Anda di halaman 1dari 15

22

BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA
TYPE V TAHUN 2004

3.1 Tempat Dan Objek Analisis

Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah

workshop otomotif FPTK UPI. Objek yang dianalisis yaitu kopling pada kendaraan

Kijang Innova Type V tahun 2004.

3.2 Kronologi Kasus

Seiring lamanya dan penggunaan jarak tempuh kendaraan, maka banyak

bagian-bagian dari kendaraan yang perlu dipelihara dan diperbaiki, begitu pula

dengan kopling yang memungkinkan terjadinya kerusakan. Sesuai dengan

pembatasan masalah, maka kasus atau masalah yang akan dibahas adalah mengenai

kopling selip.

Penyebab kopling selip pada kendaraan merupakan suatu masalah, karena

tidak sesuai dengan persyaratan bagi sebuah kopling, salah satu syarat bagi kopling

adalah pengembalian secara halus, jadi apabila pedal kopling ditekan lalu dilepas,

maka kopling akan kembali kepada posisi semula dan ini harus bekerja secara lembut

dan tanpa tenaga yang lebih besar dari pengemudi.

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
23

Permassalahan yang timbul adalah pada waktu kendaraan sedang berjalan,

pedal gas dipijak dan putaran engine bertambah tinggi, tetapi rasanya kendaraan tidak

bergerak lebih cepat.

3.3 Analisis Kasus

Kerusakan yang sering terjadi pada kopling Kijang Innova, dapat dilihat

selengkapnya pada table dibawah ini.

Tabel 3.1
Troubleshooting kopling pada kendaraan Kijang Innova

Gejala Area Yang Dicurigai

Kopling selip Pedal kopling (gerak bebas keluar dari

penyetelan)

Piringan kopling (berminyak)

Piringan kopling (aus)

Pegas diaphragm (rusak)

Pressure plate (penyimpangan)

Flywheel (penyimpangan)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
24

Kopling bergemeretak Dudukan mesin (kendor)

(chatter) Piringan kopling assy (keolengan berlebihan)

Piringan kopling assy (berminyak)

Piringan kopling assy (aus)

Torsion rubber piringan kopling (rusak)

Piringan kopling (berlapis)

Pegas diaphragm (ujungnya keluar dari

pensejajaran)

Pedal kopling kempos Saluran kopling (udara di dalam saluran)

(spongy) Tutup silinder master (rusak)

Karet silinder pembebas (rusak)

Kopling berisik Bantalan pembebas (aus, kotor atau rusak)

Torsion rubber piringan kopling (rusak)

Kopling tidak bertautan Pedal kopling (gerak bebas keluar dari

penyetelan)

Saluran kopling (udara di dalam saluran)

Silinder master (rusak)

Tutup silinder master (rusak)

Tutup silinder pembebas (rusak)

Piringan kopling assy (tidak sesuai)

Piringan kopling assy (keolengan berlebihan)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
25

Piringan kopling assy (pelapis pecah)

Piringan kopling assy (kotor atau terbakar)

Piringan kopling assy (berminyak)

Piringan kopling assy (kekurangan gemuk spline)

3.4 Prosedur Pemeliharaan kopling

Pemeliharaan atau sering disebut dengan maintenance bertujuan untuk

menjaga kinerja suatu komponen kendaraan tetap baik, dan mencegah atau

menghindari terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini tentunya juga

diperlukan terhadap unit kopling dan komponen pengoperasiannya. Dalam

melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik kualitas

maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah

digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat dilihat

juga dari warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah

waktunya diganti.

Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu

penggantian, maka minyak perlu diganti dengan yang baru.

3.4.1 Prosedur Penggantian Minyak Kopling

1) Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci

bleeding, selang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.

2) Mengendorkan baut bleeder.

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
26

3) Memasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung

minyak hidrolis.

4) Menekan pedal kopling beberapa kali sampai minyak yang di reservoir habis.

5) Menuangkan minyak hidrolis yang baru.

6) Menekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis

keluar minyak yang baru. Jaga minyak yang direservoir agar tidak kehabisan.

7) Saat diketahui yang keluar dari pipa elastis sudah minyakyang baru, pedal

kopling pertahankan pada saat pedal kopling tertekan.

8) Mengeraskan baut bleeder dan pompalah pedal kopling.

9) Menunggu beberapa saat dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak

menggerakan tuas pembebas kopling, berarti system kemasukan udara.

10) Maka lakukan bleeding terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari

sistem.

11) Mengulangi langkah (7) hingga diperoleh penekanan yang baik.

12) Menambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan

pasang tutup reservoir.

13) Membersihkan alat dan perlengkapannya yang telah dipergunakan.

3.5 Langkah Pembongkaran Kopling Kijang Innova Type V Tahun 2004

1. Lepas transmisi manual assembly

2. Lepas clutch realease forksub-assembly

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
27

a. Melepas realease fork kopling dengan realease bearing kopling dari

transmisi.

Gambar 3.1 Transmisi dan realease fork


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

b. Melepas realease bearing dan klip dari realease fork kopling

3. Melepas boot realease fork kopling

a. Melepas boot realease fork kopling dari unit transmisi.

Gambar 3.2 realease fork kopling


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
28

4. Lepas realease fork support

a. Melepas realease fork support dari unit transmisi

5. Melepaskan clutch cover assembly.

a. Meletakan tanda pemasangan pada clutch coverassembly dan flywheel sub

assembly

b. Mengendorkan setiap baut set sekali putaran hingga pegas tekan mulai

terbebas

c. Melepas baut set dan tarik keluar clutch cover assembly

Gambar 3.3 Melepas clutch cover


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

6. Melepaskan clutch disc assembly

7. Memeriksa bearing input shaft

a. Putar bearing dengan tangan sambil memberikan gaya dalam arah

putarannya. Jika bearng macet atau sulit untuk diputar, ganti bearing input

shaft

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
29

Gambar 3.4 Memeriksa bearing input shaft


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

8. Lepas bearing input shaft

a. Menggunakan SST, lepas bearig input shaft

Gambar 3.5 Melepas bearing input shaft


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
30

3.6 Pemeriksaan Dan Pengukuran

1. Periksa clutch disc assembly

a. Menggunakan jangka sorong, ukur kedalaman kepala kelingan

Gambar 3.6 Mengukur Kedalaman Pelat Kopling


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Kedalaman minimum rivet:

0,3mm (0,012 in.)

Bila hasilnya kurang dari minimum, ganti clutch disc assembly

b. Pasang clutch disc ke unit transmisi

Perhatian:

Hati-hati jangan memasukan clutch disc assembly dengan arah yang

salah

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
31

c. Menggunakan dial indicator, periksa runout clutch disc assembly

Runout maksimum:

0,8 mm (0,031 in.)

Gambar 3.7 Memeriksa runout clutch disc


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Bila runout telah melebihi nilai maksimum, ganti clutch disc assembly

2. Periksa clutch cover assembly

a. Menggunakan jangka sorong, periksa pegas diaphragm untuk mengukur

kedalaman dan lebar keausan

Tabel 3.2
Standar kedalaman dan lebar
Kedalaman 0.5 mm (0.020 in.)

Lebar 6.0 mm (0.236 in.)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
32

Gambar 2.8 Mengukur Kedalaman dan Lebar Keausan


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

3. Pengukuran kerataan pelat penekan (pressure plate) dengan menggunakan

straight edge dan feeler gauge. Toleransi ketidakrataan maximum 0,5 mm

(0,019 in)

Gambar 3.9 Mengukur Kerataan Pelat Penekan


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
33

4. Periksa fly wheel sub-assembly

a. Menggunakan dial indicator, periksa runout fly wheel sub-assembly

Gambar 3.10 Pengukuran Runout fly wheel


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Runout maksimum:

0,1 mm (0,004 in.)

Bila runout melebihi nilai maksimum, ganti flywheel sub-assembly

5. Periksa realease bearing kopling assembly

a. Periksa apakah realease bearing kopling assembly dapat bergerak dengan

lembut tanpa tahanan yang abnormal dengan memutar part yang bergeser

dari realease bearing kpling assembly (permukaan kontak dengan clutch

cover) selagi diberikan gaya dalam arah aksial.

b. Periksa realease bearing kopling assembly dari cacat dan aus.

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
34

Gambar 3.11 Memeriksa realease bearing


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

3.7 Hasil Pemeriksaan Komponen

1. Pelat kopling (clutch disc), permukaan depan dan belakang sudah aus

2. Pelat penekan (pressure plate), permukaannya sudah tidak rata atau bleding

3. Pada permukaan flywheel masih rata dan masih layak dipakai

4. Torsi0n rubber pada pelat kopling masih bagus

5. Hub (spliner) pelat kopling masih bagus

6. Hub (spliner) input shaft masik baik

7. Realease bearing masih bagus dan masih layak pakai

8. Putaran pilot bearing masih bagus dan masih layak pakai

9. Kondisi realease fork masih bagus

10. Minyak pada master cylinder sudah berkurang dan diperlukan penambahan

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
35

3.8 Data Hasil Pengukuran Komponen

Pelat kopling (clutch disc)

1. Kedalaman paku keeling pelat kopling pada bagian depan = 1,5 mm

2. Kedalaman paku keling pada pelat kopling bagian belakang =1,5 mm

3. Diameter dalam pelat kopling = 150 mm

4. Diameter luar pelat kopling = 225 mm

5. Tebal pelat kopling = 7,8 mm

6. Diameter dalam pelat penekan = 154 mm

7. Diameter luar pelat penekan = 225 mm

3.8.1 Pemasangan

1. Pasang bearing input shaft

a. Menggunakan SST dan palu, pasang bearing input shaft

Gambar 3.12 Memasang bearing input shaft


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu
36

2. Pasang clutch disc assembly

a. Masukan SST pada clutch disc assembly, kemudian masukan SSt tersebut

kedalam flywheel sub-assembly

Gambar 3.13 Memasang clutch disc


(Pemeliharaan/Service Kopling dan Komponennya 2004)

3. Pasang clutch cover assembly

a. Meluruskan tanda pemasangan pada clutch cover assembly dengan salah

satu tanda pada flywheel sub-assembly

b. Pada urutan seperti ditunjukan pada gambar, kencangkan 8 baut dimulai

dari baut yang terletak dekat dengan knock pin dibagian atas

Haddy Wara Sungkawa, 2012


Analisis Perbaikan Kopling Pada Toyota Kijang Innova Type V
Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai