Anda di halaman 1dari 9

Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN RENCANA PEMILIHAN PERTOLONGAN
PERSALINAN PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN
MARGAWATI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PASUNDAN KABUPATEN GARUT
Erlina Windyastuti1), Sheizi Prista Sari2), Mamat Lukman3), Ahmad Yamin4)
1
Mahasiswa Magister Keperawatan Komunitas, Universitas Padjadjaran Bandung
2,3,4
Staff Dosen Keperawatan Komunitas Universitas Padjadjaran Bandung
1
erlinawindy@gmail.com

ABSTRAK
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu strategi untuk menekan Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Data dari Puskesmas Pasundan, cakupan pertolongan persalinan
oleh paraji di Kelurahan Margawati masih tinggi yaitu 67% pada tahun 2013. Tujuan penelitian
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rencana pemilihan pertolongan persalinan
ibu hamil di kelurahan Margawati wilayah kerja Puskesmas Pasundan. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah ibu hamil
di Kelurahan Margawati pada bulan November tahun 2014. Pengambilan sampel secara total sampling,
yaitu sebanyak 60 ibu hamil. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan
rumus Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% ibu memilih pertolongan persalinan
tidak tepat dan 25% tepat. Ada hubungan yang bermakna antara penghasilan keluarga (p=0,000) dan
pendidikan (p=0,000) dengan rencana pemilihan pertolongan persalinan yang tepat oleh ibu hamil.
Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil (p=0,179), tempat pemeriksaan kehamilan
(p=0,560) dan dukungan suami (p=0,560) dengan rencana pemilihan pertolongan persalinan yang
tepat oleh ibu hamil. Kesimpulan adalah penghasilan keluarga dan pendidikan memiliki peran penting
dalam penentuan rencana pertolongan persalinan ibu hamil di Kelurahan Margawati. Sebagai tenaga
kesehatan, perawat perlu memberikan perhatian dan motivasi lebih terhadap ibu hamil yang memiliki
penghasilan keluarga dan pendidikan rendah agar dapat memilih tempat persalinan yang tepat.
Kata kunci: Pertolongan persalinan, ibu hamil, Kelurahan Margawati.

ABSTRACT
Delivery by health personnel is one of strategic to solve mother and child health problem in Indonesia.
Based on data from Pasundan health center, delivery by traditional attendants in Margawati village are
still very high at 67% in 2013. The purpose of this study was to determine the factors of associated with
the selection of delivery helper of pregnant woman in Margawati village, in Pasundan Health Center.This
research is a quantitatif research applying cross sectional study. The population are pregnant woman
in Margawati village in November 2014. Sample taken by total sampling amounted to 60 pregnant
womant. Data collection by using a questionnaire and was tested with chi square.The result showed
WKDW  RI SUHJQDQW ZRPDQ LQ VHOHFWLRQ RI GHOLYHU\ KHOSHU LV QRW DSSURSULDWH 7KHUH LV VLJQLFDQW
relationship between the economic status (p=0,000) and the level education (p=0,000) in selection of
GHOLYHU\KHOSHUE\DSSURSULDWHRISUHJQDQWZRPDQ7KHUHLVQRVLJQLFDQWUHODWLRQVKLSEHWZHHQWKHDJH
of pregnant woman (p=0,179), the place of antenatal care (p=0,560) and husband support (p=0,560) in

8
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2014

selection of delivery helper by exactly of pregnant woman.The conclusion are economic status and the
level of education have a role in selection of delivery helper by pregnant woman in Margawati village.
As a health personnel, the nurse must be give more attention and motivation to pregnant woman with
the low economic status and the low level of education for in selection of delivery helper by appropriate.
Keywords: delivery helper, pregnant womant, Margawati village

1. PENDAHULUAN kelurahan Kota Kulon 3 orang, kelurahan Marga-


Status kesehatan maternal merupakan salah wati 1 orang, dan kelurahan Cimuncang 3 orang
satu indikator untuk melihat derajat kesehatan (Puskesmas Pasundan, 2013). Penyebab angka
perempuan. Angka kesakitan dan kematian ibu kematian 1 ibu di kelurahan Margawati pada ta-
merupakan indikator yang penting dalam meng- hun 2013 disebabkan karena perdarahan postpar-
gambarkan status kesehatan maternal. Kesehatan tum yang sebelumnya tindakan persalinan awal
Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu target oleh non Kesehatan (Paraji) meski diketahui ke-
yang telah ditentukan dalam tujuan pembangun- hamilan tersebut dengan resiko tinggi yaitu usia
an millenium (Millenium Development Goals) ibu hamil >35 tahun (Hasil wawancara penulis
yang ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu di- dengan bidan desa setempat).
mana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 Penolong persalinan merupakan salah satu
adalah 108/ 100.000. Dari hasil survei yang di- indikator kesehatan terutama yang berkaitan
lakukan, AKI telah menunjukkan penurunan dari dengan tingkat kesehatan ibu dan anak serta
waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk pelayanan kesehatan secara umum. Dilihat dari
mewujudkan target tujuan pembangunan mille- kesehatan ibu dan anak maka persalinan yang di-
nium masih membutuhkan komitmen dan usaha tolong oleh tenaga kesehatan (Nakes) seperti bi-
keras yang terus menerus. dan dan dokter dianggap lebih baik dari persalin-
Program kesehatan ibu dan anak (KIA) an yang ditolong oleh Tenaga non Nakes seperti
merupakan program yang bertanggung jawab dukun, keluarga atau lainnya.
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, Pemilihan penolong persalinan merupakan
ibu melahirkan dan bayi neonatal. Tujuan pro- salah satu hak reproduksi perorangan. Hak re-
gram ini adalah menurunkan Angka Kematian produksi perorangan dapat diartikan bahwa se-
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tiap orang baik laki-laki maupun perempuan
yang dilakukan diantaranya melalui peningka- (tanpa memandang perbedaan kelas sosial, suku,
tan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehat- umur, agama dan lain-lain) mempunyai hak yang
an dan peningkatan dekteksi dini resiko tinggi/ sama untuk memutuskan secara bebas dan ber-
komplikasi, baik oleh tenaga kesehatan maupun tanggungjawab (kepada diri, keluarga dan ma-
masyarakat oleh kader dan dukun bayi, serta pe- syarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar
nanganan dan pengamatan secara terus menerus anak, serta untuk menentukan waktu kelahiran
(Depkes RI, 2002) anak dan dimana anak akan dilahirkan (Depkes
Di Kabupaten Garut, kasus AKI dan RI, 2001).
AKB yaitu untuk kasus AKI yaitu 184,5 per Persalinan yang aman dapat dicapai melalui
100.000 KH dari target MDGs 2015 sebesar pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
102/100.000KH, dan AKB 68,37/1.000 KH dari profesional dan ketersediaan peralatan yang me-
target MDGs 23/1.000 KH (Dinkes Garut, 2013). madai untuk menangani komplikasi obstetrik dan
Artinya hal ini masih jauh dari target mengenai neonatal. Saat ini angka persalinan oleh tenaga
insidensi Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kesehatan masih rendah. Persentase kelahiran
kematian bayi (AKB). pada tahun 2013 di wilayah Puskesmas Pasundan
Kasus AKI di wilayah kerja Puskesmas yang ditangani oleh tenaga medis terdapat seki-
Pasundan berdasarkan laporan Kohort Ibu pada tar 67% (Lokakarya Mini Puskesmas Pasundan,
tahun 2013 sejumlah 7 orang, antara lain di 2014).

9
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

Masalah yang dihadapi saat ini adalah bah- dan Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut
wa di kelurahan Margawati pertolongan persalin- pada bulan November 2014.
an oleh paraji masih tinggi dan merupakan pilih- b. Populasi dan sampel penelitian
an pertolongan persalinan yang diminati oleh Populasi dari penelitian ini adalah semua
masyarakat. disebabkan oleh karena adat istiadat ibu hamil yang tinggal di wilayah Kelurahan
dan tradisi setempat. Paraji bagi orang Sunda Margawati pada bulan November 2014 yaitu
merupakan orang yang mampu membuka pintu sejumlah 60 orang.
kehidupan bagi janin ataupun anak. Paraji diper-
Sampel pada penelitian ini adalah semua
caya mampu memperkirakan bayi lahir dengan
anggota populasi penelitian yang diambil
meraba perut ibu hamil, dan bisa juga membuat
secara total sampling yaitu ibu hamil yang
perkiraan bayi yang dikandung apakah berje-
tinggal di wilayah Kelurahan Margawati
nis kelamin laki-laki ataupun perempuan tanpa
pada bulan November 2014.
PHQJJXQDNDQ DODW 8OWUDVRQRJUD 86*  0H
reka memberikan pelayanan secara sabar kepada
3. METODE PENELITIAN
ibu dari hamil sampai selesai masa nifas. Tetapi
disisi lain, angka kematian ibu masih tinggi. Desain dan Variabel Penelitian
Derajat kesehatan individu, kelompok atau Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional
masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yai- analitik dengan desain cross sectional study yaitu
WX OLQJNXQJDQ VLN VRVLDO EXGD\D HNRQRPL observasi variable dependen (Rencana Pemilihan
politik dan sebagainya), perilaku, pelayanan ke- Pertolongan Persalinan pada Ibu Hamil) dan
sehatan dan keturunan (Bloom, 1974). Perilaku variable independen (usia, tempat pemeriksaan
sebagai determinan kesehatan adalah bentuk re- kehamilan, pendidikan, penghasilan keluarga dan
spon seseorang terhadap stimulus yang berupa dukungan suami) pada waktu yang bersamaan.
sakit dan penyakit, makanan dan minuman, ling- Penulis memilih rancangan cross sectional study
kungan dan juga pelayanan kesehatan. Semua dengan alasan waktu yang digunakan dalam
masalah kesehatan mempunyai aspek perilaku penelitian cukup singkat.
sebagai faktor resiko (Notoadmojo, 2010).
Pengumpulan Data
Perilaku ibu hamil dalam rencana pemilih-
Data yang dikumpulkan berupa data primer
an pertolongan persalinan dipengaruhi oleh ber-
yang diperoleh dengan menggunakan alat yang
bagai faktor, baik yang langsung dari dalam diri
berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada
ibu maupun dari luar. Faktor-faktor tersebut di-
responden yaitu kuesioner dengan sumber data
antaranya meliputi karakteristik ibu (umur, pen-
ibu yang hamil pada bulan November 2014 di
didikan, pekerjaan, paritas), riwayat pemeriksaan
Kelurahan Margawati wilayah kerja Puskesmas
kehamilan, pengetahuan, sikap, persepsi terha-
Pasundan Kabupaten Garut.
dap jarak ke pelayanan kesehatan, persepsi terha-
dap biaya persalinan, riwayat penolong persalin- Teknik Pengambilan Data
an dalam keluarga dan dukungan atau pengaruh Data yang diperoleh dikumpulkan melalui kue-
orang-orang terdekat seperti suami/ keluarga sioner yang diberikan kepada responden, peng-
6XDZDWL  isian kuesioner yang diisi sendiri oleh respon-
Tujuan penelitian untuk mengetahui fak- den dan dibantu oleh bidan desa dan kader di
tor-faktor yang berhubungan dengan rencana masing-masing RW. Pengumpulan data primer
pemilihan pertolongan persalinan ibu hamil di ini dilakukan pada bulan November 2014. Sebe-
kelurahan Margawati Kabupaten Garut. lum dilakukan pengambilan data, responden di-
berikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan
2. PELAKSANAAN pengambilan data serta responden diberikan ke-
a. Lokasi dan Waktu Penelitian sempatan untuk bertanya kepada peneliti jika ada
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan pertanyaan yang kurang dimengerti atau kurang
Margawati wilayah Kerja Puskesmas Pasun- jelas.

10
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2014

Analisis Data c. Tingkat Pendidikan


Data yang diperoleh lalu dianalisis dalam
Tabel 3 Distribusi Responden menurut Tingkat
bentuk analisis univariat dan analisis bivariat.
Pendidikan Ibu Hamil di Kelurahan Margawati
Analisis univariat dilakukan untuk menghasilkan
pada bulan November 2014
distribusi frekuensi dari variable independen dan
variable dependen. Analisis bivariat dilakukan Tempat Pendidikan Jumlah Presentase
untuk melihat kemaknaan atau keeratan hubungan Ibu Hamil
antara variable dependen dengan variable inde- SD 27 45%
penden (Dharma, 2011). Uji yang digunakan SLTP 19 31,7%
adalah dengan menggunakan Chi Square dengan SMA 11 18,3%
menggunakan derajat kepercayaan 95% dengan
PT 3 5%
alpha 0,05.
Jumlah 60 100%
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah
4.1 Analisis Univariat ibu hamil yang berpendidikan rendah (SD-SLTP)
Pada analisis univariat dilakukan untuk lebih banyak dibandingkan ibu hamil yang ber-
mendapatkan distribusi frekuensi setiap variable pendidikan cukup (SMA-PT).
yang akan diteliti d. Penghasilan keluarga
a. Usia Ibu Hamil Tabel 4 Distribusi Responden Penghasilan
Tabel 1 Distribusi Responden menurut Usia Keluarga Ibu Hamil di Kelurahan Margawati
Ibu Hamil di Kelurahan Margawati pada bulan pada bulan November 2014
November 2014 Usia Ibu Hamil Jumlah Presentase
Usia Ibu Hamil Jumlah Presentase <1.200.000 47 78,3%
Tidak beresiko 32 51,7% >1.200.000 13 21,7%
Beresiko 29 48,3% Jumlah 60 100%
Jumlah 60 100%

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa usia tidak Dari tabel 4 menunjukkan bahwa penghasi-
beresiko (20 35 tahun) pada ibu hamil lebih lan keluarga ibu hamil di kelurahan Margawati
banyak dibandingkan usia yang beresiko (< 20 lebih banyak < 1.200.000
tahun dan > 35 tahun).
e. Dukungan Suami
b. Tempat pemeriksaan kehamilan
Tabel 5 Distribusi Responden menurut
Tabel 2 Distribusi Responden menurut Dukungan Suami di Kelurahan Margawati pada
Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Kelurahan bulan November 2014
Margawati pada bulan November 2014
Usia Ibu Hamil Jumlah Presentase
Tempat Pemeriksaan Jumlah Presentase Tidak ada 2 3,3%
Kehamilan
Ada 58 96,7%
Tepat 60 100%
Jumlah 60 100%
Tidak Tepat 0 0%
Jumlah 60 100%
Dari tabel 5 menunjukkan bahwa ada peran
dari dukungan suami dalam pemilihan pertolong-
Dari tabel 2 menunjukkan bahwa seluruh an persalinan lebih banyak dibandingkan de-
ibu hamil di kelurahan Margawati melakukan ngan tidak ada dukungan suami dalam rencana
pemeriksaan kehamilan di fasilitas pelayanan ke- pemilihan pertolongan persalinan.
sehatan yang tersedia.

11
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

f. Rencana Persalinan Ibu Hamil milihan pertolongan persalinan pada tabel 7


menyatakan tidak ada hubungan yang bermak-
Tabel 6 Distribusi Responden menurut Rencana na antara usia ibu hamil dengan rencana pe-
Persalinan Ibu Hamil di Kelurahan Margawati milihan pertolongan persalinan dengan p=0,179
pada bulan November 2014 (p>0,005). Dari hasil penelitian 60 responden ibu
Usia Ibu Hamil Jumlah Presentase hamil proporsi yang merencanakan pertolongan
Tidak Tepat 45 75% persalinan secara tepat pada kelompok usia bere-
Tepat 15 25% siko adalah 17,2% dari 29 ibu hamil dan pada
kelompok usia tidak beresiko 32,2% dari 31 ibu
Jumlah 60 100%
hamil.
Dari tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah ibu Usia mempunyai pengaruh terhadap ke-
hamil yang memilih rencana persalinan dengan hamilan dan persalinan ibu. Usia yang kemung-
tidak tepat (dengan non tenaga kesehatan dan ti- kinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan
dak dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehat- persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada
an) lebih banyak dibandingkan dengan memilih usia tersebut rahim sudah siap menerima ke-
rencana persalinan yang tepat (dengan tenaga ke- hamilan, mental sudah matang dan sudah mampu
sehatan dan dilaksanakan di fasilitas pelayanan merawat bayi dan dirinya. Sedangkan pada umur
kesehatan). < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan usia yang
4.2 Analisis Bivariat resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan.
Dengan demikian diketahui bahwa usia ibu pada
Pada analisis bivariat, dilakukan tabulasi
saat melahirkan turut berpengaruh terhadap mor-
silang antar variable dependen terhadap variable
biditas dan mortalitas ibu maupun anak yang di-
independen (usia ibu hamil, pendidikan, tempat
lahirkan. Ibu yang berusia kurang dari 20 tahun
pemeriksaan kehamilan, penghasilan keluarga
rahim dan bagian tubuh lainnya belum siap untuk
dan dukungan suami).
menerima kehamilan dan cenderung kurang per-
a. Usia Ibu hamil hatian terhadap kehamilannya. Ibu yang berusia
20-35 tahun, rahim dan bagian tubuh lainnya su-
Tabel 7 Hubungan antara Usia Ibu Hamil dah siap untuk menerima dan diharapkan untuk
dengan Rencana Pemilihan Pertolongan memperhatikan kehamilannya. Ibu yang beru-
Persalinan pada Ibu Hamil di Kelurahan mur lebih dari 35 tahun, rahim dan bagian tubuh
Margawati bulan November tahun 2014 lainnya fungsinya sudah mulai menurun dan ke-
Rencana Pemilihan sehatan ibu tidak sebaik saat usia 20-35 tahun.
Petolongan Persalinan
Total
Berdasarkan hasil pengkajian, diperoleh data
P
Umur Tidak
Tepat Value masih ada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi
tepat yaitu 2 orang ibu hamil berusia 13-16 tahun dan 8
n % N % n % orang berusia 36-45 tahun. Tentunya, hal ini akan
Tidak bere- 21 67,7 10 32,3 31 100 0,179 memiliki resiko terhadap kondisi kehamilan dan
siko
persalinan ibu dan bayi.
Beresiko 24 82,8 5 17,2 29 100
Hasil penelitian sebelumnya yang dilaku-
Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa ni- kan oleh Hutapea (2012) yang menyatakan bah-
lai statistic chi square GHQJDQ WDUDI VLJQLNDQVL wa tidak ada hubungan yang bermakna antara
0,179 > 0,05, maka disimpulkan untuk menerima usia ibu hamil dengan pemilihan penolong per-
hipotesis nol dan menolak hipotesis alternative salinan. Dari hasil penelitian 124 responden pro-
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan porsi yang memilih tenaga kesehatan sebagai pe-
yang bermakna antara usia ibu hamil dengan ren- nolong persalinan 72,7% berada pada kelompok
cana pemilihan pertolongan persalinan. beresiko dan kelompok usia yang tidak beresiko
Hasil uji statistic untuk menganalisis sebesar 70,3%.
hubungan usia ibu hamil terhadap rencana pe-

12
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2014

b. Tempat pemeriksaan kehamilan minimal 2 kali pada trimester III. Standar peme-
riksaan kehamiln tersebut dianjurkan untuk men-
Tabel 8 Hubungan antara Tempat Pemeriksaan
jamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa
Kehamilan dengan Rencana Pemilihan
deteksi dini factor resiko, pencegahan dan pena-
Pertolongan Persalinan pada Ibu Hamil di
nganan komplikasi (Depkes RI, 2009). Dapat di-
Kelurahan Margawati bulan November tahun
simpulkan bahwa ibu hamil yang melaksanakan
2014
pemeriksaan kehamilan yang tepat (oleh tenaga
Rencana Pemilihan kesehatan dan dilaksanakan di fasilitas pelayan-
Tempat Petolongan Persalinan
Total P an kesehatan) tidak menjamin bahwa akan me-
Pemeriksaan Tidak
Kehamilan tepat
Tepat Value rencanakan pertolongan persalinan oleh tenaga
n % N % n % kesehatan dan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tidak tepat 1 100 0 0 1 100 0,560 Hal ini dipengaruhi oleh adanya kepercayaan/
Tepat 44 74,6 15 25,4 59 100 budaya bahwa ibu hamil di wilayah kecamatan
Garut melaksanakan persalinan di Paraji karena
Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa ni- memiliki kedudukan yang sangat penting yaitu
lai statistic chi square GHQJDQ WDUDI VLJQLNDQVL merupakan orang yang mampu membuka pintu
0,560 > 0,05, maka disimpulkan untuk menerima kehidupan bagi janin atau anak (Dewi, 2012).
hipotesis nol dan menolak hipotesis alternative Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Su-
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan DZDWL WDKXQ  GL ZLOD\DK NHUMD 3XVNHVPDV
yang bermakna antara tempa pemeriksaan ke- Cibadak menunjukkan hasil bahwa tidak ada
hamilan dengan rencana pemilihan pertolongan hubungan yang bermakna antara riwayat peme-
persalinan. riksaan kehamilan dengan pemilihan tenaga
Hasil analisis hubungan pada tabel 8 me- penolong persalinan dengan p=1,000 (p>0,05)
nyatakan tidak ada hubungan bermakna antara dengan proporsi sebesar 96% pemeriksaan ke-
tempat pemeriksaan kehamilan oleh ibu hamil hamilan tidak sesuai standar dan 4% sesuai stan-
dengan rencana pemilihan pertolongan persalin- dar.
an dengan p=0,560 (p>0,05). Berdasarkan data
penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang c. Pendidikan ibu hamil
melaksanakan pemeriksaan kehamilan di tem- Tabel 9 Hubungan antara Pendidikan Ibu
pat yang tepat (fasilitas pelayanan kesehatan) Hamil dengan Rencana Pemilihan Pertolongan
memilih rencana pertolongan persalinan yang Persalinan pada Ibu Hamil di Kelurahan
tepat dengan proporsi 30,6% dari 59 ibu hamil Margawati bulan November tahun 2014
dan ibu hamil yang melaksanakan pemeriksaan
Rencana Pemilihan
kehamilan di tempat yang tidak tepat (bukan di Petolongan Persalinan
fasilitas pelayanan kesehatan) sebanyak 0% dari Pendidikan Total P
Tidak
ibu Hamil Tepat Value
1 ibu hamil. tepat
Pemeriksaan kehamilan adalah pemerik- n % N % n %
saan, pengawasan, pemeliharaan dan perawatan SD 26 96,3 1 3,7 27 100 0,000
yang diberikan pada ibu selama masa kehamilan. SLTP 16 84,2 3 15,8 19 100
Pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yang SMA 3 27,3 8 72,7 11 100
teratur akan menentukan kelancaran dari proses PT 0 0 3 100 3 100
persalinan nantinya. Pemeriksaan kehamilan di- Hasil uji statistic memperlihatkan bahwa ni-
katakan lengkap apabila dilakukan oleh tenaga lai statistic chi square GHQJDQ WDUDI VLJQLNDQVL
kesehatan serta memenuhi standar. Frekuensi 0,000 < 0,05, maka disimpulkan untuk menolak
pemeriksaan kehamilan adalah minimal 4 kali hipotesis nol dan meerima hipotesis alternative
selama kehamilan, dengan ketentuan waktu se- yang menyatakan bahwa ada hubungan yang ber-
bagai berikut: (1)minimal 1 kali pada trimester makna antara pendidikan ibu hamil dengan ren-
I, (2)minimal 1 kali pada trimester kedua dan (3) cana pemilihan pertolongan persalinan.

13
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

Hasil analisis hubungan pada tabel 9 me- dengan rencana pemilihan pertolongan persalin-
nyatakan ada hubungan bermakna antara pen- an.
didikan dengan rencana pemilihan pertolongan
Tabel 10 Hubungan antara Penghasilan
persalinan dengan p=0,000 (p<0,05). Proporsi
Keluarga Ibu Hamil dengan Rencana Pemilihan
ibu hamil dengan tingkat pendidikan SD memil-
Pertolongan Persalinan pada Ibu Hamil di
ih rencana persalinan yang tepat 3,7 % dari 27
Kelurahan Margawati bulan November tahun
ibu hamil, ibu hamil dengan tingkat pendidikan
2014
SLTP dengan proporsi 15,8% dari 19 ibu hamil,
ibu hamil dengan pendidikan SMA dengan pro- Rencana Pemilihan
Petolongan Persalinan
porsi 72,7 % dari 11 ibu hamil dan ibu hamil Pendidikan Total P
Tidak
yang berpendidikan Perguruan Tinggi (PT) de- ibu Hamil
tepat
Tepat Value
ngan proporsi 100% dari 3 ibu hamil. n % N % n %
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi ter- <1.200.000 42 89,4 5 10,6 47 100 0.000
hadap seseorang untuk bertindak dan mencari pe- >1.200.000 3 23,1 10 79,9 13 100
nyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang Hasil analisis hubungan pada tabel 10
berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak menyatakan ada hubungan bermakna antara
lebih rasional dan turut menentukan cara berpikir penghasilan keluarga pada ibu hamil dengan
seseorang dalam menerima sikap dan perilaku rencana pemilihan pertolongan persalinan de-
baru. Oleh karena itu, orang yang berpendidik- ngan p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan data pene-
an akan lebih mudah dalam menerima gagasan litian didapatkan bahwa penghasilan keluarga <
yang baru. Hal ini bisa disimpulkan bahwa se- 1.200.000 memilih rencana pertolongan persalin-
makin tinggi pendidikan seseorang, diharapkan an yang tepat dengan proporsi 10,6% dari 47
semakin tinggi tingkat pemahaman dan semakin ibu hamil dan penghasilan keluarga ibu hamil
mudah dalam menerima informasi baru yang >1.200.000 sebanyak 76,9% dari 13 ibu hamil.
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor ekonomi menjadi penentu dalam
Tingkat pendidikan yang rendah akan menye-
pelaksanaan perawatan kehamilan dan persalin-
babkan kesulitan dalam menyerap informasi dan
an. Keluarga dan ekonomi yang cukup dapat
sebaliknya seseorang yang memiliki tingkat pen-
melaksanakan perawatan kehamilannya dengan
didikan tingg akan lebih terbuka dalam menerima
rutin, merencanakan perawatan kehamilan ke-
gagasan baru.
pada tenaga kesehatan dan melakukan persiapan
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh lainnya dengan baik.
Asriani (2009) menunjukkan bahwa memang
Responden dengan penghasilan <1.200.000
tingkat pendidikan mempengaruhi ibu terhadap
cenderung tidak memiliki pendapatan keluarga
pemilihan pertolongan persalinan di tenaga kese-
yang cukup memadai untuk memenuhi biaya
hatan dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil penelitian
pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga
data diperoleh 90,5% dari 21 ibu yang berpen-
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal
didikan cukup (SLTA-PT) dan 39% dari 118 ibu
ini terjadi karena biaya persalinan di paraji lebih
yang berpendidikan kurang (SD-SLTP) meman-
murah dibandingakn di fasilitas pelayanan ke-
faatkan tenaga kesehatan sebagai penolong per-
sehatan oleh tenaga kesehatan.
salinan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
d. Penghasilan keluarga ibu hamil Asriani (2009) diperoleh hasil bahwa responden
Hasil uji statistick memperlihatkan bahwa yang memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai pe-
nilai statistic chi squareGHQJDQWDUDIVLJQLNDQVL nolong persalinan ditinjau dai kemampuan eko-
0,000 < 0,05, maka disimpulkan untuk menolak nomi sebanyak 58,7% dari 46 ibu yang memiliki
hipotesis nol dan menerima hipotesis alternative ekonomi cukup dan 40,9% ibu dari 93 ibu yang
yang menyatakan bahwa ada hubungan yang memiliki ekonomi kurang. Hasil analisis statistic
bermakna antara penghasilan keluarga ibu hamil menunjukkan bahwa p=0,047 (p<0,05) yang be-
rarri bahwa ada hubungan antara status ekonomi

14
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2014

dengan pemilihan penolong persalinan, karena maupun sakit adalah keluarga (Cherawaty 2004
makin tingginya kemampuan ekonomi diharap- GDODP6XDZDWL 
kan semakin mampu membayar jasa pelayanan
kesehatan khususnya dalam hal persalinan. 5. KESIMPULAN
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 60
e. Peran dukungan suami responden yang merencanakan pertolongan
Tabel 11 Hubungan antara Peran Dukungan persalinan yang tepat sebesar 25% dan 75%
Suami dengan Rencana Pemilihan Pertolongan memilih rencana pertolongan persalinan
Persalinan pada Ibu Hamil di Kelurahan yang tidak tepat.
Margawati bulan November tahun 2014 b. Faktor yang berhubungan dengan ren-
Rencana Pemilihan
cana pemilihan pertolongan persalinan di
Petolongan Persalinan Kelurahan Margawati yaitu tingkat pendi-
Peran tokoh Total P dikan ibu hamil dan penghasilan keluarga
Tidak
masyarakat Tepat Value
tepat ibu hamil, sedangkan factor yang tidak ber-
n % N % n % hubungan dengan rencana pemilihan perto-
Tidak ada 1 100 0 0 1 100 0,133 longan persalinan yaitu usia ibu hamil, tem-
Ada 44 74,6 15 25,4 59 100 pat pemeriksaan kehamilan serta dukungan
Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa ni- suami.
lai statistic chi square GHQJDQ WDUDI VLJQLNDQVL SARAN
0,560 > 0,05, maka disimpulkan untuk menerima
a. Pelayanan Keperawatan
hipotesis nol dan menolak hipotesis alternative
Diharapkan perawat dapat menerapkan
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
strategi pendekatan budaya dalam solusi
yang bermakna antara dukungan suami dengan
pemecahan pemilihan pertolongan persalin-
rencana pemilihan pertolongan persalinan.
an dimana 75% ibu hamil memilih rencana
Hasil analisis hubungan pada tabel 11 me- pertolongan persalinan tidak tepat (paraji)
nyatakan tidak ada hubungan bermakna antara sebagai salah satu pilihan intervensi dalam
dukungan suami dengan rencana pemilihan per- melakukan asuhan keperawatan
tolongan persalinan dengan p=0,560 (p>0,05).
b. Pelayanan Tenaga Kesehatan Lain
Berdasarkan data penelitian didapatkan bahwa
Diharapkan kepada tenaga pelayanan kes-
ibu hamil yang mendapatkan dukungan suami
ehatan untuk dapat meningkatkan pelayanan
memilih rencana pertolongan persalinan yang te-
kesehatan ibu yang berkualitas sesuai dengan
pat dengan proporsi 25,4% dari 59 ibu hamil dan
standar pelayanan, semakin besar presentase
ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan dari
ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga ke-
suami sebanyak 0% dari 1 ibu hamil.
sehatan ini memungkinkan untuk memper-
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan cepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)
penelitian Hutapea tahun 2012 yang menyatakan di Indonesia.
EDKZDDGDKXEXQJDQ\DQJVLJQLNDQDQWDUDGX-
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut
kungan suami dengan rencana pemilihan perto-
Mengupayakan dalam menyediakan tenaga
longan persalinan dengan p=0,000 (p<0,05). Se-
kesehatan yang professional dan berkuali-
seorang dari sekelompok anggota keluarga yang
tas untuk pelayanan kesehatan pada ibu
bertanggungjawab atas kebutuhan sehari-hari
hamil serta optimalisasi berfungsinya desa
atau orang yang ditunjuk sebagai kepala rumah
siaga dalam merencanakan persalinan serta
tangga adalah kepala keluarga. Dukungan moril
persiapan dalam menghadapi komplikasi se-
dari suami/ keluarga dapat memberikan perasaan
hingga ibu dan bayi lahir dengan sehat dan
aman dalam menjalani proses kehamilan dan per-
selamat.
salinan. System pemungkin utama untuk mem-
berikan perawatan langsung pada keadaan sehat

15
Jurnal KesMaDaSka - Januari 2015

6. REFERENSI Dinkes Jabar. 2013. 3URO .HVHKDWDQ 3URSLQVL


Asriani. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan Jawa Barat Tahun 2013. Bandung: Dinkes
dengan Pemilihan Penolong Persalinan Jabar.
oleh Ibu Bersalin di wilayah Kerja Pus- Hutapea, Ellyana. 2012. Faktor-faktor yang
kesnas Barombong Kelurahan Barombong. Berhubungan dengan Pemilihan Penolong
Jurnal Kesehatan: Fakultas Ilmu Kesehatan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas-
UIN Alaudin Makassar. Cibungbulang Kecamatan Cibungbulang
Depkes Garut. 2013. 3URO .HVHKDWDQ .DEX Kabupaten Bogor Jawa Barat tahun 2012.
paten Garut Tahun 2013. Garut Universitas Indonesia: Jakarta.
Depkes RI. 2008. Pedoman Praktis Program Puskesmas Pasundan. 2013. 3URO 3XVNHVPDV
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Pasundan Tahun 2013. Garut: Puskesmas
Komplikasi (P4K) dengan Stiker. Jakarta: Pasundan.
Departemen Kesehatan RI. Puskesmas Pasundan. 2014. Lokakarya Mini
Dewi, Willa S. 2012. Pengaruh Penyuluhan Ke- Puskesmas Pasundan Tahun 2014. Disam-
sehatan tentang Program Perencanaan Per- paikan pada hari Rabu, 29 Oktober 2014.
salinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 6XDZDWL :DWL  Faktor-faktor yang Ber-
terhadap Pemilihan Penolong Persalinan hubungan dengan Pemilihan Tenaga Pe-
oleh Ibu Hamil di Desa Karangsari Keca- nolong Persalinan di Puskesmas Cibadak
matan Karangpawitan Kabuoaten Garut Provinsi Banten tahun 2012. Universitas In-
Provinsi Jawa Barat. Jakarta: Universitas donesia: Jakarta.
Indonesia.

-oo0oo-

16

Anda mungkin juga menyukai