PENDAHULUAN ROBOTIKA
RESUME
oleh:
UTARI YUSMAN
NRP: 2210106002
Beberapa point-point perkembangan robotika dari dulu hingga sekarang dapat dilihat
pada:
1947 Teleoperator bertenaga servo elektrik pertama dikembangkan
1948 Sebuah teleoperatordikembangkan dengan umpan balik
1949 Penelitian numerik kontroler mesin milling
1954 George Devol mendesain robot terprogram pertama
1956 Joseph Engelberger, Seorang mahasiswa teknik fisika Columbia, membeli hak paten
robot devol dan mendirikan perusahaan
1961 Robot utuh pertama diinstal di Trenton, New Jersey
1961 Robot pertama bekerja sama dengan pengembangan umpan
1963 Pengembangan sistem vision pertama
1971 Penemuan Stanford Arm di Universitas Stanford
1973 Robot terprogram pertama (WAVE) ditemukan di Stanford
1974 Cincinnati Milacron memperkenalkan robot T3 dengan dikontrol komputer
1975 Unimation Inc. mendaftarkan financial profit pertama
1976 Ditemukan komponen Remote Center Compliance (RCC) untuk disisispkan pada mesin
di Draper Lab, Boston
1976 Robot arms digunakan pada Viking I and II dan mendarat Mars
1978 Unimation memperkenalkan robot PUMA, berdasarkan pelajaran motor secara umum
1979 Desain robot SCARA diperkenalkan di jepang
1981 Driver robot pertama diperkenalkan di universitas Carnegie-Mellon.
1982 Fanuc of Japan and General Motors form GM Fanuc to market robots in North
America
1988 Terbentuk IEEE Robotics dan komunitas otomasi
1996 Honda memperkenalkan robot Humanoid (proyek rahasia yang mulai dikerjakan sejak
1986)
1997 Pertandingan robot pemain bola pertama di Nagoya,Jepangt
2001 Sony mulai memproduksi masal robot rumahan berbentuk anjing dengan nama Aibo
2001 Space Station Remote Manipulation System (SSRMS) diluncurkan di ruang angkasa
2001 Robot digunakan untuk mencari korban tragedi World Trade Centre pada 11 September.
2002 Robot Humanoid kepunyaan Honda, ASIMO, menyalakan bel pada New York Stock
Exchange 15 Februari
Manipulator robot tersusun dari sambungan lengan (links) yang dihubungkan dengan
sendi (joints) menjadi sebuah rantai gerakan (kinematic chain). Joint pada umumnya bersifat
rotari (revolute) atau linear (Prismatic). Sebuah joint revolute menyerupai sebuah engsel dan
memungkinkan sebuah gerakan berputar antar dua lengan. Joint prismatic memungkinkan
gerakan relatif linear antara dua lengan. Digunakan ketentuan (R) untuk mewakili joint revolute
c dan (P) untuk joint Prismatic. diperlihatkan pada gambar 1.
Jumlah dari joint menentukan sebuah Derajat Kebebasan (Degree of Freedom DOF)
dari sebuah manipulator. Pada umumnya, sebuah manipulator memiliki setidaknya enam DOF
independen. Tiga untuk pemposisian (positioning) dan tiga untuk Orientasi. Jika kurang dari
enam DOF, maka lengan tidak bisa meraih semua lingkungan kerja dengan orientasi tertentu
(arbitary orientation).
Wilayah kerja dari sebuah manipulator yaitu total volume yang bisa dijangkau oleh
endeffector (ujung manipulator) dengan sebuah manipulator melakukan semua gerakan-gerakan
yang mungkin. Wilayah kerja dibatasi oleh bentuk geometris sebuah manipulator, juga dengan
batasan mekanis sebuah sendi. Pada umumnya, wilayah kerja dibagi menjadi wilayah terjangkau
(reachable workspace) dan wilayah dexterous (dexterous workspace). Wilayah terjangkau adalah
keseluruhan titik yang mampu dijangkau oleh manipulator. Sedangkan wilayah dexterous, hanya
terbatas pada titiktitik dimana manipulator mampu menjangkau dengan orientasi terbatas end-
effector.
d. Geometri
Pada saat ini, kebanyakan manipulator industri memiliki kurang dari enam DOF.
Manipulator tersebut digolongkan secara kinematis dengan dasar dari tiga sendi pertama dari
lengan, dengan pergelangan tangan dibedakan sendiri. Mayoritas dari manipulator tersebut
yaitu salah satu dari 5 bentuk geometris. Articulate (RRR), Spherical (RRP), SCARA
(RRP), Cylindrical (RPP) atau Cartesian (PPP). Masing-masing dari konfigurasi tersebut
disebut dengan robot lengan serial (serial link robot).
Pada kedua susunan tersebut, sumbu untuk sendi-sendi z1 parallel terhadap z2,
dan sumbu z1 dan z2 tegak lurus terhadap sumbu z0. Struktur dan istilah dari manipulator
siku ini bisa dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Struktur manipulator siku
Berbeda dengan desain spherical, yang memiliki sumbu z1, z2 dan z0 saling tegak
lurus satu sama lainnya, SCARA memiliki sumbu-sumbu z1, z2 dan z0 yang kesemuanya
parallel.
f. Parallel Manipulator
Sebuah parallel manipulator dimana lengan-lengannya membentuk sebuah loop
tertutup. Secara spesifik, sebuah parallel manipulator memiliki dua atau lebih rantai gerak
(kinematic chain) independen yang menghubungkan antara basis dengan end-effector.
Parallel bisa menghasilkan bentuk yang lebih kokoh sehingga memiliki ketepatan yang
lebih baik daripada robot dengan rantai gerak terbuka. Deskripsi kinematis sebuah robot
parallel dasarnya berbeda dengan robot-robot rantai gerak serial sehingga membutuhkan
metode analisa yang berbeda pula.
Sebuah sistem robotika, ditunjukan pada gambar 9, tersusun dari lengan, sumber daya
eksternal, end-of-arm tooling, sensor internal dan eksternal, antarmuka komputer, dan kontrol
komputer.
Gambar 9. Komponen sistem robotik
Mengenai hal ini, sebuah joint linear, yaitu joint prismatic, memiliki resolusi yang lebih
tinggi daripada joint revolute. Karena jarak yang ditempuh antara dua titik pada joint prismatic
lebih pendek daripada jarak yang ditempuh antara kedua titik pada joint revolute (busur
lingkarannya).
Wrist dari sebuah manipulator mengacu pada joint yang menghubungkan antara arm
dengan tangan. Telah dikatakan bahwa robot bagus apabila tangan atau end-effector nya bagus.
Lengan dan pergelangannya digunakan untuk pemposisian sebuah end-effector dan alat apapun
yang terdapat pada arm tersebut. Sebenarnya, end-effector nya lah yang mengerjakan aktivitas
manipulator. Bentuk sederhana dari sebuah end-effector atalah 'pemegang' (gripper).