barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijual dengan komisi
tertentu. Dalam konsinyasi pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut consignor
atau pengamanat, sedangkan pihak yang menerima barang disebut consignee atau
komisioner.
Dari segi pengamanat pengiriman barang kepada komisioner biasa disebut:
barang-barang konsinyasi Sedangkan bagi komisioner barang-barang yang diterima
dari pengamanat disebut barang-barang komisi.
Terdapat 4 hal karakteristik dari transaksi konsinyasi yang sekaligus membedakan
perlakuan akuntansinya dengan transaksi penjualan yaitu:
1. Hak milik barang masih berada pada pengamanat, maka barang-barang konsinyasi
harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat. Barang-barang konsinyasi
tidak boleh diperhitungkan sebagai persediaan oleh pihak komisioner.
2. Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan
dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik
bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai dengan saat barang dapat dijual
kepada pihak ketiga.
3. Pihak pengamanat sebagai pemilik tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat
pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjualnya kepada pihak
ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian di antara kedua belah pihak yang
bersangkutan.
4. Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga
keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Oleh sebab itu
administrasi yang tertib harus diselenggarakan sampai dengan saat ia berhasil
menjual barang tersebut kepada pihak ketiga.
2.2 Masalah Akuntansi Penjualan Konsinyasi
Dalam penjualan secara konsinyasi pencatatan akuntansi baik untuk pengamanat
maupun komisioner dapat dilakuakan dua metode yaitu:
1. Transaksi penjualan konsinyasi dicatat secara terpisah.
Bagi komisioner pencatatan ini memisahkan antara pendapatan dan laba dari
konsinyasi ditentukan secara terpisah dari laba (rugi) dari kegiatan penjualan
regular. Demikian pula bagi pengamanat juga untuk memisahkan transaksi penjualan
regular dengan penjualan secara konsinyasi.
2. Transaksi penjualan konsinyasi tidak dicatat secara terpisah.
Bagi komisioner pencatatan metode tidak memisahkan antara pendapatan dari laba
(rugi) kegiatan penjualan konsinyasi dengan kegiatan penjualan regular. Hal yang
sama berlaku pula bagi pengamanat.
Untuk menjelaskan kedua metode tersebut berikut ini diberikan contoh penjualan
konsinyasi antara Koperasi Sejati (sebagai komisioner) dan My Cake sebagai pemilik
barang (pengamanat) dengan isi perjanjian penjualan konsinyasi sebagai berikut:
1. My Cake memberikan komisi sebesar 20% kepada Kopersi Sejati dari hasil
penjualannya.
2. Ongkos angkut lokal barang yang dikeluarkan oleh Koperasi Sejati, seluruhnya
diganti oleh My Cake.
3. Harga jual barang produk Kue ditetapkan oleh My Cake untuk satu buah kue bolu
lapis gulung sebesar Rp 34.000
Berikut ini adalah transaksi selama bulan November 2015 sebagai berikut :
a. Koperasi Sejati menerima penerimaan barang dari My Cake 200 buah untuk dijual
dengan harga per buah Rp 34.000 Harga pokok barang tersebut Rp 27.000 per buah.
My Cake mengeluarkan ongkos kirim per seluruhnya Rp 34.000
b. Koperasi berhasil menjual 200 buah kue bolu lapis gulung, komisi atas penjualan
sebesar 20%
c. Koperasi membayar ongkos lokal untuk pengiriman 200 buah kue bolu lapis gulung
ke konsumen sebesar Rp 44.000
d. Koperasi menerima piutang dari pembeli atas penjualan 200 buah kue bolu lapis
gulung
e. Kopersi memperhitungkan pendapatan komisi atas penjualan 200 buah kue bolu
lapis gulung
f. Koperasi mengirimkan perhitungan penjualan 200 buah kue bolu lapis gulung
kepada My Cake
Atas dasar informasi di atas maka pencatatan yang akan dibuat oleh Koperasi Sejati dan
My Cake selama bulan Maret 2016 sebagai berikut :
1. My Cake menerima perhitungan penjualan kue bolu sebanyak 150 buah kue beserta
rincian sebagai berikut :
Penjualan 150 buah kue Rp 5.100.000
Ongkos angkut lokal Rp 44.000
Biaya pemberian label harga Rp 45.000
Komisi Rp 1.020.000
Rp 1.109.000
Pencatatan buku buku My Cake yang berhubungan dengan penutupan pada akhir tahun
2015, dengan terlebih dahulu harus mengalokasikan beberapa biaya terhadap 50 buah kue
bolu yang belum terjual sebagai berikut :
Laba/Rugi Rp 4.050.000