Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Rifaldi Dwisetyo
NIM : 15 01 117
Kelas : II TK C

MIXING (PENCAMPURAN)
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan
suatu dispersi yang seragam atau homogen. Mencampur adalah suatu proses operasi yang
menggabungkan dua macam atau lebih komponen bahan yang berbeda hingga tercapai suatu
keseragaman. Adapun tujuan pencampuran adalah :
Untuk membuat suspensi partikel zat padat
Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible, umpamanya metil alkohol dan air)
Untuk menyebarkan (disperse) gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung-gelembung kecil
Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair yang lain, sehingga
membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus
Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor

1. Pencampuran Padat-Padat
Pada pencampuran padat-padat, pencampuran biasanya dilakukan setelah proses sizing
dan grinding. Dalam hal ini alat penggiling dan alat pencampur dapat dijadikan satu dalam suatu
alat yang lebih besar. Proses pemberian bentuk dan pengisian sering dirangkai sesudahnya.
Pengecilan ukuran dimaksudkan agar derajat pencampuran yang dihasilkan lebih tinggi, dengan
waktu pencampuran lebih singkat dan sistem pencampuran lebih sederhana dan mudah. Pada
industri pencampuran bahan padat biasanya menggunakan alat pengguliran dengan bejana-
bejana berkedudukan tetap tetapi mempunyai perlengkapan pencampur yang berputar.

a. Pencampur V
Berupa sebuah bejana dengan sebelah atau kedua belah sisinya
berbentuk V berputar mengelilingi sumbu yang melintang. Pencampur
ini tidak efesien digunakan dalam industri.
b. Pencampur Kerucut
Berupa sebuah bejana dengan sebelah atau kedua belah sisi
berbentuk kerucut berputar mengelilingi sumbu yang
melintang. Pencampur jenis ini akan baik untuk memperoleh
derajat pencampuran yang tinggi, tetapi proses yang
berlangsung tidak efektif karena bahan yang dicampurkan
harus dalam jumlah yang sedikit.

2. Pencampuran Padat-Cair
Pembentukan bahan-bahan kimia umumnya memerlukan air dalam pencamprannya. Disini
dapat terbentuk bahan padat yang lembab atau campuran yang sangat viskos seperti pasta atau
adonan. Pada saat pencampuran bahan-bahan yang sangat viskos dibutuhkan gaya yang besar
untuk memisah-misahkan bahan. Bagian bahan yang satu harus saling digesekkan dengan bahan
yang lain, kemudian disatukan kembali. Proses ini dinamakan menguli. Untuk tujuan inilah
dibuat suatu alat penguli yang memudahkan dalam proses pencampuran.

a. Penguli Spiral

Satu atau dua perkakas campur yang biasanya berbentuk


spiral berputar dalam rumah penguli yang horizontal dan panjang.
Rumah dan spiral seringkali dilengkapi dengan komponen
pengganggu berupa gigi-gigi, rusuk-rusuk, cakram-cakram penahan.
Bahan yang bergerak maju dalam arah memanjang dicabik-cabik dan
disatukan kembali oleh aliran balik dan gaya geser yang kuat.

b. Penguli Bak Ganda


Berupa sebuah bejana persegi yang mempunyai bagian bawah berbentuk sepasang
setengah-silinder yang berdampingan. Didalamnya berputar dua perkakas campur yang terletak
horizontal dan umumnya berbentuk seperti huruf Z. bahan secara terus menerus dicabik-cabik,
ditekan ke dinding dan disatukan kembali oleh kedua perkakas tersebut.
3. Pencampuran Cair-Cair
Tujuan pencampuran cair-cair adalah untuk mempersiapkan atau melangsungkan proses-
proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk akhir yang komersil. Beberapa contoh
pencampuran cair-cair adalah pada pembuatan sirop, obat tetes dan larutan injeksi.

a. Pencampuran dengan alat pengaduk dan pencampur getar


Untuk persoalan pencampuran yang sederhana seperti untuk membuat larutan sejati,
dapat digunakan pengaduk dengan putaran lambat seperti pengaduk jangkar, pengaduk bingkai,
pengaduk palet dan pengaduk impeler. Untuk membuat emulsi halus dapat dipergunakan alat
pengaduk dengan putaran cepat seperti alat pengaduk propeler, pengaduk turbin, pengaduk
cakram gigi, ataupun pengaduk palet.

b. Pencampuran dengan alat semprot


Pada instalansi-instalansi yang bekerja secara kontinyu, cairan-cairan yang dapat saling
melarut seringkali tercampur dengan sendirinya di dalam saluran-saluran pipa. Akan tetapi
karena pencampuran oleh turbulensi di dalam pipa tanpa adanya alat pendukung lain tidak begitu
besar, cairan dengan volume yang lebih kecil seringkali dimasukkan bersama-sama cairan lain ke
dalam pipa.

4. Pencampuran Cair-Gas
Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan kedalam cairan, artinya
cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk gas. Adapun contoh
pencampuran cair-gas adalah pada proses hidrogenasi, chlorinasi dan fosfogenasi. Metode yang
paling sering dilakukan untuk mencampur cairan dengan gas adalah membuat gerakan turbulen
di dalam bejana pengaduk dengan alat pengaduk atau dengan pencampur getar. Untuk hal-hal
yang khusus misalnya pembuatan busa pemadam api, digunakan suatu injektor.

Anda mungkin juga menyukai