Disusun Oleh :
2017/2018
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa taala karena telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan Makalah Motivasi ini tepat waktu.Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
Makalah Motivasi ini. Tanpa dukungan dari berbagai pihak mungkin makalah ini tidak bisa
selesai tepat waktu.
Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami mengharapkan
Makalah Motivasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca ,Trimah Kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk
menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan
keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam
diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang
disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.
Motivasi adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang
melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih
percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan
bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai.
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak
ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan
belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar
tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian jika sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa
harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada
makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-macam teori
motivasi.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain MOVERE yang berarti dorongan atau bahasa
Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme
yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal
yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai
kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam
untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi
juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok
orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai
peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar
tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi
lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga
harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
B. Konsep Motivasi
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif
dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui
kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
C. Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak
usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya
kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai
tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin
mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. intrinsik motivations are inherent in the
learning situations and meet pupil-needs and purposes. Itulah sebabnya motivasi intrinsik
dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar
ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya
akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh
pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu,
tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari
segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa
yang dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
D. Teori-teori Motivasi
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif),
Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya,
sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi
rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting
yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
Need for Power (dorongan untuk mengatur).
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam
mekanisme motivasional yakni :
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan
sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan
persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun
ditentukan oleh persepsi tersebut.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat
teguran dari atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner.
Teguran dan kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai
tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada waktunya di
tempat tugas.
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi
perilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan
dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan gaya yang manusiawi pula.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu motif
telahdihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif adalah
segaladaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat
begitusaja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak,
bahkankadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu
disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak disadari itu.
Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak
sadar.
Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai satu motivasi
bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa.Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku
yang bermotivasi dapat berfungsisebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya.Apabila dapat
terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan hasil pekerjaanseseorang yang
berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat diidentifikasisebagai
kemampuannya. Jadi, motivasi memegang peranan sebagai perantara
untukmentransformasikan kemampuan menjadi hasil pekerjaan.
Daftar Pustaka
Ryanti, D.B.P & Prabowo, H. Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. Jakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma