal epitelial-mesenkimal adalah hedgehog (shh). Kulit pada tikus yang
kekurangan shh memiliki papila dermis yang sangat buruk. Patched1 (Ptc1), merupakan
reseptor dari shh, dai berekspresi pada germ sel dan papila dermis, shh memiliki sifat
autokrine dan parakrin yang meninduksi properti penting untuk sel germ dan pembentukan
papila dermis, patched adalah gen yang defisiensi pada sindroma nevus basal sel.

Bulbous peg

Dalam tahapan selanjutnya, bulbus peg (atau tahapan kedua dari perkembangan
folikel, lihat gambar 86-1) dibentuk oleh adanya elongasi dari sel germ kedalam cord dari sel
epitel, sel mesenkim yang berada di sebelah peg akan berkembang menjadi fibrous sheath
pada folikel rambut, dan kemudian di ujung peg akan terbentuk menjadi papila dermis.
Bagian terdalam dari folikel peg akan membentuk struktur bulbous yang mengelilingi sel
mesenkim yang bertujuan untuk menjadi papila dermis. Sel epitel ini akan menjadi matriks
dari folikel rambut, yang akan naik ke barisan rambut dan akar dalam dari sheat. Bagian
terluar dari sheat membentuk dua bulges pada sisi dari folikel rambut sehingga membentuk
sudut pada permukaan kulit. Superfisial bulge akan berkembang menjadi kelenjar
sebasea.bulge yang paling dalam akan berperan sebagai tempat bagi stem sel epitel yang akan
membuat folikel baru selama siklus folikel. Muskulus arektor pili biasanya menempel pada
area bulges, dan jika otot tersebut berkontraksi menyebabkan rambut akan berada dalam
posis vertikal atau sering diistilahkan merinding . di aksila, regio anogenital, areola, regio
periumbilikal, kelopak mata (khususnya kelenjar Moll) dan eksternal kanal pada telinga,
bulge yang ketiga berkembang pada daerah superfisial pada kelenjar sebasea dan membentuk
kelenjar apokrine.

Folikel rambut bulb muncul selama tahapan bulbus peg, setidaknya ada delapan
lapisan sel yang berbeda yang mengatur semua komponen dari folikel rambut yang matur.
Pemahaman gen manakah yang secara spesifik dalam pengaturan folikel merupakan
pertanyaan yang sangat penting, GATA-3 adalah hal yang penting dalam bagian diferensiasi
inner root sheath. Notch1, sebuah membran protein yang dilibatkan dalam menentukan
fungsi sel melalui interaksi antar sel dan transduksi sinyal intraseluler, dan dia akan berikatan
dengan serrate1 dan serrate2 yang berkespresi dama sel matriks yang bertujuan untuk
membentuk inner rooth sheat dan susunan rambut. Notch1 muncul untuk mengendalikan
fenotipe dari keratinosit saat dia pergi meninggalkan bulb matriks dan mengalami diferensiasi
kedalam sel spesifik.

Folike rambut matur

Lumen tengah dari susunan rambut akan terbentuk oleh adanya nekrosis dan kornifikasi dari
sel epitel didalam infundiulum. Pada saat terbentuknya susunan rambut, sejumlah sinyal
pathway akan dilibatkan dalam mengendalikan diferensiasi tersebut. Wnt/b-catenin/Lef-1,
sinyal tersebut memiliki peran penting dalam pembentukan susunan rambut, dan adanya
ekspresi ektopik dari Wnt3 di dalam folikel rambut bagian outer root seath menyebabkan
kerapuhan susunan rambut. Hair shaft keratin gen mengandung tempat untuk berikatan bagi
Lef-1, yang bertranslokasi ke nuklues setelah adanya aktivasi dari WNT/b-catenin pathway,
sinyal WNT munkin dapat mengatur ekspresi dari susunan hair shaft keratin genes, karena
berdekatan dari semua gen yang mengandung Lef-1 pada masing-masing regio.

Sinyal BMP juga merupakan suatu yang esensial untuk diferensiasi dari inner root
sheath dan susunan rambut, karena kondisi delessi dari respetor BMP tipe 1A pada keratinosit
menyebabkan adanya gangguan dari inner root sheath dan pembentukan susunan rambut.
Sejumlah faktor transkripsi lainnya mengendalikan diferensiasi susunan rambut, termasuk
HOXC13, sebuah protein homeobox dan gen WHN, yang akan bermutasi dalam tikus botak
yang jarang ada pada manusia dengan defek pada rambut, kuku, dan imun.

Proses pembentukan folikel rambut diulangi dalam sejumlah gelombang, dengan


pembentukan dari folikel sekunder sepanjang folikel awal, folikel secara primer berkelompok
kedalam 3 kelompok dan membentuk orientasi oblik dengan sudut yang mirip terhadap
tetangganya.

Anatomi

Tipe rambut
Setelah pembentukan lanugo, rambut yang muncul pada saat prenatal, ada dua tipe utama
rambut dan diklasifikasikan berdasarkan ukuran (table 86-1). Rambut terminal adalah yang
memiliki ukuran diameter lebih dari 60m, berada pada sentral medulla, dan dapat tumuh
baik sampai 100cm, durasi pertumbuhan (anagen) ditentukan oleh panjangnya rambut. Hair
bulb pada rambut terminal dalam anagin berlokasi pada lemak subkutan. Kebalikannya,
rambut vellus adalah rambut dengan ukuran diameter kurang dari 30m, tidak berasal dari
medulla, dan panjangnya kurang dari 2 cm, hair bulb pada vellus pada saat anagen berlokasi
pada retikuler dermis. Rambut terminal ditemukan pada lulit kepala, alis. Rambut vellus
ditemukan pada seluruh bagian, dan pada saat pubertas, folikel rambut vellus pada genitalia,
aksila, dada, dan area janggut pada laku-laki akan bertransforsmasi menjadi rambut terminal,
hal ini dipengaruhi oleh sex hormon. Folikel rambut terminal pada kulit kepala akan berubah
menjadi mirip vellus atau mengecil selama proses androgenetik alopesia (lihat Bab 88).

Lengkungan dari rambut bervariasi pada individu yang berbeda dan ras. Lengkungan
susunan rambut muncul dari folikel rambut. Bentuk dari inner rooth sheath yang menentukan
bnetuk rambut seperti apa.

Inner rooth sheath berasal dari dasar bulb masuk ke dalam ismus dan terdiri dari
empat bagian yang paling luar ke yang paling dalam: lapisan companion, lapisan henle,
lapisan huxley, dan yang paling dalam adalah inner rooth sheat kutikula. Lapisan kompanion
(lihat gambar 86-2) merupakan lapisan yang paling dalam dari outer rooth sheaht, tetapi
penemuan terbaru menunjukkan bahwa lapisan tersebut merupakan bagian dari inner root
sheath ketimbang outer root sheath. Lapisan kompanion yang menempel pada lapisan henle
dan bergerak keatas pada inner root sheath, lapisan kompanion cenderung banyak pada
beberapa folikel (contoh: janggut) dibandingkan dengan yang lain, sel dari lapisan
kompanion adalah datar dibandingkan dengan outer root sheath yang berbentuk sel kuboid
dan mengekspresikan tipe II cytokeratin, K6hf. Lapisan henle adalah salah satu one-cell-layer
yang tebal dan merupakan yang pertama untuk berkembangnya granula keratohyalin dan
yang pertama yang mengalami keratinisasi. Lapisan huxley adalah dua sampai empat sel
yang tebal dan mengalami keratinisasi diatas lapisan henle pada daerah yang disebut
adamson fringe. Beberapa sel dalam lapisan huxley akan maju melalui lapisan henle dan
menempel langsung pada lapisan kompaion. Sel ini disebut fluegelzellen atau sel sayap. Sel
kutikula dari inner root sheath sebagian overlap, membentuk gambaran singled roof, dan
mereka akan bergabung secara akurat dengan sel kutikula dari susunan rambut. Hal ini
duhubungkan secara kuat antara dua kutikula dari susunan rambut terhadap folikel. Inner
rooth sheath, tersusun dari keratine keras dan dihubungkan dengan protein (lihat gambar 86-
2), hal ini menentukan bentuk rambut. Faktor transkripsi, GATA-3, sangat penting untuk
diferensiasi inner root sheath. Tikus yang kekurangan gen ini akan mengalami kegagalan
pembentukan inner rooth sheath

Susunan rambut. Susunan rambut (dan inner root sheath) muncul dari proses proliferasi
matrix keratinosit yang secara cepat di dalam bulb, yang memiliki salah satu angka profilerasi
secara cepat dalam tubuh. Sel dari susunan rambut berlokasi pada apeks bagian papila dermis
dan membentuk medulla, korteks, dan kutikula susunan rambut (lihat gambar 86-2). Secara
cepat diatas matriks sel, sel susunan rambut memulai untuk mengekspresikan secara spesifik
susunan rambut keratin dalam zona prekeratogen. Diferensiasi dari sel susunan rambut di
zona ini tergantung pada faktor transkripsi Lef-1. Lef-1 binding sites terdapat dikebanyakan
gen keratin, reseptor BMP tipe 1a juga sangat penting untuk diferensiasi sel matriks menjadi
susunan rambut, karena kehilangan reseptor ini akan menyebabkan tertundanya diferensiasi
susunan rambut.

Kutikula Susunan rambut akan menutupi rambut, dan integritas dan bagiannya sangat
mempengaruhi gambaran dari rambut. Korteks tersusundalam struktur mirip kabel besar yang
disebut makrofibril. Ini berubah, mikrofibril disusun oleh intermediate filamen. Medulla
berada pada bagian tengah dari rambut yang lebih besar, dan spesifik keratin berekspresi di
lapisan sel ini (lihat tabel 86-2) yang diatur oleh androgen.

Papila dermis. Papila dermis (lihat gambar 86-1) merupakan bagian inti dari jaringan
mesenkim yang dibungkus oleh matriks epitel. Papila dermis terdiri dari fibrobast, kolagen
bundel, mukopolisakarida yang kaya akan stroma, serabut saraf, dan kapilary single loop.
Papila dermis terhubung dengan perifollicular sheath (dermal sheath) dari jaringan ikat yang
membungkus bagian bawah folikel.

Penelitian jaringan Rekombinasi menunjukkan papila dermis memiliki kekuatan


induksi, termasuk kemampuan untuk menginduksi pembentukan folikel saat di transplantasi
dibawah nonhair-bearing dari bagian bawah epidermis. Hal ini meggembarkan bahwa
gambaran jaringan ditemukan selama periode fetal dapat diatur pada kondisi yang
memungkinksn. Pada folikel manusia, volume dari papila dermis berhubungan dengan
jumlah sel matriks dan menghasilkan ukuran dari susunan rambut. Pada tikus, ukuran dari
hair bulb dan diameter rambut sangat tergantung dari aktivitas proliferasu dari matriks sel
keratinosit.
Banyak soluble grwoth faktor yang muncul dan berperan dalam aktifitas parakrin
pada overlying sel matriks epitel yang berasal dari papila dermis. Secara spesifik, keratinosit
growth faktor (KGF) diproduksi oleh anagen papila dermism dan reseptornya, FGF reseptor 2
(FGFFR2), ditemukan secara predominan didalam matriks keratinosit. Injeksi dari KGF
kedalam tikus yang botak memproduksi pertumbuhan rambut di daerah hasil suntikan, hal ini
menandakan bahwa KGF mungkin penting dalam pertumbuhan dan siklus rambut . namun,
secara mengejutkan, KGF membuat tikus berkembang secara morfologi normal folikel
rambut yang memproduksi rambut yang kasar, sehingga efek KGF pada morfogenesis dan
siklus folikel rambut muncul sebagai sesuatu yang tidak dapat digantikan oleh growth faktor
lainnya.

Persarafan folikel rambut. Serabut saraf bermielin berada di sepanjang folikel rambut,
mengelilingi mereka dan membuat sebuah jaringan. Serabut saraf yang lebih kecil
membentuk lapisan circular di bagian paling luar. Dan berkonsentrasi disekitar bulge dari
folikel terminal dan bulb dari folikel vellus. Sejumlah tipe yang berbeda dan ujung saraf, sel
Merke, dan pilo-ruffini korpuskle ditemukan di sekitar folikel rambut. Setiap ujung saraf
mendeteksi berbagai macam tekanan dan stimulus yang berbeda. Ujung saraf bebas
menghantarkan rasa nyeri, ujung saraf lancip mendeteksi akleserasi. Sel merkel merasakan
tekanan, dan struktur pilo-ruffini mendeteksi tahanan. Saraf perifollicular mengandung
neuromediator dan neuropeptida, seperti subtansi P atau kalsitonin gene-related peptida, yang
mempengaruhi folikular keratinosit dan siklus folikel rambut. Kebalikannya, keratinosit
folikel memproduksi faktor neurotropik yang mempengaruhi saraf perifolicullar dan
menstimulasi remodelling dalam siklus rambut. Sel merkel yang merupakan bagian dari sel
neuroendokrin juga memproduksi faktor neurotropik, sitokin, atau regulator molekul lainnya.
Karena sel merkel terkonsentrasi di dalam bulge area, beberapa memiliki postulasi yang jika
disekresikan akan mempengaruhi siklus dari folikel rambut.

Perifollicular sheath. Perifolicullar sheath membungkus komponen epitel dari folikel rambut
dan terdiri dari lapisan dasar membran yang disebut hyaline atau vitreous (glassy) membran
dan bagian luar dari jaringan ikat, dasar membran dari folikel terhubung dengan dasar
membran interfolikular. Hal ini paling menonjol disekitar outer root sheath pada bagian
bulbus dalam rambut anagen. Selama katagen, dasar membran akan menebal dan
terdisintegrasi.
Yang mengelilingi dasar membran adalah jaringan ikat yang terdiri dari tipe III
kolagen. Disekitar folikel bagian atas, terdapat jaringan ikat yang tipis yang tersambung
dengan sekeliling dari papila dermis dan tersusun secara longitudinal. Disekitar folikel bagian
bawah jaringan ikatnya lebih menonjol, dengan lapisan dalam dari serabut kolagen yang
mengelilingi folikel.

Saat dilakukan transplantasi dibawah kulit, jaringan ikat perifolikular memiliki


kemampuan untuk membuat papila dermis yang baru dan menginduksi pembentukan folikel
rambut yang baru. Bahkan saat jaringa ikat di transplantasi pada individu lainnya. Folikel ini
akan bertaan tanpa adanya bukti penolakan dari sistim imunologi.

Siklus folikel rambut

Setiap masing-masing folikel rambut akan melewati 3 tahapan : (1) pertumbuhan (anagen),
(2) involution (catagen), dan (3) istirahat (telogen). Panjang dari anagen ditentukan dari
panjang akhir dari rambut dan bervariasi tergantung tempat tubuh; durasi katagen dan telogen
bervariasi bergantung dari lokasinya. Rambut kepala memiliki anagen yang paling lama, 2
sampai lebih dari 8 tahun. Durasi anagen pada dewasa muda di temat lain lebih singkat ;
kaki,5-7 bulan; tangan2,5-3 bulan, alis,1-6 bulan; dan jari,1-3 bulan. Sangat berbeda dengan
kebanyakan mamalia, termasuk tikus dan bayi baru lahir. Pada orang dewasa rambut kepala
tumbuh secara asinkronis. Sekitar 90%-93% dari folikel di kepala dalam anagen dan sisanya
dalam telogen. Berdasarkan hal tersebut dari sekitar 100.000-150.000 rambut yang ada
dikepala 10.000 dalam tahapan telogen. Namun, karena kita kehilangan 50-100 rambut
perhari, telogen muncul dalam kondisi yang beragam. Pertumbuhan rambut kepala memiliki
kecepatan 0,37-0,44 mm/hari atau sekitar 1 cm perbulan.

Anda mungkin juga menyukai