Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis yang bergerak
pada sektor pertanian (Agro-Based Industry) yang banyak berkembang di negara-
negara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Hasilnya biasa digunakan
sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan
industri sabun. Perkembangan industri kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana
terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan
masyarakat (Agustina, 2006).
Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit
adalah limbah padat dan limbah cair (Agustina, 2006). Limbah padat yang di
hasilkan antara lain tandan kosong kelapa sawit, cangkang, dan serat. Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan industri pengolahan minyak sawit
merupakan sisa dari proses pembuatan minyak sawit yang berbentuk cair. Limbah
cair tersebut akan diolah di unit pengelolaan limbah selanjutnya dibuang ke badan
air sungai (Naibaho, P, 2003).
PT. Kayung Agro Lestari (KAL) yang berlokasi di Desa Laman Satong,
Kecamatan Matan Hilir Utara, Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu
pabrik kelapa sawit yang melakukan budidaya dan pengolahan buah kelapa sawit
secara berkelanjutan. PT. Kayung Agro Lestari (KAL) telah menerapkan prinsip
Land Application dalam pengelolaan limbah cairnya.
Oleh karena itu, dilakukan evaluasi hasil uji limbah cair kelapa sawit PT.
KAL dengan membandingan kadar BOD dan Ph dari sampel limbah cair kelapa
sawit sesuai dengan standar baku mutu menurut KepMen LH No.28 Tahun 2003
tentang Pedoman Teknis Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah dari Industri
Minyak Sawit pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit. Pemanfaatan limbah cair
kelapa sawit menurut KepMen LH No.28 Tahun 2003 ini diterapkan dalam
prinsip Land Application. Pengujian sampel limbah cair kelapa sawit PT. Kayung
Agro Lestari (KAL) akan diuji di Laboratorium Lingkungan Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang.
Hasil uji kemudian di analisis apakah dapat diterapkan ke dalam Land Application
sesuai dengan KepMen LH No.28/2003.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


Maksud dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai syarat bagi
kelulusan mata kuliah Kerja Praktek di Program Studi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak.
Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah:
1. Sebagai media aplikasi bagi mahasiswa untuk merealisasikan pengetahuan
teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan.
2. Menambah pengalaman dan pengetahuan mahasiswa melalui praktek kerja
nyata.
3. Mengetahui dan membandingkan hasil uji sampel limbah dari PT. Kayung
Agro Lestari (PT.KAL) dengan baku mutu yang telah ditetapkan.

1.3 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup kerja praktek yang dilakukan di Laboratorium Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang adalah:
1. Pengenalan secara umum mengenai latar belakang dan fungsi Laboratorium
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang.
2. Pengujian parameter BOD dan Ph sampel air limbah PT. Kayung Agro
Lestari.
3. Membandingkan hasil uji sampel air limbah PT. Kayung Agro Lestari dengan
baku mutu dalam KepMen LH No.28/2003 tentang pedoman teknis
pengkajian pemanfaatan air limbah dari industri minyak sawit pada tanah di
perkebunan kelapa sawit.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dengan dilaksanakannya kerja praktek,
mahasiswa akan mendapatkan beberapa hal yang menjadi pembelajaran yang
berharga, diantaranya sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan dapat menambah wawasan di bidang
Teknik Lingkungan
2. Dapat menerapkan pengetahuan antara teoritis yang didapatkan di dalam
perkuliahan dengan kondisi dilapangan.
3. Mendapatkan pengalaman teknis dilapangan, sehingga diharapkan mahasiswa
dapat mengambil kebijakan-kebijakan berupa solusi yang tepat dan terarah
ketika mengalami permasalahan dalam dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai