Anda di halaman 1dari 4

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN KOLITIS ULSERATIFA

A.Pengertian

Colitis ulserativa merupakan suatu penyakit menahun di usus besar mengalani


peradangan dan luka,yang menyebabkan diare berdarah,kram perut dan demam.kolitis
ulserativa bisa dimulai pada umur berapapun,tapi biasanya dimulai antara umur 15-30
tahun.tidak seperti crohn,colitis ultrativa tidak selalu menoengaruhi seluruh ketebalan
dari usus dan tidak pernah mengenai usus halus.penyakit ini biasanya di mulai di rectum
atau kolon sigmoid dan akhirnya menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar.Sekitar
10% penderita hanya mendapat satu kali serangan..

Proktitis ulserativa merupakan peradangan dan perlukaan di rectum.pada 10-30%


penderita penyakit ini akhirnya menyebar ke usus besar.jarang diperlakukan pembedahan
dan harapan hidupnya baik.

B.ETIOLOGI

Penyebab penyakit ini tidak diketahui,namun factor keturunan dan respon sistem
kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus,diduga berperan dalam terjadinya jolitis
ulserativa.

C.PATOFISIOLOGI

Suatu serangan ini bisa mendadak dan berat,menyabebkan diare hebat,demam


tinggi,sakit perut,dan peritonitis(radang selaput perut) selama serangan penderita tampak
sangat sakit.

Yang lebih sering terjadi adalah serangannya dimulai secara bertahap,dimana


penderita memiliki keinginan untuk buang air besar,kram ringan pada perut bawah dan
tinja yang berdarah dan berlendir.

Jika penyakit ini tervatas pada rectum dan kolon sigmoid tinja mungkin
normal,kering,dank eras.tetapi ketika buang air besar ,dari rectum keluar lender yang
banyak mengandung sel darah merah dan sel darah putih.Gejala lain bisa demam.

Jika menyebar ke usus besar ,tinja akan lunak dan penderita dapat buang air besar
sebanyak 10-20 kali/hari.Tinja tampak mengandung nanah,darah dah lendir.
D.MANIFESTASI KLINIS

Gejala utama colitis ulserativa adalah diare,nyeri abdomen,dan perdarahan


rectal.Pendarahan bisa ringan atau berat.Selain itu juga terjadi kram,anoreksia serta
adanya dorongan untuk defekasi.Pesien melaporkan buang air besar 10-20 kali/hari.Gejala
lain mencakup kesi kulit(eritoma nodisum),lesi mata(uveitis),abnormalitas sendi(artitis)
dan penyakit hati.

E.PENGOBATAN

Pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan mengurangi gejala dan


mengganti cairan dan zat gizi yang hilang.penderita sebaij\knya mengurangi makan-
makan sayur mentah untuk mengurangi cedera fisik pada lapisan usus besar yang
meradang.Diet bebas susu,dan minum obat antikolinergik.

Apabila sudah terjadi colitis toksis maka penderita harus diawasi,semua obat dihentikan
dan pasien dipuasakan.Jika pasien masih lemah dapat dilakukan tindakan pembedahan.

F.ASUHAN KEPERAWATAN

1.PENGKAJIAN

Riwayat kesehatan diambil untuk mengidentifikasi awitan,durasi,dan karakteristik


nyeri abdomen,adanya diare atau dorongan fekal ,mual,anoreksiaatau penurunan berat
badan.Dan riwayat keluarga tentang penyakit usus inflamasi.Pengkajian pola eliminasi
usus mencakup karakter ,frekuensi,dan adanya darah,pus,lemak,atau mucus.Alergi
penting untuk dokumentasi khususnya intoleransi usus atau laktasol.Pasien dapat
menunjukkan gangguan pola tidur bila diare / nyeri terjadi pada malam hari.

Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan


karakteriristiknya,palpasi abdomen terhadap nyeri tekan,inspeksi kulit tanda bukti
adanya fistula atau gejala dehidrasi.Pasian diinspeksi adanya darah dan mucus.

Tujuan utama:

- Mendapatkan eliminasi usus normal


- Hilangnya nyeri abdomen dan kram
- Mencegah kekurangan volume cairan
- Mempertahankan nutrisi dan berat badan
- Menghindari keletihan
- Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang proses penyakit dan program
terapeutik.
Diagnosa keperawatan:

1.Diare berhubungan dengan adanya inflamasi,iritasi atau malabsorbsi usus

Intervensi:

Observasi dan catat frekuensi defekasi,karakteristik,jumlah dan factor pencetus.

Identitas makanan dan cairan yang mencetuskan diare.

Observasi demam,takikardia,ansietas,dan kelesuan.

Memberikan obat antikolinergik

2.Nutrisi perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubangan dengan gangguan


absorpsi nutrient

Intervensi:

Timbang beratbadan tiap hari

Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik,lingkungan yang nyaman

Pertahankan puasa sesuai indikasi

Tambahkan diet sesuai indikasi

3.Nyeri berhubungan dengan diare lama

Intervensi:

Dorong pasien untuk melaporkan nyeri

Kaji laporan kram abdomen atau nyeri ,catat lokasi,skala nyeri.

Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman.

4.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan informasi

Intervensi:

Tentukan persepsi pasien tentang proses penyakit

Beri tahu pasien tentang penyakit

Beri pendidikan kesehatan


DAFTAR PUSTAKA

Moorhouse,Dongoes.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3.Jakarta:EGC

Smeltzer,Suzanne.2002.keperawatan Medikal Bedah.Volume 2.Edisi 8 .Jakarta EGC

www.medicastore.com

Anda mungkin juga menyukai