Anda di halaman 1dari 8

Tuberkulosis PPOK Pneumothorax Pneumonia Asma Bronkial

Definisi Penyakit menular yang disebabkan Penyakit paru kronik yang suatu kondisi adanya peradangan akut pada gangguan inflamasi kronik
oleh infeksi Mycobacterium ditandai oleh hambatan udara yang terperangkap parenkim paru, bronkiolus saluran napas yang
tuberculosis aliran udara di saluran di rongga pleura akibat respiratorius dan alveoli, melibatkan banyak sel
nafas yang bersifat robeknya pleura visceral, menimbulkan konsolidasi dan elemennya
progresif non reversible dapat terjadi spontan jaringan paru sehingga menyebabkan
atau reversible parsial atau karena trauma, yang dapat mengganggu peningkatan hiperesponsif
mengakibatkan terjadinya pertukaran oksigen dan jalan napas yang
TERDIRI DARI : peningkatan tekanan karbon dioksida di paru- menimbulkan gejala
1. Bronkitis kronik : batuk negatif intrapleura paru episodik berulang berupa
kronik berdahak 3 bulan sehingga mengganggu mengi, sesak napas, dada
dlm setahun, proses pengembangan terasa berat dan batuk-
sekurang2nya 2 thn paru. batuk terutama malam
berturut2, tidak dan atau dini hari. Episodik
disebabkan oleh penyakit tersebut berhubungan
lain dengan obstruksi jalan
2. emfisema : pelebaran napas yang luas, bervariasi
rongga udara distal dan seringkali bersifat
bronkiolus terminal reversibel dengan atau
tanpa pengobatan.
Etiologi Mycobacterium tuberculosis Multifaktor Trauma tumpul Bakteri : Streptococcus Hipersensitivitas tipe 1
Trauma tembus pneumonia,
Trauma trakeobronkia Staphylococcus aureus,
barotraumal Enterococcus (E. faecalis, E
faecium), Pseudomonas
aeruginosa, Klebsiella
pneumonia, Haemophilus
influenza
Bakteri atipik : Mycoplasma
sp. , chlamedia sp. ,
Legionella sp.
Virus : cytomegalovirus ,
herpes simplex virus,
varicella zooster virus.
Jamur : Candida sp. ,
Aspergillus sp. ,
Cryptococcus neoformans.
Faktor risiko 1. Umur <5th, 15-55th 1. Kebiasan merokok 1. Infeksi Saluran Nafas Atas 1. genetik asma, alergik
2. Pendidikan << Indeks Brinkman : batang (ISPA) (atopi)
3. Perilaku tidak higenis rokok/hari x jmlh hari 2. usia lanjut 2. hipereaktivitibronkus
4. Pengetahuan << merokok dlm setahun 3. alkoholisme 3. jenis kelamin
5. Status Ekonomi </> Ringan : 0-200 4. rokok 4. ras
6. Kepadatan hunian, ventilasi, Sedang : 200-600 5. kekurangan nutrisi
kelembapan Berat : >600 6. Jenis kelamin laki-laki Pencetus : alergen debu,
7. Kebiasaan Merokok 2. Rx terpajan polusi 7.Gizi kurang tungau, asap rokok, serbuk
8. HIV, DM udara di ling/kerja 8. Berat badan lahir rendah sari, emosi, exercise
3. Hiperaktiviti bronkus 9. Tidak mendapat ASI
4. Def a-antitripsin1 memadai
5. Rx infeksi saluran nafas 1. Polusi udara
bawah berulang 11. Kepadatan tempat
tinggal
12. Imunisasi yang tidak
memadai
13. defisiensi vitamin A
14. penyakit kronik
menahun.
Manifestasi klinis Gejala respiratorik : Gejala: Simple: 1. Demam 1. mengi
1. batuk 3 minggu Sesak nafas 1. Kolaps paru 2. Menggigil 2. sesak napas
2. batuk darah Batuk non produktif 2. Tidak dijumpai 3. Berkeringat 3. dada terasa berat
3. sesak napas Batuk produktif yg kronik mediastinal shift 4. Batuk (baik non produktif 4. batuk-batuk terutama
4. nyeri dada 3. Hipersonor atau produktif atau malam dan atau dini hari
4. Suara napas yang menghasilkan sputum
Gejala sistemik melemah sampai berlendir, purulen, atau
1. demam menghilang bercak darah)
2. malaise 5. Radiolusen dan pleural 5. sakit dada karena pleuritis
3. keringat malam line 6. sesak
4. anoreksia Open
5. BB menurun/tidak meningkat 1. sesak hebat
2. kolaps paru
Tanda 3. Nyeri dada saat
BTA + bernafas
Rontgen dada : berawan 4. Nyeri hebat secara tiba-
Tuberkulin + tiba
5. Subcutaneous
Emphysema
6. Penurunan suara paru
pada sisi dada yg terkena
7. Red Bubbles on
Exhalation dari luka
(Sucking chest wound)

Tension !! life threathening


1. kolaps total paru,
mediastinal shift
2. deviasi trachea
3. hipotensi
4. respiratory distress
berat.
5. sesak yang bertambah
berat dengan cepat
6. takipneu
7. tekanan vena jugularis
meningkat
8. pergerakan dinding
dada yang asimetris
Anamnesis Gejala respi dan sistemik, Kontak 1. Riwayat merokok atau Bersifat episodik, seringkali
dengan BTA+? Pernah berobat OAT? bekas perokok dengan reversibel dengan atau
atau tanpa gejala tanpa pengobatan
pernapasan Gejala berupa batuk ,
2. Riwayat terpajan zat sesak napas, rasa berat di
iritan yang bermakna di dada dan berdahak
tempat kerja Gejala timbul/ memburuk
3. Riwayat penyakit terutama malam/ dini hari
emfisema pada keluarga Diawali oleh faktor
4. Terdapat faktor pencetus yang bersifat
predisposisi pada masa individu Respons
bayi/anak, mis berat terhadap pemberian
badan lahir rendah bronkodilator Hal lain yang
(BBLR), infeksi saluran perlu dipertimbangkan
napas berulang, dalam riwayat penyakit :
lingkungan asap rokok Riwayat keluarga (atopi)
dan polusi udara Riwayat alergi / atopi
5. Batuk berulang dengan Penyakit lain yang
atau tanpa dahak memberatkan
6. Sesak dengan atau Perkembangan penyakit
tanpa bunyi mengi dan pengobatan
Inspeksi KU, gizi, Tanda Vital 1. Pursed - lips breathing Tanda Vital
(mulut setengah terkatup Suhu >
mencucu) RR>
2. Barrel chest (diameter
antero - posterior dan retraksi atau penarikan
transversal sebanding) dinding dada bagian
3. Penggunaan otot bawah saat bernafas
bantu napas
4. Hipertropi otot bantu
napas
5. Pelebaran sela iga
6. Bila telah terjadi gagal
jantung kanan terlihat
denyut vena jugularis i
leher dan edema tungkai
7. Penampilan pink puffer
pada emfisema atau
blue bloater pada
bronkitis kronik
Perkusi Tidak khas Pada emfisema perkusi redup sampai pekak Tidak khas
hipersonor dan batas menggambarkan
jantung mengecil, letak konsolidasi atau terdapat
diafragma rendah, hepar cairan pleura,
terdorong ke bawah
Palpasi Tidak khas Pada emfisema fremitus kenaikan atau penurunan Tidak khas
melemah, sela iga taktil fremitus,
melebar
Auskultasi Tidak khas 1. suara napas vesikuler ronki, suara pernafasan Wheezing saat ekspirasi
normal, atau melemah bronkial, pleural friction rub
2. ronki dan atau mengi
pada waktu bernapas
biasa atau pada ekspirasi
paksa
3. ekspirasi memanjang 4.
bunyi jantung terdengar
jauh
PP Pemeriksaan darah lengkap 1. Faal paru Radiologi pada close 1. Sinar x : mengidentifikasi Spirometri:
Eritrosit, Leukosit, LED, gula darah, -spirometri: Obstruksi : % pneumothorax distribusi struktural; dapat Obstruksi jalan napas
fungsi hati VEP1(VEP1/VEP1 pred) < juga menyatakan abses diketahui dari nilai rasio
80% VEP1% (VEP1/KVP) < CXR tidak perlu pada luas/infiltrat, VEP1/ KVP < 75% atau
BTA 75 % tension pneumothorax empiema(stapilococcus); VEP1 < 80% nilai prediksi.
-tes bronkodilator infiltrasi menyebar atau Reversibiliti, yaitu
Setelah 8 hisapan, terlokalisasi (bakterial); atau perbaikan VEP1 15%
20menit -> perubahan penyebaran /perluasan secara spontan, atau
VEP1 atau APE < 20% nilai infiltrat nodul (virus). setelah inhalasi
awal dan < 200 ml Pneumonia mikoplasma bronkodilator (uji
2. Darah rutin sinar x dada mungkin bersih. bronkodilator), atau
Hb, Ht, leukosit setelah pemberian
3. Radiologi KHAS : AIR BRONCOGRAM bronkodilator oral 10-14
Pada emfisema : SIGN hari, atau setelah
- Hiperinflasi SILHOUETE SIGN pemberian kortikosteroid
- Hiperlusen 2. Analisa Gas Darah (inhalasi/ oral) 2 minggu.
Interpretasi BTA:
- Ruang retrosternal (Analisa Gas Darah) : tidak Reversibiliti ini dapat
0/100 LP = -
melebar normal mungkin terjadi, membantu diagnosis asma
1-9/100 LP = Jlh BTA/100 LP
- Diafragma mendatar tergantung pada luas paru Menilai derajat berat
10-99/100 LP = +1
- jantung menggantung yang terlibat dan penyakit asma
1-10/ 1 LP = + 2
(jantung pendulum / tear paru yang ada.
>10/ 1 LP = +3
drop / eye drop
appearance) 3. Pemeriksaan gram/kultur AGD
sputum dan darah : diambil
Pada bronkitis kronik : dengan biopsi jarum,
Normal aspirasi transtrakeal,
Corakan bronkovaskuler bronkoskopifiberotik atau
bertambah pada 21 % biopsi pembukaan paru
kasus untuk mengatasi organisme
penyebab.
Pemeriksaan khusus:
1. SPIROMETRI 4. Pemeriksaan serologi : titer
2. Uji latih kardiomulmo virus atu legionella, aglutinin
3. Uji provokasi bronkus dingin.
4. Uji coba kortikosteroid
5. AGD 5. LED : meningkat
6. Radiologi
7. EKG 6. Pemeriksaan fungsi paru :
8. ECG volume mungkin menurun
9. Bakteriologi (kongesti dan kolaps
10. kadar a-antitripsin alveolar); tekanan jalan
nafas mungkin meningkat
dan komplain menurun,
hipoksemia.
1. TBC Aktif : Bercak,berawan,
cavitas.
7. Elektrolit : natrium dan
2. TBC Lama Tenang : Bintik kalsifikasi,
klorida mungkin rendah
fibrosis.
3. TBC Lama Aktif : bila terdapat
8. Bilirubin : mungkin
minimal 1 tanda kategori 1 dan
meningkat
minimal 1 tanda kategori 2 dengan
lokasi di apex paru.
9. Aspirasi perkutan/biopsi
jaringan paru terbuka
:menyatakan intranuklear
tipikal dan keterlibatan
sitoplasmik
Komplikasi 1. Batuk darah 1. Gagal napas 1. Pyopneumothorax a. Pneumonia
2. Pneumothorax 2. Gagal napas kronik 2. Rekurensi ekstrapulmoner, pneumonia
3. Luluh paru 3. Gagal napas akut 3. Gagal nafas pneumokokus dengan
4. Gagal nafas pada gagal napas kronik bakteriemi.
5. Gagal Jantung 4. Infeksi berulang b. Pneumonia
6. Efusi pleura 5. Kor pulmonal ekstrapulmoner non infeksius
gagal ginjal, gagal jantung,
emboli paru dan infark
miokard akut.
c. ARDS ( Acute Respiratory
Distress Syndrom)
d. Komplikasi lanjut berupa
pneumonia nosokomial
e. Sepsis
f. Gagal pernafasan, syok,
gagal multiorgan g.
Penjalaran infeksi (abses
otak, endokarditis)
h. Abses paru
i. Efusi pleura
Tata Laksana OAT Ekserbasi akut : Tension Pasien berobat jalan Pasien Oksigenasi dengan kanul
1. Oksigen 1. dekompresi segera yang sebelumnya sehat dan nasal
1st line : R, E, Z, H, S Target >90% Menggunakan insersi jarum tidak menggunakan Inhalasi agonis beta-2
2nd line : kanamisin, kuinolon, derivat berukuran besar pada sela antibiotika pada 3 bulan kerja singkat (nebulisasi),
R, H 2. Bronkodilator iga dua garis midclavicular terakhir setiap 20 menit dalam satu
SABA : salbutamol pada hemitoraks yang Macrolide [klaritromisin jam) atau agonis beta-2
Kat 1: 2RHZE/4RH atau 100gr/semprot 2-4 mengalami kelainan (500mg PO bid) atau injeksi (Terbutalin 0,5 ml
2RHZE/4R3H3 semprot, 3-4x/hari Fungsinya untuk azitromisisn (500mg PO subkutan atau Adrenalin
SAAC mengubah tension sekali, kemudian 250 mg 1/1000 0,3 ml subkutan)
Kasus baru BTA + Ipratropium bromida 20 pneumothorax menjadi od)] atau Doksisiklin Kortikosteroid sistemik : -
BTA -, RO lesi luas gr simple pneumothorax (100mg PO bid) serangan asma berat -
TB ekstra paru berat 2. Terapi definitif dengan tidak ada respons segera
3. Kortikosteroid sistemik pemsangan selang dada Pasien dirawat, non ICU dengan pengobatan
Pada lesi LUAS, DM, kortiko Prednison 30-40 mg/hari (chest tube)/ WSD pada Fluorokuinolon respirasi bronkodilator
2RHZE/7RH sela iga ke 5 (garis putting [moksifloksasin (400 mg PO -dalam kortikosteroid oral
2RHZE/4RH GD terkontrol 4. Antibiotik susu) diantara garis anterior atau IV od), gemifloksasin
dan midaxilaris. (320mg PO od), levofloksasin
Kat 2: 5. Ventilasi non invasif (750 mg PO atau IV od) Lengkapnya liat guideline
Kambuh 3RHZE / 6 RH
Gagal 2RHZES/1RHZE / 5R3H3E3 6. Mukolitik Open: Pasien dirawat , ICU
Lalai 2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3 1. Menjamin kelancaran laktam (sefotaksim 1-2
jalan nafas g IV q8h), seftriakson (2 g IV
Kat 3: 2RHZE/4RH atau 6RHZ 2. Pemasangan occlusive od) plus
2RHZE/4R3H3 dressing pada luka Azitromisisn atau
3. Dilanjutkan WSD fluoroquinolon
BTA -, RO lesi ringan 4. Memasang infus
TB ekstra paru ringan 5. Mengurangi /
menghilangkan nyeri
Kategori 4 : Sesuai hasil uji resistensi
atau H seumur hidup
Close:
Kronik 1. Menjamin kelancaran
MDR jalan nafas
2. Pemasangan WSD
ESO : 3. Memasang infus
R: Kencing merah, tdk nafsu makan, 4. Mengurangi /
mual, purpura, syok menghilangkan nyeri
Z: atritis -> aspirin/alopurinol
H: Kesemutan, terbakar di kaki ->
berikan vit B6 100mg/hari
E: gangguan visus
S: gangguan pendengaran dan
keseimbangan
Dosis obat antituberkulosis (OAT)
Hari 2x/mg
3x/mg
H 5-15- 300 15-40 15-40
mg 900
R 10-20 10-20 15-20
600mg
Z 15-40 50-70 - 15-30 -
2g 4g 3g
E 15-25 50 15-25
2,5g
S 15-40 25-40 - 25-40
1g 1,5 g
Non farmakologi Teratur minum OAT 1. Berhenti merokok Hindari pencetus
Edukasi kepada PMO 2. Pengunaan obat -
Hidup sehat dan bersih obatan - Macam obat
Modifikasi gaya hidup dan jenisnya - Cara
Ventilasi rumah yg cukup penggunaannya yang
Edukasi ttg penyakit benar ( oral, MDI atau
nebuliser ) - Waktu
penggunaan yang tepat
( rutin dengan
selangwaku tertentu atau
kalau perlu saja ) - Dosis
obat yang tepat dan
efek sampingnya
3. Penggunaan oksigen -
Kapan oksigen harus
digunakan - Berapa
dosisnya - Mengetahui
efek samping kelebihan
dosis oksigen
4. Mengenal dan
mengatasi efek samping
obat atau terapi oksigen
5. Penilaian dini
eksaserbasi akut dan
pengelolaannya Tanda
eksaserbasi :
- Batuk atau sesak
bertambah
- Sputum bertambah
- Sputum berubah warna
6. Mendeteksi dan
menghindari pencetus
eksaserbasi
7. Menyesuaikan
kebiasaan hidup dengan
keterbatasan aktiviti
8. nutrisi tinggi lemak
rendah karbo
Pencegahan INH 5-10mg/kgbb/hari 1. hindari rokok Hindari pencetus
Primer : 3 bulan 2. hindari polusi 1.Menjaga agar sistem
Sekunder: 6-9 bulan 3. vaksin influenza
kekebalan tubuh tetap kuat.

2. Menjaga kebersihan

3. Jangan merokok

4. Hindari konsumsi minuman

beralkohol secara

berlebihan dan

berkepanjangan

Anda mungkin juga menyukai