Dalam pengelolaan limbah berbahaya, versi RCRA generator (cradle) ke titik
yang paling penting adalah aturan-aturan yang penyingkiran/pemusnahan final (grave)
termasuk dalam Subtitle-C dengan program Setiap manifes isian tersebut berisi antara lain : utamanya adalah Cradle-to-grave , yaitu dari mulai Pernyataan bahwa generator telah menggunakan identifikasi limbah berbahaya, persyaratan- cara-cara terbaik guna mengurangi volume dan persyaratan mulai dari sumber (timbulan), toksisitas limbah B3 nya, Pernyataan bahwa sarana transportasi, pengolahan, penyimpanan, sampai TSD yang dipilih oleh generator adalah yang terbaik penyingkiran/pemusnahan (disposal) limbah dalam meminimkan resiko terhadap kesehatan berbahaya. manusia dan lingkungan Rantai akhir dari sistem ini adalah TSD, yang Dalam peraturan tersebut,dicantumkan aturan- melibatkan 3 kegiatan fungsional, yaitu : aturan administratif dan tehnis untuk tiga katagori Treatment (pengolahan) : setiap proses yang pelaku utama, yaitu: merubah karakteristik atau komposisi limbah Penghasil(generator),Pengangkut(transporter), dan berbahaya sehingga menjadi tidak berbahaya atau Pemilik/operator fasilitas pengolah (treatment), sedikit berbahaya, atau setiap proses yang mampu penyimpan(storage) dan pemusnah/penyingkir melakukan pengurangan volume atau mampu (disposal) atau TSD memanfaatkan kembali limbah tersebut. Storage Aturan RCRA selanjutnya dikodifikasi dalam Code of (penyimpanan) : penyimpanan sementara limbah Federal Regulation (CFR) dengan sebutan Title 40 berbahaya sebelum diolah atau dimusnahkan atau CFR, antara lain berisi : Identifikasi limbah B3, didaur-ulang. Disposal (pemusnahan/penyingkiran) Penghasil limbah B3, Pengangkut limbah B3, : penyimpanan limbah berbahaya dengan cara yang Pemilik/operator fasilitas pengolah, penyimpan, dianggap aman dengan penimbunan dalam tanah. pembuang limbah B3, Daur ulang limbah B3, Land disposal limbah B3, Izin fasilitas TSD KONSEP CRADLE TO GRAVE DI INDONESIA Generator a/ penghasil (creator) limbah berbahaya Dokumen tersebut antara lain berisi: yang harus menganalisis limbah padatnya sesuai Nama dan alamat penghasil limbah atau aturan RCRA Subtitle-C pengumpul yang menyerahkan limbah Konsep cradle-to-grave Amerika Serikat Tanggal peneyerahan limbah Nama dan alamat pengangkut limbah Tujuan pengangkutan Jenis, jumlah, komposisi, dan karakteristik limbah yang diserahkan
MATA RANTAI PERJALANAN LIMBAH BESERTA
DOKUMENNYA
Setiap generator mengisi format standar dalam 6
kopi, Generator menyimpan kopi-6 dan mengirim kopi-5 ke USEPA serta memberikan copy yang lain ke transporter, Transporter selanjutnya menyimpan kopi-4, dan menyerahkan copy yang lain pada Rincian distribusi dokumen limbah tersebut adalah perusahaan TSD (Treatment, Storage & sebagai berikut : Lembar ke 1 (asli): disimpan Disposal) , TSD kemudian mengirimkan kopi-1 pengangkut setelah ditandatangani oleh pengirim kembali ke generator, kopi-2 ke USEPA dan limbah. Lembar ke 2: setelah ditandatangai oleh TSD menyimpan kopi-3. Dengan demikian, EPA pengangkut limbah, kemudian dikirimkan kepada dan generator dapat melacak perjalanan instansi yang bertanggung jawab oleh pengirim limbah B3 tersebut dari penimbul atau limbah. Lembar ke 3: disimpan oleh penghasil setelah ditandatangani oleh pengangkut. Lembar beracun (moderately toxic); berbahaya (harmful); ke 4: setelah ditanda tangani oleh pengirim limbah, korosif (corrosive); bersifat iritasi (irritant); kemudian oleh pengangkut diserahkan kepada berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the penerima limbah. Lembar ke 5: dikirimkan oleh environment); karsinogenik (carcinogenic); penerima kepada instansi yang bertanggung jawab teratogenik (teratogenic); mutagenik (mutagenic). setelah diterima oleh penerima limbah B3. Lembar ke 6: dikirimkan oleh pengangkut kepada Explosive Simbol berupa gambar bom meledak Bupati/Walikota yang bersangkutan dengan (explosive exploded bomb) berwarna hitam. Suatu pengirim, setelah ditandatangani pleh penerima bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, limbah. Lembar ke 7: setelah ditandatangani oleh 760 mmHg) dapat meledak dan menimbulkan penerima, maka oleh pengangkut dikirimkan kebakaran atau melalui reaksi kimia dan/fisika dapat kepada pengirim limbah. Lembar ke 8 sampai ke menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi 11 dikirim oleh pengangkut kepada pengirim yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di limbah setelah ditandatangani oleh pengangkut sekitarnya. terdahulu dan diserahkan kepada pengangkut OXIDIZING Gambar simbol berupa bola api berwarna berikutnya (antar moda). hitam yang menyala. Simbol ini menunjukkan suatu Disamping mempunyai legalitas badan usaha, bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau persyaratan lain untuk memperoleh izin tersebut menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan adalah adanya informasi yang menyangkut tentang kimia lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya : nama dan alamat yang jelas dari badan usaha mudah terbakar meskipun dalam keadaan hampa tersebut, nama dan alamat penanggung jawab, udara. lokasi tempat kegiatan, bentuk kegiatan yang akan FLAMMABLE Gambar simbol berupa gambar nyala dilakukan, bahan baku dan proses yang akan api berwarna putih dan hitam. Simbol untuk B3 digunakan, spesifikasi alat pengolah limbah, jumlah klasifikasi mudah menyala menunjukkan suatu dan karakteristik limbah yang akan ditangani, tata bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut : letak sarana dan prasarana, alat pencegahan pencemaran yang digunakan Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan udara pada PP No 74 Tahun 2001 Pasal 15 Ayat 1 : Setiap temperatur ambien; Padatan yang mudah terbakar kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label karena kontak dengan sumber nyala api ; Gas yang serta dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal; Bahan (Material Safety Data Sheet) Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar Aturan mengenai simbol dan label berdasarkan dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 3 kontak dengan air atau udara lembab; Tahun 2008 Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun TOXIC Simbol berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan memiliki karakteristik sebagai berikut : Sifat racun klasifikasi B3. Label adalah uraian singkat yang bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3. atau sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut. dalamnya terdapat B3 dan dilengkapi penutup. Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalam bentuk lain yang digunakan HARMFUL Warna dasar putih dengan garis tepi tebal untuk menyimpan kemasan B3. Klasifikasi B3 : berwarna merah. Simbol berupa gambar silang mudah meledak (explosive); pengoksidasi berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan (oxidizing); sangat mudah sekali menyala suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun (extremely flammable); sangat mudah menyala gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi (highly flammable); mudah menyala (flammable); ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap amat sangat beracun (extremely toxic); sangat beracun (highly toxic); kesehatan sampai tingkat tertentu. IRRITANT Simbol berupa gambar tanda seru bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu dipanaskan/ terkena panas atau pecah dan isinya bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut : dapat menyebabkan kebakaran. padatan maupun cairan yang terjadi kontak secara LABEL B3 langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan; Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing; Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau Iritasi /kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata.
CORROSIVE Simbol terdiri dari 2 gambar yang
tertetesi cairan korosif. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut: Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit; Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 oC; dan /atau Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
DANGEROUS FOR ENVIRONMENT Simbol berupa
gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan berwarna putih. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan MATERIAL SAFETY DATA SHEETS. PERSYARATAN bahaya terhadap lingkungan. MSDS untuk bahan kimia berbahaya harus berada di lokasi kerja. Pekerja harus dapat mengartikan CARCINOGENIC, TETRAGENIC, MUTAGENIC Simbol informasi MSDS. MSDS bisa tercetak atau berbentuk berupa gambar kepala dan dada manusia berwarna file elektronik. MSDS yang hilang harus diganti hitam dengan gambar menyerupai bintang segi dalam waktu 30 hari. Bahan kimia berbahaya tidak enam berwarna putih pada dada. Simbol ini boleh digunakan bila MSDS tidak ada. MSDS harus menunjukkan paparan jangka pendek, jangka dapat dibaca untuk evaluasi kerja oleh pekerja. TIAP panjang atau berulang dengan bahan ini dapat MSDS HARUS MENGANDUNG INFORMASI BERIKUT: menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut : Nama dan alamat suplayer dan pabrik, serta tanggal karsinogenik yaitu penyebab sel kanker; tetragenik pembuatan; Nama kimia dan bahan berbahaya yang yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi terkandung, jika berisi > 1% dari produk; pembentukan dan pertumbuhan embrio; mutagenik Karakteristik fisik dan kimia; Bahaya fisik, termasuk yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan reaktivitasnya; Bahaya bagi kesehatan, termasuk kromosom yang berarti dapat merubah genetika; tanda dan gejala bila terpapar, kondisi medis yang toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik; mungkin diperburuk akibat terpapar. toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau gangguan saluran pernafasan
PRESSURE GAS Simbol berupa gambar tabung gas
silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini 9 KLASIFIKASI BAHAN BERBAHAYA MENURUT pyrophoric ; Divisi 4.3: dangerous when wet VERSI USDOT materials yaitu bahan yang secara spontan menyala atau memberikan gas bila berkontak Kelas-1: bahan yang mudah meledak dengan air. Kelas-5: pengoksidasi dan (explosive), terbagi lagi menjadi 5 divisi dengan peroksida organik, terbagi menjadi 2 divisi. nomor 1.1 sampai 1.5sesuai dengan jenis akibat Oksidator adalah bahan kimia seperti khlorat, yang dapat ditimbulkan oleh eksplosif tersebut. permanganat, peroksida organik, nitrat dan Definisi eksplosif menurut USDOT adalah sebagainya yang dapat mengoksidasi materi setiap senyawa kimia, campuran atauperalatan, organik, sedang peroksida organik adalah yang penggunaannya adalah dengan senyawa yang mengandung struktur - O - O . memfungsikan ledakannya. Kelas-2: gas, Kelas-6: bahan racun dan menular, terbagi terbagi menjadi 3 divisi dengan nomor 2.1 menjadi 2 divisi. Kelompok berikutnya adalah sampai 2.3 sesuai dengan sifatsifatnya, yaitu : bahan beracun (di luar gas) yang diketahui Divisi 2.1: flammable gas (gas mudah terbakar) toksik pada manusia, dan bahan menular baik yaitu bahan berupa gas yang pada temperatur - berupa mikroorganisme atau toxin yang dapat 20 C dan tekanan 1 atmosfir akan terbakar bila mendatangkan penyakit pada manusia. Kelas-7: bercampur dengan udara sekitar 13 % volume bahan radioaktif. Bahan radioaktif (termasuk atau kurang; Divisi 2.2: nonflammable kelas-7) menurut versi USDOT adalah setiap compressed gas yaitu setiap bahan atau materi atau kombinasi materi yang secara campuran yang dikemas pada tabung gas spontan mengionisasi radiasi dengan aktivitas dengan tekanan dan tidak termasuk ke dalam spesifik lebih besar dari 0,002 microcurie per- divisi 2.1 dan 2.3; Divisi 2.3: poisonous gas (gas gram. Plakat yang digunakan berlabelkan beracun) yaitu bahan berupa gas yang pada Radioactive white-I, Radioactive yellow-II dan temperatur 20 C dengan tekanan 1 atmosfir Radioactive yellow-III. Radioactive white-I akan merupakan bahan toksik pada manusia, dengan bahaya minimum, dengan plakat warna atau dianggap toksik pada manusia dengan putih dan simbol hitam. Radioactive Yellow-III adanya pengujian pada binatang di adalah dengan bahaya maksimum. Plakat laboratorium dengan harga LC < 5000 ppm. Radioactive yellow-II dan Radioactive yellow-III Kelas-3: cairan mudah terbakar (flammable). berwarna kuning di atas, dan putih di bawah Kriteria cairan yang mudah terbakar adalah dengan simbol hitam, sedang tulisan I, II atau III setiap cairan dengan titik nyala (flash point) dengan warna merah. Kelas-8: bahan korosif. tidak lebih dari 60,5 C. Kelas-4: padatan Bahan korosif (kelas-8), baik cair atau padat, mudah terbakar atau berbahaya bila lembab, menurut versi USDOT didefinisikan sebagai terbagi menjadi 3 divisi dengan nomor 4.1 bahan yang dapat menyebabkan kerusakan sampai 4.3 sesuai dengan sifat-sifatnya, yaitu visibel ke materi yang kontak dengannya. Kelas- :Divisi 4.1 : flammable solid yaitu bahan padat, 9: lain-lain. Kelompok lain-lain (kelas-9) adalah bukan peledak, yang bila pada kondisi normal bahan yang yang dapat menyebabkan bahaya, terjadi kecelakaan akan menyebabkan tetapi belum termasuk dalam katagori kelas terbentuknya api akibat gesekan dan sebelumnya, seperti obat bius dan sebagainya sebagainya, atau bila dibakar akan menyala segera dan cepat; Divisi 4.2: spontaneously Disamping itu, terdapat bahan yang tidak combustible materials yaitu bahan yang bila termasuk dalam kelas tersebut (tertulis 'none'), pada kondisi normal terjadi kecelakaan secara yaitu : Bahan-bahan terlarang, Bahan-bahan spontan akan menjadi panas akibat berkontak eksplosif terlarang, Bahan-bahan dengan aturan dengan udara misalnya bahan yang termasuk lain, dengan kode ORM (other regulated materials) ORM-D: komuditas konsumer seperti tetapi lebih kecil dari 93,4 C; 3 = serius, artinya hair spray ORM-E: lain-lain yang diatur oleh bahan mudah terbakar yang mempunyai USDOT. karakter menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam kondisi biasa, dan/atau dapat LABEL VERSI NFPA Setiap kotak diberi warna: membentuk ledakan yang terbakar dengan biru (bahaya terhadap kesehatan), merah cepat di udara, dan/atau siap terbakar dengan (bahaya terhadap kebakaran), kuning (bahaya sendirinya akibat kandungan oksigen di terhadap reaktivitas), dan putih (bahaya dalamnya, dan/atau mempunyai flash point di khusus). Angka dan notasi yang terdapat pada atas 22,8 C, tetapi di bawah 37,8 C; 4 = ekstrim, masing-masing kotak adalah : Bahaya terhadap merupakan bahan yang mudah terbakar dengan kesehatan : 0 = minimal, artinya tidak terdapat flash point di bawah 22,8 C. Bahaya terhadap bahaya toksisitas; 1 = ringan, artinya adanya air (reaktif terhadap air): 0 = minimal, mempunyai karakter dapat menyebabkan artinya bahan yang stabil, dan tidak reaktif iritasi, tetapi hanya berakibat minor bahkan terhadap air; 1 = ringan, artinya bahan yang tanpa perawatan, dan/atau tidak berbahaya stabil yang menjadi tidak stabil bila terpapar bila digunakan secara hati-hati dan bertanggung pada temperatur tekanan tinggi; 2 = moderat, jawab; 2 = moderat, artinya artinya mempunyai artinya bahan yang tidak stabil dan akan cepat karakter yang dapat menyebabkan bahaya bila berubah tetapi tidak menimbulkan ledakan, paparan berlanjut, dan mungkin menyebabkan dan/atau bahan yang akan berobah kompisisi luka atau kerusakan kecuali dilakukan kimianya dengan melepaskan enersi yang pengobatan; 3 = serius, artinya mempunyai dikandungnya pada temperatur dan tekanan karakter yang dapat menyebabkan luka atau normal, dan/atau akan bereaksi dengan keras kerusakan pada paparan yang singkat walau bila terdapat air, dan/atau akan menghasilkan dilakukan pengobatan, dan/atau diketahui ledakan bila bercampur dengan air; 3 = serius, mempunyai efek karsinogen, mutagen atau artinya bahan yang dapat meledak namun teratogen pada binatang; 4 = ekstrim, membutuhkan penyulut yang kuat agar merupakan bahan yang sangat toksik, yang eterjadi, atau dapat menyimpan panas sebelum dapat menyebabkan kematian atau kerusakan terjadi kebakaran, dan/atau bahan yang dalam paparan yang sangat singkat, dan sensitive terhadap panas, atau terhadap kejutan dilakukan pengobatan. Bahaya terhadap mekanis padatemperatur tin gi, dan/atau bahan timbulnya kebakaran : 0 = minimal, artinya yang bereaksi dengan sendirinya dengan air tidak terbakar, tidak menyebabkan flash point, tanpa membutuhkan panas terlebih dahulu; 4 = tidak terbakar di udara bila terpapar pada 815,5 ekstrim, bahan yang dapat meledak dan C selama 5 menit; 1 = ringan, artinya baru dapat terdekomposisi secara keras pada temperatur terbakar bila dipanaskan terlebih dahulu, dan tekanan normal, dan atau bahan yang dan/atau akan terbakar di udara terbuka bila dapat menghasilkan reaksi eksotermis dengan terpapar pada 815,5 C selama 5 menit, sendirinya bila berkontak dengan bahan tanpa dan/atau mempunyai flash point di bawah 93,4 atau adanya biasa biasa, dan/atau bahan yang C; 2 = moderat, artinya bahan tidak mudah sensitive terhadap perubahan kejutan mekanis terbakar yang mempunyai karakter dapat atau panas pada temperatur dan tekanan terbakar bila terpapar panas terlebih dahulu, normal. Bahaya spesial, yaitu : Reaktif atau perlu terpapar pada temperature tinggi terahadap air (dengan kode: W) Bahan agar kebakaran terjadi, dan/atau bahan padat oksidator (dengan kode: Ox) Bahan radioaktif yang menghasilkan uap mudah terbakar, dan/atau mempunyai flash point di atas 37,8 C (dengan kode tanda radioaktif) Bahan racun Penghasil, untuk disimpan (dengan kode tanda racun) sementara di luar lokasi penghasil tetapi tidak sebagai pengumpul
Pengumpul, untuk disimpan
sebelum dikirim ke pengolah
Pengolah, sebelum dilakukan
pengolahan dan atau penimbunan
PERSYARATAN PRA PENGEMASAN
Setiap penghasil/pengumpul limbah B3
harus dengan pasti mengetahui karakteristik bahaya dari setiap limbah B3 yang dihasilkan/dikumpulkannya.
Penghasil yang menghasilkan limbah B3
yang sama secara terus menerus, maka pengujian karakteristik limbah B3 dilakukan sekurang-kurangnya satu kali.
Bentuk kemasan dan bahan kemasan
Terdapat 3 jenis kelompok pengemasan, yaitu : dipilih berdasarkan kecocokannya Kelompok I : derajat bahaya besar terhadap jenis dan karakteristik limbah yang akan dikemasnya Kelompok II : derajat bahaya sedang PERSYARATAN UMUM KEMASAN Kelompok III : derajat bahaya kecil. Kemasan untuk limbah B3 harus dalam PENGEMAS DAN PEWADAH LIMBAH B3 VERSI kondisi baik, tidak rusak, dan bebas KEP NO.01/BAPEDAL/09/1995 dari pengkaratan serta kebocoran. Di Indonesia, ketentuan tentang Bentuk, ukuran dan bahan kemasan pengemasan dan pewadahan limbah B3 limbah B3 disesuaikan dengan diatur dalam karakteristik limbah B3 yang akan Kep.No.01/Bapedal/09/1995 dikemasnya, dengan Ketentuan dalam bagian ini berlaku bagi mempertimbangkan segi keamanan dan kegiatan pengemasan dan Pewadahan kemudahan dalam penanganannya. limbah B3 di fasilitas: Kemasan dapat terbuat dari bahan Penghasil, untuk disimpan plastik (HDPE,PP atau PVC) atau bahan sementara di dalam lokasi logam (teflon,baja karbon, SS304, penghasil; SS316 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan yang dipergunakan tidak Bereaksi dengan limbah B3 yang b. Terbuat dari bahan yang cocok disimpannya dengan karakteristik limbah B3 yang akan disimpan; Prinsip Pengemasan Limbah B3 c. Mampu mengamankan limbah Limbah-Limbah B3 yang tidak saling yang disimpan di dalamnya; cocok tidak boleh disimpan bersama- sama dalam satu kemasan; d. Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya Pengisian limbah dalam kemasan harus tumpahan saat pemindahan mempertimbangkan kemungkinan atau pengangkutan terjadi pengembangan volume, pembentukan gas atau kenaikan 2. Kemasan dapat berupa drum/tong tekanan. bervolume 50 L, 100 L, 200 L, kontainer berpenutup kap. 2 M3 , 4 M3 atau 8 M3; Jika kemasan berisi limbah B3 kondisinya berkarat, rusak atau mulai 3. Limbah B3 yang disimpan bersama- bocor, maka limbah B3 tersebut harus sama dengan limbah lain yang memiliki dipindahkan ke dalam kemasan sama karakteristik yang sama, atau dengan yang lain limbah lain yang karakteristiknya saling cocok; Prinsip Pengemasan Limbah B3 (2) 4. Limbah B3 dapat lebih dulu dikemas Kemasan berisi limbah harus B3 diberi dalam kantong kemasan yang tahan penandaan dan disimpan sesuai terhadap sifat limbah ketentuan tentang tata cara dan persyaratan bagi penyimpanan limbah 5. Pengisian limbah B3 dalam satu B3. kemasan harus mempertimbangkan karakteristik dan jenis limbah, pengaruh Kemasan wajib diperiksa oleh pemuaian limbah, pembentukan gas penanggung jawab pengelolaan limbah dan kenaikan tekanan selama B3 (penghasil, pengumpul atau penyimpanan : pengolah) a. Untuk limbah B3 cair harus Kegiatan pengemasan, penyimpanan dipertimbangkan ruangan dan pengumpulan harus dilaporkan untuk pengembangan volume sebagai bagian dari kegiatan dan pembentukan gas pengelolaan limbah B3 b. Untuk limbah B3 yang bereaksi Persyaratan Pengemasan/Pewadahan Limbah sendiri sebaiknya tidak B3 (1) menyisakan ruang kosong 1. Kemasan (drum, tong atau bak dalam kemasan kontainer) yang digunakan harus : c. Untuk limbah B3 yang mudah a. Dalam kondisi baik, tidak bocor, meledak kemasan dirancang berkarat atau rusak; tahan akan kenaikan tekanan dari dalam dan dari luar kemasan Persyaratan Pewadahan Limbah B3 dalam melindungi sistem tangki Tangki terhadap potensi kerusakan;
1. Sebelum melakukan pemasangan tangki 2. Dalam pengoperasian tangki sebagai
penyimpan limbah B3, pemilik atau tempat pengemasan/ pewadahan operator harus mengajukan limbah B3, maka: permohonan rekomendasi kepada a. tangki dan sistem Kepala Bapedal dengan melampirkan penunjangnya harus terbuat laporan hasil evaluasi terhadap rancang dari bahan yang saling cocok bangun dari sistem tangki yang akan dengan karakteristik dan jenis dipasang untuk dijadikan sebagai bahan limbah B3 yang pertimbangan. Laporan tersebut dikemas/disimpannya sekurang-kurangnya meliputi : b. limbah-limbah yang tidak saling a. rancang bangun dan peralatan cocok tidak ditempatkan secara penunjang sistem tangki yang bersama-sama di dalam tangki. akan dipasang; Apabila tangki akan digunakan b. karakteristik limbah B3 yang untuk menyimpan limbah yang akan disimpan tidak saling cocok dengan karakteristik limbah c. jika sistem tangki dan atau sebelumnya, maka tangki harus peralatan penunjangnya terlebih dahulu dicuci bersih terbuat dari logam dan kemungkinan dapat terkontak c. tidak digunakan untuk dengan air dan atau tanah, menyimpan limbah mudah maka evaluasi harus mencakup menyala atau reaktif kecuali: pengukuran potensi korosi 1. limbah tersebut telah yang disebabkan oleh faktor diolah atau dicampur lingkungan serta daya tahan terlebih dahulu bahan tangki terhadap faktor sebelum/segera korosi tersebut setetah ditempatkan di d. perhitungan umur operasional dalam tangki, sehingga tangki olahan atau campuran limbah yang terbentuk e. rencana penutupan sistem tidak lagi tangki setelah masa berkarakteristik mudah operasionalnya berakhir menyala atau reaktif f. jika tangki dirancang untuk 2. limbah disimpan atau dibangun di dalam tanah, maka diolah dengan suatu harus dengan cara sehingga tercegah memperhitungkan dampak dari kondisi atau bahan kegiatan di atasnya serta yang menyebabkan menerapkan rancang bangun munculnya sifat mudah atau kegiatan yang dapat menyala atau reaktif 3. Untuk mencegah terlepasnya limbah B3 b. memindahkan limbah B3 dari ke lingkungan, tangki wajib dilengkapi sistem tangki atau system dengan penampungan sekunder. penampungan sekunder. Penampungan sekunder dapat berupa c. mewadahi limbah yang terlepas satu atau lebih dari ketentuan berikut: ke lingkungan, mencegah pelapisan (dibagian luar tangki); tanggul terjadinya perpindahan (vault;berm) dan atau tangki berdinding tumpahan ke tanah atau air ganda permukaan, serta mengangkat 4. Pemilik atau operator harus melakukan tumpahan yang terlanjur masuk pemeriksaan sekurangkurangnya 1 ke tanah atau air permukaan. (satu) kali sehari selama sistem tangki d. membuat catatan dan laporan dioperasikan mengenai kecelakaan dan a. Peralatan pengendalian penanggulangan yang telah luapan/tumpahan; dilakukan
b. Mendeteksi korosi atau PENYIMPANAN LIMBAH B3
lepasnya limbah dari tangki; Ketentuan dalam bagian ini berlaku bagi c. Pengumpulan data untuk penghasil limbah B3 yang melakukan memastikan bahwa sistem kegiatan penyimpanan sementara yang tangki berfungsi sesuai dengan dilakukan di dalam lokasi rancang bangunnya; dan pabrik/fasilitas
d. Bahan-bahan konstruksi dan PENYIMPANAN KEMASAN LIMBAH B3
areal seputar sistem tangki 1. Penyimpanan kemasan harus dibuat termasuk struktur pengumpul dengan sistem blok. Setiap blok terdiri sekunder (misalnya tembok atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan (gambar isolasi tumpahan) untuk 2), sehingga dapat dilakukan mendeteksi pengikisan atau pemeriksaan menyeluruh terhadap tandatanda terlepasnya limbah setiap kemasan sehingga jika terdapat B3 (misalnya bintik lembab, kerusakan kecelakaan dapat segera kematian vegetasi) ditangani 5. Sistem tangki atau sistem pengumpul 2. Lebar gang antar blok harus memenuhi sekunder yang mengalami kebocoran persyaratan peruntukannya. Lebar gang atau gangguan yang menyebabkan untuk lalu lintas manusia minimal 60 cm limbah B3 yang disimpannya terlepas, dan lebar gang untuk lalu lintas maka pemilik atau operator harus kendaraan pengangkut (forklift) segera melakukan : disesuaikan dengan kelayakan a. penghentian operasional sistem pengoperasiannya tangki dan mencegah aliran PENEMPATAN TANGKI limbah. Penyimpanan limbah cair dalam jumlah besar disarankan menggunakan tangki (gambar 4) dengan ketentuan sebagai mencegah masuknya burung berikut : atau binatang kecil lainnya ke dalam ruang penyimpanan 1. Disekitar tangki harus dibuat tanggul dengan dilengkapi 2. memiliki sistem penerangan saluran pembuangan yang (lampu/cahaya matahari) yang menuju bak penampung. memadai untuk operasional penggudangan atau inspeksi rutin. Jika 2. Bak penampung harus kedap air menggunakan lampu, maka lampu dan mampu menampung cairan penerangan harus dipasang minimal 1 minimal 110% dan kapasitas meter di atas kemasan denqan sakelar maksimum volume tangki. (stop contact) harus terpasang di sisi 3. Tangki harus diatur sedemikian luar bangunan; rupa sehingga bila terguling 3. dilengkapi dengan sistem penangkal akan terjadi di daerah tanggul petir; dan tidak akan menimpa tangki lain 4. pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol) sesuai 4. Tangki harus terlindung dari dengan tata cara yang berlaku penyinaran matahari dan masuknya air hujan secara 11] PENGUMPULAN LIMBAH B3 langsung Ketentuan dalam bagian ini berlaku bagi PERSYARATAN BANGUNAN PENYIMPANAN : KEMASAN LIMBAH B3 1. penghasil limbah B3 yang 1. Bangunan tempat penyimpan kemasan melakukan kegiatan limbah B3 harus: penyimpanan sementara yang dilakukan di luar lokasi a. memiliki rancang bangun dan pabrik/fasilitas, tetapi bertindak luas ruang penyimpanan yang sebagai pengumpul: sesuai dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah 2. kegiatan pengumpulan B3 yang dihasilkan/akan (penyimpanan) limbah B3 yang disimpan; dilakukan oleh pengumpul dan atau pengolah; b. terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung 3. kegiatan pengumpulan maupun tidak langsung; (penyimpanan) limbah B3 yang dilakukan oleh pengolah dan c. dibuat tanpa plafon dan atau penimbun memiliki sistem ventilasi udara yang memadai (gambar 5) untuk mencegah terjadinya akumulasi gas di dalam ruang penyimpanan, serta memasang kasa atau bahan lain untuk PERSYARATAN LOKASI PENGUMPULAN
a. Luas tanah termasuk untuk bangunan
penyimpanan dan fasilitas lainnya sekurang-kurangnya 1 (satu) hektar
b. Area secara geologis merupakan daerah
bebas banjir tahunan
c. Lokasi harus cukup jauh dari fasilitas
umum dan ekosistem tertentu. Jarak terdekat yang diperkenankan adalah :
1. 150 meter dari jalan utama
atau jalan tol; 50 meter dari jalan lainnya;
2. 300 meter dari fasilitas umum
seperti daerah pemukiman, perdagangan, rumah sakit, pelayanan kesehatan atau kegiatan sosial, hotel, restoran, PERSYARATAN BANGUNAN PENGUMPULAN fasilitas keagamaan, fasilitas pendidikan, dll. 1.Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah terbakar 3. 300 meter dari perairan seperti; garis pasang tertinggi laut, 2.Persyaratan bangunan penyimpanan limbah badan sungai, daerah pasang B3 mudah meledak surut, kolam, danau, rawa, 3.Persyaratan bangunan penyimpanan limbah mata air, sumur penduduk, dll. B3 bersifat korosif atau reaktif atau beracun 4. 300 meter dari daerah yang PENGANGKUTAN LIMBAH B3 dilindungi seperti: cagar alam, hutan lindung, kawasan suaka Dasar Hukum : dll a).UU No 14 tahun 1992 Lalu Lintas dan Fasilitas pengumpulan harus dilengkapi angkutan jalan ; Pasal 40 menyatakan dengan : pengangkutan bahan berbahaya, barang khusus, peti kemas dan alat berat diatur dengan 1.Peralatan dan sistem pemadam kebakaran; peraturan pemerintah 2.Pembangkit listrik cadangan; b).PP No 41 tahun 1993 tentang angkutan jalan 3.Fasilitas pertolongan pertama; c).Keputusan Presiden RI No 21 tahun 2003 4.Peralatan komunikasi; tentang pengesahan protocol 9 dangerous goods (protocol 9 barang berbahaya) 5.Gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan;
6.Pintu darurat dan alarm
d).Keputusan menteri perhubungan No 69 JENIS B3 YANG SERING DIANGKUT tahun 1993 tentang penyelenggaraan angkutan barang di jalan
e).Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat
No : AJ.306/6524/LLAJ edaran perihal : Prosedur penertiban persetujuan pengangkutan bahan beracun dan berbahaya (B3)
f).Surat Keputusan Dirjen Perhubungan Darat
No : SK 725/AJ.302DRJD/2004 tentang Pengangkutan bahan beracun dan berbahaya (B3) tanggal 30 april 2004
g).Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No 91 tahun 2003 tentang rekomendasi pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun
SYARAT PENGANGKUTAN LIMBAH B3
Memiliki izin diterbitkan Departemen
Perhubungan, Rekomendasi dari KLH;
Alat angkut dan kemasan sesuai dengan
karakteristik limbah.;
Alat angkut dalam kondisi baik;
Alat angkut dan kemasan dipasangi
simbol dan label (Kepka No. Kep- 02/Bapedal/09/1995)
Memiliki nomor register pengangkut
Menggunakan Manifest (Keputusan
Kepala Bapedal Nomor Kep- 02/Bapedal/09/1995) dan Pelaporan